kurikulum di Indonesia dari tahun 1945 hingga 2024 mencerminkan dinamika sosial, politik, dan budaya bangsa yang terus berkembang. Perubahan-perubahan ini menyesuaikan dengan kebutuhan pendidikan nasional yang berlandaskan pada falsafah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
1. Kurikulum 1947: Rencana Pelajaran 1947
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, kebutuhan akan sistem pendidikan nasional sangat mendesak. Kurikulum pertama yang muncul adalah Rencana Pelajaran 1947 yang sering disebut sebagai Kurikulum 1947. Kurikulum ini berorientasi pada pendidikan yang nasionalis dan berlandaskan pada semangat kemerdekaan. Dalam implementasinya, kurikulum ini masih sederhana karena lebih menitikberatkan pada aspek pengetahuan dasar, seperti membaca, menulis, dan berhitung. Kurikulum ini belum memiliki struktur yang ketat, dan isi pelajaran masih dipengaruhi oleh pendidikan kolonial Belanda.
2. Kurikulum 1952: Rencana Pelajaran Terurai
Pada tahun 1952, kurikulum mengalami revisi yang lebih sistematis dengan munculnya Rencana Pelajaran Terurai. Kurikulum ini disusun lebih rinci dan memiliki tujuan yang lebih jelas. Salah satu inovasinya adalah penggunaan metode yang memusatkan perhatian pada setiap mata pelajaran. Kurikulum ini menekankan bahwa isi pendidikan harus relevan dengan kehidupan nyata siswa dan nilai-nilai kemasyarakatan Indonesia. Untuk pertama kalinya, guru diberikan kebebasan lebih besar dalam merencanakan pembelajaran sesuai dengan kondisi lokal dan kebutuhan siswa.
3. Kurikulum 1964: Rencana Pendidikan 1964
Kurikulum ini diperkenalkan oleh pemerintah Orde Lama dengan tujuan mempersiapkan generasi muda untuk menjadi tenaga produktif yang dapat memajukan pembangunan bangsa. Rencana Pendidikan 1964 menekankan pada program pendidikan yang berorientasi pada pengembangan kecerdasan, keterampilan, dan moral siswa secara seimbang. Ada lima bidang yang diutamakan: moral, kecerdasan, emosional/artistik, keterampilan, dan jasmani.
4. Kurikulum 1968: Kurikulum Orde Baru
Setelah peralihan kekuasaan ke pemerintahan Orde Baru, terjadi perubahan signifikan pada kurikulum. Kurikulum 1968 dibentuk dengan dasar Pancasila sebagai pedoman dan berorientasi pada penguatan loyalitas kepada negara. Pendidikan diarahkan untuk membentuk manusia yang beriman dan bertakwa, berilmu pengetahuan, serta berkepribadian baik. Kurikulum ini menekankan pendidikan yang bersifat humanistik dan menekankan pada pembangunan moral dan akhlak bangsa.
5. Kurikulum 1975
Pada era ini, reformasi besar dalam bidang pendidikan dilakukan dengan lahirnya Kurikulum 1975, yang menitikberatkan pada efisiensi dan efektivitas dalam pembelajaran. Proses belajar mengajar diatur secara rinci melalui Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI), yang dikenal sebagai metode pembelajaran dengan tahapan yang jelas, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Fokus utama kurikulum ini adalah pencapaian tujuan instruksional yang jelas dan terukur, sehingga setiap guru harus merancang rencana pelajaran yang lebih sistematis.
6. Kurikulum 1984: Kurikulum Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
Kurikulum 1984 diperkenalkan dengan fokus pada partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran, atau yang dikenal dengan istilah Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Kurikulum ini mengedepankan pendekatan proses, di mana siswa lebih aktif dalam belajar dan guru berperan sebagai fasilitator. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan mandiri siswa.
7. Kurikulum 1994
Perubahan kembali terjadi pada Kurikulum 1994. Kurikulum ini lahir sebagai respons atas kritik terhadap Kurikulum 1984 yang dinilai terlalu menekankan pada proses dan kurang pada hasil belajar. Oleh karena itu, Kurikulum 1994 mencoba menyeimbangkan antara proses dan hasil pendidikan. Namun, dalam praktiknya, kurikulum ini juga mendapatkan kritik karena dinilai terlalu padat dan memberatkan siswa. Sistem belajar berganti dari semesteran menjadi caturwulan, yang membuat beban materi lebih banyak dalam waktu yang relatif singkat.
8. Kurikulum 2004: Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Di era reformasi, muncul Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) pada tahun 2004. Fokus kurikulum ini adalah pengembangan kompetensi siswa dalam berbagai aspek: kognitif, afektif, dan psikomotorik. KBK menekankan pada pencapaian standar kompetensi yang jelas di setiap mata pelajaran. Guru diberi kebebasan dalam menyusun materi dan metode pengajaran, selama sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditetapkan.
9. Kurikulum 2006: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Pada tahun 2006, pemerintah memperkenalkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang memberikan otonomi lebih kepada sekolah untuk mengembangkan kurikulum berdasarkan potensi daerah dan kebutuhan siswa. KTSP memberikan kebebasan bagi sekolah dan guru dalam menyusun silabus dan rencana pelajaran, namun tetap berpedoman pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.
10. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 diimplementasikan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan KTSP. Kurikulum ini bertujuan untuk menghasilkan siswa yang tidak hanya memiliki pengetahuan, tetapi juga memiliki keterampilan dan sikap yang baik. Kurikulum 2013 menekankan pada pendekatan tematik integratif, terutama di sekolah dasar, di mana berbagai mata pelajaran diintegrasikan dalam tema-tema pembelajaran. Penilaian juga lebih menitikberatkan pada aspek proses, bukan hanya hasil akhir. Guru berperan sebagai fasilitator, dan siswa diharapkan lebih aktif serta mandiri dalam proses belajar.
11. Kurikulum Merdeka (2021–2024)
Pada tahun 2021, pemerintah mulai memperkenalkan Kurikulum Merdeka sebagai tanggapan atas tantangan pendidikan yang dihadapi akibat pandemi COVID-19. Kurikulum ini mengedepankan fleksibilitas bagi sekolah untuk mengadaptasi materi pembelajaran sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik. Fokus utama Kurikulum Merdeka adalah pemulihan pembelajaran dan penguatan karakter siswa. Kurikulum ini juga memberikan ruang yang lebih luas bagi guru untuk mengembangkan inovasi pembelajaran. Penggunaan teknologi dalam pendidikan semakin ditekankan, terutama dalam mendukung proses belajar dari jarak jauh. Di tahun 2024, Kurikulum Merdeka masih terus mengalami penyempurnaan dengan fokus pada penerapan pendidikan yang relevan dengan perkembangan zaman, teknologi, dan kebutuhan siswa.
Sejarah kurikulum di Indonesia dari tahun 1945 hingga 2024 menunjukkan bahwa setiap kurikulum yang diterapkan mencerminkan kondisi dan kebutuhan bangsa di masanya. Setiap perubahan selalu bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menyiapkan generasi muda yang mampu menghadapi tantangan zaman.
Terus bagaimana dalam pelajaran matematika? Perubahan pelajaran matematika di Indonesia dari 1945 hingga 2024:
1. Masa 1945-1964: Pengaruh Sistem Pendidikan Kolonial dan Pasca Kemerdekaan
Pada awal kemerdekaan, pelajaran matematika di Indonesia masih dipengaruhi oleh sistem pendidikan kolonial Belanda. Materi yang diajarkan lebih bersifat dasar, seperti aritmetika sederhana, geometri, dan aljabar dasar, dengan metode yang sangat terpusat pada hafalan dan pengetahuan faktual. Tujuan pendidikan saat itu lebih pada membangun keterampilan dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung (calistung).
Kurikulum 1947 dan 1952, yang muncul pada masa ini, menekankan pada pembelajaran matematika yang terstruktur dan mendasar. Guru berperan sebagai pusat pembelajaran, sementara siswa lebih banyak menerima informasi secara pasif. Matematika dipelajari sebagai disiplin yang harus dihafalkan rumus dan prosedurnya, dengan sedikit ruang untuk pengembangan keterampilan berpikir kritis dan problem-solving.
2. Masa 1964-1975: Pendekatan Matematika Terstruktur dan Mulai Berorientasi Praktis
Pada masa Kurikulum 1964 dan 1968, terjadi perubahan arah pembelajaran matematika yang lebih menekankan pada pengembangan keterampilan berpikir logis dan numerik yang relevan dengan kebutuhan kehidupan sehari-hari. Matematika mulai dianggap sebagai alat untuk memecahkan masalah praktis, meskipun pendekatannya masih sangat prosedural dan guru tetap mendominasi proses pembelajaran.
Materi yang diajarkan meliputi aritmetika lanjutan, aljabar dasar, geometri, dan mulai memperkenalkan konsep statistik sederhana. Tujuan utamanya adalah membentuk siswa yang mampu menerapkan matematika dalam konteks kehidupan, seperti perdagangan dan pengelolaan keuangan pribadi.
3. Masa 1975-1984: Kurikulum 1975 dan Pendekatan Sistematis
Pada era Kurikulum 1975, matematika diajarkan dengan lebih sistematis melalui Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). Pendekatan ini menuntut perencanaan yang rinci dari guru dalam menyusun materi dan rencana pembelajaran. Proses belajar-mengajar lebih berorientasi pada pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Pembelajaran matematika di periode ini difokuskan pada penguasaan konsep-konsep matematika secara logis dan sistematis. Materi yang diajarkan mencakup aljabar, geometri, trigonometri, dan pengantar kalkulus di tingkat sekolah menengah. Siswa diharapkan menguasai keterampilan pemecahan masalah yang lebih rumit, meskipun pendekatan yang digunakan masih sangat instruksional dan berfokus pada hasil akhir (output) ketimbang proses berpikir siswa.
4. Masa 1984-1994: Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
Kurikulum 1984 memperkenalkan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) dalam pengajaran matematika. Pendekatan ini berfokus pada keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar, di mana guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator. CBSA mendorong siswa untuk menemukan solusi masalah matematika melalui eksplorasi dan diskusi.
Pembelajaran matematika di era ini mencakup pengembangan keterampilan problem-solving dan pemahaman konsep. Siswa diajak untuk berpikir kritis dan kreatif dalam memecahkan soal-soal matematika, meskipun penerapan CBSA sering kali mengalami kesulitan di lapangan karena tidak semua guru dan sekolah siap dengan metode baru ini.
5. Masa 1994-2004: Kurikulum 1994 dan Tantangan Pembelajaran Matematika
Kurikulum 1994 mencoba menyeimbangkan antara pendekatan CBSA dan kebutuhan untuk mencapai hasil belajar yang lebih terukur. Pada era ini, matematika masih diajarkan dengan fokus pada pengetahuan prosedural, tetapi juga ada upaya untuk meningkatkan keterampilan analitis siswa.
Materi matematika semakin kompleks dengan adanya perluasan konsep seperti fungsi, kalkulus dasar, dan pengenalan logika matematika di tingkat menengah. Namun, pendekatan pembelajaran yang terlalu padat menyebabkan siswa merasa terbebani dengan beban materi, sementara proses pemahaman mendalam terhadap konsep masih kurang.
6. Masa 2004-2013: Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Pada masa ini, matematika mulai lebih difokuskan pada pengembangan kompetensi siswa. KBK dan KTSP menekankan pada pencapaian standar kompetensi yang harus dimiliki siswa setelah menyelesaikan setiap mata pelajaran. Hal ini termasuk kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Dalam pembelajaran matematika, siswa tidak hanya diharapkan memahami konsep, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam berbagai situasi. Pendekatan kontekstual mulai diperkenalkan, di mana siswa diajak untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata melalui penggunaan matematika. Guru juga diberikan otonomi lebih besar dalam merancang pembelajaran, menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan siswa di daerah masing-masing.
7. Masa 2013-2021: Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 membawa perubahan signifikan dalam pengajaran matematika. Fokus utama kurikulum ini adalah pendekatan tematik integratif, terutama di jenjang pendidikan dasar, di mana matematika diajarkan secara terintegrasi dengan pelajaran lain. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih menyeluruh kepada siswa tentang bagaimana matematika digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran matematika di tingkat menengah dan atas tetap berbasis pada konsep-konsep inti seperti aljabar, geometri, dan statistik, tetapi pendekatannya lebih berpusat pada siswa. Siswa didorong untuk lebih mandiri dalam belajar, mengerjakan proyek atau tugas yang menuntut kolaborasi, serta berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah. Penilaian autentik menjadi bagian penting, di mana tidak hanya hasil yang dinilai, tetapi juga proses pembelajaran siswa.
8. Masa 2021-2024: Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka, yang mulai diterapkan pada tahun 2021, memberikan lebih banyak fleksibilitas bagi sekolah dan guru dalam menyusun pembelajaran, termasuk pembelajaran matematika. Di era ini, fokus pembelajaran matematika adalah pada pemulihan pembelajaran akibat pandemi, serta pengembangan keterampilan berpikir kritis, logis, dan kreatif.
Siswa diajak untuk belajar matematika dengan cara yang lebih personal dan sesuai dengan minat serta kecepatan mereka. Proyek-proyek berbasis masalah dan pembelajaran kontekstual semakin ditekankan, di mana siswa menggunakan matematika untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata di lingkungan mereka. Selain itu, penggunaan teknologi dalam pembelajaran matematika semakin meningkat, terutama melalui aplikasi dan alat digital yang mendukung pemahaman konsep abstrak seperti geometri atau statistik.
Perubahan pelajaran matematika di Indonesia dari 1945 hingga 2024 mencerminkan pergeseran dari pendekatan yang sangat terpusat pada guru dan hafalan, menuju pendekatan yang lebih fleksibel, berpusat pada siswa, dan menekankan pada pemecahan masalah serta aplikasi praktis matematika dalam kehidupan sehari-hari. Dari sekadar pengajaran prosedural, pembelajaran matematika kini berkembang menjadi lebih interaktif, kontekstual, dan adaptif terhadap teknologi serta kebutuhan siswa masa kini.

.png)
.png)
Nama : Reslinda
BalasHapusNpm : 2386206067
Kelas : V C
Saya suka cara bapak menjelaskan, nggak terlalu formal tapi tetap informatif. Nahh dari sejarah kurikulum diatas, saya ijin menanggapi bagian kurikulum merdeka pak. Kurikulum merdeka ini memang banyak dibicarakan, dan artikel ini membantu banget untuk memahami garis besarnya. Jadi tau kalo sebenarnya kurikulum ini memberikan fleksibilitas. Cocok banget buat guru yang butuh referensi santai.
Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
BalasHapusNpm : 2386206058
Kelas : VB PGSD
Menurut saya Pak, dengan materi yang Bapak berikan ini menjelaskan tentang penjelasan panjang perjalanan kurikulum, yang di mana jelas bahwa perubahan kurikulum bukan sekedar pengganti dokumen tetapi merupakan perubahan dalam memaknai pendidikan pada materi ini juga membahas tentang bahwa pendidikan selalu berkembang mengikuti kebutuhan masyarakat dan juga kurikulum ini menunjukkan berkelanjutan pendidik untuk menemukan keseimbangan. Dengan kurikulum saat ini kurikulum merdeka pendidikan di indonesia bergerak ke arah yang lebih kontekstual dimana memberi ruang bagi siswa untuk berpikir kritis dimana menyesuaikan dengan profil belajar Pancasila. 🙏
Nama : Erlynda Yuna Nurviah
BalasHapusKelas : VB PGSD
Npm : 2386206035
Dari materi yang bapak jelaskan saya jadi lebih mengerti tentang perjalanan perubahan kurikulum yang ada di Indonesia selalu berubah bukn tanpa alasan, waktu itu saya sempat berpikir kenapa kurikulum ini berubah - ubah atau karena beda mentri dan harus punya visi misinya sendiri? namun ternyata ada alasannya ya, yaitu kurikulum ini berubah - ubah untuk menyesuaikan kondisi dan kebutuhan bangsa di setiap masanya..dan setiap penyampaian materi pembelajaran ternyata juga disesuaikan dengan kurikulum. Contohnya di pelajaran matematika saat di kurikulum merdeka ( 2021 - 2024 ) dimana dlu ada era pandemi dan mengharuskan pembelajaran online yang mengakibatkan siswa cenderung menyelesaikan tugasnya melalui internet jarang dari hasil pemikiranya sendiri . di kurikulum merdeka ini sebagai pemulihan yang menekankan siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran dan guru hanya sebagai fasilitator melalui pengerjaan proyek berbasis masalah (contohnya menentukan jumbalh ubin yang harus di pasang di ruangan dengan ukuran yang sudah ditentukan menggunakan rumus matematika ) dengan menerapkan konsep matematika untuk memecahkan masalah nyata dalam kehidupan sehari – hari siswa berpikir dengan kritis melalui memahami, bertanya, menalar dan menghitung.
Perjalanan yang begitu panjang untuk mencapai kurikulum sekarang ,bayangkan saja kurikulum dibentuk dari tahun 1947 hingga sekarang tahun 2025 memiliki perubahan yang begitu panjang 11 kali berganti kurikulum.
BalasHapusSangat perlu diapresiasi bagaimana para pemerintah pendidikan,dab para guru dalam mengemban membentuk kurikulum untuk diajarkan oleh para generasi bangsa.
Saya sendiri merasakan 3 penerapan kurikulum dalam perjalanan pendidikan saya yaitu kurikulum KTSP, kurikulum 2013,kurikulum merdeka, dan sekarang dengar-dengar sudah ada kurikulum Nasional
Saya sangat setuju sekali dengan pernyataan di laman ini kurikulum itu berubah dipengaruhi oleh kebutuhan dan kondisi bangsa pada masanya, perubahan selalu memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menyiapkan generasi muda yang mampu menghadapi tantangan zaman.
Ini benar banget karena kita sekarang ada di abad ke-21 dengan kurikulum yang semakin maju dengan penerapan pembelajaran yang semakin mantap, saya yakin ketika sudah dijalankan dengan benar para anak didik para peserta didik akan lebih siap lagi untuk menghadapi tantangan-tantangan hidup mereka ke depannya.
Nama: Zakky Setiawan
BalasHapusNPM:( 2386206066 )
Kelas: 5C
Dari materi yang sudah bapak jelaskan di atss, Menurut saya nih pak, kurikulum yang sangat mengasikkan yaitu kurikulum 2004-2013 kurikulum KTSP dan KBK, di kurikulum ini saya sangat senang kenapa karena di masa itu saya mendapat infomasi baru melalui penugasan yang sudah di susun di lembar kerja siswa dengan mencari jawaban dari buku tersebut
Nama :Elisnawatie
HapusKelas:VD
NPM:2386206069
wahh saya sama dengan Zaky pak , karena menurut saya kurikulum 2004–2013, baik KTSP maupun KBK, pembelajaran memang dirancang agar lebih memudahkan siswa dalam memahami materi. Kurikulum ini menekankan pada kemandirian belajar melalui penugasan yang tersusun dalam lembar kerja siswa (LKS), sehingga peserta didik tidak hanya menerima informasi dari guru, tetapi juga aktif mencari dan menemukan jawaban sendiri dari berbagai sumber belajar, terutama buku teks. Dengan cara ini, siswa menjadi lebih terlatih berpikir kritis, mandiri, dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap materi pelajaran. Kurikulum tersebut juga memberi ruang bagi guru untuk berinovasi dalam menyampaikan materi, sehingga proses belajar terasa lebih menyenangkan dan bermakna.
Nama: Zakky Setiawan
BalasHapusNPM:( 2386206066 )
Kelas: 5C
Di kurikulum merdeka matematika sanggat fleksibel dengan melalui pembelajaran secara personal, hal ini tuh sangat bagus karena peserta didik diajarkan pelan-pelan secara satu persatu, dan membebaskan mereka untuk berpikir sesuia kemampuan mereka dan kecepatan mereka, enaknya lagi di kurikulum ini pasti ada sebuah proyrk matematika, hal ini bisa menegaskan oh begini ternyata matematika kalau di kembangkan dalaam hal proyek, dan mereka juga jadi terampil
Terima kasih materinya, Pak. Melihat sejarahnya yang sering berganti, apakah Kurikulum Merdeka yang sekarang ini, menurut analisis Bapak/teman-teman, memiliki fondasi yang lebih kuat untuk bertahan lama dibandingkan kurikulum sebelumnya?
BalasHapusHallo ka Rakinah saya izin menanggapi pertanyaanya ya.
HapusMenurut analisis saya kurikulum merdeka ini sudah memiliki fondasi yang lebih kuat untuk bertahan lama dibandingkan kurikulum sebelumnya karena apa?
Karena dalam penerapan kurikulum merdeka ini benar-benar membantu siswa untuk bisa mengeksplorasi dan memberikan ide dan menerapkan pembelajaran secara nyata melalui proyek, praktik dan tugas-tugasnya.
Ya walaupun sekarang sudah ada pembaruan pendekatan yaitu menggunakan pendekatan deep learning (pembelajaran mendalam) namun kurikulumnya tetap yaitu kurikulum ,dengan adanya pembaruan pendekatan ini kurikulum merdeka semakin kuat untuk terus bertahan.
Kurikulum merdeka ini juga sangat membantu guru karena pembelajaran tidak selalu berfokus pada guru tetapi melibatkan siswa untuk ambil adil dalam pembelajaran, pembelajaran juga lebih difokuskan kepada siswa untuk aktif dan berkontribusi secara nyata melalui tugas,proyek dan praktik.
Jadi saya rasa kurikulum merdeka ini akan bertahan lama namun dengan catatan pemerintah terus memberikan dukungan seperti memberikan pelatihan terhadap guru-guru di pedalaman dan juga memberikan fasilitas kepada sekolah-sekolah baik di kota maupun di perdesaan secara merata agar pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik disetiap sekolah.
Ini analisis dari saya ka semoga bermanfaat....
Nama : Nabilah Aqli Rahman
BalasHapusNPM : 2386206125
Kelas : 5D PGSD
Wah, sebelas kali berganti kurikulum.. Luar biasa juga yaa Indonesia ini 😀
Dari yang saya baca barusan dan dari penjelasan Bapak saya juga (kebetulan Bapak saya seorang guru), kalau dulu itu pelajarannya lebih banyak menghafal, kalau sekarang lebih banyak praktek dan diskusi.
Sudah pasti tujuan kurikulum yang berubah-ubah mengikuti perkembangan zaman adalah supaya anak-anak bisa belajar dengan cara yang lebih menyenangkan dan mudah dimengerti.
Nama : Oktavia Ramadani
HapusNPM : 2386206086
Kelas : 5D
Hallo Nabila izin menjawab ya , memang benar sekali perubahan kurikulum yang begitu banyak memang menunjukkan bagaimana Indonesia terus berusaha untuk menyesuaikan pendidikan dengan adanya perkembangan zaman , dulu pembelajaran memang sangat berfokus pada hafalan dan cara belajar yang kaku sehingga siswa hanya serung mengikuti instruksi tanpa benar - benar memahami konsep tersebut , tetapi sekarang arah pendidikan jauh lebih memperhatikan pengalaman belajar siswa , pembelajaran berbasis diskusi dan praktik langsung dan pemecahan masalah dapat membuat siswa bukan hanya mengingat saja tetapi juga mengerti dan bisa menerapkan pengetahuan dalam kehidupan yang nyata , pendekatan seperti ini memang lebih menyenangkan , karena siswa akan dilibatkan secara aktif , bukan hanya fuduk dan mendengarkan saja.
Tujuan dari perubahan kurikulum yang terus terjadi itu juga sejalan dengan apa yang disampaikan agar anak - anak bisa belajar dengan cara yang lebih mudah di pahami , pendidikan tidak lagi sekedar mengerjai nilai , tetapi bisa membangun kemampuan berpikir kritis , jadi meskipun adanya pergantian kurikulum yang terlihat banyak , sebenarnya itu bentuk dari usaha pemerintah untuk membuat pembelajaran lebih sesuai dengan kebutuhan generasi masa kini 😸😸
Nama : Nabilah Aqli Rahman
BalasHapusNPM : 2386306125
Kelas : 5D PGSD
Setiap berganti kurikulum, pemerintah pasti pengen membuat supaya pelajaran jadi lebih baik. Misalnya nih, sekarang kan ada kurikulum merdeka, yang kasih kebebasan buat guru dan murid belajar sesuai sama minat dan kemampuan.
Seperti yang saya bilang sebelumnya, belajar bisa jadi lebih asyik dan ga bikin pusing. Tapi semoga kedepannya kurikulum ga sering-sering ganti yaa, supaya guru sama murid ga bingung terus.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama: Nanda Vika Sari
BalasHapusNpm: 2386206053
Kelas: 5B PGSD
Setelah saya membaca materi ini, ternyata materi ini secara keseluruhan sudah sangat amat baik dan sudah layak dijadikan bahan kajian akademik atau juga karya ilmiah pendidikan. Pada penjelasan dan penyajian padat, logis, dan juga memberikan pemahaman mendalam mengenai hubungan antara kebijakan kurikulum dan praktik pembelajaran matematika di indonesia. Namun dengan sedikit menambahkan refleksi kritis/evaluasi mendalam dan penguatan teori belajar, maka tulisan pada materi ini menjadi lebih analitis/terperinci dan komprehensif/lengkap.
Nama: Nur Aulia MIftahul Jannah
BalasHapusNPM: 2386206085
Kelas: 5D PGSD
Kalau dari saya hidup sampe sekarang berarti saya sudah melewati dan merasakan tiga kurikulum yang berbeda. Dan waktu saya SD saya dapat dua kurikulum yang berbeda ini KTSP dan K13. Saya merasakan belajar pake kurikulum KTSP waktu di kampung dulu di kelas 1, 2 dan 3. Dan sepengalaman yang saya rasakan dengan kurikulum KTSP itu adalah saya merasa senang dan paham sama materi pelajaran yang diajarkan. ~~~
(67)
Nama: Nur Aulia Miftahul Jannah
HapusNPM: 2386206085
Kelas: 5D PGSD
Maksud saya, saya mengerti bahwa banyak sekali faktor yang mempengaruhi pemahaman kita terhadap materi. Ada dari cara ngajar guru, suasana kelas, kesiapan kita sebagai murid. Namun, saat KTSP saya melihat dan paham jelas materi-materi yang ada. Karena setiap pelajaran punya bukunya sendiri dan dipelajari satu satu itu membuat saya memahami materinya sampe dalam. Sebab itu saya merasa pemahaman saya dan pengalaman saya terhadap materi saat KTSP masuk pada long memory term di kepala saya. Walaupun mungkin ada kekurangannya yaitu mata pelajaran satu dengan yang lain tidak ditampilkan jelas hubungannya seperti K13 ini. Tapi kalau dari perasaan saya tentang kedalaman materi kayak konsep dan mengingat saya jatuh cinta sama KTSP.~~~
(68)
Nama: Nur Aulia Miftahul Jannah
HapusNPM: 2386206085
Kelas: 5D PGSD
Nah, waktu saya kelas 4 SD saya ingat betul waktu itu. Saya pindah ke samarinda jadi saya pindah ke sekolah baru juga dan pindah kurikulum juga hihihi. Saya ga terlalur ngerti waktu itu apakah emang pada tahun itu sudah masuk ke kurikulum baru yakni K13 atau belum. Karena memang perbedaan tempat yang di mana satu di kampung karna keterbatasan jarak dan satu di kota yang di mana mudah di akses. Kalau bahasanya itu kurikulumnya belum dilaksanakan secara merata. Atau memangpada tahun itu saat saya naik ke kelas 4 sudah waktunya ganti kurikulum.~~~
(69)
Nama: Nur Aulia Miftahul Jannah
HapusNPM: 2386206085
Kelas: 5D PGSD
Tapi di luar pada itu, saya merasakan perbedaan dalam diri saya terkait pemahaman saya dalam materi saat belajar dengan KTSP dan dengan K13. Waktu saya belajar dengan K13 saat itu saya cukup bingung dengan alurnya karena dari belajar di kelas sebelumnya satu buku satu untuk setiap matpel. Tapi kali itu satu buku untuk beberapa matpel sekaligus. Saya pernah dibilangin sama guru saya yang di kampung kalau buku tulis kami harus di sampul rapi dan dinamai sesuai mata pelajarannya. Nah, pas ganti kurikulum jadi satu buku dicampur sama semua mata pelajaran. Saya mencoba memahami materinya dan yaa saya benar paham dengan materinya. Namun saya ngerasa ga begitu paham dengan dalam seperti saat saya belajar di KTSP.~~~
(70)
Nama: Nur Aulia Miftahul Jannah
HapusNPM: 2386206085
Kelas: 5D PGSD
Tapi juga, saya melihat di sisi lain bahwa emang ada perbedaan di sana. Karena saat KTSP saya memang paham betul dengan dalam meteri materi yg ada dan berkebalikan pada saat K13. Tapi, saat di K13 pun ada pengalaman pengalaman baru yang saya dapat. Contohnya yang saya masih ingat sampai sekarang adalah bazar kelas setiap hari jumat. Ini tuh programnya kayak setiap angkatan kelas 4, 5 dan 6 punya jadwal sendiri yang sudah ditentukan untuk melakukan bazar atau jualan di lingkungan sekolah.~~~
(71)
Nama: Nur Aulia Miftahul Jannah
HapusNPM:2386206085
Kelas: 5D PGSD
Nanti setelah selesai hari jumat bazar itu, pada hari seninnya saat upacara akan diumumkan setiap modal untung atau rugi yang di dapatkan tiap kelas. Misalnya, kelas 4a jualan es jeruk dan roti bakar yang modalnya adalah 150.000 dan hasil penjualannya adalah 250.000. Maka kelas 4a berarti memiliki untung yaitu 100.000 baru pada tepuk tanganan gituu pak teman teman saya heheheh lucu yaaa jadi rinduu. Dan kelas selanjutnya di bacakan juga, jadi kalau misalkan jumat ini jadwalnya kelas 4 berarti yang jualan kelas 4a, 4b, 4c gituu dan dibacakan saat upacara juga sama sperti jadwalnya.~~~
(72)
Nam: Nur Aulia Miftahul Jannah
HapusNPM: 2386206085
Kelas: 5D PGSD
Menurut saya ini sangat membekas karena saya jadi paham tentang cara berjualan. Dan saya paham bahwa di dalam jualan itu terdapat modal, untung atau rugi atau cukup balik modal saja waktu itu wkwkwkkwkwk. Dari pengalaman bazar juga saya ternyata dapet banyak pengalaman baru yang nyata dan beruhubungan pak. Saya waktu itu jadi belajar berteman, bergaul dan bersosilisasi karna bener bener harus kita yang jualin orang orang atau anak anak kelas lain yang beli. Terus jadi belajar berwirausahadan bekerja sama juga pak habis dari kegiatan bazar tu pasti kelompok bazar kayak ada rencana selanjutnya mau jualan apa biar untungnya jadi meningkat dan lebih banyak wkwkwkwkwk. Ya walaupun yang saya bilang tadi KTS dan K13 punya cirinya masing masing..
(73)Saya sengaja setiap komen saya selalu ngasih nomer dan tanda sudah komen ke berapa pak. Selain jadi reminder untuk saya juga untuk teman teman biar yang mungkin komennya masih lebih sedikit dari saya bisa termotivasi untuk komen lebih sering lagi. (alias cari amal jariyah hehehehehe)
Nama: Arjuna
BalasHapusKelas: 5A
Npm: 2386206018
Menurut saya, perkembangan kurikulum di Indonesia sejak 1945 sampai sekarang menunjukkan bagaimana pendidikan kita selalu menyesuaikan diri dengan perubahan sosial, politik, dan budaya. Setiap perubahan kurikulum pada dasarnya muncul karena adanya kebutuhan untuk memperbaiki kualitas pendidikan nasional, dengan tetap berpegang pada nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar utamanya.
Nama: Nur Aulia Miftahul Jannah
BalasHapusNPM: 2386206085
Kelas: 5D PGSD
Nah, karena saya sudah bercerita panjang kali lebar tentang pengalaman saya sewaktu SD ngerasain belajar dengan dua kurikulum yang berbeda. Kemudian, timbulah pertanyaan yang berhubungan dengan peristiwa atau perasaan dari pengalaman yang saya alami sewaktu itu. Waktu itu saya kelas 1-3 diterapkan KTSP dan kelas 4-6 diterapkan K13. Nah, Saya ngerasain hawa/vibes atau beneran rasa belajar yang berbeda dari kedua kurikulum ini pak.~~~
(74)
Nama: Nur Aulia Miftahul Jannah
HapusNPM: 2386206085
Kelas: 5D PGSD
Waktu kelas 1-3 yang kita sebut aja kelas rendah, itu kan pas kurikulumnya pake KTSP. Nah, waktu itu saya ingat betul kalau lagi diajarin matpel IPA tentang mata pencaharian ibu guru saya selalu mencontohkan dengan hal yang dekat dengan kami. Jadi ibu guru waktu itu mencontohkan dengan mata pencaharian berkebun dan mencari ikan di sungai yg konteksnya sesuai sama kondisi lingkungan alam kami. Terus kalau belajar di kelas itu sering dijelaskan dan diceritakan diajak berpikir jugaa baru habis itu dikasih tugas supaya lebih paham. ~~~
(75)
Nama: Nur Aulia Miftahul Jannah
HapusNPM: 2386206085
Kelas: 5D PGSD
Terus lanjut ke kelas 4-6, waktu itu saya ngerasa bingung ga bingung, jelas ga jelas gitu pak sama materi materinya. Di kelas itu ada sih kami belajar untuk maju ke depan dan mempresentasikan hasil tugas yg dikerjain. Terus pas kelas 4 itu bangku bangku nya itu kayak dikelompokan gitu pak. Saya ingat waktu itu dikelompokannya menjadi lima kelompok yang setiap kelompok meja nya itu terdiri dari 6-7 siswa. Jadi tiap hari itu bangkunya kayak gitu kayak berkelompok ga dipndah pindah dan ga diatur atur lagi kecuali pas ulangan. Terus ada praktek langsung bikin filter air dari bahan bahan yg ada di sekitar kita juga yg nandain bahwa emg K13 ni kurikulum emg pengen bikin anak anak lebih mandiri. ~~~
(76)
Nama: Nur Aulia Miftahul Jannah
HapusNPM: 2386206085
Kelas: 5D PGSD
Terus kalau mata pelajaran MTK waktu di K13 saya ga terlalu paham sih pak. Sebenarnya paham sih.. cuman ga sepaham waktu diajarin di kelas 1-3 ituu. Saya rasanya bahkan ga inget waktu K13 itu saya diajarin MTKnya ituu pendekatannya yg gimana (ini kecuali pas kelas 6 mendekati UN itu pak hehe beda lagi karna pak alam emang ngasih jadwal dan fokus untuk belajar materi UN). Yang saya ingat tu mata pelajarannya tu saling nyambung terus gitu pak, sampai saya ada bingung ini kita lagi belajar mata pelajaran apa ya.. ~~~
(77)
Nama: Nur Aulia Miftahul Jannah
HapusNPM:2386206085
Kelas: 5D PGSD
Nah, dari semuanya ini, sebenernya kan kurikulum diubah ubah terus karna menjawab atau menyesuaikan dgn kebutuhan negara kita ini kan pak supaya kualitasnya makin oke. Kalau seperti itu, emm emang harus nama dari kuriklum kayak KuMer, K13, KTSP, KBK itu kayak selalu di ubah ubah gitu pak?. Nda bisa kah kita kayak bikin pembaruan tapi namanya itu tetap sama gitu pak, cuman yang menjadi beda itu ada keterbaruan dan kemajuan dari isinya. Jadi ga terlalu bingung gitu pak, terus tu juga sebenernya kiblat untuk kurikulum Indonesia itu melihat dari mana pak? Dari dunia kah? Tapi kayaknya iya sih.. karna di KuMer itu ada kemampuan abad 21 ituu.
(78)
Nama: Nur Aulia Miftahul Jannah
HapusNPM: 2386206085
Kelas: 5D PGSD
Atau contoh lainnya bukan dari nama kurikulum besarnya, tapi kaya item item yang ada di dalam kurikulum. Kayak misalnya nih rencana pembelajaran yg dibuat guru, dulu itu tu namanya modul ajar, nanti waktu ganti kurikulum lagi namanya berubah jadi RPP terus di kurikulum merdeka berubah lagi jadi PPM gitu gitu pak. Yang kayanya sebenernya mungkin kita bisa aja ngakalin untuk gausah ganti ganti nama tapi kayak upgrade aja gitu apa yang baruu. Kayak kalau kita lagi pasang aplikasi di gadget kita, kalau misalkan ada pembaruan yaudaa kita update nanti baru dikasih tau lagi apa yg habis diupdate gitu pak.
(79)
Nama: Nur Aulia Miftahul Jannah
HapusNPM: 2386206085
Kelas: 5D PGSD
Emang ga bisa gitu ya pak? Hehehehe Karna waktu di semester 3 pas kuliah kemarin. Kami ada tugas observasi dan wawancara ke sekolah sekolah kan pak nanyain tentang kurikulum. Nah, dari guru guru yang diwawancari itu ga jarang mereka bilang kalau bisa kurikulum itu jangan diubah ubah terus. Maksudnya mungkin bisa aja di ubah, tapi karna indonesia ini sangat luas. Jadi di sebagian daerah mungkin masih belajar tentang kurikulum yg diterapkan dari 1-2 tahun yang terus nanti pas 5 tahun atau 3 tahun kemudian diganti lagi.
(80)
Nama: Nur Aulia Miftahul Jannah
HapusNPM: 2386206085
Kelas: 5D PGSD
Hmm, saya cukup dilema dan bingung pak tentang pengkurikuluman ini. Tapi mungkin pemerintah sudah pernah memikirkan, membahas dan mencari solusi yang paling efektif dari konteks yang saya tanyakan ini ya pak?. Dan jalan yang lebih baiknya adalah seperti yang sudah diterapkan sekarang gitu ya pak?. Saya cuman mencoba berpikir dari sudut pandang yang lain dan dari pengalaman belajar saya waktu SD aja sih pak. Makanya di pikiran saya ada timbul pertanyaan seperti ini hehhehe.. Mohon arahannya pak..
(81)
Nama: Maya Apriyani
BalasHapusNpm: 2386206013
kelas: V.A
Dari bacaan ini mengenai sejarah singkat kurikulum yang ada di Indonesia saya dapat mengetahui bahwa ternyata di Indonesia ini selalu mengalami perubahan kurikulum, yang di mana kurikulum ini disesuaikan dengan kebutuhan bangsa, setelah saya membaca materi ini ternyata kurikulum di Indonesia ini di situ sekarang mulai seperti menggabungkan antara kurikulum 1952 dan 1984 yang di mana guru itu sebagai fasilitator dan siswa lah yang berperan aktif dalam proses pembelajaran dan juga dimana Guru didirikan kebebasan untuk merancang pembelajaran.
Tentunya pembaharuan kurikulum ini terus mengalami perubahan sesuai dengan tingkat kemajuan yang ada di Indonesia dan kondisi yang ada terima kasih
Nama: Maya Apriyani
BalasHapusNpm: 2386206013
kelas: V.A
Saya izin bertanya mengenai kurikulum, tadi kan kita ketahui bahwa kurikulum itu berganti tujuannya itu yang pertama itu ingin mempermudah dalam melakukan proses pembelajaran baik itu guru maupun siswa makanya kurikulum itu selalu diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan bangsa. Pertanyaan saya kalau yang saya pikirkan adalah Apakah kurikulum ini sebenarnya dibuat untuk mempermudah pemahaman dan mencapainya kebutuhan bangsa tetapi justru yang terjadi itu banyak guru mengalami kesusahan karena kurikulum ini selalu berubah dan guru itu harus beradaptasi bagaimana kira-kira langkah yang dapat diambil agar hal ini berjalan?
Hallo ka Maya saya izin menjawab pertanyaanya ya
HapusKalau menurut saya kurikulum itu dibuat untuk mempermudah pemahaman dan mencapai kebutuhan bangsa, karena kita tidak bisa memungkiri kemajuan zaman, kemajuan zaman ini terlalu mencolok ketika kita masih tetap terus menggunakan penerapan kurikulum yang lama, kurikulum yang baru menurut saya hadir untuk memberikan inovasi terbaru terkait bagaimana teknologi atau kemajuan zaman itu dapat dikaitkan dengan kurikulum pada penerapan pembelajaran di Indonesia.
Dulu saya juga berpikir bahwasanya kurikulum yang terus berganti itu membuat guru mengalami kesusahan karena ,guru harus beradaptasi lagi, tapi semakin ke sini saya semakin sadar bahwasannya kurikulum yang diterbitkan atau diperbarui itu benar-benar ingin berinovasi untuk menggabungkan penerapan kurikulum dengan kemajuan zaman atau teknologi di era abad ke-21 ini.
Menurut saya langkah-langkah yang dapat diambil agar kurikulum yang diperbarui ini dapat berjalan dengan baik ialah: dengan memfasilitasi pembelajaran baik itu di kota ataupun di perdesaan secara cepat dan juga lengkap.
Dengan zaman yang semakin maju dan teknologi juga semakin canggih saya yakin bahwasannya walaupun sering mengubah kurikulum tapi informasi dari pusat ke bagian pelosok itu cepat tersampaikan maka, penerapan kurikulum juga dapat berjalan dengan baik.
Jadi pada intinya pemerintah harus benar-benar memperhatikan keadaan sekolah-sekolah di bagian pelosok juga agar tidak ketinggalan pada setiap informasi yang baru diterbitkan atau diberitahukan hal ini bertujuan agar penerapan pembelajaran kurikulum terbaru baik di kota maupun di pelosok dapat berjalan dengan selaras.
Itu dari saya kak semoga bermanfaat...
Nama : Oktavia Ramadani
HapusNPM : 2386206086
Kelas : 5D
Saya izin menjawab pertanyaan maya apriyani ya , pertanyaan tersebut sangat relevan , mengingat sekarang Indonesia memang cukup sekali berganti kurikulum , jika melihat kondisi sekarang , kurikulum merdeka sebenarnya memiliki peluang yang lebih besar dibanding dengan kurikulum sebelumnya , hal ini karena fondasi yang digunakan lebih fleksibel dan tidak terlalu kaku seperti kurikulum dulu , kurikulum merdeka tidak memaksakan satu model pembelajaran untuk semua sekolah , melainkan memberi ruang bagi guru dan satuan pendidikan untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kondisi siswa , fasilitas, dan juga lingkungan, pendekatan ini membuat kurikulum terasa lebih realistis dan bisa diterapkan di berbagai daerah , baik yang sudah maju maupun yang masih berkembang .
Nama:Erfina feren heldiana
BalasHapuskelas:5c
npm:2386206065
Izin bertanya pak, perubahan mana yang paling berdampak besar terhadap cara siswa memahami matematika di sekolah?
izin menjawab ya erfina jadi menurut saya perubahan kurikulum yang paling berdampak besar terhadap cara siswa memahami matematika di sekolah adalah pergeseran dari kurikulum yang berpusat pada guru dan materi menjadi kurikulum yang berpusat pada siswa dan kompetensi, yang puncaknya terlihat pada Kurikulum Merdeka 2021-2024
Hapusperubahan paling berdampak tuh kurikulum berorientasi Kompetensi karena dampak besar ini tidak terjadi secara tunggal, melainkan merupakan akumulasi dari Kurikulum berbasis kompetensi atau KBK 2004 dan Kurikulum 2013, yang kemudian dipertajam dalam kurikulum merdeka.ada juga yang fokus Bergeser dari apa ke bagaimana
dulu kurikulum tradisional Pemahaman sering diukur dari kemampuan siswa menghafal rumus dan meniru prosedur penyelesaian soal yang ditunjukkan guru apa yang dihitung.
nah sekarang kurikulum merdeka Matematika dipandang sebagai alat untuk pemecahan masalah dan pengembangan cara berpikir logis, kritis, dan kreatif bagaimana siswa menggunakan matematika. disini siswa didorong untuk aktif mengkonstruksi pengetahuan pendekatan student-centered.kemuadian ada juga nih pembelajaran Kontekstual
kurikulum modern terutama kurikulum merdeka secara eksplisit menekankan perlunya integrasi matematika dengan kehidupan nyata atau kontekstual dan lingkungan sekitar.
hal ini membantu siswa melihat matematika bukan hanya sebagai angka dan rumus abstrak di buku, tetapi sebagai keterampilan praktis yang relevan. Melihat relevansi ini adalah kunci utama untuk pemahaman yang lebih mendalam jadi siwa tuh tidak hanya hafalan serta dapat peningkatan minat belajar.bisa juga menggunakan pembelajaran dengan materi esensial dan fleksibilitas jadi ini bisa fokus pada materi esensial dalam Kurikulum Merdeka bertujuan agar guru memiliki waktu lebih banyak untuk mengajarkan konsep secara mendalam atau deep learning, sehingga siswa benar-benar paham alih-alih hanya mengejar target penyelesaian banyak topik yang padat.serta fleksibilitas kurikulum memberi ruang bagi guru untuk menyesuaikan metode pembelajaran dan konten agar sesuai dengan kebutuhan dan kecepatan belajar siswa pembelajaran berdiferensiasi, yang secara langsung memengaruhi seberapa baik seorang siswa dapat memahami suatu konsep.
itu saja tanggapan dari saya atas pertanyaan-mu
mohon maaf jika ada yang kurang terimakasih
Nama : Oktavia Ramadani
HapusNPM : 2386206086
Kelas : 5D
Hallo erfina saya izin menjawab ya , pertanyaan nya sangat menarik sekali , karena setiap adanya perubahan kurikulum memang bisa membawa pengaruh terhadap cara siswa untuk belajar matematika , namun kalo dilihat dari sejarahnya , perubahan yang paling berdampak besar terhadap pamahaman siswa itu menurut saya saat Indonesia meninggalkan metode hafalan dan mulai beralih ke pembelajaran yang lebih aktif dan kontekstual , terutama sejak masuknya kurikulum 1984 (CBSA) , kemudia bisa diperkuat lagi oleh kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka , perubahan ini sangat berpengaruh sekali karena siswa tidak hanya lagi menghafal rumus tetapi lebih diarahkan untuk memahami bagaimana rumus itu bisa bekerja dan kapan digunakan .
Nama : Reslinda
HapusKelas : 5C Pgsd
Npm : 2386206067
Izin menjawab yaa Erfina. Menurut saya perubahan berdampak besar terhadap cara siswa memahami matematika itu adalah pergeseran dari cara menghafal rumus ke cara memahami konsep. Dari artikel tentang sejarah kurikulum di Indonesia, kelhatan banget kalo dulu pembelajaran lebih fokus ke hafalan dan latihan soal yang polanya itu-itu saja. Tapi ketika kurikulum menekankan pemahaman konsep, pemecahan masalah, dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari, siswa jadi lebih "ngeh" kenapa matematika itu penting.
Perubahan ini bikin matematika nggak lagi terasa beban, tapi lebih seperti proses berpikir. Siswa jadi diajak mikir, bukan cuma ngafal. Menurutk saya inilah perubahan yang paling besar pengaruhnya,matematika jadi lebih masuk akal dan lebih dekat dengan dunia nyata.
Nama:Elisnawatie
HapusNPM:2386206069
Kelas:VD
Hallo Ervina izin menjawab yaa
Menurut banyak pengalaman di sekolah dan perkembangan kurikulum, perubahan yang paling berdampak besar terhadap cara siswa memahami matematika adalah pergeseran dari metode hafalan menjadi pembelajaran yang berbasis pemahaman konsep dan konteks nyata.
Kenapa ini sangat berdampak? karena :
1. Siswa paham “kenapa” bukan hanya “bagaimana”
Mereka mengerti alasan di balik rumus, bukan hanya menghafalnya.
2. Matematika terasa lebih dekat dengan kehidupan
Contoh dan soal berasal dari situasi yang mereka alami setiap hari.
3. Mendorong siswa berpikir kritis
Mereka belajar mencari cara, bukan sekadar mengikuti langkah contoh.
4. Lebih percaya diri dan tidak mudah takut
Karena merasa matematika itu masuk akal dan bisa dipahami oleh siapa saja.
5. Melatih kemampuan abad 21
Seperti kerja sama, komunikasi, dan pemecahan masala bukan hanya hitungan.
jadiii Perubahan dari hafalan ke pemahaman konsep adalah yang paling memberi dampak besar pada kemampuan siswa dalam memahami matematika.
Nama : Maria Ritna Tati
BalasHapusNPM:2386206009
Kelas : V A PGSD
Menurut materi yang saya baca materi ini memberikan gambaran yang jelas mengenai evolusi kurikulum matematika di Indonesia yang mencerminkan dinamika sosial, politik, dan budaya bangsa. perubahan ini menunjukkan adanya upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan relevansi matematika, dengan pergeseran fokus utama dari masa ke masa.
perkembangan kurikulum menunjukkan adanya pergeseran awal kemerdekaan 1945-1964 fokus pada keterampilan dasar berhitung, menulis dan penguasaan konsep dasar matematika yang dipengaruhi sistem pendidikan kolonial geometri, aljabar dasar. Pembelajaran masih bersifat terstruktur.masa struktur dan sistematis 1964-1975 penekanan pada berpikir logis dan penyelesaian masalah sehari-hari. masa CBSA 1984-1994 transisi ke fokus pada keaktifan siswa Cara Belajar Siswa Aktif/CBSA, mendorong eksplorasi, diskusi, dan berpikir kritis. Terdapat juga tantangan di Kurikulum 1994 karena beban materi yang dinilai terlalu padat.basis kompetensi 2004-2013 penekanan kuat pada pengembangan kompetensi siswa kognitif, afektif, psikomotorik melalui KBK dan KTSP, serta pengaplikasian matematika dalam berbagai situasi dengan pendekatan kontekstual.pendekatan Integratif dan kontekstual 2013-202 fokus pada pendekatan terintegratif antar pelajaran dan lebih menekankan pemahaman yang menyeluruh serta keterkaitan matematika dengan kehidupan sehari-hari (kontekstual),kurikulum merdeka 2021-2024 lebih menekankan pada fleksibilitas, pengembangan keterampilan berpikir kritis, logis, dan kreatif, serta integrasi teknologi dalam pembelajaran untuk pemecahan masalah nyata. Tujuannya mempersiapkan siswa menghadapi perkembangan zaman, teknologi, dan kebutuhan hidup.
tahun 2013-2021
HapusNama : Maria Ritna Tati
BalasHapusNPM :2386206009
Kelas : V A PGS
Tambah lagi tentang materi ini jadi setiap perubahan kurikulum selalu merupakan respons terhadap tuntutan dan tantangan zaman, baik itu kebutuhan pembangunan bangsa, kritik terhadap kurikulum sebelumnya, maupun dampak pandemi kurikulum merdeka.
dari guru ke siswa terlihat yang semakin kuat, yaitu pergeseran orientasi pembelajaran dari yang semula sangat berpusat pada guru,dan materi menjadi berpusat pada siswa kompetensi aktif, berpikir kritis, pemecahan masalah.dengan pembelajaran matematika modern semakin ditekankan pada penerapan praktis dan pemecahan masalah nyata di lingkungan siswa, meninggalkan kesan matematika sebagai ilmu yang bagus.jadi materi ini sangat baik untuk memahami akar dan alasan di balik cara pengajaran matematika di Indonesia saat ini.
Nama : Andi Nurfika
BalasHapusNPM : 2386206017
Kelas : VB PGSD
Kalau ngelihat perjalanan kurikulum dari 1945-2024, kerasa banget sih kalau pendidikan kita itu ikut berubah sesuai dengan kondisi zaman. Dari awalnya fokus banget sama nasionalisme, sekarang malah jadi lebih fleksibel lewat kurikulum merdeka titik setiap perubahan kurikulum itu sebenarnya usaha pemerintah biar pendidikan makin relevan sama kebutuhan masyarakat. Tapi kadang memang banyak revisi yang bikin guru dan siswa harus terus-menerus beradaptasi titik tapi yang mau gimana lagi dunia makin maju, jadi kurikulum juga harus tetap ikut maju.
Nama : Andi Nurfika
BalasHapusNPM : 2386206017
Kelas : VB PGSD
Perubahan kurikulum matematika juga kelihatan jelas banget perkembangannya. Dulu matematika itu lebih kaya ke hafalan rumus dan hitung-hitungan yang sangat kaku titik tapi sekarang pembelajaran lebih ngajak siswa buat mikir, nyari solusi, dan nyambungin matematika sama kehidupan nyata sehari-hari mereka. Jadinya tuh matematika nggak cuma soal angka, tapi bikin siswa lebih kreatif dan lebih kritis. Meskipun gitu tantangannya tetap besar karena nggak semua sekolah punya fasilitas yang sama dan memadai.
Nama : Andi Nurfika
BalasHapusNPM : 2386206017
Kelas : VB PGSD
Kurikulum 1975 1984 sampai 1994 itu berkesan banget karena benar-benar mengatur secara guru ngajar a sampai dengan z guru jadi punya aturan yang sangat rinci tapi kadang malah bikin pembelajaran jadi kaku untungnya di kurikulum setelah itu termasuk KTSP dan kurikulum 2013 guru mulai dikasih ruang buat improvisasi diri mereka. Kurikulum merdeka malah lebih bebas lagi, jadi guru bisa lebih kreatif sesuai kondisi gelap perubahan ini sebenarnya nunjukin kalau pendidikan makin ngeh sama kebutuhan nyata yang ada di lapangan.
Nama : Andi Nurfika
BalasHapusNPM : 2386206017
Kelas : VB PGSD
Kalau bicara soal matematika, kerasa banget bedanya antara dulu dan sekarang dulu tuh matematika identik sama yang penting bisa ngerjain soal. Sekarang pendekatannya lebih manusiawi, lebih ke ngejelasin kenapa suatu konsep penting buat kehidupan sehari-hari. Anak-anak juga lebih dilatih buat diskusi, kerja kelompok, atau menyelesaikan masalah dari konteks nyata. Jadi matematika itu bukan lagi pelajaran yang nakutin tapi jadi skill yang kepakai buat masa depan. Mungkin jika matematika begini dari dulu saya lebih bisa matematika dibandingkan sekarang
Nama : Oktavia Ramadani
HapusNPM : 2386206086
Kelas : 5D
Hallo Fika memang benar sekali , perbedaan cara belajar matematika dulu dan sekarang itu sangat terasa sekali , kali dulu fokusnya ya mengerjakan soal dan hafalan rumus saja , tetapi sekarang siswa lebih diajak untuk memahami makna di balik konsep dan bagaimana sih matematika itu berguna dalam kehidupan , pendekatan yang lebih manusiawi dan kontekstual ini membuat matematika tidak lagi menakutkan tapi lebih menjadi masuk akal dan sangat relevan , wajar kalo merasa , sepeti mungkin kita akan lebih paham kalo matematika itu bisa menggunakan metode seperti ini dan sudah dipakai dari dulu , karena memang pembelajaran sekarang itu lebih jelas dan lebih membantu siswa untuk memahami bukan sekedar menghafal saja .
Nama:Elisnawatie
HapusNPM:2386206069
Kelas:VD
Wahhh betull tu Andi Fika Memang kerasa sekali bedanya dulu dan sekarang. Kalau dulu matematika sering dianggap pelajaran “yang penting bisa jawab soal”, tanpa tahu maksud dan manfaatnya. Akhirnya banyak siswa merasa takut dan merasa matematika itu sulit.
Sekarang lebih manusiawi dan bermakna:
* Dihubungkan dengan kehidupan nyata
* Melatih kerja sama dan komunikasi
* Fokus memahami konsep, bukan sekadar hafalan
* Jadi bekal untuk masa depan, bukan cuma untuk ujian
Kalau sejak dulu pembelajaran matematika sudah seperti sekaran lebih menyenangkan, fleksibel, dan penuh makna pasti banyak siswa yang lebih percaya diri dan merasa mampu memahami matematika.
Matematika yang baik itu bukan bikin takut, tapi bikin paham dan berkembang😁
Nama:Syahrul
BalasHapusKelas:5D
Npm:2386206092
Sejak KBK/KTSP 2004-2013, fokus pembelajarannya pindah ke Kompetensi Siswa dan aplikasi Matematika di dunia nyata . Anak-anak nggak cuma disuruh hafal, tapi harus bisa pakai konsep Matematika di berbagai situasi. Puncaknya kayak di Kurikulum 2013, di mana Matematika di SD mulai diintegrasikan dengan pelajaran lain, dan di tingkat atas, penilaiannya sudah autenti melihat proses, bukan cuma hasil akhir. Dan yang terbaru, Kurikulum Merdeka 2021-2024, makin fleksibel, mendorong proyek berbasis masalah, dan memanfaatkan teknologi digital supaya belajar konsep abstrak kayak geometri jadi lebih mudah dipahami. Intinya, kita geser dari yang cuman hafal rumus ke pemecahan masalah dan berpikir logis yang terpakai di kehidupan sehari-hari.
Nama : Oktavia Ramadani
BalasHapusNPM : 2386206086
Kelas : 5D
Izin bertanya pak , dan teman teman semua jika ingin menjawab mengapa kurikulum 1952 lebih dianggap sistematis dibandingkan kurikulum sebelumnya ya , kalo boleh tau emang kelabilannya apa saja ya🙏🏻🙏🏻
Nama : Dita Ayu Safarila
HapusNPM : 2386206048
Kelas : 5 C
Halo. Aku izin bantu jawab pertanyaan kamu ya Oktavia.
Nah jadi gini menurut aku yaa dan setelah aku baca materi dan ada buka internet sedikit jadi kurikulum 1947 itu masih sangat sederhana belum memilik struktur yang ketat dan jelas karena kurikulum darurat pasca kemerdekaan. Nah kalau, kurikulum 1952 adalah kurikulum perbaikan dimana materi pelajaran sudah di uraikan atau di rinci lebih teratur dan jelas,sehingga lebih terstruktur dan dia bener bener fokus pada pendidikan nasional.
Nama:Elisnawatie
HapusNPM:2386206069
Kelas:VD
Hallo Oktavia izin menjawab yaa kalo menurut Kurikulum 1952 dianggap lebih sistematis karena materi pelajaran disusun lebih terarah, jelas, dan runtut sesuai tingkat kelas. Namun, kurikulum ini masih memiliki kelemahan, yaitu terlalu menekankan hafalan, kurang fleksibel, dan masih banyak meniru sistem pendidikan kolonial sehingga belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan dan karakter bangsa Indonesia pada saat itu.
Nama : Oktavia Ramadani
BalasHapusNPM : 2386206086
Kelas : 5D
Izin menanggapi materi ini , materi yang disampaikan memberikan gambaran yang sangat lengkap mengenai perjalanan kurikulum di Indonesia mulai dari 1945 hingga 2024 , sekaligus adanya perkembangan pembelajaran matematika di setiap masa , ini menunjukkan bahwa perubahan kurikulum tidak terjadi secara tiba- tiba , tetapi merupakan respons terhadap kebutuhan bangsa , tantangan zaman , serta perkembangan cara pandang terhadap pendidikan , kita bisa lihat dari awal kemerdekaan , kurikulum itu masih sederhana dan masih terpengaruh oleh sistem kolonial , namun , seiring berjalannya waktu , kurikulum di Indonesia mengalami banyak penyempurnaan mulai dari penekanan pada nasionalisme penguatan moral , pendekatan sistematis , sampai akhirnya bisa berfokus pada kompetensi dan fleksibilitas melalui kurikulum merdeka , bagian yang menjelaskan perkembangan pembelajaran matematika juga sangat menarik sekali , dijelaskan bahwa pada masa awal matematika diajarkan secara prosedural dan berpusat pada hafalan , tetapi dengan seiring waktu secara bertahap pendekatan pembelajaran mulai berubah , dari sekedar menghafal rumus sampai menjadi memahami konsep , mengerjakan soal yang nyata , berkolaborasi dan sampai menggunakan teknologi , hal ini menunjukkan bahwa matematika di Indonesia harus bergerak mengikuti perkembangan ilmu , kebutuhan siswa , dan perubahan sosial .
Nama : Oktavia Ramadani
HapusNPM : 2386206086
Kelas : 5D
Izin menambahkan pak , materi ini juga memperlihatkan bagaimana peran guru berubah dari yang awalnya sangat dominan dan menjadi satu - satunya sumber belajar , hingga kini menjadi fasilitator yang mendampingi siswa untuk berpikir kritis dan dapat memecahkan masalah , pendekatan pembelajaran pun semakin menekankan aktivitas siswa , konteks nyata , dan kebebasan belajar , penjelasan ini tidak hanya menjelaskan “apa” tetapi perubahan yang terjadi , tetapi juga “mengapa” perubahan itu dilakukan dan “bagaimana” dampaknya terhadap pembelajaran matematika, materi ini membantu kita untuk memahami bahwa perkembangan pendidikan itu adalah proses panjang yang terus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat , dan perkembangan teknologi.
Nama : Miftahul Hasanah
BalasHapusKelas : 5C
NPM : 2386206040
setelah membaca rangkuman sejarah kurikulum di Indonesia, saya jadi penasaran… dengan begitu banyak perubahan dari 1945 sampai Kurikulum Merdeka sekarang, bagaimana sebenarnya guru menyesuaikan metode mengajar matematika agar tetap efektif? Apakah siswa lebih mudah memahami konsep dengan pendekatan yang fleksibel dan kontekstual dibanding metode lama yang lebih hafalan?
Nama : Reslinda
HapusKelas : 5C Pgsd
Npm : 2386206067
Izin menjawab yaa Mifta, menurut saya walaupun kurikulum sering berubah, guru tetap bisa efektif mengajar matematika dengan menyesuaikan metode ke hal-hal yang dekat dengan kehidupan siswa. Pendekatan yang fleksibel dan kontekstual biasanya bikin siswa lebih cepat paham dibanding hanya menghafal rumus. Jadi selama gurunya kreatif dan relevan, pembelajaran matematika tetap bisa berjalan dengan baik.
Nama:Elisnawatie
HapusNPM:2386206069
Kelas:VD
Hallo Mifta izin menjawab yaa Menurut aku Perubahan kurikulum dari dulu sampai Kurikulum Merdeka membuat guru harus terus beradaptasi dalam mengajar matematika. Guru tidak bisa hanya memakai metode lama yang berfokus pada hafalan, tetapi perlu menerapkan cara mengajar yang lebih variatif, fleksibel, dan dekat dengan kehidupan nyata siswa.
Pendekatan yang kontekstual dan melibatkan siswa secara aktif terbukti lebih membantu siswa memahami konsep matematika secara mendalam. Dengan begitu, siswa bukan hanya bisa menjawab soal, tetapi juga mengerti manfaat matematika dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, pembelajaran jadi lebih menyenangkan dan tidak membuat siswa cepat bosan.
Jadi, metode yang mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan siswa akan membuat pembelajaran matematika lebih efektif, bermakna, dan mudah dipahami oleh semua siswa.
Nama:bella ayu pusdita
BalasHapusKelas:5d
Nim:2386206214
Tanggapan saya tentang materi ini
1. Struktur dan Periodisasi yang Jelas: Pembagian kurikulum per periode (1947, 1952, 1964, dll.) sangat memudahkan pembaca untuk melacak perubahan dan kontinuitas dalam sistem pendidikan nasional. Penulis juga dengan baik mengaitkan setiap kurikulum dengan konteks politik/sosialnya (misalnya, Kurikulum 1968 dengan Orde Baru, atau Kurikulum Merdeka sebagai respons pandemi).
2. Transisi Paradigma yang Terekam: Materi ini secara efektif menunjukkan pergeseran filosofi pendidikan Indonesia. Secara umum, terlihat adanya pergeseran dari kurikulum yang terpusat pada isi materi dan guru (Teacher-Centered) menuju kurikulum yang berpusat pada siswa, proses, dan kompetensi (Student-Centered), yang puncaknya terlihat pada CBSA (1984), KBK (2004), K13 (2013), dan Kurikulum Merdeka (2021).
3. Kasus Matematika yang Relevan: Bagian evolusi pelajaran matematika memberikan contoh kasus yang sangat baik dan spesifik. Ini menyoroti bagaimana perubahan filosofi kurikulum secara umum (seperti CBSA atau fokus pada problem-solving) diterjemahkan secara nyata ke dalam salah satu mata pelajaran inti. Pergeseran dari hafalan rumus menjadi aplikasi, berpikir kritis, dan penggunaan teknologi dalam matematika adalah poin penting yang berhasil ditangkap.
🌟 Poin-Poin Kuat
• Pembedaan KTSP dan KBK: Penulis dengan tepat membedakan Kurikulum 2004 (KBK) yang fokus pada Standar Kompetensi dan Kurikulum 2006 (KTSP) yang fokus pada Otonomi Sekolah/Satuan Pendidikan dalam penyusunan silabus.
• Penekanan pada Fleksibilitas: Teks ini secara akurat menempatkan Kurikulum Merdeka sebagai puncak dari tren fleksibilitas dan adaptasi, yang sangat dibutuhkan pasca-pandemi dan untuk menjawab tantangan zaman.
• Bahasa yang Lugas: Penjelasannya mudah dipahami, meskipun topik kurikulum sering kali terasa kompleks bagi orang awam.
Nama:bella ayu pusdita
BalasHapusKelas:5d
Nim:2386206114
Izin mau bertanya juga pak Melihat tren Kurikulum Merdeka yang menekankan pada fleksibilitas sekolah, project-based learning, dan penguatan karakter, menurut pandangan Anda, apa tantangan implementasi terbesar yang dihadapi guru dan sekolah di daerah terpencil atau minim infrastruktur dalam menjalankan filosofi Kurikulum Merdeka yang 'fleksibel' dan berbasis 'proyek' ini, dibandingkan dengan Kurikulum 2013 yang lebih terstruktur?
Nama: Imelda Rizky Putri
BalasHapusNpm:2386206024
Kelas:5B
Setelah saya membaca materi ini, ternyata perjalanan perubahan kurikulum dari masa ke masa cukup panjang. Dari kurikulum yang dulu masih kaku dan berfokus pada guru, sekarang kurikulum lebih fleksibel dan membuat ruang untuk siswa berkreativitas dan perubahan kurikulum ini nunjukin bahwa pendidikan terus berkembang supaya anak-anak bisa belajar dengan relevan, aktif, dan proses belajar semakin bermakna.
Nama: Nur sinta
BalasHapusNPM: 2386206033
Kelas: VB PGSD
Materi ini menjelaskan sejarah singkat kurikulum di Indonesia dari 1945 hingga 2024 terjadi 11 kali perubahan kurikulum, di mana perubahan tersebut terjadi karena menyesuaikan dengan perkembangan zaman, kebutuhan belajar siswa dan tujuan nasional sebagai bentuk upaya memperbaiki kualitas pembelajaran di sekolah. Pada awalnya kurikulum menekankan pada pengetahuan dasar seiring berjalannya waktu kurikulum mulai berkembang perubahan besar terlihat pada saat diterapkannya kurikulum 2013 yang menekankan pada sikap, pengetahuan dan keterampilan secara terpadu siswa tidak hanya pintar secara akademik tetapi juga Berkarakter, aktif, kritis dan mampu berkerja sama. Kemudian muncul kurikulum merdeka yang memberikan kebebasan lebih besar kepada guru da sekolah dalam menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan siswa, dari perjalanan ini terlihat bahwa perubahan kurikulum bukan hanya sekedar ganti nama tetapi merupakan usaha untuk memperbaiki sistem pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan agar lebih sesuai dengan perkembangan zaman dan menyiapkan generasi yang mampu menghadapi tantangan zaman.
Nama: Nur Sinta
BalasHapusNPM: 2386206033
Kelas: VB PGSD
Setelah saya baca tentang perubahan perjalanan matematika di Indonesia perjalanan dari 1945 sampai 2024 memang kelihatan banget perubahan zamannya yang awalnya matematika itu masih fokus ke berhitung dasar saja yang penting bisa tambah, kurang, kali dan bagi karena mengejar kemampuan dasar untuk hidup sehari-hari, seiring berkembangnya zaman matematika jadi fokus pada hafalan rumus di mana siswa dituntut bisa cepat dan tepat mengerjakan soal yang penting bisa jawab namun sekarang, perubahan yang cukup terasa pembelajaran Matematika mengarah sebagai alat berpikir dan pemecahan masalah yang ditekankan bukan lagi hafalan rumus tapi pemahaman konsep, logika dan numerasi dalam kehidupan nyata, matematika sekarang bukan cuman buat lulus ujian tapi diharapkan benar-benar terasa manfaatnya dalam kehidupan.
Nama : Dita Ayu Safarila
BalasHapusKelas : 5 C
NPM : 2386206048
izin menanggapi materi ya pak dari pengalaman saya dulu, Kalau bahas Kurikulum ini jadi ingat waktu saya SD dulu. Seingat saya dulu saya memakai 2 kurikulum jdi yang pertama itu kurikulum KTSP dan yang kedua itu K13, jujur dulu sebagai murid emang lebih enak yang KTSP karna fokus sama satu pelajaran satu buku ibarat nya,kalau yang K13 itukan bentuk nya kaya tema jadi kaya lebih capek aja karna tema nya tu terstruktur gitu. Jaman dulu juga masih disuruh beli buku LKS untuk belajar jadi kalau gak bisa beli bisa join sama temannya tapi lebih susah mau belajar ataupun ada PR. Tapi jaman sekarang sudah gaada yang pake LKS lagi ya kaya nya,uda fokus sama buku paket itu sesuai kurmer. maaf ya pak jadi keingat suasana dulu hehe
Nama : Dita Ayu Safarila
BalasHapusKelas : 5 C
NPM : 2386206048
Tapi izin juga menanggapi materi bapak di atas ini ya.
Materi di atas ini memberikan penjelasan dan gambaran jelas tentang kurikulum di Indonesia dari tahun 1945 sampai sekarang tahun 2024/2025. Perubahan kurikulum ini cerminan bangsa untuk terus menyesuaikan pendidikan dengan kebutuhan jaman. Pemahaman terhadap sejarah ini sangat penting agar kita tidak hanya menjadi pelaksana kurikulum tetapi juga agen perubahan yang inovatif mampu memilih pendekatan terbaik sesuai kebutuhan peserta didik bukan hanya mengikut trend yang ada.
nama : bangkit dwi prasetyo
BalasHapuskelas : 5b
npm : 2386206044
Materinya menarik banget pak karena ngajak kita ngelihat bagaimana kurikulum di Indonesia berubah dari waktu ke waktu. Ternyata setiap kurikulum itu punya alasan dan konteksnya sendiri, jadi wajar kalau selalu ada penyesuaian. Bacanya jadi ngerti kenapa sistem pendidikan sekarang bentuknya seperti ini. Pokoknya bahasannya ringan tapi tetap nambah wawasan.
Menurut saya perubahan-perubahan kurikulum di Indonesia itu sudah tepat dilakukan karena ,menyesuaikan dengan perkembangan dinamika sosial yang ada yang terus berkembang setiap tahunnya dan juga pastinya tidak luput dari perkembangan politik yang ada di Indonesia serta faktor zaman juga yang semakin maju.
BalasHapusDalam setiap perubahannya yang saya pahami kurikulum selalu dibentuk dan diubah dengan melihat keadaan yang ada di Indonesia mulai dari kurikulum tahun 1947 sampai tahun 2024, perubahan-perubahan yang dilakukan menyesuaikan dengan keadaan pendidikan yang ada di Indonesia.
Mulai dari kurikulum yang diterapkan secara sederhana, lalu ada kurikulum yang menekankan pendidikan harus relevan dengan kehidupan nyata terus kurikulum yang memiliki program pendidikan yang berorientasi pada pengembangan kecerdasan ,keterampilan ,dan moral siswa secara seimbang ,sampai kepada kurikulum yang berfokus pada pemulihan pembelajaran dan penguatan karakter siswa yaitu kurikulum merdeka.
Namun dibalik itu semua tentunya ada proses panjang yang harus dilalui baik itu para menteri pendidikan dan terutama para guru serta murid terkait perubahan-perubahan yang terus dilakukan agar penyesuaian kurikulum setiap sekolah dapat berjalan merata.
Oh iya tambahan perubahan-perubahan yang telah dilakukan oleh pemerintah ini menurut saya pastinya akan mendapatkan banyaknya argumen-argumen yang mungkin bisa mendukung dan juga tidak, hal ini menurut saya diakibatkan tidak meratanya penyampaian implementasi kurikulum terbaru bagi seluruh sekolah yang ada di Indonesia, dengan kendala ini pastinya siswa ataupun guru merasa terbebani dengan adanya perubahan kurikulum yang terus terjadi . Sebab biasanya itu di sekolah perkotaan mungkin sudah ada yang menerapkan kurikulum dan sudah berjalan dengan semaksimal mungkin karena akses informasi nya bagus dan baik,namun pada bagian sekolah yang di daerah pelosok belum tentu sama mulusnya dalam mengimplementasi kurikulum terbaru karena, kurangnya akses pembelajaran ,kurangnya informasi pembelajaran terkait penerapan kurikulum terbaru ,nah ini mengakibatkan tidak meratanya pendidikan di Indonesia dari perkotaan ke pedesaan. Jadi bisa dikatakan percuma juga jika terus mengganti namun tidak adanya usaha dari pemerintah untuk memerataka pendidikan di Indonesia.
HapusNama:Elisnawatie
BalasHapusNPM:2386206069
Kelas:VD
Ternyata sejarah kurikulum di Indonesia menunjukkan adanya perubahan secara berkelanjutan. Perubahan ini dilakukan untuk menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan bangsa serta perkembangan zaman. Saat ini, kurikulum yang digunakan mulai menggabungkan konsep dari Kurikulum 1952 dan 1984, yaitu guru berperan sebagai fasilitator, sedangkan siswa menjadi pusat dalam proses pembelajaran. Selain itu, guru juga diberikan kebebasan dalam merancang pembelajaran sesuai kondisi kelas. Pembaruan kurikulum akan terus dilakukan mengikuti perkembangan kemajuan pendidikan di Indonesia dan situasi yang terjadi.
Izin menanggapi pak Materi ini memberikan gambaran yang komprehensif mengenai bagaimana kurikulum di Indonesia berevolusi sejak kemerdekaan hingga masa kini. Dari paparan tersebut terlihat jelas bahwa kurikulum bukan sekadar dokumen administratif, tetapi sebuah cerminan perjalanan bangsa baik dari aspek politik, sosial, budaya, maupun kebutuhan masyarakat pada zamannya. Perubahan kurikulum yang terjadi dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa pendidikan selalu bergerak mengikuti dinamika negara dan tuntutan perkembangan global.
BalasHapusKurikulum 1947, misalnya, sangat menggambarkan situasi Indonesia yang baru merdeka. Fokus pada pendidikan dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung adalah langkah logis untuk membangun fondasi literasi masyarakat yang saat itu masih rendah. Namun, yang menarik adalah bahwa meskipun sederhana, kurikulum ini sudah memuat semangat nasionalisme suatu kebutuhan penting bagi bangsa yang sedang membangun identitasnya.
Perubahan ke Kurikulum 1952 menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan. Rencana Pelajaran Terurai tidak hanya lebih sistematis, tetapi juga memberikan ruang yang lebih besar kepada guru untuk menyesuaikan pembelajaran dengan karakteristik siswa dan kondisi lokal. Hal ini menunjukkan bahwa sejak awal Indonesia sudah mencoba mengembangkan pendidikan yang kontekstual dan berakar pada pengalaman belajar siswa. Pendekatan ini sebenarnya sangat modern dan relevan dengan filosofi pembelajaran masa kini.
HapusKurikulum 1964 kemudian muncul sebagai respons terhadap kebutuhan bangsa untuk membangun sumber daya manusia yang produktif. Fokus pada lima aspek—moral, kecerdasan, emosional/artistik, keterampilan, dan jasmani—menunjukkan bahwa pendidikan tidak hanya dilihat sebagai transfer pengetahuan, tetapi sebagai pembentukan manusia seutuhnya. Pendekatan holistik ini cukup progresif, terutama jika dibandingkan dengan kondisi sosial dan politik pada masa itu.
Masuk ke Kurikulum 1968, kita melihat perubahan ideologis yang kuat akibat pergantian rezim. Fokusnya beralih ke pendidikan yang membangun karakter nasional berdasarkan Pancasila, dengan penekanan pada loyalitas negara, moralitas, dan pembentukan warga negara yang baik. Kurikulum ini mencerminkan bagaimana politik suatu masa dapat sangat memengaruhi arah pendidikan. Namun di sisi lain, tetap tampak upaya untuk menyeimbangkan aspek pengetahuan dan nilai, sebuah tema yang berulang dalam sejarah kurikulum Indonesia.
Menurut saya pak Melalui penjelasan ini, tampak bahwa setiap kurikulum membawa “jiwa” zamannya masing-masing. Kurikulum bukan hanya rancangan pelajaran, tetapi sebuah dokumen yang memuat harapan bangsa terhadap generasi mudanya. Pergeseran dari kurikulum yang bersifat nasionalistik dan sederhana menuju kurikulum yang lebih terbuka, rinci, dan berorientasi pada pembentukan manusia seutuhnya menunjukkan bahwa pendidikan Indonesia terus berusaha mencari bentuk terbaiknya.Materi ini juga mengingatkan kita bahwa perubahan kurikulum tidak bisa dipandang sekadar pergantian format atau struktur. Di balik itu, ada proses refleksi mendalam terhadap tantangan yang dihadapi bangsa: kebutuhan tenaga produktif, identitas nasional, kemajuan teknologi, hingga tuntutan globalisasi. Dengan memahami perjalanan sejarah ini, kita dapat lebih menghargai kurikulum yang ada saat ini, sekaligus melihat bahwa penyempurnaan kurikulum adalah bagian alami dari proses pendidikan.
BalasHapusNama : Aprilina Awing
BalasHapusKelas : 5D PGSD
NPM : 2386206113
Saya ijin menanggapi pak dari penyampaiaan materi diatas, Materi mengenai perkembangan kurikulum di Indonesia dari tahun 1945 hingga 2024 memberikan gambaran yang cukup lengkap tentang bagaimana pendidikan di Indonesia terus berubah mengikuti situasi zaman. Dari awal kemerdekaan yang masih dipengaruhi sistem kolonial, hingga masa sekarang yang lebih menekankan fleksibilitas, teknologi, dan kemandirian belajar, terlihat jelas bahwa setiap kurikulum muncul karena kebutuhan tertentu. Penyusunan materi ini juga cukup runtut sehingga memudahkan pembaca memahami alur perubahannya.
Setiap kurikulum dijelaskan dengan baik, mulai dari tujuan, karakteristik, hingga tantangan dalam penerapannya. Misalnya, Kurikulum 1975 yang sangat sistematis tetapi membebani guru dengan administrasi, atau Kurikulum 1984 (CBSA) yang sebenarnya bagus karena menekankan keaktifan siswa, tetapi kurang berhasil karena guru belum siap. Penjelasan seperti ini menunjukkan bahwa perubahan kurikulum bukan hanya persoalan dokumen, tetapi juga kesiapan SDM dan kondisi sekolah.
Nama : Aprilina Awing
HapusKelas : 5D PGSD
NPM : 2386206113
Ijin menambahkan pak, Bagian yang membahas perkembangan pembelajaran matematika juga menarik karena menunjukkan bagaimana pendekatan pembelajaran matematika berubah dari prosedural dan hafalan menjadi lebih aplikatif dan berorientasi pada pemecahan masalah. Penjelasannya cukup membantu untuk melihat perbedaan karakter pembelajaran matematika dari satu kurikulum ke kurikulum berikutnya.
Secara keseluruhan, materi ini informatif, jelas, dan memberikan gambaran besar yang mudah dipahami. Namun, karena isinya panjang, akan lebih baik jika dilengkapi ringkasan atau tabel perbandingan agar pembaca lebih cepat menangkap inti perubahannya.
Terima kasih bapak karena telah memberikan materi ini, setelah saya baca materi bapak ini, saya jadi paham kalau ternyata kurikulum di awal kemerdekaan itu benar-benar menyesuaikan kondisi saat itu ya, yang penting bisa baca, tulis, dan hitung dulu. Kurikulum 1947 yang disebut Rencana Pelajaran 1947 itu isinya masih sederhana karena fokusnya memang di pengetahuan dasar. Terus, pas masuk 1952, ada revisi jadi Rencana Pelajaran Terurai. Di sini mulai kelihatan kalau pendidikan itu harus nyambung sama kehidupan sehari-hari dan nilai-nilai masyarakat. Jadi, perubahannya itu terlihat banget dari yang tadinya cuma fokus di dasar-dasar, pelan-pelan bergeser jadi lebih relevan sama kehidupan nyata. Karena menunjukkan bahwa pendidikan itu selalu mencoba buat ikutin zaman dan kebutuhan bangsa.
BalasHapusDan dimateri bapak ini Menurut saya, bagian Kurikulum Orde Baru, terutama dari tahun 1975 sampai 1984, itu menunjukkan upaya besar buat bikin proses belajar mengajar jadi lebih rapi dan terukur. Misalnya, Kurikulum 1975 itu kan sampai ada PPSI ( Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional ) yang bikin pengajaran harus diatur detail dari perencanaan sampai evaluasi. Ini menuntut guru untuk harus bikin rencana pelajaran yang super sistematis. Tapi, yang paling terasa perubahannya itu Kurikulum 1984 dengan CBSA ( Cara Belajar Siswa Aktif ). Di sini, guru yang tadinya sangat menentukan, mulai didorong jadi semacam fasilitator aja, dan siswanya yang harus aktif. Menurut saya, pergeseran peran guru ini yang jadi tantangan besar, karena guru harus bisa mengarahkan siswa buat berpikir kritis dan mandiri, bukan cuma menyuruh menghafal.
BalasHapusNama : Aprilina Awing
BalasHapusKelas : 5D PGSD
NPM : 2386206113
Saya ijin bertanya pak, Apakah perubahan kurikulum yang sering terjadi justru membantu atau malah membingungkan guru dan siswa?
Saya juga mau memberi tangapan saya dimateri bapak ini pada bagian kurikulum setelah reformasi, terutama dari KBK, KTSP, sampai Kurikulum 2013. KBK ( Kurikulum Berbasis Kompetensi ) tahun 2004 itu langkah maju banget karena fokusnya bukan cuma ngisi otak, tapi mengembangkan semua kemampuan siswa, dari pengetahuan, sikap, sampai motorik. Terus, KTSP ( Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ) tahun 2006, materi ini bagus karena sekolah dikasih kebebasan lebih buat bikin kurikulumnya sendiri, disesuaikan sama potensi daerah dan kebutuhan siswanya. Pas masuk Kurikulum 2013, ada penekanan lagi ke integrasi pelajaran tematik di SD. Yang paling saya ingat dari K-13 itu adalah penilaiannya yang otentik, di mana proses belajar siswa juga dinilai, bukan cuma hasil ujian akhirnya. Ini penting, karena kita sebagai calon guru jadi sadar bahwa yang namanya belajar itu lebih dari sekadar nilai, tapi bagaimana siswa itu berproses di kelas.
BalasHapusSaya suka materi dengan bagaimana pelajaran matematika itu berubah dari tahun ke tahun. Dulu di awal-awal, matematika cuma diajarkan buat dasar-dasar hitungan saja dan lebih banyak hafalan rumus. Tapi, sekarang di Kurikulum Merdeka ( 2021-2024 ), fokusnya sudah bergeser. Di sini, matematika diajarkan buat pemulihan pembelajaran akibat pandemi, dan juga untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, logis, dan kreatif siswa. Pendekatannya makin ditekankan ke proyek berbasis masalah dan pembelajaran kontekstual, yang artinya siswa disuruh menyelesaikan masalah nyata pakai ilmu matematika. Ditambah lagi, Kurikulum Merdeka ini kasih banyak fleksibilitas ke guru dan sekolah. Perubahan ini menurut saya bagus, Bapak, karena bikin matematika jadi nggak cuma pelajaran di buku, tapi bener-bener alat yang berguna buat siswa menghadapi kehidupan sehari-hari.
BalasHapus