Sejarah Etnomatematika
Etnomatematika adalah bidang studi yang relatif baru, namun akarnya dapat ditelusuri kembali ke sejarah panjang hubungan antara budaya dan matematika. Ungkapan "etnomatematika" pertama kali diperkenalkan oleh Ubiratan D'Ambrosio. Beliau seorang matematikawan dari Brasil, pada tahun 1970-an. Ia mengusulkan bahwa matematika tidak hanya berkembang dalam konteks ilmiah atau formal tetapi juga dalam berbagai budaya dan tradisi. Sejarah etnomatematika mencakup pengakuan bahwa setiap budaya memiliki cara unik dalam memahami dan menerapkan konsep-konsep matematika, yang seringkali berbeda dari matematika formal yang diajarkan di sekolah-sekolah.
Pada awalnya, etnomatematika dianggap sebagai pendekatan alternatif untuk memahami sejarah matematika, dengan fokus pada bagaimana berbagai kelompok etnis dan budaya telah mengembangkan praktik matematika mereka sendiri. Dalam dekade-dekade terakhir, etnomatematika telah diakui sebagai disiplin penting dalam pendidikan matematika, yang memungkinkan guru dan siswa untuk mengeksplorasi hubungan antara budaya dan matematika secara lebih mendalam.
Pengertian Etnomatematika
Etnomatematika dapat didefinisikan sebagai studi tentang bagaimana berbagai kelompok budaya memahami, mengembangkan, dan menerapkan konsep-konsep matematika. Ini mencakup matematika yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari, seni, arsitektur, musik, dan berbagai aspek kehidupan lain yang berakar pada budaya tertentu. Etnomatematika tidak hanya memandang matematika sebagai disiplin universal tetapi juga menghargai variasi lokal dalam cara orang berpikir dan beroperasi dengan konsep-konsep numerik.
Dalam konteks pendidikan, etnomatematika bertujuan untuk menghargai dan memanfaatkan pengetahuan matematika yang dimiliki oleh berbagai budaya, sehingga menciptakan pendidikan yang lebih inklusif dan relevan bagi siswa dari latar belakang budaya yang beragam. Dengan mengakui keberagaman ini, etnomatematika juga memperkaya pemahaman kita tentang matematika itu sendiri, menunjukkan bahwa matematika adalah produk budaya yang hidup dan dinamis.
Prinsip-Prinsip Etnomatematika
Beberapa prinsip utama etnomatematika meliputi:
Pengakuan terhadap Keberagaman Budaya: Etnomatematika mengakui bahwa setiap budaya memiliki cara unik dalam memahami dan menerapkan konsep matematika.
Kontekstualisasi Matematika: Konsep matematika diajarkan dalam konteks budaya yang relevan, membuat matematika lebih berarti bagi siswa.
Kolaborasi Multidisiplin: Etnomatematika melibatkan kolaborasi antara matematika, antropologi, sejarah, dan disiplin ilmu lain untuk memahami bagaimana matematika berkembang dalam berbagai budaya.
Penghargaan terhadap Pengetahuan Lokal: Etnomatematika menghargai dan memanfaatkan pengetahuan matematika lokal yang mungkin diabaikan oleh pendidikan formal.
Inklusivitas dalam Pendidikan: Dengan menerapkan etnomatematika, pendidikan matematika menjadi lebih inklusif dan relevan bagi siswa dari berbagai latar belakang budaya.
Manfaat Etnomatematika
Etnomatematika memiliki berbagai manfaat dalam konteks pendidikan dan masyarakat, antara lain:
Peningkatan Relevansi Pendidikan: Dengan mengaitkan matematika dengan budaya siswa, etnomatematika membuat pembelajaran lebih relevan dan menarik.
Penghargaan terhadap Keragaman Budaya: Etnomatematika mengajarkan siswa untuk menghargai dan memahami keragaman budaya, yang penting dalam masyarakat multikultural.
Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis: Dengan mempelajari matematika dalam konteks budaya, siswa belajar untuk berpikir kritis tentang cara-cara berbeda dalam memecahkan masalah.
Peningkatan Partisipasi Siswa: Siswa dari latar belakang budaya yang beragam lebih cenderung berpartisipasi aktif dalam pembelajaran matematika ketika mereka melihat hubungan antara matematika dan budaya mereka sendiri.
Pemahaman Matematika yang Lebih Luas: Etnomatematika memperluas pemahaman kita tentang apa yang dianggap sebagai matematika, dengan memasukkan konsep-konsep yang mungkin diabaikan dalam pendidikan formal.
Langkah-Langkah Etnomatematika
Untuk menerapkan etnomatematika dalam pendidikan, beberapa langkah berikut dapat diambil:
Identifikasi Konteks Budaya: Identifikasi aspek-aspek budaya yang relevan dengan matematika, seperti seni, musik, arsitektur, atau kegiatan sehari-hari.
Integrasi dalam Kurikulum: Integrasikan konsep-konsep matematika yang ditemukan dalam konteks budaya ke dalam kurikulum sekolah.
Penggunaan Media dan Alat Peraga: Gunakan alat peraga yang berakar pada budaya lokal untuk membantu siswa memahami konsep matematika.
Kolaborasi dengan Komunitas: Bekerjasama dengan anggota komunitas lokal untuk mengidentifikasi dan mengembangkan materi pembelajaran yang relevan.
Evaluasi dan Refleksi: Secara berkala evaluasi efektivitas pendekatan etnomatematika dalam pembelajaran, dan refleksikan bagaimana pendekatan ini dapat terus diperbaiki.
Contoh Penerapan Etnomatematika di Sekolah Dasar
Penggunaan Motif Batik dalam Pembelajaran Geometri: Siswa dapat mempelajari konsep simetri dan pola melalui motif-motif batik tradisional.
Pengukuran Tradisional dalam Pembelajaran Matematika: Siswa dapat mempelajari satuan pengukuran tradisional yang digunakan dalam budaya lokal, seperti depa, jengkal, atau hasta.
Permainan Tradisional dalam Pembelajaran Aritmetika: Permainan tradisional yang melibatkan perhitungan, seperti congklak atau dakon, dapat digunakan untuk mengajarkan konsep-konsep aritmetika.
Proyek Seni Budaya dalam Pembelajaran Matematika: Siswa dapat terlibat dalam proyek seni budaya yang melibatkan perhitungan dan pengukuran, seperti membuat ukiran kayu atau anyaman.

Wah ternyata matematika sekeren itu loh, mempunya budayanya tersendiri, mereka juga ternyata secara terang-terangan mengajak pendidik untuk menggali budaya apa saja dari berbagai murid untuk dapat mengaitkan matematika dengan budaya murid sendiri, padahal jika dipikir-pikir banyak sekali hal-hal baru yang bisa dikaitkan, tapi matematika malah memilih untuk menggali budaya-budaya agar dapat hidup dan mengaitkannya . oia pak berati para guru atau dosen matematika itu bisa diakatakan etnomatika ya pak ? soalnya kan para guru atau dosen matematika itu juga menerapkan konsep matematika dalam kehidupannya, dalam kegiatan mengajar yang bertahun-tahun. Keren ya,,
BalasHapusNama : Nabilah Aqli Rahman
HapusNPM : 2386206125
Kelas : 5D PGSD
Iyakan Alusiaa.. Matematika tuh ternyata sekeren itu loh!
Aku juga dari dulu tuh selalu mikir kalau pelajaran matematika itu pasti pusing. Ngitung, ngapal rumus, belum lagi kalau udah ngerjain panjang-panjang eh hasil akhirnya salah 😭
Ternyata matematika bisa dibuat seru, asal cara pandang kita terhadap matematika diubah. Matematika yang memusingkan itu bisa loh berubah jadi pelajaran yang menyenangkan tergantung gimana cara kita memandang matematika 😃
Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
BalasHapusNpm : 2386206058
Kelas : VB PGSD
Baik Pak izin menanggapi materi di atas menurut saya Pak materi ini sangat bagus. Karena materi ini memberi wawasan tentang matematika di mana ternyata matematika ini sesuatu yang tidak bisa dilepaskan dari budaya. Melalui pendekatan etnomatematika ini Kita bisa belajar bahwa cara orang berhitung, mengukur dan membuat pola dalam budaya itu juga termasuk dalam bagian matematika. Materi ini juga mengajak guru agar bisa membuat pelajaran matematika lebih dekat dengan kehidupan siswa dan juga bisa menghargai keberagaman budaya di sekitar kita🙏.
Nama: Maya Apriyani
BalasHapusNpm: 2386206013
Kelas: V.A
ternyata ada banyak hal yang dapat di lakukan untuk mudah dan menarik siswa untuk memahami matematika, salah satunya dengan adanya etnomatematika yaitu kolaborasi antara matematika dengan budaya. yang di mana etnomatematika kita bisa mengaitkan latar budaya yang ada di daerah siswa tersebut yang pastinya karena matematika ini berkaitan dengan kebudayaan mereka, pastinya mereka akan sangat bersemangat, dan antusias.
setelah bapak menjelaskan apa itu etnomatematika saya baru memahami cara kita untuk mengaitkan pembelajaran matematika dengan budaya. contoh yang saya dapat berikan secara sederhana ( di daerah saya ada namanya wadung, wadung ini merupakan kue yang terbuat dari beras ketan, kemudian di bungkus mengunakan daun tanah, kue ini di bungkus dengan bentuk segitiga, kemudian di kukus). hal yang saya tanya kan kepada siswa
1. kue ini berbentuk seperti bangun ruang apa?
2. kemudian saya bisa mengajarkan yang mana sisi, dan yang mana sudutnya.
3. na setelah itu kita bisa masuk dapat rumus-rumus segitiga.
terima kasih
Nama:Elisnawatie
BalasHapusNPM:2386206069
Kelas:VD
Saya setuju dengan materi tersebut karena melalui etnomatematika, pembelajaran menjadi lebih bermakna dan dekat dengan kehidupan siswa. Mengaitkan konsep matematika dengan budaya lokal seperti contoh ya pak jika saya mengajar nanti saya akan mengaitkan pembelajaran dengan berbagai macam contoh misalnya membuat kue barongko ,nah kue barongko ini makanan khas daerah Sulawesi Selatan nah dari situ saya sebutkan bentuknya dari persegi panjang/kotak .pembelajaran seperti itu dapat membantu siswa memahami bentuk bangun ruang secara nyata. Selain itu, pendekatan ini juga menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya sendiri dan membuat suasana belajar lebih menarik serta kontekstual.
Nama:Elisnawatie
BalasHapusNPM:2386206069
Kelas:5D PGSD
Bagaimana cara guru dapat mengembangkan pembelajaran etnomatematika agar siswa tidak hanya memahami konsep matematika, tetapi juga lebih mengenal dan menghargai budaya daerah mereka sendiri pak?
Hallo ka Elisnawatie saya izin menjawab pertanyaanya ya.
HapusMenurut saya cara guru agar dapat mengembangkan pembelajaran automatika supaya siswa tidak hanya memahami konsep tetapi juga mengenal dan menghargai budaya daerah asal mereka ialah
Guru bisa mulai menggali informasi dengan cara menanyakan kepada siswa tentang asal budaya mereka, tentunya yang kita ketahui setiap budaya memiliki ciri khas yang masing-masing mulai dari rumah adat, pakaian adat, tarian ,makanan khas daerah, dan lain sebagainya, nah dari sini guru bisa mengaitkan budaya asal siswa dengan matematika kita bisa mengambil salah satu contoh atau bahkan lebih budaya untuk dipelajari dan dikaitkan dengan matematika, misalnya kita sedang belajar mengenai bangunan baik itu bangunan seperti segitiga persegi, kubus, dan lain sebagainya, itu bisa dikaitkan dengan bentuk rumah adat masing-masing daerah misalnya guru menampilkan rumah adat seperti rumah gadang,umah tongkonan, rumah limas itu memiliki bentuk segitiga pada atapnya.
Nama : Nabilah Aqli Rahman
HapusNPM : 2386206125
Kelas : 5D PGSD
Hai Elis! aku izin mau jawab pertanyaan kamu yaa 😃
Kalau aku sih mikirnya guru bisa mulai ajak siswa buat belajar matematika lewat hal-hal yang mereka kenal dari budaya mereka sendiri. Contohnya tu kaya main congklak buat hitung-hitungan.
Jadi anak-anak ga cuma ngerti konsep matematika, tapi juga makin kenal sama budaya daerahnya.
cmiiw guys 😀🙌
Nama: Nanda Vika Sari
BalasHapusNpm: 2386206053
Kelas: 5B PGSD
Setelah saya baca materi diatas, menurut saya materi yang dijelaskan pada materi ini mengenai eromatematika sudah sangat komprehensif/lengkap, informatif, dan juga disusun dengan sistematis/terstruktur sehingga dapat mudah untuk dipahami oleh para pembeca yang membaca materi ini, terutama yaitu guru dan juga mahasiswa pendidikan. Penulis pada materi diatas menurut saya sangat bagus menjelaskan hubungan antara matematika dan juga budaya secara jelas dan juga mendalam. Secara keseluruhan materi ini sangat amat kaya gagasan jelas, dan sangat releven untuk guru sekolah dasar.
Nama : Maria Ritna Tati
BalasHapusNPM : 2386206009
Kelas : V A PGSD
Izin menaggapi materi ini,jadi menurut saya etnomatematika adalah pendekatan yang sangat inovatif karena menghubungkan matematika dengan budaya siswa.ini membuat pembelajaran matematika lebih relevan dan bermakna bagi siswa, karena mereka dapat melihat bagaimana matematika hadir dalam kehidupan sehari-hari mereka.etnomatematika adalah pendekatan yang efektif untuk meningkatkan pemahaman dan minat siswa terhadap matematika.dengan menghubungkan matematika dengan budaya siswa, mereka menjadi lebih terlibat dalam proses pembelajaran dan mampu melihat relevansi pengetahuan yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari.
Nama : Maria Ritna Tati
BalasHapusNPM : 2386206009
Kelas : V A PGSD
Prinsip-prinsip etnomatematika sangat penting untuk diperhatikan dalam pembelajaran.dengan menghargai keberagaman budaya, mengaitkan matematika dengan konteks budaya, dan berkolaborasi dengan disiplin ilmu lain, pembelajaran matematika menjadi lebih inklusif dan relevan bagi siswa dari berbagai latar belakang.etnomatematika membantu siswa untuk menghargai dan memahami keberagaman budaya.dengan mempelajari bagaimana matematika hadir dalam berbagai budaya, siswa menjadi lebih toleran dan terbuka terhadap perbedaan.
Nama : Maria Ritna Tati
BalasHapusNPM ; 2386206009
Kelas : V A PGSD
Nahh ada pun langkah-langkah penerapan etnomatematika memberikan panduan yang jelas bagi guru untuk mengintegrasikan etnomatematika ke dalam kurikulum.dengan mengidentifikasi konteks budaya, mengintegrasikan konsep matematika, menggunakan media dan alat peraga budaya, berkolaborasi dengan komunitas, dan mengevaluasi efektivitas pendekatan, guru dapat menciptakan pembelajaran yang lebih menarik dan bermakna bagi siswa.etnomatematika dapat diterapkan dalam berbagai konteks matematika, mulai dari geometri, pengukuran, aritmetika, hingga seni budaya.dengan memberikan masalah yang relevan dengan budaya siswa, guru dapat membantu mereka untuk melihat bagaimana matematika dapat digunakan untuk memecahkan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Nama : Maria Ritna Tati
BalasHapusNPM: 2386206009
Kelas : V A PGSD
Tambahan lagi terkait materi ini ada pun contoh penerapan etnomatematika di sekolah dasar sangat inspiratif.dengan menggunakan motif batik, pengukuran tradisional, permainan tradisional, dan proyek seni budaya, guru dapat membantu siswa untuk memahami konsep matematika dengan cara yang menyenangkan dan relevan dengan budaya mereka.implementasi etnomatematika dalam pembelajaran membutuhkan komitmen dan dukungan dari semua pihak terkait, termasuk guru, siswa, orang tua, dan pihak sekolah.guru perlu dilatih dan didukung untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang efektif dan relevan dengan kebutuhan siswa.siswa perlu didorong untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran dan melihat relevansi pengetahuan yang mereka peroleh.orang tua perlu mendukung pembelajaran siswa di rumah dan memberikan umpan balik yang konstruktif.pihak sekolah perlu menyediakan sumber daya dan fasilitas yang memadai untuk mendukung implementasi etnomatematika dalam pembelajaran.
Nama : Oktavia Ramadani
BalasHapusNPM : 2386206086
Kelas : 5D
Etnomatematika adalah cara memandang matematika sebagai bagian dari budaya dan kehidupan sehari-hari, bukan sekadar kumpulan rumus di buku pelajaran. Istilah ini diperkenalkan oleh Ubiratan D’Ambrosio dan menekankan bahwa setiap budaya memiliki cara sendiri dalam berhitung, mengukur, membuat pola, dan memecahkan masalah, baik melalui seni, arsitektur, permainan tradisional, maupun kegiatan harian. Dalam konteks pendidikan, khususnya di Sekolah Dasar, etnomatematika berusaha menjembatani matematika di sekolah dengan dunia nyata siswa, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna, relevan, dan dekat dengan pengalaman mereka.
Dengan mengaitkan konsep-konsep matematika pada motif batik, permainan congklak atau dakon, satuan ukur tradisional seperti depa dan jengkal, serta berbagai praktik budaya lainnya, siswa tidak hanya belajar berhitung atau mengenal bangun datar, tetapi juga belajar menghargai dan bangga pada budayanya sendiri. Pendekatan ini membantu menumbuhkan sikap inklusif, menghargai keragaman, serta melatih kemampuan berpikir kritis karena siswa diajak melihat bahwa suatu konsep matematika bisa muncul dan diterapkan dengan berbagai cara dalam budaya yang berbeda. Pada akhirnya, etnomatematika memperluas pandangan bahwa matematika adalah ilmu yang hidup, tumbuh, dan selalu terkait dengan manusia dan budayanya.
Nama : Oktavia Ramadani
BalasHapusNPM : 2386206086
Kelas : 5D
Izin bertanya pak , menurut bapa , bagaimana sebaiknya kita sebagai calon guru sekolah dasar , bisa mempersiapkan agar siap untuk mengembangkan pembelajaran berbasis etnomatematika ini ?
Nama : Nabilah Aqli Rahman
HapusNPM : 2386206125
Kelas : 5D PGSD
Hai Pia! aku izin jawab pertanyaan kamu yaa 😃
Kalau aku sebagai calon guru, aku merasa kayanya perlu deh untuk mulai membiasakan diri melihat matematika dari sudut pandang budaya sekitar. Misalnya lewat permainan tradisional, motif batik, atau cara ukur jengkal hasta.
Terus juga aku harus latihan kreativitas untuk buat media sederhana dari benda sekitarku. Jadi nanti, aku ga cuma ngajarin angka, tapi juga nunjukkan kalau matematika itu ada di sekitar mereka, ada di budaya mereka sendiri.
Kalau yang sudah ada dalam bayanganku nih, aku bakal belajar matematika sambil main congklak. Pasti seru banget hehehehe.
cmiiw guys 😀🙌
Hallo ka Oktavia saya izin menanggapi pertanyaan kaka ya
HapusMenurut saya cara seorang guru agar siap mengembangkan pembelajaran berbasis etnomatika ini pertama-tama guru bisa mengenali dan menggali budaya apa yang ada di sekitaran lingkungan sekolah dan bisa juga mencari tahu permainan tradisional apa nih yang sering dimainkan oleh para siswa di lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakatnya.
Nah setelah mengetahui hal ini guru bisa nih mengaitkan pembelajaran dengan budaya misalnya dari permainan dari rumah adat ataupun dari lambang adat lainnya,tanpa disadari ini juga masuk pembelajaran yang kontekstual loh ka!.
Nah guru bisa mengaitkan pembelajaran matematika dengan cara melihat budaya-budaya luar untuk mengaitkan pembelajaran matematika di dalam kelas misalnya rumah adat Baduy dari Banten nah itu kan rumah adatnya berbentuk segitiga bisa tuh dikaitkan dengan pembelajaran matematika yang sedang membahas topik bangun datar.
Jadi singkatnya guru harus mengeksplorasi budaya di sekitaran lingkungan ataupun di luar sana dan mempelajari bagaimana mengaitkan pembelajaran matematika dengan budaya agar nyambung dan pembelajaran berjalan efektif.
Semoga bermanfaat Kak..
Terima kasih bapak telah memberikan materi ini, setelah saya membaca bapak ini tentang Etnomatematika ini menarik banget karena benar-benar mengubah cara pandang saya tentang matematika. Saya jadi mengerti kalau matematika itu ternyata tidak cuma ada di buku dan sekolah formal, tapi juga sudah hidup di dalam kegiatan budaya dan tradisi masyarakat kita.
BalasHapusSaya paling tertarik sama Prinsip Kontekstualisasi Matematika. Jadi, konsep yang tadinya abstrak, kayak simetri atau perhitungan, itu bisa jadi gampang dicerna kalau kita pakai contoh yang dekat dengan siswa, misalnya motif batik atau permainan tradisional. Ini penting banget, biar siswa di SD enggak merasa matematika itu jauh dan susah, tapi justru bagian dari kehidupan mereka sehari-hari.
Saya juga suka dengan materi bapak pada bagian manfaat Etnomatematika ini membuka wawasan banget, khususnya tentang Peningkatan Relevansi Pendidikan dan Inklusivitas dalam Pendidikan.
BalasHapusKalau matematika dikaitkan dengan budaya lokal, belajarnya pasti jadi lebih asik dan bermakna buat siswa, dan ini bisa meningkatkan keikutsertaan mereka di kelas. Terus, soal inklusivitas, dengan mengakui matematika yang ada di berbagai budaya, itu sama saja kita menghargai latar belakang siswa yang beragam. Jadi, semua siswa dari mana pun asalnya bisa merasa bahwa matematika itu miliknya, bukan hanya milik satu kelompok. Ini cara yang bagus buat bikin siswa lebih percaya diri dan aktif di pelajaran matematika.
Dan juga Setelah melihat contoh penerapannya di SD, saya jadi punya bayangan konkret tentang Etnomatematika. Misalnya, penggunaan permainan papan congklak untuk mengajarkan aritmetika atau pakai motif batik untuk geometri.
BalasHapusIni kan keren banget, karena proses belajar jadi lebih menyenangkan daripada hanya menghitung di papan tulis. Apalagi di bagian Pengukuran Tradisional seperti menggunakan satuan depa atau jengkal, ini bisa bikin siswa langsung praktik sambil mengenal budaya mereka. Menurut saya, kalau guru di SD bisa kreatif memanfaatkan budaya di sekitarnya, pelajaran matematika pasti jadi jauh lebih hidup dan siswa juga akan lebih gampang mengingat konsepnya karena pengalaman belajarnya unik.
Nama: Imelda Rizky Putri
BalasHapusNpm:2386206024
Kelas:5B
Menurut saya, etnomatematika tuh bikin belajar matematika jadi lebih dekat dan bangga sama budaya sendiri, anak-anak nggak cuma belajar angka, tapi juga kenalan warisan budaya. Jadi belajar matematika sekaligus nambah wawasan budaya. Keren sih, dua manfaat dalam satu kegiatan.
Nama : Nabilah Aqli Rahman
BalasHapusNPM : 2386206125
Kelas : 5D PGSD
Satu kata untuk matematika
KEREN!
Ternyata, melihat matematika itu bisa lebih dari satu sudut pandang yaa, kali ini sudut pandang dari sisi budaya. Ternyata, matematika itu ga cuma soal angka dan rumus, tapi juga bisa ditemukan dalam budaya, kaya yang Bapak sebutkan di atas. Motif batik, permainan tradisional, atau cara orang zaman dulu ngukur panjang pakai jengkal dan hasta.
Pasti seru banget karena kita belajar matematika sambil mengenal budaya.
Nama : Nabilah Aqli Rahman
BalasHapusNPM :2386206125
Kelas
Terus juga latar belajar siswa kan berbeda-beda yaa. Otomatis kita sebagai gurunya harus belajar semua budaya mereka sebelum kita ajarkan ke mereka. Wawasan kita sebagai guru mereka harus luas banget nihh.
Buat kita calon guru, ini jadi peluang besar buat bikin kelas kita jadi lebih hidup, terutama di kelas matematika. Bayangin nih, matematika digabungin sama seni, musik, atau proyek-proyek tentang budaya deh, pasti anak-anak makin semangat belajar!
Nama : Andi Nurfika
BalasHapusNPM : 2386206017
Kelas : VB PGSD
Setelah saya baca materi tentang etnometika ini sebenarnya bagus banget karena bikin kita sadar kalau matematika itu nggak cuman soal angka yang ada di buku tapi juga bisa menjadi menghidupkan budaya kita. Penjelasan dari materi ini juga cukup lengkap mulai dari sejarah sampai contoh penerapannya di SD cuma memang karena materinya lengan panjang orang bisa cepat capek bacanya. Tapi isinya penting karena nunjukin kalau budaya bisa bikin belajar matematika jadi lebih menarik dan lebih dekat dengan budaya di kehidupan sehari-hari kita. Intinya mematikan ini biasanya bikin siswa lebih nge sama matematika lewat hal-hal mereka kenal sehari-hari.
Nama : Andi Nurfika
BalasHapusNPM : 2386206017
Kelas : VB PGSD
Yang saya suka dalam materi ini yaitu bagian yang nyambungin motif batik, permainan tradisional, sampai alat ukur tradisional ke pembelajaran matematika. Itu contoh yang bikin teori etnomatika jadi gampang kebayang. Materinya juga nunjukin kalau setiap budaya punya cara unik buat mengolah konsep matematika. Jadi siswa bukan hanya belajar angka tapi juga belajar menghargai budaya sendiri. Cara kayak gini bisa bikin kelas lebih hidup dan siswa lebih semangat untuk belajar matematika.
Nama : Andi Nurfika
BalasHapusNPM : 2386206017
Kelas : VB PGSD
Penjelasan langkah-langkah etnomatika juga sudah jelas dalam materi ini tinggal gimana guru kreatif membangunnya di kelas. Integrasi budaya ke pelajaran matematika Ini bisa bantu siswa yang bisa takut sama angka jadi lebih santai titik soalnya mereka belajar lewat hal-hal yang udah familiar. Materinya juga nunjukin pentingnya kerjasama antara sekolah dan masyarakat biar pelajarannya makin kaya. Intinya itu etnomatika bikin matematika jadi lebih manusiawi dan dekat dengan kehidupan anak-anak.
Menurut saya matematika dan budaya ini sangat berperan aktif dalam membantu pemerintah untuk dapat mengenalkan budaya-budaya di Indonesia kepada anak muridnya, tanpa disadari juga etnomatika ini membangkitkan rasa penasaran siswa tentang budayanya jadi, setelah siswa mempelajari matematika dengan prinsip etnomatiika mereka akan mengetahui oh budaya luar seperti ini,, budaya-budaya yang ada di daerah saya seperti ini ,,mengetahui apa saja bagian yang ada di dalam budaya seperti rumah adat ,pakaian adat ,permainan tradisional ,dengan ini semua sebenarnya etnomatika ini juga mendukung untuk generasi muda dapat melestarikan budayanya.
BalasHapusDengan cara mengaitkan pembelajaran matematika dengan budaya untuk menarik perhatian siswa tentang budaya-budaya yang ada di Indonesia, ini merupakan tugas penting bagi seorang guru untuk dapat memanfaatkan etnomatika ini agar selain mendapatkan dan memahami konsep-konsep matematika dengan budaya siswa juga dapat mengenali budaya ,dapat mengetahui budaya-budaya yang ada di Indonesia dan juga menambah wawasan siswa bahwa mereka mempunyai kebudayaan yang luar biasa di dalam negeri Indonesia.
Peran pemerintah juga sangat dibutuhkan dalam penerapan ini, dan sekarang bisa kita lihat peran pemerintah dalam mendukung pembelajaran salah satunya memberikan fasilitas pembelajaran yang luar biasa yaitu TV yang besar yang bisa mendukung pembelajaran ,menurut saya dengan adanya alat teknologi yang telah disiapkan oleh pemerintah guru bisa lebih mantap lagi dalam menerapkan prinsip etnomatika menggunakan teknologi agar peserta didik dapat mengenali budaya-budaya yang ada di Indonesia melalui etnomatika ini.
Menurut saya matematika dan budaya ini sangat berperan aktif dalam membantu pemerintah untuk dapat mengenalkan budaya-budaya di Indonesia kepada anak muridnya, tanpa disadari juga etnomatika ini membangkitkan rasa penasaran siswa tentang budayanya jadi, setelah siswa mempelajari matematika dengan prinsip etnomatiika mereka akan mengetahui oh budaya luar seperti ini,, budaya-budaya yang ada di daerah saya seperti ini ,,mengetahui apa saja bagian yang ada di dalam budaya seperti rumah adat ,pakaian adat ,permainan tradisional ,dengan ini semua sebenarnya etnomatika ini juga mendukung untuk generasi muda dapat melestarikan budayanya.
BalasHapusDengan cara mengaitkan pembelajaran matematika dengan budaya untuk menarik perhatian siswa tentang budaya-budaya yang ada di Indonesia, ini merupakan tugas penting bagi seorang guru untuk dapat memanfaatkan etnomatika ini agar selain mendapatkan dan memahami konsep-konsep matematika dengan budaya siswa juga dapat mengenali budaya ,dapat mengetahui budaya-budaya yang ada di Indonesia dan juga menambah wawasan siswa bahwa mereka mempunyai kebudayaan yang luar biasa di dalam negeri Indonesia.
Peran pemerintah juga sangat dibutuhkan dalam penerapan ini, dan sekarang bisa kita lihat peran pemerintah dalam mendukung pembelajaran salah satunya memberikan fasilitas pembelajaran yang luar biasa yaitu TV yang besar yang bisa mendukung pembelajaran ,menurut saya dengan adanya alat teknologi yang telah disiapkan oleh pemerintah guru bisa lebih mantap lagi dalam menerapkan prinsip etnomatika menggunakan teknologi agar peserta didik dapat mengenali budaya-budaya yang ada di Indonesia melalui etnomatika ini.