Mengajar: Tantangan dan Pentingnya Kesehatan Mental Guru

 

Saat ini sedang ramai-ramainya di media sosial terkait seorang guru sekaligus selebgram yang resign menjadi guru. Hal itu merupakan keputusan yang telah ditentukan oleh guru tersebut. Banyak informasi yang berseliweran kenapa yang bersangkutan mengundurkan diri baik dari terkait dengan lingkungan ataupun kesehatan mental. Tapi, apapun keputusan guru tersebut, itu pilihan beliau. Pastinya beliau akan tetap menjadi guru ataupun pendidik, baik di sekolah ataupun di luar sekolah (keluarga). 

Kita hanya akan sedikit membahas pentingnya kesehatan diri seorang guru dalam hal  kecemasan dan depresi. Mengajar merupakan profesi yang penuh manfaat, tetapi juga membutuhkan kesabaran, kreativitas, dan ketahanan luar biasa. Namun, tantangan yang dihadapi guru sering kali tidak hanya berasal dari tugas mengajar, melainkan juga dari perjuangan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Guru yang mengalami gangguan kesehatan mental ini menghadapi situasi yang kompleks, yang tidak hanya memengaruhi cara mereka mengajar tetapi juga hubungan mereka dengan siswa dan kolega.

Mengajar suatu praktik yang memerlukan empati terus-menerus, dan stres yang muncul dari profesi ini sering kali menjadi penyebab utama masalah kesehatan mental. Karena itu, mendukung guru yang menghadapi kecemasan dan depresi sangatlah penting untuk menjaga kualitas pendidikan dan kesejahteraan para pendidik.

Realitas Kesehatan Mental dalam Pendidikan

Ruang kelas bisa menjadi tempat perlindungan bagi guru yang mengalami masalah kesehatan mental, terutama ketika ruang tersebut memberikan rasa tujuan, stabilitas, dan hubungan positif. Dalam lingkungan ini, guru dapat fokus pada pengembangan siswa dan membangun hubungan bermakna, yang sering kali menjadi pelipur lara dari tantangan pribadi.

Rutinitas harian, kesempatan untuk berkreasi, serta kemampuan memberikan dampak positif pada siswa memberikan rasa pencapaian yang dapat meringankan beban psikologis. Namun, tekanan dari luar seperti ekspektasi berlebihan dan rasa takut dihakimi oleh kolega (rekan guru) atau kepala sekolah dapat memperburuk kondisi mental guru.

Studi dari RAND Corporation pada tahun 2023 mengungkapkan bahwa guru dua kali lebih mungkin mengalami stres kerja dibandingkan pekerja di sektor lain. Faktor seperti beban kerja yang berat, gaji rendah, dan masalah keamanan kerja menjadi kontributor signifikan terhadap tekanan ini.

Empati Guru dan Dampaknya pada Siswa

Alicia Sewell (2024) Guru yang berjuang dengan masalah kesehatan mental sering kali menunjukkan tingkat empati yang lebih tinggi, yang menciptakan lingkungan kelas yang aman, mendukung, dan penuh pengertian bagi siswa. Pendekatan ini mendorong siswa untuk merasa dihargai dan dipahami, yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan emosional dan akademis mereka.

Lebih lanjut Alicia Sewell (2024) menyampaikan bahwa harapan agar guru juga berperan sebagai terapis adalah tekanan yang tidak seharusnya ada. Sekolah perlu menyediakan tenaga profesional kesehatan mental untuk mendukung siswa, sehingga guru dapat fokus pada tanggung jawab utamanya tanpa terbebani tugas tambahan.

Dengan berbicara secara terbuka tentang perjuangan mereka, guru dapat membantu menghilangkan stigma terhadap kesehatan mental. Selain itu, diskusi terbuka di lingkungan sekolah dapat mendorong siswa untuk mencari bantuan saat menghadapi kesulitan, menciptakan komunitas yang saling mendukung dan aman secara emosional.

Menciptakan Lingkungan yang Mendukung untuk Guru

Alicia Sewell (2024) memberikan cara untuk mendukung guru dengan kesehatan mental yang baik, sekolah perlu mengadopsi langkah-langkah berikut:

  1. Mempromosikan Dialog Kesehatan Mental
    Pemimpin sekolah dapat mendorong percakapan terbuka tentang kesehatan mental selama rapat staf. Sebuah pertanyaan sederhana seperti, “Bagaimana Anda menghadapi semua tantangan minggu ini?” dapat membantu menciptakan rasa saling pengertian dan dukungan.

  2. Membangun Sistem Dukungan
    Sekolah dapat menyediakan layanan konseling, program pendampingan, serta lokakarya kesejahteraan untuk membantu guru mengelola tekanan mereka. Inisiatif seperti pelatihan manajemen stres atau akses ke aplikasi kesehatan mental dapat menjadi solusi praktis.

  3. Prioritaskan Keseimbangan Kerja dan Kehidupan
    Memberi waktu bagi guru untuk beristirahat dan mendorong mereka memanfaatkan cuti sakit ketika dibutuhkan sangat penting. Sekolah juga dapat membantu dengan mengurangi tugas administratif dan memastikan guru memiliki waktu pribadi yang cukup.

  4. Kebijakan yang Fleksibel
    Memberikan fleksibilitas dalam penugasan dan pendekatan pengajaran membantu guru menyelaraskan pekerjaan mereka dengan kebutuhan kesehatan mental mereka. Pendekatan ini menciptakan keseimbangan yang mendukung kesejahteraan guru dan keberhasilan siswa.

  5. Mengapresiasi Pencapaian Guru
    Memberikan pengakuan atas usaha dan keberhasilan guru, baik kecil maupun besar, dapat meningkatkan moral staf. Program seperti “Guru Bulan Ini” atau papan penghargaan dapat menjadi cara sederhana namun efektif untuk menunjukkan penghargaan.

  6. Memperbaiki Kondisi Kerja
    Mengurangi ukuran kelas, menambah staf untuk menangani tugas administratif, dan memastikan lingkungan kerja yang aman adalah langkah penting untuk menciptakan ruang kerja yang sehat bagi guru.

Guru yang berjuang dengan kesehatan mental membawa perspektif unik ke ruang kelas, termasuk tingkat empati yang tinggi dan kemampuan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung. Namun, kesejahteraan guru adalah elemen penting yang tidak boleh diabaikan.

Dengan memprioritaskan perawatan diri, mendukung satu sama lain, dan menciptakan dialog terbuka tentang kesehatan mental, kita dapat membangun komunitas pendidikan yang inklusif dan saling berbagi kenyamanan. Langkah ini tidak hanya membantu guru berkembang secara profesional tetapi juga memberikan contoh positif bagi siswa dalam menghargai pentingnya kesehatan mental.

Sehat-sehat selalu untuk guru Indonesia. Sehat jasmani dan rohani. Aamiin


Referensi

Alicia Sewell. (2024). Supporting Teachers With Anxiety and Depression

263 Komentar

  1. Nama:Elisnawatie
    Kelas:VD
    Nim:2386206069

    Izin bertanya pak ,bapak tadi mengatakan Mengenai Dukungan Institusional Selain fokus guru pada siswa, langkah-langkah nyata apa yang dapat diambil oleh pihak sekolah atau sistem pendidikan untuk mengurangi tekanan eksternal seperti beban kerja, administrasi, dan ekspektasi yang tidak realistis agar ruang kelas benar-benar berfungsi sebagai lingkungan yang berkelanjutan dan suportif bagi kesehatan mental guru pak di era sekarang banyak guru berjuang dengan kesehatan mentalnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Putri Lestari Pinang
      NPM : 2386206081
      Kelas : 5D PGSD

      Izin menjawab, pihak sekolah dapat mengurangi beban kerja dan administrasi dengan
      melakukan realokasi sumber daya untuk melihat di mana kekurangan staf paling mendesak. Menggunakan alat digital secara strategis untuk mengoptimalkan produktivitas tanpa menambah stres. Menciptakan lingkungan kerja yang suportif menyediakan pertemuan mingguan di mana para guru dapat berdiskusi tentang keberhasilan dan tantangan yang mereka hadapi. Melatih para pendidik tentang literasi kesehatan mental, termasuk pengetahuan tentang kondisi umum dan tanda-tanda peringatan, dengan begitu pihak sekolah dapat membantu mengurangi tingkat stres dan kelelahan guru. Semoga membantu.

      Hapus
    2. Nama: Nanda Vika Sari
      Npm: 2386206053
      Kelas: 5B PGSD

      Izin menjawab pertanyaan dari Elisnawatie, menurut sepengetahuan yang saya ketahui mungkin dari sekolah dan juga sistem pendidikan bisa untuk membantu mengurangi tekanan bagi para guru dengan menambahkan tenaga dukungan, mengatur beban mengajar para guru yang wajar, lalu mengurangi ekspektasi yang tidak realistis/tidak logis, dan juga bisa memberikan apresiasi kepada pada para guru. Dengan adanya langkah-langkah tersebut ini mungkin bisa membantu ruang kelas yang lebih sehat dan juga suportif bagi kesehatan mental para guru.

      Hapus
    3. Nama : Putri Anggraeni
      NPM : 2386206022
      Kelas : VB (PGSD)

      Izin menanggapi pertanyaan dari Elisnawatie mengenai dukungan institusional untuk kesehatan mental guru. Kamu benar, sistem pendidikan seringkali menghambat guru untuk fokus optimal karena adanya tekanan eksternal seperti beban administrasi, ekspektasi tidak realistis, dan tuntutan untuk cepat dan efisien. Agar guru bisa berfungsi optimal dan fokus membangun pondasi berpikir kritis serta mindset fokus pada proses di kelas, institusi harus mengambil langkah nyata.

      Langkah-langkah yang bisa diambil adalah Pertama, Reduksi Beban Administrasi yang tumpang tindih dengan menyederhanakan format laporan dan menggeser fokus dari sekadar kepatuhan dokumen ke penilaian autentik yang melihat proses belajar siswa. Kedua, sekolah harus menyediakan ruang refleksi dan eksplorasi yang memadai, karena kualitas pengajaran membutuhkan kesabaran dan perjalanan berpikir. Ketiga, harus ada Dukungan Mental dan Pembinaan Jiwa yang teratur bagi guru, karena fokusnya bukan hanya menguji kemampuan kognitif, tetapi juga pembentukan karakter dan akhlak yang luhur. Intinya, sistem harus membangun budaya yang menghargai proses agar guru bisa menjadikan ilmu sebagai alat yang fungsional dan bermakna bagi siswa.

      Hapus
  2. Nama:Elisnawatie
    Kelas:VD
    NPM:2386206069

    Saya setuju pak setiap sekolah itu harus menyediakan layanan konseling untuk guru karena dengan cara ini, sekolah menunjukkan bahwa mereka peduli dan guru bisa mengelola tekanan dengan lebih baik serta mengajar dengan lebih fokusKesejahteraan guru adalah kunci keberhasilan siswa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Oktavia Ramadani
      NPM : 2386206086
      Kelas : 5D

      Benar Pak , saya setuju dengan pendapat elis , selain sekolah menyediakan layanan bimbingan konseling, sekolah , pemerintah, orang tua murid juga dapat menjaga bersama - sama kesehatan mental guru , bukan cuma guru yang akan di tuntut beradaptasi dan kreatif , tetapi sistem pendidikan juga harus lebih manusiawi, tanpa adanya perhatian terhadap kesejahteraan guru , maka kualitas pendidikan dan cara mengajar sulit berkembang .

      Karena banyak sekali seperti orang tua murid yang menyalahkan guru jika anak nya kena omel sedikit , di pukul sedikit , gurunya langsung di labrak oleh orang tua murid.

      Belum lagi pemerintah yang selalu mengganti ganti kurikulum , bahkan ada isu yang berbicara bahwa guru itu beban negara , itu sangat merusak mental pikiran guru menurut saya , karena menurut saya , emang semua orang itu tumbuh dan berkembang dari orang tua yang mendidik , tetapi guru juga ikut serta dalam perkembangan itu, mereka tidak akan bisa belajar membaca menghitung dan sekolah dan menjadi se sukses itu tanpa ada nya bantuan dari guru , makanya itu ada pepatah mengatakan “ guru itu sangat berjasa” .

      Sekian terimakasih

      Hapus
    2. Nama : Putri Anggraeni
      NPM : 2386206022
      Kelas : VB (PGSD)

      Izin menanggapi pendapat dari Elisnawatie tentang pentingnya layanan konseling bagi guru. Saya dengan Elisnawatie! Pendapatmu ini sangat jitu karena kamu menangkap inti bahwa kesejahteraan guru adalah kunci keberhasilan siswa di kelas. Kita sebagai calon guru akan menghadapi tuntutan sistem yang serba cepat dan efisien , padahal mengajar yang baik membutuhkan kesabaran dan perjalanan berpikir.
      Adanya layanan konseling dari sekolah itu menunjukkan bahwa institusi peduli dan menghargai proses dan pembentukan karakter guru, bukan hanya menuntut hasil dan aspek kognitif semata. Jika guru merasa didukung, mereka akan mengelola tekanan dengan lebih baik dan bisa mengajar dengan lebih fokus, sehingga ilmu yang disampaikan pun akan terasa fungsional dan bermakna bagi anak-anak.

      Hapus
  3. Nama :Bella Ayu Pusdita
    Kelas : 5d
    Nim :2386206114
    Izin menjawab pak
    Pentingnya prioritas kesehatan mental guru itu dapat meningkatkan kualitas pengajaran jadi guru yang sehat secara mental lebih fokus,kreatif dan bersemangat.
    Jika kesehatan mental guru terganggu,hal itu tidak hanya memengaruhi kesejahteraan pribadi mereka tapi juga kualitas pengajaran dan kesehatan emosional siswa di kelas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Putri Anggraeni
      NPM : 2386206022
      Kelas : VB (PGSD)

      Izin menanggapi pertanyaan yang sangat penting dan realistis dari Elisnawatie mengenai dukungan institusional untuk kesehatan mental guru. Kamu benar sekali, selain fokus pada siswa, sekolah dan sistem pendidikan perlu mengambil langkah nyata untuk mengurangi tekanan eksternal agar guru tidak burnout. Tekanan eksternal ini sering datang dari sistem yang menuntut cepat dan efisien, padahal mengajar yang baik itu butuh kesabaran dan perjalanan berpikir.

      Langkah-langkah yang paling penting dan nyata adalah: Pertama, Reduksi Beban Administrasi yang tumpang tindih dengan menyederhanakan format laporan dan menggeser fokus dari sekadar kepatuhan dokumen ke penilaian autentikyang melihat proses belajar siswa. Kedua, sekolah harus menyediakan ruang refleksi dan eksplorasi yang memadai, sehingga guru punya waktu untuk istirahat dan berkolaborasi. Ketiga, harus ada Dukungan Mental seperti layanan konseling atau program wellness yang teratur, karena kesejahteraan guru adalah kunci keberhasilan siswa. Intinya, sistem harus membangun budaya yang menghargai proses agar guru bisa menjadikan ilmu sebagai alat yang fungsional dan berfokus pada pembentukan karakter siswa.

      Hapus
    2. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

      Salam untuk Bella dan Putri!!!
      Saya Fauzan Nashrullah Fajar, NPM. 2386206021 dari Kelas 5B PGSD.

      Kalian mengangkat isu yang super penting: kesehatan mental guru dan dukungan institusional. Guru yang sehat mental itu kunci pengajaran yang kreatif. Putri benar, kita butuh reduksi beban administrasi!

      Beban administrasi bisa dikurangi jika sekolah mengadopsi teknologi yang cerdas, sehingga guru bisa lebih fokus ke pembentukan karakter dan pola pikir pemecah masalah pada siswa.

      Bella dan Putri.... bagaimana jika kita mendorong sekolah agar alokasi anggaran tidak hanya untuk alat, tapi juga untuk kesejahteraan guru (layanan konseling, dll.)?

      Hapus
  4. Nama :Bella Ayu Pusdita
    Kelas :5d
    Nim :2386206114
    Izin bertanya pak
    Indikator apa pak yang paling efektif untuk secara teratur mengukur tingkat stres dan kelelahan di kalangan staf pengaja, dan bagaimana data tersebut dijadikan buat perbaikan kebijakan pak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Putri Lestari Pinang
      NPM : 2386206081
      Kelas : 5D PGSD

      izin menjawab, indikator yang efektif secara teratur mengukur tingkat stres pengajar bisa dengan pengukuran fisik dan mental seperti tekanan darah dan detak jantung, bisa juga dengan menganalisis data absensi dapat membantu mengindentifikasi pola kelelahan, dan dengan kuesioner dan survei mengumpulkan data tentang stres dapat membantu mengindentifikasi masalah secara akurat. Data yang dikumpulkan dapat digunakan membuat perbaikan kebijakan dengan cara mengembangkan strategi intervensi, memonitor dan mengevaluasi secara teratur terhadap efektivitas kebijakan.

      Hapus
    2. Nama: Nanda Vika Sari
      Npm: 2386206053
      Kelas: 5B PGSD

      Izin menjawab pertanyaan dari Bella Ayu Pusdita, menurut sepengetahuan yang saya ketahui mungkin indikator yang paling efektif untuk mengukur stres dan juga kelelahan para guru itu ialah melalui frekuensi, absensi, penurunan kinerja mengajar, jumlah tugas yang mungkin tertunda, dan juga laporan kelelaham emosional. Dari data tersebut indikator itu kemudian di olah oleh sekolah untuk mengetahui apa pola masalahnya, lalu dapat digunakan sebagai menyesuaikan beban kerja para guru, menambahkan dukungan staf, serta dapat membuat suatu kebijakan kesehatan mental yang mungkin lebih manusiawi.

      Hapus
    3. Nama : Putri Anggraeni
      NPM : 2386206022
      Kelas : VB (PGSD)


      Izin menanggapi pertanyaan realistis dari Bella Ayu Pusdita, serta menyambung pandangan dari Putri Lestari dan Nanda Vika Sari. Kamu benar, indikatornya harus teratur dan dijadikan dasar perbaikan. Saya setuju bahwa data frekuensi, absensi, dan penurunan kinerja mengajar seperti yang disebutkan Nanda Vika adalah indikator yang efektif, diperkuat dengan survei emosional dan data fisik/medis (tekanan darah) seperti kata Putri Lestari. Namun, indikator paling efektif harus bergeser dari sekadar menilai hasil ke menilai proses guru.
      Data ini harus dikumpulkan melalui Survei Kesejahteraan Terstruktur yang fokus pada proses kerja mereka, seperti seberapa besar beban administrasi yang tumpang tindih mengganggu waktu mengajar. Data ini akan membantu sekolah membangun budaya yang menghargai proses, bukan hanya hasil. Hasil data tersebut kemudian wajib dijadikan basis perbaikan kebijakan untuk mereduksi beban administrasi yang menuntut cepat dan efisien, serta untuk menambah dukungan staf dan menyediakan ruang refleksi dan eksplorasi yang memadai. Dengan begitu, guru bisa fokus membangun pondasi berpikir kritis di kelasnya dan menjadikan ilmu fungsional dan bermakna.

      Hapus
  5. Nama: Oktavia Ramadani
    NPM : 2386206086
    Kelas : 5D

    Materi yang bapa tulis sangat relevan dengan kondisi pendidikan saat ini , mengapa kesehatan itu sangat penting bagi mental guru ? , karena guru itu bukan sekedar pendidik akademis , tetapi juga manusia yang memiliki rasa lelah , memiliki batas , bahkan rentan depresi , pada aspek tentang kesehatan mental ini sering diabaikan di sekolah , padahal keberlangsungan kualitas pembelajaran sangat bergantung pada kesehatan dan kesejahteraan guru , memang mengajar itu merupakan profesi yang sangat penuh manfaat, tetapi juga membutuhkan kesabaran, kreaktivitas , dan ketahanan yang sangat kuat dan sangat luar biasa , namun namanya manusia ya banyak sekali tantang dan masalah yang datang , apalagi masalah guru bukan cuma berasal dari tugas mengajar , melainkan kesehatan mental seperti kecemasan dan juga depresi, guru yang mengalami gangguan kesehatan mental ini menghadapi suasan yang kompleks yang tidak hanya mempengaruhi cara belajar saja tetapi juga hubungan mereka dengan siswa .

    BalasHapus
    Balasan
    1. NAMA:VIRGINIA JAU
      KELAS:VD
      NPM:2386206089
      Kamu juga benar, guru itu bukan cuma pengajar yang harus paham materi, tapi juga manusia yang punya rasa lelah, punya keterbatasan, dan bisa banget mengalami tekanan. Kadang orang lupa kalau guru itu juga bisa kewalahan sama tuntutan kerja yang nggak ada habisnya.

      Hapus
    2. Nama : Putri Anggraeni
      NPM : 2386206022
      Kelas : VB (PGSD)

      Saya setuju banget dengan Oktafia dan Oktafiana! Materi ini sangat relevan karena kita sering lupa kalau guru itu bukan cuma pendidik akademis, tapi juga manusia yang punya rasa lelah dan batas. Kesejahteraan guru itu krusial buat kualitas pembelajaran.
      Sayangnya, kesehatan mental ini sering diabaikan padahal guru dituntut kesabaran, kreativitas, dan ketahanan yang luar biasa. Guru juga bisa kewalahan sama tuntutan kerja yang nggak ada habisnya. Kita sebagai calon guru harus sadar, sebelum "menyelamatkan" siswa, kita harus pastikan "wadah" kita sendiri, yaitu kesehatan mental, aman dan sehat

      Hapus
    3. Nama : Desy Olivia Sapitri
      Kelas / Npm : 5D / 2386206087

      Saya sejutu dengan tanggapan Oktavia sudah sangat baik dan menekankan pentingnya kesehatan mental guru. Guru yang sehat secara emosional lebih mampu membangun hubungan yang positif dengan siswa, rekan kerja, dan orang tua siswa, sehingga tercipta lingkungan belajar yang aman dan kondusif.
      Selain itu, guru yang memperhatikan kesejahteraan mentalnya lebih mampu mengelola stres, tetap kreatif dalam metode pengajaran dan lebih konsisten dalam memberikan perhatian kepada setiap siswa. Sebaliknya, jika guru terus-menerus mengalami tekanan atau kelelahan mental, hal ini tidak hanya berdampak pada kualitas pengajaran, tetapi juga dapat menurunkan motivasi siswa dan menimbulkan ketegangan dalam interaksi di kelas. Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk memberikan dukungan nyata agar guru bisa tetap produktif dan merasa dihargai sebagai manusia, bukan hanya sebagai pengajar. Dengan begitu, keberhasilan pendidikan tidak hanya diukur dari hasil akademik, tetapi juga dari kesejahteraan seluruh komunitas sekolah.. 🤩

      Hapus
  6. Nama: Isdiana Susilowati Ibrahim
    Npm: 2386206058
    Kelas:VB PGSD

    Izin pak, Ya saya setuju dengan langkah " dalam penjelasan diatas karena guru sangat membutuhkan langkah" Tersebut agar tetap mengontrol tekanan yang di dapat, karena guru bukan saja mendapatkan tekanan di sekolah tetapi guru juga mendapatkan tekanan di luar yang dimana tekanan tersebut bisa berkaitan dengan masalah pribadi ataupun lainya. Jadi apabila di sekolah menerapkan langkah- langkah tersebut saya sangat setuju.
    Untuk pertanyaan saya pak: Apabila di suatu sekolah tidak ada aturan seperti langkah- langkah yang di jelaskan di atas, apakah ada cara lain untuk mengatasi masalah kesehatan mental guru di sekolah 🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya bantu dengan jawaban yang saya ketahui dari pertanyaan mba isdi, jadi ada beberapa cara mengatasi masalah kesehatan mental guru di sekolah seperti ; guru harus memprioritaskan pekerjaan atau tugas mereka yang penting terlebih dahulu dan tidak bekerja terlalu berat atau terlalu memaksakan untuk bekerja. lalu bisa juga mengambil waktu untuk diri sendiri seperti jalan-jalan me time agar tidak terlalu stress dengan tekanan pekerjaan yang ada dan yang terakhir saya rasa sebagai guru juga harus menerapkan pola hidup sehat, seperti makan makanan yang bergizi, tidur yang cukup, berolahraga sebisanya di masa senggang.
      semoga bermanfaat 🙏🏻😀

      Hapus
    2. Nama : Putri Lestari Pinang
      NPM : 2386206081
      Kelas : 5D PGSD

      izin bantu menjawab pertanyaan dari Isdiana, untuk mengatasi kesehatan mental guru, penting untuk mengurangi beban kerja dan stres yang mereka alami. Menciptakan lingkungan kerja yang positif dan mendukung juga dapat membantu, di mana guru merasa dihargai dan didukung oleh rekan kerja dan pimpinan. Memberikan akses ke sumber daya kesehatan mental dan mengadakan pelatihan tentang manajemen stres dan kesehatan mental juga dapat membantu guru mengelola tekanan dan meningkatkan kesejahteraan mental mereka. Dengan demikian, guru dapat merasa lebih seimbang dan sehat dalam menjalankan tugasnya. semoga membantu yaa. terima kasih.

      Hapus
    3. Hallo ka Isdi saya izin menanggapi pertanyaanya ya
      Menurut saya cara lain yang bisa diterapkan sekolah untuk mengatasi masalah kesehatan mental guru di sekolah ialah
      Sekolah juga bisa mengadakan kegiatan-kegiatan yang inspiratif seperti mengadakan seminar atau workshop yang sesuai dengan profesi seorang guru, ini bisa membnatu guru agar tidak terlalu terbebani dengan tugas-tugas lainnya.
      Sekolah juga bisa meningkatkan fasilitas pembelajaran seperti pemanfaatan teknologi yang lebih baik lagi agar dapat membantu memudahkan guru dalam penyampaian pembelajaran
      Sekolah juga bisa mengadakan kegiatan sosial untuk membantu guru membangun hubungan positif dan mengurrangi stres
      Sekola juga bisa mengadakan kegiatan olahraga bersama seperti, bermain voli bersama semua guru dan laiinya untuk menjadi wadah penyaluran hobi bagi guru agar tidak selalu terpaku pada tugas-tugas sekolah ka

      semoga bermanfaat ....

      Hapus
    4. Nama : Putri Anggraeni
      NPM : 2386206022
      Kelas : VB (PGSD)

      Izin menanggapi pertanyaan dari Isdiana Susilowati Ibrahim. Isdiana benar sekali, tidak semua sekolah punya aturan formal soal konseling, padahal guru butuh kontrol terhadap tekanan dari dalam dan luar sekolah. Jika tidak ada aturan formal, kita bisa mengandalkan inisiatif kolektif yang fokus pada pembentukan karakter dan budaya dukungan di antara staf pengajar.
      Langkah yang paling ampuh adalah Pertama, membentuk Forum Refleksi dan Eksplorasi Guru yang rutin dan informal, di mana guru bisa berbagi beban tanpa perlu penilaian formal. Forum ini bisa berbentuk konseling sederhana untuk menyediakan ruang refleksi dan menjaga kesabaran mereka dari tuntutan sistem yang menuntut cepat dan efisien. Kedua, kita harus mendorong kolaborasi yang nyata antar guru untuk mereduksi beban administrasi yang tumpang tindih. Dengan saling membantu menyiapkan perangkat ajar, waktu luang guru untuk istirahat atau refleksi akan bertambah. Intinya, kita harus membangun pondasi mindset bahwa mengajar adalah perjalanan berpikir dan bahwa kesabaran serta dukungan adalah alat yang fungsional untuk menghasilkan solusi yang milik mereka sepenuhnya.

      Hapus
    5. Saya izin bantu jawab pertanyaan kak Isdi yaa, untuk mengatasi masalah kesehatan mental guru meskipun sekolah belum menerapkan langkah-langkah formal seperti yang dijelaskan diatas, mungkin bisa dimulai dari yg paling dekat dulu yaitu, Manajemen diri sendiri dahulu, Guru dapat mencoba strategi pengelolaan stres pribadi seperti olahraga, meditasi, melakukan hobi di waktu senggang atau hal-hal positif lainnya, langkah-langkah ini penting untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Dan yg kedua, mungkin bisa membangun jaringan dukungan antar sesama guru. Guru bisa saling mendukung dengan berbagi pengalaman, memberi motivasi, atau sekadar mendengarkan keluhan rekan. Dengan adanya teman sejawat yang peduli, tekanan mental bisa sedikit berkurang.
      Intinya, meskipun sekolah belum memiliki kebijakan formal, guru tetap bisa mengambil langkah-langkah praktis untuk menjaga kesehatan mentalnya, baik secara individu maupun dengan dukungan rekan sejawat.

      Hapus
  7. Nama : Andi Nurfika
    NPM : 2386206017
    Kelas : VB PGSD

    baik pak saya sangat setuju dengan ini karena memang guru harus betul-betul menjaga mental nya mereka tidak hanya menghadapi tekanan dari anak murid saat mengajar terkadang mereka jga mendapatkan itu dari luar sekolah seperti orang tua yang marah marah atau protes ke guru di karenakan anak nya ada masalah disekolah.
    mungkin diluaran sana banyak yang mengira menjadi guru itu gampang dan tidak akan berdampak kepada kesehatan mental jadi sebaiknya ada seseorang yang harus memperhatikan guru agar mental nya tetap sehat entah orng tersebut menjadi pendengar saja ataupun orang yang bisa menjadi penasehat. biasanya orang orang ini bisa saja teman guru anak murid yang baik dan keluarga terdekat nya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. NAMA:VIRGINIA JAU
      KELAS:VD
      NPM:2386206089
      Apa yang kamu sampaikan benar banget dan sangat sesuai dengan kondisi yang sering terjadi di lapangan. Guru memang nggak cuma menghadapi tekanan dari siswa saat proses belajar mengajar, tapi juga sering menerima tekanan dari luar, seperti orang tua yang menuntut, protes, atau marah karena masalah yang sebenarnya juga kompleks. Situasi kayak gitu memang bisa bikin mental guru cepat capek kalau nggak punya tempat buat cerita atau mendapat dukungan.
      Di luar sana memang masih banyak orang yang mengira jadi guru itu mudah, padahal kenyataannya profesi ini penuh tekanan emosional dan butuh kesabaran ekstra. Karena itu, penting banget ada orang-orang terdekat yang bisa jadi pendengar atau tempat bersandar buat guru. Entah itu teman kerja, keluarga, atau bahkan siswa yang tahu bagaimana menghargai gurunya. Dukungan kecil saja bisa bikin guru merasa nggak sendirian dan tetap kuat menjalani tugasnya.
      Semoga ke depannya makin banyak pihak yang sadar kalau kesehatan mental guru itu sama pentingnya dengan kualitas akademik. Kalau guru merasa dihargai dan didukung, otomatis suasana belajar juga jadi lebih positif untuk semua.

      Hapus
  8. Nama: Nanda Vika Sari
    Kelas: 4B PGSD
    Npm: 2386206053

    Pada penjelasan di materi ini bagus karena di materi tersebut memberitahukan betapa pentingnya kesehatan mental guru yang begitu sering terabaikan. Menurut saya dukungan dari lingkungan kerja yang baik dan apresiasi kepada guru menjadi inti untuk menjaga kenyamanan dan keamanan guru. Ketika tubuh dan batin guru sehat maka sehat juga para siswanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Naida Dwi Nur Herlianawati
      Kelas : 5 B
      Npm : 2386206042

      Betul Nanda, Guru yang hatinya senang, didukung di tempat kerja, dan merasa dihargai penuh akan membuat siswa juga nyaman, aman, dan cerdas, karena sejatinya kesehatan mental guru adalah kunci utama yang menentukan energi positif serta keberhasilan seluruh proses belajar mengajar di sekolah.

      Hapus
    2. Nama : Putri Anggraeni
      NPM : 2386206022
      Kelas : VB (PGSD)


      Saya setuju banget dengan Nanda dan Naida!
      Dukungan dari lingkungan kerja yang baik dan apresiasi kepada guru itu memang jadi inti untuk menjaga kenyamanan dan keamanan guru.
      Naida benar, guru yang hatinya senang, didukung, dan merasa dihargai akan membuat siswa juga nyaman, aman, dan cerdas. Kesehatan mental guru itu kunci utama yang menentukan energi positif serta keberhasilan seluruh proses belajar mengajar di sekolah.
      Intinya, kalau tubuh dan batin guru sehat maka sehat juga para siswanya. Keren!

      Hapus
  9. Nama: Margaretha Elintia
    Npm: 2386206055
    Kelas: 5C PGSD

    Ijin menanggapi pak, setelah saya membaca materi tentang tantangan dan pentingnya kesehatan guru, saya merasa ini sangat sesuai dengan kenyataan yang ada saat ini di mana jika guru mengalami beban tekanan kerja yang berat pasti akan mengakibatkan kualitas mengajar yang buruk, jika ingin pendidikan yang berkualitas maka perlu mensejahtrakan guru yang terlibat langusng di lapangan, dengan demikian maka guru akan merasa lebih di hargai dan mereka akan merasa bahwa profesi yang mereka pilih ini bukan suatu kesalahan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama:Hendra aditya saputra
      Kelas:5C
      Npm:2386206064

      Betul sekali, saya setuju dengan ini pak, jika seorang guru terkena serangan mental langsung pasti kualitas mengajar gurubitu akan menurun, jadi apa yang harus di lakukan kalau ingin melihat guru itu maksimal dalam mengajar, kita harus mendukung atau memberi semangat kepada mereka, dan mencari tahu apa yang membuat mereka permasalahan mereka, supaya bisa mencari jalan keluarnya masing-masing.

      Sekian pak, terimakasih

      Hapus
  10. Nama: Nur Aulia Miftahul Jannah
    NPM: 2386206085
    Kelas: 5D PGSD

    Ini adalah bacaan ke tiga saya dalam blog Bapak. Saya rasa, saya mulai beradaptasi untuk tugas berkomentar dalam bacaan ini (hehe, alhamdulillah).

    Waktu saya baca isi dari materi kali ini, saya ngerasa cukup emosional saat melewati kalimat demi kalimatnya. Ada perasaan deg-degan yang membawa saya ke dalam pemahaman dan pengertian bahwa bagaimana jika seorang guru memiliki tekanan pada mentalnya. Saya seperti ikut merasakan cemas, gak nyaman, merasa penuh dan depresi dalam diri. Karena mengetahui bahwa saat ini guru adalah profesi yang begitu dipandang sebelah mata oleh banyak orang. Gajihnya yang kecil dan beban kerja yang begitu banyak, tapi tak jarang orang-orang bilang “kan kalau jadi guru kerjanya cuman ngajar di kelas. Apalagi guru SD enak banget, kerjaannya kayak lagi main-main aja”.

    Saya jadi teringat wajah-wajah guru saya dari SD sampai sekarang, Pak. Guru hebat banget ya, Pak? Saya semakin paham dan terbayang dengan jelas perjuangan guru. Saya melihat bahwa sekolah adalah medan tempur dengan guru sebagai pahlawannya. Jika guru memenangkan tempurnya, ada rasa yang begitu haru dan menggembirakan di dalam diri. Pantas saja kalau ada yang mengatakan bahwa profesi guru adalah panggilan jiwa. Tapi, walaupun demikian saya harus tetap berada pada barisan bersuara bahwa tenaga pendidik harus dijamin kesejahteraannya oleh negara.

    Terima kasih banyak, Ibu dan Bapak. Semua guru. (termasuk Pak Nurdin karena dimata saya, dosen-dosen yang membersamai saya kuliah adalah guru saya di dunia kampus).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Putri Anggraeni
      NPM : 2386206022
      Kelas : VB (PGSD)


      Nur Aulia, saya bisa merasakan banget perasaan emosional yang kamu rasakan saat membaca materi ini.

      Kamu benar, profesi guru itu sering dipandang sebelah mata dan orang-orang sering bilang kerjaannya cuma ngajar di kelas, padahal beban kerjanya banyak. Guru SD bahkan sering dianggap "cuman main-main aja". Saya setuju, sekolah itu memang seperti medan tempur. Kita sebagai calon guru harus sadar bahwa profesi ini adalah panggilan jiwa yang penuh perjuangan. Tapi, kamu juga benar. Walaupun ini panggilan jiwa, kesejahteraan guru harus tetap disuarakan dan dijamin oleh negara. Salut dengan insight dan semangatmu!

      Hapus
  11. Nama : Imelda Rizky Putri
    Npm : 2386206024
    Kelas : 5B PGSD

    Menurut saya kesehatan mental seorang guru itu sangat penting dalam dunia pendidikan. Kesehatan mental guru juga penting dalam mendidik dan berpengaruh pada proses belajar mengajar, fokus seorang guru, kreativitas dan adaptasi guru, dan kesabaran seorang guru, kesehatan mental seorang guru juga berpengaruh pada pengelolaan kelas, dan interaksi guru dengan siswa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Naida Dwi Nur Herlianawati
      Kelas : 5 B
      Npm : 2386206042

      Betul imel, Kesehatan mental guru itu seperti pondasi rumah. Kalau pondasinya kuat (mental sehat), kelas dan proses belajar-mengajar akan kokoh, nyaman, dan berhasil. Guru jadi lebih sabar, lebih kreatif mencari cara mengajar yang seru, dan bisa menciptakan suasana kelas yang ceria, sehingga siswa pun semangat belajar dan prestasinya meningkat. Intinya, guru yang bahagia akan menghasilkan murid yang bahagia dan pintar.

      Hapus
  12. Nama: Nur Sinta
    NPM: 2486206033
    Kelas: 5B PGSD

    Tanggapan saya tentang materi ini, saya sangat setuju jika sekolah harusnya menyedihkan tenaga profesional kesehatan mental untuk mendukung siswa dan guru tidak seharusnya berperan menjadi terapis pada siswanya. Di mana seharusnya seorang guru fokus pada tanggung jawab utama mereka, selain itu guru juga mengalami banyak faktor lainnya penyebab stres kerja. Seorang guru juga manusia biasa dan harus menjaga kesahatan mentalnya sendiri juga, materi ini memberikan pemahaman bahwa kesejahteraan guru adalah kunci bagi keberhasilan pendidikan di bangsa ini.

    BalasHapus
  13. Nama: Rosidah
    Npm: 2386206034
    Kelas: V B (PGSD)

    Menurut saya, materi ini sangat relevan dengan kondisi nyata yang dialami guru-guru. Sering kali profesi guru dianggap sepele oleh sebagian masyarakat, seolah hanya pekerjaan ringan dengan jam kerja singkat, padahal guru memiliki tanggung jawab besar untuk mencetak generasi penerus bangsa, selain mengajar guru juga harus berhadapan dengan siswa, orang tua, dan rekan kerja, yang semuanya menuntut kesehatan mental yang kuat ditambah dengan faktor-faktor lainnya seperti gaji rendah dan keamanan kerja. Saya pribadi berharap untuk setiap sekolah menyediakan tenaga profesional kesehatan mental untuk siswa dan guru agar bisa fokus pada tugas utama.

    BalasHapus
  14. Nama: Rosidah
    Npm: 2386206034
    Kelas: V B (PGSD)

    Saya sangat setuju dengan solusi menciptakan lingkungan yang mendukung untuk guru, namun saat saya baca-baca itu berkaitan dengan lingkungan sekolah, menurut saya akan lebih lengkap jika juga dibahas peran masyarakat dalam menjaga kesehatan mental guru. Masyarakat perlu lebih menghargai dan memahami bahwa menjadi guru bukanlah pekerjaan yang mudah, melainkan profesi mulia yang memerlukan dukungan dari semua pihak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Finsensos Maria Seno
      Kelas : 5 D PGSD
      Npm : 2386206090

      jin menanggapi Rosidah
      Saya setuju bahwa materi ini sangat relevan dengan kondisi yang dialami para guru saat ini. Profesi guru sering kali dianggap ringan, padahal tanggung jawab mereka sangat besar dalam membentuk generasi penerus bangsa. Selain mengajar, guru juga harus berhadapan dengan siswa, orang tua, dan rekan kerja yang memiliki tuntutan masing-masing. Karena itu, saya juga berharap setiap sekolah dapat menyediakan tenaga profesional kesehatan mental bagi guru dan siswa. Dukungan seperti ini penting agar guru bisa tetap fokus pada tugas utamanya dan menjaga kesejahteraan dirinya 😊

      Hapus
  15. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  16. Nama : Imelda Rizky Putri
    Npm : 2386206024
    Kelas : 5B

    Izin menanggapi pak, materi ini adalah kondisi keseimbangan mental guru dan kondisi emosional seorang guru, materi ini sangat penting bagi guru dimana materi ini mengajarkan kesabaran guru yang memiliki kesehatan mental yang baik mampu menghadapi tekanan pekerjaan. Lebih sabar menghadapi karakter siswa, bisa mengelola kelas dengan baik dan mengkondisikan emosional dengan baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya setuju dengan tanggapan kamu Imelda,bahwa materi mengenai keseimbangan mental dan kondisi emosional guru adalah hal yang sangat krusial dalam dunia pendidikan.
      Poin yang kamu sampaikan, bahwa guru dengan kesehatan mental yang baik akan lebih mampu menghadapi tekanan, bersabar dalam menghadapi karakter siswa, dan mengelola kelas dengan baik, adalah kunci utama keberhasilan proses belajar mengajar. Pengelolaan emosi yang baik dari seorang pendidik akan menciptakan suasana kelas yang lebih kondusif dan suportif.
      Semoga kesadaran akan pentingnya kesehatan mental ini terus meningkat di kalangan para pendidik.

      Hapus
  17. Nama : Erlynda Yuna Nurviah
    Npm : 2386206035
    Kelas : VB PGSD

    Ternyata bukan hanya siswa yang perlu diperhatikan kesehatan mentalnya tetapi juga guru, sebelumnya saya ingin bertanya pak apakah menciptakan lingkungan yang mendukung ini sudah diterapkan diberbagai sekolah? mengingat memang tugas guru itu sangat banyak mulai dari harus menjaga etika untuk menjadi teladan siswa dan siswi disekolah, memikirkan konsep belajar, membuat bahan ajar yang kreatif, mengelola kelas agar kondusif, menghadapi siswa - siswi yang berbeda karakter bahkan orangtuanya juga, dan masih banyak lagi. Saya sangat setuju dengan Alicia Sewel salah satunya yaitu guru harus diapresiasi atas usaha dan keberhasilan mereka dalam mendidik dan menciptakan anak bangsa, setelah membaca ini saya agak sedih karena terkadang pekerjaan guru ini disepelekan dan dipandang rendah oleh sebagian orang, tetapi mereka tidak melihat prosesnya. semoga saya dan teman - teman sebagai calon guru nantinya dapat mengabdi dan mendidik dengan hati yang tenang dan mental yang sehat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Finsensos Maria Seno
      Kelas : 5 D PGSD
      Npm : 2386206090


      Saya setuju. Guru bukan hanya mengajar, tetapi juga memikul banyak tanggung jawab, mulai dari mengelola kelas, memahami kebutuhan setiap siswa, hingga berinteraksi dengan orang tua. Karena itu, kesehatan mental guru juga sangat penting. Jika guru mendapatkan dukungan yang baik, mereka bisa lebih fokus, sabar, dan mampu mendidik siswa dengan maksimal.

      Hapus
    2. Nama : Putri Anggraeni
      NPM : 2386206022
      Kelas : VB (PGSD)

      Saya setuju banget dengan Nur Aulia, Erlynda, dan Finsensos!
      Profesi guru adalah panggilan jiwa, tapi beban tugasnya memang sangat banyak. Guru bukan hanya mengajar, tapi memikirkan konsep belajar, mengelola kelas, hingga menghadapi siswa dengan beragam karakter.
      Erlynda benar, seringkali pekerjaan ini dipandang rendah oleh orang lain yang tidak melihat prosesnya. Apalagi guru SD sering dianggap "cuman main-main aja" padahal sekolah adalah medan tempur. Intinya, kesehatan mental guru juga sangat penting. Kita sebagai calon guru harus sadar ini, dan kita harus bersuara bahwa kesejahteraan guru harus dijamin oleh negara.

      Hapus
  18. nama:virginia jau
    kelas :VD
    NIM:2386206089
    Menurut saya pak di penjelasan diatas sangat baik untuk meningkatkan kesehatan terhadap guru.karena guru guru mungkin sangat membutuhkan hal hal seperti itu di sekolah .karean seperti yang kitra ketahui tugas guru banyak di sekolah belum lagi mereka harus mengajar belum mengerjakan pekerjaan aiinya dan guru juga wajib di berikan apresiasi agar mereka merasa senang dan bahagia.dan smoga dengan adanya materi di atas kita mengharapkan pendidik berikutnya dapat mengajar di sekolah sekolah yang di tentukan dengan mental dan hati yang siap.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Finsensos Maria Seno
      Kelas : 5 D PGSD
      Npm : 2386206090

      Saya setuju dengan pendapat Virginia tersebut. Penjelasan Pak di atas memang sangat baik untuk membantu meningkatkan kesehatan mental guru yang memiliki banyak tanggung jawab. Dukungan dan apresiasi sangat dibutuhkan agar guru tetap semangat dan merasa dihargai. Semoga ke depannya sekolah semakin peduli sehingga guru bisa mengajar dengan hati yang kuat dan siap.

      Hapus
  19. Nama : Reslinda
    Kelas : V C
    Npm : 2386206067

    Ijin menanggapi pak, Menurut saya, artikel ini cocok banget buat guru muda. Kadang kalau baru mulai mengajar, emosi masih naik turun. Dengan pemahaman kecerdasan emosional, guru bisa lebih bijak. Artikelnya singkat tapi ngena.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Finsensos Maria Seno
      Kelas : 5 D PGSD
      Npm : 2386206090

      Ijin menanggapi, Reslinda . Artikel ini sangat bermanfaat bagi kami calon guru muda yang masih belajar mengelola emosi yang kadang naik turun. Dengan memahami pentingnya kesehatan emosional, kami dapat menjadi lebih bijak dalam menghadapi berbagai situasi di kelas. Meskipun singkat, artikel ini terasa sangat tepat dan memberikan wawasan yang berarti.

      Hapus
  20. Nama : Alya Salsabila
    Npm : 2386206062
    Kelas : V C

    Terimakasih banyak pak, materinya sangat keren, saya setuju banget pak kalau guru itu ga cuman ngajar tapi juga harus kuat mental, kadang orang luar ga tau beratnya tanggung jawab guru. Semoga makin banyak yang paham pentingnya dukungan buat guru

    BalasHapus
  21. Nama :Aprilina Awing
    NPM : 2386206113
    Kelas :V5 PGSD

    Sebelumnya Terimakasih Pak, atas materi yang telah di sampaikan diatas.
    Ijin menanggapi pak, memang sangat penting memperhatikan kesehatan mental seorang Guru dan menjadikan hal itu prioritas apalagi mengajar itu bukan hanya tantang transfer ilmu, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi siswa. ketika Guru mengalami kecemasan dan depresi, dampaknya bisa menyentuh banyak aspek, seperti ketika seorang Guru yang mengalami kecemasan mungkin akan kesulitan untuk berinteraksi dengan siswa secara merata, yang dapat mempengaruhi lingkungan sekolah. oleh karena itu penting bagi sekolah untuk menjadikan kesehatan mental seorang Guru sebagai prioritas dengan menyediakan sumber daya dan dukungan yang memadai.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Finsenso Maria Seno
      Kelas : 5 D PGSD
      Npm : 2386206090


      Terima kasih atas pendapatmu Awing, Saya sangat setuju bahwa kesehatan mental guru memang harus menjadi perhatian utama karena hal itu sangat memengaruhi cara guru berinteraksi dan membimbing siswa. Guru yang mendapatkan dukungan yang memadai tentu akan lebih siap menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman. Semoga ke depannya semakin banyak sekolah yang benar-benar peduli terhadap kesejahteraan para guru.

      Hapus
  22. Nama : Reslinda
    Npm : 2386206067
    Kelas : V C

    Artikel ini bikin saya sadar bahwa guru itu juga role model dalam hal sikap. Kalau kita bisa mengelola emosi dengan baik, murid pasti ikut belajar hal yang sama. Itu juga lebih berharga dari sekedar teori.

    BalasHapus
  23. Nama : Fakhriyyah Mufidah Abidin
    NPM : 2386206095
    Kelas : 5D PGSD

    Saya setuju dengan kalimat "guru juga berperan sebagai terapis adalah tekanan yang tidak seharusnya ada". Alasan saya setuju juga terdapat kalimat "karena beban kerja yang berat dan gaji yang rendah". Saat ini kita semua sadar dan tahu bahwa pendidikan di Indonesia masih belum stabil. Indonesia merupakan negara dengan tingkat rendah dalam hal minat baca, dengan hal ini menurut saya tidak seharusnya guru, terutama guru kelas (wali kelas) juga berperan sebagai terapis atau yang biasa kita kenal dalam lingkungan sekolah adalah guru BK (Bimbingan Konseling). Sebab masih banyak pengangguran di Indonesia yang menurut saya bisa saja menjadi guru BK di sekolah dasar. Karena pengangguran di Indonesia juga banyak lulusan sarjana (S1), dengan begitu kita dapat mengurangi populasi pengangguran di negara ini.

    BalasHapus
  24. Nama : Fakhriyyah Mufidah Abidin
    NPM : 2386206095
    Kelas : 5D PGSD

    Izin bertanya Pak. Mengapa guru BK itu hanya ada di tingkat SMP dan SMA/SMK saja?. Apakah karena di tingkat sekolah dasar itu lumrahnya anak-anak masih fase pengenalan, bermain (bagi anak kelas 1 dan 2) dan masih mudah dalam dinasehati, diarahkan serta dibimbing?.
    Itu saja Pak Terima Kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
      Npm : 2386206058
      Kelas : VB PGSD

      Baik Pak izin menanggapi pertanyaan dari fakhriyyah Mufidah Abidin. Karena tingkat kesulitan masalah psikolog sering terjadi pada siswa yang jenjangnya lebih tinggi seperti SMP ataupun SMA. Namun yang perlu kita ketahui pendekatan bimbingan dan dukungan mental tetap dibutuhkan oleh siswa sekolah dasar. Meskipun itu dilakukan oleh guru kelas, bukan oleh guru BK. Selain itu juga pada sekolah dasar mereka masih berfokus pada pendampingan karakter, empati. Yang di mana berbeda dengan siswa SMP ataupun SMA yang fokusnya sudah pada layanan konseling dan juga pencegahan masalah psikolog Maka dari itu guru BK biasanya ditemukan di jenjang yang tinggi seperti SMP dan SMA🙏

      Hapus
    2. Nama: Nanda Vika Sari
      Npm: 2386206053
      Kelas: 5B PGSD

      Izin menjawab pertanyaan dari Fakhriyyah Mufidah Abidin, menurut sepengetahuan yang saya ketahui mengapa guru Bimbingan Konseling itu hanya ada di SMP dan SMA/SMK mungkin dikarenakan siswa dijenjang itu biasanya menghadapi masalah emosi, sosial, dan juga akademikn yang mungkin lebih kompleks/rumit, sehingga mereka membutuhkan konselor/penasihat atau bisa juga disebut konsultan yang khusus. Sedangkan di Sekolah Dasar, kebetulan mereka mungkin masih sederhana dan masih bisa juga cukup untuk ditangani oleh guru kelasnya yang mendapingi mereka disetiap hari.

      Hapus
  25. Nama : Putri Lestari Pinang
    NPM : 2386206081
    Kelas : 5D PGSD

    saya sangat setuju, kesehatan guru sangat itu penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru sendiri. Stres yang tidak terkendali bisa berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental guru, yang akhirnya bisa mempengaruhi kinerja mereka dalam mengajar dan mendidik siswa. Dengan memprioritaskan kesehatan guru, sekolah dapat menciptakan lingkungan yang lebih positif dan produktif bagi guru dan siswa.

    BalasHapus
  26. Nama : Putri Lestari Pinang
    NPM : 2386206081
    Kelas : 5D PGSD

    izin menambahkan lagi pak, peran siswa juga sangat penting dalam tingkat stres dan kelelahan guru. cara kontribusi siswa yaitu dapat menunjukkan rasa hormat dan menghargai guru dengan mengikuti aturan dan bersikap positif, siswa bisa membantu menciptakan lingkungan kelas yang nyaman dengan menjadi teman yang baik, menghormati teman yang lain dan berpartisipasi dalam kegiatan kelas, juga siswa bisa membantu mengurangi stres guru dengan mengikuti instruksi guru, mengumpulkan tugas tepat waktu, dan menunjukkan rasa tanggung jawab, sehingga guru akan merasa dipedulikan dan dihargai.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Finsensos Maria Seno
      Kelas : 5D PGSD
      Npm : 2386206090

      Ijin menanggapi juga Putri Saya setuju bahwa peran siswa memang sangat berpengaruh terhadap tingkat stres dan kenyamanan guru dalam mengajar. Sikap hormat, tanggung jawab, dan mengikuti aturan dapat membantu guru merasa didukung. Semoga dengan kerja sama antara guru dan siswa, suasana belajar bisa semakin positif dan nyaman bagi semua.

      Hapus
  27. Nama : Putri Lestari Pinang
    NPM : 2386206081
    Kelas : 5D PGSD

    Profesi guru memang memiliki tingkat stres yang tinggi, bahkan lebih tinggi dari pada profesi lain. Tingkat stres ini adalah respons semua tekanan dan tuntutan yang di terima oleh guru. Saya izin bertanya pak, apakah tingkat stres guru juga dipengaruhi oleh perubahan kurikulum yang terus berlanjut dan perkembangan teknologi saat ini? Terima kasih Pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Maya Apriyani
      Npm: 2386206013
      Kelas: V.A

      kalau menurut pendapat saya, saya setuju kurikulum yang terus berubah dan perkembangan teknologi menjadi salah satu pemicu masalah kesehatan mental yang di alami guru, karena guru harus terus beradaptasi dengan perkembangan dan macam-macam pembelajaran yang mengunakan teknologi, hal ini akan berdampak kepada guru-guru yang tidak memahami teknologi seperti guru-guru yang sudah lanjut usia, hal ini dapat menimbulkan kecemasan, tidak tau mau berbuat apa, bahkan tidak percaya diri. dan perubahan-perubahan yang terjadi terus menerus akan membuat guru mengalami tekanan. terima kasih

      Hapus
    2. Nama : Desy Olivia Sapitri
      Kelas / Npm : 5D / 2386206087

      ijin menjawab pertanyaan dari kak putri, apakah tingkat stres guru juga dipengaruhi oleh perubahan kurikulum yang terus berlanjut dan perkembangan teknologi saat ini?

      ya memang benar, tingkat stres guru memang dipengaruhi pada perubahan kurikukulum dan perkembangan teknologi saat ini, misal setiap ada kebijakan baru pada perubahan kurikulum, sekolah menuntut guru menyesuaikan metode, perangkat dan penilaian ajar mengikuti kebijakan yg ada, dan pasti proses ini membutuhkan waktu, tenaga dan pemahaman yg banyak.
      Tidak semua guru mempunyai kemampuan dan fasilitas nah hal tersebut menimbulkan stres guru.

      tapi jika ada dukungan dari pihak sekolah, fasilitas yg memadai, lingkungan kerja yg membantu hal ini justru menjadi sarana untuk meningkatakan profesional kerja guru.
      sekian semoga membantu kak :)

      Hapus
  28. Nama : Maya Apriyani
    Npm: 2386206013
    kelas : V.A

    saya sangat setuju dengan tindakan yang di mana setiap sekolah seharusnya menciptakan lingkungan yang mendukung untuk guru seperti, seperti langkah-langkah di atas, karena melihat kondisi saat ini banyak guru mengalami gangguan kesehatan mental hal ini dapat di sebabkan oleh beberapa faktor mungkin salah satunya tanggung jawab guru yang sangat besar, dan sekarang banyak kita lihat guru itu kurang di berikan perhatian dan bahkan di sepelekan.
    apabila kesehatan mental guru terganggu maka saya rasa kulialitas guru tersebut akan menurun, oleh karena itu kesehatan mental guru harus di utamakan.

    BalasHapus
  29. Izin menjawab terkaitt apa yang sudah bapak berikan, seperti yang bapak jabarkan sangad penting bagi seorang guru menjaga kesehatan mental nya, menjaga kesehatan mental berarti sama dengan menjaga keseimbangan diri, menurut saya juga akan tetapi lingkungan dan siswa juga faktor penyebab dari pemicu kesehatan mental pada guru, jikalauu siswa bisa berperan baik terhadap gurunya dengan adanya seperti itu guru mungkin tidak akan merasa terlalu berat.

    BalasHapus
  30. nama : Sitti Fatimatus Zehroh
    npm : 2386206020
    Prodi/kelas : PGSD 5A

    baik terima kasih untuk materi penjelasan yang telah di berikan. sebelumnya izin menanggapi pak, saya sangat setuju terhadap poin-poin tentang "cara untuk mendukung guru dengan kesehatan mental yang baik", sekolah memang harus mengadopsi langkah-langkah itu, karena kesehatan mental guru itu penting sekali juga tidak semua guru bisa menutupi ekspresi atau tingkah laku mereka apabila mengalami sebuah masalah dan itu sangat berpengaruh pada cara mereka saat mengajar dan berinteraksi dengan siswa.

    BalasHapus
  31. nama : Sitti Fatimatus Zehroh
    npm : 2386206020
    prodi/kelas : PGSD 5A

    membahas mengenai tantangan dan pentingnya kesehatan mental guru, bisa dikatakan banyak sekali tantangan yang dialami oleh guru tetapi tidak banyak yang memahami pentingnya kesehatan mental guru, terkadang profesi guru ini sering kali diremehkan oleh banyak orang-orang, sehingga banyak guru yang kesehatan mental nya berkurang padahal tuntutan yang diterima oleh guru itu sangat banyak, yaitu guru harus kreatif, harus bisa menjelaskan materi secara baik agar bisa di fahami oleh siswa dan juga harus serba bisa, jadi saya sangat setuju terhadap poin yang bapak berikan yaitu sekolah memberikan program layanan pendampingan atau layanan konseling untuk guru, atau bisa juga dalam hal sederhana seperti dari pihak sekolah memberikan apresiasi kepada guru.

    BalasHapus
    Balasan
    1. NAMA:VIRGINIA JAU
      KELAS:VD
      NPM:2386206089
      Kamu menyampaikan poin yang sangat penting dan memang nyata terjadi di dunia pendidikan sekarang. Tantangan yang dihadapi guru itu memang banyak banget, tapi sayangnya tidak semua orang memahami bahwa kesehatan mental guru itu ikut terpengaruh oleh beban kerja yang berat dan tuntutan yang kadang berlebihan. Guru dituntut untuk kreatif, harus bisa menjelaskan materi dengan cara yang mudah dipahami, harus cepat beradaptasi, dan sering kali dianggap harus serba bisa dalam segala situasi.
      Hal yang kamu sampaikan tentang profesi guru yang sering diremehkan juga benar adanya. Banyak yang tidak melihat bagaimana tekanan yang dialami guru di balik layar, sehingga akhirnya ada guru yang kesehatan mentalnya menurun tanpa disadari. Padahal, kalau mental guru terganggu, otomatis proses belajar mengajar pun nggak bisa berjalan maksimal.
      Saranmu tentang perlunya program pendampingan atau layanan konseling untuk guru itu sangat bagus. Memang sudah saatnya sekolah menyediakan ruang aman bagi guru untuk cerita, mendapatkan nasihat, atau sekadar melepaskan tekanan. Bahkan apresiasi sederhana dari pihak sekolah, seperti bentuk penghargaan atau ucapan terima kasih, bisa memberikan dampak besar dan membuat guru merasa dihargai.

      Hapus
  32. Nama: Hendra aditya saputra
    Kelas: 5C
    NPM:23 86206064

    Terimakasih pak, untuk materi dan penjelasannya, seorang guru memang harus menjaga kesehatan mentalnya, karna itu sangat berdampak nanti untuk pembelajaran ataupun untuk guru itu sendiri.
    Saran saya sedikit pak, setiap sekolah harus menyediakan guru BK, supaya masalah, atau tekanan mental yang di alami oleh guru bisa mereka cerita kepada guru BK tadi pak.

    Sekian pak terimakasih...

    BalasHapus
  33. Nama : Aprilina awing
    Kelas : 5D PGSD
    NPM : 2386206113

    Terimakaih pak atas materi yang telah disampaikan diatas,
    ijin bertanya pak, bagaaimana caranya kita bisa meningkatkan kesadaran dan mengurani stigma tentang kesehatan mental di lingkunga sekolah? Apakah ada strategi khusus untuk memporomosikan dialog terbuka tentang kesehatan mental?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
      Npm : 2386206058
      Kelas : VB PGSD

      Izin menjawab yh aprilina awing, cara agar meningkatkan kesadaran dan mengurangi stigma tentang kesehatan mental disekolah terbuka dan juga empati antar guru serta siswa. Sekolah juga bisa mengadakan kegiatan diskusi atau sesi berbagai pengalaman tentang kesehatan mental agar semua pihak dapat memahami pentingnya saling mendukung. Dengan begitu, sekolah menjadi lingkungan yang aman dan sehat bagi tumbuhnya kesejahteraan guru dan siswa🙏🏻

      Hapus
    2. Nama : Putri Lestari Pinang
      NPM : 2386206081
      Kelas : 5D PGSD

      izin bantu menjawab dari pertanyaan aprilina awing, untuk meningkatkan kesadaran dan mengurangi stigma tentang kesehatan mental di lingkungan sekolah, kita dapat melakukan beberapa hal seperti mengintegrasikan pendidikan kesehatan mental ke dalam kurikulum sekolah, mengadakan kegiatan dan acara yang mendukung kesadaran kesehatan mental, serta menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan mendukung bagi siswa dan guru.

      Kita juga dapat melibatkan siswa, guru, dan orang tua dalam proses ini dengan mengadakan diskusi, seminar, dan lokakarya tentang kesehatan mental. Selain itu, kita dapat menyediakan akses ke sumber daya dan profesional kesehatan mental yang dapat membantu siswa dan guru mengatasi masalah kesehatan mental.

      Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan sekolah yang lebih peduli dan mendukung, sehingga siswa dan guru dapat merasa lebih nyaman dan aman dalam membahas masalah kesehatan mental. Ini juga dapat membantu mengurangi stigma dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental di lingkungan sekolah. semoga membantu ya kawan.

      Hapus
    3. Nama:Elisnawatie
      NPM:2386206069
      Kelas:5D

      Menurut saya Untuk meningkatkan kesadaran dan mengurangi stigma tentang kesehatan mental di lingkungan sekolah, diperlukan upaya bersama yang berkelanjutan melalui edukasi, dialog terbuka, dan dukungan dari seluruh warga sekolah. Sekolah perlu menanamkan pemahaman bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Dengan menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan terbuka terhadap pembicaraan tentang perasaan serta masalah psikologis, siswa akan lebih berani mencari bantuan dan tumbuh menjadi individu yang sehat secara emosional dan sosial.

      Hapus
  34. Nama : Aprilina Awing
    Kelas : 5D PGSD
    NPM : 2386206113

    Saya juga ingin tahu pak, apa yang bisa kita lakukan sebagai masyarakat untuk mendukung guru yang menghadapi masalah kesehatan mental? Apakah ada cara untuk memberikan penghargaan dan pengakuan atas usaha guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Erlynda Yuna Nurviah
      Kelas : VB PGSD
      Npm : 2386206035

      Saya izin menjawab pertanyaan dari kak Apriliana Awing , Mungkin sebagian masyarakat tidak tahu langsung apakah guru tersebut memiliki masalah kesehatan mental karena hal seperti ini kan tidak terlihat secara langsung kecuali memang guru tersebut berkeluh kesah kepada warga sekolah ataupun masyarakat, tetapi bagi orng yang suka mengamati bisa terlihat dari ciri-cir guru seperti jarang mau terlibat dalam kegiatan sosial disekolah, kurang sabar saat mengajar atau berinteraksi kepada siswa, terlihat murung dan tidak bersemangat dan sering izin tidak masuk dikelas dll..
      Sebagai masyarakat kita bisa memberi pengakuan kepada guru misalnya
      1. Memberi ucapan terimakasih atau respon yang positif kepada guru, atau memposting kegiatan inspiratif guru ke media sosial.
      2. Membangun lingkungan yang ramah, aman dan damai di sekitar sekolah.
      3. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan sekolah, seperti gotong royong atau pembelajaran yang ada diluar kelas dengan cara ini guru tidak merasa sendirian melainkan menaganggap lingkungan disekitar sekolah adalah keluarga.
      4. Menyediakan ruang diskusi, biasanya di sekolah mempunyai komite yang biasanya berangotakan wali murid siswa / warga sekitar. Dengan cara ini lembaga masyarakat, orangtua bisa berkolaborasi untuk musyawarah bersama atau berbagi cerita dan pengalaman.
      5. Memberi penghargaan , mungkin bisa berupa sertifikat atau menyelengarakan hari apresiasi guru oleh komite sekolah.
      mungkin ini yang dapat saya sarankan semoga bisa membantu

      Hapus
    2. Nama : Putri Lestari Pinang
      NPM : 2386206081
      Kelas : 5D PGSD

      izin bantu menjawab dari pertanyaan aprilina awing, masyarakat dapat berperan penting dalam mendukung kesehatan mental guru dengan memberikan apresiasi dan penghargaan atas kerja keras mereka. Guru sering kali bekerja di bawah tekanan yang tinggi dan menghadapi tantangan yang kompleks dalam menjalankan tugasnya, sehingga mereka perlu mendapatkan dukungan dan pengakuan dari masyarakat.

      Dengan memberikan apresiasi dan penghargaan, masyarakat dapat membantu meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri guru, sehingga mereka dapat lebih fokus pada tugasnya dan memberikan pendidikan yang berkualitas kepada siswa. Selain itu, masyarakat juga dapat membantu menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung bagi guru, sehingga mereka dapat merasa lebih nyaman dan seimbang dalam menjalankan tugasnya.

      Mengapresiasi guru juga berarti mengakui pentingnya peran mereka dalam membentuk generasi masa depan dan membangun masyarakat yang lebih baik. Dengan demikian, masyarakat dapat membantu meningkatkan status dan martabat guru, sehingga mereka dapat merasa lebih dihargai dan dihormati dalam menjalankan tugasnya.

      Hapus
    3. Nama:Elisnawatie
      NPM:2386206069
      Kelas:5D

      Izin menjawab pertanyaan dari aprilina

      Menurut saya
      Sebagai masyarakat kita punya peran penting dalam mendukung guru yang menghadapi masalah kesehatan mental, karena guru bukan hanya pendidik mereka juga manusia yang perlu merasa dihargai, didengar, dan didukung.Sebagai masyarakat, kita bisa mendukung guru dengan menciptakan lingkungan yang penuh empati, menghargai dedikasi mereka, dan membantu mereka menjaga keseimbangan emosional. Penghargaan kecil, perhatian, dan kerja sama antara masyarakat, orang tua, dan sekolah bisa menjadi langkah besar untuk menjaga kesehatan mental para guru.

      Hapus
  35. Nama : Naida Dwi Nur HW
    Kelas : 5B
    Npm : 2386206042

    Saya setuju pak dengan materi diatas
    guru juga butuh dijaga mentalnya, bukan cuma dituntut terus. guru juga manusia yang bisa capek, cemas, bahkan depresi. Nggak cuma dituntut ngajar, tapi juga harus selalu sabar, kreatif, dan sering kali jadi tempat curhat siswa.
    Intinya kalau guru sehat secara mental, siswa juga lebih bahagia dan pembelajaran jadi lebih oke.

    BalasHapus
  36. Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
    Npm : 2386206058
    Kelas : VB PGSD

    Izin bertanya pak, bagaimana caranya suatu sekolah dapat menciptakan sistem dukungan kesehatan mental yang benar-benar praktik dan bukan hanya sekedar batas himbauan saja?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo ka Isdi saya izin menjawab pertanyaaanya ya.
      Menurut saya cara agar suatu sekolah itu menciptakan sistem dukungan kesehatan mental yang benar-benar praktik dan bukan hanya sekedar batas imbuhan saja itu yang pertama dapat dimulai dari lokasi atau lingkungan sekolahnya sendiri.
      Lingkungan sekolah itu menciptakan suasana yang aman dan nyaman bagi seorang guru untuk memberikan pendapat, untuk berkontribusi ,dan untuk berkarya di lingkungan tersebut tanpa ada batasan. Namun tetap sesuai dengan peraturan yang ada pada lingkungan pendidikan .
      Selanjutnya sekolah tersebut membangun ruang emosi untuk saling mengerti seperti yang telah dijelaskan di laman ini, sekolah bisa menciptakan dialog kesehatan mental saat sedang rapat ,dan sedang diskusi bersama guru-guru nah, di laman ini juga ada kata-kata sederhana seperti "bagaimana Anda menghadapi semua tantangan minggu ini"? nah ternyata dengan kata yang sederhana itu dapat membantu menciptakan rasa saling pengertian dan dukungan.
      Selanjutnya juga sekolah itu di minta dapat menyediakan layanan konseling, layanan konseling ini sekolah bisa bekerja sama atau mengundang secara langsung seseorang yang ahli tentang psikologis, untuk menjadi layanan ,menjadi tempat keluh kesah seorang guru.
      Pada laman ini juga yang poin ketiga yaitu prioritas keseimbangan kerja dan kehidupan, jadi guru itu diberikan waktu juga untuk beristirahat misalnya, dalam kegiatan sekolah kan pasti ada guru yang merangkap jadi, guru yang merangkap ini setelah merangkap kegiatan pembelajaran di kelas diberikan juga untuk beristirahat dan guru yang merangkap ini dikurangi untuk tugas administrasi sekolah ,biarkan guru ini beristirahat dulu baru mengerjakan tugas administrasi.
      Selanjutnya ada poin sekolah itu membuat kebijakan yang fleksibel untuk penugasan dan pendekatan pengajaran dan di sini sudah dijelaskan hal itu dapat membantu pekerjaan mereka.
      Nah di laman ini juga ada poin untuk mengapresiasi pencapaian guru, jadi ketika guru berhasil membawa peserta didik pada perlombaan misalnya, sekolah itu wajib mengapresiasi kerja keras seorang guru nah ini itu menurut saya bisa membangun semangat dan mengurangi stress serta beban yang telah guru itu berikan.
      Poin terakhir pada laman ini ialah mengurangi atau memperbaiki kondisi kelas nah kondisi kelas ini misalnya yang tadi ketika guru merangkap kelas, kalau bisa sekolah itu menyediakan guru tambahan agar guru yang merangkap kelas ini tidak lagi merangkap supaya beban itu dapat berkurang.

      semoga bermanfaat...

      Hapus
    2. Nama: Nanda Vika Sari
      Npm: 2386206053
      Kelas: 5B PGSD

      Izin menjawab pertanyaan dari Isdiana Susilowati Ibrahim, menurut sepengetahuan yang saya ketahui mungkin setiap sekolah dapat untuk menciptakan/membangun dukungan kesehatan mental yang benar-benar praktik dengan menyediakan layanan konseling yang aktif, lalu bisa juga mengadakan pelatihan rutin bagi para guru, dapat mengurangi beban kerja yang tidak perlu, dan juga bisa menindak lanjuti setiap temuan dengan kebijakan yang nyata, bukanlah hanya sekedar imbauan saja.

      Hapus
    3. Nama : Putri Anggraeni
      NPM : 2386206022
      Kelas : VB (PGSD)

      Isdiana, pertanyaanmu tentang cara sekolah menciptakan sistem dukungan kesehatan mental yang benar-benar praktis dan bukan cuma himbauan Kunci utamanya mengurangi beban dan mengalokasikan waktu wajib. Solusi praktisnya mungkin, Sediakan Waktu Me-Time Wajib Harus ada jam khusus setiap minggu yang dilarang untuk meeting atau administrasi, di mana guru bisa istirahat atau melakukan kegiatan relaksasi. Sekian terimakasih

      Hapus
  37. Nama: Syahrul
    Kelas:5D
    Npm 2386206092

    Kalau dilihat lihat sih profesi guru di Indonesia terutama di daerah terpencil memang bikin kita mikir. Selama ini kita cuma fokus ke siswa, padahal guru juga manusia biasa yang bisa kena stress atau bahkan depresi. Bayangin aja mereka tuh dituntut sabar, kreatif, dan punya daya tahan ekstra, tapi beban kerja, gaji, dan lingkungan kerja sering kali malah jadi pemicu masalah kesehatan mental mereka. Padahal kalau guru itu sehat mentalnya, mereka bisa bawa vibe positif dan bikin suasana kelas jadi aman dan nyaman buat belajar. Jadi kesehatan mental guru ini bukan cuma urusan pribadi mereka, tapi juga kunci penting buat kualitas pendidikan kita.Apa karena masalah ini ya yang buat beberapa orang guru tuh masuk kelas dengan muka yang judes dan sangat sensitif gampang marah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaps benar banget prediksi ka Syahrul, beberapa guru pasti mempunyai tekanan seperti yang sudah ka Syahrul jelaskan, disini juga saya mau menambahkan penyebab seorang guru itu masuk kelas dengan keadaan muka yang judes dan sangat sesnisitif.
      Kalo kita melihat keadaan dunia pendidikan sekarang seorang guru punya beban yang berat, dari administrasi pendidikan yang menuntut guru untuk menyiapkan, meninjau, bahkan mengevaluasi pembelajaran. Hal ini dapat kita lihat pada tekanan kurikulum yang selalu berganti, menambahkan ini lah itu lah, seolah profesi sebagai seorang guru ini dipermainkan. Ya kita tau maksudnya diganti kurikulum untuk kebaikan pembelajaran tapi pertanyaannya kenapa gk dimatangkan dulu kurikulum tersebut baru diganti?
      Sebagai seorang guru juga pastinya perlu persiapan untuk mengajar, jadi kallo di pikir guru itu sebagai robot yang selalu siap mengajar itu salah, guru juga punya rasa capek dan butuh istirahat.
      Semoga pemerintah memperhatikan juga kesehatan mental guru.

      Hapus
  38. Nama: Syahrul
    Kelas:5D
    NPM:2386206092

    Banyak juga guru yang berpindah profesi jadi selebgram karena mereka ngerasa lebih sehat dan menjanjikan.Ini bukan soal mereka nggak cinta profesi, tapi lebih ke pilihan untuk menyelamatkan kesehatan mental dan finansial diri sendiri. Masalahnya, sistem kita sering lupa kalau guru itu perlu didukung, bukan cuma dituntut.Harusnya sih ini bisa jadi tamparan keras buat pemerintah untuk bisa lebih memperhatikan guru, minimal naikin gajinya lah,malah naikin gaji tikus,bahkan ada yg ngatain guru itu profesi yg jadi beban negara

    BalasHapus
  39. Saya sangat setuju dengan ungkapan Alicia Sewell di tahun 2024, ya beliau menyampaikan bahwa harapan agar guru juga berperan sebagai terapis adalah tekanan yang tidak seharusnya ada !beliau juga menekankan sekolah itu perlu menyediakan tenaga profesional kesehatan mental untuk mendukung siswa, mendukung siswa dalam kegiatan menyelesaikan masalah mendengarkan cerita-cerita siswa,mendengarkan permasalahan siswa dan lain sebagainya. Seharusnya guru tidak ditekankan untuk mencari tau masalah yang dihadapi siswa dan menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa karena, pemikiran guru ini banyak belum menyiapkan pembelajaran, menyiapkan modul ajar, menyiapkan media ajar, memikirkan strategi pembelajaran agar tidak bosan, sehingga ketika permasalahan ini muncul untuk melibatkan peran guru pemikiran guru ini akan menjadi banyak ,hal ini bisa menimbulkan stress dan juga tekanan terhadap guru tersebut.

    BalasHapus
  40. Nama: Rosa Lia Ana Rezki
    Npm: 2386206015
    Kelas: 5B pgsd

    Kesehatan mental guru memang sangat penting untuk diperhatikan. Guru yang memiliki kesehatan mental yang baik akan lebih mampu memberikan pengajaran yang berkualitas dan mendukung perkembangan siswa.
    Tanggung jawab guru yang besar dan kurangnya perhatian serta penghargaan terhadap guru dapat berdampak negatif pada kesehatan mental mereka. Oleh karena itu, penting bagi sekolah dan pemerintah untuk memberikan dukungan dan perhatian yang cukup kepada guru, seperti:
    - Menyediakan akses ke layanan kesehatan mental
    - Mengurangi beban kerja yang berlebihan
    - Memberikan penghargaan dan pengakuan atas kerja keras mereka
    - Menciptakan lingkungan kerja yang positif dan mendukung
    Dengan demikian, guru dapat lebih fokus pada tugasnya sebagai pendidik dan memberikan yang terbaik untuk siswa.
    ijin bertanya pak Apa lagi yang bisa dilakukan untuk mendukung kesehatan mental guru?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
      Npm : 2386206058
      Kelas : 5B PGSD

      Halo Rosa lia ana rezki izin menjawab yah, Menurut aku kesehatan mental guru ini memang sangat penting, karena guru memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk karakter dan masa depan siswa. Guru yang sehat secara mental akan lebih sabar, kreatif, dan mampu menciptakan suasana belajar yang positif. Sekolah sebaiknya memberikan dukungan dan penghargaan yang cukup agar guru tidak merasa terbebani dengan tuntutan pekerjaan. Dengan lingkungan yang baik, guru bisa fokus mendidik dengan sepenuh hati dan memberikan yang terbaik bagi siswanya🙏🏻

      Hapus
    2. Hallo ka Rosa saya izin menjawab pertanyaanya ya
      Menurut saya ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mendukung kesehatan mental guru
      disini saya akkan memberikan 3 tips dari pandangan saya.
      1. Guru bisa belajar lebih dalam mengenal diri sendiri untuk dapat mengontrol emosi dan pikiran yang dapat mengganggu kesehatan mentalnya.
      2. selain itu juga guru harus bisa belajar mengenal sifat dan juga perilaku setiap murid agar setiap kegiatan yang dilakukan oleh setiap murid di luar prediksi seorang guru dapat menangani dengan baik tanpa merasa menambah pikirannya.
      3. Lalu untuk yang terakhir guru bisa tidak mencampur adukan permasalahan yang ada di sekolah untuk dibawa ke rumah ataupun sebaliknya permasalahan yang di rumah tidak dibawa ke sekolah untuk menjaga kesehatan mental supaya tidak terlalu banyak pikiran .

      itu dari saya ka semoga bermanfaat...

      Hapus
  41. Nama: Zakky Setiawan
    NPM: ( 2386206066 )
    Kelas: 5C
    Materi yang bapak berikan ini sangat penting untuk calon guru-guru muda terkait mental agar lebih bisa sadar bahwa kesehatan mental dalam pendidika itu sangat penting banget loh, jadi dengan adanya lingkungan yang sehat maka bisa lebih terjamin mental guru tersebut

    BalasHapus
  42. Nama: Zakky Setiawan
    NPM: ( 2386206066 )
    Kelas: 5C
    Sangat benar dengan adanya kebijakan yang fleksibel memudahkan guru tersebut untuk mengerjakan sesuatu dengan santai tidak bekerja di bawah tekanan, tapi harus diingat fleksibel bukan maksudnya semena-mena, tanggung jawab tetap nomer satu, kebijakan itu agar guru tidak mudah stres dan mentalnya jadi sehat terjaga.

    BalasHapus
  43. Nama:Arjuna
    Npm: 2386206018
    Kelas: 5A
    Menurut saya, artikel ini sangat relevan dengan kondisi saat ini.Profesi guru sering dianggap pahlawan tanpa tanda jasa, tetapi jarang diperhatikan kesejahteraan mentalnya. Beban administratif, tekanan dari orang tua murid, dan tuntutan kurikulum sering membuat guru kelelahan bukan hanya secara fisik, tapi juga secara emosional Saya setuju bahwa kesehatan mental guru harus menjadi perhatian utama, karena guru yang sehat mentalnya akan lebih sabar, kreatif, dan mampu menularkan energi positif kepada muridnya. Dukungan dari sekolah, pemerintah, dan masyarakat juga penting, agar profesi guru tetap dihormati dan dijalani dengan bahagia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. NAMA:VIRGINIA JAU
      KELAS:VD
      NPM:2386206089
      Terima kasih banyak Arjuna atas komentarnya yang sangat mendalam. Apa yang kamu sampaikan benar-benar menggambarkan realita yang dialami guru saat ini. Profesi guru memang sering disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, tapi ironisnya, kesejahteraan mental mereka sering kali kurang diperhatikan. Padahal, di balik tugas mengajar, ada tekanan administratif yang menumpuk, tuntutan kurikulum yang terus berubah, dan tekanan dari orang tua yang kadang tidak memahami kondisi di lapangan.
      Kamu juga tepat sekali bahwa kelelahan yang dialami guru bukan hanya soal fisik, tapi juga emosional. Banyak guru yang tetap berusaha tersenyum di depan kelas meskipun sedang menghadapi stres atau beban pikiran yang berat. Kalau kesehatan mental guru tidak dijaga, dampaknya bisa terasa pada murid, suasana kelas, bahkan proses belajar itu sendiri.
      Saya sangat setuju denganmu bahwa guru yang sehat secara mental akan lebih sabar, kreatif, dan mampu membawa energi positif ke kelas. Itu yang akhirnya membuat siswa merasa nyaman dan lebih mudah memahami materi. Dukungan dari sekolah, pemerintah, dan masyarakat seperti yang kamu sebutkan juga memegang peran besar. Dengan adanya perhatian dan penghargaan terhadap guru, profesi ini bisa dijalani dengan kebahagiaan dan rasa dihargai.
      Semoga semakin banyak pihak yang sadar dan peduli pada kesejahteraan guru, karena kualitas pendidikan yang baik selalu berawal dari guru yang sehat—baik fisik maupun mental.

      Hapus
  44. Nama : Dita Ayu Safarila
    NPM : 2386206048
    Kelas : 5C
    Materi ini membahas topik tentang “kesehatan mental guru” dengan simbol tak hingga seperti memiliki nilai makna yang mendalam ya pak. bagi saya menggambarkan betapa luas dan tidak terbatas tanggung jawab sebagai guru baik secara emosional dan profesional. guru juga tidak hanya mengajar tentang pelajaran tapi juga pembimbing,pendengar dan teladan bagi murid murid nya bukan begitu?
    apalagi kalau kondisi sekitar kerja kurang mendukung akan terasa berat. banyak juga guru mungkin mengalami tekanan dari berbagai arah. Bagi saya tulisan ini mengingatkan kita bahwa guru juga manusia,juga mempunyai rasa capek dan membutuhkan istirahat,ruang untuk diri sendiri dan dukungan dari lingkungan sekitar. kesehatan mental guru sangat amat penting karna dari sana ada rasa semangat belajar dan mengajar dengan sehat,ikhlas dan bahagia.jika guru merasa tenang dan bahagia,maka murid juga merasakan energi positif di dalam kelas mereka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Dita Ayu Safarila
      NPM : 2386206048
      Kelas : 5C
      izin Menanggapi komentar saya di atas ya pak.
      simbol tak terhingga seperti pengingat bahwa semangat guru besar sekali tetapi tenaga dan emosi manusia tetap saja memiliki batasannya. kadang juga guru terlalu fokus pada murid nya sampai lupa dengan diri dia sendiri. Materi bapak ini bagus sekali karna menyadarkan kita semua bahwa menjaga kesehatan mental bukan tanda kita lemah,justru tanda bahwa guru peduli pada kualitas mengajar nya dia di sekolah.

      Hapus
  45. Nama: Hizkia Thiofany
    Kelas: VA
    Npm: 2386206001
    Terima kasih bapak atas materinya, dalam sebuah pembelajaran tak hingga seperti mengingat semangat seorang guru terhadap sama murid dalam pendidikan dan guru juga tak jemu mengajar siswa untuk belajar dengan penuh semangat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
      Npm : 2386206058
      Kelas : VB PGSD

      Izin menambah kan yah Hizkia Thiofany. Menurut tanggapan saya, materi ini sangat bermanfaat karena mengingatkan bahwa kesehatan mental guru adalah hal yang sering terlupakan, padahal sangat penting untuk kelancaran proses belajar-mengajar. Guru yang memiliki keseimbangan emosi dan pikiran akan lebih sabar dalam menghadapi murid serta mampu menciptakan suasana kelas yang menyenangkan. Materi diatas ini membuka wawasan bahwa kesejahteraan guru juga harus menjadi perhatian utama agar pendidikan berjalan dengan baik🙏🏻

      Hapus
  46. Terima kasih atas materinya, Pak. Sangat relevan dan membuka wawasan. Topik kesehatan mental guru ini sering sekali terlewatkan, padahal dampaknya sangat fundamental terhadap kualitas pembelajaran di kelas."

    BalasHapus
  47. nama : kornelia sumiaty
    npm : 2386206059
    kelas : 5B PGSD

    saya setuju dengan materi yang telah diberikan, mental seorang guru sangam penting untuk dijaga agar tetap stabil dalam mengajar , dan data meningkatkan kualitas pengajaran yang baik , guru yang memiliki mental yang sehat akan memiliki fokus , kreativitas dan memiliki semangat yang tinggi

    BalasHapus
  48. Nama : Ninda Amelia Saputri
    NPM : 2386206093
    Kelas : 5D PGSD

    Izin menanggapi Pak. Menurut saya, perhatian terhadap kesehatan mental guru memang sangat penting, Pak. Tugas seorang guru bukan hanya menyampaikan pelajaran di kelas, tapi juga membutuhkan emosi dan empati yang besar terhadap siswa. Ketika seorang guru sedang mengalami kecemasan atau tekanan batin, tentu hal itu bisa memengaruhi cara mereka mengajar maupun berinteraksi dengan murid. Jadi, memberikan dukungan pada kesehatan mental guru sama saja dengan menjaga mutu proses belajar di sekolah.

    BalasHapus
  49. Nama : Ninda Amelia Saputri
    NPM : 2386206093
    Kelas : 5D PGSD

    Izin menambahkan Pak. Saya ingin bertanya, menurut Bapak, bagaimana langkah yang bisa dilakukan sekolah supaya guru merasa aman dan tidak sungkan membicarakan kondisi mentalnya tanpa rasa takut dinilai negatif?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Dita Ayu Safarila
      NPM : 2386206048
      Kelas : 5 C
      Izin menjawab pertanyaan dari Ninda Amelia.
      menurut saya langkah nya adalah sekolah bisa menciptakan suasana yang aman bagi guru dengan cara memberi ruang terbuka untuk berbagi dan saling mendukung. Dukungan sekolah ke guru tidak terbatas dan selalu ada,dengan dukungan tanpa batas guru akan merasa aman, berani bercerita dan tidak takut di nilai negatif saat membahas kondisi mental ataupun keluh kesah lainnya. Jangan banyak berbicara di belakang tentang orang satu ke orang lainnya dan juga jangan mencela atau memberi komentar buruk ketika guru lain sedang bercerita ataupun berkeluh kesah.
      Itu saja mohon maaf jika ada yng kurang,terimakasih semoga bermanfaat

      Hapus
  50. Nama : Ninda Amelia Saputri
    NPM : 2386206093
    Kelas : 5D PGSD

    Izin menanggapi Bapak. Menurut saya, penjelasan yang membahas tentang empati guru saat menghadapi tekanan mental itu sangat menarik. Dari situ terlihat bahwa guru memiliki kekuatan batin yang luar biasa untuk tetap memahami dan mendampingi siswanya meskipun sedang berada dalam kondisi sulit. Namun, empati yang terlalu dalam tanpa batas juga bisa membuat guru merasa lelah secara emosional dan mental.

    BalasHapus
  51. Nama : Ninda Amelia Saputri
    NPM : 2386206093
    Kelas : 5D PGSD

    Izin menambahkan sebuah pertanyaan pak, Menurut Bapak, apa yang bisa dilakukan pihak sekolah agar guru tetap bisa menunjukkan empati kepada siswa tanpa mengorbankan kesehatan emosionalnya sendiri?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
      Kelas : VB PGSD
      Npm : 2386206058

      Halo Ninda Amelia Saputri izin menjawab yah, menurut aku pihak sekolah bisa berperan besar dalam menjaga kesejahteraan emosional guru dengan cara menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dan terbuka terhadap kesehatan mental guru. Dukungan seperti konseling, kebijakan kerja maupun apresiasi terhadap kinerja guru ini dapat membantu mereka tetap berempati pada siswa tanpa harus mengorbankan kesehatan nya sendiri🙏🏻

      Hapus
    2. Hallo ka Ninda saya izin menjawab pertanyaanya ya..

      Menurut saya tindakan yang bisa dilakukan sekolah agar guru yang mengajar tetap menunjukkan empati kepada siswa yang diajarkan tanpa mengorbankan kesehatan emosional nya ialah:
      Pihak sekolah sebenarnya ketika menerapkan cara yang telah dikemukakan oleh Alicia Sewel (2024) yang berisi tentang cara mendukung guru dengan langkah-langkah kesehatan mental yang baik sekolah-sekolah itu perlu mengadopsi langkah-langkah seperti: mempromosikan dialog kesehatan mental, membangun sistem dukungan, prioritaskan keseimbangan kerja dan kehidupan ,kebijakan fleksibel ,mengapresiasi pencapaian guru ,dan memperbaiki kondisi kerja, nah dengan menerapkan langkah-langkah ini saya rasa pihak sekolah sudah sangat membantu guru untuk tetap bisa menunjukkan empatinya kepada siswa tanpa mengorbankan kesehatan emosinya. karena ,dengan langkah-langkah ini sudah bisa meringankan dan menyelaraskan pembelajaran di kelas dan juga empati dari guru terhadap siswanya tanpa mengorbankan kesehatan emosional nya sendiri.
      Di sini juga saya ingin menambahkan poin-poin untuk bisa diterapkan sekolah agar seorang guru bisa menunjukkan rasa empati kepada siswa tanpa mengorbankan kesehatan emosinya sendiri seperti, sekolah juga bisa mengadakan kegiatan-kegiatan inspiratif dengan cara mengadakan seminar atau workshop yang sesuai dengan profesi seorang guru dan itu bisa membantu guru agar tidak terlalu terbebani dengan tugas-tugas lainnya, dan juga sekolah bisa mengadakan kegiatan olahraga bersama seperti bermain voli bersama semua guru dan lainnya untuk menjadi wadah agar guru bisa menyalurkan hobinya jadi, pada saat pembelajaran atau pada saat di sekolah guru tetap bisa menyalurkan empati nya kepada siswa tanpa memikirkan beban ataupun emosinya karena kurangnya istirahat, olahraga dan lain sebagainya.
      semoga bermanfaat....

      Hapus
    3. Izin menjawab ya, menurut saya pihak sekolah harus mengalihkan sebagian beban dukungan emosional kepada konselor dan mengurangi tugas administrasi agar guru memiliki energi emosional sementara guru perlu dilatih untuk menerapkan empati yang berbatas dan menjaga waktu pemulihan diri.

      Hapus
  52. Nama : Ninda Amelia Saputri
    NPM : 2386206093
    Kelas : 5D PGSD

    Izin menanggapi Pak. Menurut saya, pendapat Alicia Sewell (2024) itu sangat masuk akal. Guru memang tidak seharusnya dibebani tanggung jawab ganda sebagai pendidik sekaligus terapis bagi siswa. Setiap profesi punya batas perannya masing-masing, jadi akan lebih baik kalau sekolah menyediakan tenaga profesional seperti konselor atau psikolog untuk membantu masalah kesehatan mental. Dengan begitu, guru bisa lebih fokus menjalankan tugas utamanya, yaitu mengajar dan membimbing siswa dengan sepenuh hati. Namun, pertanyaan Pak. Apakah sejauh ini sudah ada kebijakan atau program khusus dari sekolah yang benar-benar menghadirkan konselor tetap bagi guru maupun siswa, Pak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
      Npm : 2386206058
      Kelas : VB PGSD

      Izin menjawab yh menurut saya spertinya belum semua sekolah memiliki kebijakan khusus untuk menghadirkan konselor tetap bagi guru dan siswa ini. Namun, berdasarkan materi di atas, langkah seperti ini sangat penting untuk mendukung kesehatan mental dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih sehat🙏🏻

      Maaf Pak ke dobel jawabannya🙏

      Hapus
  53. Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
    Npm : 2386206058
    Kelas : VB PGSD

    Izin menjawab yh menurut saya spertinya belum semua sekolah memiliki kebijakan khusus untuk menghadirkan konselor tetap bagi guru dan siswa ini. Namun, berdasarkan materi di atas, langkah seperti ini sangat penting untuk mendukung kesehatan mental dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih sehat🙏🏻

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Isdiana!
      Saya Fauzan Nashrullah Fajar dari kelas 5B PGSD dengan NPM 2386206021.

      Kak Isdiana, saya rasa hal paling penting bukan soal ada atau tidaknya seseorang konselor untuk para guru di sekolah, melainkan kebijakan-kebijakan lain yang dapat meningkatkan semangat mengajar seorang guru. Seperti waktu istirahat dan bekerja yang seimbang, gaji yang sepadan, perlindungan hukum yang memihak dan apresiasi dari sekolah maupun pemerintah. Sebagian salah satu contoh untuk perlindungan hukum bagi guru, kita sudah melihat sendiri berapa banyak kasus belakangan ini dimana ada ada orang tua murid yang memolisikan seorang guru karena guru tersebut memberikan teguran kepada anaknya yang melanggar peraturan, atau seorang anak yang kembali menantang guru karena tak terima mendapatkan teguran, dan berbagai kasus-kasus serupa lainnya.

      Hapus
  54. Nama:Hendra aditya saputra
    Kelas:5C
    Npm:2386206064

    Saya setuju dengan materinya bapak, karena menjadi seorang guru itu tidak hanya mengajar, atau tidak hanya berfokus ke sana, kita juga harus melihat kesehatan mental guru, karena menjadi seorang guru itu tidak semudah apa yang orang-orang bicarakan, karna banyak hal yang kita kerjakan pak, jadi kesehatan mental seorang guru itu sangat penting, kalau mental guru itu baik Pak, pembelajaran juga akan menjadi maksimal pak.

    Sekian, terimakasih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama:Hendra aditya saputra
      Kelas:5C
      Npm:2386206064

      Izin bertanya pak, bagaimana kita mengetahui seorang guru itu terkenal serangan mental pak, dan bagaimana cara kita menanganinya?

      Sekian, terimakasih pak...

      Hapus
    2. Nama: Maya Apriyani
      Npm: 2386206013
      Kelas: V.A

      Izin menanggapi pertanyaan dari saudara Hendra.
      Menurut pendapat saya ada beberapa ciri-ciri seorang guru yang mengalami serangan mental.
      1. Guru tersebut akan mudah emosi atau tersinggung.
      2. Kita dapat melihat bahwa adanya perbedaan dari guru ini yang di mana mungkin dia kurang bersemangat.
      3. Terjadinya penurunan pada skill mengajarnya.
      4. Dan yang terakhir tidak konsentrasi.
      Cara menangani yang dapat kita lakukan.
      1. Memberikan waktu istirahat ataupun cuti kepada guru tersebut.
      2. Sebagai rekan kerja kita harus memberikan dukungan atau motivasi.
      3. Kemudian sekolah itu menyediakan layanan konseling yang di mana guru dapat konsultasi terkait apa yang mereka hadapi.

      Hapus
    3. Nama:Elisnawatie
      Kelas:5D
      NPM:2386206069

      Wah pertanyaan yang sangat bagus izin menjawab ya Hendra

      Menurut pendapat saya Kita bisa mengenali seorang guru yang sedang mengalami masalah kesehatan mental melalui perubahan perilaku, emosi, atau fisik.cara menanganinya itu dengan berbagai cara yaitu:

      1.Ajak Bicara dengan Empati Sapa dengan lembut dan tanyakan kabarnya tanpa menekan
      2.Dorong untuk Mencari Bantuan Profesional
      Sarankan untuk berkonsultasi dengan konselor sekolah, psikolog, atau layanan kesehatan mental.
      3.Ciptakan Lingkungan Kerja yang MendukungKurangi beban kerja yang berlebihan dan berikan kesempatan istirahat. Dan Lakukan kegiatan bersama seperti senam pagi, meditasi, atau rekreasi guru.
      4.Berikan Apresiasi dan Dukungan Sosial
      Tunjukkan penghargaan atas usaha dan dedikasi mereka, sekecil apa pun.Dukungan dari rekan sejawat dan masyarakat dapat memperkuat semangat guru untuk pulih.

      Hapus
  55. Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu.
    Halo teman-teman perkenalkan Saya Fauzan Nashrullah Fajar dari kelas 5B PGSD dengan NPM 2386206021.

    Materinya mental health guru dan dampaknya ke siswa. Permasalahan yang saya temukan adalah, terkait solusi yang ditawarkan terasa terlalu dangkal. Masalah stres guru itu struktural dan nggak cukup diatasi cuma dengan support system di sekolah. Kritik utamanya ada di dua hal: Keseimbangan Kerja/Hidup dan Perlindungan Hukum. Karena dilapangan guru terpaksa kerja double (ngajar, administrasi, inovasi) dengan gaji yang rendah dan kebijakan cuti yang dikit -dikit potong gaji, yang saya rasa ini sudah merusak keseimbangan dunia bekerja dan kehidupan sehari-hari mereka. Yang paling parahnya lagi, guru kini mengajar dalam ketakutan karena ancaman kriminalisasi oleh orang tua dan murid yang semena-mena (memolisikan guru karena teguran ringan hingga kasus kekerasan). Ini membuat wibawa guru hilang dan mereka memilih masa bodoh daripada berisiko dipenjara. Intinya, masalah ini harusnya jadi tanggung jawab mutlak pemerintah untuk mengurangi beban administrasi, dan memberikan payung hukum yang kuat, karena tanpa itu, upaya support di sekolah cuma jadi tambal sulam untuk masalah sistemik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. NAMA :VIRGINIA JAU
      KELAS:VD
      NPM:2386206089
      Terima kasih banyak Fauzan atas komentar dan analisis yang sangat mendalam. Kamu berhasil menangkap akar persoalan yang memang sering terjadi dalam dunia pendidikan, terutama terkait tekanan mental yang dialami guru. Memang benar bahwa masalah kesehatan mental guru itu tidak cukup diselesaikan hanya dengan support system sederhana di sekolah, karena persoalannya jauh lebih struktural dan kompleks.
      Apa yang kamu sampaikan mengenai keseimbangan kerja dan hidup sangat tepat. Beban kerja ganda mulai dari mengajar, administrasi yang menumpuk, sampai tuntutan inovasi yang terus-menerus, ditambah kebijakan cuti dan gaji yang kurang memadai, semuanya jelas mempengaruhi kondisi mental guru. Banyak guru yang akhirnya merasa tidak punya cukup waktu untuk diri sendiri maupun keluarga, sehingga lama-kelamaan hal ini mengikis kesejahteraan psikologis mereka.
      Poinmu soal ancaman kriminalisasi guru juga sangat penting. Situasi di mana guru mengajar dalam ketakutan karena ancaman orang tua atau murid memang sudah makin sering kita dengar. Teguran yang berlebihan, protes yang agresif, bahkan tindakan kekerasan verbal atau fisik, bisa membuat guru merasa tidak aman dalam menjalankan profesinya. Akibatnya, banyak guru memilih menghindari risiko dan kehilangan wibawa di kelas, padahal otoritas itu penting untuk menciptakan proses belajar yang efektif.
      Kamu benar bahwa masalah seperti ini tidak bisa hanya ditanggung oleh guru dan sekolah saja. Pemerintah memegang peran besar dalam memperbaiki sistem, misalnya dengan mengurangi beban administrasi, memperbaiki regulasi terkait perlindungan hukum bagi guru, dan memberikan fasilitas kerja yang lebih manusiawi. Kalau hal-hal mendasar ini tidak dibenahi, dukungan internal sekolah hanya akan jadi solusi sementara yang tidak menyentuh akar masalah.
      Terima kasih atas pandangan yang kritis dan konstruktif. Semoga suara-suara seperti ini bisa semakin membuka mata banyak pihak bahwa kesejahteraan mental guru bukan hanya isu emosional, tapi juga persoalan struktural yang harus ditangani bersama.

      Hapus
    2. Wow..... terima kasih banyak atas responsnya yang detail banget, Virgin! Senang ada teman seangkatan yang sepakat dan bisa menangkap inti persoalan yang saya sampaikan.

      Ihh, sumpah... kamu benar banget di semua poin, pemikiran kita sejalan banget!, terutama soal kesejahteraan psikologis guru yang terkikis. Administrasi yang numpuk, tuntutan inovasi yang nggak ada habisnya, dan gaji yang literally pas-pasan itu bener-bener jadi racun buat kondisi mental guru. Akhirnya, mereka nggak punya cukup waktu buat diri sendiri atau keluarga, dan itu fatal.

      Dan poin soal kriminalisasi itu, tepat bangat virgin! Guru sekarang mengajar sambil menimbang risiko dipenjara, iyyakan?. Gimana coba mau menciptakan proses belajar yang efektif kalau wibawa guru hilang karena mereka milih aman? Mereka harusnya fokus mendidik, bukan fokus menghindari tuntutan hukum.

      Kita sama-sama setuju ya... kalau masalah ini mutlak harus diselesaikan oleh pemerintah. Support internal dari sekolah memang ada, tapi kalau regulasi dan perlindungan hukumnya nggak manusiawi, itu cuma jadi solusi sementara yang nggak menyentuh akar masalah sistemiknya.

      Semoga suara-suara kritis kita ini beneran bisa membuka mata banyak pihak kalau isu mental health guru itu bukan cuma soal emosi, tapi persoalan struktural yang harus segera dibenahi. Good job Virgin! 👍

      Hapus
  56. Dari materi yang bapak berikan, saya setuju dengan menciptakan lingkungan yang mendukung untuk guru. Karena begitu banyak kejadian yang menyebabkan guru mengalami masalah kesehatan mental, seperti di fyp tiktok yang saya lihat ada beberapa guru yang mengeluh dan resah terhadap sikap siswa bahkan staf yang membuat guru tersebut merasa tidak nyaman, tetapi menjadi guru harus memiliki sikap yang profesional adapun guru yang mendapatkan tekanan dari luar sekolah tetapi juga saat di sekolah atau pada saat mengajar guru harus bersikap biasa atau seolah sedang tidak terjadi apa-apa atau bisa dikatakan melupakan sejenak masalah atau tekanan yang dia miliki dari luar. Jadi menurut saya menciptakan lingkungan yang mendukung untuk guru itu dapat membantu guru untuk mengatasi masalah kesehatan mental yang ia miliki.

    BalasHapus
  57. saya sangat setuju dengan Alicia sewell yang mengatakan bahwa kesehatan mental seorang guru harus di jaga karena profesi ini berada digaris depan pembentukan generasi penerus,namaun serung kali dihadapkan pada tekanan kerja yang tinggi.kesehatan mental guru yang baik tidak hanya bermanfaat bagi individu itu sendiri,tetapi juga memiliki dampak yang luas pada lingkungan sekolah seperti kualitas pengajaran yang optimal,guru dengan mental yang sehat mampu fokus,kreatif dan sabar dalam merancang dan menyampaikan materi pembelajaran.menciptakan lingkungan yang positif untuk belajar,guru yang bahagia dan stabil secara emosional cenderung menciptakan susana kelas yang mendukung,aman,dan positif bagi siswa yang esensial untuk perkembangan sosial dan emosional siswa.pada intinya kesehatan mental guru adalah investasi dalam kualitas pendidikan.

    BalasHapus
  58. iya pak saya jadi tau kalau Realitas kesehatan mental dalam pendidikan itu sangat penting dan juga ruang keras bisa menjadi tempat berlindungan bagi guru yang mengalami masalah kesehatan mental terutama ketika ruang tersebut memberikan rasa tujuan,stabilitas,dan hubungan positif serta kemampuan memberikan dampak positif pada siswa memberikan rasa pencapaian meringkan beban psikologis

    BalasHapus
  59. iya pak ini betul sekali empati guru dan dampaknya pada siswa itu sering menjadi masalah kesehatan mental dan kita harus menunjukkan tingkat empati yang tinggi yang menciptakan lingkungan keras yang aman, mendukung,dan penuh pengertian bagi siswa dan juga pendekatan ini dapat mendorong siswa untuk merasa dihargai dan dipahami secara emosional dan akademis mereka ada sekolah juga perlu menyediakan tenaga professional kesehatan mental untuk mendukung siswa sehingga guru dapat fokus pada tanggung jawab utamanya tanpa terbebani tugas tambahan

    BalasHapus
  60. iya pak betul kita harus mempormosikan dialog kesehatan mental supaya sekolah dapat mendorong percapakan terbuka tentang kesehatan mental selama rapat staff dan juga kita dapat membantu menciptakan rasa saling pengertian dan dukungan,mambangun sistem dukungan itu juga sangat penting pak karena itu dapat membantu guru mengelola tekanan mereka dan juga menghilangkan stress dengan mengakses aplikasi kesehatan mental supaya mereka dapat mencari solusi practice

    BalasHapus
  61. iya pak betul kebijakan yang fleksibel itu sangat pengaruh pada siswa saat guru memberikan penugasan dan pendekatan dengan menyelaraskan pekerjaan mereka dengan kebutuhan kesehatan mental mereka pendekatan ini dapat menciptakan keseimbangan yang mendukung kesejahteraan guru dan keberhasilan siswa dalam penugasan yang diterima dalam pendekatan pelajaran

    BalasHapus
  62. iya pak kita harus bisa mengapresiasikan pencapaian guru atau usaha dan keberhasilan baik itu kecil maupun besar dan meningkatkan moral staff contohnya kita membuat papan penghargaan sederhana namun efektif untuk menunjukkan pencapaian guru dan juga penghargaannnya karena dijaman sekarang jarang orang bisa mengapresiasikan pencapaian guru

    BalasHapus
  63. iya pak betul sekali jaman sekarang itu bagus memperbaiki kondisi kerja karena itu adalah langkah penting untuk menciptakan ruang kerja yang sehat bagi guru karena guru juga berjuang dengan kesehatan mental untuk membawa perspektif unik keruang kelas itu juga menjadi tingkat empati yang sangat tinggi dan juga kemampuan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung kesejahteraan bagi guru dan elemen penting yang tidak boleh diabaikan

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya mau menambahkan juga kita harus memprioritaskan diri supaya mendukung satu sama lain dan menciptakan dialog tentang kesehatan mental kita,dan juga harus bisa membangun komunitas pendidikan yang inklusif dan juga saling berbagi kenyamanan langkah ini juga membantu guru berkembang secara profesional tetapi juga memberikan contoh positif bagi siswa dalam menghargai pentingnya kesehatan mental dijaman sekarang

      Hapus
  64. Nama : Miftahul Hasanah
    kelas : 5C
    NPM : 2386206040

    Saya setuju pak dengan materi diatas, penting nya menjaga kesehatan mental guru. karena menurut saya kesehatan mental guru bukan masalah pribadi guru tersebut, tetapi masalah kualitas pendidikan secara keseluruhan.

    Jadi saya sangat setuju jika pihak sekolah menyediakan konseling atau menjalani kerjasama dengan tenaga kesehatan mental yang profesional.

    Kita harus memastikan guru punya " tempat perlindungan" di sekolah agar mereka dapat lebih fokus membangun bonding dengan siswanya, dan bukan malah terbebani oleh sistem, yang membuat guru setres sehingga kualitas guru tersebut menurun .

    BalasHapus
  65. Nama : Miftahul Hasanah
    kelas : 5C
    NPM : 2386206040

    materi yang bapak sampaikan ini sangat penting intinya kebanyakan guru sekarang sedang tertekan atau stress sehingga tekanan ini sangat mempengaruhi kualitas belajar siswa.
    sepengetahuan saya guru yang tertekan itu nyata sering sekali kasus ini terjadi di lapangan.

    materi di atas benar sekali bahwa penyebab terjadinya stress atau tekanan pada guru itu di karenakan beban administrasi, seperti guru sering kali menghabiskan waktu lebih banyak untuk mengisi file laporan membuat RPP atau rancangan pelaksanaan pembelajaran yang templatenya berubah terus, dan mengurus data daripada benar-benar mengajar ini sangat melelahkan mental seorang guru, dengan adanya tuntutan tersebut guru harus begadang hanya untuk input nilai atau data padahal besok pagi harus berenergi mengajar di kelas.

    serta adanya tekanan dari aspek lain yaitu guru bukan hanya diminta mengajar tapi juga menjadi motivator, konselor, terapis, dan bahkan pengganti orang tua bagi siswa yang bermasalah. seperti contohnya jika ada siswa yang bermasalah di rumah namun yang dituntut untuk menyelesaikan masalahnya secara emosional itu adalah guru nya, tanpa adanya dukungan profesional seperti psikolog yang memadai.

    BalasHapus
  66. Nama : Juliana Dai
    NPM : 2386206029
    Kelas : V.B

    Saya setuju dengan materi yang bapa sampikan karena berhasil membedah masalah yang dihadapi guru-guru di indonesia, mental yang tertekan karna beban kerja yang gila-gilaan, bukan cuma karena mengajar, tapi juga tumpukan administrasi. jelas sekali penelitian menunjukkan guru itu lebih gampang stres daripada pekerjaan lain.
    Menurut saya, blue print solusi yang ditawarkan sudah sangat pas, yaitu memastikan ada waktu istirahat yang cukup dan mennyediakan konseling profesional di sekolah. Intinya kalau guru tidak happy dan mentally healthy, jangan harap mereka bisa mengajar dengan sabar dan kreaif. jadi daripada cuman wacana, sekarang sudah saatnya pemerintah dan sekolah bergerak cepat, fokus mengurangi tumpukan tugas perintilan guru, dan menjadikan dukungan mental sebagai prioritas utama, bukan sekedar tempelan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. NAMA : DIASPINASIH
      NPM: 2386 260 57
      KELAS: 5B PGSD

      Izin menanggapi di jawabannya Juliana saya setuju bahwa beban kerja guru di Indonesia memang sering kali tidak sebanding dengan dukungan yang tersedia penekanan yang harus sampaikan mengenai pentingnya istirahat layanan konseling profesional dan kebijakan yang lebih manusiawi bagi guru sangat relevan sedikit menambahkan menurut saya peningkatan kualitas manajemen sekolah serta pemanfaatan teknologi untuk mengurangi tugas administratif juga bisa menjadi langkah efektif dengan begitu guru dapat kembali fokus pada proses belajar mengajar dan pengembangan kompetensi siswa mudah-mudahan ke depan pemerintahan dan sekolah semakin serius memproteskan kesejahteraan guru agar kualitas pendidikan Indonesia dapat terus meningkat

      Hapus
  67. Nama : Dias pinasih
    Kelas: VB PGSD
    NPM : 2386206057


    Izin menanggapi materi yang bapak sampaikan di atas tentang dan pentingnya kesehatan mental guru menurut saya sangat komprehensif dan membuka sudut pandang baru mengenai bagaimana peran guru tidak hanya berkaitan dengan kemampuan pedagogis tetapi juga ketahanan mental dan menghadapi dinamis dunia pendidikan saat ini. Materi mengenai tekanan psikologis yang dialami guru mulai dari tumpukan administrasi ekspektasi orang tua hingga tuntutan kurikulum disampaikan dengan runtun dan sangat menggambarkan realita di lapangan penekanan bahwa beban mental ini berdampak langsung pada kualitas proses belajar mengajar membuat semakin memahami bahwa kesehatan mental buruh adalah pondasi dari terciptanya proses pembelajaran yang efektif.

    Di bagian materi yang membahas hasil penelitian internasional seperti dari rand corporation atau galau dan UNICEF juga memberikan wawasan yang lebih luas bagi kami sebagai mahasiswa data-data tersebut menguatkan bahwa persoalan kesehatan mental guru bukan hanya terjadi di Indonesia tetapi merupakan fenomena global yang muncul akibat perubahan sosial dan pendidikan yang cepat.

    BalasHapus
  68. Ada sedikit tambahan lagi pak saya juga sangat terbantu dengan bagian materi yang memberikan gambaran solusi seperti perlunya dukungan sistem sekolah kebijakan institusi yang berpihak pada kesejahteraan guru serta pentingnya komunikasi yang sehat antara guru siswa dan orang tua itu membuat saya paham bahwa penyelesaian masalah kesehatan mental tidak bisa bersifat individual tapi harus dikerjakan secara kolaboratif penguatan pada aspek seperti pengembangan sistem hubungan kesadaran kesehatan mental hingga fleksibilitas dalam peran guru sangat memberikan gambaran yang bertentangan bagaimana sekolah harus sehat menjadi tempat kerja yang aman dan sehat secara psikologi.

    BalasHapus
  69. Di sini saya juga ingin memberikan saran atau kritik di materi yang bapak jelaskan di atas yaitu sudah sangat komprehensif saya merasa ada beberapa bagian yang dapat dijelaskan lebih mendalam misalnya pak pada bagian mengenai implementasi dukungan sistem sekolah masih belum dijelaskan contoh konkret langkah-langkah praktis yang bisa diterapkan lembaga pendidikan Indonesia sehingga nggak sulit membayangkan penerapannya di lapangan selain itu materi mengenai dampak kesehatan mental guru terhadap kualitas pengajaran belum disertai data statistik dalam konteks lokal sehingga terlihat masih dominan bersumber dari studi luar negeri dengan penguatan konteks Indonesia materi akan terasa lebih dekat dan relevan.

    Saran saya apa untuk pengembangan materi selanjutnya bisa ditambah studi kasusnya dari sekolah ini Indonesia baik dari guru PAUD SD maupun SMA agar mahasiswa dapat lebih menghubungkan teori dengan kondisi riil di lapangan ada pula strategi praktis manajemen untuk guru seperti teknik mini fullness tim manajemen dan cara menyusun batasan kerja yang sehat bisa ditambahin diskusi interaktif di kelas misalnya dengan menganalisis kondisi kerja guru di daerah masing-masing mahasiswa agar pembelajaran terasa lebih aplikatif.

    BalasHapus
  70. Nama : Ninda Amelia Saputri
    NPM : 2386206093
    Kelas : 5D PGSD

    Izin menanggapi Bapak. Pentingnya menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi bagi guru itu benar-benar relevan dengan kondisi sekarang. Banyak guru yang akhirnya harus mengorbankan waktu untuk diri sendiri atau keluarga demi memenuhi tanggung jawab di sekolah. Akibatnya, mereka bisa mengalami kelelahan mental maupun emosional. Karena itu, memberikan kesempatan bagi guru untuk beristirahat dan mengurangi beban administratif menurut saya merupakan bentuk penghargaan terhadap sisi manusiawi seorang pendidik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Ninda Amelia Saputri
      NPM : 2386206093
      Kelas : 5D PGSD

      Izin menambahkan lagi Pak, maka menurut Bapak, apa saja langkah nyata yang bisa dilakukan pihak sekolah supaya guru tetap punya waktu istirahat dan ruang pribadi tanpa mengganggu kinerja akademik?

      Hapus
    2. Hallo ka Ninda saya izin menjawab pertanyaanya ya
      Langkah nyata yang bisa dilakukan pihak sekolah supaya guru tetap punya waktu istirahat dan ruang pribadi tanpa mengganggu kinerja akademik ialah sekolah jangan terlalu membebani guru dengan administrasi-administrasi yang ada di sekolah, nah biasanya permasalahan yang terjadi ketika sekolah kekurangan pegawai pihak sekolah itu memberikan tugas administrasi juga kepada guru wali kelas ataupun guru mapel yang telah mengajar di beberapa kelas dan pada saat jam istirahat tetap harus mengurus administrasi administrasi tersebut. Terbayang kan gimana situasi dan perasaanya guru tersebut?

      Nah menurut saya sebaiknya sekolah itu membuka lowongan untuk mengisi kursi administrasi agar tidak terlalu membebani guru dan mengganggu guru ketika jam istirahat
      Sedangkan langkah yang nyata yang bisa dilakukan sekolah supaya guru tetap punya waktu untuk ruang pribadi tanpa mengganggu kinerja akademik ialah sekolah bisa tidak memberikan tugas tambahan kepada guru ketika weekend seperti memberikan tugas tambahan untuk dikerjakan di rumah dan memberikan tugas tambahan saat hari-hari libur.
      Dengan cara ini pihak sekolah sudah berperan besar untuk tidak mengganggu guru saat jam istirahat dan juga mengganggu guru untuk tetap punya waktu di ruang pribadi tanpa mengganggu kinerja akademik.

      semoga bermanfaat.....

      Hapus
  71. Nama : Ninda Amelia Saputri
    NPM : 2386206093
    Kelas : 5D PGSD

    Izin bertanya Pak. Menurut Bapak, bagaimana cara yang tepat bagi sekolah untuk bisa menumbuhkan sikap saling menghargai dan saling mendukung antar guru, supaya lingkungan kerja di sekolah tetap nyaman dan bisa menjaga kesehatan mental mereka, Pak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. NAMA:VIRGINIA JAU
      KELAS:VD
      NPM:2386206089
      ijin Menjawab pertanyaan dari Ninda Sekolah dapat menumbuhkan sikap saling menghargai dan mendukung antar guru dengan membangun budaya komunikasi yang terbuka, menyediakan ruang diskusi atau forum rutin, serta menciptakan kebijakan sekolah yang menjunjung kolaborasi. Selain itu, penting bagi pimpinan sekolah memberi contoh sikap positif, memberikan apresiasi terhadap kinerja guru, dan memastikan lingkungan kerja yang aman serta nyaman. Dengan demikian, kesehatan mental guru dapat tetap terjaga dan suasana kerja menjadi harmonis.

      Hapus
    2. Nama: Nanda Vika Sari
      Npm: 2386206053
      Kelas: 5B PGSD

      Izin menjawab pertanyaan dari Ninda Amelia Saputri, menurut saya mungkin sekolah bisa menumbuhkan sikap yang saling menghargai satu sama lain dan juga dapat mendukung antara guru dengan membangun komunikasi yang terbuka, mengapresiasi setiap usaha para guru, menciptakan budaya yang saling membantu satu sama lain, dan juga dapat memastikan pimpinannya memberikan contoh sikap yang positif.

      Hapus
  72. saya setuju dengan materi yang bapak sampaikan. bahwa seorang guru memiliki banyak tantangan itu benar adanya. guru banyak dituntut untuk ini dan itu tanpa memikirkan kesehatan mental guru. padahal kesehatan mental seorang guru itu sangat mempengaruhi cara mereka mengajar dan hubungan antara guru dan siswanya.

    BalasHapus
  73. Nama : Nabilah Aqli Rahman
    NPM : 2386206125
    Kelas : 5D PGSD

    Jarang sekali digaungkan. Kalau membahas guru, pastilah yang dibicarakan gajinya yang kecil. Padahal di balik itu ada sesuatu yang lebih penting. Yaitu kesehatan mental guru iti sendiri. Faktor yang membuat guru menjadi stres itu bukan cuma karena gaji. Seperti yang sudah Bapak jelaskan, yang menjadi faktor rusaknya kesehatan mental guru juga karena beban kerjanya dan masalah keamanan kerja.

    Artikel ini buat saya makin sadar kalau jadi guru itu bukan cuma soal ngasih materi ke murid, tapi juga soal menjaga diri sendiri. Apalagi guru SD. Tiap hari ketemu anak-anak yang penuh energi. Kadang bikin senyum, dan kayanya lebih sering bikin pusing deh (hehehehehe). Kalau guru ga jaga kesehatan mental, bisa gampang stres, capek, dan akhirnya susah bikin kelas jadi menyenangkan.

    BalasHapus
  74. Nama : Nabilah Aqli Rahman
    NPM : 2386206125
    Kelas : 5D PGSD

    Sebagai calon guru SD, saya merasa artikel ini kaya lagi ngingetin kalau yang harus disiapkan bukan cuma ilmu, tapi juga hati dan pikiran. Bayangin hebatnya guru-guru yang bisa tetap tenaga walaupun kelasnya rame, tetap sabar walaupun muridnya susah fokus. Guru itu bener-bener luar biasa yaa..

    Jadi, perlu di ingat yaa teman-teman, kita kan calon guru nih, punya mental yang sehat itu sama pentingnya dengan punya rencana pembelajaran yang bagus.

    BalasHapus
  75. NAMA:VIRGINIA JAU
    KELAS:VD
    NPM:2386206089
    Artikel ini sangat menarik karena menghubungkan simbol matematika “tak hingga” dengan tantangan serta kesehatan mental guru. Saya suka bagaimana penulis menegaskan bahwa beban kerja guru yang seolah tanpa batas perlu diimbangi dengan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental. Pesannya jelas: guru tidak harus selalu “sempurna”, tetapi perlu ruang untuk bernafas agar proses belajar mengajar tetap berjalan sehat.

    BalasHapus
  76. NAMA:VIRGINIA JAU
    KELAS :VD
    NPM :2386206089
    Sebagai calon guru di masa depan tulisan ini membuka wawasan bahwa profesi guru bukan hanya soal mengajar, tetapi juga mengelola tekanan emosional dan mental yang datang setiap hari. Simbol tak hingga menjadi metafora yang pas untuk menggambarkan komitmen guru yang terus berlanjut. Artikel ini mengingatkan kita semua untuk lebih menghargai peran guru dan mendukung upaya menjaga kesejahteraan mental mereka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar sekali virgin,sebagai calon guru, memahami bahwa kesejahteraan mental adalah bagian dari profesionalisme adalah langkah awal yang krusial untuk menciptakan pembelajaran yang berkelanjutan dan berempati. Terima kasih atas refleksinya yang mendalam ya!

      Hapus
  77. Saya sebagai calon guru ,saya sangat setuju pak dengan penjelasan yang bapak berikan. Memang benar bahwa dalam proses pembelajaran, bukan hanya murid yang perlu dibimbing agar tidak merasa cemas terhadap matematika, tetapi guru juga memiliki peran besar dan sering menghadapi tekanan tersendiri. Banyak anak merasa kurang percaya diri karena menganggap diri mereka tidak mampu, sehingga guru harus benar-benar menjaga mental mereka agar tetap merasa dihargai dan didukung.

    Selain itu, guru juga sering mendapatkan tekanan dari luar kelas, misalnya dari orang tua yang khawatir atau marah karena anaknya mengalami masalah di sekolah. Hal seperti ini tentu bisa memengaruhi suasana hati guru ketika mengajar. Banyak orang di luar sana mungkin mengira bahwa menjadi guru itu mudah, padahal kenyataannya sangat menantang dan dapat berdampak pada kesehatan mental guru sendiri.

    Karena itu, menurut saya penting adanya orang-orang yang bisa menjadi pendengar bagi guru, entah itu rekan kerja, teman dekat, atau keluarga, agar guru tetap memiliki mental yang sehat. Dengan mental yang kuat, guru dapat menciptakan pembelajaran yang lebih nyaman sehingga anak-anak pun lebih fokus dan tidak merasa terbebani saat belajar matematika.

    BalasHapus
  78. Nama:Erfina feren heldiana
    kelas:5c
    npm:2386206065
    Izin bertanya pak, apakah tekanan mental yang dialami guru ini sebenarnya muncul karena tuntutan pekerjaan yang makin besar, atau karena sekolah belum punya sistem yang benar-benar melindungi dan mendukung guru? Soalnya kalau sekelas pendidik saja bisa kewalahan, berarti ada yang perlu dibenahi dari lingkungan kerjanya, bukan hanya individunya.

    BalasHapus
  79. Nama:Erfina feren heldiana
    kelas:5c
    npm:2386206065

    Izin bertanya, dari strategi yang disampaikan tentang mengatur waktu agar akhir pekan guru tetap bebas pekerjaan, bagian mana yang paling relevan atau bisa langsung diterapkan untuk guru SD yang jadwalnya masih sampai hari Sabtu?

    BalasHapus
  80. Nama : Miftahul hasanah
    kelas : 5C
    Npm : 2386206040

    Dari penjelasan tentang tantangan mengajar dan kesehatan mental guru ini, saya jadi agak mikir… kalau tekanan terbesar justru datang dari tuntutan di luar kelas, kira-kira langkah kecil apa yang bisa guru lakukan sendiri supaya tetap waras tanpa harus selalu “kuat” setiap hari? Kadang rasanya standar untuk guru itu tinggi banget, jadi penasaran bagaimana cara menanganinya biar nggak kewalahan terus.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo ka Miftah saya izin menanggapai
      langkah kecil yang dapat diambil guru untuk mengatasi hal tersebut bisa dimulai dengan mengemuka pendapat tentang apa yang dia rasakan saat diskusi/forum bersama guru-guru laiinya, dengan mengunkapkan perasaanya yang merasa terbebani dengan tuntutan di luar kelas saya rasa sekolah dan pihak guru lainnya akan membantu mencari jalan keluarnya agar bisa meringani beban guru tersebut.
      Selanjutnya guru juga bisa mengatur waktu untuk rileksasi agar bisa menenangkan diri terlebih dulu sebelum mengadapai tanngan atau tuntutan laiinya
      Guru bisa juga istrihat di waktu akhir pekan dengan cara berlibur atau sekadar jalan-jalan untuk menghilangkan rasa beban kerja yang ada, dan yang terakhir guru juga bisa mengajukan cuti untuk pergi liburan yang lebih lama agar kembali mendapatkan hal baru yang di luar sana untuk tetap waras.

      Hapus
  81. Nama : Miftahul hasanah
    kelas : 5C
    Npm : 2386206040


    setelah baca penjelasan tentang tantangan dan kesehatan mental guru, saya jadi mikir… kalau tekanan terbesar justru datang dari tugas administratif dan ekspektasi yang tinggi, langkah kecil apa yang paling realistis bisa guru lakukan sendiri untuk menjaga kesehatan mentalnya? Soalnya kalau nunggu perubahan dari sekolah, rasanya prosesnya lama banget.

    BalasHapus
  82. Terima kasih Bapak setelah saya membaca materi bapak ini saya merasa paling suka dengan poin studi RAND Corporation 2023 yang menyebut guru dua kali mungkin lebih stres. Sepertinya memang karena beban kerja, gaji, dan keamanan kerja. Saya sangat menyukai solusi yang ditawarkan, terutama "Prioritaskan Keseimbangan Kerja dan Kehidupan" dengan mengurangi tugas administratif atau tugas non mengajar. Ini terlihat sederhana tapi pasti dampaknya besar sekali. Setuju juga dengan "Kebijakan yang Fleksibel" yang membantu guru menyelaraskan pekerjaan dengan kebutuhan mental mereka. Kesejahteraan guru memang tidak boleh diabaikan.

    BalasHapus
  83. Dan pada bagian "Empati Guru dan Dampaknya pada Siswa" benar-benar menjadi hal yang paling penting bagi saya. Kita sering lupa bahwa kesehatan mental guru adalah kunci terciptanya lingkungan kelas yang aman dan mendukung. Ternyata, guru yang sehat mentalnya justru menunjukkan tingkat empati yang lebih tinggi.
    ​Saya setuju sekali dengan usulan untuk Membangun Sistem Dukungan seperti konseling, program pendampingan dan Memperbaiki Kondisi Kerja secara umum. Karena pada akhirnya, ini bukan hanya tentang guru, tapi juga tentang kualitas pendidikan dan pertumbuhan emosional siswa.

    BalasHapus
  84. Nama : Naida Dwi Nur Herlianawati
    Kelas : 5 B
    Npm : 2386206042

    izin bertanya pak, Bagaimana cara paling aman dan nyaman bagi seorang guru untuk mulai bercerita atau meminta bantuan terkait masalah mentalnya di lingkungan sekolah, tanpa takut dihakimi oleh rekan kerja atau atasan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Izin menjawab ya naida, menurut saya cara paling aman adalah berkonsultasi langsung dengan psikolog atau konselor profesional di luar sekolah karena mereka terikat kode etik kerahasiaan, sehingga tidak akan ada risiko dihakimi oleh rekan kerja maupun atasan.Semoga membantu ya!

      Hapus
    2. Nama: Nanda Vika Sari
      Npm: 2386206053
      Kelas: 5B PGSD

      Izin menjawab pertanyaan dari Nayda Dwi Nur Herlianawati, menurut saya cara yang mungkin paling aman bagi para guru untuk memulai bercerita mengenai masalah mentalnya itu ialah merek bisa memilih orang yang mungkin memang sangat amat mereka percayai, contohnya seperti konselor sekolah atau atasan yang suportif, setelah itu guru dapat menyampaikan secara detail apa yang membuat guru itu merasa tidak nyaman. Para guru juga dapat bisa memanfaatkan saluran formal dan juga bersifat rahasia seperti layanan konseling atau bisa disebut formulir keluhan.

      Hapus
  85. Izin menjawab pertanyaan dari naida yaaa, dimulai dari berada di lingkungan yang bisa di percaya, mengatasi nya tidak harus dari atasan guru akan tetapi, rekan yang sangad dekat sekali dan dapat di percaya, untuk menjaga private dan dirasa aman.

    BalasHapus
  86. menurut sudut pandang saya ,materi ini sangad penting bagi kesehatan mental para guru diluar sana yang saat ini sedang berjuang dalam menciptakan lingkungan yang positif dalam pendidikan. Meskipun begitu guru guru diluar sana yang memeiliki nilai dan rasa empati kepekaan terhadap siswa diluar sana, adalah suatu hal yang perlu di apresiasi.

    BalasHapus
  87. Saya setuju dengan statment dari materi tersebut ,sangat penting juga untuk langkah langkah yang telah disebutkan dalam materi tersebut bahwasanya bukan hanya berdampak pada guru, akan tetapi juga memberi contoh positif terhadap siswa. Ketika guru menunjukkan kesadaran diri dan keberanian untuk menjaga kesehatan mental dengan sangat amat baik, siswa jadi belajar untuk keterbukaan dan pentingnya meminta bantuan dari lingkungan terdekat untuk dibutuhkan.

    BalasHapus
  88. Secara keseluruhan nya pemaparan materi ini menurut saya sangat lah bermanfaat bagi para guru diluar sana, guru guru diluar sana dapat menjaga kesehatan mentalnya dengan baik dengan cara seperti yang telah diketahui mendekat kan diri kepada orang yang bisa dipercayai untuk menyimpan hal private. Hal ini juga menjadi reminder/pengingat para guru diluar sana bahwasanya kesejahteraan para guru adalah pondasi penting bagi tercipta nya tahap proses pembelajaran yang efektif.

    BalasHapus
  89. Pak saya izin bertanya kan di dalam materi tersebut sudah dijelaskan langkah langkah dalam menjaga kesehatan mental guru dengan baik, nahh saya mau bertanya pak apakah ada langkah lain selain dari materi yang telah di cantum kan? terimakasih pakk🙏🏻

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo ka Agustiani saya izin menjawab pertanyaannya ya
      Menurut saya cara lain yang bisa diterapkan sekolah untuk mengatasi masalah kesehatan mental guru di sekolah ialah
      Sekolah juga bisa mengadakan kegiatan-kegiatan yang inspiratif seperti mengadakan seminar atau workshop yang sesuai dengan profesi seorang guru, sekolah juga bisa meningkatkan fasilitas pembelajaran seperti pemanfaatan teknologi yang lebih baik lagi agar membantu guru dalam melakukan pembelajaran ini mempermudah dan meringankan beban guru saat meyampaikan pembelajaran.
      Selain itu juga sekolah bisa membuat kegiatan sosial rutin agar membantu guru mengenal orang diluaran sekolah lebih bayak lagi supaya mengurangi rasa bosan ketika harus bertemua orang yang sama setiap waktu.
      Sekolah bisa juga mnegadakan hari olahraga bersama dengan masyarakat setempat untuk bisa berbaur dengan masyarakat setempat, ini juga ide yang bagus untuk bisa menciptakan kegaiatan baru bagi guru agar tidak selalu memikirkan beban kerja mereka.

      sekian semoga bermanfaat...

      Hapus
    2. Nama: Nanda Vika sari
      Npm: 2386206053
      Kelas: 5B PGSD

      Izin menjawab pertanyaan dari Agustiani, menurut sepengetahuan yang saya ketahui ada langkah lain diluar dari materi diatas, yaitu dengan kita membangun batasan kerja yang sehat, lalu bisa mencari komunitas yang suportif di luar lingkungan sekolah, bisa juga mengelola waktu dengan lebih realistis/sesuai kenyataan, dan juga dapat melakukan suatu kegiatan yang realaksasi contohnya seperti meditasi, olahraga yang ringan, dan juga bisa menjalankan hobi.

      Hapus
  90. OKTA PUTRI ADITIA 2386206060 5B, izin bertanya teman teman, semisal dalam praktik apakah sekolah sudah memiliki konselor atau sistem seperti pendamping yang akan memandai untuk guru atau siswa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo ka Okta saya izin menanggapi pertanyaanya ya

      menurut saya sejauh ini ketika ada praktik disekolah masih banyak juga yang didampangi oleh guru kelas atau guru yang ada disekolah,dan kegiatan ini cukup memadai untuk penyampaian pembelajaran anatar guru atau siswa. Tapi tergantung juga konteksnya seperti apa, kalo memang kegiatan praktik ini tidak berhubungan dengan pembelajaran pastinya pihak sekolah akan menghubungi konselor untuk menjadi pendamping pada praktik yang dilakukan.

      Hapus
    2. Nama: Nanda Vika Sari
      Npm: 2386206053
      Kelas: 5B PGSD

      Izin menjawab pertanyaan dari Okta Putri Aditia, menurut sepengetahuan yang ketahui dalam sebuah praktiknya di setiap sekolah tidak semuanya memiliki konselor ataupun pendaping yang khusus. Biasanya itu sekolah menengah saja (SMP, SMA/SMK) yang memiliki guru Bimbingan Konseling, sedangkan di Sekolah Dasar itu tergantung lagi dari kebijakan sekolahnya mungkin ada yang punya konselor, dan ada juga sekolah yang hanya mengandalkan guru kelas saja. Yang saya tahu di beberapa sekolah mulai membuat sebuah tim pendamping, seperti satgas kesejahteraan atau sebuah layanan konseling sederhana, namun sangat amat di sayangkan penerapan tersebut belum merata.

      Hapus
  91. Nama: Nanda Vika Sari
    Npm: 2386206053
    Kelas: 5B PGSD

    Pada materi diatas ini memberikan gambaran yang sangat sama mengenai kondisi kesehatan mental guru di era sekarang ini. Saya sangat menilai positif pada materi ini sebab tulisan pada materi diatas ini membahas tentang profesi guru yang tidak hanya berkaitan dengan mengajar saja, namun juga tuntutan sosial, ekspetasi lingkungan kerja, dan juga dinamika media sosial. Harus diketahui kalau guru yang sehat secara emosional itu akan lebih bisa menerapkan lingkungan belajar yang hangat dan juga efektif/efiien.

    BalasHapus
  92. Nama: Nanda Vika Sari
    Npm: 2386206053
    Kelas: 5B PGSD

    Setelah saya baca-baca lagi materi diatas ini, menurut saya pada materi diatas ini mengenai penjelasan tentang langkah-langkah nyata yang perlu dilakukan sekolah untuk mendukung kesehatan mental guru itu sangatlah kuat dan aplikatif/praktis. Pada materi diatas ini mengingatkan bahwasanya menjaga kesehatan mental seorang guru itu bukanlah hanya tanggung jawab individunya saja, namun juga merupakan kerja kolektif/bersama seluruh warga sekolah atau semua yg ada di lingkungan sekolah.

    BalasHapus
  93. Nama : Jossen
    Kelas 5D PGSD
    NPM :2386206078

    "Saya setuju sekali, Pak! Penting sekali bagi kita sebagai calon guru untuk memahami isu kesehatan mental dan bagaimana cara mengelolanya dengan baik. Dengan pemahaman yang baik, kita bisa lebih siap menghadapi tantangan di dunia pendidikan dan memberikan yang terbaik bagi siswa. Selain itu, kita juga perlu belajar bagaimana mengenali tanda-tanda masalah kesehatan mental pada siswa dan bagaimana memberikan pertolongan pertama yang tepat."

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Jossen
      Kelas :5D PGSD
      NMP : 2386206078
      Izin untuk menambah kan sedikit, menurut saya, Pak, salah satu cara terbaik untuk mendukung kesehatan mental guru adalah dengan menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif dan saling mendukung. Dengan saling berbagi pengalaman dan memberikan dukungan emosional, kita bisa menciptakan komunitas yang lebih sehat dan bahagia. Namun, lingkungan kerja yang suportif saja tidak cukup. Perlu ada kebijakan yang jelas dan adil untuk melindungi hak-hak guru dan memastikan kesejahteraan mereka.

      Hapus
  94. Nama: Ema yulianda
    Kelas : 5D
    NPM. : 2386206075

    Saya stuju karna Kesehatan mental guru merupakan fondasi utama dalam menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan lingkungan sekolah yang sehat. Teori-teori pendidikan dan psikologi menekankan bahwa guru dengan kesehatan mental yang baik memiliki kemampuan yang lebih optimal dalam mengelola emosi, mengambil keputusan, berkomunikasi, serta membangun hubungan positif dengan siswa. Sebaliknya, stres, burnout, dan tekanan psikologis pada guru dapat menurunkan kualitas pengajaran, menghambat kreativitas, dan memengaruhi iklim kelas secara negatif.

    BalasHapus
  95. Bagi kami yang mungkin akan menjadi guru, artikel ini adalah pengingat dini untuk memprioritaskan self-care sejak sekarang. Kesehatan mental adalah bekal profesional yang sama pentingnya dengan pengetahuan mata pelajaran. Terimakasih pak🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Finsensos Maria Seno
      Kelas : 5D PGSD
      Npm : 2386206090

      Terima kasih, Elsiana.Saya setuju bahwa artikel ini mengingatkan kita untuk memprioritaskan self-care, terutama bagi kami yang nantinya akan bekerja di dunia pendidikan. Kesehatan mental adalah bekal profesional yang sama pentingnya dengan penguasaan materi pelajaran. Jika guru mampu menjaga kesehatannya dengan baik, proses mengajar akan berjalan lebih efektif dan suasana belajar juga menjadi lebih positif.

      Hapus
  96. Materi ini sangat komprehensif, empatik, dan membangun kesadaran mengenai pentingnya kesehatan mental guru.
    Pesan utamanya juga jelas
    Guru adalah manusia yang memerlukan dukungan psikologis, ruang aman, dan penghargaan terhadap kerja kerasnya, bukan hanya tuntutan dan ekspektasi.
    Materi juga memberikan seruan moral yang kuat bahwa kesejahteraan guru akan selalu berdampak pada kesejahteraan siswa. Karena itu, menjaga kesehatan mental guru bukan hanya tugas sekolah, tetapi juga masyarakat, keluarga siswa, dan pembuat kebijakan.
    Bagian penutup yang mendoakan kesehatan para guru memberi kesan hangat, positif, dan sangat menggugah.

    BalasHapus
  97. Okta putri aditia
    2386206060
    5B


    Jadi dalam cerita nya ini itu coba kita liat situasi yang sedang ramai itu, cerita tentang guru yang me milih mengundurkan diri.?
    na dari situ kita juga harus mentanyakan se jauh mana sekolah dan masyarakat benar benar memahami bah wa kesehatan mental guru juga penting, guru itu juga pondasi utama kualitas pendidikan iya kan.. bahkan kita juga tau kalo guru juga selama ini di tuntut untuk selalu kuat dalam hal apapun. sabar, kreatif, dan penuh empati. tapi di liat jarang sekali guru di berikan ruang dukungan, atau kebijakan yang memahami untuk menjaga kesehatan, dan kesejateraan diri nya sendiri, te tapi juga mendampingi merrka menghadapi kecemacan, stres dan depressi yah bahkan seeing kali kita tidak terlihat itu,jadi apa saran yang bisa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Finsensos Maria Seno
      Kelas : 5D PGSD
      Npm : 2386206090

      Terima kasih atas pendapatnya Okta Putri,
      Saya setuju bahwa kondisi seperti ini menunjukkan betapa pentingnya sekolah dan universitas benar-benar memahami kesehatan mental guru. Guru memang selalu dituntut kuat dan sabar, tetapi jarang diberi ruang untuk mendapatkan dukungan saat menghadapi stres atau kecemasan. Karena itu, lembaga pendidikan perlu membuat kebijakan dan lingkungan yang lebih peduli, agar guru tidak hanya dituntut, tetapi juga didampingi dan dilindungi kesejahteraannya.

      Hapus
  98. Nama : Reslinda
    Kelas : 5C pgsd
    Npm : 2386206067

    Izin menanggapi pak, artikel ini bagus banget karena ngingetin kita kalau guru bukan cuma ngajar materi, tapi juga manusia yang punya batas capek dan tekanan. Kadang kita sebagai mahasiswa atau calon guru cuma fokus mikirin cara mengajar, tapi lupa kalau mental guru juga perlu dijaga biar pembelajaran tetap nyaman dan efektif. Menurut saya topik ini penting banget, apalagi sekarang banyak guru yang kewalahan dengan tuntutan administrasi dan beban kerja yang makin berat. Intinya, kesehatan mental guru itu bukan bonus, tapi kebutuhan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah pertanyaan saya, langkah paling realistis yang bisa dilakukan sekolah untuk membantu menjaga kesehatan mental guru itu apa ya?

      Hapus
    2. Nama:Hendra aditya saputra
      Kelas:5C
      Npm:2386206064

      Izin menjawab, Ada beberapa hal yang perlu sekolah siapkan, jadwal istirahat yang teratur, pastikan guru memiliki waktu istirahat yang cukup di antara jam mengajar.
      Dan program konseling sekolah, sediakan akses konseling profesional di sekolah untuk guru, dengan suasana nyaman dan privasi yang terjaga.

      Sekian...

      Hapus
    3. Nama: Nanda Vika Sari
      Npm: 2386206053
      Kelas: 5B PGSD

      Izin menjawab pertanyaan dari Reslinda, menurut sepengetahuan yang saya ketahui kalau dilihat langkah yang paling realistis/logis yang bisa dilakukan setiap sekolah untuk menjaga kesehatan mental para guru itu ialah dengan mengurangi beban administrasi yang mungkin tidak begitu penting Dan jugsa mungkin setiap sekolah mungkin bisa menyediakan staf pendukung.

      Hapus
  99. Nama:Hendra aditya saputra
    Kelas:5C
    Npm:2386206064

    Izin pak,mengajar adalah profesi yang mulia, namun juga menantang, trauma dalam menjaga kesehatan mental guru itu sendiri, untuk membuat guru tidak mengalami masalah mental, sekolah perlu menyiapkan dukungan seperti konseling, dan waktu istirahat yang cukup untuk guru.

    Sekian pak...

    BalasHapus
  100. Nama: Leoni Wulandari
    Kelas: 5D
    NPM: 2386206088
    Menurut saya, tulisan ini mengingatkan bahwa guru juga manusia yang bisa merasa lelah, cemas, atau tertekan. Kesehatan mental guru sangat penting, karena jika guru tidak dalam kondisi baik, proses belajar di kelas juga ikut terpengaruh. Dukungan dari sekolah, lingkungan kerja yang sehat, serta apresiasi terhadap usaha guru sangat dibutuhkan agar mereka tetap semangat mengajar dan bisa memberikan yang terbaik untuk siswa.
    Nama: Leoni Wulandari

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kelas: 5D
      NPM: 2386206088
      Menurut saya, materi ini mengingatkan bahwa banyak siswa takut matematika bukan karena tidak mampu, tapi karena cara mereka memandang diri sendiri. Jika guru membantu siswa menemukan kelebihan mereka dan membuat matematika terasa dekat dengan kehidupan sehari-hari, siswa bisa lebih percaya diri dan mulai melihat matematika sebagai sesuatu yang menyenangkan.

      Hapus
  101. Nama: Leoni Wulandari
    Kelas: 5D
    NPM: 2386206088
    Menurut saya, materi ini menjelaskan bahwa banyak siswa merasa tidak bisa matematika karena pandangan mereka sendiri. Jika guru membantu siswa menemukan kekuatan mereka dan menunjukkan bahwa matematika dekat dengan kehidupan sehari-hari, siswa bisa lebih percaya diri dan tidak takut lagi pada matematika.

    BalasHapus
  102. Nama: Leoni Wulandari
    Kelas: 5D
    NPM: 2386206088
    Menurut saya, materi ini mengingatkan bahwa banyak siswa takut matematika karena sudah terlanjur merasa tidak mampu. Padahal setiap siswa punya kelebihan masing-masing. Kalau matematika dibuat dekat dengan kehidupan sehari-hari dan guru memberi dukungan positif, siswa bisa membangun rasa percaya diri dan lebih menikmati belajar matematika.

    BalasHapus
  103. Nama : Finsensos Maria Seno
    Kelas :5 D PGSD
    Npm : 2386206090


    Terima kasih atas materinya bapak. Saya setuju bahwa mengajar bukan hanya soal menyampaikan pelajaran, tetapi juga melibatkan kesehatan mental guru yang sering kali terabaikan. Tantangan seperti beban kerja, ekspektasi yang tinggi, dan tekanan dari lingkungan sekolah memang dapat memengaruhi kondisi emosional guru. Penting sekali bagi sekolah untuk menciptakan lingkungan yang mendukung, mulai dari dialog terbuka tentang kesehatan mental, menyediakan sistem dukungan, hingga memberikan keseimbangan kerja dan kehidupan bagi guru. Dengan adanya perhatian terhadap kesejahteraan mental, guru juga dapat lebih fokus, empatik, dan mampu menciptakan suasana belajar yang positif bagi siswa. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Materi ini mengingatkan kita bahwa kesehatan mental guru sama pentingnya dengan profesionalisme mereka di kelas.😊

    BalasHapus
  104. Nama : Finsensos Maria Seno
    Kelas : 5 D PGSD
    Npm : 2386206090

    terimah kasih Leoni, Menurut saya, materi ini mengingatkan bahwa banyak siswa takut matematika karena sudah menganggap matematika itu sulit. Padahal, kalau belajar dengan cara yang menyenangkan, siswa bisa menikmati pelajarannya. Matematika juga dekat dengan kehidupan sehari-hari dan membantu kita berpikir lebih positif. Dengan belajar secara bertahap, siswa bisa lebih percaya diri dan tidak mudah takut lagi.

    BalasHapus
  105. Nama: Patricia Nini Making
    Kelas: 5C
    NPM: 2386206046

    pentingnya pengakuan instusional "Saya setuju bahwa kesehatan mental guru itu penting, namun sering kali masalahnya adalah beban kerja berlebihan dianggap sebagai 'dedikasi' dan bukan sebagai ancaman kesehatan mental. perlu ada pengakuan dari pihak sekolah bahwa jam kerja yang tidak wajar dapat merusak mental.

    BalasHapus
  106. Nama: Patricia Nini Making
    Kelas: 5C
    NPM: 2386206046

    ​Kebutuhan untuk Regulasi: semoga artikel ini dapat menjadi dorongan bagi pemerintah atau dinas terkait untuk membuat regulasi yang jelas mengenai batas beban mengajar dan administrasi guru. kesehatan mental tidak akan membaik jika akar masalahnya (beban kerja) tidak diatasi.

    BalasHapus
  107. Terima kasih, Finsensos. Saya setuju dengan pendapatmu. Banyak siswa takut matematika karena terbiasa menganggapnya sulit. Dengan membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari, siswa bisa merasa lebih dekat dengan materi. Jika prosesnya bertahap dan didukung dengan cara yang positif, siswa akan lebih percaya diri dan tidak mudah takut lagi saat belajar matematika.

    BalasHapus
  108. Nama: Leoni Wulandari
    Kelas: 5D
    NPM: 2386206088
    Menurut saya, penting untuk membantu siswa melihat bahwa matematika itu bisa dipahami, bukan menakutkan. Jika guru membantu mengenali kekuatan mereka dan menghubungkan matematika dengan kehidupan sehari-hari, siswa bisa lebih percaya diri dan tidak cepat menyerah.

    BalasHapus
  109. Nama: Leoni Wulandari
    Kelas: 5D
    NPM: 2386206088
    Menurut saya, penting membantu siswa melihat bahwa matematika itu sebenarnya dekat dengan kehidupan mereka. Kalau guru bisa menunjukkan kekuatan setiap siswa dan membuat matematika terasa menyenangkan, siswa tidak akan mudah merasa “tidak bisa matematika.”

    BalasHapus
  110. Nama: Leoni Wulandari
    Kelas: 5D
    NPM: 2386206088
    Menurut saya, penting sekali membantu siswa melihat bahwa matematika itu bisa dipahami oleh semua orang. Dengan mengenalkan kekuatan mereka dan menghubungkan matematika ke kegiatan sehari-hari, siswa jadi lebih percaya diri dan tidak cepat menyerah saat merasa kesulitan.

    BalasHapus
  111. Nama: Leoni Wulandari
    Kelas: 5D
    NPM: 2386206088
    Menurut saya, materi ini mengingatkan bahwa banyak siswa takut matematika karena merasa tidak mampu. Padahal setiap anak sebenarnya punya bagian matematika yang bisa jadi kekuatannya. Kalau guru membantu siswa melihat hal itu dan menghubungkan matematika dengan kegiatan sehari-hari, siswa jadi lebih nyaman dan tidak cepat menyerah.

    BalasHapus
  112. Nama: Leoni Wulandari
    Kelas: 5D
    NPM: 2386206088
    Menurut saya, materi ini mengingatkan bahwa banyak siswa sebenarnya bisa matematika, hanya saja mereka kurang percaya diri. Dengan membantu siswa menemukan kekuatan mereka dan membuat matematika terasa dekat dengan kehidupan sehari-hari, pandangan mereka bisa berubah menjadi lebih positif.

    BalasHapus
  113. Nama: Leoni Wulandari
    Kelas: 5D
    NPM: 2386206088
    Menurut saya, materi ini penting karena mengajarkan bahwa setiap anak sebenarnya punya kemampuan matematika, hanya saja sering merasa tidak percaya diri. Dengan membantu siswa mengenali kekuatannya dan menunjukkan bahwa matematika dekat dengan kehidupan sehari-hari, mereka bisa lebih nyaman dan tidak takut lagi pada matematika.

    BalasHapus
  114. Izin pak, Pada materi ini menyoroti kenyataan yang sering kita liat dalam dunia pendidikan, yaitu kesehatan mental seorang guru. Ruang kelas yg bisa menjadi tempat guru merasakan tujuan dan kepuasan karena bisa membimbing siswa serta membangun hubungan sosial yg bermakna. Hal ini menunjukkan bahwa guru, sebagai manusia, juga memiliki emosional dan psikologis, bukan sekadar pelaksana tugas mengajar. Di sisi lain, tekanan dari sekolah mungkin seperti beban kerja yang berat, ekspektasi berlebihan, dan rasa takut dihakimi oleh rekan atau atasan dapat memperburuk kondisi mental mereka. Faktanya bahwa guru dua kali lebih mungkin mengalami stres dibanding pekerja di sektor lain ini menunjukkan bahwa guru memang manusia biasa yang punya batasan. Tanpa dukungan yang memadai, mereka bisa kelelahan dan stres berlebihan yang akan berdampak pada kualitas pengajaran dan kesejahteraan siswa. 🙏🏻

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak