Pembelajaran Kontekstual: Sejarah, Definisi, Prinsip, Manfaat, Langkah-Langkah, dan Contoh Penerapannya di Sekolah Dasar

 





Pembelajaran Kontekstual (CTL) adalah pendekatan pembelajaran yang pertama kali muncul dengan menekankan betapa pentingnya untuk menghubungkan materi akademik dengan situasi kehidupan nyata siswa. Konsep ini muncul ketika banyak ahli pendidikan menyadari pada akhir abad ke-20 bahwa model pembelajaran tradisional, yang berfokus pada pengulangan dan hafalan, seringkali tidak memberikan pemahaman yang mendalam kepada siswa.


John Dewey, yang berpendapat bahwa pembelajaran harus terjadi melalui pengalaman langsung, mendorong adopsi CTL di Amerika Serikat pada tahun 1990-an. Berbagai ahli, seperti Johnson (2002), mengembangkan gagasan ini dalam pendekatan CTL. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan Kurikulum 2013 memulai penggunaan pembelajaran kontekstual di Indonesia secara resmi.


2. Definisi Pembelajaran Kontekstual: Pembelajaran kontekstual adalah metode pembelajaran yang mengaitkan materi pelajaran dengan situasi dunia nyata siswa. Pendekatan ini berfokus pada siswa berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar dan mendorong mereka untuk mengeksplorasi dan menemukan ide-ide secara mandiri. Pendekatan ini juga memungkinkan siswa memahami dan menggunakan apa yang mereka pelajari dalam konteks dunia nyata.


Pembelajaran kontekstual, menurut Johnson (2002), adalah jenis pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk menemukan hubungan antara pengetahuan akademik mereka dan situasi sehari-hari mereka, seperti di sekolah, rumah, atau masyarakat.


3. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kontekstual: Pembelajaran kontekstual didasarkan pada beberapa prinsip, termasuk:


Konsep konstruktivisme mengatakan bahwa siswa membangun pengetahuan mereka sendiri dari pengalaman. Siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan tetapi juga mencari, mempelajari, dan mengaitkannya dengan pengalaman mereka sendiri dalam pembelajaran kontekstual.


Menemukan (Inquiry)—Proses belajar dalam CTL dimulai dengan pertanyaan dan penyelidikan. Melalui pengumpulan data, analisis, dan penarikan kesimpulan, siswa didorong untuk menemukan solusi masalah secara mandiri.


Pertanyaan adalah inti dari belajar. Siswa diajari untuk berpikir kritis melalui pertanyaan, yang juga memfasilitasi interaksi antara guru dan siswa serta antar siswa.


Pembelajaran Bermakna: Jika siswa merasa bahwa pelajaran mereka memiliki hubungan langsung dengan kehidupan mereka, mereka akan lebih mudah memahami dan mengingat konsep akademik.


Refleksi: Siswa diminta untuk merenungkan apa yang telah mereka ketahui setelah belajar. Ini membantu mereka memahami hubungan antara pengetahuan baru dan yang sudah mereka ketahui.


Penilaian Autentikasi (Autentikasi) dalam CTL didasarkan pada tugas-tugas autentik yang relevan dengan dunia nyata, bukan hanya ujian atau tes.


4. Manfaat Pembelajaran Kontekstual: Pendekatan pembelajaran kontekstual memiliki banyak manfaat bagi siswa, guru, dan proses pembelajaran secara keseluruhan. Di bawah ini adalah beberapa manfaat yang ditawarkan oleh pendekatan ini:


Siswa yang belajar dalam konteks kehidupan nyata lebih cenderung memahami konsep akademik secara mendalam. Mereka tidak hanya mempelajari materi secara teoritis, tetapi juga mempelajari bagaimana konsep dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.


Jika siswa merasa bahwa pengetahuan yang mereka pelajari memiliki relevansi dengan kehidupan mereka, mereka akan lebih termotivasi untuk belajar.


Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis: Pembelajaran kontekstual mendorong siswa untuk berpikir kritis melalui eksplorasi, pemecahan masalah, dan refleksi. Metode pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk mempertanyakan, menganalisis, dan mengevaluasi apa yang mereka pelajari secara pasif, selain mendorong mereka untuk berpikir kritis.


Penguatan Keterampilan Kolaboratif: Dalam CTL, siswa sering bekerja dalam kelompok, yang membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial dan kerja sama tim. Bekerja sama dengan orang lain juga membantu mereka belajar dari satu sama lain, meningkatkan pemahaman mereka satu sama lain.


Dengan CTL, siswa didorong untuk belajar mandiri melalui penemuan dan eksplorasi. Ini membantu mereka menjadi pembelajar seumur hidup yang memiliki kemampuan untuk terus berkembang di luar sekolah.


5. Langkah-langkah Pembelajaran Kontekstual: Pembelajaran kontekstual dapat digunakan dalam berbagai cara:


Guru memilih konsep atau topik pembelajaran yang relevan dan relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Misalnya, mereka dapat mengajarkan siswa tentang pecahan dengan menggunakan konteks pembagian makanan atau uang.


Membangun Konteks Guru melibatkan situasi atau masalah nyata yang relevan dengan topik. Misalnya, guru dapat memberikan studi kasus atau masalah dari kehidupan sehari-hari yang memerlukan penerapan konsep akademik.


Selama proses eksplorasi, siswa diminta untuk mengeksplorasi masalah melalui pengumpulan informasi, analisis data, dan diskusi kelompok. Mereka juga diminta untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses menemukan solusi.


Penggunaan Media atau Sumber Daya Guru: Guru dapat menggunakan media visual, audio, atau manipulatif fisik untuk membantu siswa memahami konsep. Ini dapat termasuk video, alat peraga, atau bahan-bahan yang terkait.


Siswa diajak untuk menerapkan ide-ide yang mereka pelajari dalam dunia nyata atau simulasi. Ini dapat berupa proyek, presentasi, atau tugas praktis lainnya.


Refleksi: Setelah pembelajaran selesai, siswa diberi kesempatan untuk berpikir kembali tentang apa yang mereka pelajari dan bagaimana ide-ide tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.


6. Contoh Penggunaan Pembelajaran Kontekstual di Sekolah Dasar: Pembelajaran kontekstual dapat diterapkan pada berbagai mata pelajaran di sekolah dasar, seperti matematika, sains, dan bahasa. Berikut ini adalah beberapa contoh penggunaan CTL di sekolah dasar:


Matematika: Pecahan dalam Kehidupan Sehari-hari: Guru dapat membawa kue atau pizza dan memotongnya menjadi beberapa bagian untuk mengajar siswa tentang konsep pecahan dengan membagi makanan tersebut menjadi bagian, misalnya setengah, sepertiga, atau seperempat.


IPA: Siklus Air dalam Kehidupan Nyata: Guru dapat mengajak siswa untuk melakukan eksperimen sederhana dengan memanaskan air dan melihat bagaimana air menguap. Selanjutnya, siswa diminta untuk mengaitkan gagasan ini dengan kejadian hujan yang mereka lihat setiap hari.


Bahasa: Penulisan Cerita Berdasarkan Pengalaman: Dalam pembelajaran bahasa, siswa dapat diminta untuk menulis cerita tentang hal-hal yang mereka alami saat bermain di taman atau melakukan kegiatan di rumah. Ini membantu mereka mengaitkan kemampuan menulis dengan kehidupan sehari-hari.


Pembelajaran Kontekstual Membantu Siswa Berpikir Kritis Pembelajaran kontekstual adalah metode yang sangat efektif untuk membantu siswa memahami konsep secara mendalam dan relevan. Dengan menggunakan konteks dunia nyata sebagai dasar pembelajaran, siswa tidak hanya dapat memahami konsep secara teoritis, tetapi juga dapat menerapkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.



50 Komentar

  1. Nama : Erlynda Yuna Nurviah
    Kelas : VB PGSD
    Npm : 2386206035

    Izin menanggapi pak, wahh pembelajaran kontekstual seperti ini sudah pernah saya alami di diri saya sendiri dimana proses berpikir dan memecahkan soal / masalah menjadi lebih mudah karena kita dapat berspekulasi dan bisa membayangkan jika materi yang diajarkan berkaitan dengan lingkungan sehari² seperti apa?. Pembelajaran kontekstual seperti ini menurut saya dapat meningkatkan semangat belajar siswa dan meningkatkan pemikiran kritis mereka karena adanya keterkaitan pembelajaran dan kejadian langsung, pembelajaran kontekstual juga tidak hanya secara teoritis melainkan dengan praktik langsung. Saya izin bertanya pak apakah pembelajaran kontekstual diterapkan disemua mata pelajaran? Jika tidak berarti kita sebagai guru nantinya harus lebih pintar dalam menyampaikan materi menggunakan pendekatan kontekstual?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Andi Nurfika
      NPM :2386206017
      Kelas : VB PGSD

      saya setuju dengan tanggapan dari Lynda bahwa dengan menggunakan pembelajaran kontekstual tual ini kita dapat lebih mudah untuk memecahkan masalah karena kita bisa berspekulasi dan membayangkan materi yang di ajarkan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari kita.
      saya akan menanggapi atau menjawab sedikit yang saya ketahui dari pertanyaan di atas yaitu apakah pembelajaran kontekstual bisa di terapkan di semua mata pelajaran? jika tidak berarti kita sebagai guru nantinya harus lebih pintar dalam penyampaian materi menggunakan pendekatan kontekstual? jadi jawaban nya yaitu pembelajaran kontekstual bisa di terapkan di semua mata pelajaran tetapi sebagai guru kita harus menyesuaikannya Karena setiap mata pelajaran pasti berbeda konsep kita harus sesuaikan dengan karakteristik nya seperti apa, materi dan juga kebutuhan siswa di mata pelajaran tersebut apa. jadi memang kita sebagai guru di tuntut untuk lebih pintar, kreatif, dan fleksibel dalam penguatan materi di kehidupan nyata agar pembelajaran yang di berikan terasa bermakna dan mudah di pahami siswa serta mudah di terapkan di kehidupan sehari-hari.

      Hapus
  2. Nama:Bella Ayu Pusdita
    Kelas:Vd PGSD
    Nim:2386206114
    Tanggapan saya terhadap materi pembelajaran kontekstual itu sangat positif pak,karena materi ini membuktikan pendekatan yang mendasar di era modern,dan materi kontekstual ini mempunyai kelebihan yaitu peningkatan hubungan yg otomatis meningkatkan motivasi siswa untuk belajar dan berpikir kritis.Ketika saya melihat bagaimana rumus matematika digunakan dalam merancang jembatan,materinya menjadi jauh lebih mudah dipahami.
    Dan saya izin bertanya pak bagaimana sistem penilaian dapat diubah agar lebih mencerminkan pemahaman kontekstual dan penerapan keterampilan(bukan hanya tes tertulis)??

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya jadi tau kalau pembelajaran kontekstual ini juga bisa membantu guru mengaitkan materi pelajaran dengan situasi dunia nyata siswa,menodorong siswa membentuk hubungan antara pengetahuan yang mereka miliki dengan kehidupan sehari-hari.

      Hapus
    2. Pembelajaran kontekstual juga bisa mendorong keterlibatan aktif siswa,dimana siswa aktif bisa membangun pengetahuan mereka sendiri, siswa didorong untuk mencari,menemukan,dan memecahkan masalah bukan hanya menerima informasi saja pak.

      Hapus
    3. Nama: Maya Apriyani
      Npm: 2386206013
      kelas: V.A

      menurut saya mungkin guru bisa mengunakan sistem penilaian melihat kemampuan siswa secara nyata pada saat proses pembelajaran, seperti : misalnya kita melakukan eksprimen perubahan wujud di kelas, lalu kita mengamati siswa yang mana yang lebih aktif, serta mampu menjelaskan kembali apa yang mereka pahami. terima kasih

      Hapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Nama:Elisnawatie
    Kelas:5D
    NIM:2386206069
    Tanggapan saya terhadap materi pembelajaran kontekstual itu pernah saya alami pak ,jadii Sebelum liburan saya dan keluarga hitung-hitungan bujet perjalanan. Di sini, matematika dan persen-persenan itu langsung terasa gunanya. Kami langsung lihat hasilnya: dana cukup atau enggak. Kalau enggak cukup, ya batal liburan.
    Jadi, pelajaran sekolah seperti matematika, fisika, atau sejarah itu enggak cuma teori di buku. Itu semua jadi alat bantu yang berguna banget. Misalnya, buat atur uang atau pahami berita. Begitu tahu fungsinya, kami jadi lebih semangat dan penasaran buat terus belajar pak

    BalasHapus
  5. Nama: Arjuna
    Npm: 2386206018
    Kelas: 5A
    Menurut saya pembelajaran kontekstual memungkinkan untuk menemukan antara pengetahuan luas dan situasi sehari-hari, ini berfokus dalam proses belajar mendorong mereka mengeksplorasi dan menemukan ide-ide secara mandiri sekian.

    BalasHapus
  6. Nama: Oktavia Ramadani
    NPM : 2386206086
    Kelas: 5D

    Saya izin berkomentar pak, mengenai pembelajaran kontekstual, ternyata pembelajaran kontekstual ini , sudah saya alami, contohnya saya belajar pelajaran matematika, saya kan bendahara organisasi, jadi saya sering ngitung uang kas yang masuk ke kas organisasi itu, pembelajaran kontekstual seperti ini menurut saya sangat penting karena kita mengaitkan pengetahuan kita dengan kehidupan nyata, siswa tidak hanya memahami konsep itu secara teori dari buku saja, tetapi kita bisa lihat dalam kehidupan sehari hari kita atau dari pengalaman langsung itu sendiri, hal ini membuat proses pembelajaran kita terasa lebih mudah dan bermakna, dan dapat membuat siswa bisa berpikir aktif dan kritis dalam pemecahan masalah atau dalam mengerjakan soal, siswa juga bisa beripikir kembali setelah apa yang mereka pelajari dan bagaimana sihhhh dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari mereka, dan siswa akan merasa termotivasi untuk belajar karena adanya eksplorasi dan berpikir kritis itu.

    BalasHapus
  7. Nama: Isdiana Susilowati Ibrahim
    Npm: 2386206058
    Kelas: VB PGSD

    Izin bertanya pak dengan penjelasan di atas terkait pembelajaran kontekstual di situ ada materi terkait refleksi.
    Pertnyaan saya pak: Mengapa refleksi ini sangat perlu atau harus untuk siswa🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Maya Apriyani
      Npm: 2386206013
      kelas: V.A

      izin menanggapi pertanyaan dari saudari isdiana, mengapa refleksi itu sangat perlu untuk siswa. pada pembelajaran kontekstual refleksi membantu siswa untuk mengevaluasi diri mereka apa yang perlu mereka perbaiki dari pembelajaran dan mereka bisa melihat apa yang mereka belum pahami serta mengukur sampai mana sudah pemahaman mereka dalam belajar.

      Hapus
  8. Nama : Desy Olivia Sapitri
    Kelas / Npm : 5D PGSD / 2386206087

    menurut saya pak, pembelajaran CTL memang sangat penting ya pak.. karena selaras dengan kebutuhan para peserta didik, apalagi dengan kurikulum saat ini yaitu kurikulum merdeka yg lebih menekankan pada praktek dan cara menerapkannya, tidak hanya teori. Menghubungkan teori dengan pengalaman" belajar siswa, akan menjadikan kegiatan belajar lebih bermakna, seru dan tidak membosankan.

    BalasHapus
  9. Nama: Andi Nurfika
    NPM :2386206017
    Kelas : VB (PGSD)

    ya saya rasa pembelajaran kontekstual ini bagus untuk diterapkan kepada siswa karena pembelajaran ini mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari kita atau pengalaman yang di alami sendiri dengan konsep kontruktivisme. Mereke juga melakukan pertanyaan dan penyelidikan melalui pengumpulan data dan penarikan kesimpulan dengan melalui itu mereka bisa mencari solusi dari masalah mereka sendiri. disini juga siswa di ajarkan berfikir kritis entah melalui fasilitator guru membantu mereka diskusi agar mereka lebih aktif maupun antar siswa agar mereka lebih pandai menyalurkan pendapat nya kepada teman sebayanya.
    apakah teman teman lain ada yang sependapat dengan saya?

    BalasHapus
  10. Nama : Andi Nurfika
    NPM :2386206017
    Kelas : VB (PGSD)

    karena pembelajaran kontekstual ini mempelajari melalui kehidupan sehari-hari jadi guru juga bisa membantu siswa atau menggali pengetahuan siswa atau pengalaman siswa apa yg mereka terapkan di kehidupan sehari-hari saya akan memberikan contoh pembelajaran PKN yaitu gotong royong dari pembelajaran nya seperti mengajak siswa untuk bersama sama membersihkan halaman sekolah dan bisa juga mengajak siswa menanam tanaman di taman. di sini siswa yang terbiasa melakukan bersih bersih di halaman rumah mereka pasti dia akan bahagia saat melakukan atau mempraktikkan pembelajaran ini di lingkungan sekolah. biasanya juga bagi siswa perempuan sangat senang menanam tanaman seperti bunga bunga indah. ini juga bisa menjadi pembelajaran yang menyenangkan untuk mereka

    BalasHapus

  11. karena pembelajaran ini sebagian besar mengaitkan dengan pengalaman langsung bagaimana jika ada seorang anak yang susah di ajak komunikasi atau kurang suka dalam beraktifitas yang sehingga dia susah untuk menjalani pembelajaran ini karena agak susah untuk di ajak beraktivitas
    bagaimana metode yang bisa kita lakukan agar anak tersebut mau dan jadi suka dengan aktivitas pembelajaran ini mohon bisa di bantu dari berbagai pendapat teman teman?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Dominika Dew Daleq
      NPM: 2386206051
      Kelas: V.A (PGSD)

      Baik, pendapat saya memang benar bahwa pembelajaran kontekstual ini sangat mengandalkan keterlibatan aktif siswa dan pengalamannya langsung. Namun di dalam praktiknya sendiri tidak semua anak-anak ini memiliki karakter yang mudah untuk diajak berkomunikasi atau antusias di dalam keaktifan kelompok, jadi untuk mengatasi tantangan ini guru itu harus bisa melakukan pendekatan yang lebih fleksibel dan empatik.

      Nah salah satu metode yang bisa dilakukan oleh guru adalah bagaimana membangun rasa aman dan percaya terlebih dahulu kepada anak-anak, karena anak-anak yang cenderung pasif seringkali membutuhkan waktu atau proses untuk merasa nyaman, sehingga guru bisa memulainya dengan melakukan aktivitas yang bersifat individual atau tidak membuat mereka terintimidasi, seperti melakukan kegiatan menggambar, mewarnai, mengamati benda, atau menjawab pertanyaan sederhana yang dilontarkan oleh guru, di mana pertanyaan itu hanya seputar kehidupan sehari-hari, seperti apa yang kamu lakukan hari ini, apa makanan kesukaanmu, dll, sehingga itu yang membuat anak-anak merasa aman dan nyaman tanpa dipaksa.

      Selain itu guru juga bisa menggunakan media yang menarik dan familiar bagi anak-anak seperti memutar video pendek, melakukan permainan interaktif atau bercerita dongeng dan ketika anak-anak mulai tertarik barulah mereka perlahan-lahan bisa untuk diajak ke aktivitas yang lebih kolaboratif.

      Jadi yang terpenting dari pembelajaran ini adalah guru perlu mengenali minat dan gaya belajar anak-anak tersebut sehingga bisa mengaitkannya dengan konteks pembelajaran, jadi ketika anak-anak merasa bahwa aktivitas belajar sesuai dengan dunianya, mereka akan lebih terbuka dan termotivasi, meskipun pembelajaran kontekstual ini sendiri menuntut keterlibatan aktif anak-anak dengan strategi yang tepat dan pendekatan yang manusiawi, anak-anak sendiri yang awalnya sulit diajak komunikasi pun bisa berkembang dan menikmati proses pembelajaran yang menarik.

      Hapus
  12. Terima kasih banyak atas materi pembelajaran kontekstual yang telah disampaikan. Penjelasan Bapak mengenai sejarah, definisi, prinsip, hingga contoh penerapannya di SD sangat jelas, terstruktur, dan mudah dipahami. Materi ini sangat membantu saya melihat bagaimana teori dapat dipraktikkan secara nyata di dalam kelas. Penjelasan mengenai langkah-langkah implementasinya pasti akan sangat berguna saat kami mengajar nanti.
    Terima kasih.

    BalasHapus
  13. Nama: Elisabeth Calista Putri Alo
    NPM : (23862060) 5C PGSD

    Terimakasih bapak atas materinya🙏
    saya merasa materi tentang pembelajaran kontekstual yang di berikan bapak sangat menarik dan bermanfaat. dengan pendekatan ini , saya menjadi lebih paham bahwa belajar itu bukan cuman menghafal teori, tapi harus bisa mengajarkan pelajaran dengan situasi nyata d sekitar kita. Saya juga setuju kalau pembelajaran yang aktif dan melibatkan siswa secara langsung bisa membuat saya lebih mudah mengerti dan mengingat materi. Menurut saya, cara ini membuat belajar lebih menyenangkan dan tidak membosankan.
    Dan juga saya ingin bertanya kepada Bapak, apakah pembelajaran kontekstual ini cocok di terapkan di semua pelajaran, atau ada mata pelajaran yang lebih sulit untuk menggunakan metode ini?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Dominika Dew Daleq
      NPM: 2386206051
      Kelas: V.A (PGSD)

      Baik, mohon maaf sebelumnya saya izin 🙏🏻 ingin menanggapi pertanyaan tersebut, jadi menurut saya sendiri setelah dipelajari lebih lanjut ternyata pembelajaran kontekstual itu sangat memungkinkan untuk diterapkan di semua mata pelajaran di tingkat khususnya sekolah dasar, kenapa karena hal ini pendekatan CTL sendiri itu berfokus pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan pengalaman nyata siswa tersebut dan anak-anak usia SD justru sering belajar paling efektif ketika mereka bisa mengaitkan materi tersebut atau pelajaran tersebut dengan kehidupan sehari-hari mereka, dan tentunya memang ada beberapa mata pelajaran yang agak sulit untuk penerapan CTL ini sehingga guru lebih dituntun untuk kreativitas lebih tinggi dalam penerapan CTL ini sendiri seperti contohnya di mata pelajaran pendidikan agama atau bahasa Inggris, kenapa karena sifatnya itu lebih abstrak atau normatif, namun bukan berarti CTL ini tidak bisa digunakan tetapi justru dengan pendekatan yang lebih tepat guru bisa membangun konteks yang relevan, misalnya melalui simulasi, bercerita, atau kegiatan reflektivitas yang lebih mendekat dengan dunia anak-anak itu, sehingga pembelajaran itu dapat tersampaikan dengan baik.

      Jadi pembelajaran CTL ini bukan soal bisa atau tidaknya, tetapi bagaimana sih guru mampu merancang pembelajaran yang bermakna dan kontekstual sehingga dapat mendukung lingkungan pembelajaran yang lebih fleksibel dan pemanfaatan sumber daya sekitar, jadi pembelajaran CTL ini bisa diterapkan di semua mata pelajaran khususnya di SD hanya saja itu tergantung dari pemahaman guru dan tingkat kreativitas guru dalam merancang pembelajaran dan CTL ini juga dapat menjadi pendekatan yang menyeluruh dan lebih efektif di semua mata pelajaran di SD.

      Hapus
  14. Nama : Nabilah Aqli Rahman
    NPM : 2386206125
    Kelas : 5 D PGSD

    Sehabis membaca tulisan Bapak kali ini saya jadi semakin tau dan mengerti apa itu pembelajaran kontekstual. Kalau boleh Pak, saya ada sedikit saran. Bagaimana kalau tulisan Bapak selanjutnya tentang pembelajaran kontekstual yang bisa disesuaikan untuk anak-anak yang punya kebutuhan belajar berbeda. Bisa juga ditambahkan kaitan dengan kurikulum merdeka. Seperti "bagaimana pembelajaran kontekstual mendukung profil pelajar pancasila"

    BalasHapus
  15. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  16. Nama: Dominika Dew Daleq
    NMP: 2386206051
    Kelas: V.A (PGSD)

    Jadi tanggapan saya terhadap pembelajaran kontekstual (CTL) ini sangat relevan ya untuk diterapkan di sekolah dasar ini, apalagi anak-anak usia dini itu kan cenderung belajar lebih efektif ketika materi pembelajaran yang berkaitan langsung dengan pengalaman mereka dalam kehidupan sehari-hari, CTL ini juga memberikan ruang bagi siswa untuk tidak hanya menerima informasi secara pasif, tetapi juga aktif, mengeksplorasi, bertanya, dan menunjukkan makna dari apa yang telah mereka pelajari. Dengan menghubungkan pelajaran dari pengalaman nyata mereka, contohnya belajar matematika misalnya berapa uang jajan yang kamu gunakan dalam satu hari, jadi mereka belajar langsung dari pengalaman nyata yang mereka alami, atau guru menyuruh mereka mengamati hujan untuk memahami siklus air, jadi guru juga dapat membantu siswa membangun pemahaman yang lebih mendalam tentang apa yang mereka pelajari, sehingga pendekatan ini juga mendorong keterlibatan emosional dan sosial siswa, karena mereka belajar melalui interaksi, kerjasama, dan refleksi.

    Namun setelah dilihat lagi ternyata keberhasilan pembelajaran kontekstual atau CTL ini sangat bergantung kepada kreativitas guru dalam merancang kegiatan yang sesuai dengan karakter siswa, dan tidak semua anak itu memiliki gaya belajar yang sama sehingga fleksibilitas dalam metode dan pemilihan media belajar menjadi kunci utama. Nah ketika CTL ini diterapkan dengan cara yang inklusif dan adaptif, pendekatan ini tidak hanya memperkaya proses belajar, tetapi juga membentuk siswa ini menjadi pelajar yang lebih aktif, kritis, dan juga Mandiri sejak dini.

    BalasHapus
  17. Nama : Andi Nurfika
    NPM : 2386206017
    Kelas : VB PGSD


    izin bapak di sini saya ingin bertanya jika kita sudah menghadapi langsung pembelajaran kontekstual ini apakah kita harus selalu melakukan eksperimen atau memberikan siswa kegiatan yang nyata. atau bisa efektif dengan sekedar materi saja?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Maya apriyani
      Npm: 2386206013
      kelas: V.A

      izin menanggapi, menurut pendapat saya memang pada pembelajaran kontekstual mengharuskan kita mengaitkan materi dengan kehidupan nyata. tapi menurut saya dalam pembelajaran kita tidak harus selalu melakukan eksperimen atau kegiatan nyata, apabila kondisi tidak memungkinkan, kita bisa mengganti dengan misalnya menjelaskan materi melalui video, gambar yang di mana mengambarkan kegiatan yang nyata, yang terpenting adalah guru bisa mengaitkan pembelajaran dengan hal-hal yang dekat dengan siswa, sehingga pembelajaran bisa menjadi bermakna dan mereka bisa dengan mudah memahami apa yang di ajarkan.

      Hapus
  18. Nama: Maya Apriyani
    Npm: 2386206013
    kelas: V.A

    menurut pendapat saya dengan adanya pembelajaran kontekstual ini sangat membantu siswa untuk memahami materi di ajarkan dengan mudah. yang di mana saya juga pernah mengalaminya pada saat saya sekolah dasar, pada saat itu kami sedang belajar tentang penjumlahan nah saat itu guru kami mengaitkan penjumlahan itu dengan uang yang di mana biasanya siswa itu kalau membahas tentang uang pasti cepat.

    BalasHapus
  19. Nama: Maya Apriyani
    Npm: 2386206013
    Kelas: V.A

    dapat saya simpulkan dari bacaan di atas. pembelajaran Kontekstual adalah yang di mana pada proses membelajaran guru di minta untuk mengaitkan setiap materi yang akan di ajarkan dengan situasi yang nyata dengan kehidupan siswa, sehingga siswa dapat menerapkan apa yang mereka pelajari dengan situasi di rumah,sekolah, terutama di masyarakat.
    pada pembejaran kontekstual ada namanya konsep konstruktivisme yang di mana membangun pengetahuan siswa dari pengalaman yang di alami siswa secara langsung baik di kelas dan masyarakat. dan juga pada pembelajaran kontekstual lebih berpusat pada siswa melalui pembelajaran kontekstual siswa akan lebih banyak bertanya dan akan terjalin interaksi antar guru dan siswa dengan adanya seperti eksperimen itu akan membuat mereka sangat aktif dan bisa berpikir sehingga mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan.
    dengan keterkaitan pembelajaran dengan kondisi nyata siswa, maka siswa akan mudah memahami apa yang mereka pelajari.

    BalasHapus
  20. Nama : Andi Nurfika
    NPM : 2386206017
    Kelas : VB PGSD

    di sini menurut saya jika pembelajaran ini berhubungan langsung dengan kehidupan siswa mereka jadi lebih bersemangat untuk mempelajari pembelajaran ini dan lebih mudah memahami konteks-konteks dari pembelajaran ini. Karena sudah  mereka menghadapi dan menjalani apa yang ingin mereka cari tahu atau mereka analisis. dan juga pembelajaran ini bagus karna tidak hanya dinilai dari tes ujian saja namun dari kehidupan yang nyata juga.

    BalasHapus
  21. NAMA : DIAS PINASIH
    KELAS : 5B PGSD
    NPM : 2386206067

    saya mau menanggapi materi yang di atas sangat setuju yang bapak ajarkan kepada murid terus sangat memudahkan guru untuk menjelaskan beberapa materi yang ada di atas dan sudah lengkap dengan cara' serta langkah yang di gunakan di kehidupan sehari-hari.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dan dia materi tersebut juga sudah sangat lengkap yang mna bapak sudah menjelaskan semuanya dan bisa di pelajari oleh guru untuk menjelaskan di anak murid nya guru juga bisa menggunakan metode' yang lain yang mudah di pahami oleh siswa-siswi saat menjelaskan materi pembelajaran kontekstual

      Hapus
  22. Menanggapi materi yang telah saya baca diatas saya ingin berbagi pengalam saya, saat saya merasakan peneraapan pembelajaran kontekstual yaitu pembelajaran yang menerapkan pengetahuan dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari untuk dimanfaatkan baik di sekolah,masyaraakat dan di rumah.
    jadi waktu saya masih duduk di bangku SD kami tu punya pembelajarn tentang pemanfaatan bagian pohon kelapa, nah pada pembelajaran ini kami pelajari bagian-bagian pohon kelapa dan manfaatnya, lalu setelah kami pelajari kami diminta guru kami untuk menerapkan pengetahuan kami tadi kepada bagian-bagian pohon kelapa yang dapat diamnfaatkan dalam kehidupan kami sehari-hari, untuk praktiknya sendiri kami diminta menciptakan sesuatu yang berguna dalam kehiidupan sehari-hari dari bagian-bagin pohon kelapa yang menurut kami bermanfaat. nah dari sini saya dapat mengetahui ternyata banyak bagian dari pohon kelapa itu dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya saya sendiri waktu itu dibantu Bapak saya membuat tempat pensil dari tempurung kelapa, nah ada juga teman saya yang memanfaatkan daunnya untuk diambil lidinya dijadikan sapu , lalu ada juga yang mengambil daun mudanya untuk dianyam menjadi ketupat.
    sekarang saya sadar ternyata kegiaatan yang sudah saya lakukan ada teori dan konsepnya juga.
    berati saya telah merasakan apa itu penerapan pembelajaran konseptual sendiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lanjutan tanggapan saya lagi, diatas ada dijelaskan prinsip-prinsip pembelajaran kontekstual salah satunya konsep teori Kontruktivisme , nah kebetulan disalah satu mata kuliah saya ada juga penjelasan tentang teori ini, menurut saya teori ini memang sangat bagus diterapkan ya, karena ini melatih siswa untuk bisa mengaitkan pengalamannya dengan pembelajaran di kelas.
      Nah disini juga saya akan menceritakan pengalman saya ketika saya mengalamani penerapan teori kontruktivisme ini, jadi waktu di SD kami tu ada pembelajaran IPA tentang rantai makanan, nah guru saya ini mulai menggali pengalaman siswanya, kebetulan kami yang bersekolah di sekolah itu adalah anak-anak yang suka ngebolang, yaitu mengikuti orang tua kami dikebun, biasanya kalo dikebun itukan kita sesekali membantu orang tua mencabut rumput disekitar tanaman padi nah, pasti ada kita lihat dedaunan padi ada yg bolong-bolong , nah cerita ini juga yang kami sampaikan kepada guru kami , ternyata dari pernyataan atau cerita kami tadi itu dapat dikaitkan dengan pembelajaran kami hari itu yaitu tentang rantai makanan, nah setelah saya baca penjelasan materi diatas saya sadar bahwa teori ini memang baik diterapkan saat pembelajaran karena dapat membantu siswa berpikir diawal, lalu setelah menyelsaikan pembelajaran itu siswa dapat merasakan ingin mengetahui banyak hal agar kegiatan yang dia ceritakan tu bisa dikaitkan kembali kepada pembelajaran selanjutnya.

      Hapus
  23. Nama : Alya Salsabila
    Npm : 2386206062
    Kelas : V C

    Terimakasih bapak, atas materi yang menarik tentang pendekatan kontekstual dalam pembelajaran sejarah, saya jadi tau kalau pembelajaran sejarah itu bisa dikaitkan sama kehidupan sehari-hari kita. menurut saya cara ini bikin belajar jadi lebih seru dan gampang ngerti pembelajarannya.

    BalasHapus
  24. Nama : Shela Mayangsari
    Npm : (2386206056)
    Kelas : V C PGSD

    Terimakasih,bapak atas materi yang di sampaikan. Menurut Saya Pembelajaran Kontekstual sangat penting untuk dipelajari.Karena mempermudah kita untuk menghitung pengeluaran sehari-hari,dan ilmu ini bermanfaat bagi siapapun yang mempelajarinya.Mendorong siswa lebih aktif,mandiri,dan berpikir kritis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Shela Mayangsari Npm : 2386206056
      Kelas : V C

      Materi kontekstual ini dapat membuat siswa mengetahui perbedaan,pengetahuan apa yang dipelajari disekolah dan di lingkungan luar sekolah, dan dibutuhkan guru dan siswa pembelajaran ini sangat efektif untuk memahami konsep secara lebih dalam.

      Hapus
    2. Nama : Shela Mayangsari
      Npm : 2386206056
      Kelas : V C

      Materi ini juga membuat siswa menjadi terampil dalam kerjasama dan bisa berkomunikasi dengan baik dengan teman sekelompoknya.Membuat siswa lebih disiplin dan memiliki kemampuan memecahkan masalah diri sendiri(individu).

      Hapus
    3. Nama : Shela Mayangsari
      Npm : 2386206056
      Kelas : V C

      Materi kontekstual sangat cocok untuk dipelajari karena cenderung memiliki jangkauan informasi yang sangat luas dan baik. Pembelajaran ini juga lebih nyambung dengan kehidupan sehari-hari jadi siswa tidak hanya menghafal dan mendengarkan guru dikelas tetapi bisa mencoba mencari tahu sendiri jawabannya.

      Hapus
    4. Nama : Shela Mayangsari
      Npm : 2386206056
      Kelas : V C

      Dibandingkan dengan cara pembelajaran zaman dulu yang berfokus,pada teori saja CTL ini lebih bagus dan seru saat di pelajari. Jadi anak-anak merasa apa yang mereka pelajari itu sangat berguna untuk kehidupan sehari-hari dan tidak membosankan walaupun di pelajari secara terus-menerus.

      Hapus
  25. Nama: Nur Sinta
    NPM: 2386206033
    Kelas: 5B PGSD

    Saya izin menanggapi materi ini pak, Pembelajaran Kontekstual (CTL) ini sangat memarik sekai, karena menekankan betapa pentingnya untuk menggabungkan materi akademik dengan situasi kehidupan nyata siswa, yang akan memberikan pemahaman mendalam dan bermakna kepada siswa. Dengan pendekatan ini siswa akan lebih mudah memahami dan mengingat konsep akademik apa lagi jika di terapkan pada pelejaran matematika siswa akan lebih semangat dan mengerti kenapa pelajaran matematika penting bagi kehidupan

    BalasHapus
  26. Nama: Nur Sinta
    NPM: 2386206033
    Kelas: 5B PGSD

    Saya izin menanggapi pak...
    Dari yang saya alami sendiri saat pelajaran matematika di saat saya kelas 6 SD saat itu saya dan teman-teman hanya mendengarkan guru menjelaskan di depan bagi saya membosankan sekali dan saya pun kurang paham dengan materi yang di sampaikan beliau bahkan saya lupa dengan materi yang di sampaikan guru tersebut, dengan adanya pembelajaran kontekstual ini siswa jadi aktif dan paham dengan materi karena di kaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Anak-anak juga bisa ingat dengan pelajaran hari ini jika memakai ini dan sangat bermanfaat bagi siswa. Semoga jika saya mengejar nanti bisa menerapkan pembelajaran kontekstual (CTL) ini kepada peserta didik.

    BalasHapus
  27. nama : Sitti Fatimatus Zehroh
    Npm : 2386206020
    Prodi/kelas : PGSD/5A

    baik terima kasih sebelumnya atas materi yang telah di sampaikan, sebelumnya izin menanggapi pak.
    menurut saya pembelajaran dengan model kontekstual ini memang sangat mudah di ajarkan maupun di fahami oleh anak sekolah dasar, karena metode yang diajarkan yaitu dengan cara mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran ini lebih membantu siswa untuk lebih bisa membangun pengetahuan nya berdasarkan pengalaman yang telah ia lewati, juga membantu siswa untuk lebih bisa memahami hubungan antara teori dan juga praktik.

    BalasHapus
  28. nama : Sitti Fatimatus Zehroh
    Npm : 2386206020
    Prodi/kelas : PGSD 5A

    izin menanggapi kembali pak,
    membahas tentang pembelajaran kontekstual, dari yang saya alami sebelumnya pada saat saya sekolah dasar (antara kelas 2 atau 3), saya pernah belajar mengenai materi bahasa inggris tentang jam analog, disitu guru memberikan gambar jam berbentuk lingkaran tetapi tidak ada angkanya, hanya titik-titik saja di dekat lingkaran juga titik di tengah lingkaran, dan juga ada jarum jam yang menunjukkan jam dan menit. kemudian guru menaruh jarum jam di satu titik dekat lingkaran, juga menaruh jarum menit nya di satu titik lainnya. Kemudian siswa di pinta untuk menjawab jam itu 'pukul berapa lewat berapa?'
    contoh 'pukul tiga lewat dua puluh menit' namun jawaban nya menggunakan bahasa inggris, jadi 'twenty minutes past three' disitu karena saya sudah biasa menggunakan jam analog saat di rumah, jadi saat menentukan pukul berapa lewat berapa nya saya sudah tau dengan mengingat-ingat kembali, jadi saya tinggal menerjemahkan nya lagi menggunakan bahasa inggris yang menurut saya masih belum bisa pada saat itu. dan menurut saya, saat itu saya menggunakan model pembelajaran kontekstual pada saat menjawab jam analog tersebut.

    BalasHapus
  29. nama : Sitti Fatimatus Zehroh
    npm : 2386206020
    Prodi/kelas : PGSD/5A

    membahas tentang pembelajaran kontekstual, saya memiliki pengalaman di mata pelajaran PPKN, terutama tentang sila 5 dasar. Disaat pembelajaran, apabila guru bertanya tentang sikap yang mencerminkan pada sila pertama, kedua, ketiga, keempat dan juga kelima, saya berfikir untuk mengaitkan nya pada hal-hal yang pernah saya alami atau dalam kehidupan sehari-hari saya, misal pada sila pertama 'menjalankan ibadah sesuai agamanya', kedua 'tidak mem beda-bedakan teman, ketiga 'hidup rukun antar tetangga juga teman', keempat 'dapat menghargai pendapat orang lain', kelima 'tidak pilih kasih juga melaksanakan tugas sesuai sesuai tanggung jawab.
    Pengalaman seperti ini sangat membantu saya untuk lebih bisa aktif menjawab pertanyaan di dalam kelas, juga pada saat ulangan saya seringkali mendapati soal yang sangat berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.

    BalasHapus
  30. Izin menanggapi, Pak. Materi menurut saya pembelajaran kontekstual ini sangat penting dan harus diajarkan di sekolah, karena pendekatan ini membantu guru mengaitkan materi pelajaran dengan situasi dunia nyata siswa. Dengan begitu, siswa tidak hanya menghafal fakta, tetapi juga memahami bagaimana pengetahuan tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari mereka.
    Pembelajaran kontekstual ini juga dapat mendorong siswa untuk berpikir kritis dan logis, serta meningkatkan motivasi dan kreativitas mereka. Dengan menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah dimiliki siswa, pembelajaran menjadi lebih bermakna dan mudah dipahami.


    BalasHapus
  31. nama: Syahrul
    kelas :5D
    NPM:2386206092

    pembahasan yg sangat menarik karena telah menjelaskannya secara luas.intinya disini pembelajaran kontekstual menghubungkan pelajaran di kelas dengan dunia nyata,jadi siswa GK ngerasa asing terhadap materi dan gak cuman sekedar menghapal materinya.seperti di pelajaran matematika apabila pecahan di kaitkan dengan potongan kue mereka jadi termotivasi dan pemahamannya lebih mendalam

    BalasHapus
  32. nama: Syahrul
    kelas: 5D
    NPM :2386207092

    pembahasan ini jg ngasih panduan yg menurut saya praktis dan bisa langsung d terapkan, seperti penggunaan pecahan dalam matematika memperjelas bagaimana CTL ini dapat di wujudkan dalam berbagai mata pelajaran.pendekatan ini juga mastiin hasil belajar gk dinilai dari ujian tapi cara penerapan di kehidupan sehari-hari

    BalasHapus
  33. Nama: Ratna Andina
    NPM:2386206074
    Kelas: 5C PGSD

    Menurut saya, Pembelajaran kontekstual ini tidak cuma mendengarkan guru berbicara tapi kita bisa mencoba mengaitkan pelajaran dengan pengalaman kita sendiri. Jadi, kita bisa lebih paham karena kita jadi mengingat pengalaman yang pernah kita alami.

    BalasHapus
  34. izin menanggapi, pembelajaran yang menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual pasti akan menarik karena mengaitkan materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata. dengan mengaitkan pembelajaran dengan situasi nyata siswa termotivasi sehingga mereka lebih cepat memahaminya

    BalasHapus
  35. Nama: Nur Sinta
    NPM: 2386206033
    Kelas: VB PGSD

    Izin menanggapi pak...
    Ternyata pembelajaran (CTL) ini mengajarkan siswa untuk mandiri, siswa mencari sendiri yaitu melalui pengumpulan data, analisis dan siswa di dorong untuk menemukan solusi selanjutnya siswa diminta mempelajari yaitu dengan diajarkan berpikir kritis melalui pertanyaan dan mengaitkan dengan pengalaman sendiri. Di mana ini akan sangat bermanfaat bagi masa depan siswa yang mana mereka akan lebih mandiri tidak terlalu bergantung pada guru saat proses belajar

    BalasHapus
  36. Nama: Hizkia Thiofany
    Kelas: V A
    Npm :2386206001

    Baik pak Terima kasih materi, pembelajaran (CTL) ini mengajarkan siswa untuk mencari dan analisis data untuk menemukan solusi dalam memecahkan masalah
    Dalam pembelajaran Kontekstual mengajar siswa nya berpikir kritis dengan mengaitkan pengalaman mereka sendiri.

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak