Pemecahan Masalah (Problem Solving) dalam Principles and Standards for School Mathematics oleh NCTM

 





Pemecahan masalah (problem solving) adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam pembelajaran matematika, sebagaimana yang dijelaskan dalam buku Principles and Standards for School Mathematics yang diterbitkan oleh National Council of Teachers of Mathematics (NCTM). Dalam konteks pendidikan matematika, problem solving bukan hanya kemampuan untuk menemukan jawaban dari suatu masalah, melainkan juga melibatkan proses berpikir kritis, kreativitas, dan penerapan strategi matematika untuk memecahkan masalah dunia nyata.

Definisi Problem Solving

Menurut buku Principles and Standards for School Mathematics, problem solving adalah proses yang memungkinkan siswa untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilan matematika mereka untuk memahami, merumuskan, dan menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Problem solving melibatkan lebih dari sekadar menerapkan aturan atau rumus; ini memerlukan pemikiran yang logis, penalaran yang tepat, serta kemampuan untuk membuat hubungan antara konsep-konsep matematika yang berbeda.

Problem solving menjadi salah satu tujuan utama dalam pendidikan matematika karena membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari dan dunia profesional di masa depan. Dalam konteks matematika, siswa yang terlibat dalam problem solving akan lebih memahami konsep-konsep matematika secara mendalam, karena mereka harus menganalisis situasi, merencanakan strategi, dan mengevaluasi hasil solusi yang mereka temukan.

Standar Problem Solving dalam Principles and Standards for School Mathematics

NCTM menetapkan beberapa standar penting terkait problem solving, yang bertujuan untuk memastikan bahwa siswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan ini secara maksimal. Standar ini mencakup empat elemen utama:

  1. Siswa harus terlibat dalam pemecahan masalah matematika: Mereka harus dihadapkan pada berbagai macam masalah, baik yang berhubungan dengan dunia nyata maupun yang lebih teoretis. Masalah-masalah ini harus disesuaikan dengan tingkat pemahaman matematika siswa dan dirancang untuk menantang mereka berpikir lebih dalam.

  2. Siswa harus menggunakan dan mengembangkan strategi problem solving yang beragam: Siswa harus didorong untuk mencoba berbagai strategi dalam memecahkan masalah, seperti membuat diagram, menggunakan manipulatif, atau merencanakan langkah-langkah pemecahan masalah dengan cara yang logis. Ini juga melibatkan pengenalan berbagai cara untuk mendekati masalah yang sama dan membandingkan keefektifan masing-masing strategi.

  3. Siswa harus merefleksikan proses problem solving yang mereka lakukan: Proses refleksi sangat penting dalam problem solving. Siswa perlu belajar untuk mengevaluasi apakah strategi yang mereka gunakan efektif atau tidak, mengapa solusi mereka berhasil atau gagal, serta bagaimana mereka dapat memperbaiki proses pemecahan masalah di masa depan.

  4. Siswa harus melihat bahwa problem solving adalah bagian yang tidak terpisahkan dari matematika: Problem solving bukanlah aktivitas terpisah yang hanya dilakukan dalam soal cerita atau tugas-tugas tertentu. Sebaliknya, problem solving adalah inti dari belajar matematika itu sendiri. Siswa perlu melihat bagaimana setiap konsep matematika yang mereka pelajari dapat diaplikasikan dalam pemecahan masalah.

Contoh Penerapan Problem Solving di Sekolah Dasar

Untuk mengilustrasikan bagaimana problem solving dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar, berikut ini adalah beberapa contoh masalah dan bagaimana siswa dapat didorong untuk memecahkannya.

Contoh 1: Menghitung Perimeter dan Luas Persegi Panjang

Masalah: Sebuah kebun berbentuk persegi panjang memiliki panjang 10 meter dan lebar 5 meter. Berapa meter pagar yang dibutuhkan untuk mengelilingi kebun tersebut? Berapa luas kebun tersebut?

Langkah-Langkah Problem Solving:

  1. Memahami masalah: Siswa pertama-tama harus memahami bahwa mereka diminta untuk menghitung perimeter (keliling) dan luas dari kebun yang berbentuk persegi panjang.
  2. Merumuskan strategi: Untuk menghitung perimeter, siswa dapat menggunakan rumus P = 2 × (panjang + lebar). Untuk menghitung luas, mereka dapat menggunakan rumus L = panjang × lebar.
  3. Menerapkan strategi: Siswa menghitung perimeter sebagai P = 2 × (10 + 5) = 30 meter dan luas sebagai L = 10 × 5 = 50 meter persegi.
  4. Merefleksikan hasil: Setelah menyelesaikan masalah, siswa dapat memeriksa kembali apakah hasil yang mereka dapatkan masuk akal, serta memikirkan bagaimana cara lain yang mungkin untuk memecahkan masalah ini, seperti menggambar diagram kebun.

Pelajaran yang Diperoleh: Melalui contoh ini, siswa belajar bagaimana menggunakan rumus matematika yang sederhana dan menerapkannya dalam situasi nyata. Mereka juga belajar untuk memecahkan masalah secara sistematis dengan menganalisis data yang diberikan, memilih strategi yang tepat, dan mengevaluasi hasil.

Contoh 2: Membagi Kue Ulang Tahun

Masalah: Ali merayakan ulang tahunnya dan memiliki sebuah kue berbentuk bulat. Kuenya akan dibagikan kepada 8 temannya. Jika Ali ingin membagi kue itu secara merata, bagaimana cara membagi kue tersebut?

Langkah-Langkah Problem Solving:

  1. Memahami masalah: Siswa harus memahami bahwa mereka diminta untuk membagi kue bulat menjadi 8 bagian yang sama besar.
  2. Merumuskan strategi: Siswa bisa menggunakan berbagai strategi untuk membagi kue, misalnya dengan membayangkan kue tersebut sebagai lingkaran dan membaginya seperti potongan pizza. Setiap potongan harus memiliki sudut yang sama, yaitu 360° ÷ 8 = 45°.
  3. Menerapkan strategi: Dengan menggunakan jangka atau alat bantu lainnya, siswa dapat menggambar lingkaran dan membaginya menjadi 8 bagian yang sama besar.
  4. Merefleksikan hasil: Setelah membagi kue, siswa dapat memeriksa apakah semua potongan memiliki ukuran yang sama, serta mempertimbangkan apakah ada cara lain yang lebih mudah atau lebih efektif untuk membagi kue tersebut.

Pelajaran yang Diperoleh: Dalam contoh ini, siswa belajar tentang konsep pembagian, geometri dasar, dan bagaimana matematika dapat digunakan dalam situasi kehidupan sehari-hari, seperti membagi makanan. Mereka juga belajar untuk menerapkan pengetahuan matematika mereka dalam masalah yang lebih abstrak dan praktis.

Contoh 3: Menentukan Pola Bilangan

Masalah: Terdapat deret bilangan sebagai berikut: 2, 4, 8, 16, 32, … Bagaimana kelanjutan dari deret bilangan ini?

Langkah-Langkah Problem Solving:

  1. Memahami masalah: Siswa perlu memahami bahwa mereka diminta untuk menemukan pola dari deret bilangan yang diberikan dan memprediksi angka berikutnya.
  2. Merumuskan strategi: Siswa dapat mengamati bahwa setiap angka dalam deret bilangan ini diperoleh dengan mengalikan angka sebelumnya dengan 2. Ini adalah pola perkalian.
  3. Menerapkan strategi: Berdasarkan pengamatan ini, siswa dapat memprediksi bahwa angka berikutnya adalah 32 × 2 = 64, dan seterusnya.
  4. Merefleksikan hasil: Siswa dapat memeriksa pola yang mereka temukan dengan mengulangi proses perkalian untuk beberapa angka pertama dalam deret tersebut, serta memikirkan apakah ada pola lain yang mungkin mereka temukan dalam deret bilangan tersebut.

Pelajaran yang Diperoleh: Siswa belajar tentang konsep pola bilangan, pengenalan pola dalam matematika, dan penggunaan operasi perkalian. Mereka juga didorong untuk berpikir logis dan analitis dalam mengidentifikasi pola dan memecahkan masalah.

Kesimpulan

Problem solving dalam matematika tidak hanya melibatkan kemampuan untuk menemukan jawaban dari suatu masalah, tetapi juga mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan reflektif. Melalui problem solving, siswa tidak hanya mengembangkan keterampilan matematika mereka, tetapi juga kemampuan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan nyata. Standar problem solving yang ditetapkan dalam Principles and Standards for School Mathematics menekankan pentingnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang bervariasi, menggunakan berbagai strategi, dan merefleksikan proses pemecahan masalah mereka. Dengan penerapan problem solving di sekolah dasar, siswa dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-konsep matematika dan bagaimana konsep-konsep tersebut dapat digunakan dalam konteks yang relevan dan praktis.

56 Komentar

  1. Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
    Npm : 2386206058
    Kelas : VB PGSD

    Menurut saya pak dengan materi pembelajaran problem solving ini sangat bagus karena dapat mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan reflektif. Di mana melalui problem solving siswa tidak hanya mengembangkan keterampilan mereka saja tetapi mereka juga dapat memecahkan masalah dalam kehidupan nyata. Dalam materi ini juga menekankan pentingnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat dalam memecahkan masalah, dengan menggunakan berbagai strategi. Penerapan problem solving di sekolah dasar ini dapat mengembangkan pemahaman siswa yang lebih mendalam tentang konsep-konsep matematika dan bagaimana digunakan dalam konteks yang relevan dan praktis🙏

    BalasHapus
  2. Pemecahan masalah ( Problem Solving ) dalam maatematika, menurut saya materi diatas menekankan bahwa setiap siswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan secara maksimal, hal ini tentunya akan dicapai ketika siswa telah memenuhi beberapa elemen utama yang telah di tetapkan dalam Problem Solving yaitu : Siswa harus terlibat dalam pemecahan masalah, tentunya tahapan ini akan disusun untuk menantang mereka berpikir lebih dalam. Siswa harus menggunakan dan mengembangkan strategi problem solving beragam, hal ini dapat dicapai ketika siswa mencoba strategi baru dalam memecahkan masalah. Siswa harus mereflesikan proses problem solving yang mereka lakukan, hal ini berguna untuk melihat hasil pemecahan masalah mereka apakah sudah sesuai apa belum dan dapat merancang langkah apa yang akan mereka ambil.

    jadi dengan menerapkan problem solving ini dapat membantu siswa untuk mandiri dan siap menghadapi tantangan kehidupannya dengan salah satu bekal/skill yang ia miliki.

    BalasHapus
  3. Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
    Npm : 2386206058
    Kelas : 5B PGSD

    Izin bertanya pak, pada materi di atas menekankan keterkaitan matematika dengan dunia nyata. Kriteria apa yang bisa dipakai guru saat memilih konteks agar relevan dengan pengalaman hidup siswa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Nabilah Aqli Rahman
      NPM : 2386206125
      Kelas : 5D PGSD

      Aku izin menjawab boleh yaa.

      Kalau menurut sepemahamanku nih, yang terlintas di kepalaku waktu baca pertanyaanmu adalah kriteria yang seru. Yaitu pilih konteks pembahasan yang dekat sama keseharian anak. Kaya permasalahan belanja di warung, beli mainan, atau yang lain-lain deh, pokoknya yang dekat dengan dunia anak.

      Sudah pasti relevan sama pengelaman hidup siswa. karena dekat sama keseharian mereka. Jadinya matematika jadi terasa hidup dan nyambung sama dunia mereka.

      Hapus
    2. Hallo ka Isdi saya izin memberikan tanggapan terkait pertanyaan kaka ya

      Menurut saya kriteria yang bisa dipakai guru saat memilih konteks agar relevan dengan pengalaman hidup siswa itu melihat situasi atau keadaan lingkungan yang ditempati siswa.
      Setelah mengetahui situasi keadaan lingkungan di sekitar siswa guru bisa nih menarik beberapa kesimpulan misalnya kegiatan saat jam istirahat siswa, kegiatan saat di lingkungan sekolah, ataupun kegiatan saat di lingkungan masyarakat siswa.
      Setelah guru mengetahui hal tersebut guru bisa mengaitkan pembelajaran dengan kegiatan yang sudah dilakukan siswa atau biasanya pengalaman yang telah dialami siswa.
      Nah ini menurut saya sangat membantu siswa untuk lebih memahami matematika karena dalam pembelajarannya guru mengaitkan matematika dengan kegiatan siswa sehari-hari.
      Namun perlu diperhatikan juga dalam penerapannya guru harus bisa menjadi stimulus yang baik untuk mendapatkan respon yang baik juga dari siswa agar dalam pembelajaran yang mengaitkan pengalaman atau kegiatan sehari-hari yang telah dilakukan siswa dapat berjalan secara efektif. Tidak lupa juga selalu memberikan motivasi dan membangun afirmasi positif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
      Menurut saya seperti itu Kak semoga bermanfaat...

      Hapus
    3. Nama : Reslinda
      Kelas : 5C Pgsd
      Npm : 2386206067

      Izin menjawab ya Isdiana, jadi menurut saya, kriteria yang bisa dipakai guru saat milih konteks supaya relevan dengan pengalaman hidup siswa itu simpel saja, yaitu konteksnya harus dekat dengan dunia mereka. Misalnya hal-hal yang sering mereka temui sehari-hari kayak jajajn di kantin, naik transportasi, hobi mereka, atau situasi yang lagi trending di sekitar mereka. Terus kontek itu juga harus ikin mereka mikir, bukan cuma jadi cerita tempelan. Dalam stanar NCTM kan ditekankan kalau problem solving itu harus menantang siswa untuk menganalisis, mencoba strategi, dan ngambil keputusan. Jadi kontek yang dipilih sebaiknya punya "masalah nyata" yang bisa diselesaikan dengan matematika.

      Yang terakhir, menurut saya guru juga perlu lihat tingkat kesiapan dan usia siswa. jangan sampai konteksnya terlalu jauh atau terlalu sulit. Intinya, semakin konteks itu terasa "oh iya aku pernah ngalamin ini", makin mudah siswa masuk ke masalah dan lebih semangat nyelesainnya.

      Hapus
  4. Nama : Nabilah Aqli Rahman
    NPM : 2386206125
    Kelas : 5D PGSD

    Matematika ini pembelajaran yang sangat luar biasa ya. Bahkan problem solving sangat berperan penting di dalamnya.

    Matematika benar-benar bukan cuma tentang angka dan rumus. Justru dengan pendekatan pemecahan masalah, siswa diajak untuk berpikir dulu. Mereka jadi terbiasa mengamati, menebak, mencoba, dan memperbaiki jawaban mereka sendiri. Kalau saya yang jadi murid, saya pasti lebih semangat dan ga takut salah, karena yang dihargai bukan cuma hasil akhir, tapi juga usaha berpikir. Proses!

    BalasHapus
  5. Nama:Elisnawatie
    NPM:2386206069
    Kelas:VD PGSD

    Dari materi diatas Saya menyadari bahwa melalui kegiatan pemecahan masalah, siswa tidak hanya belajar menyelesaikan soal-soal matematika, tetapi juga belajar menghadapi dan memecahkan masalah dalam kehidupan nyata.
    Dan juga mengerti bahwa penerapan problem solving di sekolah dasar dapat membantu siswa mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam terhadap konsep-konsep matematika dan cara menggunakannya dalam konteks yang relevan.Ternyata dalam proses problem solving, siswa harus terlibat aktif, menggunakan berbagai strategi, serta melakukan refleksi terhadap langkah-langkah yang mereka ambil😁

    BalasHapus
  6. Nama:Elisnawatie
    NPM:2386206069
    Kelas:5D PGSD

    Izin bertanya pak
    n
    Kenapa ya, cara belajar dengan problem solving itu bisa bikin kita jadi lebih kritis dan kreatif? Kalau dipikir-pikir, saat kita dihadapkan sama suatu masalah atau soal yang belum pernah kita temui sebelumnya, kita jadi harus mikir lebih dalam nyoba berbagai cara dan nggak bisa cuma ngikutin contoh dari guru aja. Menurut bapak atau teman teman , gimana proses mencari solusi sendiri itu bisa bantu kita belajar berpikir lebih terbuka menemukan ide-ide baru dan nggak cepat menyerah saat menghadapi kesulitan dalam belajar maupun kehidupan sehari-hari?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
      Npm : 2386206058
      Kelas : 5B PGSD

      Hallo elis izin menjawab yah. Menurut aku, belajar matematika pakai problem solving itu bikin kita lebih kritis dan kreatif karena dari awal kita diajak mikir sendiri, bukan cuma ikut rumus yang dikasih guru. Waktu ketemu soal cerita atau masalah yang agak beda dari contoh, kita jadi harus mikir pelan-pelan ngerti dulu masalahnya apa, nyari cara yang mungkin dipakai, terus milih strategi yang paling masuk akal, misalnya pakai tabel, gambar, atau coba-coba angka. Dari situ kita belajar kalau satu soal bisa punya beberapa cara penyelesaian, jadi kita lebih fleksibel dan nggak kaku mikirnya. Selain itu, problem solving juga sering nyambung sama kehidupan sehari-hari, jadi kita bisa lihat sendiri kalau matematika itu kepakai di dunia nyata, bukan cuma di buku. Pelan-pelan, kebiasaan ini bikin kita terbiasa ngecek lagi jawaban, berani nyoba cara baru, dan nggak gampang nyerah kalau salah, jadi kemampuan berpikir kritis dan kreatif kita ikut kebangun.

      Terimakasih😊

      Hapus
    2. Nama : Oktavia Ramadani
      NPM : 2386206086
      Kelas : 5D

      Hallo elis izin menjawab ya menurut saya, belajar dengan problem solving bikin kita lebih kritis dan kreatif karena kita nggak bisa lagi cuma ikut langkah contoh guru. Saat ketemu soal yang baru, kita harus memahami dulu masalahnya, memilih strategi, lalu mencoba beberapa cara sampai ketemu yang paling cocok. Proses mencoba salah dalam memperbaiki itu yang melatih kita berpikir lebih dalam dan berani punya ide sendiri. Lama-lama, kita jadi terbiasa melihat satu masalah dari berbagai sudut pandang, lebih terbuka pada cara baru, dan nggak cepat menyerah. Kebiasaan ini akhirnya kepakai juga dalam kehidupan sehari-hari ketika kita menghadapi kesulitan, bukan cuma di pelajaran matematika.

      Hapus
    3. Nama : Reslinda
      Kelas : 5C Pgsd
      Npm : 2386206067

      Izin menjawab ya Elis, menurut saya problem solving bikin kita lebih kritis dan kreatif karena kita dilatih mikir sendiri, bukan cuma ikut contoh guru. Waktu nemu soal baru, kita jadi terbiasa nyari berbagai cara dan nggak cepat nyerah. Kebasaan ini kepake juga dikehidupan sehari-hari, karena kita jadi lebih tenang, terbuka sama ide baru, dan lebih siap menghadapi masalah.

      Hapus
  7. Nama: Nanda Vika Sari
    Npm: 2386206053
    Kelas: 5B PGSD

    Setelah saya membaca materi ini, pada materi diatas bagian penjelasan definisi, standar, dan contoh penerapan Problem Silving pada materi diatas telah menjelaskan/mendeskripsikan dengan cukup baik bagaimana dalam kemampuan ini seharusnya diintergrasikan dalam pembelajaran matematika, terutama pada tingkat sekolah dasar. Secara keseluruhan, pada materi diatas sudah cukup bagus dari konsep, jelas, releven, dan juga aplikatif/praktis. Penulis pada materi diatas memberikan gambaran/bayangan yang cukup lengkap mengenai betapa pentingnya Problem Silving dalam pembelajaran matematika.

    BalasHapus
  8. Nama: Maya Apriyani
    Npm: 2386206013
    kelas: V.A

    Menurut pendapat saya problem solving atau pemecahan masalah ini merupakan gabungan dari penalaran matematis, yang di mana pada problem solving siswa itu dituntut untuk menyelesaikan suatu permasalahan dengan melibatkan berpikir kritis dan memiliki strategi-strategi lalu dapat memecahkan suatu permasalahan, setelah menemukan strategi siswa diminta untuk mengevaluasi terlebih dahulu.
    Problem solving ini sangat membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya kemudian kemampuan menganalisa dan mencari cara bagaimana menyelesaikan suatu permasalahan matematika yang di dalam problem solving tersebut melibatkan proses rancangan secara detail, pada problem solving ini siswa itu harus diperhadapkan dengan masalah-masalah yang di mana permasalahan tersebut disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa yang berguna untuk apakah siswa tersebut tertantang, Nah dari problem solving ini juga menyediakan strategi-strategi yang di mana siswa dapat menyesuaikan strategi yang digunakan ataupun langkah-langkah yang ingin digunakan yang kira-kira sesuai dengan permasalahan mereka, Nah setelah itu siswa juga diharapkan untuk melihat apakah cara-cara yang telah mereka terapkan itu berhasil atau tidak Dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk memperbaikinya.
    Nah melalui problem solving ini Tentunya siswa akan mudah untuk menemukan jawaban dari suatu permasalahan kemudian mendorong siswa untuk berpikir kritis, dari problem solving ini juga menyediakan proses pemecahan masalah yang bervariasi dan apabila kita dapat mengimplementasikan problem solving ini siswa akan memiliki pemahaman yang mendalam tentang konsep matematika dan mereka dapat mencontohkannya dengan konteks nyata dan praktis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Oktavia Ramadani
      NPM : 2386206086
      Kelas : 5D

      Hallo maya izin menanggapi ya ,menurut saya jawaban kamu tentang problem solving sudah sangat bagus. Kamu sudah menyoroti bahwa problem solving melibatkan penalaran matematis, berpikir kritis, menyusun strategi, lalu mengevaluasi apakah cara yang dipakai sudah tepat. Aku juga setuju ketika kamu bilang masalah harus disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa dan dikaitkan dengan konteks nyata, supaya matematika lebih bermakna.

      Nah saya mau bertanya nih kepada maya , atau teman” lain mau menjawab boleh nih ,
      Menurut maya contoh kegiatan atau jenis soal seperti apa yang cocok diberikan guru di kelas agar siswa benar-benar bisa berlatih menyusun strategi, mencoba, lalu mengevaluasi kembali cara mereka dalam memecahkan masalah??? ☺️

      Hapus
  9. Nama : Maria Ritna Tati
    NPM:2386206009
    Kelas 5 A PGSD

    Tanggapan dari saya problem Solving atau Pemecahan Masalah adalah aspek yang mendasar dalam pembelajaran matematika. Menurut NCTM, ini bukan hanya tentang menemukan jawaban, tetapi merupakan proses berpikir kritis dan penerapan strategis matematika untuk menyelesaikan masalah.
    ​Problem solving didefinisikan sebagai proses yang memungkinkan siswa menggunakan pengetahuan dan keterampilan matematika mereka untuk:Memahami masalah,Merumuskan masalah,dan Menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.
    ​Problem solving lebih dari sekadar penerapan aturan atau rumus. Ini memerlukan pemikiran logis, penalaran yang tepat, dan kemampuan untuk membuat hubungan antar konsep-konsep matematika yang berbeda.

    BalasHapus
  10. Tambahan lagi NCTM menetapkan empat standar penting untuk memastikan siswa mengembangkan keterampilan problem solving secara maksimal:
    1.Keterlibatan dalam pemecah masalah:siswa harus dihadapkan pada berbagai macam masalah (nyata maupun teoritis ) untuk terlibat aktif dalam proses matematika.
    2.Penggunaan pengembangan strategi yang beragam (siswa didorong untuk mencoba berbagai strategi misalnya membuat diagram,menggunakan manipulatif,atau merancang langkah-langkah logis untuk memecahkan masalah.
    3.Refleksi proses pemecahan masalah:siswa harus belajar mengevaluasi strategi yang digunakan,memahami mengapa solusi mereka berhasil atau gagal dan memeperbaiki proses pemecah masalah di masa depan.
    4.Integrasi problem solving sebagai bagian tak terpisahkan dari matematika: problem solving adalah inti dari belajar matematika,bukan aktivitas terpisah.siswa harus melihat bagaimana setiap konsep matematika yang dipelajari dapat diterapkan dalam pemecah masalah.

    problem solving berfungsi sebagai pusat bagi siswa untuk melihat bagaimana konsep-konsep matematika yang mereka pelajari dapat diaplikasikan dan terintegrasi dalam pemecah masalah dunia nyata.

    BalasHapus
  11. Materi ini menjelaskan bahwa problem solving sangat penting dalam belajar matematika karena membantu siswa tidak hanya mencari jawaban, tapi juga belajar berpikir kritis, kreatif, dan memahami konsep dengan lebih mendalam. Dan Di materi ini dijelaskan, Standar nctm juga menekankan bahwa siswa harus sering berlatih memecahkan berbagai masalah, mencoba strategi berbeda, dan belajar dari prosesnya. Ini membantu siswa melihat bahwa matematika itu berguna dalam kehidupan sehari-hari, dan bukan hanya sal menghitung di kelas.

    BalasHapus
  12. Nama : Zakky Setiawan
    NPM : ( 2386206066 )
    Kelas : 5C
    Saya sangat setuju dengan materi di atas, karena pemecahan masalah itu memang sangat di butuhkan agar peserta didik menemukan jawaban yang sesuia, dengan adanya prinsip NCTM peserta didik memiliki gambaran tentang pemecahan masalah dalam matematika

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Zakky Setiawan
      NPM : ( 2386206066 )
      Kelas : 5C
      Sedikit menambahkan, dengan mendapatkan pembelajaran, peserta didik tau bagaimana matematika bisa di gunakan untuk memecahkan masalah dalam kehidupsn sehari-hari

      Hapus
  13. Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
    Kelas : VB PGSD
    Npm : 2386206058

    Setelah membaca kembali materi ini saya izin pak ingin menambah kan tanggapan terkait materi. Menurut saya, pembelajaran problem solving ini memang berguna banget buat anak-anak pak. Karena lewat cara belajar kayak gini, mereka jadi terbiasa mikir lebih dalam dan nggak cuma ikut contoh yang sudah ada. Anak-anak bisa belajar coba-coba, bandingin cara yang berbeda, terus milih mana yang paling cocok buat nyelesaiin masalah. Selain itu juga, problem solving bikin siswa lebih mandiri. Mereka jadi ngerti bahwa setiap masalah itu bisa diselesaikan kalau kita mau mikir dan cari cara yang pas. Ini juga kepake buat kehidupan sehari-hari, bukan cuma buat matematika aja. Menurut saya, kalau metode kayak gini sering dipakai di kelas, anak-anak bakal lebih paham konsep dasar dan bisa ngehubungin pelajaran sama situasi nyata yang mereka temui sehari-hari. Jadi belajarnya lebih hidup dan nggak ngebosenin.🙏🏻

    BalasHapus
  14. Nama : Andi Nurfika
    NPM : 2386206017
    Kelas : VB PGSD

    Setelah membaca materi di atas saya mendapatkan bahwa pemecahan masalah atau problem solving merupakan salah satu pilar utama dalam pembelajaran matematika menurut nctm. Penekanan ini menunjukkan bahwa matematika tidak hanya berfungsi sebagai kumpulan prosedur dan rumus, tetapi juga sebagai sarana bagi siswa untuk lebih mengembangkan kemampuan berpikir kritis mereka. Dalam principles and standards for school matematics problem solving dipandang sebagai proses yang mendorong siswa untuk menggunakan pengetahuan matematika mereka secara fleksibel dalam memahami merumuskan dan menyelesaikan berbagai masalah pendekatan ini sangat relevan karena yang pertama mendorong berpikir kritis dan kreatif, yang kedua menghubungkan konsep-konsep matematika, yang ketiga mengembangkan kemampuan menghadapi masalah dunia, yang keempat membentuk sikap positif terhadap matematika, yang kelima menjadi tujuan utama pembelajaran matematika.

    BalasHapus
  15. Nama : Andi Nurfika
    NPM : 2386206017
    Kelas : VB PGSD

    Standar problem solving dari NCTM ini sebenarnya sangat penting untuk membantu guru dalam mengarahkan siswa untuk benar-benar memahami apa itu matematika, bukan cuma menghafal rumus saja titik dengan melibatkan siswa dalam berbagai masalah mereka belajar bahwa setiap soal yang diselesaikan dengan banyak cara. Hal ini juga bisa membuat siswa menjadi lebih percaya diri atas pengerjaan mereka karena mereka tahu strategi yang mereka pilih bisa berbeda dari teman-teman sebaya lainnya tetapi tetap benar.kegiatan refleksi juga penting supaya siswa lebih tahu mana yang sudah tepat dan yang mana perlu diperbaiki titik keseluruhan standar ini membuat pembelajaran matematika terasa lebih hidup dan lebih bermakna.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Andi Nurfika
      NPM : 2386206017
      Kelas : VB PGSD

      Saya lanjut bertanya di sini pak bagaimana guru bisa memastikan bahwa semua siswa mendapatkan kesempatan yang sama untuk mencoba berbagai strategi problem solving?

      Hapus
    2. Hallo Fika izin menanggapi dan menjawab pertanya kamu ya , Jawaban Fika tentang materi standar problem solving NCTM sudah sangat bagus. Kamu sudah menangkap bahwa tujuan utamanya adalah membuat siswa paham bahwa matematika itu kaya strategi, bukan sekadar hafalan rumus, dan bahwa refleksi itu penting supaya siswa tahu mana yang perlu diperbaiki. Pertanyaan Fika tentang kesempatan yang sama juga menunjukkan kamu peka terhadap keadilan dalam pembelajaran, bukan hanya fokus pada materinya saja. Itu sikap yang sangat baik untuk calon guru.

      Sekarang saya menjawab pertanyaan Fika , guru itu bisa memastikan semua siswa mendapat kesempatan yang sama untuk mencoba berbagai strategi problem solving dengan cara sengaja mengatur kegiatan di kelas, bukan dibiarkan mengalir begitu saja. Misalnya, guru bisa memberi soal terbuka yang memang bisa diselesaikan dengan lebih dari satu cara, lalu meminta setiap siswa menuliskan atau menggambar strategi yang mereka pakai, bukan hanya hasil akhirnya. Saat diskusi, guru tidak selalu meminta jawaban dari siswa yang itu-itu saja , tetapi memberi giliran pada berbagai siswa, termasuk yang biasanya lebih pendiam, dan menanyakan, kamu pakai cara apa? atau ada cara lain yang berbeda? . Guru juga bisa memberi tugas kelompok kecil, lalu setiap anggota kelompok diminta menyumbang satu ide atau strategi, sehingga tidak ada yang hanya ikut-ikutan. Dengan begitu, semua siswa benar-benar diberi ruang untuk memilih dan mencoba strategi sendiri, bukan hanya menyalin cara teman.

      Hapus
    3. Izin menambahkan identitas pak ,

      Nama : Oktavia Ramadani
      NPM : 2386206086
      Kelas : 5D

      Hapus
    4. Nama : Reslinda
      Kelas :5C Pgsd
      Npm : 2386206067

      Izin menjawab yaa Nurfika, cara supaya semua siswa dapat kesempata yang sama untuk mencoba berbagai strategi problem solving itu sebenarnya bisa dilakukan lewat pengaturan aktivitas yang terstruktur tapi teta fleksibel. Misalnya, guru bisa ngasih soal yang open-ended, jadi setiap siswa punya ruang buat milih cara mereka sendiri tanpa takut "salah meotode".

      Selain itu, guru juga bisa membagi siswa dalam kelompok kecil yang campur ada yang cepat paham, ada yang butuh waktu lebih. Dengan begitu semua siswa bisa saling belajar dan saling lihat berbagai strategi yang berbeda. Guru tinggal keliling, membantu kelompok yang butuh, dan memastikan nggak ada yang "ketinggalan".

      Terakhir, guru bisa menyediakan waktu refleksi bareng biar semua siswa menceritakan cara mereka masing-masing. Nah, dari situ kelihatan bahwa tiap anak punya kesempatan buat nunjukin strategi unik mereka. Intinya, bukan siapa yang paling cepat, tapi siap yang benar-benar mencoba dan memahami prosesnya.

      Hapus
  16. Nama : Andi Nurfika
    NPM : 2386206017
    Kelas : VB PGSD

    Menurut saya pak contoh-contoh problem solving di sekolah dasar seperti di atas yang menghitung luas, membagi kue, atau mencari pola bilangan sangat cocok karena dekat dengan kehidupan anak sehari-hari titik cara ini, siswa bisa merasakan bahwa matematika itu sebenarnya ada di sekitar mereka juga bukan hanya di buku saja. Jadi mereka belajar berpikir lebih fleksibel karena setiap situasi bisa punya pendekatan yang berbeda titik waktu siswa meminta merefleksi prosesnya, mereka jadi terbiasa mengevaluasi cara berpikirnya sendiri. Pendekatan seperti ini bisa membuat siswa lebih siap menghadapi masalah nyata di luar kelas.

    BalasHapus
  17. Nama : Oktavia Ramadani
    NPM : 2386206086
    Kelas : 5D

    Menurut saya, materi ini menegaskan bahwa pemecahan masalah dalam matematika itu bukan hanya sekadar dalam mencari jawaban benar saja , tetapi juga melatih cara berpikir kritis, logis, dan kreatif. Problem solving digambarkan sebagai proses lengkap dengan memahami masalah, memilih strategi, menyelesaikan, lalu merefleksikan hasil. Itu sejalan dengan pandangan NCTM bahwa problem solving adalah inti dari belajar matematika, bukan bagian tambahan.

    Contoh-contoh seperti menghitung keliling kebun, membagi kue, dan mencari pola bilangan juga menunjukkan bahwa problem solving bisa dilatih lewat situasi sederhana dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Menurut saya, materi ini mengingatkan guru dan calon guru bahwa tugas kita bukan hanya mengajarkan rumus, tetapi memberi ruang bagi siswa untuk berpikir, mencoba berbagai strategi, dan belajar dari kesalahan sehingga pemahaman matematika mereka menjadi lebih mendalam dan bermakna.

    BalasHapus
  18. Nama : Oktavia Ramadani
    NPM : 2386206086
    Kelas : 5D

    Izin bertanya pak dan teman” semua jika ingin menanggapi, bagaimana problem solving dapat membantu siswa menghubungkan matematika dengan kehidupan sehari-hari?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
      Npm : 2386206058
      Kelas : VB PGSD

      Hallo oktavia izin menjawab yh. Menurutku, problem solving itu membantu siswa nyambungin matematika sama kehidupan sehari-hari karena mereka belajar matematika lewat masalah yang memang mirip dengan situasi nyata, misalnya ngitung luas halaman, bagi kue biar adil, atau ngerti pola angka yang dipakai dalam banyak hal. Jadi siswa nggak cuma hafal rumus, tapi ngerti cara make matematika buat nyelesaiin masalah yang bener-bener terjadi di sekitar mereka.

      Terimakasih😊

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. NAMA : KORNELIA SUMIATY
      NPM : 2386206059
      KELAS : 5B PGSD

      hallo oktavia aku izin jawab menurut pengetahuan aku ya, problem solving (pemecahan masalah) itu sangat ngebantu siswa menghubungkan matematika dengan kehidupan sehari - hari karna problem solving tuh menghadapkan siswa ke situasi nyata melalui soal cerita atau masalah dunia nyata,biar siswa tu ga lihat matematika gak hanya di buku aja tapi di dunia nyata contohnya tuh kaya ngitung uang belanja, mengukur bahan bangunan, bandingin harga , dan ngatur waktu itu ngebuat mereka paham fungsi matematika dalam hidup

      Hapus
  19. Nama : Oktavia Ramadani
    NPM : 2386206086
    Kelas : 5D

    Izin bertanya lagi pak dan teman “ semua salah satu standar NCTM adalah siswa harus menggunakan dan mengembangkan berbagai strategi problem solving. Berikan contoh strategi yang bisa digunakan siswa saat memecahkan masalah matematika?????

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
      Npm : 2386206058
      Kelas : VB PGSD

      Hai oktavia aku izin jawab lagi yah. Menurutku, strategi problem solving yang bisa dipakai siswa itu banyak banget, dan mereka bisa pilih mana yang paling membantu. Misalnya, mereka bisa bikin gambar atau diagram biar masalahnya lebih kebayang, pakai benda-benda sekitar untuk nyimulasikan soal, atau nyusun langkah penyelesaian supaya nggak bingung ngerjainnya. Kadang juga perlu coba beberapa cara sampai ketemu yang paling masuk akal, atau bikin pola dan tabel kalau soalnya berkaitan sama angka yang berurutan. Intinya, strategi ini membantu siswa mikir lebih teratur dan nemuin cara yang paling pas buat nyelesaiin masalah matematika.

      Terimakasih😊

      Hapus
  20. Nama : Oktavia Ramadani
    NPM : 2386206086
    Kelas : 5D

    Pemecahan masalah (problem solving) adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam pembelajaran matematika , dalam konteks pendidikan matematika, problem solving bukan hanya kemampuan untuk menemukan jawaban dari suatu masalah, melainkan juga melibatkan proses berpikir kritis, kreativitas, dan penerapan strategi matematika untuk memecahkan masalah dunia nyata.

    problem solving adalah proses yang memungkinkan siswa untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilan matematika mereka untuk memahami, merumuskan, dan menyelesaikan masalah yang mereka hadapi. Problem solving melibatkan lebih dari sekadar menerapkan aturan atau rumus , nah ini memerlukan pemikiran yang logis, penalaran yang tepat, serta kemampuan untuk membuat hubungan antara konsep-konsep matematika yang berbeda. Dan Problem solving dalam matematika tidak hanya melibatkan kemampuan untuk menemukan jawaban dari suatu masalah, tetapi juga mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan reflektif. Melalui problem solving, siswa tidak hanya mengembangkan keterampilan matematika mereka, tetapi juga kemampuan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan nyata.

    BalasHapus
  21. Nama : Reslinda
    Kelas : 5C Pgsd
    Npm : 2386206067

    Baik Pak, izin menanggapi. Jadi artikel ini ngingetin kita bahwa belajar matematika itu bukan cuma soal mengerjakan rumus, tapi gimana kita mikir, mencoba, salah, dan akhirnya menemukan cara yang paling masuk akal. Problem solving ini bikin siswa jadi lebih mandiri dan kreatif, karena mereka belajar melihat masalah dari berbagai sudut, bukan langsung berharap ada "cara cepatnya". Artikel ini juga nunjukin kalau guru punya peran penting dalam memberikan masalah yang menantang tapi tetap bisa dipahami, supaya siswa nggak cepat menyerah dan malah menikmati prosesnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Reslinda
      Kelas : 5C Pgsd
      Npm : 2386206067

      Saya izin bertanya Pak, bagaimana guru bisa memilih jenis masalah yang tepat agar siswa merasa tertantang tapi tetap percaya diri untuk mencoba, terutama bagi siswa yang biasanya cepat merasa takut atau bingung ketika menghadapi soal problem solving?

      Hapus
    2. Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
      Npm : 2386206058
      Kelas : VB PGSD

      Hai reslinda izin yh menjawab. Menurutku, cara guru milih masalah yang pas itu dengan ngasih soal yang tingkat kesulitannya bertahap, jadi nggak langsung susah tapi tetap bikin siswa mikir. Masalahnya juga sebaiknya yang dekat sama kehidupan mereka biar mereka gampang ngeh maksudnya dan nggak cepat takut duluan. Guru bisa mulai dari masalah yang sederhana dan jelas dulu, lalu pelan-pelan naik ke yang lebih menantang sambil tetap ngasih bimbingan kalau ada siswa yang kelihatan bingung. Dengan begitu, siswa yang biasanya cepat kehilangan percaya diri bisa ngerasa “oh, ternyata aku bisa,” dan akhirnya mau mencoba tanpa merasa tertekan.

      Terimakasih 😊

      Hapus
  22. Nama:Imelda Rizky Putri
    Npm:2386206024
    Kelas:5B

    Izin menanggapi pak, pemecahan masalah versi NCTM ini sebenarnya ngajarin kita buat nggak cuma hafal rumus, tapi ngerti cara mikirnya jadi siswa diajak mencari tahu lebih dalam soal, nyobain strategi, terus ngecek apakah jawabannya masuk akal. Jadi problem solving itu bukan buat bikin pusing tapi cara pikir kita menjadi rapi dan kreatif.

    BalasHapus
  23. Nama : Erlynda Yuna Nurviah
    Kelas :VB PGSD
    Npm : 2386206035

    Menurut saya penjelasan tentang pemecahan masalah dalam NCTM, ini sangat revelan dengan kebutuhan pembelajaran matematika di sekolah. Materi NCTM ini menekankan kalau problem solving bukkan sekedar langkah atau suatu aksi kecil dalam sebuah pembelajaran tetapi harus menjadi sebuah inti didalam proses pembelajaran. Saya setuju pak bahwa ketika siswa dilatih untuk mengamati pola dan memahami masalah , memilih strategi, mencoba berbagai hal, dan merefleksikan prosesnya. Di situasi seperti ini mereka bukan hanya belajar matematika tetapi juga mampu berpikir secara logis dan kreatif.

    Problem Solving dalam NCTM ini tidak selalu tentang mencari jawaban melainkan menekankan ke pemahaman, kondisi seperti ini cocok dan sangat revelan di terapkan disekolah karena mengingat banyaknya siswa yang masih terpaku pada rumus daripada memahami alasan dibaliknya. Dengan pendekatan ini gurubisa mengajak siswa untuk berdiskusi, bertanya, menangani hal yang membuat bingungdan mencoba cara baru yang berbeda. Pada akhirnya siswa jadi lebih mandiri dan percaya diri dalam menghadapi masalah baru baik dalam pembelajaran matematka maupun dikehidupan sehari - harinya.

    BalasHapus
  24. Nama: Nur Sinta
    NPM: 2386206033
    Kelas: VB PGSD

    Setelah saya baca, materi ini menyatakan bahwa problem solving harus menjadi inti dari pembelajaran matematika saya setuju dengan pernyataan tersebut karena dalam pembelajaran problem solving dalam matematika ini mengakak siswa belajar cara berpikir saat menghadapi masalah, siswa diajak untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran seperti memahami masalah, berpikir, mencari strategi, mencoba berbagai cara, lalu mengevaluasi hasilnya, selain itu problem solving memberi siswa kesempatan untuk menggunakan dan mengembangkan berbagai strategi. Menurut saya problem solving dalam matematika ini membantu siswa memahami konsep secara mendalam, melatih siswa untuk mandiri, kreatif dan kritis selain itu hasil penelitian juga mendukung bahwa pendekatan ini bisa meningkatkan kemampuan representasi matematis, literasi matematis dan kemampuan menyelesaikan masalah siswa. Dengan pendekatan yang tepat, siswa dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep matematika, selain itu siswa juga memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan nyata.

    BalasHapus
  25. Nama : Dita Ayu Safarila
    Kelas : 5 C
    NPM : 2386206048
    Keren bgt ini,semua materi ada ada matematika. Pemecahan masalah adalah jantung matematika yang melatih berpikir kritis. kita sebagai guru masa depan harus bergeser dari fokus pada jawaban tunggal menjadi menekankan pada proses dan keberagaman strategi yang di gunakan siswa untuk menganalisis,merumuskan dan menyelesaikan masalah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Dita Ayu Safarila
      NPM : 2386206048
      Kelas : 5 C
      problem sol ing menjembatani konsep matematika dengan dunia nyata,kita bertanggung jawab untuk menyajikan masalah yang relevan,menantang,dan disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa,memastikan bahwa mereka tidak hanya menguasai konsep,tetapi juga mampu mengaplikasikannya untuk memecahkan masalah kehidupan sehari hari. Sebagai calon guru kita harus menyadari bahwa problem solving adalah tujuan utama dalam pendidikan mat matematika. ini berarti tugas kita bukan hanya mengajarkan rumus dan tetapi merancang juga pembelajaran yang secara aktif melibatkan siswa dalam proses pemecahan masalah. kita harus menjadi fasilitator yang mendorong siswa untuk berani mencoba berbagi strategi sehingga mereka siap menghadapi tantangan di kehidupan nyata dan profesional

      Hapus
  26. Nama:syahrul
    kelas:5D
    Npm:2386206092

    Ternyata problem solving itu sebenarnya jantungnya pendidikan matematika. Bukan sekadar mencari jawaban, tapi lebih ke melatih kita berpikir kritis dan analitis. Intinya, kalau kita terlibat dalam problem solving, kita jadi lebih paham konsep matematika secara mendalam.Karena kita dipaksa menganalisis situasi, menyusun strategi, dan mengevaluasi solusi yang kita temukan. Keterampilan ini penting banget, bukan cuma buat ujian, tapi buat menghadapi tantangan sehari-hari dan di dunia kerja nanti.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama:syahrul
      kelas5D
      npm:2386296092

      Menurut NCTM , ada empat standar utama dalam problem solving yang perlu kita kuasai.
      Siswa perlu telibat berbagai macam masalah, baik yang dari dunia nyata maupun yang lebih teoretis. Masalahnya harus disesuaikan dengan tingkat pemahaman kita dan dirancang untuk menantang.
      Kita harus ngedorong untuk mencoba berbagai cara, misalnya bikin diagram atau merencanakan langkah penyelesaian yang logis. Penting juga buat membandingkan efektivitas setiap strategi.
      Selain itu kita juga perlu mengevaluasi strategi yang dipakai itu efektif atau enggak, dan memikirkan bagaimana cara memperbaiki proses pemecahan masalah di masa depan.
      Problem solving itu bukan aktivitas terpisah. Itu adalah inti dari belajar matematika itu sendiri. Kita harus melihat bagaimana setiap konsep matematika bisa diaplikasikan untuk memecahkan masalah.

      Hapus
    2. Nama:syahrul
      npm:2386206092
      kelas:5D

      Ada beberapa contoh bagus yang bisa kita pelajari kayak menghitung keliling dan luas kebun Ini kan masalah nyata. Kita diajak menerapkan rumus keliling P = 2panjang+lebar dan luas L = panjang x lebar pada kasus kebun.
      Dan membagi kue ulang tahun kue bulat jadi 8 potongan sama besar itu melatih konsep pembagian dan geometri dasar, di mana setiap potongan harus punya sudut yang sama, yaitu 360 8 = 45^

      Hapus
    3. Nama:syahrul
      kelas:5D
      npm:2386206092

      Intinya, problem solving itu jauh lebih dari sekadar pakai rumus. Kita diajak berpikir kritis, kreatif, dan reflektif. Dengan menerapkan problem solving di sekolah, kita enggak cuma makin jago matematika, tapi juga makin siap memecahkan masalah di kehidupan nyata. Ini membantu kita mengembangkan pemahaman mendalam tentang konsep matematika dan bagaimana menggunakannya dalam konteks yang relevan.

      Hapus
  27. Terima kasih bapak karena sudah memberikan materi ini, saya suka materi bapak pada bagian mengenai Standar Problem Solving dari NCTM ini benar-benar memberikan panduan yang sangat detail. Dimateri ini belajar pentingnya siswa untuk menggunakan dan mengembangkan beragam strategi saat memecahkan masalah. Misalnya, dalam menghadapi satu soal, siswa tidak harus terpaku pada satu metode saja. Mereka didorong untuk mencoba membuat gambar, diagram, atau bahkan menggunakan benda-benda di sekitar mereka sebagai peraga untuk memudahkan pemahaman. Ini mengajarkan bahwa dalam matematika, ada banyak jalan menuju jawaban, dan siswa harus bisa membandingkan cara mana yang paling efisien dan masuk akal. Dengan membiasakan siswa mencoba berbagai cara, kita sebagai calon guru berarti membantu mereka mengembangkan fleksibilitas dalam berpikir, yang jelas akan sangat membantu mereka dalam menghadapi masalah apa pun di masa depan.

    BalasHapus
  28. Dan dibagian materi bapak ini bapak juga membahas mengenai Standar Problem Solving dari NCTM ini benar-benar memberikan panduan yang sangat detail. Materi bapak ini yang sangat pentingnya bagi siswa untuk menggunakan dan mengembangkan beragam strategi saat memecahkan masalah. Misalnya, dalam menghadapi satu soal, siswa tidak harus terpaku pada satu metode saja. Mereka didorong untuk mencoba membuat gambar, diagram, atau bahkan menggunakan benda-benda di sekitar mereka sebagai peraga untuk memudahkan pemahaman. Ini mengajarkan bahwa dalam matematika, ada banyak jalan menuju jawaban, dan siswa harus bisa membandingkan cara mana yang paling efisien dan masuk akal. Dengan membiasakan siswa mencoba berbagai cara, kita sebagai calon guru berarti membantu mereka mengembangkan fleksibilitas dalam berpikir, yang jelas akan sangat membantu mereka dalam menghadapi masalah apa pun di masa depan.

    BalasHapus
  29. Bagi saya materi dari bapak ini me buat saya semakin yakin bahwa Problem Solving harus ditempatkan sebagai jantung dari seluruh pembelajaran matematika. Seringkali, saya melihat di sekolah dasar, kegiatan Problem Solving hanya muncul sesekali di akhir bab atau di soal-soal tertentu. Tapi, di materi ini dijelaskan bahwa Problem Solving itu tidak terpisahkan itu adalah inti dari cara siswa belajar matematika itu sendiri. Ini berarti setiap kita mengajarkan konsep baru misalnya tentang pecahan, pengukuran, atau aljabar sederhana kita harus selalu menyajikannya dalam konteks pemecahan masalah. Dengan begitu, siswa akan secara otomatis melihat konsep matematika bukan sebagai sekumpulan aturan yang harus dihafal, tetapi sebagai keterampilan dasar yang harus mereka kuasai untuk bisa menguraikan dan menyelesaikan berbagai situasi atau tantangan, baik yang ada di buku pelajaran maupun di dunia nyata.

    BalasHapus
  30. Dibagian materio bapak ini saya juga suka materi bapak pada bagian Langkah-Langkah Problem Solving yang dijelaskan di materi ini, terutama di langkah terakhir yang disebut Merefleksikan Hasil. Langkah ini, menurut saya, adalah yang paling membedakan Problem Solving yang mendalam dengan pengerjaan soal biasa. Setelah siswa capek-capek menemukan jawaban, mereka tidak boleh langsung berhenti. Mereka harus diajak berpikir mundur dan meninjau kembali: Apakah jawaban ini logis? Apakah ada kesalahan hitung? Dan, yang paling penting, adakah strategi atau cara yang lebih baik untuk menyelesaikan soal ini tadi? Proses mikir balik ini mengajarkan siswa untuk selalu bertanggung jawab atas proses berpikir mereka dan mendorong mereka untuk belajar dari setiap langkah yang sudah dilakukan. Kemampuan mengevaluasi diri seperti ini sangat penting, karena ini melatih siswa untuk menjadi pembelajar yang mandiri dan selalu berusaha memperbaiki cara mereka memecahkan masalah, tidak hanya di matematika, tapi juga di mata pelajaran lain.

    BalasHapus
  31. Izin menanggapi pak Materi tentang problem solving dalam standar NCTM ini benar-benar menegaskan bahwa matematika bukan hanya soal angka, simbol, atau rumus yang dihafalkan, tetapi tentang bagaimana siswa mampu menggunakan matematika sebagai alat berpikir untuk menghadapi berbagai situasi. Yang menarik, Nonton memandang problem solving sebagai jantungnya pembelajaran matematika bukan pelengkap, bukan bagian tambahan, melainkan inti dari seluruh aktivitas belajar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di sini dijelaskan bahwa pemecahan masalah tidak bisa dipahami hanya sebagai “mencari jawaban yang benar”. Justru yang lebih penting adalah prosesnya: bagaimana siswa memahami masalah, memilih strategi, mencoba solusi, mengevaluasi hasil, sampai akhirnya menemukan jawaban. Dalam proses ini, siswa belajar untuk berpikir kritis, kreatif, dan sistematis. Mereka tidak sekadar mengerjakan soal, tetapi juga membangun pemahaman matematika yang lebih kokoh.Salah satu poin penting dalam materi ini adalah bahwa problem solving menuntut siswa untuk menghubungkan berbagai konsep matematika. Ketika mereka memecahkan sebuah masalah, mereka harus mengingat apa yang telah dipelajari sebelumnya, menghubungkannya dengan konsep baru, dan melihat bagaimana semuanya saling terkait. Ini membuat matematika terasa lebih hidup, karena siswa menyadari bahwa setiap konsep tidak berdiri sendiri, tetapi membentuk jaringan pengetahuan yang utuh.

      Hapus
    2. Lanjut pak Standar NCTM juga menekankan bahwa siswa harus berhadapan dengan beragam jenis masalah bukan hanya soal rutin yang langkah-langkahnya sudah jelas, tetapi juga masalah menantang yang memaksa mereka bereksplorasi. Masalah-masalah seperti ini membuat siswa terbiasa menghadapi situasi baru, belajar mencoba banyak strategi, dan tidak takut gagal. Justru ketika mereka mencoba berbagai cara seperti membuat diagram, menggunakan tabel, mencari pola, atau bahkan membuat asumsi sementara, kemampuan berpikir mereka berkembang pesat.Selain itu, NCTM menggarisbawahi pentingnya penggunaan strategi problem solving yang beragam. Ini sangat relevan di kelas karena setiap siswa memiliki gaya berpikir berbeda. Ada yang lebih mudah memahami melalui gambar, ada yang suka mengorganisasi data, ada pula yang lebih nyaman memecah masalah menjadi bagian kecil. Ketika guru memberi ruang bagi strategi yang beragam, siswa merasa lebih leluasa dan percaya diri untuk mengeksplorasi cara mereka sendiri.

      Hapus
    3. Terakhir lanjut materi Problem solving juga mengajarkan siswa untuk merefleksikan proses yang mereka lakukan. Setelah menemukan jawaban, siswa diajak berpikir: apakah cara yang digunakan paling efisien? Apakah ada strategi lain yang lebih cepat? Apakah hasilnya masuk akal? Refleksi seperti ini sangat penting karena melatih metakognisi kemampuan untuk menyadari dan mengevaluasi cara berpikir sendiri.Secara keseluruhan, materi ini menunjukkan bahwa problem solving bukan hanya strategi pembelajaran, tetapi sebuah budaya berpikir. Sebuah cara mengajak siswa untuk terbiasa menghadapi tantangan, tidak menyerah ketika menemui kesulitan, dan melihat matematika sebagai alat untuk memahami dunia. Dengan problem solving yang kuat, siswa tidak hanya menjadi lebih baik dalam matematika, tetapi juga lebih siap menghadapi masalah-masalah kehidupan nyata.

      Hapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak