Matematika Realistik: Langkah-Langkah dan Contoh Penerapan di Sekolah Dasar


Historiografi Matematika Realistik

Matematika Realistik, atau Pendidikan Matematika Realistik (RME), pertama kali muncul di Belanda pada akhir 1960-an oleh Institut Freudenthal. Teori ini muncul sebagai tanggapan terhadap pendekatan pembelajaran matematika tradisional yang lebih berfokus pada prosedur dan hafalan. Pendiri RME Hans Freudenthal berpendapat bahwa matematika harus dilihat sebagai aktivitas manusia yang harus dekat dengan kehidupan nyata siswa. Tujuan utamanya adalah untuk membuat matematika lebih relevan dan bermakna bagi siswa dengan mengaitkannya dengan situasi dan pengalaman nyata.

Karakteristik Matematika Realistik

Matematika Realistik adalah pendekatan pembelajaran matematika yang menekankan pentingnya konteks dan pengalaman nyata dalam proses belajar. Pendekatan ini didasarkan pada gagasan bahwa siswa akan lebih mudah memahami konsep matematika jika mereka dapat melihat relevansi dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam RME, siswa diminta untuk meneliti masalah yang nyata dan relevan sebelum akhirnya menemukan dan mengkonstruksi konsep matematika.

Metode Matematika Realistik

Fenomena yang Dikontextualisasikan (Contextual Phenomena): Matematika diajarkan dalam konteks yang relevan, yaitu masalah yang berkaitan dengan kehidupan nyata siswa.

Interaktivitas: Belajar matematika adalah proses sosial. Siswa didorong untuk berbicara tentang hal-hal, bekerja sama, dan berbagi ide dengan teman-temannya.

Pengkonstruksian (Aktivitas Konstruktif): Diharapkan siswa secara aktif melakukan eksplorasi dan penemuan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang matematika.

Pemodelan: Penggunaan model dan representasi visual untuk membantu siswa memahami konsep matematika yang abstrak.

Pengembangan Strategi (Strategy Development): Selain menghafal langkah-langkah prosedural, siswa belajar membuat strategi untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi

Keuntungan dari Matematika Realistik

Metode matematika realistik menawarkan banyak keuntungan bagi siswa:

Relevansi dan Keterhubungan: Karena hubungannya dengan situasi dunia nyata, matematika menjadi lebih relevan dan mudah dipahami.

Pengembangan Keterampilan Pemecahan Masalah: Siswa diharapkan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah mereka.

Meningkatkan Motivasi: Siswa lebih termotivasi untuk belajar jika matematika dihubungkan dengan situasi kehidupan nyata.

Pembelajaran yang Mendalam: Metode ini membantu siswa memahami konsep matematika secara lebih mendalam daripada hanya menghafal.

Metode Pembelajaran Matematika Realistik

Eksplorasi Konteks: Siswa diminta untuk menyelidiki masalah nyata yang berkaitan dengan mata pelajaran matematika yang sedang dipelajari.

Diskusi Kelompok: Siswa bekerja sama untuk membicarakan masalah dan mencari solusi bersama.

Pemodelan: Untuk memecahkan masalah dan memahami ide, siswa menggunakan model atau representasi visual.

Generalisasi: Siswa diarahkan untuk menarik kesimpulan dan generalisasi konsep matematika dari model yang telah dikembangkan.

Refleksi: Siswa membahas hasil yang dicapai dan berbicara tentang berbagai metode yang digunakan.

Contoh Matematika Realistik yang Digunakan di Sekolah Dasar

Guru dapat menggunakan konteks berbagi kue sebagai contoh untuk memperkenalkan konsep pecahan kepada siswa kelas 4 SD. Siswa diminta untuk berpikir tentang cara membagi kue menjadi bagian-bagian yang sama besar untuk dibagikan kepada beberapa orang. Aktivitas ini mengajarkan siswa tidak hanya tentang pecahan tetapi juga tentang bagaimana konsep tersebut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka dapat membuat model visual dari potongan kue dan kemudian menggunakan ide pecahan dalam konteks yang lebih abstrak.

Berikut ini adalah beberapa contoh bagaimana pendekatan matematika realistik dapat digunakan dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar:


Pembagian Pizza Mengajarkan Pecahan

Konteks: Untuk memperkenalkan konsep pecahan kepada siswa kelas 4 SD, guru menggunakan situasi nyata seperti pembagian pizza.

Aktivitas: Siswa diminta untuk membayangkan mereka berbagi pizza dengan teman. Jika ada empat orang, pizza harus dibagi menjadi empat bagian yang sama besar. Siswa diminta untuk menggambar pizza dan membaginya sesuai jumlah orang.

Modeling: Setelah membagi pizza, siswa diminta menuliskan pecahan yang sesuai dengan bagian pizza yang dibuat, seperti 1/4, 1/2, dll. Mereka kemudian diminta untuk menggeneralisasi gagasan pecahan ini dengan hal-hal lain yang mereka lakukan setiap hari.


Konsep Luas Berdasarkan Petak Sawah

Konteks: Guru menggunakan petak sawah sebagai contoh untuk mengajarkan konsep luas kepada siswa kelas 3 SD.

Aktivitas: Guru meminta siswa membayangkan sebuah petak sawah berbentuk persegi panjang. Kemudian dia meminta mereka menghitung berapa banyak petak kecil yang dapat menutupi seluruh area sawah.

Modeling: Siswa membuat model sawah menggunakan kertas grafis, dengan masing-masing petak kecil digunakan sebagai satuan luas. Ini membantu mereka memahami konsep luas sebagai jumlah satuan persegi yang menutupi suatu permukaan.


Pengukuran Panjang Pita

Konteks: Aktivitas membuat pita digunakan oleh guru untuk menghiasi kelas untuk mengenalkan konsep panjang dan satuan meter kepada siswa kelas 2 SD.

Aktivitas: Guru memberikan masing-masing kelompok siswa beberapa potongan pita berbagai panjang dan meminta mereka menggunakan penggaris untuk mengukur panjang pita tersebut.

Modeling: Siswa mengukur panjang pita dan membandingkannya dengan panjang pita lain. Siswa belajar tentang panjang dan pengukuran dengan satuan meter atau sentimeter.

Penjumlahan dan Pengurangan dengan Game Uang

Konteks: Untuk mengajarkan penjumlahan dan pengurangan kepada siswa kelas 1 SD, guru menggunakan konteks pasar atau toko.

Aktivitas: Siswa diminta untuk berperan sebagai penjual dan pembeli. Mereka diberikan sejumlah uang mainan, dan kemudian diminta untuk membeli beberapa barang dari "toko" di kelas. Mereka juga harus menghitung harga total barang yang dibeli dan mengetahui apakah ada kembalian.

Modeling: Ini membantu siswa memahami konsep dasar aritmetika dengan mengajarkan mereka perhitungan penjumlahan dan pengurangan dengan uang mainan.


Menghitung Jumlah Benda dengan Permen

Konteks: Guru menggunakan permen sebagai alat bantu untuk mengajarkan siswa kelas 1 SD konsep bilangan bulat dan penjumlahan.

Aktivitas: Siswa diberi beberapa permen dan diminta untuk menghitung jumlah permen yang mereka miliki setelah menerima permen tambahan dari teman. Guru juga dapat meminta siswa untuk membagi permen secara adil kepada teman-teman di kelompok mereka.

Modeling: Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang konsep bilangan dan operasi penjumlahan, siswa menggunakan permen sebagai model konkret. Dengan menggunakan permen ini, mereka dapat melihat bagaimana bilangan bekerja dalam dunia nyata.

Pendekatan Matematika Realistik membantu siswa belajar matematika secara teoritis dan memahami bagaimana konsep tersebut dapat diterapkan dalam situasi kehidupan nyata. Metode ini juga membantu mereka belajar berpikir kritis dan memecahkan masalah sejak dini.

137 Komentar

  1. Nama: Nur Sinta
    Kelas: VB PGSD
    NPM: 2386206033

    Tanggapan saya mengenai metode pembelajaran Matematika Realistik atau RME ini sangat bagus menurut saya, karena menjembatani matematika dengan pengalaman nyata Siswa. Siswa akan lebih mudah memahami konsep matematika walaupun berawal dari meneliti masalah yang nyata yang akan membuat mereka berpikir kritis dalam memecahkan masalah sejak dini, metode pembelajaran ini juga membuat siswa merasa matematika itu nyata tidak hanya angka di papan tulis. Bahkan metode ini mengajarkan mereka untuk saling berbagi dengan adil, metode ini sangat bermakna dan bermanfaat untuk di terapakan saat mengajar nanti.

    BalasHapus
    Balasan
    1. NAMA : DIAS PINASIH
      KELAS : VB PGSD
      NPM : 2386206057

      Izin menanggapi dan memberikan saran sedikit yaa
      Saya sangat setuju dengan pendapat yang disampaikan oleh Nur Sinta mengenai metode pembelajaran Matematika Realistik (RME). Penjelasan tersebut sudah sangat baik karena menggambarkan bagaimana RME membantu siswa memahami konsep matematika melalui pengalaman nyata dan pembelajaran kontekstual. Pendekatan seperti ini memang dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa sejak dini, serta membuat mereka menyadari bahwa matematika bukan hanya sekadar angka dan rumus di papan tulis, tetapi bagian dari kehidupan sehari-hari.
      saya sedikit menambahkan saran agar dalam penerapan metode RME ini, guru juga perlu menyesuaikan konteks masalah yang digunakan dengan tingkat kemampuan dan lingkungan siswa. Misalnya, menggunakan contoh masalah yang dekat dengan kehidupan mereka seperti kegiatan di rumah, pasar, atau sekolah. Selain itu, guru juga sebaiknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dan bekerja sama dalam kelompok kecil agar proses pembelajaran lebih interaktif dan menyenangkan.
      Dengan demikian, penerapan RME tidak hanya membantu siswa memahami konsep secara mendalam, tetapi juga mengembangkan kemampuan sosial, komunikasi, dan kerja sama yang sangat penting untuk pembelajaran di masa depan.

      Hapus

    2. Wah iya, Sinta! Aku juga setuju banget sama pendapatmu
      Metode Pembelajaran Matematika Realistik (RME) ini emang keren sih — bikin matematika nggak lagi keliatan “menakutkan” kayak deretan angka di papan tulis . Dengan ngaitin ke pengalaman nyata, siswa jadi lebih gampang paham dan bahkan bisa nemuin makna dari setiap soal yang mereka kerjain.

      Selain itu, seru juga karena siswa diajak aktif dan kerja sama bareng temannya. Jadi suasana belajarnya nggak monoton, malah bisa jadi ajang diskusi seru. Kayaknya kalau semua guru pakai metode ini, banyak siswa yang bakal bilang, “Ternyata matematika nggak semenakutkan itu, ya!”

      Hapus
    3. Nama : Putri Anggraeni
      NPM : 2386206022
      Kelas : VB (PGSD)

      Izin menanggapi dan menguatkan pendapat dari Nur Sinta dan Dias Pinasih ya. Saya sangat setuju bahwa Metode Pembelajaran Matematika Realistik (RME) adalah pendekatan yang esensial. RME berhasil menjembatani rumus abstrak dengan pengalaman nyata siswa sehingga matematika terasa fungsional dan bermakna. RME seperti yang disampaikan tidak hanya melatih siswa untuk menghitung, tetapi juga secara otomatis menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif melalui pemecahan masalah kontekstual. Selain itu, kolaborasi dalam RME juga melatih soft skill seperti komunikasi dan kerja sama, serta membentuk karakter siswa agar siap menghadapi tantangan sosial dan etika di masa depan. RME mengubah fokus pembelajaran dari hafalan menuju proses berpikir, yang sangat penting untuk kita terapkan sebagai calon guru.
      Terima kasih Sinta dan Dias 🙏🤩

      Hapus
  2. Nama : Erlynda Yuna Nurviah
    Kelas : VB PGSD
    Npm : 2386206035

    Terkadang kita menganggap matematika itu adalah pelajaran yang susah, nyatanya ada banyak sekali alternatif untuk mengubah cara belajar siswa agar lebih mudah dipahami melalui hal yang lebih sederhana contohnya dengan pendekatan pembelajaran realistik ini yang lagi² berkaitan dengan konteks revelan, dengan cara ini siswa lebih paham karena proses pembelajaran mereka dikaitkan dengan kehidupan sehari². Contohnya seperti menghitung pecahan dengan konsep membagi kue dan membagi permen, metode ini juga dapat digunakan siswa jika terjadi di luar pelajaran, mereka menjadi belajar berbuat adil kepada temanya jika akan berbagi sebuah barang atau makanan. Saya sangat setuju dengan pembelajaran realistik karena selain siswa dapat memahami pelajaran dengan cepat dan menyenangkan hal ini juga sangat bermanfaat tidak semata² hanya pembelajaran yang sekali pakai melainkan pembelajaran yang dapat diterapkan kapanpun.

    BalasHapus
    Balasan
    1. NAMA : DIAS PINASIH
      KELAS : VB PGSD
      NPM : 2386206057
      Saya izin menambahkan sedikit yaa
      Saya sangat setuju dengan pendapat yang disampaikan oleh Erlinda Yuna N, bahwa pembelajaran matematika sering dianggap sulit padahal dapat menjadi mudah dan menyenangkan jika dikaitkan dengan hal-hal nyata melalui pendekatan Matematika Realistik (RME). Penjelasan yang diberikan sudah sangat baik karena menggambarkan bagaimana metode ini membantu siswa memahami konsep matematika dengan mengaitkannya pada kehidupan sehari-hari, seperti membagi kue atau menghitung pecahan dalam situasi nyata.
      Ada sedikit saran, menurut saya akan lebih baik jika guru juga melibatkan siswa secara aktif dalam menemukan sendiri konsep matematika melalui kegiatan eksploratif. Misalnya, siswa diajak melakukan pengamatan atau percobaan sederhana yang berkaitan dengan konteks kehidupan mereka. Selain itu, guru bisa memberikan refleksi di akhir pembelajaran agar siswa dapat menyimpulkan sendiri manfaat dari kegiatan yang telah dilakukan.
      Dengan cara tersebut, pembelajaran tidak hanya membuat siswa paham materi, tetapi juga melatih mereka berpikir kritis, berkolaborasi, dan menghubungkan matematika dengan pengalaman nyata di sekitar mereka. Pendekatan ini akan membuat proses belajar menjadi lebih bermakna dan membekas dalam jangka panjang.

      Hapus
    2. Tentu, saya setuju dengan pendapat tersebut. Pendekatan belajar yang menyenangkan dan relevan dengan kehidupan nyata memang bisa membuat proses belajar menjadi lebih efektif dan tidak membosankan. Dengan metode yang inovatif dan sederhana, siswa akan lebih termotivasi dan mudah memahami konsep-konsep yang sulit. Selain itu, penting juga untuk menciptakan suasana belajar yang adil dan merata agar semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang. Semoga pendekatan seperti ini bisa terus dikembangkan demi meningkatkan kualitas pendidikan.

      Hapus
    3. Nama : Putri Anggraeni
      NPM : 2386206022
      Kelas : VB (PGSD)



      Izin menanggapi pandangan yang sangat bagus dari Erlynda dan Dias.
      Saya sangat setuju dengan kedua pandangan mereka. RME adalah kunci emas untuk mengubah mindset bahwa matematika itu sulit, karena RME mampu menjadikan matematika mudah dan menyenangkan1dengan mengaitkan konsep formal seperti menghitung pecahan atau membagi ke konteks kehidupan sehari-hari.
      Poin tambahan dari Dias tentang perlunya refleksi dan kegiatan eksploratif sangat jitu. Refleksi itu wajibada karena berfungsi sebagai jembatan yang menguatkan ilmu di kepala siswa. Dengan eksplorasi dan refleksi, RME berhasil melatih siswa untuk berpikir kritis, berkolaborasi, dan menemukan sendiri konsep matematika, yang pada akhirnya menjadikan ilmu sebagai alat yang fungsional dan bermakna, bukan sekadar hafalan.
      Ini sejalan dengan pandangan saya bahwa pembelajaran harus fokus pada pembentukan karakter dan pondasi berpikir kritis siswa, yang membuat mereka menjadi pembelajar seumur hidup.

      Hapus
    4. Nama : Desy Olivia Sapitri
      Kelas / Npm : 5D / 2386206087

      Izin menanggapi ya kak, saya setuju dengan tanggapan kamu sangat tepat, dan hal itu terlihat jelas pada beberapa studi kasus penerapan RME di kelas. Seperti pada contoh penerapannya pada materi diatas. Dalam sebuah kelas yang mempelajari pecahan melalui kegiatan “membagi kue”, guru memberikan kue mainan atau gambar kue dan meminta siswa membaginya secara adil untuk beberapa teman. Dari kegiatan sederhana ini, siswa tidak hanya memahami konsep pecahan tetapi juga belajar berdiskusi, bernegosiasi, dan mengambil keputusan bersama.
      Dalam studi kasus tersebut, siswa yang awalnya kesulitan memahami pecahan melalui metode konvensional menjadi lebih cepat memahami ketika konsep dikaitkan langsung dengan aktivitas sehari-hari. Mereka bahkan dapat menerapkan konsep tersebut di luar kelas, ini menunjukkan bahwa RME benar-benar membuat pembelajaran lebih bermakna, mudah dipahami, dan bermanfaat untuk situasi nyata.. 😃

      Hapus
  3. Nama:Bella ayu pusdita
    Kelas: Vd pgsd
    Nim:2386206114
    Izin menanggapi pak,Metode pembelajaran matematika realistik itu positif bagi saya terutama karena pendekatannya yang berfokus pada konteks nyata siswa.
    RME punya kelebihan, kelebihan nya yaitu meningkatkan motivasi dan relevansi,siswa menjadi lebih termotivasi karena mereka melihat langsung kegunaan praktis matematika dalam kehidupan sehari".

    BalasHapus
    Balasan
    1. izin menambahkan pak RME ini banyak dikenal karena mampu menjembatani jurang antara matematika formal(rumus dan simbol)dengan kehidupan sehari-hari siswa.RME ini juga bisa membuat matematika lebih bermakna dan sesuai karena selalu memulai pembelajaran pembelajaran dari masalah kontekstual yang nyata bagi siswa

      Hapus
    2. jadi secara keseluruhan RME adalah metode yang moderen dan efektik,terutama untuk jenjang sekolah dasar karena mengaktifkan siswa dan menjadikan matematika ini sebagai alat yang ampuh untuk memahami dan memrcahkan masalah kehidupan,peran ini juga bisa mengubah peran guru dari penceramah menhadi fasilitator dan pembimbing dalam proses penemuan siswa.👌😁

      Hapus
    3. Nama : Putri Anggraeni
      NPM : 2386206022
      Kelas : VB (PGSD)

      Izin menanggapi pandangan Bella Ayu Pusdita. Saya sangat setuju bahwa RME adalah metode modern dan efektif, terutama di SD, karena mampu menjembatani jurang antara matematika formal dan kehidupan sehari-hari siswa, menjadikan ilmu sebagai alat yang fungsional dan vital. Pendekatan berbasis masalah kontekstual ini tidak hanya meningkatkan motivasi dan relevansi tetapi juga secara otomatis menumbuhkan berpikir kritis dan kolaborasi. Selain itu, RME mengubah peran guru dari penceramah menjadi fasilitator dan pembimbing , sejalan dengan prinsip Konstruktivisme, di mana siswa membangun pengetahuannya sendiri, sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan transfer ilmu lebih mudah.

      Hapus
  4. Nama :Elisnawatie
    Kelas:5D
    NIM:2386206069
    tanggapan saya pak ,metode pembelajaran matematika realistik sangat membantu karena menurut saya matematika itu bukan hanya di Kelas, Tapi di Setiap Keputusan Pendekatan RME mendorong kita untuk melihat matematika bukan sebagai koleksi rumus yang harus dihafal, melainkan sebagai proses pemodelan dunia. saya izin mencontohkan pak saat saya memutuskan untuk membeli dua jenis parfum yang berbeda satu ditawarkan diskon 20% dan yang lain ditawarkan "Beli 2 Gratis 1" saya tidak sedang melakukan soal "Persentase" atau "Perbandingan" dari penawaran tersebut namun saya sedang melakukan matematisasi terhadap situasi nyata (membandingkan nilai) untuk membuat keputusan yang paling menguntungkan bagi saya pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Putri Anggraeni
      NPM : 2386206022
      Kelas : VB (PGSD)

      Izin menanggapi Elisnawatie. Terima kasih banyak sudah memberikan contoh kasus diskon parfum yang ada di kehidupan sehari-hari. Contoh Elisnawatie benar-benar menunjukkan bahwa RME itu penting karena matematika bukan hanya di Kelas, tapi di Setiap Keputusan. Saat kamu membandingkan nilai untuk membuat keputusan paling menguntungkan, kamu sedang melakukan proses pemodelan dunia dan menggunakan ilmu sebagai alat yang fungsional. Pendekatan RME mendorong kita melihat matematika sebagai pemecahan masalah nyata, bukan sekadar koleksi rumus yang harus dihafal. Ini adalah praktik berpikir kritis yang vital dan harus kita tanamkan pada siswa. Sekian terimakasihh

      Hapus
  5. Nama : Oktavia Ramadani
    NPM : 2386206086
    kelas : 5D


    Menurut saya tentang metode pembelajaran realistik (RME) itu sangat penting sekali , karena kita sering sekali mikir bahwa matematika itu cuma angka dan menghafal rumus yang sulit , tetapi dengan adanya (RME) membantu siswa memahami konsep matematika secara mendalam , matematika bisa dikaitkan dengan kehidupan nyata dalam sehari - hari , dan matematika menjadi lebih relevan dan mudah dipahami, dan siswa juga bisa secara aktif meng eksplorasi kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang matematika , contohnya seperti materi pecahan dengan menggunakan konsep pembagian pizza , misal ada 1 pizza utuh untuk 5 siswa , guru bisa mengajak siswa untuk membayangkan atau bahkan menggambar pizza , lalu pizza nya akan dipotong menjadi 5 bagian yang sama , jadi jatah untuk setiap 1 orang siswa itu 1/5 (1 per 5 ) bagian pizza , dari konsep ini siswa dapat melihat langsung bahwa pecahan ini bukan sekedar angka tetapi sesuatu yang nyata dalam kehidupan sehari-hari, dan metode pembelajaran (RME) ini juga membantu mereka belajar berpikir kritis dan memecahkan masalah sejak dini, dan lagi lagi siswa lebih termotivasi untuk belajar jika matematika ini dikaitkan dengan kehidupan yang nyata, hubungannya dengan dunia nyata matematika ini akan menjadi lebih relevan dan mudah di pahami.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Putri Anggraeni
      NPM : 2386206022
      Kelas : VB (PGSD)

      Izin menanggapi pandangan Oktavia Ramadani. Saya sangat setuju bahwa RME itu sangat penting karena mampu mengubah mindset siswa dari matematika yang hanya angka dan hafalan rumus menjadi sesuatu yang relevan dan mudah dipahami dengan dikaitkan ke kehidupan nyata. Contoh konsep pecahan menggunakan pizza yang kamu berikan sangat tepat, karena membuat konsep abstrak menjadi nyata bagi siswa. Lebih dari itu, metode RME mendorong siswa untuk secara aktif mengeksplorasi masalah sehari-hari, yang secara langsung membantu mereka berpikir kritis dan memecahkan masalah sejak dini, menjadikan ilmu sebagai alat yang fungsional dan pembelajaran menjadi bermakna

      Hapus
    2. Nama : Desy Olivia Sapitri
      Kelas / Npm : 5D / 2386206087

      Wahh saya setuju dengan pendapat Oktavia. Selain membuat siswa lebih mudah memahami konsep matematika, metode RME juga melatih siswa untuk bekerja sama dan berdiskusi. Misalnya, saat membagi pizza, siswa bisa belajar menyepakati pembagian secara adil, sehingga mereka juga belajar menghargai pendapat teman. Metode ini tidak hanya mengajarkan matematika, tetapi juga keterampilan sosial seperti kerja sama, komunikasi, dan berpikir kritis. Dengan cara ini, matematika menjadi lebih menyenangkan, relevan, dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya angka yg ada di papan tulis.

      Hapus
  6. Nama : Andi Nurfika
    NPM :2386206017
    Kelas : VB PGSD

    baik pak menurut saya matematika realistik ini juga efektif untuk pembelajaran siswa jaman sekarang. karena siswa jaman sekarang lebih aktif dalam pembelajaran mereka suka hal hal atau pembelajaran langsung seperti matematika realistik ini mereka akan meneliti masalah yang nyata dan relevan sebelum akhirnya mereka menemukan dan mengkontruksi konsep matematika ini.

    BalasHapus
  7. Nama : Andi Nurfika
    NPM : 2386206017
    Kelas : VB PGSD
    setelah membaca materi ini saya jadi tau macam macam metode dari matematika realistik ini, seperti yang pertama fenomena dikontextualitas yaitu mengajarkan siswa konteks yang relevan yang berkaitan dengan kehidupan nyata siswa, yang kedua interaktivitas jadi di sini siswa di ajak berinteraksi sosial, bekerja sama dengan teman nya dan juga berbagi ide dengan temannya di dalam pembelajaran matematika, yang ketiga ada pengkontruksian atau aktivitas kontruktif di metode Ini mereka di ajarkan untuk melakukan eksplorasi dan penemuan secara mandiri agar mereka paham dengan matematika, yang ke empat ada metode pemodelan di sini mereka diajarkan menggunakan model visual untuk membantu mereka lebih memahami konsep yang ada di matematika, yang kelima ada metode pengembangan strategi disini mereka diajarkan bertanggung jawab untuk membuat strategi untuk memecahkan masalah yg di dapatkan siswa.
    saya ingin bertanya pak apakah masih ada metode metode lain yang biasanya di gunakan untuk matematika realistik ini? dan apakah di setiap sekolah bisa saja menerapkan metode yang berbeda?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Pak Andi Nurfika, saya ingin menjawab pertanyaan kamu Metode matematika realistis ini memang dirancang untuk membantu siswa memahami konsep matematika secara lebih mendalam dan kontekstual, sehingga mereka bisa menerapkannya dalam kehidupan nyata. Metode ini juga mengintegrasikan berbagai pendekatan seperti eksplorasi mandiri, model visual, serta strategi pengembangan, yang semuanya bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kreativitas siswa.
      Mengenai metode lain yang bisa digunakan selain metode matematika realistis, di sekolah-sekolah biasanya juga diterapkan metode pembelajaran konstruktivistik, metode berbasis proyek, atau pendekatan pembelajaran tematik yang menggabungkan berbagai disiplin ilmu. Setiap metode memiliki keunggulan dan tantangannya masing-masing, dan keberhasilannya sangat tergantung pada penerapan dan kesiapan siswa maupun pengajar.

      Hapus
    2. Izin memperbaiki kata pak, Maaf salah ketik "hallo Andi Nurfika" 😅🙏

      Hapus
  8. Nama : Nabilah Aqli Rahman
    Kelas : 5 D PGSD
    NPM : 2386206125

    menurut saya, matematika realistik memang sangat bagus karena membantu anak SD belajar matematika dengan cara yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Seperti yang sudah bapak sebutkan tadi. Pengukuran panjang pita, pembagian pizza untuk mengajarkan pecahan, menghitung jumlah benda dengan permen dan lain sebagainya. Dengan cara ini, matematika akan jadi lebih menyenangkan dan bermakna bagi anak-anak

    BalasHapus
  9. Nama : Dias pinasih
    Npm : 2386206057
    Kelas : 5b PGSD

    Saya akan menanggapi materi yang bapak jelaskan di atas sudah sangat jelas tapi masih ada kurang di karenakan terlalu panjang dan sulit buat di paham kan kalau bisa di jelaskan secara singkat dengan metode yang sederhana supaya murid nya paham dengan materi yang di jelaskan di atas dengan singkat yang mana dan di berikan contoh' menggunakan rumus' yang mudah di pahami oleh siswa-siswi

    BalasHapus
  10. Nama : Alya Salsabila
    Npm : 2386206062
    Kelas : V C

    Materinya keren banget pak. Penjelasannya juga mudah dipahami dan sangat menarik, karena pembelajarannya dikaitkan sama kehidupan sehari-hari jadi bikin pembelajaran matematika itu lebih menyenangkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Alya Salsabila
      Npm : 2386206062
      Kelas : V C

      Izin bertanya bapak, mengenai materi matematika realistik, kalau semisalnya ada siswa yang masih belum terlalu paham lewat contoh kehidupan sehari-hari, bagaimana cara kita agar mereka bisa lebih mengerti pak? Terimakasih

      Hapus
    2. Hallo ka Alya saya izin menjawab pertanyaannya ya.
      Menurut saya kalo kita sebagai pengajar menemukan masalah siswa yang belum terlalu paham tentang matematika realistik melalui contoh nyata di kehidupan sehari-hari , langkah yang dapat kita ambil ialah :
      kita menerapkan teori belajar dari Brownell yaitu kita pelan-pelan mengenalkan konsep matematika kepada peserta didik tersebut, kita memberikan arahan, bimbingan, dan memberikan pengertian mengapaa kita harus belajar ini serta apa hubungannya dengan kehidupan kita sehari-hari.
      Memang tidak mudah tapi itulah tugas pendidik, selain kita memberikan arahan seperti diatas kita juga bisa mendekati kedua orang tua peserta didik untuk meminta bimbingan dari orang tua ketika peserta didik di rumah.

      Hapus
    3. Wahh pertanyaan yang bagus ni izin menjawab ya Alya Salsabila

      Kalau ada siswa yang belum terlalu paham melalui pendekatan matematika realistik (yaitu belajar matematika dengan mengaitkannya pada situasi nyata), saya mau ngasi contoh 1 cara yang bisa kita lakukan supaya mereka lebih mengerti:

      Gunakan contoh yang lebih dekat dengan pengalaman mereka.
      Kadang contoh yang diberikan terlalu jauh dari kehidupan siswa. Misalnya, kalau siswa tinggal di desa, gunakan contoh seperti membagi hasil panen, mengukur panjang bambu, atau menghitung jumlah hewan ternak.

      Hapus
    4. Izin menanggapi yah menambah sedikit tentang pertanyaan Alya jawaban ya gunakan berbagai representasi selain contoh sehari-hari, seperti gambar, benda konkret, atau model, dan pastikan untuk menghubungkan pengalaman siswa dengan konsep matematika. Selain itu, ciptakan suasana belajar yang menyenangkan, berikan dukungan pada setiap pencapaian, dan bangun motivasi belajar mereka.
      1.Gunakan berbagai jenis representasi
      2.Sesuaikan dengan gaya belajar dan pengalaman siswa
      3.Ciptakan lingkungan belajar yang positif
      4.Libatkan siswa secara aktif

      Hapus
    5. Nama : Putri Anggraeni
      NPM : 2386206022
      Kelas : VB (PGSD)


      Izin menanggapi pertanyaan yang sangat relevan dari Alya Salsabila. Jika ada siswa yang belum paham lewat contoh kehidupan sehari-hari, solusi utamanya adalah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dan teknik scaffolding, karena RME menuntut adanya jembatan pemahaman. Kita harus mulai dengan menggunakan benda nyata (manipulatif)atau alat bantu visual untuk membantu siswa menjembatani konsep konkret ke abstrak. Selain itu, berikan lembar kerja terstruktur yang berisi panduan langkah-langkah Problem Solving (seperti Polya), serta mulai dengan soal kontekstual tingkat dasar yang paling familiar dan sederhana. Dengan menyediakan alat bantu konkret dan kerangka berpikir yang eksplisit, kita memastikan bahwa siswa yang lambat pun dapat membangun kepercayaan diri dan menyadari bahwa matematika adalah alat yang fungsional yang dapat mereka terapkan. semoga membantu terimakasih🥰

      Hapus
  11. Nama: Maya Apriyani
    Npm: 2386206013
    Kelas: V.A

    Melalui bacaan di atas menurut saya matematika Realistik sangat efektif untuk meningkatkan pemahaman dalam belajar matematika. karena matematika realistik menekankan pada proses pembelajaran yang berkaitan dengan pengalaman nyata agar siswa mudah memahami apa yang di berikan dan dapat membangun konsep berdasarkan pemahaman mereka.
    matematika realistik juga membawa siswa untuk lebih aktif, dan membuat siswa bekerja sama antar teman, kemudian dari matematika realistik siswa dapat terus mengingat apa yang di ajarkan(bermakna) dan siswa dapat mudah memahami matematika, bukan hanya menghafalkan tapi juga bisa mengetahui cara penyelesaian dengan baik.
    dapat menerapkan matematika realistik ada beberapa cara yang bisa kita lakukan adalah, mengajak siswa untuk bekerja sama dengan peserta didik yang lain, dan sebagai guru harus memberikan masalah yang nyata kepada sisswa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya izin menanggapi, saya Sangat setuju bahwa RME efektif karena 'bermakna.' Saya ingin menyoroti lebih jauh: bagaimana strategi spesifik yang paling berhasil dalam kelas Anda untuk mengubah masalah nyata menjadi model matematika yang berkesan bagi siswa, serta Poin tentang siswa menjadi lebih aktif dan bekerja sama sangat penting. Namun, dalam pengalaman di lapangan, terkadang kerja sama ini bisa didominasi oleh segelintir siswa. Bagaimana cara seorang guru, dalam kerangka RME, memastikan bahwa setiap siswa berpartisipasi aktif dalam proses 'penemuan kembali' dan membangun konsep, tidak hanya menyalin solusi dari teman yang lebih mahir?

      Hapus
  12. Nama:Rakinah Hidayah
    Npm: 2386206012
    Kelas: 5A

    Terima kasih, Pak atas materi yang disampaikan,Penjelasan tentang pendekatan matematika realistik membuka wawasan baru bagi saya bahwa pembelajaran matematika bisa dibuat lebih bermakna dengan mengaitkannya pada pengalaman nyata siswa. Contoh penerapannya di SD juga sangat relevan dan bisa dijadikan inspirasi dalam mengajar nanti.

    BalasHapus
  13. nama : Sitti Fatimatus Zehroh
    npm : 2386206020
    Prodi/kelas : PGSD/5A

    Izin menanggapi pak, menurut saya pembelajaran matematika realistik ini, pembelajaran yang sangat mudah di fahami oleh siswa dan sangat bermakna karena disini mereka tidak belajar atau menghafal tentang rumus, melainkan mempraktekkan secara langsung. dan menurut saya pembelajaran seperti ini membantu siswa untuk lebih berfikir logis untuk menemukan jawaban dari tugas yang di berikan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nama : Sitti Fatimatus Zehroh
      npm : 2386206020
      Prodi/kelas : PGSD/5A

      membahas tentang pendekatan matematika realistik ini, menurut saya di karenakan banyaknya siswa yang tidak menyukai mata pelajaran matematika karena materi yang sering di ajarkan terkadang banyak menghafal atau mengingat rumus, hitung-hitungan yang angkanya kadang gaib sehingga banyak anak yang bingung atau pusing. jadi saya saat mengajar matematika di sekolah dasar nanti, saya ingin mencoba pendekatan matematika realistik ini. namun, dari yang saya tau tidak semua sub bab materi matematika SD bisa menggunakan pendekatan matematika realistik ini, jadi saya merasa lebih tertantang untuk lebih bisa kreatif lagi menemukan cara agar siswa merasa senang, dan selalu mengingat apa yang di ajarkan saat pembelajaran matematika ini dan tentunya dapat lebih bermakna.

      Hapus
  14. Membaca materi tentang matematika realistik (RME), yang metode begini ni wajib dikuasai calon pendidik muda, merasa beruntung mendapatkan tips untuk menambah wawasan tentang ide-ide menerapkan pembelajaran matematika tanpa tidak hanya mengenai rumus saja yang dilihat, atau hafalan saja yang membuat siswa takut ketika salah. Setelah saya baca juga saya mempunyai kesimpulan atas materi diatas, bahwasanya pembelajaran matematika itu dapat menyenangkan ketika kita mengaitkan materi dengan keadaan atau kondisi kita sehari-hari. Apalagi anak SD ketika pembelajaran kita kaitkan dengan jajahan,cemilan atau yang paling sering tu ice cream pasti senang mereka dengarkan hehe seru juga kalo dibayangkan ketika anak-anak didik happy dengan pembelajaran yang kita lakukan.
    terimaksih untuk materi dan tipsnya pak, semoga website ini dapat kami buka kembali ketika sudah menjadi pendidik amin...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Putri Anggraeni
      NPM : 2386206022
      Kelas : VB (PGSD)


      Izin menanggapi pandangan Alusia Arafia Windiati. Saya sangat setuju dengan kamu bahwa metode RME ini wajib dikuasai oleh calon pendidik muda. Kamu berhasil menangkap inti mengapa RME itu penting: pembelajaran matematika dapat menyenangkan dan tidak membuat siswa takut ketika salah, asalkan kita mengaitkan materi dengan keadaan atau kondisi sehari-hari.
      Ide Alusia untuk menggunakan konteks jajanan, cemilan, atau hadiah lainnya sangat aplikatif dan realistis untuk anak SD. Ini membuktikan bahwa, Relevansi Meningkatkan Motivasi, ketika siswa dihadapkan pada skenario yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, matematika tidak lagi terasa sebagai kumpulan rumus yang abstrak. Fokus pada Proses dengan membuat pembelajaran seru, kita fokus pada perjalanan berpikir siswa, bukan sekadar hasil atau hafalan, sehingga solusi yang ditemukan adalah milik mereka sepenuhnya. Intinya, RME mengubah matematika menjadi alat yang fungsional yang dipakai dalam kehidupan , yang juga merupakan pondasi untuk berpikir kritis.
      Terima kasih atas pandangan yang inspiratif dan aplikatif Alusia 🤩👍🏻👍🏻

      Hapus
  15. Nama:Arjuna
    Npm:2386206018
    Kelas:5A
    Yang saya baca di atas Matematika Realistik adalah pendekatan yang sangat relevan dan efektif untuk pembelajaran matematika di tingkat dasar. Dengan menghubungkan matematika dengan pengalaman sehari-hari, siswa tidak hanya lebih termotivasi, tetapi juga lebih mudah memahami konsep abstrak terimakasih

    BalasHapus
  16. nama: Syahrul
    kelas: 5D
    NPM : 2386206092

    inti dari pembahasannya dalah bahwa RME membuat matematika terasa hidup di dunia bagi siswa dari pengalaman nyata.siswa disini di ajak melihat matematika sebagai aktivitas manusia tidak hanya jadi pelajaran di sekolah aja.gunanya supaya pemahaman mereka lebih dalam gak hanya hapal rumus aj

    BalasHapus
    Balasan
    1. NAMA:M.GHOZIANNOOR
      KELAS:5D
      NPM: 2386206094

      Nah itu lo rul bikin matematika gak cuma di papan tulis, tapi juga di kehidupan nyata. Jadi, siswa jadi paham betul, bukan cuma ngehafal aja

      Hapus
    2. Nama : Putri Anggraeni
      NPM : 2386206022
      Kelas : VB (PGSD)


      Izin menanggapi pandangan Syahrul dan M. Ghoziannoor. Pendapat kalian berdua sangat tepat dan berhasil menangkap inti filosofis dari RME. Syahrul benar, RME membuat matematika terasa hidup di dunia bagi siswa dari pengalaman nyata. Ghoziannoor juga benar, matematika bukan cuma di papan tulis, tapi di kehidupan nyata, sehingga siswa jadi paham, bukan cuma menghafal.
      Poin utama dari RME ini adalah bahwa RME adalah sebuah filosofi yang mengubah peran pembelajaran. Tujuannya agar pemahaman siswa lebih dalam karena mereka melihat matematika sebagai alat yang fungsional yang dipakai dalam kehidupan, bukan sekadar kumpulan rumus abstrak. Fokus pada pemahaman mendalam dan konteks nyata inilah yang juga menumbuhkan pola pikir kritis dan analitis siswa , yang merupakan soft skill yang sangat penting di masa depan.

      Hapus
  17. Nama : Yormatiana Datu Limbong
    Kelas : VC
    Npm : 2386206082

    Izin menanggapi pak,Menurut saya,materi tersebut menarik karena menghubungkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari.Dengan cara ini,anak anak bisa lebih paham dan tidak cepat bosan belajar matematika.Saya juga jadi tahu kalau belajar matematika tidak harus selalu pakai rumus.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul yormatiana saya sependapat dengan kamu karena kalo pake rumus kadang siswa cepat bosan tapi kalo kita menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari pemahaman mereka akan terbuka dan mereka bisa berpikir dengan melihat kehidupan nyata yang mereka lalui

      Hapus
    2. Nama : Reslinda
      Kelas : 5C Pgsd
      Npm : 2386206067

      Ijin menanggapi. Saya setuju dengan pendapat Yormatiana, Pak. Penjelasan Yorma memang benar bahwa menghubungkan matematika dengan kehidupan sehari-hari membuat siswa lebih mudah memahami materi dan tidak cepat bosan. Cara seperti itu juga membantu siswa melihat bahwa matematika tidak selalu harus bergantung pada rumus, tapi bisa dipahami lewat pengalaman nyata. Menurut saya ini sangat efektif untuk pembelajaran.

      Hapus
  18. Nama : Desy Olivia Sapitri
    Kelas / Npm : 5D / 2386206087

    Ijin menanggapi pak, kan dimateri bapak yg bagian metode pembelajaran matematika realistik itu ada refleksi yg dimana siswa mengulas kembali hasil yg dicapai. Nah pertanyaan saya sebagai calon guru, bagaimana caranya menilai hasil belajar siswa dengan pendekatan pembelajaran RME, apakah dari proses berpikir atau hasil akhirnya? atau mungkin keduanya? 🙏🏻


    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
      Npm : 2386206058
      Kelas : VB PGSD

      Halo Desy Olivia Sapitri izin menjawab yah pertanyaan nya, Menurut saya, refleksi dalam pembelajaran matematika realistik ini merupakan langkah penting agar siswa dapat memahami kembali proses berpikir yang telah mereka lakukan. Melalui refleksi, siswa akan belajar menilai cara mereka menyelesaikan masalah, apakah langkah yang diambil sudah tepat, dan bagaimana hasil akhirnya dapat digunakan untuk memperdalam pemahaman konsep. Dalam pendekatan RME ini, guru tidak hanya menilai hasil akhir, tetapi juga memperhatikan bagaimana siswa menemukan solusi melalui pengalaman nyata. Dengan begitu, pembelajaran matematika menjadi lebih bermakna karena siswa benar-benar memahami alasan di setiap langkah, bukan sekadar menghafal rumus saja🙏🏻

      Hapus
    2. Nama: Nanda Vika Sari
      Npm: 2386206053
      Kelas: 5B PGSD

      Izin menjawab pertanyaan dari Desy Olivia Sapitri, menurut sepengetahuan yang saya ketahui pada penilaian dalam pendekatan matematika realistik (RME) sebaiknya itu menggunakan kedua penilaian itu, yaitu proses berpikir dan jugha hasil akhir. Mengapa begitu, karena proses berpikir itu menunjukkan gimana siswa itu membangun sebuah konsep, memilih sebuah strategi dan juga membuat model. Sedangkan kalau hasil akhir itu dinilai untuk melihat pemahaman matematis para siswa. Jadi, sangat amat baik jikalau para guru itu menilai dari cara para siswa dapat menyelesaikan masalah (proses), model/strategi yang mereka gunakan, dan juga bisa dengan ketepatan jawaban mereka (hasil akhir).

      Hapus
    3. Nama : Reslinda
      Kelas : 5C Pgsd
      Npm : 2386206067

      Izin menjawab pertanyaan dari Desy. Menurut saya, dalam pembelajaran matematika realistik (RME), penilaian itu memang tidak hanya berfokus pada hasil akhir saja. Justru proses berpikir siswa itu juga sangat penting untuk dilihat. Nah, melalui RME kita bisa menilai bagaimana siswa memahami masalah, cara mereka menemukan strategi penyelesaian, sampai bagaimana mereka menjelaskan alasan dari jawabannya. Jadi, menurut saya, penilaiannya bisa mencakup dua-duanya yaitu proses berpikir dan hasil akhirnya.

      Hapus
    4. Nama : Putri Anggraeni
      NPM : 2386206022
      Kelas : VB (PGSD)

      Izin menanggapi pertanyaan penting dari Desy Olivia Sapitri. Dalam RME, penilaian yang paling efektif adalah kombinasi antara proses berpikir dan hasil akhir, namun fokus utamanya harus pada proses, sejalan dengan tujuan RME untuk menumbuhkan berpikir kritis. Oleh karena itu, kita perlu menggunakan Penilaian Autentik yang bergeser dari sekadar menilai jawaban benar/salah menuju menilai perjalanan berpikir siswa. Penilaian ini dapat dilakukan melalui Rubrik Penilaian Proses yang mengukur langkah-langkah Problem Solving (seperti Polya: Memahami, Merencanakan, Melaksanakan, dan Mengecek), termasuk mengukur kemampuan refleksi siswa untuk menguatkan pemahaman dan melatih kemandirian belajar. Dengan fokus pada proses, kita memastikan bahwa matematika dinilai sebagai alat fungsional yang dapat diterapkan siswa di kehidupan nyata

      Hapus
  19. Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
    Npm : 2386206058
    Kelas : VB PGSD

    Menurut saya apa pendekatan matematika realistik ini sangat menarik untuk diterapkan di sekolah nyata. Pendekatan ini tidak hanya menekankan pada hafalan tetapi juga membantu siswa memahami konsep melalui pengalaman nyata mereka. Sebagai calon guru cara ini bagus digunakan karena dengan pendekatan ini mampu menumbuhkan cara berpikir kritis dan kreatif siswa🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
      Npm : 2386206058
      Kelas : VB PGSD

      Izin menambahkan Pak materi ini juga memiliki beberapa hal penting seperti interaktivitas, pemodelan, dan refleksi yang di mana dapat membantu siswa memahami konsep dari matematika, lebih mendalam dan bermakna. Selain itu juga matematika realistik ini bukan hanya melatih kemampuan cara berhitung tetapi juga bagaimana siswa dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis siswa🙏

      Hapus
  20. Nama: Stevani
    NPM: (286206045)
    Kelas: V C PGSD
    Menurut aku, pendekatan Matematika Realistik ini menarik banget karena ngajarin siswa buat ngeliat matematika itu nggak cuma angka dan rumus, tapi juga hal-hal nyata di sekitar mereka. Jadi, anak SD bisa belajar konsep matematika dari hal-hal yang mereka temui sehari-hari, kayak ngukur panjang meja, ngitung uang jajan, atau nyusun jadwal pelajaran. Jadi belajar nggak langsung lompat ke rumus, tapi lewat proses berpikir dulu.
    Tapi aku penasaran juga gimana caranya guru nentuin masalah kontekstual yang benar-benar cocok sama level dan pengalaman anak SD? Dan gimana ngatur waktu supaya semua langkah itu bisa selesai dalam satu jam pelajaran?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Maya Apriyani
      Npm: 2386206013
      kelas: V.A

      izin menjawab pertanyaan dari saudari stevani.
      menurut pendapat saya ada beberapa cara yang bisa di lakukan untuk menentukan masalah kontekstual yang cocok dengan level dan pengalaman anak SD.
      1. seorang pendidik harus melihat apa yang sering siswa lakukan sehari-hari yang berkaitan dengan matematika, misalnya kegiatan siswa membeli jajanan na pada saat siswa menghitung uang jajan nya guru bisa memberikan masalah kontekstual. contohnya budi mempunyai uang Rp.10.000, budi ingin membeli es teh seharga Rp.3.000, berapa sisa uang budi?.
      2. mengambil konteks yang dekat dengan kehidupan siswa. misalnya menghitung berapa lama mereka bermain pada saat jam istirahat. contohnya lonceng istirahat berbunyi di jam 09.15 maya dan teman-teman keluar kelas untuk bermain, mereka ke kantin selama 5 menit, kemudian bermain selama 5 menit, berapa sisa waktu sebelum lonceng istirahat berakhir?.

      pertanyaan kedua. bagaimana cara mengatur waktu agar semua langkah bisa selesai dalam satu jam pelajaran.
      1. guru harus membuat rancangan pembelajaran yang benar-benar matang.
      2. setiap kegiatan pembelajaran yang akan di lakukan guru di dalam kelas, guru sudah harus membuat alokasi waktunya terlebih dahulu agar terstruktur dengan baik.
      3. guru harus memilih masalah kontekstual yang sederhana dan praktis agar siswa mudah memahami dan tidak menghabiskan waktu pada bagian ini. terima kasih

      Hapus
    2. Nama: Nanda Vika Sari
      Npm: 2386206053
      Kelas: 5B PGSD

      Izin menjawab pertanyaan dari Stevani, menurut sepengetahuan yang saya tahu caranya mungkin para guru bisa lihat dari tiga hal utama yaitu hal yang mungkin dekat dengan dunia para siswa intinyamenilai situasi yang memang benar-benar dialami oleh para siswa sekolah dasar, sesuai dengan tingkat kognitifnya yaitu cukup pilih konteks yang sederhana saja, dan juga releven dengan kompetensi yang diajar contohnya seperti materi pecahan yaitu pembagian sebuah makanan.

      Caranya mengatur waktunya dalam 1 jam itu, para guru bisa menggunakan alokasi waktu, misalnya pematik (5 menit), kerja kelompok (10 - 15 menit), diskusi kelas ( 10 -15 menit), penyimpulan (10 menit), refleksi singkat (3 -5 menit). Intinya ambil saja satu situasi yang sederhana dan yang satu tujuan pembelajaran aja agar tidak menyebar kemana-mana.

      Hapus
    3. Nama : Reslinda
      Kelas : 5C Pgsd
      Npm : 2386206067

      Halo Vani, izin menjawab pertanyaanmu yahh. Menurut saya cara guru milih masalah kontekstual itu cukup dengan ngambil hal-hal yang memang dekat sama aktivitas anak, misalnya benda dikelas atau kebiasaan sehari-hari. Biar mereka gampang nyambung sama konsepnya. Untuk ngatur waktu, langkah-langkahnya bisa dibuat simpel aja, seperti kasih konteks, biarkan siswa coba, lalu baru masuk ke penyelesaian formal. jadi semua tahap tetap jalan tapi nggak makan waktu lama.

      Hapus
    4. Izin menanggapi sedikit yah tentang pertanyaan stevani menurut ku Guru menentukan masalah kontekstual yang cocok untuk anak SD dengan mempertimbangkan pengalaman dan pengetahuan mereka sehari-hari, seperti di lingkungan rumah atau sekolah, lalu memodelkan soal tersebut dengan soal matematika yang lebih sederhana. Untuk menyelesaikannya dalam satu jam pelajaran, guru perlu menyusun rencana yang rinci, membagi kegiatan menjadi beberapa tahap, dan memastikan semua aktivitas dapat diselesaikan dengan baik dengan mengatur alokasi waktu untuk setiap tahap.

      Hapus
  21. Nama: Hizkia Thiofany
    Kelas: V A
    Npm: 2386206001

    Baik pak Terima kasih materi, pembelajaran Omicron siswa menunjukkan kemampuan berpikir kritis dan logis dalam menyelesaikan materi soal
    Dan juga memecahkan rumusan masalah pada soal tersebut sangat cocok di
    Kelas 6 .

    BalasHapus
  22. Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
    Npm : 2386206058
    Kelas : VB PGSD

    Izin bertanya pak terkait materi di atas, bagaimanakah cara guru memfasilitasi siswa agar mereka dapat menemukan pola dan juga dapat menyimpulkan konsep sendiri, tanpa guru harus memberikan langsung rumus?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Nanda Vika Sari
      Npm: 2386206053
      Kelas: 5B PGSD

      Izin menjawab pertanyaan dari Isdiana Susilowati Ibrahim, menurut sepengetahuan yang saya ketahui mungkin para guru bisa memfasilitasi para siswa itu untuk menemukan pola dan juga menyimpulkan konsepnya dengan cara seperti memberikan contoh konkret/nyata yang bervariasi, menggunakan pertanyaan pemicu (guiding questions), meminta siswa membantu membuat model atau representasi, diskusi antar siswa, dan juga guru hanya menegaskan bukan memberi rumus, yaitu intinya para guru hanya menyediakan situasi dan pertanyaan, lalu para siswa yang menemukan pola dan konsepnya.

      Hapus
    2. Nama : Andi Nurfika
      NPM : 2386206017
      Kelas : VB PGSD

      Izin menanggapi pertanyaan dari isdi, jadi guru bisa mulai dengan ngasih contoh-contoh sederhana terlebih dahulu, biar siswa melihat pola yang muncul sendiri tanpa harus dikasih tahu rumusnya. Setelah itu, guru bisa ngajak mereka diskusi ringan misalnya bertanya Kamu lihat nggak ada kesamaan di sini? Supaya mereka bisa mikir dengan pendapat mereka sendiri guru juga bisa kasih tugas eksplorasi kecil, misalnya coba angkanya dan lihat apa yang berubah dan apa yang tetap di sana biar mereka bisa bandingin. Dari situ biasanya siswa mulai nangkap polanya, dan guru tinggal bantu ngarahin kalau ada yang melenceng. Dengan cara begini, siswa bisa menyimpulkan konsep sendiri dan lebih paham karena nemu dari prosesnya sendiri, bukan cuma mengapa rumus saja.

      Hapus
    3. Nama : Erlynda Yuna Nurviah
      Kelas : VB PGSD
      Npm : 2386206035

      Hai Isdi saya izin jawab ya... Sebelumnya saya setuju banget sama pendapat Nanda dan Fika. Mereka bilang kalau guru dapat memfasilitasi siswa untuk menemukan pola dan menyimpulkan konsep tanpa memberi rumus langsung dengan cara menyediakan contoh konkret dan bertahap.Namun, saya ingin menambahkan sebuah contoh sederhana supaya pembaca mudah memahami dan bisa membayangkan gimanasih contoh polanya.

      Misalnya begini :
      Guru nulis deret angka di papan:
      2, 4, 6, 8, …
      Terus guru nggak langsung bilang “ini pola bilangan genap dengan rumus begini…,” tetapi guru mengajak siswa untuk berpikir lewat pertanyaan pematik yang sederhana , seperti:
      " angka selanjutnya berapa ya kira - kira "
      " kenapa kok bisa dapat 2,4,6,8,10?"
      " coba lihat angka 2 ke 4 beda berapa angka?"
      Nah dari situlah, pelan - pelan siswa bakal sadar kalau angkanya bertambah 2 setiap langkahnya. kalau mereka sudah paham dan bisa menjelaskan menggunakan bahasanya sendiri, barulah gurunya berkata " yang kalian temukan itu namnya pola bilangan genap yang bertambah/naik dengan selisih angka 2.
      dengan cara seperti ini siswa jadi meraskan kepuasan tersendiri " oh ternyata aku bisa ya", bukan cuma sekedar hafal rumus. Guru sebagai fasilitator bukan memberikan jawaban mentah - mentah tapi perlu langkah. Semoga jawaban saya bisa membantu ya terimakasihhh




      Hapus
  23. Izin pak, pendekatan matematika realistik menurut saya sangat bermanfaat karena dapat membantu siswa lebih memahami pelajaran dengan cara menghubungkan konsep matematika ke dalam kehidupan nyata. Maka dengan cara ini siswa tidak hanya dapat menghafal rumus, tetapi benar-benar mengerti bagaimana matematika ini digunakan dalam situasi nyata.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dan dalam metode ini juga dapat membuat suasana belajar siswa lebih baik lagi dan tidak membosankan. siswa diajak berpikir, berdiskusi, dan menemukan sendiri jawaban dari permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan yang lebih nyata. Hal ini pun membuat mereka lebih aktif lagi dan lebih percaya diri dalam belajar.

      Hapus
    2. saya sejalan dengan pendapat Rida Astin Wahyuni bahwa pendekatan matematika yang realistis sangat bermanfaat. Dengan menghubungkan konsep matematika ke kehidupan nyata, siswa tidak hanya menghafal rumus, tetapi juga benar-benar memahami penerapannya dalam situasi nyata. Selain itu, suasana belajar yang aktif dan diskusi yang antaraktif dapat meningkatkan pemahaman dan kepercayaan diri siswa, membuat mereka lebih aktif dan semangat dalam belajar matematika. Pendekatan ini tentu dapat membantu siswa menjadi lebih kritis dan mandiri dalam menyelesaikan masalah.

      Hapus
  24. Nama: Zakky Setiawan
    NPM: ( 2386206066 )
    Kelas: 5C
    Memang benar matematika sangat relistik dan sangat penting bagi semua orang, ga bisa di pungkiri bahwa matematika kepake banget di kehidupan nyata, paling engga orang bisa menggunakan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Zakky Setiawan
      NPM: ( 2386206066 )
      Kelas: 5C
      izin menambahkan, kenapa bisa di bilang matematika sangat realistik, karena memang penting, yang pertama untuk kehidupan semua jadi jelas terhitung, kedua kehidupan akan terasa lebih tertata, dari penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian itu memudahkan sesorang menghitung sesuatu hal supaya pas dan tidak kerlebihan, supaya tidak ada yang tidak dipergunakan secara sia-sia

      Hapus
  25. Menurut saya, metode pembelajaran matematika relatif atau RME ini sangat bagus dan relevan untuk diterapkan dalam proses pembelajaran. Metode ini mengajak siswa belajar matematika melalui pengamatan dan pengalaman nyata yang dekat dengan kehidupan sehari-hari mereka, sehingga konsep matematika bisa lebih mudah dipahami. Dengan memulai dari masalah-masalah nyata, siswa terdorong untuk berpikir kritis dalam mencari solusi sejak dini, yang sekaligus mengembangkan kemampuan berpikir analitis mereka.
    dan Metode ini juga mendorong siswa untuk belajar secara kolaboratif dan berbagi secara adil, sehingga membangun sikap sosial positif selama proses pembelajaran.Secara keseluruhan, metode RME sangat bermakna dan bermanfaat karena tidak hanya menekankan aspek kognitif, tetapi juga melibatkan nilai-nilai sosial dan pemecahan masalah yang kontekstual.
    sehingga metode ini sangat tepat untuk digunakan dalam mengajar matematika agar siswa bisa memahami materi dengan lebih mendalam dan bermakna.

    BalasHapus
  26. Nama: Nanda Vika Sari
    Npm: 2386206053
    Kelas:5B PGSD

    Pada materi matematika realistik (RME) menurut saya cukup menarik sebab memberitahukan bahwa pembelajaran matematika yang bermakna. Dengan mengaitkan matematika ke kehidupan sehari-hari, siswa lebih aktif dan mampu mengembangkan keterampilan berpikir kritis serta dalam pemecahan masalah.

    BalasHapus
  27. Nama : Maria ritna tati
    NPM : 2386206009
    kelas : 5 A PGSD

    Materi matematika realistik saya merasa tertarik dengan konsep matematika relistik karena menekankan pada sebuah pendekatan yang melihat bahwa matematika sebagai aktivitas manusia dan harus dikaitkan dengan kehidupan yang nyata peserta didik.matematika harus diajarkan sebagai materi materi yang sudah jadi ,melainkan adanya proses menemukan dan mengkelompokan materi dari kehiupan sehari-hari dan pengalaman siswa.melalui pedekana matematika siswa lebih mengerti tentang matematika sebagai pelajaran yang bermakna,menyenangkan,dan juga mudah dipahami karena mereka melihat langsung dan mengaitkan dengan kehidupan mereka.matematika realistik juga mengubah pandangan matematika dari beberapa aturan menjadi alat untuk memecahkan masalah dan aktivitas berpikir lebih nyata sehingga memebuat pembelajaran menjadi lebih bermakna dan autentik.

    BalasHapus
  28. Setelah membaca materi ini, saya sangat suka dengan contoh2 penerapan nya. Ide membagi pizza untuk konsep pecahan atau pake petak sawah buat ngulur luas, ini menunjukkan bahwa matematika itu benar2 ada disekitar kita. Konsep ini gampang karena siswa diajak langsung berinteraksi dengan model kongret contohnya permen atau game uang. Jelas banget kalau matematika realistic itu tujuannya buat mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan mendorong aktivitas diskusi kelompok itu penting banget buat bekal siswa kedepannya.

    BalasHapus
  29. Ternyata matematika ga cuma dari rumus saja, tapi juga dari masalah sehari-hari yang dekat dengan siswa, matematika realistic juga mendukung siswa untuk mendorong siwsa untuk menentukan sendiri solusinya. Ini jauh lebih baik siswa jadi lebih aktif dalam proses belajar nya, bukan cuma menerima materi saja pengalaman belajar pun ada.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali Margaretha,poin tentu siswa menentukan solusinya sendiri itu krusial. RME membuat siswa merasa kepemilikan (sense of ownership) atas proses belajarnya. Jadi, mereka belajar bukan karena dipaksa, tapi karena ingin memecahkan masalah yang dekat dengan mereka. Ini jauh lebih berdampak daripada cuma menerima rumus.

      Hapus
  30. menarik sakali materinya, matematika Realistik adalah pendekatan yang tujuannya untuk membuat matematika lebih relevan karena mengaitkan dengan dunia nyata. karena kalo belajar dikaitkan dengan dunia nyata itu siswa lebih termotivasi, lebih paham. lebih berpikir kritis dalam pemecahan masalah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas respons yang sangat bagus, Lidia Apriyana Tania saya izin menambahkan sedikit, Anda benar sekali esensi dari RME adalah membuat matematika menjadi relevan dengan mengaitkannya dengan dunia nyata. Bahwa matematika harus dilihat sebagai aktivitas manusia yang harus dekat dengan kehidupan nyata siswa untuk memnuat matematika lebih relevan dan bermakna bagi siswa dengan menggatikannya dengan situasi dan pengelaman yang nyata.

      Hapus
  31. Saya sangat tertarik dengan penjelasan pada karakteristik Matematika Realistik dimana pendekatan pembelajaran matematika yang menekankan pentingnya konteks dan pengelaman nyata dalam proses belajar, dan pada gagasan ini siswa akan lebih mudah memahami konsep matematika jika mereka dapat melihat relevansi dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

    BalasHapus
  32. Materi Matematika Realistik (RME) sangat efektif karena menghubungkan konsep matematika dengan kehidupan sehari-hari, membuat siswa lebih mudah memahami dan termotivasi belajar."
    Pendekatan RME mendorong siswa berpikir kritis dan kreatif dalam memecahkan masalah, bukan hanya menghafal rumus. Ini sangat penting untuk pengembangan keterampilan abad ke-21.

    Contoh penerapan RME, seperti membagi kue untuk mengajarkan pecahan, sangat cocok untuk siswa SD karena membuat belajar lebih interaktif dan menyenangkan.

    BalasHapus
  33. Penerapan RME juga melatih siswa untuk bekerja sama dalam kelompok, meningkatkan keterampilan sosial dan komunikasi mereka.

    BalasHapus
  34. Pendekatan ini sangat baik untuk meningkatkan minat siswa terhadap matematika, karena mereka melihat manfaat langsung dalam kehidupan sehari-hari. RME mendorong kemandirian siswa dalam belajar, karena mereka diajak mengeksplorasi dan menemukan solusi sendiri.
    Guru perlu memastikan konteks yang digunakan dalam RME sesuai dengan latar belakang dan pengalaman siswa agar lebih efektif.
    Matematika Realistik membantu mengurangi ketakutan siswa terhadap matematika dengan lebih konkret dan mudah dipahami.
    Penerapan RME memerlukan perencanaan yang matang, tapi hasilnya sepadan karena siswa lebih aktif dan terlibat dalam proses belajar.

    BalasHapus
  35. Nama: Yudha Praditya
    Kelas: 5B PGSD
    Npm: 2386206031

    Artikel ini sangat informatif dan memberikan gambaran yang jelas tentang pendekatan Matematika Realistik (PMRI / RME). Penjabaran karakteristik — seperti penggunaan konteks nyata, interaktivitas, pemodelan, dan strategi — sangat relevan dan membantu memahami bagaimana teori ini bisa diterapkan di kelas. Contoh-contoh penerapan di sekolah dasar (misalnya membagi pizza, menghitung luas sawah, atau berbelanja di pasar) sangat konkret dan cocok untuk siswa SD agar bisa melihat keterkaitan matematika dengan kehidupan sehari-hari.

    BalasHapus
  36. Nama: Yudha Praditya
    Kelas: 5B PGSD
    Npm: 2386206031

    Terima kasih atas tulisan yang sangat bermanfaat — ini bisa menjadi referensi praktis bagi guru SD yang ingin mengimplementasikan Matematika Realistik di kelas mereka.

    BalasHapus
  37. Nama: Yudha Praditya
    Kelas: 5B PGSD
    Npm: 2386206031

    Materi yang disampaikan sangat membantu guru dalam mengajar matematika secara lebih nyata dan menarik. Penggunaan konteks sehari-hari membuat siswa lebih mudah memahami konsep. Saya sangat terbantu dengan contoh-contoh kegiatan yang bisa langsung diterapkan di kelas. Terima kasih Pak sudah berbagi ilmu!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Izin menanggapi yah Yudha benar banget materi yang bapak jelaskan di atas sangat membantu kita sebagai calon guru supaya mendapatkan banyak ilmu yang bermanfaat Terimakasih juga pak, karena materi yang bapak jelaskan sangat bermanfaat

      Hapus
  38. Menurut saya, metode ini sangat efektif mentransformasi pembelajaran matematika dari yang semula hanya berfokus pada prosedur dan menghafal rumus menjadi pemahaman konseptual yang kuat. Pendekatan ini benar-benar membantu kami tidak hanya tahu bagaimana menghitung, tetapi juga tahu mengapa perhitungan itu penting dalam konteks kehidupan nyata. Terima kasih atas materinya pak.

    BalasHapus
  39. Saya setuju sepenuhnya bahwa poin "Relevansi dan Keterhubungan" adalah kunci. Ketika matematika dikaitkan dengan dunia nyata, hambatan pemahaman siswa langsung berkurang, dan materi menjadi jauh lebih mudah diakses.

    BalasHapus
  40. Nama: Nanda Vika Sari
    Npm: 2386206053
    Kelas: 5B PGSD

    Setelah saya membaca materi ini, menurut saya materi diatas ini sudah memberika penjelasan yang cukup lengkap mengenai sejarah dan filosofi pendidikan matematika Realistik. Pada penjelasan mengenai kalau matematika itu seharusnya dekat dengan kehidupan siswa menjadi dasar menjadi dasar yang kuat mengapa pendekatan ini masih sangat relevan/berkaitan sampai saat ini. Pada bagian tentang penjelasan mengenai karakteristik dan metode matematika ini Realistik sangat sistematis/teratur dan juga mudah untuk dipahami.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Izin menanggapi yah Nanda penjelasannya kmu yang sangat lengkap dan jelas. Semoga pengetahuan ini bermanfaat dan membantu dalam memahami materi matematika dan filosofi pendidikan secara lebih mendalam. Tetap semangat
      Untuk kita semua!

      Hapus
  41. Nama: Rosidah
    Npm: 2386206034
    Kelas: 5B (PGSD)

    Materi diatas sudah cukup menjelaskan secara lengkap, metodenya sudah efektif karena menghubungkan matematika dengan kehidupan sehari-hari sehingga mudah dipahami dan menarik. Siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga diajak berpikir kritis yang memecahkan masalah nyata. metode matematika realistik Ini juga meningkatkan motivasi dan kerja sama siswa untuk lebih aktif.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Izin menanggapi yah Saya setuju dengan pendapat kamu Rosida Siswa akan jauh lebih suka jika pembelajaran nya tidak terlalu tegang apalagi akan SD dalam menerapkan pembelajaran matematika ini juga susah susah gampang untuk seorang guru perlu juga dukungan dari kedua orang tua supaya sehari-hari nya bisa belajar matematika dengan dunia nyata nya.

      Hapus
  42. Nama: Leoni Wulandari
    Kelas: 5D
    NPM: 2386206088
    Menurut saya, matematika realistik membantu siswa lebih mudah memahami konsep karena langsung dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Contohnya seperti membagi pizza atau menghitung panjang pita, membuat matematika terasa nyata dan tidak membingungkan. Dengan cara ini, siswa jadi lebih tertarik dan tidak hanya menghafal, tetapi benar-benar mengerti bagaimana matematika digunakan.

    BalasHapus
  43. Nama: Leoni Wulandari
    Kelas: 5D
    NPM: 2386206088
    Menurut saya, penting membantu siswa mengubah cara pandang mereka terhadap matematika. Banyak yang merasa tidak mampu, padahal mereka hanya belum

    BalasHapus
  44. NAMA:M.GHOZIANNOOR
    KELAS:5D
    NPM: 2386206094

    Nah menurut saya Matematika Punya Makna: Dengan RME, kita jadi tahu, "Oh, ternyata konsep luas itu penting buat tahu seberapa besar sawah," atau "Konsep pengukuran itu penting buat bikin pita hiasan di kelas." Jadi, kita termotivasi karena tahu gunanya.
    Kesimpulannya nih menurut saya pak Matematika Realistik itu bikin matematika jadi pelajaran yang hidup, relevan, dan enggak bikin pusing.Anak-anak yang belajar pakai cara ini pasti lebih cepat nyambung dan lebih suka sama matematika

    BalasHapus
  45. Matematika Realistik membuat konsep abstrak seperti pecahan atau luas lebih mudah dipahami siswa dengan mengaitkannya pada pengalaman sehari-hari, seperti membagi pizza atau menghitung luas sawah.
    Pendekatan ini mendorong siswa aktif berpikir kritis dan kreatif, bukan hanya menghafal rumus. Interaktivitas dan kolaborasi juga membuat pembelajaran lebih menyenangkan.
    Guru perlu kreatif memilih konteks yang relevan dengan lingkungan siswa agar Matematika Realistik efektif. Ini bisa menjadi solusi untuk meningkatkan minat belajar matematika di sekolah dasar.

    BalasHapus
  46. Nama: Leoni Wulandari
    Kelas: 5D
    NPM: 2386206088
    Menurut saya, siswa bisa lebih suka matematika jika mereka diberi dukungan dan tahu bahwa mereka punya kemampuan. Cara guru membimbing sangat berpengaruh pada rasa percaya diri mereka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya setuju dengan pendapat kamu Leoni Siswa akan lebih suka jika pembelajaran nya tidak terlalu tegang apalagi akan SD dalam menerapkan pembelajaran matematika ini juga susah susah gampang untuk seorang guru perlu juga dukungan dari kedua orang tua supaya sehari-hari nya bisa belajar matematika dengan dunia nyata nya

      Hapus
    2. Terima kasih, Sarimahyanti, saya setuju dengan pendapat kamu. Pembelajaran matematika memang tidak boleh terlalu tegang, apalagi untuk siswa SD yang masih butuh suasana belajar yang menyenangkan. Peran guru dan orang tua juga sangat penting supaya anak merasa didukung dan tidak takut mencoba.
      Menurut saya, kalau anak terbiasa melihat matematika dalam kehidupan sehari-hari—misalnya saat belanja, memasak, atau bermain—mereka akan lebih mudah memahami konsep dan tidak merasa matematika itu sulit. Jadi bukan hanya soal materi, tapi bagaimana kita membuat anak merasa dekat dan percaya diri ketika belajar.

      Hapus
  47. Nama: Leoni Wulandari
    Kelas: 5D
    NPM: 2386206088
    Menurut saya, siswa akan lebih percaya diri belajar matematika jika guru membantu mereka melihat bahwa mereka sebenarnya mampu.

    BalasHapus
  48. Nama: Leoni Wulandari
    Kelas: 5D
    NPM: 2386206088
    Menurut saya, pandangan siswa terhadap matematika bisa berubah jika mereka didukung dan diberi kepercayaan bahwa mereka mampu.

    BalasHapus
  49. Nama: Leoni Wulandari
    Kelas: 5D
    NPM: 2386206088
    Menurut saya, banyak siswa merasa tidak bisa matematika karena kurang percaya diri.
    Jika guru membantu menunjukkan kekuatan mereka, pandangan itu bisa berubah.
    Matematika juga akan terasa lebih mudah jika dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
    Dukungan guru sangat berpengaruh pada keberanian siswa dalam belajar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. NAMA:M.GHOZIANNOOR
      KELAS:5D
      NPM: 2386206094

      Wah, setuju banget sih leoni apa yang kamu bilang itu penting banget, terutama soal percaya diri dalam matematika.
      Memang sering banget ya, siswa jadi takut duluan atau mikir "aku nggak bakat" cuma karena pernah salah atau nggak ngerti di awal ya leoni,keren leoni yuu

      Hapus
    2. Terima kasih banyak, Ghozian. Benar sekali, banyak siswa jadi merasa tidak mampu hanya karena pengalaman awal yang kurang menyenangkan. Padahal, seperti yang kamu bilang, rasa percaya diri itu sangat menentukan apakah mereka mau mencoba lagi atau menyerah duluan.
      Menurut saya, ketika guru memberikan kesempatan untuk mencoba, tidak langsung menilai salah, dan membantu menunjukkan cara berpikir yang benar, siswa bisa lebih berani. Matematika juga jadi terasa lebih masuk akal kalau dikaitkan dengan kegiatan sehari-hari. Jadi, bukan hanya soal rumus, tapi bagaimana kita membuat siswa merasa bahwa mereka mampu dan bahwa matematika itu dekat dengan kehidupan.

      Hapus
  50. Nama : Maria Ritna Tati
    NPM : 2386206009
    Kelas : V A PGSD

    Izin menangapi ya pak terkait materi ini,jadi menurut saya pendekatan matematika realistik sangat menarik karena menekankan pada konteks dan pengalaman nyata siswa.dengan menghubungkan konsep matematika dengan situasi sehari-hari, siswa lebih mudah memahami dan mengingat materi pelajaran.ini juga membantu mereka untuk melihat relevansi matematika dalam kehidupan mereka.
    nah jadi tuh,matematika realistik adalah pendekatan yang efektif untuk meningkatkan pemahaman dan motivasi belajar siswa.dengan menghubungkan konsep matematika dengan konteks dan pengalaman nyata siswa, mereka menjadi lebih terlibat dalam proses pembelajaran dan mampu melihat relevansi pengetahuan yang mereka peroleh.ini membantu mereka mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam dan bermakna tentang materi tersebut.

    BalasHapus
  51. Nama : Maria Ritna Tati
    NPM : 2386206009
    Kelas : V A PGSD

    Tambahan dari saya terkait materi ini metode pembelajaran matematika realistik yang diuraikan dalam materi ini sangat beragam dan kreatif. dengan menggunakan eksplorasi konteks, diskusi kelompok, pemodelan, generalisasi, dan refleksi, siswa dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep matematika.selain itu, contoh-contoh konkret yang diberikan dalam materi ini membantu guru untuk mengimplementasikan pendekatan ini dalam pembelajaran di kelas.
    pendekatan matematika realistik dapat diterapkan dalam berbagai konteks matematika, mulai dari pemecahan masalah sederhana hingga masalah yang lebih kompleks. dengan memberikan masalah yang relevan dengan pengalaman siswa, guru dapat membantu mereka untuk melihat bagaimana matematika dapat digunakan untuk memecahkan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari.ini dapat meningkatkan motivasi dan minat siswa terhadap matematika, serta membantu mereka untuk mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-konsep matematika.

    BalasHapus
  52. Nama : Maria Ritna Tati
    NPM : 2386206009
    Kelas : V A PGSD

    Tambahan lagi,jadi tuh penerapan matematika realistik dalam pembelajaran di sekolah dasar sangat penting untuk membangun fondasi yang kuat bagi pemahaman matematika siswa.dengan memberikan masalah yang relevan dengan pengalaman siswa, guru dapat membantu mereka untuk melihat bagaimana matematika dapat digunakan untuk memecahkan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari.ini dapat meningkatkan motivasi dan minat siswa terhadap matematika, serta membantu mereka untuk mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-konsep matematika.
    implementasi matematika realistik dalam pembelajaran membutuhkan komitmen dan dukungan dari semua pihak terkait, termasuk guru, siswa, orang tua, dan pihak sekolah.guru perlu dilatih dan didukung untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang efektif dan relevan dengan kebutuhan siswa.siswa perlu didorong untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran dan melihat relevansi pengetahuan yang mereka peroleh.orang tua perlu mendukung pembelajaran siswa di rumah dan memberikan umpan balik yang konstruktif.pihak sekolah perlu menyediakan sumber daya dan fasilitas yang memadai untuk mendukung implementasi matematika realistik dalam pembelajaran.

    BalasHapus
  53. Izin menanggapi yah pak ternyata artikel tentang "Matematika Realistik: Langkah-Langkah dan Contoh Penerapan di Sekolah Dasar" dengan tampilan yang bersih dan informatif. Judul yang besar dan tebal memudahkan pembaca memahami topik utama. Penulisnya, Buya Adin, dan tanggal publikasi, 28 Agustus 2024, memberikan konteks waktu dan kredibilitas. Penggunaan gambar ikonik "Omicorn" menambah daya tarik visual dan menciptakan suasana yang menyenangkan. Navigasi di bagian bawah dengan kategori seperti "Historiografi Realistik" dan "Matematika" memudahkan pembaca menjelajahi artikel terkait. Secara keseluruhan, desainnya bersih, informatif, dan menarik bagi pembaca yang ingin memahami konsep matematika realistis secara mendalam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ini sangat relevan dan penting bagi calon guru pak, terutama yang fokus pada pengajaran matematika. Sebagai calon guru, pemahaman tentang pendekatan pembelajaran yang realistis, seperti yang dipaparkan dalam teori RME (Rekenvaardigheden Mathematische Educatie), dapat membantu dalam merancang metode pengajaran yang lebih kontekstual dan bermakna bagi siswa.

      Hapus
    2. Lanjut Dengan mengintegrasikan pengalaman nyata dan situasi kehidupan sehari-hari ke dalam proses belajar matematika, calon guru dapat menciptakan suasana belajar yang lebih menarik dan relevan. Hal ini juga mendorong siswa untuk memahami konsep matematika secara lebih mendalam dan tidak hanya sekedar menghafal prosedur.

      Hapus
    3. Selain itu, sebagai calon guru, penting untuk memahami matematika yang sesuai dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan siswa, sehingga proses belajar menjadi lebih efektif dan menyenangkan. Dengan pendekatan yang berorientasi pada pengalaman nyata dan konteks kehidupan, calon guru dapat membangun pembelajaran yang tidak hanya secara teoritis, tetapi juga aplikatif dan mampu membekali siswa untuk menghadapi masalah di dunia nyata.

      Hapus
  54. Nama: Leoni Wulandari
    Kelas: 5D
    NPM: 2386206088
    Menurut saya, materi ini mengingatkan bahwa banyak anak takut matematika karena sejak awal sudah merasa tidak mampu. Dengan membantu mereka menemukan kelebihan masing-masing dan menunjukkan bahwa matematika ada dalam kehidupan sehari-hari, pandangan mereka bisa berubah. Matematika jadi terasa lebih dekat dan tidak menakutkan.

    BalasHapus
  55. Izin menanggapi pak tentang metode matematika realistik kalo di atas cuma keuntungan ya ternyata masih ada kekurangan nya pak seperti
    Tantangan Implementasi: Metode ini menantang untuk diterapkan secara efektif, membutuhkan akurasi prosedural dan pemahaman konseptual yang mendalam, tidak hanya menghafal rumus.
    Pengukuran Proses Belajar: Proses belajar siswa dalam RME terkadang sulit diukur secara objektif dibandingkan metode tradisional.
    Keterbatasan Sumber Daya: Penerapan metode ini mungkin membutuhkan banyak waktu dan sumber daya tambahan, seperti peralatan atau bahan ajar berbasis masalah dunia nyata.
    Kesiapan Siswa: Siswa mungkin menghadapi kesulitan pada awalnya karena membutuhkan perubahan pola pikir dari pembelajaran matematika yang abstrak ke kontekstual.
    Tapi kembali lagi kepada kemampuan berpikir siswa nya dan bagaimana cara guru menjelaskan supaya lebih memahami nya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi Materi yang disampaikan bapak sudah sangat membantu guru dalam mengajar matematika secara lebih nyata dan menarik. Penggunaan konteks sehari-hari membuat siswa lebih mudah memahami konsep. Saya sebagai calon guru sangat amat terbantu dengan contoh-contoh kegiatan yang bisa langsung diterapkan di kelas ini pak. Terimakasih untuk ilmunya pak 🙏

      Hapus
  56. Nama: Leoni Wulandari
    Kelas: 5D
    NPM: 2386206088
    Menurut saya, cara pandang siswa terhadap matematika memang sangat dipengaruhi oleh pengalaman belajar mereka. Jika sejak awal siswa dibantu untuk melihat kekuatan dirinya dan diberikan contoh penerapan matematika dalam kehidupan nyata, rasa percaya diri mereka akan meningkat. Pendekatan seperti ini dapat mengurangi kecemasan dan membantu siswa membangun identitas positif dalam matematika.

    BalasHapus
  57. Dari materi di atas pak saya baru mengetahui bahwa metode pembelajaran matematika realistik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eksplorasi Konteks: Siswa diminta untuk menyelidiki masalah nyata yang berkaitan dengan mata pelajaran matematika yang sedang dipelajari.

      Hapus
    2. Diskusi Kelompok: Siswa bekerja sama untuk membicarakan mencari solusi bersama. masalah dan

      Hapus
    3. Pemodelan: Untuk memecahkan masalah dan memahami ide, siswa menggunakan model atau representasi visual.

      Hapus
    4. Generalisasi: Siswa diarahkan untuk menarik kesimpulan dan generalisasi konsep matematika dari model yang telah dikembangkan.

      Hapus
    5. Refleksi: Siswa membahas hasil yang dicapai dan berbicara tentang berbagai metode yang digunakan.

      Hapus
    6. Ini sangat membantu kami sebagai calon guru nanti dan menambah pengetahuan kami pak terimakasih pak atas materi yang bapak jelaskan 🙏

      Hapus
  58. Saya suka dengan cara RME yang mengutamakan aktivitas nyata dan diskusi. Siswa tidak hanya duduk mendengarkan, tetapi benar" ikut mencoba, berdiskusi, dan menemukan ide matematika sendiri. Ini membantu membuatsiswa belajar lebih menyenangkan dan tidak membosankan

    BalasHapus
  59. Dari materi yg diberikan dapat disimpulkan bahwa metode ini juga membuat siswa dapat berpikir lebih kritis karena mereka harus mencari strategi sendiri untuk menyelesaikan masalh. Jadi tidak hanya menghafal langkah" tetapi benar" mengerti konsepnya. Matematika Realistik juga membantu siswa belajar matematika secara teoretis dan memahami bagaimana konsep tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan nyata

    BalasHapus
  60. Nama: Leoni Wulandari
    Kelas: 5D
    NPM: 2386206088
    Menurut saya, penting membantu siswa merasa bahwa matematika itu tidak menakutkan. Jika mereka menemukan kekuatan diri sendiri dan melihat bahwa matematika ada dalam kehidupan sehari-hari, mereka akan lebih percaya diri dan termotivasi belajar.

    BalasHapus
  61. Nama : Desy Olivia Sapitri
    Kelas / Npm : 5D / 2386206087

    Izin pak, pada materi tersebut dijelaskan pendidikan matematika realistik (RME) mendorong siswa jadi pelajar yg aktif. Pengkontruksian membantu siswa membangun pengetahuannya sendiri bukan hanya menerima informasi dari guru. Pernyataan ini sejalan dengan prinsip kontruktivisme. Pembelajaran bersifat sosial melalui interaktivitas
    kerja sama dan diskusi antar siswa membantu mereka belajar dari perspektif teman-temannya, memperkuat pemahaman konsep, serta mengembangkan keterampilan komunikasi dan kolaborasi siswa 🙏🏻

    BalasHapus
  62. Nama : Desy Olivia Sapitri
    Kelas / Npm : 5D / 2386206087

    Izin bertanya pak, Apakah metode Matematika Realistik ini cocok diterapkan pada semua jenjang pendidikan atau hanya pada tingkat tertentu? 🙏🏻

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Dita Ayu Safarila
      Kelas : 5 C
      NPM : 2386206048
      Haii,aku izin jawab pertanyaan kamu ya desy.
      RME pada dasarnya sangat cocok dan paling banyak diterapkan pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar ( SD) dan Sekolah Menengah Pertama ( SMP). Meskipun RME secara historis dan praktis berkembang pesat di pendidikan dasar karena fokusnya pada konteks nyata dan objek konkret,prinsip inti RME dapat dan sering di adaptasi untuk semua jenjang pendidikan termasuk SMA dan bahkan sampai ke perguruan tinggi. RME paling menonjol dan efektif di terapkan di SD dan SMP karena sifatnya membantu siswa bergerak dari konkret ke abstrak. Namun prinsip filosofisnya bahwa matematika harus dimulai dari konteks yang relevan dan melibatkan siswa dalam proses pemodelan cocok dan relevan untuk di terapkan di semua jenjang pendidikan dengan penyesuaian kompleks konteks.
      Semoga bermanfaat yaaa

      Hapus
  63. Nama:Imelda Rizky Putri
    Npm:2386206024
    Kelas:5B

    Menurut saya, pendekatan ini tuh kerasa banget “hidup“nya. Anak-anak jadi nggak merasa matematika itu sesuatu yang “jauh“ dari mereka.Belajar jadi lebih fun karena mereka cuma perlu memahami hal-hal yang mereka temui tiap hari, rasanya kayak “oh,ternyata matematika tuh ada dimana-mana“.

    BalasHapus
  64. teman teman ada yang bisa jelaskan pertanyan ku, jdi jelaskan mengapa hans freudenthal mencentuskan matematika realistik (RME) sebadai tanggapan yang terhdapa model pembelajaran tradisonal. jdi bandingkan dua prinsip utama RME?

    BalasHapus
    Balasan
    1. NAMA : DITA AYU SAFARILA
      KELAS : 5 C
      NPM : 2386206048
      halo,aku izin jawab pertanyaan kamu ya okta. aku Han

      Hapus
    2. Jadi Hans Fruedenthal mencetuskan RME. sebagai tanggapan terhadap pembelajaran matematika tradisional. ada 2 alasan utama Fredunthal mencetuskan RME yaitu :
      1. Matematika yang terputus dari realitas( Freudenthal melihat bahwa pendeketan tradisional fokus pada penghapal rumus dan prosedur abstrak tanpa konteks nyata.sehingga membuat matematika tidak relevan sulit di pahami dan kurang memotivasi bagi siswa).
      2. Peran siswa yang pasif ( dalam pembelajaran tradisional siswa seringkali pasif hanya menerima pengetahuan. RME hadir untuk menjadikan siswa aktif dalam menemukan dan mengkonstruksi konsep matematika mereka sendiri melalui pemecahan masalah nyata.
      itu aja dari aku,semoga bermanfaat yaa
      mohon maaf itu yang di atas tdi terkirim salah pencet jadi langsung aku krm sambungannya di bawah ini yaa heheh

      Hapus
  65. Okta Putri Aditia
    2386206060
    5B (PGSD)


    Jadi teman teman kan Di cerita ini perntayaan ku Matematika Realistik (RME) sangat mengandalkan prinsip 'Pemodelan'. Jika kita mengajarkan konsep pecahan dengan membagi pizza itu (seperti di contoh), apa langkah itu selanjutnya yang harus dilakukan guru untuk memastikan aktivitas 'bagi-bagi pizza' itu benar-benar berubah menjadi pemahaman konsep pecahan yang abstrak, dan bukan hanya sekadar aktivitas bermain?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Erlynda Yuna Nurviah
      Kelas : VB Pgsd
      Npm : 2386206035

      Hallo okta saya izin menjawab pertanyaanya ya... Menurut saya, agar siswa lebih memahami konsep pecahan ini dan bukan hanya melihat aktivitas membagi pizza sebagai permainan saja, caranya adalah dengan mengajak mereka merefleksikan kembali hasil pembagiannya.
      Contohnya " tadi kita bagi pizza jadi 4 bagian, kalau kamu ambi satu bagian , itu berarti 1 dari 4 bagian pizza, dan ditulis1/4." Kemudian minta siswa untuk menggambar pizza yang sudah dibagi dan menuliskan pecahannya, misalnya 1/4 atau 2/4.. Cara ini membantu mereka melihat bahwa pecahan bukan hanya permainan tapi sebuah objek yang bisa dilihat, Setelah itu, guru menghubungkan pengalaman tadi dengan simbol pecahan dan memberi contoh lain seperti membagi roti atau melipat kertas. Dengan begitu, anak menyadari bahwa konsep pecahan selalu tentang bagian dibandingkan keseluruhan, bukan hanya soal pizza. Semoga jawaban saya bisa membantu yaa

      Hapus
    2. haii Erlynda, sebelum nyua terimakasih sudah menjelaskan saya tentanng pemahaman membagi pizza itu, jadi saya baru saja membaca ulang, jadi penjelasanmu tentang konsep pecahan itu sudah buat ku paham ulang yang terutama poin yang benar benar membantu "pecahan bukan hanyak permainan tapi sebuah opjek yang bisa dilihat. ide untuk menghubungkan pembagian pizza dengan pengalaman sehari hari anak seperti membagi roti atau melipat kerta ya itu bisa juga, yang menekan kan bahwa pecahan keseluruhan, membuat membuat konsep nya jadi lebih mudah di pahami, cukup itu terimakasih erlyda sudah mejelaskan ulang....

      Hapus
  66. Nama: Yormatiana Datu Limbong
    Kelas : 5C
    Npm : 2386206082

    [ izin menanggapi pak materinya cukup menarik dan mudah dipahami.Penjelasan langkah-langkahnya runtut mulai dari masalah sampai pada penyimpulan konsep.Saya jadi paham bahwa pembelajaran matematika seharusnya tidak langsung memberikan rumus,tapi dimulai dari masalah yang dekat dengan kehidupan siswa dulu supaya mereka bisa berpikir secara bertahap.

    BalasHapus
  67. Nama: Yormatiana Datu Limbong
    Kelas : 5C
    Npm : 2386206082

    izin menanggapi pak,setelah saya baca materi ini saya merasa pendekatan ini memang lebih masuk akal buat anak-anak.Soalnya mereka jadi belajar lewat hal yang dekat dengan kehidupan sehari-hari,bukan cuma lewat angka. Penjelasan langkah langkahnya juga cukup jelas, tapi saya masih mikir bagaimana cara guru mencari contoh situasi yang benar benar cocok sama kondisi kelas. ini juga bikin anak lebih mudah paham karena mereka bisa mengkaitkan soal dengan pengalaman sendiri. Secara keseluruhan materi ini bagus,karena mengingatkan bahwa belajar matematika itu seharusnya bikin anak merasa "oh,ini tuh ada gunanya di hidup aku",bukan sekedar menghafal rumus.

    BalasHapus
  68. NAMA : KORNELIA SUMIATY
    NPM : 2386206059
    KELAS : 5B PGSD

    Menurut aku, cara belajar Matematika Realistik ini seru banget. Soalnya, kita belajar matematika nggak cuma lewat angka atau rumus yang bikin pusing, tapi lewat hal-hal yang ada di sekitar kita. Misalnya pakai pizza, kue, uang mainan, sampai permen. Jadi belajarnya terasa kayak main, bukan kayak ujian. Aku juga suka karena kita bisa kerja sama sama teman-teman. Kita bisa ngobrol, mikir bareng, dan nyari cara sendiri buat ngerti pelajaran matematika. Nggak cuma niru contoh dari papan tulis.

    BalasHapus
  69. NAMA : DITA AYU SAFARILA
    KELAS : 5 C
    NPM : 2386206048
    Materi ini membahas tentang matematika realistik ( RME) yang menekankan pentingnya konteks nyata dalam pembelajaran matematika ini,sangat relevan sekali karena RME mengubah matematika dari sekedar hapalan rumus menjadi pemecahan masalah kehidupan sehari hari seperti yang di berikan contoh di atas yaitu menghitung permen atau membagi pizza,yang membuatnya lebih mudah di pahami dan meningkatkan motivasi siswa.

    BalasHapus
  70. NAMA : DITA AYU SAFARILA
    KELAS : 5 C
    NPM : 2386206048
    RME ini adalah pendekatan esensial untuk pendidikan dasar yang sukses. Konsep RME adalah matematika harus berakar paada pengalaman nyata siswa sebelum beralih ke konsep formal. Metode ini mendorong siswa untuk memodelkan masalah menggunakan objek atau representasi visual. Bagi kita sebagai calon guru,ini berarti kita harus melatih diri untuk merancang pelajaran yang di mulai dari konteks bukan dari rumus. Mempraktikkan RME sejak dini akan memastikan bahwa kita saat mengajar,kita menciptakan lingkungan kelas yang mendorong siswa untuk bertanya,bereksperimen dan melihat matematika sebagai subjek yang hidup,menyiapkan mereka untuk tantangan di masa depan.

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak