Historiografi Matematika Realistik
Matematika Realistik, atau Pendidikan Matematika Realistik (RME), pertama kali muncul di Belanda pada akhir 1960-an oleh Institut Freudenthal. Teori ini muncul sebagai tanggapan terhadap pendekatan pembelajaran matematika tradisional yang lebih berfokus pada prosedur dan hafalan. Pendiri RME Hans Freudenthal berpendapat bahwa matematika harus dilihat sebagai aktivitas manusia yang harus dekat dengan kehidupan nyata siswa. Tujuan utamanya adalah untuk membuat matematika lebih relevan dan bermakna bagi siswa dengan mengaitkannya dengan situasi dan pengalaman nyata.
Karakteristik Matematika Realistik
Matematika Realistik adalah pendekatan pembelajaran matematika yang menekankan pentingnya konteks dan pengalaman nyata dalam proses belajar. Pendekatan ini didasarkan pada gagasan bahwa siswa akan lebih mudah memahami konsep matematika jika mereka dapat melihat relevansi dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam RME, siswa diminta untuk meneliti masalah yang nyata dan relevan sebelum akhirnya menemukan dan mengkonstruksi konsep matematika.
Metode Matematika Realistik
Fenomena yang Dikontextualisasikan (Contextual Phenomena): Matematika diajarkan dalam konteks yang relevan, yaitu masalah yang berkaitan dengan kehidupan nyata siswa.
Interaktivitas: Belajar matematika adalah proses sosial. Siswa didorong untuk berbicara tentang hal-hal, bekerja sama, dan berbagi ide dengan teman-temannya.
Pengkonstruksian (Aktivitas Konstruktif): Diharapkan siswa secara aktif melakukan eksplorasi dan penemuan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang matematika.
Pemodelan: Penggunaan model dan representasi visual untuk membantu siswa memahami konsep matematika yang abstrak.
Pengembangan Strategi (Strategy Development): Selain menghafal langkah-langkah prosedural, siswa belajar membuat strategi untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi
Keuntungan dari Matematika Realistik
Metode matematika realistik menawarkan banyak keuntungan bagi siswa:
Relevansi dan Keterhubungan: Karena hubungannya dengan situasi dunia nyata, matematika menjadi lebih relevan dan mudah dipahami.
Pengembangan Keterampilan Pemecahan Masalah: Siswa diharapkan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah mereka.
Meningkatkan Motivasi: Siswa lebih termotivasi untuk belajar jika matematika dihubungkan dengan situasi kehidupan nyata.
Pembelajaran yang Mendalam: Metode ini membantu siswa memahami konsep matematika secara lebih mendalam daripada hanya menghafal.
Metode Pembelajaran Matematika Realistik
Eksplorasi Konteks: Siswa diminta untuk menyelidiki masalah nyata yang berkaitan dengan mata pelajaran matematika yang sedang dipelajari.
Diskusi Kelompok: Siswa bekerja sama untuk membicarakan masalah dan mencari solusi bersama.
Pemodelan: Untuk memecahkan masalah dan memahami ide, siswa menggunakan model atau representasi visual.
Generalisasi: Siswa diarahkan untuk menarik kesimpulan dan generalisasi konsep matematika dari model yang telah dikembangkan.
Refleksi: Siswa membahas hasil yang dicapai dan berbicara tentang berbagai metode yang digunakan.
Contoh Matematika Realistik yang Digunakan di Sekolah Dasar
Guru dapat menggunakan konteks berbagi kue sebagai contoh untuk memperkenalkan konsep pecahan kepada siswa kelas 4 SD. Siswa diminta untuk berpikir tentang cara membagi kue menjadi bagian-bagian yang sama besar untuk dibagikan kepada beberapa orang. Aktivitas ini mengajarkan siswa tidak hanya tentang pecahan tetapi juga tentang bagaimana konsep tersebut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka dapat membuat model visual dari potongan kue dan kemudian menggunakan ide pecahan dalam konteks yang lebih abstrak.
Berikut ini adalah beberapa contoh bagaimana pendekatan matematika realistik dapat digunakan dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar:
Pembagian Pizza Mengajarkan Pecahan
Konteks: Untuk memperkenalkan konsep pecahan kepada siswa kelas 4 SD, guru menggunakan situasi nyata seperti pembagian pizza.
Aktivitas: Siswa diminta untuk membayangkan mereka berbagi pizza dengan teman. Jika ada empat orang, pizza harus dibagi menjadi empat bagian yang sama besar. Siswa diminta untuk menggambar pizza dan membaginya sesuai jumlah orang.
Modeling: Setelah membagi pizza, siswa diminta menuliskan pecahan yang sesuai dengan bagian pizza yang dibuat, seperti 1/4, 1/2, dll. Mereka kemudian diminta untuk menggeneralisasi gagasan pecahan ini dengan hal-hal lain yang mereka lakukan setiap hari.
Konsep Luas Berdasarkan Petak Sawah
Konteks: Guru menggunakan petak sawah sebagai contoh untuk mengajarkan konsep luas kepada siswa kelas 3 SD.
Aktivitas: Guru meminta siswa membayangkan sebuah petak sawah berbentuk persegi panjang. Kemudian dia meminta mereka menghitung berapa banyak petak kecil yang dapat menutupi seluruh area sawah.
Modeling: Siswa membuat model sawah menggunakan kertas grafis, dengan masing-masing petak kecil digunakan sebagai satuan luas. Ini membantu mereka memahami konsep luas sebagai jumlah satuan persegi yang menutupi suatu permukaan.
Pengukuran Panjang Pita
Konteks: Aktivitas membuat pita digunakan oleh guru untuk menghiasi kelas untuk mengenalkan konsep panjang dan satuan meter kepada siswa kelas 2 SD.
Aktivitas: Guru memberikan masing-masing kelompok siswa beberapa potongan pita berbagai panjang dan meminta mereka menggunakan penggaris untuk mengukur panjang pita tersebut.
Modeling: Siswa mengukur panjang pita dan membandingkannya dengan panjang pita lain. Siswa belajar tentang panjang dan pengukuran dengan satuan meter atau sentimeter.
Penjumlahan dan Pengurangan dengan Game Uang
Konteks: Untuk mengajarkan penjumlahan dan pengurangan kepada siswa kelas 1 SD, guru menggunakan konteks pasar atau toko.
Aktivitas: Siswa diminta untuk berperan sebagai penjual dan pembeli. Mereka diberikan sejumlah uang mainan, dan kemudian diminta untuk membeli beberapa barang dari "toko" di kelas. Mereka juga harus menghitung harga total barang yang dibeli dan mengetahui apakah ada kembalian.
Modeling: Ini membantu siswa memahami konsep dasar aritmetika dengan mengajarkan mereka perhitungan penjumlahan dan pengurangan dengan uang mainan.
Menghitung Jumlah Benda dengan Permen
Konteks: Guru menggunakan permen sebagai alat bantu untuk mengajarkan siswa kelas 1 SD konsep bilangan bulat dan penjumlahan.
Aktivitas: Siswa diberi beberapa permen dan diminta untuk menghitung jumlah permen yang mereka miliki setelah menerima permen tambahan dari teman. Guru juga dapat meminta siswa untuk membagi permen secara adil kepada teman-teman di kelompok mereka.
Modeling: Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang konsep bilangan dan operasi penjumlahan, siswa menggunakan permen sebagai model konkret. Dengan menggunakan permen ini, mereka dapat melihat bagaimana bilangan bekerja dalam dunia nyata.
Pendekatan Matematika Realistik membantu siswa belajar matematika secara teoritis dan memahami bagaimana konsep tersebut dapat diterapkan dalam situasi kehidupan nyata. Metode ini juga membantu mereka belajar berpikir kritis dan memecahkan masalah sejak dini.
Nama: Nur Sinta
BalasHapusKelas: VB PGSD
NPM: 2386206033
Tanggapan saya mengenai metode pembelajaran Matematika Realistik atau RME ini sangat bagus menurut saya, karena menjembatani matematika dengan pengalaman nyata Siswa. Siswa akan lebih mudah memahami konsep matematika walaupun berawal dari meneliti masalah yang nyata yang akan membuat mereka berpikir kritis dalam memecahkan masalah sejak dini, metode pembelajaran ini juga membuat siswa merasa matematika itu nyata tidak hanya angka di papan tulis. Bahkan metode ini mengajarkan mereka untuk saling berbagi dengan adil, metode ini sangat bermakna dan bermanfaat untuk di terapakan saat mengajar nanti.
NAMA : DIAS PINASIH
HapusKELAS : VB PGSD
NPM : 2386206057
Izin menanggapi dan memberikan saran sedikit yaa
Saya sangat setuju dengan pendapat yang disampaikan oleh Nur Sinta mengenai metode pembelajaran Matematika Realistik (RME). Penjelasan tersebut sudah sangat baik karena menggambarkan bagaimana RME membantu siswa memahami konsep matematika melalui pengalaman nyata dan pembelajaran kontekstual. Pendekatan seperti ini memang dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa sejak dini, serta membuat mereka menyadari bahwa matematika bukan hanya sekadar angka dan rumus di papan tulis, tetapi bagian dari kehidupan sehari-hari.
saya sedikit menambahkan saran agar dalam penerapan metode RME ini, guru juga perlu menyesuaikan konteks masalah yang digunakan dengan tingkat kemampuan dan lingkungan siswa. Misalnya, menggunakan contoh masalah yang dekat dengan kehidupan mereka seperti kegiatan di rumah, pasar, atau sekolah. Selain itu, guru juga sebaiknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dan bekerja sama dalam kelompok kecil agar proses pembelajaran lebih interaktif dan menyenangkan.
Dengan demikian, penerapan RME tidak hanya membantu siswa memahami konsep secara mendalam, tetapi juga mengembangkan kemampuan sosial, komunikasi, dan kerja sama yang sangat penting untuk pembelajaran di masa depan.
Nama : Erlynda Yuna Nurviah
BalasHapusKelas : VB PGSD
Npm : 2386206035
Terkadang kita menganggap matematika itu adalah pelajaran yang susah, nyatanya ada banyak sekali alternatif untuk mengubah cara belajar siswa agar lebih mudah dipahami melalui hal yang lebih sederhana contohnya dengan pendekatan pembelajaran realistik ini yang lagi² berkaitan dengan konteks revelan, dengan cara ini siswa lebih paham karena proses pembelajaran mereka dikaitkan dengan kehidupan sehari². Contohnya seperti menghitung pecahan dengan konsep membagi kue dan membagi permen, metode ini juga dapat digunakan siswa jika terjadi di luar pelajaran, mereka menjadi belajar berbuat adil kepada temanya jika akan berbagi sebuah barang atau makanan. Saya sangat setuju dengan pembelajaran realistik karena selain siswa dapat memahami pelajaran dengan cepat dan menyenangkan hal ini juga sangat bermanfaat tidak semata² hanya pembelajaran yang sekali pakai melainkan pembelajaran yang dapat diterapkan kapanpun.
NAMA : DIAS PINASIH
HapusKELAS : VB PGSD
NPM : 2386206057
Saya izin menambahkan sedikit yaa
Saya sangat setuju dengan pendapat yang disampaikan oleh Erlinda Yuna N, bahwa pembelajaran matematika sering dianggap sulit padahal dapat menjadi mudah dan menyenangkan jika dikaitkan dengan hal-hal nyata melalui pendekatan Matematika Realistik (RME). Penjelasan yang diberikan sudah sangat baik karena menggambarkan bagaimana metode ini membantu siswa memahami konsep matematika dengan mengaitkannya pada kehidupan sehari-hari, seperti membagi kue atau menghitung pecahan dalam situasi nyata.
Ada sedikit saran, menurut saya akan lebih baik jika guru juga melibatkan siswa secara aktif dalam menemukan sendiri konsep matematika melalui kegiatan eksploratif. Misalnya, siswa diajak melakukan pengamatan atau percobaan sederhana yang berkaitan dengan konteks kehidupan mereka. Selain itu, guru bisa memberikan refleksi di akhir pembelajaran agar siswa dapat menyimpulkan sendiri manfaat dari kegiatan yang telah dilakukan.
Dengan cara tersebut, pembelajaran tidak hanya membuat siswa paham materi, tetapi juga melatih mereka berpikir kritis, berkolaborasi, dan menghubungkan matematika dengan pengalaman nyata di sekitar mereka. Pendekatan ini akan membuat proses belajar menjadi lebih bermakna dan membekas dalam jangka panjang.
Nama:Bella ayu pusdita
BalasHapusKelas: Vd pgsd
Nim:2386206114
Izin menanggapi pak,Metode pembelajaran matematika realistik itu positif bagi saya terutama karena pendekatannya yang berfokus pada konteks nyata siswa.
RME punya kelebihan, kelebihan nya yaitu meningkatkan motivasi dan relevansi,siswa menjadi lebih termotivasi karena mereka melihat langsung kegunaan praktis matematika dalam kehidupan sehari".
izin menambahkan pak RME ini banyak dikenal karena mampu menjembatani jurang antara matematika formal(rumus dan simbol)dengan kehidupan sehari-hari siswa.RME ini juga bisa membuat matematika lebih bermakna dan sesuai karena selalu memulai pembelajaran pembelajaran dari masalah kontekstual yang nyata bagi siswa
Hapusjadi secara keseluruhan RME adalah metode yang moderen dan efektik,terutama untuk jenjang sekolah dasar karena mengaktifkan siswa dan menjadikan matematika ini sebagai alat yang ampuh untuk memahami dan memrcahkan masalah kehidupan,peran ini juga bisa mengubah peran guru dari penceramah menhadi fasilitator dan pembimbing dalam proses penemuan siswa.👌😁
HapusNama :Elisnawatie
BalasHapusKelas:5D
NIM:2386206069
tanggapan saya pak ,metode pembelajaran matematika realistik sangat membantu karena menurut saya matematika itu bukan hanya di Kelas, Tapi di Setiap Keputusan Pendekatan RME mendorong kita untuk melihat matematika bukan sebagai koleksi rumus yang harus dihafal, melainkan sebagai proses pemodelan dunia. saya izin mencontohkan pak saat saya memutuskan untuk membeli dua jenis parfum yang berbeda satu ditawarkan diskon 20% dan yang lain ditawarkan "Beli 2 Gratis 1" saya tidak sedang melakukan soal "Persentase" atau "Perbandingan" dari penawaran tersebut namun saya sedang melakukan matematisasi terhadap situasi nyata (membandingkan nilai) untuk membuat keputusan yang paling menguntungkan bagi saya pak
Nama : Oktavia Ramadani
BalasHapusNPM : 2386206086
kelas : 5D
Menurut saya tentang metode pembelajaran realistik (RME) itu sangat penting sekali , karena kita sering sekali mikir bahwa matematika itu cuma angka dan menghafal rumus yang sulit , tetapi dengan adanya (RME) membantu siswa memahami konsep matematika secara mendalam , matematika bisa dikaitkan dengan kehidupan nyata dalam sehari - hari , dan matematika menjadi lebih relevan dan mudah dipahami, dan siswa juga bisa secara aktif meng eksplorasi kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang matematika , contohnya seperti materi pecahan dengan menggunakan konsep pembagian pizza , misal ada 1 pizza utuh untuk 5 siswa , guru bisa mengajak siswa untuk membayangkan atau bahkan menggambar pizza , lalu pizza nya akan dipotong menjadi 5 bagian yang sama , jadi jatah untuk setiap 1 orang siswa itu 1/5 (1 per 5 ) bagian pizza , dari konsep ini siswa dapat melihat langsung bahwa pecahan ini bukan sekedar angka tetapi sesuatu yang nyata dalam kehidupan sehari-hari, dan metode pembelajaran (RME) ini juga membantu mereka belajar berpikir kritis dan memecahkan masalah sejak dini, dan lagi lagi siswa lebih termotivasi untuk belajar jika matematika ini dikaitkan dengan kehidupan yang nyata, hubungannya dengan dunia nyata matematika ini akan menjadi lebih relevan dan mudah di pahami.
Nama : Andi Nurfika
BalasHapusNPM :2386206017
Kelas : VB PGSD
baik pak menurut saya matematika realistik ini juga efektif untuk pembelajaran siswa jaman sekarang. karena siswa jaman sekarang lebih aktif dalam pembelajaran mereka suka hal hal atau pembelajaran langsung seperti matematika realistik ini mereka akan meneliti masalah yang nyata dan relevan sebelum akhirnya mereka menemukan dan mengkontruksi konsep matematika ini.
Nama : Andi Nurfika
BalasHapusNPM : 2386206017
Kelas : VB PGSD
setelah membaca materi ini saya jadi tau macam macam metode dari matematika realistik ini, seperti yang pertama fenomena dikontextualitas yaitu mengajarkan siswa konteks yang relevan yang berkaitan dengan kehidupan nyata siswa, yang kedua interaktivitas jadi di sini siswa di ajak berinteraksi sosial, bekerja sama dengan teman nya dan juga berbagi ide dengan temannya di dalam pembelajaran matematika, yang ketiga ada pengkontruksian atau aktivitas kontruktif di metode Ini mereka di ajarkan untuk melakukan eksplorasi dan penemuan secara mandiri agar mereka paham dengan matematika, yang ke empat ada metode pemodelan di sini mereka diajarkan menggunakan model visual untuk membantu mereka lebih memahami konsep yang ada di matematika, yang kelima ada metode pengembangan strategi disini mereka diajarkan bertanggung jawab untuk membuat strategi untuk memecahkan masalah yg di dapatkan siswa.
saya ingin bertanya pak apakah masih ada metode metode lain yang biasanya di gunakan untuk matematika realistik ini? dan apakah di setiap sekolah bisa saja menerapkan metode yang berbeda?
Nama : Nabilah Aqli Rahman
BalasHapusKelas : 5 D PGSD
NPM : 2386206125
menurut saya, matematika realistik memang sangat bagus karena membantu anak SD belajar matematika dengan cara yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Seperti yang sudah bapak sebutkan tadi. Pengukuran panjang pita, pembagian pizza untuk mengajarkan pecahan, menghitung jumlah benda dengan permen dan lain sebagainya. Dengan cara ini, matematika akan jadi lebih menyenangkan dan bermakna bagi anak-anak
Nama : Dias pinasih
BalasHapusNpm : 2386206057
Kelas : 5b PGSD
Saya akan menanggapi materi yang bapak jelaskan di atas sudah sangat jelas tapi masih ada kurang di karenakan terlalu panjang dan sulit buat di paham kan kalau bisa di jelaskan secara singkat dengan metode yang sederhana supaya murid nya paham dengan materi yang di jelaskan di atas dengan singkat yang mana dan di berikan contoh' menggunakan rumus' yang mudah di pahami oleh siswa-siswi
Nama : Alya Salsabila
BalasHapusNpm : 2386206062
Kelas : V C
Materinya keren banget pak. Penjelasannya juga mudah dipahami dan sangat menarik, karena pembelajarannya dikaitkan sama kehidupan sehari-hari jadi bikin pembelajaran matematika itu lebih menyenangkan.
Nama : Alya Salsabila
HapusNpm : 2386206062
Kelas : V C
Izin bertanya bapak, mengenai materi matematika realistik, kalau semisalnya ada siswa yang masih belum terlalu paham lewat contoh kehidupan sehari-hari, bagaimana cara kita agar mereka bisa lebih mengerti pak? Terimakasih
Hallo ka Alya saya izin menjawab pertanyaannya ya.
HapusMenurut saya kalo kita sebagai pengajar menemukan masalah siswa yang belum terlalu paham tentang matematika realistik melalui contoh nyata di kehidupan sehari-hari , langkah yang dapat kita ambil ialah :
kita menerapkan teori belajar dari Brownell yaitu kita pelan-pelan mengenalkan konsep matematika kepada peserta didik tersebut, kita memberikan arahan, bimbingan, dan memberikan pengertian mengapaa kita harus belajar ini serta apa hubungannya dengan kehidupan kita sehari-hari.
Memang tidak mudah tapi itulah tugas pendidik, selain kita memberikan arahan seperti diatas kita juga bisa mendekati kedua orang tua peserta didik untuk meminta bimbingan dari orang tua ketika peserta didik di rumah.
Nama: Maya Apriyani
BalasHapusNpm: 2386206013
Kelas: V.A
Melalui bacaan di atas menurut saya matematika Realistik sangat efektif untuk meningkatkan pemahaman dalam belajar matematika. karena matematika realistik menekankan pada proses pembelajaran yang berkaitan dengan pengalaman nyata agar siswa mudah memahami apa yang di berikan dan dapat membangun konsep berdasarkan pemahaman mereka.
matematika realistik juga membawa siswa untuk lebih aktif, dan membuat siswa bekerja sama antar teman, kemudian dari matematika realistik siswa dapat terus mengingat apa yang di ajarkan(bermakna) dan siswa dapat mudah memahami matematika, bukan hanya menghafalkan tapi juga bisa mengetahui cara penyelesaian dengan baik.
dapat menerapkan matematika realistik ada beberapa cara yang bisa kita lakukan adalah, mengajak siswa untuk bekerja sama dengan peserta didik yang lain, dan sebagai guru harus memberikan masalah yang nyata kepada sisswa.
Nama:Rakinah Hidayah
BalasHapusNpm: 2386206012
Kelas: 5A
Terima kasih, Pak atas materi yang disampaikan,Penjelasan tentang pendekatan matematika realistik membuka wawasan baru bagi saya bahwa pembelajaran matematika bisa dibuat lebih bermakna dengan mengaitkannya pada pengalaman nyata siswa. Contoh penerapannya di SD juga sangat relevan dan bisa dijadikan inspirasi dalam mengajar nanti.
nama : Sitti Fatimatus Zehroh
BalasHapusnpm : 2386206020
Prodi/kelas : PGSD/5A
Izin menanggapi pak, menurut saya pembelajaran matematika realistik ini, pembelajaran yang sangat mudah di fahami oleh siswa dan sangat bermakna karena disini mereka tidak belajar atau menghafal tentang rumus, melainkan mempraktekkan secara langsung. dan menurut saya pembelajaran seperti ini membantu siswa untuk lebih berfikir logis untuk menemukan jawaban dari tugas yang di berikan.
nama : Sitti Fatimatus Zehroh
Hapusnpm : 2386206020
Prodi/kelas : PGSD/5A
membahas tentang pendekatan matematika realistik ini, menurut saya di karenakan banyaknya siswa yang tidak menyukai mata pelajaran matematika karena materi yang sering di ajarkan terkadang banyak menghafal atau mengingat rumus, hitung-hitungan yang angkanya kadang gaib sehingga banyak anak yang bingung atau pusing. jadi saya saat mengajar matematika di sekolah dasar nanti, saya ingin mencoba pendekatan matematika realistik ini. namun, dari yang saya tau tidak semua sub bab materi matematika SD bisa menggunakan pendekatan matematika realistik ini, jadi saya merasa lebih tertantang untuk lebih bisa kreatif lagi menemukan cara agar siswa merasa senang, dan selalu mengingat apa yang di ajarkan saat pembelajaran matematika ini dan tentunya dapat lebih bermakna.
Membaca materi tentang matematika realistik (RME), yang metode begini ni wajib dikuasai calon pendidik muda, merasa beruntung mendapatkan tips untuk menambah wawasan tentang ide-ide menerapkan pembelajaran matematika tanpa tidak hanya mengenai rumus saja yang dilihat, atau hafalan saja yang membuat siswa takut ketika salah. Setelah saya baca juga saya mempunyai kesimpulan atas materi diatas, bahwasanya pembelajaran matematika itu dapat menyenangkan ketika kita mengaitkan materi dengan keadaan atau kondisi kita sehari-hari. Apalagi anak SD ketika pembelajaran kita kaitkan dengan jajahan,cemilan atau yang paling sering tu ice cream pasti senang mereka dengarkan hehe seru juga kalo dibayangkan ketika anak-anak didik happy dengan pembelajaran yang kita lakukan.
BalasHapusterimaksih untuk materi dan tipsnya pak, semoga website ini dapat kami buka kembali ketika sudah menjadi pendidik amin...
Nama:Arjuna
BalasHapusNpm:2386206018
Kelas:5A
Yang saya baca di atas Matematika Realistik adalah pendekatan yang sangat relevan dan efektif untuk pembelajaran matematika di tingkat dasar. Dengan menghubungkan matematika dengan pengalaman sehari-hari, siswa tidak hanya lebih termotivasi, tetapi juga lebih mudah memahami konsep abstrak terimakasih
nama: Syahrul
BalasHapuskelas: 5D
NPM : 2386206092
inti dari pembahasannya dalah bahwa RME membuat matematika terasa hidup di dunia bagi siswa dari pengalaman nyata.siswa disini di ajak melihat matematika sebagai aktivitas manusia tidak hanya jadi pelajaran di sekolah aja.gunanya supaya pemahaman mereka lebih dalam gak hanya hapal rumus aj
Nama : Yormatiana Datu Limbong
BalasHapusKelas : VC
Npm : 2386206082
Izin menanggapi pak,Menurut saya,materi tersebut menarik karena menghubungkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari.Dengan cara ini,anak anak bisa lebih paham dan tidak cepat bosan belajar matematika.Saya juga jadi tahu kalau belajar matematika tidak harus selalu pakai rumus.
Nama : Desy Olivia Sapitri
BalasHapusKelas / Npm : 5D / 2386206087
Ijin menanggapi pak, kan dimateri bapak yg bagian metode pembelajaran matematika realistik itu ada refleksi yg dimana siswa mengulas kembali hasil yg dicapai. Nah pertanyaan saya sebagai calon guru, bagaimana caranya menilai hasil belajar siswa dengan pendekatan pembelajaran RME, apakah dari proses berpikir atau hasil akhirnya? atau mungkin keduanya? 🙏🏻
Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
BalasHapusNpm : 2386206058
Kelas : VB PGSD
Menurut saya apa pendekatan matematika realistik ini sangat menarik untuk diterapkan di sekolah nyata. Pendekatan ini tidak hanya menekankan pada hafalan tetapi juga membantu siswa memahami konsep melalui pengalaman nyata mereka. Sebagai calon guru cara ini bagus digunakan karena dengan pendekatan ini mampu menumbuhkan cara berpikir kritis dan kreatif siswa🙏
Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
HapusNpm : 2386206058
Kelas : VB PGSD
Izin menambahkan Pak materi ini juga memiliki beberapa hal penting seperti interaktivitas, pemodelan, dan refleksi yang di mana dapat membantu siswa memahami konsep dari matematika, lebih mendalam dan bermakna. Selain itu juga matematika realistik ini bukan hanya melatih kemampuan cara berhitung tetapi juga bagaimana siswa dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis siswa🙏
Izin perbaiki kata kata nya pak di bagian sekolah dasar🙏
BalasHapusNama: Stevani
BalasHapusNPM: (286206045)
Kelas: V C PGSD
Menurut aku, pendekatan Matematika Realistik ini menarik banget karena ngajarin siswa buat ngeliat matematika itu nggak cuma angka dan rumus, tapi juga hal-hal nyata di sekitar mereka. Jadi, anak SD bisa belajar konsep matematika dari hal-hal yang mereka temui sehari-hari, kayak ngukur panjang meja, ngitung uang jajan, atau nyusun jadwal pelajaran. Jadi belajar nggak langsung lompat ke rumus, tapi lewat proses berpikir dulu.
Tapi aku penasaran juga gimana caranya guru nentuin masalah kontekstual yang benar-benar cocok sama level dan pengalaman anak SD? Dan gimana ngatur waktu supaya semua langkah itu bisa selesai dalam satu jam pelajaran?
Nama: Hizkia Thiofany
BalasHapusKelas: V A
Npm: 2386206001
Baik pak Terima kasih materi, pembelajaran Omicron siswa menunjukkan kemampuan berpikir kritis dan logis dalam menyelesaikan materi soal
Dan juga memecahkan rumusan masalah pada soal tersebut sangat cocok di
Kelas 6 .