Koneksi Matematis: Principles and Standards for School Mathematics NCTM



Kemampuan koneksi matematis adalah salah satu aspek penting dalam pembelajaran matematika yang ditekankan oleh National Council of Teachers of Mathematics (NCTM) dalam buku Principles and Standards for School Mathematics. Definisi dari kemampuan koneksi matematis adalah kemampuan siswa untuk menghubungkan berbagai konsep matematika satu sama lain, serta menghubungkannya dengan situasi nyata atau disiplin ilmu lain. Ini berarti bahwa siswa tidak hanya belajar konsep matematika secara terpisah, tetapi juga melihat bagaimana konsep-konsep tersebut saling terkait dan relevan dengan konteks yang lebih luas, baik di dalam maupun di luar bidang matematika.


Dalam pembelajaran matematika, kemampuan koneksi sangat penting karena membantu siswa memahami bahwa matematika adalah disiplin yang terintegrasi dan relevan dengan berbagai aspek kehidupan. Siswa yang memiliki kemampuan koneksi yang baik akan lebih mudah memecahkan masalah karena mereka dapat mengaitkan pengetahuan yang sudah dimiliki dengan masalah baru yang dihadapi.


Standar Koneksi Matematis NCTM menetapkan beberapa standar penting dalam kemampuan koneksi matematis, yaitu:


Menghubungkan Ide-Ide Matematika: Siswa harus dapat mengidentifikasi hubungan antara berbagai konsep dan prosedur matematika. Mereka harus mampu mengaitkan pengetahuan matematika baru dengan apa yang sudah mereka ketahui.


Menghubungkan Matematika dengan Disiplin Lain: Siswa perlu memahami bahwa matematika tidak berdiri sendiri sebagai disiplin ilmu yang terisolasi, melainkan memiliki keterkaitan dengan disiplin ilmu lain seperti sains, teknologi, dan ilmu sosial.


Menghubungkan Matematika dengan Kehidupan Sehari-Hari: Siswa harus dapat melihat bagaimana konsep-konsep matematika yang mereka pelajari dapat diterapkan dalam konteks kehidupan nyata. Ini mencakup masalah-masalah praktis yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari.


Standar ini menekankan pentingnya siswa dalam melihat matematika sebagai disiplin ilmu yang terintegrasi dan bermanfaat, bukan sekadar himpunan aturan atau prosedur yang harus dihafal.


Sintaks Koneksi Matematis

Sintaks koneksi matematis mengacu pada langkah-langkah sistematis yang diambil oleh siswa untuk mengidentifikasi dan membangun hubungan antara konsep-konsep matematika atau antara matematika dan disiplin ilmu lainnya. Sintaks ini memberikan kerangka berpikir yang jelas bagi siswa untuk menghubungkan informasi dan menerapkannya secara efektif dalam pemecahan masalah.


Sintaks koneksi matematis mencakup beberapa tahapan utama:


Mengidentifikasi Konsep-Konsep Matematika yang Dapat Dihubungkan: Langkah pertama dalam koneksi matematis adalah mengidentifikasi konsep-konsep yang relevan. Siswa harus mampu melihat keterkaitan antara konsep yang sudah dipelajari dengan konsep baru yang mereka hadapi.


Contoh: Dalam mempelajari bilangan pecahan, siswa dapat menghubungkan konsep ini dengan pembagian, yang merupakan konsep dasar yang sudah mereka pelajari sebelumnya.

Menemukan Keterkaitan Antar Konsep: Setelah mengidentifikasi konsep yang relevan, siswa harus mencari keterkaitan antar konsep. Ini bisa melibatkan pemahaman tentang bagaimana satu konsep dapat memengaruhi atau menjelaskan konsep lainnya.


Contoh: Siswa yang mempelajari perkalian pecahan bisa melihat hubungan antara operasi tersebut dengan skala atau pengurangan bilangan asli.

Menghubungkan Matematika dengan Disiplin Ilmu Lain: Siswa harus mencoba untuk mengaitkan pengetahuan matematika mereka dengan disiplin ilmu lain, seperti sains, ekonomi, atau teknologi. Ini akan membantu mereka melihat relevansi matematika dalam berbagai konteks.


Contoh: Siswa dapat menggunakan pecahan dan desimal untuk menghitung keuntungan dan kerugian dalam konteks bisnis sederhana.

Menghubungkan Matematika dengan Kehidupan Sehari-Hari: Langkah ini melibatkan penerapan konsep matematika dalam situasi kehidupan nyata. Siswa diajarkan untuk melihat bagaimana konsep-konsep yang mereka pelajari dapat diterapkan dalam menyelesaikan masalah sehari-hari.


Contoh: Siswa yang mempelajari konsep perbandingan dapat menggunakannya untuk menghitung diskon harga saat berbelanja.

Merefleksikan Hubungan yang Ditemukan: Langkah terakhir adalah merefleksikan hubungan yang telah ditemukan. Siswa perlu memeriksa apakah hubungan yang mereka temukan valid dan bagaimana hubungan tersebut membantu mereka dalam memahami konsep yang lebih luas.


Contoh: Siswa yang telah mempelajari konsep pecahan dan melihat aplikasinya dalam berbagai konteks dapat merefleksikan bagaimana hubungan antara pecahan dan pembagian membantu mereka dalam memahami lebih banyak tentang angka.

Contoh Koneksi Matematis untuk Anak Sekolah Dasar dalam Konten Matematika

Di tingkat sekolah dasar, penting untuk menanamkan kemampuan koneksi matematis pada siswa agar mereka dapat melihat relevansi matematika dalam berbagai situasi. Berikut adalah beberapa contoh bagaimana koneksi matematis dapat diterapkan dalam konteks pembelajaran matematika di sekolah dasar:


Contoh 1: Menghubungkan Penjumlahan dengan Perkalian

Masalah: "Jika saya memiliki 4 kotak, dan setiap kotak berisi 3 pensil, berapa jumlah seluruh pensil yang saya miliki?"


Mengidentifikasi Konsep yang Dapat Dihubungkan: Dalam masalah ini, siswa harus mengenali bahwa mereka dapat menggunakan penjumlahan atau perkalian untuk menyelesaikan masalah.


Menemukan Keterkaitan Antar Konsep: Siswa harus memahami bahwa masalah ini dapat diselesaikan dengan menambahkan jumlah pensil di setiap kotak (3 + 3 + 3 + 3) atau dengan mengalikan jumlah kotak dengan jumlah pensil di setiap kotak (4 × 3).


Menghubungkan Matematika dengan Kehidupan Sehari-Hari: Siswa dapat melihat bahwa konsep ini relevan dengan situasi nyata, seperti menghitung jumlah benda dalam kelompok-kelompok yang sama besar, misalnya dalam konteks kelas atau di rumah.


Merefleksikan Hubungan yang Ditemukan: Setelah menyelesaikan masalah, siswa bisa merefleksikan bahwa perkalian adalah cara cepat untuk melakukan penjumlahan berulang dan bahwa ini membantu mereka menyelesaikan masalah dengan lebih efisien.


Contoh 2: Menghubungkan Konsep Pecahan dengan Pembagian

Masalah: "Lina memiliki 6 potong pizza yang akan dia bagi kepada 4 temannya. Berapa banyak pizza yang akan diterima setiap teman?"


Mengidentifikasi Konsep yang Dapat Dihubungkan: Siswa dapat mengenali bahwa masalah ini melibatkan konsep pecahan dan pembagian.


Menemukan Keterkaitan Antar Konsep: Siswa perlu memahami bahwa membagi 6 potong pizza kepada 4 teman berarti setiap teman akan menerima bagian dari keseluruhan pizza. Dalam konteks ini, mereka perlu menghubungkan konsep pembagian dengan pecahan, di mana 6/4 dapat direduksi menjadi 1 1/2.


Menghubungkan Matematika dengan Kehidupan Sehari-Hari: Siswa dapat mengaitkan situasi ini dengan pengalaman sehari-hari, seperti membagi makanan dengan teman-teman mereka.


Merefleksikan Hubungan yang Ditemukan: Setelah menyelesaikan masalah, siswa dapat merefleksikan bahwa pembagian sering kali melibatkan pecahan dan bahwa pecahan adalah cara untuk mengungkapkan pembagian benda-benda menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.


Contoh 3: Menghubungkan Geometri dengan Seni

Masalah: "Bagaimana kita dapat menggunakan bentuk-bentuk geometri seperti segitiga, lingkaran, dan persegi untuk membuat sebuah gambar?"


Mengidentifikasi Konsep yang Dapat Dihubungkan: Siswa harus mengenali bahwa mereka bisa menggunakan bentuk-bentuk geometris untuk menciptakan gambar atau pola dalam seni.


Menemukan Keterkaitan Antar Konsep: Siswa perlu memahami bahwa bentuk-bentuk geometris yang dipelajari dalam matematika (seperti segitiga, persegi, dan lingkaran) dapat digunakan untuk membangun gambar atau karya seni.


Menghubungkan Matematika dengan Disiplin Lain: Siswa dapat mengaitkan konsep ini dengan seni visual, di mana bentuk-bentuk geometris digunakan untuk menciptakan desain atau gambar.


Merefleksikan Hubungan yang Ditemukan: Setelah menciptakan gambar menggunakan bentuk-bentuk geometris, siswa dapat merefleksikan bahwa geometri tidak hanya bermanfaat dalam matematika tetapi juga dalam seni dan desain.


Contoh 4: Menghubungkan Matematika dengan Ilmu Pengetahuan Alam

Masalah: "Seorang petani memiliki 3 baris tanaman, dan setiap baris memiliki 5 tanaman. Jika dia ingin menanam 2 kali lebih banyak tanaman tahun depan, berapa banyak tanaman yang akan dia miliki?"


Mengidentifikasi Konsep yang Dapat Dihubungkan: Dalam masalah ini, siswa harus mengenali bahwa mereka dapat menghubungkan konsep perkalian dan penggandaan dengan konsep pertumbuhan dalam ilmu pengetahuan alam.


Menemukan Keterkaitan Antar Konsep: Siswa perlu memahami bahwa menggandakan jumlah tanaman dapat dihitung dengan mengalikan jumlah tanaman saat ini (3 × 5) dengan 2.


Menghubungkan Matematika dengan Disiplin Lain: Siswa dapat menghubungkan konsep ini dengan ilmu pengetahuan alam, di mana penggandaan dapat digunakan untuk memodelkan pertumbuhan populasi atau tanaman.


Merefleksikan Hubungan yang Ditemukan: Setelah menyelesaikan masalah, siswa dapat merefleksikan bahwa konsep penggandaan dalam matematika sering digunakan dalam konteks pertumbuhan dalam ilmu pengetahuan alam.


Dengan mengajarkan koneksi matematis, guru dapat membantu siswa memahami bahwa matematika adalah disiplin yang terintegrasi dan relevan dengan berbagai aspek kehidupan.

1 Komentar

  1. Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
    Npm : 2386206058
    Kelas : VB PGSD

    Tanggapan saya Pak mengenai materi di atas, materi ini menjelaskan tentang koneksi metamatis melalui dua contoh yaitu menghubungkan geometri dengan seni dan menghubungkan matematika dengan ilmu pengetahuan alam. Di mana matematika bukanlah ilmu sendiri tetapi juga matematika memiliki keterkaitan dengan bidang pelajaran lainnya. Di materi ini juga sudah terdapat contoh-contoh setiap penjelasannya. Dari materi di atas juga menunjukkan pentingnya pembelajaran matematika yang terintegrasi dan kontekstual di mana juga mengaitkannya dengan konsep-konsep matematika🙏

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak