Sejarah Problem Solving dalam Pendidikan Matematika
Problem solving atau pemecahan masalah adalah pendekatan yang memiliki akar sejarah yang panjang dalam pendidikan matematika. Pemecahan masalah sudah menjadi perhatian para pendidik sejak abad ke-19, namun baru mendapatkan perhatian utama pada abad ke-20. Salah satu tokoh penting dalam perkembangan pendekatan ini adalah George Polya, seorang matematikawan asal Hongaria, yang melalui bukunya "How to Solve It" (1945) memperkenalkan metode sistematis untuk menyelesaikan masalah matematika.
Polya memandang matematika tidak hanya sebagai serangkaian rumus dan prosedur, tetapi sebagai proses berpikir yang memerlukan strategi dan penalaran. Karyanya memberikan panduan praktis bagi para guru dan siswa dalam menyelesaikan masalah matematis dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan reflektif. Pendekatan Polya ini kemudian menjadi landasan bagi berbagai kurikulum matematika modern di seluruh dunia.
Di Indonesia, problem solving mulai diintegrasikan dalam kurikulum matematika sekitar tahun 1980-an, ketika pendidikan matematika diorientasikan untuk tidak hanya mengajarkan prosedur tetapi juga mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa. Pendekatan ini kemudian diperkuat dengan diperkenalkannya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) pada tahun 2004 dan Kurikulum 2013, yang menekankan pada pembelajaran berbasis masalah sebagai salah satu metode utama.
Pengertian Problem Solving
Problem solving dalam konteks pendidikan matematika adalah proses di mana siswa dihadapkan pada masalah yang tidak memiliki solusi langsung atau prosedural. Dalam problem solving, siswa harus menggunakan pemikiran kritis dan kreatif untuk menemukan solusi. Mereka perlu mengidentifikasi masalah, merumuskan strategi penyelesaian, mengaplikasikan strategi tersebut, dan kemudian merefleksikan hasilnya.
Menurut Polya, problem solving bukan hanya sekadar menemukan jawaban, tetapi juga memahami masalah itu sendiri, mengembangkan strategi penyelesaian, dan melakukan refleksi atas proses yang dilalui. Problem solving memerlukan pemahaman mendalam tentang konsep-konsep matematika, kemampuan berpikir logis, dan keterampilan komunikasi untuk mengartikulasikan ide-ide dan solusi.
Dalam pendidikan, problem solving mengajarkan siswa untuk tidak hanya mengandalkan rumus atau langkah-langkah mekanis, tetapi juga untuk mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana dan mengapa metode tertentu digunakan dalam situasi tertentu. Ini membantu siswa untuk lebih fleksibel dalam menerapkan pengetahuan mereka di berbagai konteks, baik dalam maupun luar kelas.
Prinsip-Prinsip Problem Solving
Ada beberapa prinsip kunci yang mendasari pendekatan problem solving dalam pembelajaran matematika:
Berorientasi pada Masalah (Problem-Oriented): Pembelajaran dimulai dari sebuah masalah nyata yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Masalah ini harus disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa agar mereka mampu menghadapinya, namun tetap menantang sehingga mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif.
Aktivitas Reflektif (Reflective Activity): Siswa didorong untuk tidak hanya menyelesaikan masalah, tetapi juga merenungkan proses yang mereka lalui. Aktivitas reflektif ini membantu siswa untuk mengidentifikasi kesalahan, mengevaluasi efektivitas strategi yang digunakan, dan mengembangkan pemahaman yang lebih dalam.
Penggunaan Strategi (Strategic Use): Siswa perlu mengembangkan berbagai strategi penyelesaian masalah, seperti membuat model, mencari pola, atau membagi masalah menjadi sub-masalah yang lebih kecil. Penggunaan strategi ini harus fleksibel dan disesuaikan dengan karakteristik masalah yang dihadapi.
Kolaborasi dan Diskusi (Collaboration and Discussion): Pembelajaran problem solving sering kali melibatkan kerja sama antar siswa. Diskusi kelompok membantu siswa untuk berbagi ide, mendengarkan perspektif lain, dan memperbaiki pemahaman mereka melalui interaksi sosial.
Refleksi dan Evaluasi (Reflection and Evaluation): Setelah masalah diselesaikan, siswa diajak untuk merefleksikan proses yang telah mereka lalui dan mengevaluasi solusi yang mereka temukan. Refleksi ini penting untuk memperkuat pembelajaran dan membantu siswa mengembangkan kemampuan metakognitif, yaitu kesadaran dan pengendalian atas proses berpikir mereka sendiri.
Manfaat Problem Solving
Pendekatan problem solving dalam pembelajaran matematika menawarkan berbagai manfaat yang signifikan bagi siswa:
Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis dan Kreatif: Problem solving menuntut siswa untuk menganalisis masalah secara kritis, mengevaluasi berbagai strategi, dan menemukan solusi yang inovatif. Ini membantu mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif yang esensial dalam kehidupan sehari-hari dan karier di masa depan.
Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah: Melalui latihan yang berulang, siswa menjadi lebih terampil dalam menghadapi masalah yang tidak terstruktur. Mereka belajar bagaimana mendekati masalah dengan cara yang sistematis dan efektif, meningkatkan ketangguhan dan kepercayaan diri mereka dalam menghadapi tantangan baru.
Penerapan Matematika dalam Kehidupan Nyata: Problem solving membantu siswa melihat relevansi matematika dalam kehidupan sehari-hari. Mereka belajar bagaimana konsep dan strategi matematika dapat diterapkan dalam berbagai situasi praktis, mulai dari mengelola keuangan hingga memecahkan masalah di tempat kerja.
Meningkatkan Kemandirian Belajar: Siswa yang terbiasa dengan problem solving menjadi lebih mandiri dalam belajar. Mereka lebih percaya diri dalam mengatasi tantangan belajar tanpa selalu bergantung pada bimbingan guru, yang pada akhirnya memperkuat keterampilan belajar sepanjang hayat.
Langkah-Langkah Problem Solving
Pendekatan problem solving dalam pembelajaran matematika biasanya melibatkan beberapa langkah yang sistematis:
Memahami Masalah (Understanding the Problem): Langkah pertama adalah memahami masalah dengan jelas. Siswa perlu mengidentifikasi apa yang diketahui, apa yang harus dicari, dan batasan-batasan yang ada. Pemahaman yang kuat terhadap masalah merupakan kunci untuk menemukan solusi yang tepat.
Merencanakan Solusi (Planning the Solution): Setelah memahami masalah, siswa merumuskan strategi atau rencana untuk menyelesaikan masalah tersebut. Ini bisa melibatkan memilih metode matematis yang tepat, menentukan langkah-langkah yang akan diambil, atau mempertimbangkan berbagai kemungkinan solusi.
Melaksanakan Rencana (Carrying Out the Plan): Siswa menerapkan strategi yang telah mereka rencanakan untuk menyelesaikan masalah. Mereka harus berhati-hati dalam setiap langkah untuk memastikan akurasi perhitungan dan logika yang digunakan.
Merefleksikan dan Mengevaluasi (Reflecting and Evaluating): Setelah menemukan solusi, siswa diminta untuk merefleksikan proses yang telah mereka lalui dan mengevaluasi keefektifan solusi yang ditemukan. Langkah ini penting untuk memperkuat pemahaman dan mendorong perbaikan terus-menerus dalam kemampuan problem solving.
Contoh Penerapan Problem Solving di Sekolah Dasar pada Konten Matematika
Penerapan pendekatan problem solving dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan yang kontekstual dan relevan dengan pengalaman siswa. Berikut beberapa contohnya:
Pembelajaran Pecahan melalui Pembagian Kue:
Konteks: Siswa kelas 4 SD diajak untuk memecahkan masalah tentang bagaimana membagi kue secara adil di antara sejumlah teman.
Aktivitas: Siswa diberikan skenario di mana mereka harus membagi sebuah kue di antara 5 teman. Mereka diminta untuk menentukan bagaimana kue tersebut dibagi sehingga setiap teman mendapatkan bagian yang sama besar.
Strategi: Siswa bisa menggunakan alat bantu visual seperti gambar atau manipulatif untuk membagi kue secara adil. Mereka kemudian mendiskusikan strategi yang digunakan dengan teman sekelas dan merefleksikan keefektifan metode tersebut.
Menghitung Luas dan Keliling melalui Desain Taman:
Konteks: Guru memberikan tugas kepada siswa kelas 5 SD untuk mendesain taman sekolah yang memiliki luas tertentu. Siswa harus menghitung berapa panjang pagar yang dibutuhkan untuk mengelilingi taman tersebut.
Aktivitas: Siswa menggunakan konsep luas dan keliling untuk menghitung kebutuhan pagar. Mereka mungkin juga harus mempertimbangkan bentuk taman, apakah itu persegi panjang, segitiga, atau bentuk lainnya.
Strategi: Siswa bekerja dalam kelompok untuk menghitung luas dan keliling taman, kemudian membandingkan hasil dengan kelompok lain. Mereka juga didorong untuk merefleksikan proses yang mereka lalui dan mengevaluasi solusi yang dihasilkan.
Penjumlahan dan Pengurangan dengan Menggunakan Uang:
Konteks: Siswa kelas 2 SD diberi tugas untuk berbelanja dengan sejumlah uang tertentu. Mereka harus memastikan bahwa total harga barang yang mereka beli tidak melebihi jumlah uang yang mereka miliki.
Aktivitas: Siswa bekerja dalam kelompok untuk menghitung total harga barang yang mereka beli, menghitung kembalian, dan memastikan bahwa pembelian mereka sesuai dengan anggaran yang tersedia.
Strategi: Siswa mungkin mencoba berbagai kombinasi pembelian untuk melihat mana yang paling efisien, kemudian mendiskusikan hasilnya dengan teman-teman dalam kelompok. Guru membantu siswa merefleksikan proses perhitungan dan strategi yang mereka gunakan.
Pengukuran Panjang dengan Menggunakan Pita:
Konteks: Siswa kelas 3 SD diminta untuk mengukur panjang berbagai benda di sekitar kelas menggunakan pita pengukur.
Aktivitas: Siswa bekerja dalam kelompok untuk mengukur panjang meja, papan tulis, dan benda lainnya, kemudian mencatat hasil pengukuran mereka. Mereka juga harus membandingkan hasil pengukuran antar kelompok untuk melihat apakah hasilnya konsisten.
Strategi: Siswa didorong untuk menggunakan teknik pengukuran yang akurat dan mendiskusikan hasil pengukuran dengan teman sekelas. Guru kemudian memfasilitasi diskusi untuk mengevaluasi teknik yang digunakan dan menemukan cara yang lebih baik untuk melakukan pengukuran.
Terima kasih bapak, karena sudah menyampaikan tentang problem solving dalam pendidikan matematika secara lengkap, mulai dari sejarah, pengertian, prinsip, manfaat dan juga langkah-langkahnya. Menurut saya penjelasan bapak mudah dipahami dan dimengerti dengan baik, karena sudah ada contoh yang bapak berikan praktis untuk tingkat disekolah dasar.
BalasHapusNama: Rosidah
HapusNpm: 2386206034
Kelas: VB (PGSD)
Ijin menanggapi di sini saya ingin menyampaikan sesuai pengalaman pribadi saya atau mungkin banyak orang lain rasakan. Mungkin ini trik yang juga bagus diterapkan di sekolah dasar jika menemukan soal-soal seperti dibawa ini.
sedikit penjelasan
Di penerapan problem solving ini, dalam pembelajaran matematika lebih baik melalui sebuah kegiatan yang kontekstual dan relevan.
Nah, sering banyak siswa atau orang sekitar keliru tentang pengurangan dan pertambahan jika ada tanda negatif dan positif, namun pada saat seseorang menjelaskan menggunakan bahasa sendiri atau pengalaman diri, materi tersebut akan terlihat mudah. contohnya dalam matematika
-6 + -2 = ...
ada tips mudah jika soal ini kita kaitkan dengan kehidupan sehari-hari seperti!
Kita memiliki hutang sebesar Rp 6.000 nah kita ngutang lagi ni sebesar Rp 2.000, karena hutangnya semakin besar jadi bertambah kan, menjadi Rp 8.000
jadi dapat kita ketahui
-6 + -2 = -8
Contoh lain seperti
9 + (-3) = ....
Cara menjawab, misalnya: Rosa memiliki uang sebesar Rp 9.000 dan Rosa memiliki hutang sebesar Rp 3.000 jadi uang Rp 9.000 yang dimiliki Rosa dikurangi dengan hutangnya Rp. 3.000 (membayar hutangnya)
Sisanya uang Rosa Rp. 6.000
Maka dapat diketahui
-9 + (-3) = 6
Mungkin sekian pengalaman pribadi saya yang bisa teman-teman terapkan dalam penjelasan jika sudah seorang guru nanti
Nama:Rosidah
HapusNpm: 2386206034
Kelas: VB (PGSD)
Ijin menambahkan sepertinya saya salah ketik diatas, jadi saya perbaiki kembali, sisa uang Rosa kan Rp 6.000
Maka dapat diketahui jawaban dari contoh soal ke2 adalah
9 + (-3) = 6
Nama : Andi Nurfika
HapusNPM : 2386206017
Kelas : VB PGSD
baik izin ka ros di sini juga saya ingin menambah kan contoh soal lain penerapan problem solving di sekolah dasar pada konteks matematika:
contoh ini dalam kehidupan sehari hari dengan mempelajari penjumlahan dengan bantuan menggambar
1. di kandang ada 4 ayam sedang makan, lalu i panggil lagi dengan pemiliknya dan datang lagi 6 ayam. berapakah jumlah ayam keseluruhan?
*langkah menjawab
1.menggambar ayam yang di sebutkan
2. hitung jumlah ayam yang di gambar lalu jumlahkan seperti 4+6 =10
3. cek kembali lalu sesuaikan
-jadi jawaban dari soal tersebut adalah 4+6 =10 ayam
Terimakasih semoga bermanfaat
Nama: Isdiana Susilowati Ibrahim
BalasHapusNpm: 2386206058
Kelas: VB PGSD
Baik Pak disini saya ingin menanyakan terkait problem solving. Seperti di penjelasan, problem solving siswa memiliki solusi langsung atau prosedur yang dimana siswa harus menggunakan pemikiran kritis dan dan kreatif. Pertanyaan saya pak bagimana dengan siswa yang pemikiran dan pemahaman nya masi kurang, karena tidak semua siswa memiliki daya pemahaman yang cepat. Solusi agar siswa tersebut dapat memahami nya ini seperti apa yh pak. Karena apabila siswa tersebut tidak memahami mereka tidak bisa menyusun strategi dan tidak dapat menemukan solusi yang mereka cari dan juga materi selanjutnya tidak bisa di lanjutkan.
Nama: Rosidah
HapusNpm: 2386206034
Kelas: VB (PGSD)
Ijin menanggapi, seperti yang sudah dijelaskan di materi bapak diatas, bahwa problem solving adalah proses dimana siswa dihadapkan pada masalah yang *tidak* memiliki solusi langsung. bukan memiliki solusi langsung mungkin dari kaka dina sedikit keliru🙏
Nah, untuk menjawab beberapa pertanyaan kak dina, pertanyaannya kan bagaimana dengan siswa yang pemikiran dan pemahamannya kurang?
Nah, menurut saya pribadi,
Pahami terlebih dahulu masalah itu sendiri, seperti apa yang diketahui, yang harus dicari, intinya yang dasarnya dulu, jika sudah memahami coba untuk mencari rencana/memperencanakan solusi untuk permasalahan tersebut😉
Nama: Rosidah
BalasHapusNpm: 2386206034
Kelas: V B (PGSD)
Materi ini sangat menarik karena dalam pembahasan prinsip problem solving ini siswa langsung dihadapkan dengan permasalahan nyata yang relevan
dengan kehidupan sehari-harinya, sehingga dalam menyelesaikan masalahnya siswa harus berpikir kritis untuk menemukan solusi yang dihadapi,
Nah, Alasan kenapa saya setuju dengan problem solving ini? Karena jika dalam proses belajar, melewati permasalahan nyata yang relevan dengan siswa, bisa membuat pemahaman siswa semakin dalam atas proses yang dilaluinya, serta membuat siswa harus berpikir kritis, untuk menemukan solusinya.
Saya jadi bertanya-tanya apakah sekarang problem solving ini sudah merata diterapkan disekolah-sekolah yang ada di Kalimantan timur 🤔
Isdiana Susilowati Ibrahim
HapusNpm: 2386206058
Kelas: 5B PGSD
Untuk penerapannya ya Saya setuju untuk diterapkan. Dikarenakan materi problem solving sangat diperlukan untuk siswa-siswi di sekolah dasar. Tetapi untuk diterapkan secara meratanya, Saya kurang tahu dikarenakan saya belum pernah terjun langsung ke sekolah-sekolah yang ada di Kalimantan Timur.
Nama : Oktavia Ramdani
HapusNPM : 2386206086
Kelas : 5D
Menurut pendapat saya untuk menjawab Rosidah ini memang benar materi ini sangat menarik karena sangat relevan pada siswa , karena siswa ini memang langsung dihadapkan dengan peramasalahan yang nyata , bahkan di kehidupan sehari hari siswa ini memang menyelesaikannya harus berpikir kritis nah makanya itu problem solving ini sangat relevan karena ya siswa dibuat paham karena adanya permasalahan nyata dengan harus berpikir kritis dan menemukan solusinya , nah kalo soal problem solving ini sudah merata atau belum saya kurang tau karena saya belum pernah terjun ngajar langsung di kelas
Nama: Maya Apriyani
BalasHapusNpm: 2386206013
Kelas: V.A
Menurut saya adanya keterkaitan antara problem solving dan pembelajaran kontektual sangat baik di terapkan dalam pembelajaran, karena siswa pasti akan lebih mudah memahami apa yang di sampaikan di karenakan hal tersebut sering mereka temui di kehidupan sehari-hari. dan dapat kembali di terapkan dalam kehidupan atau pun kondisi sehari-hari.
yang di mana siswa bukan hanya mengetahui rumus, yang di mana kalau siswa mengetahui rumus saja siswa pasti akan langsung mendapatkan jawab langsung tidak mengetahui bagaimana tahapan-tahapan dalam menyelesaikan. tapi apabila kita menerapkan problem solving dan pembelajaran kontekstual siswa akan siswa akan memahami tahapan cara mereka menyelesaikan suatu permasalahan dengan terstruktur, hal ini membuat siswa berpikir kritis dan sangat mempengaruhi perkembangan cara perpikir.
Nama : Erlynda Yuna Nurviah
BalasHapusKelas : VB PGSD
Npm : 2386206035
Problem solving !! Mendengar kata itu saya langsung berpikir bahwasanya ini berkaitan tentang masalah, setelah saya baca ternyata didalam konteks pembelajaran matematika problem solving ini adalah proses pemecahan masalah yang tidak memiliki solusi secara terstruktur. Saya setujuu dengan proses pembelajaran problem solving ini karena anak - anak diminta untuk memecahkan masalah secara individu / berkelompok tetapi dengan cara yang tidak instan melainkan mereka harus paham step by step untuk mendapatkan jawaban, hal ini mendorong dan mengajarkan siswa untuk melatih kesabaran, berani bertindak dan berpikir secara kritis juga kreatif, siswa disajikan dengan soal atau masalah yang revelan dalam kehidupan sehari², pembelajaran seperti ini juga masuk dalam konteks pembelajaran mendalam. Salah satunya adalah problem solving menjadi pembelajaran yang berkesan dan bermakna bagi siswa², karena mereka memahami dengan rinci bagaimana sih cara menyelesaikan soal ini? Tidak semata² hanya mengambil jawaban yang ada di buku atau internet saja. Saya berharap saya dan teman² nantinya dapat memahami dan dapat menerapkan problem solving seperti ini dilingkungan sekolah.
Nama: Dias pinasih
HapusNpm: 2386206057
Kelas: VB PGSD
Disini saya setuju dengan penyampaian saran dri kakak linda kurang lebih seperti yang jelas yang mana permasalahan tentang materi problem solving itu nga cuman bisa di pake kehidupan sehari-hari saja yang materinya mudah di pahami
Terima kasih pak atas penjelasan materi problem solving dalam matematika. Menurut saya, materi ini sangat membuka wawasan, saya jadi paham kalau inti dari problem solving adalah bagaimana kita melatih pola pikir untuk menghadapi masalah, dan pembelajaran kontekstual membuat proses itu lebih mudah dipahami.
BalasHapusNama: Rida Astin Wahyuni
BalasHapusNPM: 2386206027
Kelas: V B PGSD
Menurut saya pak, dengan adanya materi problem solving ini sangat menarik dan bermanfaat untuk siswa, jadi lebih dapat memahami bahwa belajar matematika ini tidak hanya menghafal rumus, tetapi juga melatih cara berpikir kritis, logis dan kreatif dalam menyelesaikan permasalahan nya. Dengan pembelajaran ini yang dapat dikaitkan pada situasi nyata, jadi materi problem solving ini lebih dapat dipahami dan tidak membosankan, dengan adanya pendekatan ini juga membuat siswa lebih siap dan matang dalam menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari karena sudah terbiasa mencari solusi dari setiap permasalahan nya.
Nama: Hizkia Thiofany
BalasHapusKelas: V A ( PGSD)
Npm: 2386206001
Selamat pagi pak terima kasih untuk materi, dalam materi problem solving itu mengajar kita tentang berpikir logis dan kreatif dalam menghadapi masalah di kehidupan sehari-hari dan sangat cocok di terapkan di sekolah Dasar dimana siswanya bisa berpikir kreatif dalam bekerja sama maupun individu
Manfaat materi problem solving
Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif.
Nama: Dominika Dew Daleq
BalasHapusNPM: 2386206051
Kelas: V A
Baik, pertama-tama di sini sudah jelaskan bahwa materi yang dibahas yaitu problem solving dalam matematika ini bisa dilihat dari berbagai sisi mulai dari sejarahnya, pengertiannya, prinsip-prinsipnya, dan sampai dengan contoh penerapan di sekolah dasar, nah penjelasan itu sendiri tidak hanya cukup dari teori tetapi langsung dipraktekkan atau dikaitkan di sekolah dasar tersebut. Di bagian sejarah ini juga, kita mempelajari nya karena problem solving ini menjadi pendekatan yang lebih terstruktur dan menjadi pemandu wajib untuk guru dan siswa agar terus belajar matematika dengan cara yang lebih kritis bukan hanya menghafal rumusan saja, terus dari penjelasan soal manfaat problem solving itu sendiri juga tidak hanya membuat siswa pintar dalam hal matematika tetapi juga mengajarkan mereka itu untuk lebih mandiri, kreatif dan bisa untuk selalu berpikir kritis, manfaat ini juga sangat cocok untuk kebutuhan kita di zaman sekarang, nah di sini pun ada contoh-contoh penerapan untuk problem solving di sekolah dasar ini jadi misalnya pembagian kue untuk mengajari pemecahan masalah tersebut dan beberapa masalah lain, Jadi mereka di sini tidak hanya mengerti tentang konsep tetapi juga bisa melihat bagaimana matematika itu dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Nama: Arjuna
BalasHapusNpm: 2386206018
Kelas: 5A
Terima kasih atas materinya pak dalam materi problem solving ini di terapkan dalam pendidikan mengajarkan siswa untuk tidak mengandalkan rumus dan langkah-langkah, tetapi juga untuk mengembangkan pemahaman yang lebih luas, membantu siswa lebih fleksibel dalam menerapkan pengetahuan baik di dalam maupun luar kelas
Nama: Isdiana Susilowati Ibrahim
BalasHapusNpm: 2386206058
Kelas: VB PGSD
Baik Pak, mohon izin bertanya lagi. Setelah saya baca kembali, disini materinya ada terkait dengan kolaborasi dan diskusi. Kolaborasi dan diskusi pembelajaran itukan ada problem solving yang dimana itu membutuhkan diskusi kelompok untuk membagi ide dan lainnya. Saya ingin bertanya untuk contohnya itu seperti apa yah Pak, dan bagaimana konsepnya yang akan di berikan . 🙏
.
Nama : Andi Nurfika
HapusNPM : 2386206017
Kelas : VB (PGSD)
sebelum nya saya saya mohon izin untuk menjawab pertanyaan dari ka isdi
jadi saya di sini memiliki contoh yaitu Di rumah, ketika kita menyimpan es batu di atas meja, es batu tersebut akan mencair. apa penyebab es batu tersebut mencair? dan bagaimana cara agar es tersebut tidak cepat cair, mari kita jawab dengan langkah problem solving dengan kolaborasi dan diskusi :
1. diskusi awal dengan memahami masalah
-siswa di dalam kelompok di arah kan dahulu untuk mengamati es batu yang diletakkan di atas meja
-mereka akan menanyakan pertanyaan diskusi: kenapa es batu bisa berubah menjadi air?
2. kolaborasi ide atau merencanakan solusi
-jawaban siswa akan beragam ada yang menjawab karena panas matahari ada juga yang menjawab karena suhu ruangan
-siswa yang sudah sering menghadapi permasalahan ini akan memberikan ide seperti: es batu bisa bertahan jika di masukkan ke dalam termos
3. mencoba berbagai solusi
-setiap kelompok akan mulai memberikan ide mereka seperti di bungkus kain, dan menyimpan di bawah tempat yang teduh.
4. menyimpulkan dan prestasi kelompok
-guru mengarah kan setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi nya
-setelah itu guru menegaskan konsepnya: "es mencair karena suhu lingkungan lebih tinggi, dan bisa diperlambat Dangan isolator seperti kain atau termos.
seperti nya cukup contoh yang bisa saya berikan, semoga bermanfaat 🙏🏻 😀
Nama: Dina Marisa
BalasHapusNPM : 2386206016
Kelas :V (A) PGSD
Terima kasih pak atas materinya,
Menurut saya sendiri
Materi tentang problem solving dalam matematika sangat penting dan bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa. Dengan menggunakan pendekatan problem solving, siswa dapat belajar bagaimana menganalisis masalah, mengembangkan strategi penyelesaian, dan merefleksikan hasil yang diperoleh.
Materi ini juga menekankan pentingnya kolaborasi dan diskusi dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat berbagi ide dan memperbaiki pemahaman mereka melalui interaksi sosial.
Contoh-contoh penerapan problem solving dalam materi ini juga sangat membantu untuk memahami bagaimana konsep matematika dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.
materi ini juga sangat bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan problem solving siswa dan membantu mereka menjadi lebih mandiri dalam belajar.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama: Dias pinasih
BalasHapusNmp: 2386206057
Kelas:VB PGSD
Sebelum disini saya akan kasih sedikit penjelasan lagi ya pak mengenai materi yang bapak berikan di atas Problem Solving (Pemecahan Masalah) ini bukan sekadar mengerjakan soal latihan biasa. Dalam pendekatan ini, siswa diberi sebuah masalah yang kompleks atau non-rutin, yang mendorong mereka untuk lebih paham lagi dengan permasalahan yang terjadi pak.
Mereka bisa Memahami masalah secara mendalam.
Merancang strategi atau rencana penyelesaian.
Melaksanakan rencana tersebut dengan perhitungan yang tepat.
Mengevaluasi kembali jawaban untuk memastikan logikanya benar.
Yang bapak ajarkan sudah sangat lengkap dan benar mudah juga di pahami.
Ada tambahan sedikit lagi mengenai pembelajaran kontekstual yang menjelaskan permasalahan hitungan dalam kehidupan sehari-hari yang mna hanya menghitung luas persegi panjang dan menghitung butuh berapa cat yg di butuhkan buat cat dinding yg berukuran persegi panjang itu udh termasuk dalam pembelajaran praktis.
HapusNama : Oktavia Ramadani
BalasHapusNPM : 2386206086
kelas : 5D
Ternyata matematika bukan hanya menghitung dan menghafal serangkaian rumus saja , tetapi ada juga pendekatan problem solving ini juga bisa sebagai proses berpikir yang memerlukan strategi dan penalaran , dengan adanya pendekatan problem solving , siswa akan langsung dihadapkan dengan masalah yang nyata yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, siswa dapat menyelesaikan masalahnya secara kritis untuk menemukan solusinya , problem solving ini juga bukan hanya sekedar menemukan jawaban , tetapi siswa dapat memahami masalah tersebut ,dan ternyata pembelajaran problem solving ini sering sekali ya melibatkan kerja sama antar siswa , dengan cara membentuk kelompok dan berdiskusi untuk menemukan berbagi ide , dan memperbaiki pemahaman dari beberapa pikiran antar siswa yang di diskusikan bersama untuk memecahkan masalah tersebut , ternyata melalui latihan kemampuan untuk memecahkan masalah siswa akan menjadi lebih terampil dan kritis dalam menghadapi masalah , problem solving ini dapat membuat pembelajaran matematika terasa nyata dan dapat membuat siswa terbiasa untuk tidak cepat menyerah dan siswa akan lebih aktif saat proses pembelajaran
Nama:Bella Ayu Pusdita
BalasHapusKelas:Vd PGSD
Nim:2386206114
Tanggapan saya tentang problem solving dalam matematika itu pendekatan yang sangat positif dan efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir siswa.pendekatan ini menghubungkan konsep matematika abstrak dengan situasi nyata atau masalah kehidupan sehari-hari,membuatnya lebih relevan dan bermakna.pembelajaran ini pak menurut saya bisa berkontribusi pada peningkatan keterampilan berpikir siswa melalui pengembangan berpikir kriti dan analisis jadi( siswa ini dilatih buat menganalisis masalah yang telah dibuat dalam situasi yang nyata.Mereka harus menemukan informasi yang sesuai.
Nama : Bella ayu Pusdita
BalasHapusKelas : V d PGSD
Nim :2386206114
Izin menambahkan pak
Dengan adanya pembelajaran problem solving dalam matematika kita bisa mendorong siswa untuk berkreativitas dan berpikir divergen, karena masalah kontekstual sering tidak memiliki satu solusi tunggal atau satu cara penyelesaian yang baku.karena ini sangat mendorong buat siswa untuk berpikir kreatif dsn menemukan berbagai strategi.
Nama:Elisnawatie
BalasHapusNPM:2386206069
Kelas:VD
Terimakasih atas materinya pak saya mengerti bahwa problem solving dalam pembelajaran matematika itu tidak hanya berfokus pada jawaban akhir tetapi juga pada proses pemikiran siswa dalam menemukan solusi .pada materi ini dilatih untuk berpikir kritis ,kreatif,sistematis serta mampu menghubungkan konsep matematika dalam kehidupan nyata. Dengan terbiasa mengunakan problem solving siswa akan berkembang menjadi pelajar yang mandiri dan juga percaya diri dalam menghadapi tantangan serta tidak bergantung pada bantuan guru.
Nama:Elisnawatie
BalasHapusKelas:VD
NPM:3386206069
Izin menambahkan pak
Saya ingin bertanya pak bagaimana caranya guru dapat menerapkan pendekatan problem solving dalam proses pembelajaran sehari hari dikelas?
,dan juga apa manfaat janga panjang dari penerapan problem solving bagi siswa di masa yang akan datang pak terimakasih pak
Nama: Maya Apriyani
HapusNpm: 2386206013
Kelas: V.A
sebelumnya saya mohon izin untuk menjawab pertanyaan dari saudari Elisnawatie. Menurut saya dari materi yang telah di sampaikan salah satu cara menerapkan pendekatan problem solving pada proses pemebelajaran yaitu, pertama mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa atau memberikan suatu masalah secara kontektual (suatu permasalahan yang nyata), contohnya pada pembelajaran matematika siswa belajar tentang pembagian. di dalam kelas seorang siswa bernama budi mempunyai 10 permen dia ingin membagikan ke 5 orang temannya, setiap siswa harus mendapatkan permen secara adil, setiap siswa mendapatkan berapa permen?. dan yang kedua guru melibatkan siswa untuk berdiskusi tentang permasalahan yang ada, tidak memberikan jawabnya langsung tapi adanya interaksi tanya jawab antar siswa dan guru.
selanjutnya manfaat problem solving bagi siswa yaitu siswa akan lebih mandiri, berpikir kritis, dan sangat berinovasi, hal ini terjadi karena mereka sudah sering mencari penyelesaian dari suatu permasalahan secara mandiri, dan sering mencari informasi secara mendalam, dan juga sering melakukan diskusi sehingga dapat menyampaikan suatu pendapat.
Nama : Andi Nurfika
BalasHapusNPM : 2386206017
Kelas : VB (PGSD)
baik pak saya setuju dengan materi ini.
tapi saya ingin menjelaskan kembali apa yang saya dapat setelah membaca materi ini yaitu, ternyata pemecahan masalah sudah diperhatikan para pendidik sejak abad-19 namun menjadi perhatian utama pada abad ke-20. georgeya polya asal Hongaria adalah tokoh penting dalam perkembangan problem solving ini, melalui bukunya yg berjudul "how to Solve it" pada tahun 1945. karyanya ini sangat membantu guru dan guru dalam menyelesaikan masalah dengan fleksibel dan reflektif serta menjadi landasan berbagai kurikulum di dunia. di Indonesia mulai masuk sekitar tahun 1890-an.
setelah saya baca menurut saya problem solving sangat efektif di terapkan di sekolah sekolah di Indonesia bahkan didunia. Karena dengan siswa harus berfikir kritis dan kreatif untuk menemukan solusi dari problem yang mereka dapatkan dapat melatih pikiran mereka dan melatih mereka untuk lebih rajin berfikir. dengan cara mereka perlu identifikasi masalah, rumuskan strategi penyelesaian dan setelah itu di refleksi oleh siswa itu sendiri dengan cara ini mereka bisa memahami masalah yg mereka dapat sendiri. tetapi problem solving ini juga memerlukan konsepnya matematika seperti apa, kemampuan diri berfikir logis, dan memiliki keterampilan komunikasi agar dapat mengartikulasikan ide ide dan solusi.
pertanyaan saya di sini kelas berapa saja yang lebih efektif untuk penerapan problem solving ini?
Saya izin menjawab lagi untuk pertanyaan Andi ya, menurut saya sendiri pada tingkatan sekolada dasar itu lebih efektif diterapkan pada kelas 3,4,5 dan 6 ya. Karena apa? karena pada kelas 1 dan 2 siswa masih belum bisa berpikir secara kompleks , disisi lain juga kelas 1 dan 2 ini masih ada sebagian siswa yang masih melanjutkan kegiatan bermain dan mencari tau tentang hal-hal baru jadi mereka masih kurang fokus menyelesaikan masalah.Sedangkan untuk kelas 3 disini pendidik sudah bisa mengenali masalah-masalah kepada mereka untuk dapat dipecahkan dengan pengawasan bantuan pendidik sendiri belum sepenuhnya dilepaskan untuk dikerjakan sendiri oleh siswa, nah untuk lebih efektif lagi jika sudah diterapkan secara penuh kepada kelas tinggi yaitu 4,5, dan 6 . Pada kelas tinggi ini saya rasa guru dapat memberikan masalah untuk dapat dipecahkan atau diselesaikan oleh siswa secara mandiri nah terakhir setelah selesai dipecahkan, guru akan membantu siswa mengevaluasi kegiatan yang telah mereka lakukan untuk memberitahukan kepada siswa apa yang kurang dan kedepannya jika mendapatkan masalah seperti ini lebih baik menambahkan cara seperti ini.
HapusNama : Andi Nurfika
BalasHapusNPM :2386206017
kelas : VB (PGSD)
prinsip problem solving yang saya pahami di sini yaitu
matematika tidak hanya menghafal rumus, tapi bagaimana cara siswa untuk memahami, mampu menghadapi, dan menyelesaikan masalah mereka di dunia nyata dengan kreativitas mereka.
berikut ini ada poin poin penting yang saya tanggapi
yang pertama Berorientasi pada masalah, prinsip ini sangat bagus di sini siswa dapat belajar dari masalah mereka di dunia nyata yang mereka alami sendiri dan jalani di kehidupan nya sehari-hari tidak bersifat abstrak.
yang kedua aktivitas reflektif dengan aktivitas ini siswa mengidentifikasi kesalahan, mengevaluasi aktivitas strategi yang di gunakan dan mengembangkan pemahaman lebih dalam dengan aktivitas ini mereka tidak hanya memperoleh nilai jawaban yang benar tetapi juga keterampilan berfikir yang baik
yang ketiga penggunaan strategi ini juga bagus karena prinsip ini membantu siswa untuk mencari dan membatunya memahami bahwa ada banyak cara dalam menyelesaikan masalah matematika. dan juga para siswa siswa dapat dapat memilih strategi apa saja yg lebih mudah, efektif, fleksibel dan efisien.
yang keempat kolaborasi dan diskusi prinsip ini juga tak kalah penting karena siswa tidak hanya belajar melalui penjelasan guru namun juga dari teman temannya melalui kerja atau diskusi kelompok mereka dapat bertukar ide dalam kegiatan itu.
yang kelima refleksi dan evaluasi. setelah masalah sudah di selesaikan siswa, mereka tidak langsung pindah ke soal atau ke masalah baru tetapi mereka baiknya di ajak merenungkan kembali proses nya yg mereka lalui
adakah prinsip-prinsip lain yang dapat bapak atau teman-teman tambahkan dalam problem solving ini agar program ini lebih banyak di gunakan?
Saya izin menjawab pertanyaan dari Andi ya, kalo menurut saya sendiri prinsip yang telah di tulis dalam Problem Solving sendri itu sudah cukup untuk memenuhi proses pembelajaran siswa,cukup memenuhi tujuan pembelajaran,dan cukup melatih siswa menjadi mandiri dan dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi , karena seperti yang kamu pahami dan telah kamu sampaikan isi poin dari problem solving dari yang pertama sampai yang kelima itu mencakup kegaiatan awal yang dapat dilakukan siswa sampai kegiatan akhir yang dapat dicapai siswa,
HapusNama : Andi Nurfika
BalasHapusNPM : 2386206017
Kelas : VB (PGSD)
ternyata ada banyak manfaat dari problem solving ini yaitu
perkembangan keterampilan berfikir kritis dan kreatif, dengan perkembangan ini siswa tidak hanya menghafal rumus tetapi juga dapat memahami cara yang harus di terapkan dalam kehidupan nyata.
peningkatan kemampuan pemecahan masalah, dengan ini siswa dapat terbiasa menanggapi masalah yang tidak terstruktur dan juga membentuk ketangguhan dalam berfikir.
BalasHapusMenurut saya, materi problem solving ini sangat bermanfaat dan menarik, terutama dalam membantu kami sebagai siswa untuk memahami pelajaran dengan cara yang lebih mendalam. Melalui problem solving, kami tidak hanya sekadar menghafal rumus atau teori, tetapi diajak untuk melatih kemampuan berpikir kritis, logis, dan kreatif dalam menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan. Dengan pendekatan pembelajaran yang dikaitkan langsung dengan situasi nyata, materi ini menjadi lebih mudah dipahami dan membuat proses belajar jadi lebih menyenangkan serta tidak membosankan. Selain itu, metode ini juga sangat membantu kami untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan di kehidupan sehari-hari. Kami menjadi terbiasa mencari solusi untuk setiap masalah yang dihadapi, sehingga kemampuan kami dalam menghadapi masalah menjadi lebih matang dan siap diaplikasikan di berbagai situasi. Secara keseluruhan, pembelajaran problem solving memberikan nilai tambah yang besar bagi pengembangan diri kami sebagai siswa yang kreatif dan mandiri dalam belajar maupun dalam kehidupan.
Nama : Zakky Setiawan
BalasHapusNPM : ( 2386206066 )
Kelas 5C
Materi Problem Solving dalam Matematika ini sangat bagus, memberi banyak Manfaat bagi Siswa dan Siswi di sekolah dasar terutama bagi sekolah dasar di desa terpencil, yang dimana para siswa dan siswi di desa terpencil bisa bersaing dengan pemahaman konsep matematika dengan siswa dan siswi di kota-kota besar. Hal ini bisa sangat penting karena melatih keterampilan berhitung dan pemikiran kritis seorang anak, hal ini bisa dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari seorang anak di desa yang di sesuaikan, misalnya cara menghitung luas ladang, sawah yang orang tua mereka punya, jadi bisa di perhitungkan berapa kira-kira bibit yang bisa di tanam di ladang atau sawah tersebut, dan juga mereka bisa menghitung berapa modal dan untung dari hasil panen nantinya agar kondisi ekonomi mereka tercukupi. Hal tersebutlah yang nantinya akan membuat matematika menjadi sangat bermanfaat.
Nama: Nanda Vika Sari
BalasHapusKelas: 5B PGSD
Npm: 2386206053
Pembahasan pada materi ini sangat mendalam, menegaskan bahwa problem silving bukan hanya sekedar mencari jawaban, namun juga tentang proses berpikir yang melibatkan pemahaman konsep perencanaan strategi, pertimbangan, dan penerapan nyata. Bertujuan pendidikan matematika modern agar mengembangkan berpikir kritis dan kemandirian para siswa saat belajar.
Nama: Novita Safitri
BalasHapusNpm: 2386206026
Kelas: V A
Pada materi problem solving ini siswa di ajak untuk dapat berpikir kritis tentang suatu masalah yang tidak memiliki solusi penyelesaiannya secara langsung. dan siswa juga di ajar kan untuk harus menggunakan pemikiran kritis dan juga kreatif untuk menyelesaikan suatu masalah, pada prinsip-prinsip problem solving ada juga di camtumkan tentang pendekatan problem solving dalam pembelajaran matematika salah satunya yaitu aktivitas reflektif, dimana siswa didorong untuk tidak hanya menyelesaikan masalah tetapi juga mereka harus merenungkan proses yang mereka lalui, aktivitas reflektif ini juga dapat membantu siswa untuk mengidentifikasi kesalahan mengevaluasi efektivitas strategi yang digunakan, dan mengembangkan pemahaman siswa tentang masalah dengan lebih dalam.
Nama :Rosa Lia Ana Rezki
BalasHapusKelas : VB PGSD
Npm : 2386206015
pada materi ini kita mengetahui bahwa Problem solving memang sangat penting dalam membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, serta meningkatkan kemampuan mereka dalam mengatasi masalah. Dengan demikian, siswa dapat menjadi lebih mandiri, percaya diri, dan siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Keterampilan problem solving juga sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, karena dapat membantu individu membuat keputusan yang tepat dan efektif dalam berbagai situasi.
Nama: Sarimahyanti Mandingu
BalasHapusKelas: VB PGSD
Npm: 2386206072
Materi tentang Manfaat Problem Solving dalam Pembelajaran Matematika sudah sangat baik karena:
Bahasanya jelas dan runtut .Setiap manfaat dijelaskan dengan kalimat yang mudah dipahami. Hal ini memudahkan pembaca, terutama guru maupun siswa, untuk memahami pentingnya pendekatan problem solving Menunjukkan keterkaitan dengan kehidupan nyata Tidak hanya berhenti pada teori, materi ini menekankan penerapan matematika dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengelola keuangan dan menghadapi masalah di tempat kerja. Ini penting agar siswa merasa bahwa matematika relevan dengan hidup mereka.Menguatkan keterampilan penting siswa Dijelaskan bahwa problem solving melatih berpikir kritis, kreatif, kemandirian, serta ketangguhan dalam menghadapi tantangan. Keterampilan ini memang sangat dibutuhkan dalam era sekarang, tidak hanya untuk belajar tetapi juga untuk masa depan karier siswa.Mendorong kemandirian belajar Materi menekankan bahwa siswa tidak selalu harus bergantung pada guru. Ini sejalan dengan tujuan pendidikan abad 21, yaitu menyiapkan siswa agar mampu belajar sepanjang hayat.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Alya Salsabila
BalasHapusNpm : 2386206062
kelas : V C
Terimakasih banyak bapak, atas penjelasan materinya tentang problem solving dalam matematika. saya mau nanya pak, kan dalam problem solving banyak langkah-langkahnya kalau kita mengerjakan soal matematika tapi ternyata yang kita kerjakan itu salah di langkah awal memahami soal, biasanya cara memperbaikinya gimana pak?
Saya izin menjawab pertanyaan nya Alya ya
Hapusmenurut saya langkah awal dalam menyelesaikan permasalahan yang Alya tanyakn ialah:
1. Perhatikan penjelasan guru di kelas saat guru melakukan pembelajaran dengan seksama, dengan memperhatikan guru menjelaskan ini akan meminimalisir kesalahan pengerjaan tugas di awal
2. Jika sudah memperhatikan penjelasan guru dengan seksama tapi masih salah mengerjakan tugas dilangkah awal maka hal yang harus dilakukan Alya ialah mencoba bersdiskusi dengaan teman sebangku Alya untuk menanyakan langkah-langkah penyelesaian tugas tersebut.
3. Jika sudah melakukan cara yang ke-2 juga masih kurang dimengerti oleh Alya maka cara selanjutnya adalah meminta bimbingan guru untuk membimbing Alya dalam mengerjakan tugas agar tidak salah diawal
4. jika cara 3 sudah dijalankan cara selanjutnya Alya dapat terus berlatih mengerjakan tugas agar mahir dalam pembelajaran tersebut supaya tidak terjadi salah langkah diawal dalam mengerjakan tugas
5. dan yang terakhir ialah belajar dengan sungguh-sungguh.
Baik terimakasih banyak atas materi yang sangat bermanfaat untuk kami para calon guru terkait problem solving yang memang seharusnya dipahami calon guru sebelum memberikan tugas atau latihan kepada siswanya, nah terkait pemamparan diatas yang saya baca ternyata problem solving ini mengarahkan siswa untuk bisa berdiri sendiri dan melatih kemandirian diri siswa tersebut, agar dapat berpikir kristis,mandiri dan cekatan serta dapat memecahkan masalah yang dihadapinya,namun dalam hal kemandirian siswa dalam memecahkan masalah atau menyelesaikan tugas bersama kelompok ada peran penting yang tidak dapat dilepaskan yaitu tetap ada pengawasan seorang guru yang siap mengarahkan dan mengkoordinir jalanya penyelesaian tugas yang dikerjakan. Sama seperti yang telah dijelaskan diatas guru juga harus memfasilitasi jalanya diskusi untuk mengevaluasi hasil kerja siswa, nah berarti pada problem solving ini murid maupun guru mempunyai perannya masing-masing untuk mencapai tujuan atau hal kegiatan yang sudah dilangsungkan.
BalasHapusNama : Nadia Vega
BalasHapusKelas : 5C PGSD 2023
NPM : 2386206063
terima kasih banyak bapak, atas materinya. saya jadi lebih ngerti kalau strategi problem solving bisa beda beda. tapi saya mau nanya pak? strategi mana yang paling gampang dipakai kalau semisalnya kita mendapatkan soal matematika yang lumayan panjang?
Saya izin menjawab ya.
HapusPertanyaannya bagus sekali, Nadia!
Dalam matematika, strategi problem solving yang paling mudah dipakai untuk soal panjang biasanya pakai langkah“Understand – Plan – Do – Check.” dari yang pernah saya baca langkah ini efektif dan sangat cocok,jadi kita pahami dulu isi soalnya, rencanakan cara penyelesaiannya, kerjakan langkah-langkahnya dengan teliti, lalu cek lagi hasil akhirnya. Cara ini bisa bikin kita tidak gampang panik dan bisa lebih fokus nyelesaiin soal satu per satu. Dengan latihan rutin, strategi ini bisa banget loh membantu meningkatkan cara berpikir logis dan teliti dalam matematika. Semoga bermanfaat ya jawabannya.
Nama : Okta Putri Aditia
BalasHapusNIM : 2368206060
Kelas : 5B PGSD 23
Terimakasih pak.
pembelajaraan tentang problem solving ini jadi lebih bagus untuk belajar matematika, problem solving ini juga sama seperti kehidupan sehari hari lebih mudah di pahami oleh anak anak, contoh nya seperti membagi kue atau menggukur sama panjang meja, kebayang kalo melajar matematikan tidak melulu soal rumus.
Baik pak terimakasih atas materinya, disini dapat saya pahami bahwa materi ini bagus karena menekankan pentingnya problem solving untuk melatih berpikir kritis, kreatif, mandiri, serta mampu menerapkan matematika dalam kehidupan nyata. contohnya untuk saya sndri saat mengatur keuangan bulanan, bisa pakai matematika untuk mencari solusinya bagaiamana agar semua kebutuhan terpenuhi.
BalasHapusIzin bertanya, bagaimana caranya mba rili menggunakan matematika untuk mencari solusi dalam mengatur keuangan bulanan agar kebutuhan mba rili semua terpenuhi?
HapusBaik saya akan menjawab pertanyaan mba Sely. Biasanya saya kalau dapat uang bulanan, mislanya dapatnya sekian nah saya akan catat tuh semua kebutuhan yg wajib saya beli (pengeluarannya) dan sisanya saya akan simpan untuk kebutuhan yg akan datang. Jadi dengan menghitung pengeluaran, saya bisa tahu mana yg harus saya prioritaskan, dan harus mementingkan kebutuhan bukan keinginan, supaya kebutuhan saya terpenuhi.
HapusMenurut saya problem solving itu dalam pembelajaran matematika sangat efektif sekali untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa.
BalasHapusbaik sebelumnya terima kasih atas penjelasan yang bapak berikan, pembelajaran problem solving disini memberikan saya banyak sekali manfaat, tentunya kita dapat mengidentifikasi suatu permasalahan, kemudian menganalisis apa penyebab nya, lalu mencari solusi juga alternatif solusi yang terbaik dan kemudian menentukan serta melaksanakan solusi itu untuk menyelesaikan masalah dengan sebaik mungkin.
BalasHapusjuga dalam problem solving ini memberikan saya manfaat untuk mengembangkan kreativitas dan berfikir kritis saya, juga melatih saya untuk mengambil keputusan serta meningkatkan pemahaman saya.
Nama : Sitti Fatimatus Zehroh
BalasHapusNpm : 2386206020
Prodi/kelas : 5A
untuk problem solving itu, sebelumnya saya memiliki pengalaman, yaitu disaat saya menjadi bendahara, saya pernah menjadi bendahara saat di sekolah SMK & di sebuah organisasi, disini saya dan rekan saya di percaya dan di beri tangung jawab yang sangat besar untuk mengatur, mencatat dan melaporkan keuangan secara akurat, namun sering sekali kami mengalami masalah entah itu uang yang kurang sehingga kami harus mengganti (menombok), ataupun catatan keuangan yang kelebihan maupun kekurangan, nah dari kelalaian itu kami mulai kedepan nya lebih teliti lagi dalam mencatat, juga memeriksa nota-nota belanja, lebih memerhatikan lagi tanggal pemasukan ataupun pengeluaran keuangan agar tidak terjadi kesalahan kembali dalam catatan dan kami juga langsung mencatat transaksi secara langsung tanpa menunda-nunda.
NAMA:M.GHOZIANNOOR
BalasHapusKELAS:5D PGSD
NPM: 2386206094
Izin menanggapi bapak
Yang saya tangkap dari Problem Solving itu bukan cuma tentang hafal rumus matematika, tapi cara kita berpikir saat ketemu masalah yang solusinya enggak bisa langsung dilihat.
Poin Pentingnya:
Bukan Hafalan,Tapi akal: Matematika dilihat sebagai alat untuk mikir kritis dan kreatif. Tokoh utamanya, George Polya, beliau bilang ada 4 langkah:
Pahami Masalah ngerti dulu apa yang ditanya dan apa yang sudah kita punya.
Buat tencana pilih strategi atau cara kerjenya
Jelankan rencana kerjakan perhitungannya.
Cek Lagi & pikirkan lihati lagi, sudah benar belum? Ada cara lain yang lebih bagus? (Ini yang paling penting etam ingati!)
Manfaat nyata pendekatan ini bikin kita jadi
Pintar Cari Solusi enggak gampang nyerah kalau ada masalah baru di hidup tapi balik lagi ke kitanya sih hahaha.
Lihat guna matematika sadar kalau matematika itu kepakai buat ngatur duit, bagi kue, atau desain sesuatu atau ngitung untuk top up game seperti saya wkwk.
Di Sekolah nih pendekatan bikin belajar jadi seru karena pakai masalah dari kehidupan sehari-hari (misalnya, bagi kue, hitung uang jajan). Siswa diajak kerja bareng dan berani coba coba strategi sendiri.
NAMA:VIRGINIA JAU
BalasHapusKELAS: VD
NIM: 2386206089
Menurut saya materi problem solving ini sangat bagus untuk bisa membantu siswa dalam menyelesaikan pekerjaan meraka sehari hari. Waktu kecil, kita sering bantu Ibu berjualan kue atau kah apa saja di pasar. di saat Ibu kita bingung karena banyak pelanggan yang ingin membeli kue, tapi kue yang tersisa tidak cukup. Aku ingat pelajaran matematika tentang pengurangan dan pembagian. Aku coba hitung, ternyata jika setiap pelanggan membeli setengah dari sisa kue, semua kebagian dengan adil. Ibu senang sekali dan sejak itu aku jadi lebih percaya diri dengan matematika. dari sini kita bisa membantu org org sekitar kita dengan rumus matematika tersebut.
NAMA :VIRGNIA JAU
HapusKELAS:VD
NIM:2386206089
materi ini juga adalah latihan buat otak kita biar jadi lebih cerdas dan terstruktur. Latihan memecahkan masalah matematika itu melatih logika dan kemampuan berpikir analitis, yang berguna banget buat ngambil keputusan yang tepat dalam banyak hal, baik di rumah, di sekolah, atau bahkan nanti waktu kerja. Jadi, problem solving itu investasi buat diri sendiri biar makin pintar dan mandiri dalam menghadapi masalah apa pun.
Terimakasih bapak atas informasinya tentang problem solving, setelah saya membaca artikel ini saya menangkap bahwa banyak manfaat yang bisa diambil dari program solving, yaitu sangat membantu siswa berpikir kritis dan kreatif didalam kehidupan sehari-hari. Saya juga. baru mengetahui penjelasan tentang contoh-contoh yang dijelaskan di artikel tersebut sudah pernah saya lakukan ketika saya masih di SD dan baru saya menyadari sekarang itu termasuk program solving. Saya juga ingin bertanya terkait problem solving ini apa ada kekurangan dan tantangan yang dihadapi ketika menggunakan problem solving, dan juga solusi nya untuk mengatasi kekurangan dan tantang tersebut seperti apa pak?
BalasHapusSaya izin menjawab pertanyaan kamu ya Maria Elsiana, menurut saya dalam penerapan suatu program pasti ada kekurangan dan kelebihannya , nah kalo menurut saya kekurangan dari penerapan problem solving sendiri sesuai penjelasan diatas ialah setiap siswa pastinya memiliki pola pikir yang berbeda-beda, ada anak yang lebih cepat pemikirannya dan ada juga anak yang kurang cepat pemikirannya, selain itu ada anak yang cepat memahami materi dan ada juga yang lambat memahami materi , lalu contoh lain ada yang bisa secara mandiri mengerjakan tugas dan ada juga anak yang masih membutuhkan bimbingan. Nah kesenjangan ini bisa menjadi kekurangan dan juga tantangan bagi seorang guru dalam menerapkan Problem Solving ini.
HapusLalu untuk solusinya sendiri dari tantangan diatas menurut saya ialah :
pastikan sebelum memberikan tugas lanjutan awali tugas awal secara berkelompok, untuk melatih siswa berpikir bersama ini juga termasuk kolaborasi yang baik dan melatih kemandirian juga, selanjutnya untuk tantangan siswa yang memahami materi lebih cepat dan tidak cepat ialah bimbingan dari guru ,pastikan sebelum melanjutkkan materi pembelajaran selanjutnya guru menayakan sampai mana pemahaman siswa terhadap pembeljaran yang dilangsungkan, dengan ini kita mengetahui sampai mana pemahan siswa akan materi yang guru sampaikan untuk meminimalisir siswa yang kurang cepat memahami materi, jika ada guru meminta siswa memberitahukan materi mana yang kurang jelas bagi siswa tersebut.
Dan terakhir solusi untuk anak yang masih kurang mampu untuk mandiri dalam mengerjakan tugas, nah sebagai guru pasti memahami kondisi siswanya, jika siswa mengalami kendala ini sebagai guru kita mendekati orang tua untuk meminta bimbingan orang tua dari rumah untuk melatih siswa mandiri, misalnya belajar, rajin mengerjakan soal-soal, jika perlu didaftarkan les/bimbel, nah sebagai guru juga ikut memantau perekembangn siswa tersebut disekolah.
sekian jawaban dari saya semoga bermanfaat..
Saya setuju sekali sama pendapat kamu Alusia! 🫶✨
HapusEmang penting banget sih buat guru tuh ngerti kondisi siswanya satu per satu. Kadang ada yang udah mandiri, tapi ada juga yang masih butuh dorongan dari orang tua atau bimbingan ekstra. Cara kamu bilang guru bisa kerja sama sama orang tua tuh bagus sekali, karna emang pendidikan anak tdk bisa cuma di sekolah aja harus bareng-bareng juga dari rumah. Dan ide ngajak siswa ikut bimbel atau latihan tambahan juga mantap banget! Jadi biar mereka itu jadi terbiasa belajar mandiri tapi tetap dalam pantauan guru. Intinya, kolaborasi guru, siswa, dan orang tua tuh kuncinya supaya anak bisa berkembang maksimal,terimakasih untuk tanggapan nya ya.🫶
Nama : Maria Elsiana Sere
BalasHapusKelas : 5B PGSD
Npm : 2386206019
Saya juga mau berbagi pengalaman saya di komentar ini🙏dulu ketika saya mengingat kembali pengalaman belajar Matematika saat saya masih di Sekolah Dasar, saya menyadari bahwa kemampuan problem solving sudah mulai diperkenalkan sejak saya masih di sekolah dasar, meskipun waktu itu saya belum paham maknanya. Salah satu pengalaman yang masih saya ingat sampai sekarang adalah ketika guru memberikan soal cerita tentang waktu dan pembagian kue.
Guru tidak langsung meminta kami untuk menghitung hasilnya, tetapi mengajak kami memikirkan situasi nyatanya seperti apa. Contoh nya;
“Sekolah mulai pukul 07.00 dan selesai pukul 12.00. Berapa lama waktu belajar di sekolah?”
Satu batang cokelat dibagi untuk 5 teman. Berapa bagian yang didapat setiap anak?”
Saya merasa cara guru mengajar seperti itu sangat membantu saya memahami Matematika bukan hanya sebagai angka, tetapi juga sebagai cara berpikir dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Pengalaman itu membuat saya sadar bahwa belajar Matematika sebenarnya bisa menyenangkan jika disajikan dengan cara yang kontekstual dan melibatkan kita untuk berpikir. Sekarang, setelah saya dewasa dan mempelajari dunia pendidikan, saya bisa melihat bahwa kegiatan sederhana yang dulu kami lakukan sebenarnya adalah bentuk pembelajaran berbasis problem solving. Guru saat itu telah membimbing kami untuk berpikir kritis, mengamati, mencoba, dan tidak takut salah. Itulah pengalaman yang menurut saya sangat berkesan dan juga membentuk cara berpikir saya hingga sekarang.
wah berarti seru ya belajar bersama guru Maria Elsiana, gurunya membuat cerita yang yang menarik untuk dijadikan soal, kan kita tau ya anak SD suka sekali jajan, jadi ketika guru memberikan soal berupa hitung-menghitung yang menurut mereka sedikit hott taoi guru mamapu mengibaratkan soal hitungan yang hott tadi dengan jajan pasti siswa pada cepat hitungnya hehe.
HapusNama: Maria Elsiana Sere
HapusKelas: 5B PGSD
NPM: 2386206019
Wah iya bener banget Alusia! 😄 Cara guru ngajarin itu keren sih, bisa bikin pelajaran yang awalnya keliatan rumit jadi seru dan juga gampang dimengerti. Soal cerita yang dikaitkan sama kehidupan sehari-hari kayak jajan tuh emang relate banget sama anak SD. Mereka kan emang suka banget jajan, jadi pas dikasih soal yang tema nya tentang jajan, otomatis pasti lebih semangat dan fokusnya jadi nambah. Kadang tuh anak SD kalau disuruh ngitung aja tanpa konteks bisa langsung bosan, tapi kalau dibungkus dalam cerita menarik kayak gitu, mereka malah nggak sadar lagi belajar. Cara kayak gini juga bisa ngelatih mereka buat mikir logis dan kreatif lohh, karena kan mereka ngebayangin situasi nyata sambil ngitung. Intinya, pembelajaran yang kontekstual tuh emang ngaruh banget buat bikin suasana kelas jadi hidup dan juga tidak kaku. Keren banget kalau semua guru bisa mengajar seperti ini.
Nama : Nabilah Aqli Rahman
BalasHapusKelas : 5D PGSD
NPM : 2386206125
Setelah membaca tulisan Bapak di blog kali ini saya jadi semakin sadar kalau memahami konsep problem solving itu penting sekali. Bukan cuman bermanfaat saat mengerjakan soal matematika, tapi juga untuk kehidupan sehari-hari.
Nah tadi kan saya baca tulisan Bapak banyak menjelaskan manfaat dari problem solving ini, menurut saya problem solving ini tetap bisa menimbulkan tantangan pak kalau nggak dirancang dengan hati-hati. Misanya, siswa yang belum kuat dasar matematikanya bisa merasa bingung atau malah kewalahan saat langsung diberi soal rumit dan berhubungan dengan kehidupan nyata. Ini bisa membuat si anak tadi merasa kurang percaya diri dan jadi malas belajar. Terus juga kalau pembelajaran dilakukan dalam kelompok, kadang hanya siswa yang aktif yang benar-benar mengerjakan tugasnya. Sementara yang lain hanya ikut-ikutan. Soal waktu juga. Waktu belajar bisa jadi lebih lama karna siswa perlu diskusi dan eksplorasi dulu sebelum menemukan solusi.
Jadi, meskipun pendekatan ini sangat bagus untuk melatih berpikir kritis, tetap perlu strategi yang tepat supaya semua siswa (dan guru juga barangkali) bisa belajar, berkembang, dan bertumbuh dengan nyaman.
Nama: Yormatiana Datu Limbong
BalasHapusKelas: V C
Npm: 2386206082
Izin menanggapi pak,Saya ingin tahu kenapa pembelajaran kontekstual bisa membuat siswa lebih mudah memahami matematika?Apakah karena materinya dikaitkan dengan hal-hal yang dekat dengan kehidupan mereka?Lalu, bagaimana cara guru supaya bisa buat soal problem solving yang benar-benar menarik dan tidak membosankan?
Nama : Desy Olivia Sapitri
HapusKelas / Npm : 5D / 2386206087
baik ijin menjawab sebagian dari pertanyaan kak yorma, jadi ya memang benar pembelajaran kontekstual itu mempermudah pendidikan matematika, apalagi jika materinya dikaitkan dengan kehidupan nyata siswa atau kehidupan sehari hari mereka. Siswa belajar melalui pengalamannya sendiri.
contohnya jika materinya operasi hitung penjumlahan atau pengurangan, misal "Ana mempunyai uang sebesar Rp10.000 ia membeli 2 butir telur seharga Rp3.000 per butir. Maka sisa berapa uang Ana?"
dengan begini siswa lebih memahami konsep matematika jika digunakan dalam kehidupan sehari hari, dan meningkatkan minat belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa.
nah untuk yg pertanyaan kedua, apa strategi guru agar bisa membuat soal problem solving yg menarik dan tidak membosankan?
nah siswa bisa dibentuk dalam beberapa kelompok kecil untuk memecahkan suatu permasalahan. mereka diskusi dan bertukar ide sesama kelompok. Karena dengan diskusi ini membuat mereka lebih aktif berpikir.
Untuk strategi yg kedua guru bisa membuat desain pembelajaran matematika lewat game edukatif seperti kuis interaktif, kahoot quizizz dll agar suasana kelas menantang atau seru dan lebih menyenangkan.
menurut jawaban saya itu ya kak semoga membantu 🙏🏻
Problem solving atau pemecahan masalah di sini guru dan siswa diajarkan untuk berpikir kritis dan logis untuk memecahkan sebuah masalah dalam pelajaran matematika. Dengan latihan yang berulang siswa dan guru lebih mudah dalam menghadapi masalah yang tidak terstruktur. Dengan pembiasaan berlatih mengerjakan suatu permasalahan siswa lebih mandiri dalam belajar. Pemecahan masalah ini tidak hanya bertujuan untuk mendapatkan jawaban tetapi juga membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan logis dalam menghadapi persoalan matematika maupun situasi nyata sehari-hari.
BalasHapusDan dari yang saya baca ini saya ada cerita : jadi saat itu saya ditransfer sama orang tua saya untuk uang bulanan yang bisa dibilang tidak cukup untuk 1 bulan apalagi melihat kondisi anak kos ini sangat banyak pengeluaran dan saya juga tergolong orang yang sangat boros di situ saya berpikir gimana uang yang orang tua saya berikan itu cukup untuk satu bulan. jadi,saya bikin pembukuan agar uang yang berikan oleh orang tua saya tersebut dapat cukup untuk satu bulan. Saya bikin pembukuan saya usahakan setiap satu minggu saya hanya bisa mengeluarkan uang yang bisa dikatakan sedikit dan pengeluaran saya tidak boleh lebih.karena jika saya mengeluarkan lebih berarti uang yang orang tua saya berikan ini tidak cukup untuk satu bulan. kemudian setelah saya melakukan pembukuan,ternyata uangnya orang tua saya berikan cukup untuk satu bulan. jadi di sini saya juga mendapat pengetahuan baru bahwa problem solving atau pemecah masalah ini bisa kita dapat di dalam kehidupan kita sehari-hari tanpa kita sadari,Kita sudah juga mengembangkan kemampuan berpikir kritis untuk memecahkan masalah yang kita hadapi.
HapusNama : Reslinda
BalasHapusNpm : 2386206067
Kelas : V C
Yang menarik dari artikel ini adalah penekanannya pada berpikir kritis. Problem solving memang bikin anak-anak terbiasa mikir lebih dalam. Kalau dibiasakan, mereka nggak cuma jago hitung tapi juga bisa nyari solusi dalam hidup sehari-hari. Inspiratif banget tulisannya.
Nama: Syahrul
BalasHapuskelas: 5D
NPM: 2386206092
tanggapan saya mengenai pembahasan diatas bisa di bilang luar biasa,karena tidak cuma ngasih tau apa itu problem solving,tapi juga ngasih tau mengapa cara ini penting.Intinya di sini mengajarkn bukan cuma. menghafal rumus tapi cara kita berpikir kritis, untuk menghadapi tantangan.ini menunjukkan bahwa problem solving melatih siswa menjadi berpikir bukan cuma bisa jadi penghitung
nama : Syahrul
BalasHapuskelas: 5D
NPM :2386206092
pembahasan ini juga membantu dan gampang di pahami karena sudah ada langkah-langkah yg bisa di tiru guru.contoh contohnya juga langsung dari kehidupan sehari-hari anak SD seperti hitung duit jajan.Hal ini sangat relevan karena buat matematika jadi nyata gak selalu di buku.singkatmya tuh panduannya lengkap dan berguna buat pengajar supaya matematika jadi menarik
Nama: Nur Sinta
BalasHapusNPM: 2386206033
Kelas: 5B PGSD
Tanggapan saya mengenai problem solving dalam matematika ini sangat menarik dan saya setuju sekali dengan pendekatan ini yang akan meningkatkan keterampilan berpikir siswa dan membantu siswa memahami matematika lebih mendalam melalui pembelajaran kontekstual yaitu memecahkan masalah yang nyata dan relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa, dalam pendekatan ini siswa diajarkan menggunakan pemikiran kritis dan kreatif di mana memerlukan kemampuan berpikir logis dan keterampilan berkomunikasi dalam menemukan solusi. Siswa tidak hanya mengenal rumus yang tidak tahu kapan digunakan pada kehidupan sehari-hari dengan adanya pendekatan ini siswa akan menyadari bahwa matematika ternyata berguna di kehidupan sehari-hari mereka
Nama: Ratna Andina
BalasHapusNPM: 2386206074
Kelas: 5C PGSD
Ijin bertanya pak, bagaimana caranya supaya kami bisa menggunakan problem solving bukan cuma ketika ada tugas, tapi juga bisa kami gunakan untuk kegiatan sehari-hari?
Terima kasih bapak untuk materinya, dalam pembelajaran ini kita dapat mengetahui bawahwasanya problem solving dalam konteks pendidikan matematika adalah proses dimana siswa dihadapkan pada masalah yang tidak memiliki solusi langsung atau prosedural. dengan menggunakan pendekatan problem solving siswa diminta untuk berpemikiran kritis dan kreatif untuk menemukan solusi karena untuk mengajarkan siswa untuk tidak hanya mengandalkan rumus tetapi juga untuk mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana dan mengapa metode tertentu digunakan
BalasHapus