Saat ini sedang ramai-ramainya di media sosial terkait seorang guru sekaligus selebgram yang resign menjadi guru. Hal itu merupakan keputusan yang telah ditentukan oleh guru tersebut. Banyak informasi yang berseliweran kenapa yang bersangkutan mengundurkan diri baik dari terkait dengan lingkungan ataupun kesehatan mental. Tapi, apapun keputusan guru tersebut, itu pilihan beliau. Pastinya beliau akan tetap menjadi guru ataupun pendidik, baik di sekolah ataupun di luar sekolah (keluarga).
Kita hanya akan sedikit membahas pentingnya kesehatan diri seorang guru dalam hal kecemasan dan depresi. Mengajar merupakan profesi yang penuh manfaat, tetapi juga membutuhkan kesabaran, kreativitas, dan ketahanan luar biasa. Namun, tantangan yang dihadapi guru sering kali tidak hanya berasal dari tugas mengajar, melainkan juga dari perjuangan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Guru yang mengalami gangguan kesehatan mental ini menghadapi situasi yang kompleks, yang tidak hanya memengaruhi cara mereka mengajar tetapi juga hubungan mereka dengan siswa dan kolega.
Mengajar suatu praktik yang memerlukan empati terus-menerus, dan stres yang muncul dari profesi ini sering kali menjadi penyebab utama masalah kesehatan mental. Karena itu, mendukung guru yang menghadapi kecemasan dan depresi sangatlah penting untuk menjaga kualitas pendidikan dan kesejahteraan para pendidik.
Realitas Kesehatan Mental dalam Pendidikan
Ruang kelas bisa menjadi tempat perlindungan bagi guru yang mengalami masalah kesehatan mental, terutama ketika ruang tersebut memberikan rasa tujuan, stabilitas, dan hubungan positif. Dalam lingkungan ini, guru dapat fokus pada pengembangan siswa dan membangun hubungan bermakna, yang sering kali menjadi pelipur lara dari tantangan pribadi.
Rutinitas harian, kesempatan untuk berkreasi, serta kemampuan memberikan dampak positif pada siswa memberikan rasa pencapaian yang dapat meringankan beban psikologis. Namun, tekanan dari luar seperti ekspektasi berlebihan dan rasa takut dihakimi oleh kolega (rekan guru) atau kepala sekolah dapat memperburuk kondisi mental guru.
Studi dari RAND Corporation pada tahun 2023 mengungkapkan bahwa guru dua kali lebih mungkin mengalami stres kerja dibandingkan pekerja di sektor lain. Faktor seperti beban kerja yang berat, gaji rendah, dan masalah keamanan kerja menjadi kontributor signifikan terhadap tekanan ini.
Empati Guru dan Dampaknya pada Siswa
Alicia Sewell (2024) Guru yang berjuang dengan masalah kesehatan mental sering kali menunjukkan tingkat empati yang lebih tinggi, yang menciptakan lingkungan kelas yang aman, mendukung, dan penuh pengertian bagi siswa. Pendekatan ini mendorong siswa untuk merasa dihargai dan dipahami, yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan emosional dan akademis mereka.
Lebih lanjut Alicia Sewell (2024) menyampaikan bahwa harapan agar guru juga berperan sebagai terapis adalah tekanan yang tidak seharusnya ada. Sekolah perlu menyediakan tenaga profesional kesehatan mental untuk mendukung siswa, sehingga guru dapat fokus pada tanggung jawab utamanya tanpa terbebani tugas tambahan.
Dengan berbicara secara terbuka tentang perjuangan mereka, guru dapat membantu menghilangkan stigma terhadap kesehatan mental. Selain itu, diskusi terbuka di lingkungan sekolah dapat mendorong siswa untuk mencari bantuan saat menghadapi kesulitan, menciptakan komunitas yang saling mendukung dan aman secara emosional.
Menciptakan Lingkungan yang Mendukung untuk Guru
Alicia Sewell (2024) memberikan cara untuk mendukung guru dengan kesehatan mental yang baik, sekolah perlu mengadopsi langkah-langkah berikut:
- Mempromosikan Dialog Kesehatan MentalPemimpin sekolah dapat mendorong percakapan terbuka tentang kesehatan mental selama rapat staf. Sebuah pertanyaan sederhana seperti, “Bagaimana Anda menghadapi semua tantangan minggu ini?” dapat membantu menciptakan rasa saling pengertian dan dukungan.
- Membangun Sistem DukunganSekolah dapat menyediakan layanan konseling, program pendampingan, serta lokakarya kesejahteraan untuk membantu guru mengelola tekanan mereka. Inisiatif seperti pelatihan manajemen stres atau akses ke aplikasi kesehatan mental dapat menjadi solusi praktis.
- Prioritaskan Keseimbangan Kerja dan KehidupanMemberi waktu bagi guru untuk beristirahat dan mendorong mereka memanfaatkan cuti sakit ketika dibutuhkan sangat penting. Sekolah juga dapat membantu dengan mengurangi tugas administratif dan memastikan guru memiliki waktu pribadi yang cukup.
- Kebijakan yang FleksibelMemberikan fleksibilitas dalam penugasan dan pendekatan pengajaran membantu guru menyelaraskan pekerjaan mereka dengan kebutuhan kesehatan mental mereka. Pendekatan ini menciptakan keseimbangan yang mendukung kesejahteraan guru dan keberhasilan siswa.
- Mengapresiasi Pencapaian GuruMemberikan pengakuan atas usaha dan keberhasilan guru, baik kecil maupun besar, dapat meningkatkan moral staf. Program seperti “Guru Bulan Ini” atau papan penghargaan dapat menjadi cara sederhana namun efektif untuk menunjukkan penghargaan.
- Memperbaiki Kondisi KerjaMengurangi ukuran kelas, menambah staf untuk menangani tugas administratif, dan memastikan lingkungan kerja yang aman adalah langkah penting untuk menciptakan ruang kerja yang sehat bagi guru.
Guru yang berjuang dengan kesehatan mental membawa perspektif unik ke ruang kelas, termasuk tingkat empati yang tinggi dan kemampuan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung. Namun, kesejahteraan guru adalah elemen penting yang tidak boleh diabaikan.
Dengan memprioritaskan perawatan diri, mendukung satu sama lain, dan menciptakan dialog terbuka tentang kesehatan mental, kita dapat membangun komunitas pendidikan yang inklusif dan saling berbagi kenyamanan. Langkah ini tidak hanya membantu guru berkembang secara profesional tetapi juga memberikan contoh positif bagi siswa dalam menghargai pentingnya kesehatan mental.
Sehat-sehat selalu untuk guru Indonesia. Sehat jasmani dan rohani. Aamiin
Referensi
Alicia Sewell. (2024). Supporting Teachers With Anxiety and Depression
Nama:Elisnawatie
BalasHapusKelas:VD
Nim:2386206069
Izin bertanya pak ,bapak tadi mengatakan Mengenai Dukungan Institusional Selain fokus guru pada siswa, langkah-langkah nyata apa yang dapat diambil oleh pihak sekolah atau sistem pendidikan untuk mengurangi tekanan eksternal seperti beban kerja, administrasi, dan ekspektasi yang tidak realistis agar ruang kelas benar-benar berfungsi sebagai lingkungan yang berkelanjutan dan suportif bagi kesehatan mental guru pak di era sekarang banyak guru berjuang dengan kesehatan mentalnya
Nama : Putri Lestari Pinang
HapusNPM : 2386206081
Kelas : 5D PGSD
Izin menjawab, pihak sekolah dapat mengurangi beban kerja dan administrasi dengan
melakukan realokasi sumber daya untuk melihat di mana kekurangan staf paling mendesak. Menggunakan alat digital secara strategis untuk mengoptimalkan produktivitas tanpa menambah stres. Menciptakan lingkungan kerja yang suportif menyediakan pertemuan mingguan di mana para guru dapat berdiskusi tentang keberhasilan dan tantangan yang mereka hadapi. Melatih para pendidik tentang literasi kesehatan mental, termasuk pengetahuan tentang kondisi umum dan tanda-tanda peringatan, dengan begitu pihak sekolah dapat membantu mengurangi tingkat stres dan kelelahan guru. Semoga membantu.
Nama:Elisnawatie
BalasHapusKelas:VD
NPM:2386206069
Saya setuju pak setiap sekolah itu harus menyediakan layanan konseling untuk guru karena dengan cara ini, sekolah menunjukkan bahwa mereka peduli dan guru bisa mengelola tekanan dengan lebih baik serta mengajar dengan lebih fokusKesejahteraan guru adalah kunci keberhasilan siswa
Nama : Oktavia Ramadani
HapusNPM : 2386206086
Kelas : 5D
Benar Pak , saya setuju dengan pendapat elis , selain sekolah menyediakan layanan bimbingan konseling, sekolah , pemerintah, orang tua murid juga dapat menjaga bersama - sama kesehatan mental guru , bukan cuma guru yang akan di tuntut beradaptasi dan kreatif , tetapi sistem pendidikan juga harus lebih manusiawi, tanpa adanya perhatian terhadap kesejahteraan guru , maka kualitas pendidikan dan cara mengajar sulit berkembang .
Karena banyak sekali seperti orang tua murid yang menyalahkan guru jika anak nya kena omel sedikit , di pukul sedikit , gurunya langsung di labrak oleh orang tua murid.
Belum lagi pemerintah yang selalu mengganti ganti kurikulum , bahkan ada isu yang berbicara bahwa guru itu beban negara , itu sangat merusak mental pikiran guru menurut saya , karena menurut saya , emang semua orang itu tumbuh dan berkembang dari orang tua yang mendidik , tetapi guru juga ikut serta dalam perkembangan itu, mereka tidak akan bisa belajar membaca menghitung dan sekolah dan menjadi se sukses itu tanpa ada nya bantuan dari guru , makanya itu ada pepatah mengatakan “ guru itu sangat berjasa” .
Sekian terimakasih
Nama :Bella Ayu Pusdita
BalasHapusKelas : 5d
Nim :2386206114
Izin menjawab pak
Pentingnya prioritas kesehatan mental guru itu dapat meningkatkan kualitas pengajaran jadi guru yang sehat secara mental lebih fokus,kreatif dan bersemangat.
Jika kesehatan mental guru terganggu,hal itu tidak hanya memengaruhi kesejahteraan pribadi mereka tapi juga kualitas pengajaran dan kesehatan emosional siswa di kelas.
Nama :Bella Ayu Pusdita
BalasHapusKelas :5d
Nim :2386206114
Izin bertanya pak
Indikator apa pak yang paling efektif untuk secara teratur mengukur tingkat stres dan kelelahan di kalangan staf pengaja, dan bagaimana data tersebut dijadikan buat perbaikan kebijakan pak?
Nama : Putri Lestari Pinang
HapusNPM : 2386206081
Kelas : 5D PGSD
izin menjawab, indikator yang efektif secara teratur mengukur tingkat stres pengajar bisa dengan pengukuran fisik dan mental seperti tekanan darah dan detak jantung, bisa juga dengan menganalisis data absensi dapat membantu mengindentifikasi pola kelelahan, dan dengan kuesioner dan survei mengumpulkan data tentang stres dapat membantu mengindentifikasi masalah secara akurat. Data yang dikumpulkan dapat digunakan membuat perbaikan kebijakan dengan cara mengembangkan strategi intervensi, memonitor dan mengevaluasi secara teratur terhadap efektivitas kebijakan.
Nama: Oktavia Ramadani
BalasHapusNPM : 2386206086
Kelas : 5D
Materi yang bapa tulis sangat relevan dengan kondisi pendidikan saat ini , mengapa kesehatan itu sangat penting bagi mental guru ? , karena guru itu bukan sekedar pendidik akademis , tetapi juga manusia yang memiliki rasa lelah , memiliki batas , bahkan rentan depresi , pada aspek tentang kesehatan mental ini sering diabaikan di sekolah , padahal keberlangsungan kualitas pembelajaran sangat bergantung pada kesehatan dan kesejahteraan guru , memang mengajar itu merupakan profesi yang sangat penuh manfaat, tetapi juga membutuhkan kesabaran, kreaktivitas , dan ketahanan yang sangat kuat dan sangat luar biasa , namun namanya manusia ya banyak sekali tantang dan masalah yang datang , apalagi masalah guru bukan cuma berasal dari tugas mengajar , melainkan kesehatan mental seperti kecemasan dan juga depresi, guru yang mengalami gangguan kesehatan mental ini menghadapi suasan yang kompleks yang tidak hanya mempengaruhi cara belajar saja tetapi juga hubungan mereka dengan siswa .
Nama: Isdiana Susilowati Ibrahim
BalasHapusNpm: 2386206058
Kelas:VB PGSD
Izin pak, Ya saya setuju dengan langkah " dalam penjelasan diatas karena guru sangat membutuhkan langkah" Tersebut agar tetap mengontrol tekanan yang di dapat, karena guru bukan saja mendapatkan tekanan di sekolah tetapi guru juga mendapatkan tekanan di luar yang dimana tekanan tersebut bisa berkaitan dengan masalah pribadi ataupun lainya. Jadi apabila di sekolah menerapkan langkah- langkah tersebut saya sangat setuju.
Untuk pertanyaan saya pak: Apabila di suatu sekolah tidak ada aturan seperti langkah- langkah yang di jelaskan di atas, apakah ada cara lain untuk mengatasi masalah kesehatan mental guru di sekolah 🙏
saya bantu dengan jawaban yang saya ketahui dari pertanyaan mba isdi, jadi ada beberapa cara mengatasi masalah kesehatan mental guru di sekolah seperti ; guru harus memprioritaskan pekerjaan atau tugas mereka yang penting terlebih dahulu dan tidak bekerja terlalu berat atau terlalu memaksakan untuk bekerja. lalu bisa juga mengambil waktu untuk diri sendiri seperti jalan-jalan me time agar tidak terlalu stress dengan tekanan pekerjaan yang ada dan yang terakhir saya rasa sebagai guru juga harus menerapkan pola hidup sehat, seperti makan makanan yang bergizi, tidur yang cukup, berolahraga sebisanya di masa senggang.
Hapussemoga bermanfaat 🙏🏻😀
Nama : Andi Nurfika
BalasHapusNPM : 2386206017
Kelas : VB PGSD
baik pak saya sangat setuju dengan ini karena memang guru harus betul-betul menjaga mental nya mereka tidak hanya menghadapi tekanan dari anak murid saat mengajar terkadang mereka jga mendapatkan itu dari luar sekolah seperti orang tua yang marah marah atau protes ke guru di karenakan anak nya ada masalah disekolah.
mungkin diluaran sana banyak yang mengira menjadi guru itu gampang dan tidak akan berdampak kepada kesehatan mental jadi sebaiknya ada seseorang yang harus memperhatikan guru agar mental nya tetap sehat entah orng tersebut menjadi pendengar saja ataupun orang yang bisa menjadi penasehat. biasanya orang orang ini bisa saja teman guru anak murid yang baik dan keluarga terdekat nya.
Nama: Nanda Vika Sari
BalasHapusKelas: 4B PGSD
Npm: 2386206053
Pada penjelasan di materi ini bagus karena di materi tersebut memberitahukan betapa pentingnya kesehatan mental guru yang begitu sering terabaikan. Menurut saya dukungan dari lingkungan kerja yang baik dan apresiasi kepada guru menjadi inti untuk menjaga kenyamanan dan keamanan guru. Ketika tubuh dan batin guru sehat maka sehat juga para siswanya.
Nama: Margaretha Elintia
BalasHapusNpm: 2386206055
Kelas: 5C PGSD
Ijin menanggapi pak, setelah saya membaca materi tentang tantangan dan pentingnya kesehatan guru, saya merasa ini sangat sesuai dengan kenyataan yang ada saat ini di mana jika guru mengalami beban tekanan kerja yang berat pasti akan mengakibatkan kualitas mengajar yang buruk, jika ingin pendidikan yang berkualitas maka perlu mensejahtrakan guru yang terlibat langusng di lapangan, dengan demikian maka guru akan merasa lebih di hargai dan mereka akan merasa bahwa profesi yang mereka pilih ini bukan suatu kesalahan.
Nama: Nur Aulia Miftahul Jannah
BalasHapusNPM: 2386206085
Kelas: 5D PGSD
Ini adalah bacaan ke tiga saya dalam blog Bapak. Saya rasa, saya mulai beradaptasi untuk tugas berkomentar dalam bacaan ini (hehe, alhamdulillah).
Waktu saya baca isi dari materi kali ini, saya ngerasa cukup emosional saat melewati kalimat demi kalimatnya. Ada perasaan deg-degan yang membawa saya ke dalam pemahaman dan pengertian bahwa bagaimana jika seorang guru memiliki tekanan pada mentalnya. Saya seperti ikut merasakan cemas, gak nyaman, merasa penuh dan depresi dalam diri. Karena mengetahui bahwa saat ini guru adalah profesi yang begitu dipandang sebelah mata oleh banyak orang. Gajihnya yang kecil dan beban kerja yang begitu banyak, tapi tak jarang orang-orang bilang “kan kalau jadi guru kerjanya cuman ngajar di kelas. Apalagi guru SD enak banget, kerjaannya kayak lagi main-main aja”.
Saya jadi teringat wajah-wajah guru saya dari SD sampai sekarang, Pak. Guru hebat banget ya, Pak? Saya semakin paham dan terbayang dengan jelas perjuangan guru. Saya melihat bahwa sekolah adalah medan tempur dengan guru sebagai pahlawannya. Jika guru memenangkan tempurnya, ada rasa yang begitu haru dan menggembirakan di dalam diri. Pantas saja kalau ada yang mengatakan bahwa profesi guru adalah panggilan jiwa. Tapi, walaupun demikian saya harus tetap berada pada barisan bersuara bahwa tenaga pendidik harus dijamin kesejahteraannya oleh negara.
Terima kasih banyak, Ibu dan Bapak. Semua guru. (termasuk Pak Nurdin karena dimata saya, dosen-dosen yang membersamai saya kuliah adalah guru saya di dunia kampus).
Nama : Imelda Rizky Putri
BalasHapusNpm : 2386206024
Kelas : 5B PGSD
Menurut saya kesehatan mental seorang guru itu sangat penting dalam dunia pendidikan. Kesehatan mental guru juga penting dalam mendidik dan berpengaruh pada proses belajar mengajar, fokus seorang guru, kreativitas dan adaptasi guru, dan kesabaran seorang guru, kesehatan mental seorang guru juga berpengaruh pada pengelolaan kelas, dan interaksi guru dengan siswa.
Nama: Nur Sinta
BalasHapusNPM: 2486206033
Kelas: 5B PGSD
Tanggapan saya tentang materi ini, saya sangat setuju jika sekolah harusnya menyedihkan tenaga profesional kesehatan mental untuk mendukung siswa dan guru tidak seharusnya berperan menjadi terapis pada siswanya. Di mana seharusnya seorang guru fokus pada tanggung jawab utama mereka, selain itu guru juga mengalami banyak faktor lainnya penyebab stres kerja. Seorang guru juga manusia biasa dan harus menjaga kesahatan mentalnya sendiri juga, materi ini memberikan pemahaman bahwa kesejahteraan guru adalah kunci bagi keberhasilan pendidikan di bangsa ini.
Nama: Rosidah
BalasHapusNpm: 2386206034
Kelas: V B (PGSD)
Menurut saya, materi ini sangat relevan dengan kondisi nyata yang dialami guru-guru. Sering kali profesi guru dianggap sepele oleh sebagian masyarakat, seolah hanya pekerjaan ringan dengan jam kerja singkat, padahal guru memiliki tanggung jawab besar untuk mencetak generasi penerus bangsa, selain mengajar guru juga harus berhadapan dengan siswa, orang tua, dan rekan kerja, yang semuanya menuntut kesehatan mental yang kuat ditambah dengan faktor-faktor lainnya seperti gaji rendah dan keamanan kerja. Saya pribadi berharap untuk setiap sekolah menyediakan tenaga profesional kesehatan mental untuk siswa dan guru agar bisa fokus pada tugas utama.
Nama: Rosidah
BalasHapusNpm: 2386206034
Kelas: V B (PGSD)
Saya sangat setuju dengan solusi menciptakan lingkungan yang mendukung untuk guru, namun saat saya baca-baca itu berkaitan dengan lingkungan sekolah, menurut saya akan lebih lengkap jika juga dibahas peran masyarakat dalam menjaga kesehatan mental guru. Masyarakat perlu lebih menghargai dan memahami bahwa menjadi guru bukanlah pekerjaan yang mudah, melainkan profesi mulia yang memerlukan dukungan dari semua pihak.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Imelda Rizky Putri
BalasHapusNpm : 2386206024
Kelas : 5B
Izin menanggapi pak, materi ini adalah kondisi keseimbangan mental guru dan kondisi emosional seorang guru, materi ini sangat penting bagi guru dimana materi ini mengajarkan kesabaran guru yang memiliki kesehatan mental yang baik mampu menghadapi tekanan pekerjaan. Lebih sabar menghadapi karakter siswa, bisa mengelola kelas dengan baik dan mengkondisikan emosional dengan baik.
Nama : Erlynda Yuna Nurviah
BalasHapusNpm : 2386206035
Kelas : VB PGSD
Ternyata bukan hanya siswa yang perlu diperhatikan kesehatan mentalnya tetapi juga guru, sebelumnya saya ingin bertanya pak apakah menciptakan lingkungan yang mendukung ini sudah diterapkan diberbagai sekolah? mengingat memang tugas guru itu sangat banyak mulai dari harus menjaga etika untuk menjadi teladan siswa dan siswi disekolah, memikirkan konsep belajar, membuat bahan ajar yang kreatif, mengelola kelas agar kondusif, menghadapi siswa - siswi yang berbeda karakter bahkan orangtuanya juga, dan masih banyak lagi. Saya sangat setuju dengan Alicia Sewel salah satunya yaitu guru harus diapresiasi atas usaha dan keberhasilan mereka dalam mendidik dan menciptakan anak bangsa, setelah membaca ini saya agak sedih karena terkadang pekerjaan guru ini disepelekan dan dipandang rendah oleh sebagian orang, tetapi mereka tidak melihat prosesnya. semoga saya dan teman - teman sebagai calon guru nantinya dapat mengabdi dan mendidik dengan hati yang tenang dan mental yang sehat.
nama:virginia jau
BalasHapuskelas :VD
NIM:2386206089
Menurut saya pak di penjelasan diatas sangat baik untuk meningkatkan kesehatan terhadap guru.karena guru guru mungkin sangat membutuhkan hal hal seperti itu di sekolah .karean seperti yang kitra ketahui tugas guru banyak di sekolah belum lagi mereka harus mengajar belum mengerjakan pekerjaan aiinya dan guru juga wajib di berikan apresiasi agar mereka merasa senang dan bahagia.dan smoga dengan adanya materi di atas kita mengharapkan pendidik berikutnya dapat mengajar di sekolah sekolah yang di tentukan dengan mental dan hati yang siap.
Nama : Reslinda
BalasHapusKelas : V C
Npm : 2386206067
Ijin menanggapi pak, Menurut saya, artikel ini cocok banget buat guru muda. Kadang kalau baru mulai mengajar, emosi masih naik turun. Dengan pemahaman kecerdasan emosional, guru bisa lebih bijak. Artikelnya singkat tapi ngena.
Nama : Alya Salsabila
BalasHapusNpm : 2386206062
Kelas : V C
Terimakasih banyak pak, materinya sangat keren, saya setuju banget pak kalau guru itu ga cuman ngajar tapi juga harus kuat mental, kadang orang luar ga tau beratnya tanggung jawab guru. Semoga makin banyak yang paham pentingnya dukungan buat guru
Nama :Aprilina Awing
BalasHapusNPM : 2386206113
Kelas :V5 PGSD
Sebelumnya Terimakasih Pak, atas materi yang telah di sampaikan diatas.
Ijin menanggapi pak, memang sangat penting memperhatikan kesehatan mental seorang Guru dan menjadikan hal itu prioritas apalagi mengajar itu bukan hanya tantang transfer ilmu, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi siswa. ketika Guru mengalami kecemasan dan depresi, dampaknya bisa menyentuh banyak aspek, seperti ketika seorang Guru yang mengalami kecemasan mungkin akan kesulitan untuk berinteraksi dengan siswa secara merata, yang dapat mempengaruhi lingkungan sekolah. oleh karena itu penting bagi sekolah untuk menjadikan kesehatan mental seorang Guru sebagai prioritas dengan menyediakan sumber daya dan dukungan yang memadai.
Kelas : 5D PGSD
HapusNama : Reslinda
BalasHapusNpm : 2386206067
Kelas : V C
Artikel ini bikin saya sadar bahwa guru itu juga role model dalam hal sikap. Kalau kita bisa mengelola emosi dengan baik, murid pasti ikut belajar hal yang sama. Itu juga lebih berharga dari sekedar teori.
Nama : Fakhriyyah Mufidah Abidin
BalasHapusNPM : 2386206095
Kelas : 5D PGSD
Saya setuju dengan kalimat "guru juga berperan sebagai terapis adalah tekanan yang tidak seharusnya ada". Alasan saya setuju juga terdapat kalimat "karena beban kerja yang berat dan gaji yang rendah". Saat ini kita semua sadar dan tahu bahwa pendidikan di Indonesia masih belum stabil. Indonesia merupakan negara dengan tingkat rendah dalam hal minat baca, dengan hal ini menurut saya tidak seharusnya guru, terutama guru kelas (wali kelas) juga berperan sebagai terapis atau yang biasa kita kenal dalam lingkungan sekolah adalah guru BK (Bimbingan Konseling). Sebab masih banyak pengangguran di Indonesia yang menurut saya bisa saja menjadi guru BK di sekolah dasar. Karena pengangguran di Indonesia juga banyak lulusan sarjana (S1), dengan begitu kita dapat mengurangi populasi pengangguran di negara ini.
Nama : Fakhriyyah Mufidah Abidin
BalasHapusNPM : 2386206095
Kelas : 5D PGSD
Izin bertanya Pak. Mengapa guru BK itu hanya ada di tingkat SMP dan SMA/SMK saja?. Apakah karena di tingkat sekolah dasar itu lumrahnya anak-anak masih fase pengenalan, bermain (bagi anak kelas 1 dan 2) dan masih mudah dalam dinasehati, diarahkan serta dibimbing?.
Itu saja Pak Terima Kasih.
Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
HapusNpm : 2386206058
Kelas : VB PGSD
Baik Pak izin menanggapi pertanyaan dari fakhriyyah Mufidah Abidin. Karena tingkat kesulitan masalah psikolog sering terjadi pada siswa yang jenjangnya lebih tinggi seperti SMP ataupun SMA. Namun yang perlu kita ketahui pendekatan bimbingan dan dukungan mental tetap dibutuhkan oleh siswa sekolah dasar. Meskipun itu dilakukan oleh guru kelas, bukan oleh guru BK. Selain itu juga pada sekolah dasar mereka masih berfokus pada pendampingan karakter, empati. Yang di mana berbeda dengan siswa SMP ataupun SMA yang fokusnya sudah pada layanan konseling dan juga pencegahan masalah psikolog Maka dari itu guru BK biasanya ditemukan di jenjang yang tinggi seperti SMP dan SMA🙏
Nama : Putri Lestari Pinang
BalasHapusNPM : 2386206081
Kelas : 5D PGSD
saya sangat setuju, kesehatan guru sangat itu penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru sendiri. Stres yang tidak terkendali bisa berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental guru, yang akhirnya bisa mempengaruhi kinerja mereka dalam mengajar dan mendidik siswa. Dengan memprioritaskan kesehatan guru, sekolah dapat menciptakan lingkungan yang lebih positif dan produktif bagi guru dan siswa.
Nama : Putri Lestari Pinang
BalasHapusNPM : 2386206081
Kelas : 5D PGSD
izin menambahkan lagi pak, peran siswa juga sangat penting dalam tingkat stres dan kelelahan guru. cara kontribusi siswa yaitu dapat menunjukkan rasa hormat dan menghargai guru dengan mengikuti aturan dan bersikap positif, siswa bisa membantu menciptakan lingkungan kelas yang nyaman dengan menjadi teman yang baik, menghormati teman yang lain dan berpartisipasi dalam kegiatan kelas, juga siswa bisa membantu mengurangi stres guru dengan mengikuti instruksi guru, mengumpulkan tugas tepat waktu, dan menunjukkan rasa tanggung jawab, sehingga guru akan merasa dipedulikan dan dihargai.
Nama : Putri Lestari Pinang
BalasHapusNPM : 2386206081
Kelas : 5D PGSD
Profesi guru memang memiliki tingkat stres yang tinggi, bahkan lebih tinggi dari pada profesi lain. Tingkat stres ini adalah respons semua tekanan dan tuntutan yang di terima oleh guru. Saya izin bertanya pak, apakah tingkat stres guru juga dipengaruhi oleh perubahan kurikulum yang terus berlanjut dan perkembangan teknologi saat ini? Terima kasih Pak
Nama: Maya Apriyani
HapusNpm: 2386206013
Kelas: V.A
kalau menurut pendapat saya, saya setuju kurikulum yang terus berubah dan perkembangan teknologi menjadi salah satu pemicu masalah kesehatan mental yang di alami guru, karena guru harus terus beradaptasi dengan perkembangan dan macam-macam pembelajaran yang mengunakan teknologi, hal ini akan berdampak kepada guru-guru yang tidak memahami teknologi seperti guru-guru yang sudah lanjut usia, hal ini dapat menimbulkan kecemasan, tidak tau mau berbuat apa, bahkan tidak percaya diri. dan perubahan-perubahan yang terjadi terus menerus akan membuat guru mengalami tekanan. terima kasih
Nama : Desy Olivia Sapitri
HapusKelas / Npm : 5D / 2386206087
ijin menjawab pertanyaan dari kak putri, apakah tingkat stres guru juga dipengaruhi oleh perubahan kurikulum yang terus berlanjut dan perkembangan teknologi saat ini?
ya memang benar, tingkat stres guru memang dipengaruhi pada perubahan kurikukulum dan perkembangan teknologi saat ini, misal setiap ada kebijakan baru pada perubahan kurikulum, sekolah menuntut guru menyesuaikan metode, perangkat dan penilaian ajar mengikuti kebijakan yg ada, dan pasti proses ini membutuhkan waktu, tenaga dan pemahaman yg banyak.
Tidak semua guru mempunyai kemampuan dan fasilitas nah hal tersebut menimbulkan stres guru.
tapi jika ada dukungan dari pihak sekolah, fasilitas yg memadai, lingkungan kerja yg membantu hal ini justru menjadi sarana untuk meningkatakan profesional kerja guru.
sekian semoga membantu kak :)
Nama : Maya Apriyani
BalasHapusNpm: 2386206013
kelas : V.A
saya sangat setuju dengan tindakan yang di mana setiap sekolah seharusnya menciptakan lingkungan yang mendukung untuk guru seperti, seperti langkah-langkah di atas, karena melihat kondisi saat ini banyak guru mengalami gangguan kesehatan mental hal ini dapat di sebabkan oleh beberapa faktor mungkin salah satunya tanggung jawab guru yang sangat besar, dan sekarang banyak kita lihat guru itu kurang di berikan perhatian dan bahkan di sepelekan.
apabila kesehatan mental guru terganggu maka saya rasa kulialitas guru tersebut akan menurun, oleh karena itu kesehatan mental guru harus di utamakan.
Izin menjawab terkaitt apa yang sudah bapak berikan, seperti yang bapak jabarkan sangad penting bagi seorang guru menjaga kesehatan mental nya, menjaga kesehatan mental berarti sama dengan menjaga keseimbangan diri, menurut saya juga akan tetapi lingkungan dan siswa juga faktor penyebab dari pemicu kesehatan mental pada guru, jikalauu siswa bisa berperan baik terhadap gurunya dengan adanya seperti itu guru mungkin tidak akan merasa terlalu berat.
BalasHapusnama : Sitti Fatimatus Zehroh
BalasHapusnpm : 2386206020
Prodi/kelas : PGSD 5A
baik terima kasih untuk materi penjelasan yang telah di berikan. sebelumnya izin menanggapi pak, saya sangat setuju terhadap poin-poin tentang "cara untuk mendukung guru dengan kesehatan mental yang baik", sekolah memang harus mengadopsi langkah-langkah itu, karena kesehatan mental guru itu penting sekali juga tidak semua guru bisa menutupi ekspresi atau tingkah laku mereka apabila mengalami sebuah masalah dan itu sangat berpengaruh pada cara mereka saat mengajar dan berinteraksi dengan siswa.
nama : Sitti Fatimatus Zehroh
BalasHapusnpm : 2386206020
prodi/kelas : PGSD 5A
membahas mengenai tantangan dan pentingnya kesehatan mental guru, bisa dikatakan banyak sekali tantangan yang dialami oleh guru tetapi tidak banyak yang memahami pentingnya kesehatan mental guru, terkadang profesi guru ini sering kali diremehkan oleh banyak orang-orang, sehingga banyak guru yang kesehatan mental nya berkurang padahal tuntutan yang diterima oleh guru itu sangat banyak, yaitu guru harus kreatif, harus bisa menjelaskan materi secara baik agar bisa di fahami oleh siswa dan juga harus serba bisa, jadi saya sangat setuju terhadap poin yang bapak berikan yaitu sekolah memberikan program layanan pendampingan atau layanan konseling untuk guru, atau bisa juga dalam hal sederhana seperti dari pihak sekolah memberikan apresiasi kepada guru.
Nama: Hendra aditya saputra
BalasHapusKelas: 5C
NPM:23 86206064
Terimakasih pak, untuk materi dan penjelasannya, seorang guru memang harus menjaga kesehatan mentalnya, karna itu sangat berdampak nanti untuk pembelajaran ataupun untuk guru itu sendiri.
Saran saya sedikit pak, setiap sekolah harus menyediakan guru BK, supaya masalah, atau tekanan mental yang di alami oleh guru bisa mereka cerita kepada guru BK tadi pak.
Sekian pak terimakasih...