Sejarah Problem Solving dalam Pendidikan Matematika
Problem solving atau pemecahan masalah adalah pendekatan yang memiliki akar sejarah yang panjang dalam pendidikan matematika. Pemecahan masalah sudah menjadi perhatian para pendidik sejak abad ke-19, namun baru mendapatkan perhatian utama pada abad ke-20. Salah satu tokoh penting dalam perkembangan pendekatan ini adalah George Polya, seorang matematikawan asal Hongaria, yang melalui bukunya "How to Solve It" (1945) memperkenalkan metode sistematis untuk menyelesaikan masalah matematika.
Polya memandang matematika tidak hanya sebagai serangkaian rumus dan prosedur, tetapi sebagai proses berpikir yang memerlukan strategi dan penalaran. Karyanya memberikan panduan praktis bagi para guru dan siswa dalam menyelesaikan masalah matematis dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan reflektif. Pendekatan Polya ini kemudian menjadi landasan bagi berbagai kurikulum matematika modern di seluruh dunia.
Di Indonesia, problem solving mulai diintegrasikan dalam kurikulum matematika sekitar tahun 1980-an, ketika pendidikan matematika diorientasikan untuk tidak hanya mengajarkan prosedur tetapi juga mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa. Pendekatan ini kemudian diperkuat dengan diperkenalkannya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) pada tahun 2004 dan Kurikulum 2013, yang menekankan pada pembelajaran berbasis masalah sebagai salah satu metode utama.
Pengertian Problem Solving
Problem solving dalam konteks pendidikan matematika adalah proses di mana siswa dihadapkan pada masalah yang tidak memiliki solusi langsung atau prosedural. Dalam problem solving, siswa harus menggunakan pemikiran kritis dan kreatif untuk menemukan solusi. Mereka perlu mengidentifikasi masalah, merumuskan strategi penyelesaian, mengaplikasikan strategi tersebut, dan kemudian merefleksikan hasilnya.
Menurut Polya, problem solving bukan hanya sekadar menemukan jawaban, tetapi juga memahami masalah itu sendiri, mengembangkan strategi penyelesaian, dan melakukan refleksi atas proses yang dilalui. Problem solving memerlukan pemahaman mendalam tentang konsep-konsep matematika, kemampuan berpikir logis, dan keterampilan komunikasi untuk mengartikulasikan ide-ide dan solusi.
Dalam pendidikan, problem solving mengajarkan siswa untuk tidak hanya mengandalkan rumus atau langkah-langkah mekanis, tetapi juga untuk mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana dan mengapa metode tertentu digunakan dalam situasi tertentu. Ini membantu siswa untuk lebih fleksibel dalam menerapkan pengetahuan mereka di berbagai konteks, baik dalam maupun luar kelas.
Prinsip-Prinsip Problem Solving
Ada beberapa prinsip kunci yang mendasari pendekatan problem solving dalam pembelajaran matematika:
Berorientasi pada Masalah (Problem-Oriented): Pembelajaran dimulai dari sebuah masalah nyata yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Masalah ini harus disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa agar mereka mampu menghadapinya, namun tetap menantang sehingga mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif.
Aktivitas Reflektif (Reflective Activity): Siswa didorong untuk tidak hanya menyelesaikan masalah, tetapi juga merenungkan proses yang mereka lalui. Aktivitas reflektif ini membantu siswa untuk mengidentifikasi kesalahan, mengevaluasi efektivitas strategi yang digunakan, dan mengembangkan pemahaman yang lebih dalam.
Penggunaan Strategi (Strategic Use): Siswa perlu mengembangkan berbagai strategi penyelesaian masalah, seperti membuat model, mencari pola, atau membagi masalah menjadi sub-masalah yang lebih kecil. Penggunaan strategi ini harus fleksibel dan disesuaikan dengan karakteristik masalah yang dihadapi.
Kolaborasi dan Diskusi (Collaboration and Discussion): Pembelajaran problem solving sering kali melibatkan kerja sama antar siswa. Diskusi kelompok membantu siswa untuk berbagi ide, mendengarkan perspektif lain, dan memperbaiki pemahaman mereka melalui interaksi sosial.
Refleksi dan Evaluasi (Reflection and Evaluation): Setelah masalah diselesaikan, siswa diajak untuk merefleksikan proses yang telah mereka lalui dan mengevaluasi solusi yang mereka temukan. Refleksi ini penting untuk memperkuat pembelajaran dan membantu siswa mengembangkan kemampuan metakognitif, yaitu kesadaran dan pengendalian atas proses berpikir mereka sendiri.
Manfaat Problem Solving
Pendekatan problem solving dalam pembelajaran matematika menawarkan berbagai manfaat yang signifikan bagi siswa:
Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis dan Kreatif: Problem solving menuntut siswa untuk menganalisis masalah secara kritis, mengevaluasi berbagai strategi, dan menemukan solusi yang inovatif. Ini membantu mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif yang esensial dalam kehidupan sehari-hari dan karier di masa depan.
Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah: Melalui latihan yang berulang, siswa menjadi lebih terampil dalam menghadapi masalah yang tidak terstruktur. Mereka belajar bagaimana mendekati masalah dengan cara yang sistematis dan efektif, meningkatkan ketangguhan dan kepercayaan diri mereka dalam menghadapi tantangan baru.
Penerapan Matematika dalam Kehidupan Nyata: Problem solving membantu siswa melihat relevansi matematika dalam kehidupan sehari-hari. Mereka belajar bagaimana konsep dan strategi matematika dapat diterapkan dalam berbagai situasi praktis, mulai dari mengelola keuangan hingga memecahkan masalah di tempat kerja.
Meningkatkan Kemandirian Belajar: Siswa yang terbiasa dengan problem solving menjadi lebih mandiri dalam belajar. Mereka lebih percaya diri dalam mengatasi tantangan belajar tanpa selalu bergantung pada bimbingan guru, yang pada akhirnya memperkuat keterampilan belajar sepanjang hayat.
Langkah-Langkah Problem Solving
Pendekatan problem solving dalam pembelajaran matematika biasanya melibatkan beberapa langkah yang sistematis:
Memahami Masalah (Understanding the Problem): Langkah pertama adalah memahami masalah dengan jelas. Siswa perlu mengidentifikasi apa yang diketahui, apa yang harus dicari, dan batasan-batasan yang ada. Pemahaman yang kuat terhadap masalah merupakan kunci untuk menemukan solusi yang tepat.
Merencanakan Solusi (Planning the Solution): Setelah memahami masalah, siswa merumuskan strategi atau rencana untuk menyelesaikan masalah tersebut. Ini bisa melibatkan memilih metode matematis yang tepat, menentukan langkah-langkah yang akan diambil, atau mempertimbangkan berbagai kemungkinan solusi.
Melaksanakan Rencana (Carrying Out the Plan): Siswa menerapkan strategi yang telah mereka rencanakan untuk menyelesaikan masalah. Mereka harus berhati-hati dalam setiap langkah untuk memastikan akurasi perhitungan dan logika yang digunakan.
Merefleksikan dan Mengevaluasi (Reflecting and Evaluating): Setelah menemukan solusi, siswa diminta untuk merefleksikan proses yang telah mereka lalui dan mengevaluasi keefektifan solusi yang ditemukan. Langkah ini penting untuk memperkuat pemahaman dan mendorong perbaikan terus-menerus dalam kemampuan problem solving.
Contoh Penerapan Problem Solving di Sekolah Dasar pada Konten Matematika
Penerapan pendekatan problem solving dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan yang kontekstual dan relevan dengan pengalaman siswa. Berikut beberapa contohnya:
Pembelajaran Pecahan melalui Pembagian Kue:
Konteks: Siswa kelas 4 SD diajak untuk memecahkan masalah tentang bagaimana membagi kue secara adil di antara sejumlah teman.
Aktivitas: Siswa diberikan skenario di mana mereka harus membagi sebuah kue di antara 5 teman. Mereka diminta untuk menentukan bagaimana kue tersebut dibagi sehingga setiap teman mendapatkan bagian yang sama besar.
Strategi: Siswa bisa menggunakan alat bantu visual seperti gambar atau manipulatif untuk membagi kue secara adil. Mereka kemudian mendiskusikan strategi yang digunakan dengan teman sekelas dan merefleksikan keefektifan metode tersebut.
Menghitung Luas dan Keliling melalui Desain Taman:
Konteks: Guru memberikan tugas kepada siswa kelas 5 SD untuk mendesain taman sekolah yang memiliki luas tertentu. Siswa harus menghitung berapa panjang pagar yang dibutuhkan untuk mengelilingi taman tersebut.
Aktivitas: Siswa menggunakan konsep luas dan keliling untuk menghitung kebutuhan pagar. Mereka mungkin juga harus mempertimbangkan bentuk taman, apakah itu persegi panjang, segitiga, atau bentuk lainnya.
Strategi: Siswa bekerja dalam kelompok untuk menghitung luas dan keliling taman, kemudian membandingkan hasil dengan kelompok lain. Mereka juga didorong untuk merefleksikan proses yang mereka lalui dan mengevaluasi solusi yang dihasilkan.
Penjumlahan dan Pengurangan dengan Menggunakan Uang:
Konteks: Siswa kelas 2 SD diberi tugas untuk berbelanja dengan sejumlah uang tertentu. Mereka harus memastikan bahwa total harga barang yang mereka beli tidak melebihi jumlah uang yang mereka miliki.
Aktivitas: Siswa bekerja dalam kelompok untuk menghitung total harga barang yang mereka beli, menghitung kembalian, dan memastikan bahwa pembelian mereka sesuai dengan anggaran yang tersedia.
Strategi: Siswa mungkin mencoba berbagai kombinasi pembelian untuk melihat mana yang paling efisien, kemudian mendiskusikan hasilnya dengan teman-teman dalam kelompok. Guru membantu siswa merefleksikan proses perhitungan dan strategi yang mereka gunakan.
Pengukuran Panjang dengan Menggunakan Pita:
Konteks: Siswa kelas 3 SD diminta untuk mengukur panjang berbagai benda di sekitar kelas menggunakan pita pengukur.
Aktivitas: Siswa bekerja dalam kelompok untuk mengukur panjang meja, papan tulis, dan benda lainnya, kemudian mencatat hasil pengukuran mereka. Mereka juga harus membandingkan hasil pengukuran antar kelompok untuk melihat apakah hasilnya konsisten.
Strategi: Siswa didorong untuk menggunakan teknik pengukuran yang akurat dan mendiskusikan hasil pengukuran dengan teman sekelas. Guru kemudian memfasilitasi diskusi untuk mengevaluasi teknik yang digunakan dan menemukan cara yang lebih baik untuk melakukan pengukuran.

Terima kasih bapak, karena sudah menyampaikan tentang problem solving dalam pendidikan matematika secara lengkap, mulai dari sejarah, pengertian, prinsip, manfaat dan juga langkah-langkahnya. Menurut saya penjelasan bapak mudah dipahami dan dimengerti dengan baik, karena sudah ada contoh yang bapak berikan praktis untuk tingkat disekolah dasar.
BalasHapusNama: Rosidah
HapusNpm: 2386206034
Kelas: VB (PGSD)
Ijin menanggapi di sini saya ingin menyampaikan sesuai pengalaman pribadi saya atau mungkin banyak orang lain rasakan. Mungkin ini trik yang juga bagus diterapkan di sekolah dasar jika menemukan soal-soal seperti dibawa ini.
sedikit penjelasan
Di penerapan problem solving ini, dalam pembelajaran matematika lebih baik melalui sebuah kegiatan yang kontekstual dan relevan.
Nah, sering banyak siswa atau orang sekitar keliru tentang pengurangan dan pertambahan jika ada tanda negatif dan positif, namun pada saat seseorang menjelaskan menggunakan bahasa sendiri atau pengalaman diri, materi tersebut akan terlihat mudah. contohnya dalam matematika
-6 + -2 = ...
ada tips mudah jika soal ini kita kaitkan dengan kehidupan sehari-hari seperti!
Kita memiliki hutang sebesar Rp 6.000 nah kita ngutang lagi ni sebesar Rp 2.000, karena hutangnya semakin besar jadi bertambah kan, menjadi Rp 8.000
jadi dapat kita ketahui
-6 + -2 = -8
Contoh lain seperti
9 + (-3) = ....
Cara menjawab, misalnya: Rosa memiliki uang sebesar Rp 9.000 dan Rosa memiliki hutang sebesar Rp 3.000 jadi uang Rp 9.000 yang dimiliki Rosa dikurangi dengan hutangnya Rp. 3.000 (membayar hutangnya)
Sisanya uang Rosa Rp. 6.000
Maka dapat diketahui
-9 + (-3) = 6
Mungkin sekian pengalaman pribadi saya yang bisa teman-teman terapkan dalam penjelasan jika sudah seorang guru nanti
Nama:Rosidah
HapusNpm: 2386206034
Kelas: VB (PGSD)
Ijin menambahkan sepertinya saya salah ketik diatas, jadi saya perbaiki kembali, sisa uang Rosa kan Rp 6.000
Maka dapat diketahui jawaban dari contoh soal ke2 adalah
9 + (-3) = 6
Nama : Andi Nurfika
HapusNPM : 2386206017
Kelas : VB PGSD
baik izin ka ros di sini juga saya ingin menambah kan contoh soal lain penerapan problem solving di sekolah dasar pada konteks matematika:
contoh ini dalam kehidupan sehari hari dengan mempelajari penjumlahan dengan bantuan menggambar
1. di kandang ada 4 ayam sedang makan, lalu i panggil lagi dengan pemiliknya dan datang lagi 6 ayam. berapakah jumlah ayam keseluruhan?
*langkah menjawab
1.menggambar ayam yang di sebutkan
2. hitung jumlah ayam yang di gambar lalu jumlahkan seperti 4+6 =10
3. cek kembali lalu sesuaikan
-jadi jawaban dari soal tersebut adalah 4+6 =10 ayam
Terimakasih semoga bermanfaat
c7. Nama : Putri Anggraeni
HapusNPM : 2386206022
Kelas : VB (PGSD)
Ijin menanggapi margareta, saya juga punya contoh soal yang dalam pembelajaran Problem Solving
Soal Kontekstual
Ayah berangkat dari rumah ke kantor pada pukul 06.30 pagi. Beliau biasanya membutuhkan waktu 45 menit untuk sampai di kantor. Karena ada perbaikan jalan, perjalanan hari ini menjadi lebih lama 15 menit dari biasanya. Pukul berapakah Ayah tiba di kantor hari ini?
jawbannya :
• Diketahui:
• Waktu berangkat: 06.30
• Waktu tempuh normal: 45 menit
• Tambahan waktu tempuh (karena macet/perbaikan): 15 menit
• Ditanyakan: Waktu tiba di kantor hari ini.
Hitung total waktu tempuh hari ini:
Waktu Tempuh Total = Waktu Normal+Tambahan Waktu
Tambahkan waktu berangkat dengan total waktu tempuh untuk mendapatkan waktu tiba.
Langkah 1: Menghitung Total Waktu Tempuh Hari Ini
Waktu Tempuh Total=45 menit+15 menit=60 menit
(Perhatikan bahwa 60 menit sama dengan 1 jam)
Langkah 2: Menghitung Waktu Tiba
Waktu Tiba = Waktu Berangkat+Waktu Tempuh Total
Waktu Tiba = 06.30+60 menit (atau 1 jam)
Waktu Tiba = 06.30+01.00
Waktu Tiba = 07.30
Jawaban : Ayah tiba di kantor pada pukul 07.30.
ini adalah contoh soal sederhana lainnya untuk Problem Solving,terimaksihh
Nama: Isdiana Susilowati Ibrahim
BalasHapusNpm: 2386206058
Kelas: VB PGSD
Baik Pak disini saya ingin menanyakan terkait problem solving. Seperti di penjelasan, problem solving siswa memiliki solusi langsung atau prosedur yang dimana siswa harus menggunakan pemikiran kritis dan dan kreatif. Pertanyaan saya pak bagimana dengan siswa yang pemikiran dan pemahaman nya masi kurang, karena tidak semua siswa memiliki daya pemahaman yang cepat. Solusi agar siswa tersebut dapat memahami nya ini seperti apa yh pak. Karena apabila siswa tersebut tidak memahami mereka tidak bisa menyusun strategi dan tidak dapat menemukan solusi yang mereka cari dan juga materi selanjutnya tidak bisa di lanjutkan.
Nama: Rosidah
HapusNpm: 2386206034
Kelas: VB (PGSD)
Ijin menanggapi, seperti yang sudah dijelaskan di materi bapak diatas, bahwa problem solving adalah proses dimana siswa dihadapkan pada masalah yang *tidak* memiliki solusi langsung. bukan memiliki solusi langsung mungkin dari kaka dina sedikit keliru🙏
Nah, untuk menjawab beberapa pertanyaan kak dina, pertanyaannya kan bagaimana dengan siswa yang pemikiran dan pemahamannya kurang?
Nah, menurut saya pribadi,
Pahami terlebih dahulu masalah itu sendiri, seperti apa yang diketahui, yang harus dicari, intinya yang dasarnya dulu, jika sudah memahami coba untuk mencari rencana/memperencanakan solusi untuk permasalahan tersebut😉
8. Nama : Putri Anggraeni
HapusNPM : 2386206022
Kelas : VB (PGSD)
Baik, saya ijin menjawab pertanyaan dari Isdiana Susilowati Ibrahim Terima kasih atas pertanyaan yang sangat relevan, Isdiana. Mungkin saya akan beri solusi utama untuk siswa yang lambat dalam problem solving adalah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dan teknik scaffolding.
1. Untuk membangun pemahaman, mulailah dengan menggunakan benda nyata (manipulatif) atau alat bantu visual. Hal ini membantu siswa yang lambat menjembatani pemahaman dari konsep konkret menuju pemikiran abstrak untuk penyusunan strategi.
2. Berikan lembar kerja terstruktur yang sudah mencantumkan kolom-kolom panduan (seperti "Apa yang diketahui?" dan "Rencana Aksi"). Ini memberikan kerangka berpikir yang eksplisit, sehingga siswa dapat menyusun strategi Polya (Memahami, Merencanakan) langkah demi langkah tanpa merasa kewalahan.
3. Mulailah dengan soal problem solving tingkat dasar yang sangat sederhana, hanya membutuhkan dua langkah hitungan dengan konteks yang familiar. Tingkatkan kompleksitas soal secara bertahap hanya setelah siswa menguasai level sebelumnya.
Nama: Rosidah
BalasHapusNpm: 2386206034
Kelas: V B (PGSD)
Materi ini sangat menarik karena dalam pembahasan prinsip problem solving ini siswa langsung dihadapkan dengan permasalahan nyata yang relevan
dengan kehidupan sehari-harinya, sehingga dalam menyelesaikan masalahnya siswa harus berpikir kritis untuk menemukan solusi yang dihadapi,
Nah, Alasan kenapa saya setuju dengan problem solving ini? Karena jika dalam proses belajar, melewati permasalahan nyata yang relevan dengan siswa, bisa membuat pemahaman siswa semakin dalam atas proses yang dilaluinya, serta membuat siswa harus berpikir kritis, untuk menemukan solusinya.
Saya jadi bertanya-tanya apakah sekarang problem solving ini sudah merata diterapkan disekolah-sekolah yang ada di Kalimantan timur 🤔
Isdiana Susilowati Ibrahim
HapusNpm: 2386206058
Kelas: 5B PGSD
Untuk penerapannya ya Saya setuju untuk diterapkan. Dikarenakan materi problem solving sangat diperlukan untuk siswa-siswi di sekolah dasar. Tetapi untuk diterapkan secara meratanya, Saya kurang tahu dikarenakan saya belum pernah terjun langsung ke sekolah-sekolah yang ada di Kalimantan Timur.
Nama : Oktavia Ramdani
HapusNPM : 2386206086
Kelas : 5D
Menurut pendapat saya untuk menjawab Rosidah ini memang benar materi ini sangat menarik karena sangat relevan pada siswa , karena siswa ini memang langsung dihadapkan dengan peramasalahan yang nyata , bahkan di kehidupan sehari hari siswa ini memang menyelesaikannya harus berpikir kritis nah makanya itu problem solving ini sangat relevan karena ya siswa dibuat paham karena adanya permasalahan nyata dengan harus berpikir kritis dan menemukan solusinya , nah kalo soal problem solving ini sudah merata atau belum saya kurang tau karena saya belum pernah terjun ngajar langsung di kelas
Nama : Putri Anggraeni
HapusNPM : 2386206022
Kelas : VB (PGSD
Terima kasih ka ross sudah berbagi pandangan yang sangat bagus ini.
Saya sependapat 100% bahwa pendekatan problem solving terutama yang melibatkan masalah nyata (real-world problems) adalah kunci emas dalam pembelajaran matematika. Ini bukan hanya soal menemukan jawaban yang benar, tetapi juga melatih pola pikir kritis dan analitis.
Poin ka ross tentang bagaimana masalah nyata membuat pemahaman siswa semakin dalam itu sangat jitu. Ketika siswa dihadapkan pada skenario yang relevan dengan kehidupan sehari-hari (misalnya, menghitung anggaran, membuat denah rumah, atau menganalisis data sederhana), matematika tidak lagi terasa sebagai kumpulan rumus yang abstrak. Itu menjadi alat yang fungsional, bahkan vital. Transfer ilmu ke konteks lain pun jadi lebih mudah.
Nama : Tarenta Syensis Septiani Mbitu
HapusNPM : 2386206068
Kelas : Vb
Izin mengomentari komentar dari Rosidah, menurut saya penerapan Problem Solving yang berkualitas di Kalimantan Timur masih menghadapi beberapa tantangan seperti Konteks Perbedaan Regional Sekolah di pusat kota dan pedasaan contoh nya di perkotaan di kota (Balikpapan, Samarinda) mungkin karena pusat perkotaan makanya lebih mudah mengakses sumber daya dan pelatihan guru. Sebaliknya, sekolah di daerah pedalaman atau perbatasan sering kali kekurangan fasilitas dan akses internet yang tidak mendukung, yang membutuhkan riset mendalam. Dan tidak semua guru siap menjadi fasilitator aktif. Yang dapat mengubah kebiasaan dari mengajar berbasis buku teks menjadi berbasis masalah otentik. Guru juga membutuhkan pelatihan intensif dan kemauan untuk beradaptasi dengan konteks lokal.
Guru dapat Menerapkan Penilaian Autentik yang benar (menilai proses, dan portofolio) dan membutuhkan waktu dan tenaga ekstra bagi guru. Beberapa sekolah mungkin masih cenderung kembali ke metode ujian tradisional karena praktis,
Namun, dengan adanya Ibu Kota Nusantara justru bisa menjadi peningkatan untuk pemerataan Problem Solving. Kenapa? Karena Kalimantan Timur otomatis menjadi sorotan nasional. Ada tekanan kuat untuk menyiapkan SDM lokal yang mampu bersaing, dan satu-satunya cara adalah melalui penguatan keterampilan kritis dan pemecahan masalah. Ini bisa mendorong pemerintah daerah dan pusat untuk mengeluarkan lebih banyak pelatihan guru spesifik Problem Solving.
Nama: Maya Apriyani
BalasHapusNpm: 2386206013
Kelas: V.A
Menurut saya adanya keterkaitan antara problem solving dan pembelajaran kontektual sangat baik di terapkan dalam pembelajaran, karena siswa pasti akan lebih mudah memahami apa yang di sampaikan di karenakan hal tersebut sering mereka temui di kehidupan sehari-hari. dan dapat kembali di terapkan dalam kehidupan atau pun kondisi sehari-hari.
yang di mana siswa bukan hanya mengetahui rumus, yang di mana kalau siswa mengetahui rumus saja siswa pasti akan langsung mendapatkan jawab langsung tidak mengetahui bagaimana tahapan-tahapan dalam menyelesaikan. tapi apabila kita menerapkan problem solving dan pembelajaran kontekstual siswa akan siswa akan memahami tahapan cara mereka menyelesaikan suatu permasalahan dengan terstruktur, hal ini membuat siswa berpikir kritis dan sangat mempengaruhi perkembangan cara perpikir.
Nama:Virginia Jau
HapusKelas :VD
NPM:2386206089
Aku setuju banget sama pendapat itu. Soalnya kalau belajar cuma fokus ke rumus aja tanpa tahu penerapannya di kehidupan nyata, kadang jadi kayak hafalan doang dan gampang lupa. Tapi kalau pembelajarannya dikaitin sama hal-hal yang sering kita temui sehari-hari, otomatis kita jadi lebih paham dan bisa ngerasain manfaatnya langsung.
Misalnya aja dalam pelajaran matematika atau sains, kalau kita dikasih soal yang nyambung sama kehidupan sehari-hari dan disuruh nyari solusi, kita jadi dituntut buat mikir lebih dalam, bukan cuma ngafal. Nah dari situ juga kita bisa belajar gimana cara nyusun langkah-langkahnya, jadi bukan asal jawab.
Menurutku pembelajaran yang pakai pendekatan problem solving itu penting banget, karena bikin siswa gak cuma bisa nyelesain soal, tapi juga ngerti konsep di baliknya. Selain itu, cara belajar kayak gitu bisa ngebentuk pola pikir yang lebih kritis dan kreatif, karena kita belajar buat nemuin jawaban dengan cara kita sendiri. Jadi bukan cuma tahu hasil, tapi juga ngerti prosesnya. Kalau kayak gitu kan ilmu yang didapet jadi lebih nempel dan bisa kepakai terus dalam kehidupan sehari-hari.
Nama : Tarenta Syensis Septiani Mbitu
HapusNPM : 2386206068
Kelas : Vb
Saya sangat setuju sama pendapat Maya, bahwa integrasi Problem Solving dan Pembelajaran Kontekstual (CTL) itu dapat mengubah peserta didik dari pengetahuan (penghafal rumus) menjadi program pemecahan masalah yang ke lebih mudah. Intinya yang kita bangun bukan hanya apa yang mereka tahu, tapi gimana cara mereka menggunakan pengetahuan itu secara terstruktur. CTL memberikan konteks (data input nyata), sementara Problem Solving memberikan algoritma (tahapan pemecahan masalah) yang harus diproses.
Nama : Erlynda Yuna Nurviah
BalasHapusKelas : VB PGSD
Npm : 2386206035
Problem solving !! Mendengar kata itu saya langsung berpikir bahwasanya ini berkaitan tentang masalah, setelah saya baca ternyata didalam konteks pembelajaran matematika problem solving ini adalah proses pemecahan masalah yang tidak memiliki solusi secara terstruktur. Saya setujuu dengan proses pembelajaran problem solving ini karena anak - anak diminta untuk memecahkan masalah secara individu / berkelompok tetapi dengan cara yang tidak instan melainkan mereka harus paham step by step untuk mendapatkan jawaban, hal ini mendorong dan mengajarkan siswa untuk melatih kesabaran, berani bertindak dan berpikir secara kritis juga kreatif, siswa disajikan dengan soal atau masalah yang revelan dalam kehidupan sehari², pembelajaran seperti ini juga masuk dalam konteks pembelajaran mendalam. Salah satunya adalah problem solving menjadi pembelajaran yang berkesan dan bermakna bagi siswa², karena mereka memahami dengan rinci bagaimana sih cara menyelesaikan soal ini? Tidak semata² hanya mengambil jawaban yang ada di buku atau internet saja. Saya berharap saya dan teman² nantinya dapat memahami dan dapat menerapkan problem solving seperti ini dilingkungan sekolah.
Nama: Dias pinasih
HapusNpm: 2386206057
Kelas: VB PGSD
Disini saya setuju dengan penyampaian saran dri kakak linda kurang lebih seperti yang jelas yang mana permasalahan tentang materi problem solving itu nga cuman bisa di pake kehidupan sehari-hari saja yang materinya mudah di pahami
9. Nama : Putri Anggraeni
HapusNPM : 2386206022
Kelas : VB (PGSD)
Ijin menanggapi pendapat linda. Mendengar kata "problem solving" memang langsung terbayang masalah, tapi Anda sudah menangkap intinya dengan sangat baik. Benar sekali, di matematika, problem solving itu justru bukan tentang mencari jawaban cepat yang sudah ada di buku. Ini tentang perjalanan berpikir!
Saya suka sekali poin linda tentang bagaimana proses ini melatih kesabaran dan mendorong siswa untuk berani bertindak dengan kritis dan kreatif. Ini menunjukkan bahwa problem solving adalah mata pelajaran soft skill yang menyamar sebagai pelajaran matematika. Itu yang membuat pembelajaran jadi berkesan dan bermakna, karena siswa merasa otaknya "bekerja keras" dan solusi yang ditemukan adalah milik mereka sepenuhnya.
Bayangkan, calon guru seperti kita teman-teman punya mindset ini fokus pada proses, bukan cuma hasil. Masa depan pendidikan matematika di tangan Anda pasti akan lebih menarik dan menantang bagi anak-anak!
Semoga semangat linda ini menular ke teman-teman di VB PGSD termasuk saya hehe, dan saya yakin linda dan kita semua akan menjadi guru yang hebat dalam menginspirasi anak-anak untuk tidak takut dengan masalah!
Terima kasih pak atas penjelasan materi problem solving dalam matematika. Menurut saya, materi ini sangat membuka wawasan, saya jadi paham kalau inti dari problem solving adalah bagaimana kita melatih pola pikir untuk menghadapi masalah, dan pembelajaran kontekstual membuat proses itu lebih mudah dipahami.
BalasHapusNama : Maria ritna tati
HapusNPM : 2386206009
Kelas : V A
Ijin menambahkan ya Rakinah,saya setuju dengan pernyataan anda tentang problem solving yang membuat wawasan kita lebih luas lagi,serta melatih pola pikir untuk menghadapi masalah dan membuat proses belajar lebih mudah dipahami.kita juga sering menghadapi problem solving tanpa kita sadari,contohnya saat kita di beri uang jajan oleh orang tua kita sebesar Rp10.000 untuk membeli permen dengan harga Rp2.000 dan susu dengan harga Rp5.000.berapa sisa uang yang kita miliki?.jadi langka pertama untuk pemecah problem solving ini kita harus memahami masalah,kemudian kita mencoba menghitung harga belanja kita yaitu harga permen+harga susu= 2.000+5.000=7.000.lalu kita periksa kembali apakah uang yang kita bawah itu cukup,lalu kita kita menghitung jumlah uang yang kita punya - jumlah belanjaan kita yakni 10.000 - 7.000=3.000.jadi dari sini kita mendapatkan uang sisa belanja sebesar Rp3.000.hampir semua manusia mendapatkan masalah dalam hidupnya dan kebanyakan manusia mudah putus asa dengan masalah yang mereka alami padahal dalam masalah ini kita di ajak untuk berpikir kritis dan kreatif,serta melatih otak kita untuk berpikir dan melatih kemandirian belajar untuk mencari solusi bukan hanya menerima jawaban.
Nama: Rida Astin Wahyuni
BalasHapusNPM: 2386206027
Kelas: V B PGSD
Menurut saya pak, dengan adanya materi problem solving ini sangat menarik dan bermanfaat untuk siswa, jadi lebih dapat memahami bahwa belajar matematika ini tidak hanya menghafal rumus, tetapi juga melatih cara berpikir kritis, logis dan kreatif dalam menyelesaikan permasalahan nya. Dengan pembelajaran ini yang dapat dikaitkan pada situasi nyata, jadi materi problem solving ini lebih dapat dipahami dan tidak membosankan, dengan adanya pendekatan ini juga membuat siswa lebih siap dan matang dalam menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari karena sudah terbiasa mencari solusi dari setiap permasalahan nya.
Nama:virginia Jau
Hapuskelas:VD
npm:2386206089
Wah, saya setuju banget sama pendapat dari Rida Soalnya dengan belajar problem solving, kita jadi gak cuma ngafal rumus aja, tapi juga diajarin cara mikir yang lebih kritis dan kreatif. Jadi belajar matematika tuh gak ngebosenin, malah bisa kepake banget di kehidupan sehari-hari. Soalnya kalau udah terbiasa nyari solusi, pas ada masalah pun jadi lebih tenang dan gak panikan. Pokoknya keren deh kalau pembelajaran kayak gini diterapin terus.
nama;virginia Jau
Hapuskelas: VD
npm:2386206089
Wah, saya setuju banget sama pendapat dari Rida. Soalnya dengan belajar problem solving, kita jadi gak cuma ngafal rumus aja, tapi juga diajarin cara mikir yang lebih kritis dan kreatif. Jadi belajar matematika tuh gak ngebosenin, malah bisa kepake banget di kehidupan sehari-hari. Soalnya kalau udah terbiasa nyari solusi, pas ada masalah pun jadi lebih tenang dan gak panikan. Pokoknya keren deh kalau pembelajaran kayak gini diterapin terus
Nama: Hizkia Thiofany
BalasHapusKelas: V A ( PGSD)
Npm: 2386206001
Selamat pagi pak terima kasih untuk materi, dalam materi problem solving itu mengajar kita tentang berpikir logis dan kreatif dalam menghadapi masalah di kehidupan sehari-hari dan sangat cocok di terapkan di sekolah Dasar dimana siswanya bisa berpikir kreatif dalam bekerja sama maupun individu
Manfaat materi problem solving
Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif.
Nama : Maria Ritna Tati
HapusNPM : 2386206009
kelas : V A PGSD
Ijin menangapi ya Hizkia,saya sangat setuju dengan pernyataan anda bahwa problem solving ini mengajarkan kita tentang berpikir logis dan kreatif.jadi,menurut saya problem solving ini sudah berkembang saat sebelum SD,tetapi baru diajarakan secara sistematis di sekolah dasar melalui berbagai pelajaran dikelas dan aktivitas.contohnya saat kita diberikan soal matematika tentang cerita,disitu kita harus memahami dengan saksama tentang soal tersebut sehingga kita dapat mengerjakan dan mendapatakan hasilnya.dengan cara begini kita mampu memecakan masalah dengan menggunakan pemikiran kita agar lebih kritis dan mengajarkan kita untuk kemandirian kita dalam belajar.
Nama: Dominika Dew Daleq
BalasHapusNPM: 2386206051
Kelas: V A
Baik, pertama-tama di sini sudah jelaskan bahwa materi yang dibahas yaitu problem solving dalam matematika ini bisa dilihat dari berbagai sisi mulai dari sejarahnya, pengertiannya, prinsip-prinsipnya, dan sampai dengan contoh penerapan di sekolah dasar, nah penjelasan itu sendiri tidak hanya cukup dari teori tetapi langsung dipraktekkan atau dikaitkan di sekolah dasar tersebut. Di bagian sejarah ini juga, kita mempelajari nya karena problem solving ini menjadi pendekatan yang lebih terstruktur dan menjadi pemandu wajib untuk guru dan siswa agar terus belajar matematika dengan cara yang lebih kritis bukan hanya menghafal rumusan saja, terus dari penjelasan soal manfaat problem solving itu sendiri juga tidak hanya membuat siswa pintar dalam hal matematika tetapi juga mengajarkan mereka itu untuk lebih mandiri, kreatif dan bisa untuk selalu berpikir kritis, manfaat ini juga sangat cocok untuk kebutuhan kita di zaman sekarang, nah di sini pun ada contoh-contoh penerapan untuk problem solving di sekolah dasar ini jadi misalnya pembagian kue untuk mengajari pemecahan masalah tersebut dan beberapa masalah lain, Jadi mereka di sini tidak hanya mengerti tentang konsep tetapi juga bisa melihat bagaimana matematika itu dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Nama: Virginia Jau
Hapuskelas: VD
npm :2386206089
ijin menanggapi pendapat dari dew saya sangat setuju. Emang bener kalau belajar matematika tuh gak bisa cuma teori atau ngafal rumus doang, harus ada penerapannya juga biar lebih kebayang. Soalnya kalau cuma hafalan, biasanya cepet lupa dan gak ngerti buat apa gunanya. Tapi kalau dikaitin sama kehidupan nyata, kayak ngitung pembagian uang, waktu, atau jarak, kita jadi lebih ngerti fungsi matematika itu sendiri.
Selain itu, problem solving emang penting banget karena ngelatih kita buat mikir langkah demi langkah. Jadi gak cuma dapet jawaban, tapi juga ngerti prosesnya. Cara belajar kayak gini tuh bikin kita lebih mandiri, kreatif, dan terbiasa mikir kritis cocok banget sama kebutuhan zaman sekarang yang semuanya dituntut buat bisa nyari solusi sendiri.
Pokoknya menurutku pembelajaran kayak gini jauh lebih asik dan bermanfaat. Karena selain bikin paham konsep, kita juga bisa lihat langsung gimana matematika itu berguna di kehidupan sehari-hari. Jadi gak cuma “belajar buat ujian” doang, tapi juga buat hidup nyata.
Nama: Arjuna
BalasHapusNpm: 2386206018
Kelas: 5A
Terima kasih atas materinya pak dalam materi problem solving ini di terapkan dalam pendidikan mengajarkan siswa untuk tidak mengandalkan rumus dan langkah-langkah, tetapi juga untuk mengembangkan pemahaman yang lebih luas, membantu siswa lebih fleksibel dalam menerapkan pengetahuan baik di dalam maupun luar kelas
Nama: Maria Ritna Tati
HapusNPM : 2386206009
Kelas : V A PGSD
Ijin menambakan masukan ya Arjuna.jadi saya setuju dengan pernyaatan anda tentang problem solving itu mengembangkan pemahaman yang lebih luas,serta membantu siswa lebih fleksibel dalam menerapkan pengetahuan.tapi di sini saya ingin menambahkan tentang peryataan anda mengenai problem solving ini dalam pendidikan mengajarkan siswa untuk tidak mengandalkan langkah-langkah,menurut saya dalam mengerjakan soal matematika kita harus menggunakan langka-langkannya.karena setiap kita mengerjakan soal kita harus mengetahui proses nya bukan cuma hasil nya,dan dari proses tersebut kita diajak untuk berpikir kritis dan kreatif.serta penggunaan rumus menurut saya itu juga penting bahkan sangat penting jika tidak ada rumus kita bakal kesusahan dalam proses mengerjakan soal matematika.apalagi kalau soalnya seperti pelajaran Geometri disitu kita harus mengetahui rumus tersebuat contohnya rumus keliling lingkaran,jika kita mengetahui rumus tersebut maka kita dapat mengerjakan soal tersebut sehingga kita mengetahui langka-langkah perngerjaaan soal tersebut.serta di problem solving ini kita lebih menggunakan otak kita untuk berpikir kritis dan kreatif untuk mencari solusi
Nama: Isdiana Susilowati Ibrahim
BalasHapusNpm: 2386206058
Kelas: VB PGSD
Baik Pak, mohon izin bertanya lagi. Setelah saya baca kembali, disini materinya ada terkait dengan kolaborasi dan diskusi. Kolaborasi dan diskusi pembelajaran itukan ada problem solving yang dimana itu membutuhkan diskusi kelompok untuk membagi ide dan lainnya. Saya ingin bertanya untuk contohnya itu seperti apa yah Pak, dan bagaimana konsepnya yang akan di berikan . 🙏
.
Nama : Andi Nurfika
HapusNPM : 2386206017
Kelas : VB (PGSD)
sebelum nya saya saya mohon izin untuk menjawab pertanyaan dari ka isdi
jadi saya di sini memiliki contoh yaitu Di rumah, ketika kita menyimpan es batu di atas meja, es batu tersebut akan mencair. apa penyebab es batu tersebut mencair? dan bagaimana cara agar es tersebut tidak cepat cair, mari kita jawab dengan langkah problem solving dengan kolaborasi dan diskusi :
1. diskusi awal dengan memahami masalah
-siswa di dalam kelompok di arah kan dahulu untuk mengamati es batu yang diletakkan di atas meja
-mereka akan menanyakan pertanyaan diskusi: kenapa es batu bisa berubah menjadi air?
2. kolaborasi ide atau merencanakan solusi
-jawaban siswa akan beragam ada yang menjawab karena panas matahari ada juga yang menjawab karena suhu ruangan
-siswa yang sudah sering menghadapi permasalahan ini akan memberikan ide seperti: es batu bisa bertahan jika di masukkan ke dalam termos
3. mencoba berbagai solusi
-setiap kelompok akan mulai memberikan ide mereka seperti di bungkus kain, dan menyimpan di bawah tempat yang teduh.
4. menyimpulkan dan prestasi kelompok
-guru mengarah kan setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi nya
-setelah itu guru menegaskan konsepnya: "es mencair karena suhu lingkungan lebih tinggi, dan bisa diperlambat Dangan isolator seperti kain atau termos.
seperti nya cukup contoh yang bisa saya berikan, semoga bermanfaat 🙏🏻 😀
Nama : Putri Anggraeni
HapusNPM : 2386206022
Kelas : VB (PGSD)
Hai Isdiana, asyik! Pertanyaanmu ini penting banget. Saya ijin membantu jawab yaa…
Kamu benar, problem solving jadi seru justru karena kita butuh diskusi dan kolaborasi kelompok buat memecahkan masalah. Soalnya, masalah yang bagus itu harusnya terlalu "besar" kalau dipecahkan sendirian!
1. Contoh Soal (Butuh Diskusi Kelompok)
Coba bayangin soal yang memaksa tiap anak punya peran, misalnya:
Proyek Kebun Sekolah: Kelas VB ingin membuat kebun kecil di sekolah dengan total luas 24 meter persegi (m²). Mereka punya kawat pagar sepanjang 20 meter.
Tugas Kelompok Kalian:
1. Cari dua pilihan ukuran (panjang dan lebar) kebun yang mungkin dibuat.
2. Diskusikan, ukuran mana yang paling efisien, dan mengapa?
3. Berapa sisa kawat pagar yang tidak terpakai dari pilihan yang kalian pilih?
2. Konsep Kolaborasi di Kelas
Konsepnya sederhana, buatlah masalahnya jadi tanggung jawab bersama:
- Langkah Awal (Memahami): Setiap anggota harus tahu "Apa yang dijual?" dan "Modalnya berapa?". Kalau ada teman yang kurang paham, yang lain wajib menjelaskan. Ini melatih komunikasi.
- Strategi Beragam: Saat mencari ukuran kebun, si A mungkin coba 4×6, si B coba 3×8. Mereka harus berbagi ide dan bernegosiasi untuk memilih mana yang paling masuk akal atau efisien. Ini melatih kepemimpinan kecil.
- Koreksi Silang: Setelah menghitung, anggota kelompok wajib mengecek ulang hasil hitungan temannya. Ini membuat hasil akhir benar-benar merupakan kesepakatan dan bukan hanya pekerjaan satu orang yang pintar.
Intinya, masalahnya harus dirancang agar tiap kepala perlu kontribusi dan tidak bisa dikerjakan hanya oleh satu anak. Dengan begitu, problem solving jadi ajang latihan kerja tim yang sesungguhnya!
Semoga contoh ini bisa bantu kita di sekolah nanti ya! terimakasihh
Nama: Dina Marisa
BalasHapusNPM : 2386206016
Kelas :V (A) PGSD
Terima kasih pak atas materinya,
Menurut saya sendiri
Materi tentang problem solving dalam matematika sangat penting dan bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa. Dengan menggunakan pendekatan problem solving, siswa dapat belajar bagaimana menganalisis masalah, mengembangkan strategi penyelesaian, dan merefleksikan hasil yang diperoleh.
Materi ini juga menekankan pentingnya kolaborasi dan diskusi dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat berbagi ide dan memperbaiki pemahaman mereka melalui interaksi sosial.
Contoh-contoh penerapan problem solving dalam materi ini juga sangat membantu untuk memahami bagaimana konsep matematika dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.
materi ini juga sangat bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan problem solving siswa dan membantu mereka menjadi lebih mandiri dalam belajar.
Saya sangat setuju dengan pasangan dina karena pen penekanan pada problem solving tidak hanya meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa tetapi juga menumbuhkan kemampuan mereka untuk menganalisis masalah dan mengembangkan strategi penyelesaian yang efektif. Aspek kolaborasi dan diskusi yang disebutkan tadi sangat penting karena interaksi sosial sangat membantu siswa untuk berbagi ide dan memperkuat pemahaman konseptual mereka.
HapusContoh-contoh penerapan dalam kehidupan nyata memang menjadi kunci untuk menunjukkan relevansi matematika dan meningkatkan manfaat praktis materi tersebut bagi siswa
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama: Dias pinasih
BalasHapusNmp: 2386206057
Kelas:VB PGSD
Sebelum disini saya akan kasih sedikit penjelasan lagi ya pak mengenai materi yang bapak berikan di atas Problem Solving (Pemecahan Masalah) ini bukan sekadar mengerjakan soal latihan biasa. Dalam pendekatan ini, siswa diberi sebuah masalah yang kompleks atau non-rutin, yang mendorong mereka untuk lebih paham lagi dengan permasalahan yang terjadi pak.
Mereka bisa Memahami masalah secara mendalam.
Merancang strategi atau rencana penyelesaian.
Melaksanakan rencana tersebut dengan perhitungan yang tepat.
Mengevaluasi kembali jawaban untuk memastikan logikanya benar.
Yang bapak ajarkan sudah sangat lengkap dan benar mudah juga di pahami.
Ada tambahan sedikit lagi mengenai pembelajaran kontekstual yang menjelaskan permasalahan hitungan dalam kehidupan sehari-hari yang mna hanya menghitung luas persegi panjang dan menghitung butuh berapa cat yg di butuhkan buat cat dinding yg berukuran persegi panjang itu udh termasuk dalam pembelajaran praktis.
HapusIzin menanggapi Sebagai calon guru PGSD, ingatlah bahwa tujuan utama kita adalah melatih siswa SD untuk menjadi pemikir yang reflektif. Artinya, proses Mengevaluasi kembali tidak hanya mengoreksi, tetapi juga merenungkan: "Strategi mana yang paling efisien?" dan "Apa yang saya pelajari dari masalah ini?"
HapusNama : Oktavia Ramadani
BalasHapusNPM : 2386206086
kelas : 5D
Ternyata matematika bukan hanya menghitung dan menghafal serangkaian rumus saja , tetapi ada juga pendekatan problem solving ini juga bisa sebagai proses berpikir yang memerlukan strategi dan penalaran , dengan adanya pendekatan problem solving , siswa akan langsung dihadapkan dengan masalah yang nyata yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, siswa dapat menyelesaikan masalahnya secara kritis untuk menemukan solusinya , problem solving ini juga bukan hanya sekedar menemukan jawaban , tetapi siswa dapat memahami masalah tersebut ,dan ternyata pembelajaran problem solving ini sering sekali ya melibatkan kerja sama antar siswa , dengan cara membentuk kelompok dan berdiskusi untuk menemukan berbagi ide , dan memperbaiki pemahaman dari beberapa pikiran antar siswa yang di diskusikan bersama untuk memecahkan masalah tersebut , ternyata melalui latihan kemampuan untuk memecahkan masalah siswa akan menjadi lebih terampil dan kritis dalam menghadapi masalah , problem solving ini dapat membuat pembelajaran matematika terasa nyata dan dapat membuat siswa terbiasa untuk tidak cepat menyerah dan siswa akan lebih aktif saat proses pembelajaran
Nama:Virginia Jau
HapusKelas: VD
Npm :;236206089
Iya bener sekali Oktavia Kadang orang mikir matematika itu cuma ngitung sama ngafal rumus, padahal lewat problem solving kita jadi belajar mikir lebih dalam dan nyari cara buat nyelesain masalah. Seru juga karena bisa kerja bareng temen, tukar pendapat, dan nemuin solusi bareng-bareng. Jadi gak cuma belajar teori aja, tapi juga latihan mikir kritis dan gak gampang nyerah. Belajarnya jadi lebih hidup dan gak ngebosenin,
Nama:Bella Ayu Pusdita
BalasHapusKelas:Vd PGSD
Nim:2386206114
Tanggapan saya tentang problem solving dalam matematika itu pendekatan yang sangat positif dan efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir siswa.pendekatan ini menghubungkan konsep matematika abstrak dengan situasi nyata atau masalah kehidupan sehari-hari,membuatnya lebih relevan dan bermakna.pembelajaran ini pak menurut saya bisa berkontribusi pada peningkatan keterampilan berpikir siswa melalui pengembangan berpikir kriti dan analisis jadi( siswa ini dilatih buat menganalisis masalah yang telah dibuat dalam situasi yang nyata.Mereka harus menemukan informasi yang sesuai.
Nama : Bella ayu Pusdita
BalasHapusKelas : V d PGSD
Nim :2386206114
Izin menambahkan pak
Dengan adanya pembelajaran problem solving dalam matematika kita bisa mendorong siswa untuk berkreativitas dan berpikir divergen, karena masalah kontekstual sering tidak memiliki satu solusi tunggal atau satu cara penyelesaian yang baku.karena ini sangat mendorong buat siswa untuk berpikir kreatif dsn menemukan berbagai strategi.
Nama:Elisnawatie
BalasHapusNPM:2386206069
Kelas:VD
Terimakasih atas materinya pak saya mengerti bahwa problem solving dalam pembelajaran matematika itu tidak hanya berfokus pada jawaban akhir tetapi juga pada proses pemikiran siswa dalam menemukan solusi .pada materi ini dilatih untuk berpikir kritis ,kreatif,sistematis serta mampu menghubungkan konsep matematika dalam kehidupan nyata. Dengan terbiasa mengunakan problem solving siswa akan berkembang menjadi pelajar yang mandiri dan juga percaya diri dalam menghadapi tantangan serta tidak bergantung pada bantuan guru.
Nama:Elisnawatie
BalasHapusKelas:VD
NPM:3386206069
Izin menambahkan pak
Saya ingin bertanya pak bagaimana caranya guru dapat menerapkan pendekatan problem solving dalam proses pembelajaran sehari hari dikelas?
,dan juga apa manfaat janga panjang dari penerapan problem solving bagi siswa di masa yang akan datang pak terimakasih pak
Nama: Maya Apriyani
HapusNpm: 2386206013
Kelas: V.A
sebelumnya saya mohon izin untuk menjawab pertanyaan dari saudari Elisnawatie. Menurut saya dari materi yang telah di sampaikan salah satu cara menerapkan pendekatan problem solving pada proses pemebelajaran yaitu, pertama mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa atau memberikan suatu masalah secara kontektual (suatu permasalahan yang nyata), contohnya pada pembelajaran matematika siswa belajar tentang pembagian. di dalam kelas seorang siswa bernama budi mempunyai 10 permen dia ingin membagikan ke 5 orang temannya, setiap siswa harus mendapatkan permen secara adil, setiap siswa mendapatkan berapa permen?. dan yang kedua guru melibatkan siswa untuk berdiskusi tentang permasalahan yang ada, tidak memberikan jawabnya langsung tapi adanya interaksi tanya jawab antar siswa dan guru.
selanjutnya manfaat problem solving bagi siswa yaitu siswa akan lebih mandiri, berpikir kritis, dan sangat berinovasi, hal ini terjadi karena mereka sudah sering mencari penyelesaian dari suatu permasalahan secara mandiri, dan sering mencari informasi secara mendalam, dan juga sering melakukan diskusi sehingga dapat menyampaikan suatu pendapat.
Nama: Nanda Vika Sari
HapusNpm: 2386206053
Kelas: 5B PGSD
Izin menjawab pertanyaan dari Elisnawatie, menurut dari sepengetahuan yang saya tahu cara yang bisa buat para guru menerapkan Problem Solving di ruang kelas yaitu melalui dengan masalah nyata yang dekat dengan yang ada di kehidupan para siswa, bisa juga dengan memfasilitasi mereka dengan diskusi kelompok supaya mereka bisa membandingkan cara mereka masing-masing. Kalau manfaat jangka panjang untuk siswa yang saya ketahui para siawa dapat melatih berpikir kritis dan juga mengambil keputusan itu secara mandiri.
Nama : Andi Nurfika
BalasHapusNPM : 2386206017
Kelas : VB (PGSD)
baik pak saya setuju dengan materi ini.
tapi saya ingin menjelaskan kembali apa yang saya dapat setelah membaca materi ini yaitu, ternyata pemecahan masalah sudah diperhatikan para pendidik sejak abad-19 namun menjadi perhatian utama pada abad ke-20. georgeya polya asal Hongaria adalah tokoh penting dalam perkembangan problem solving ini, melalui bukunya yg berjudul "how to Solve it" pada tahun 1945. karyanya ini sangat membantu guru dan guru dalam menyelesaikan masalah dengan fleksibel dan reflektif serta menjadi landasan berbagai kurikulum di dunia. di Indonesia mulai masuk sekitar tahun 1890-an.
setelah saya baca menurut saya problem solving sangat efektif di terapkan di sekolah sekolah di Indonesia bahkan didunia. Karena dengan siswa harus berfikir kritis dan kreatif untuk menemukan solusi dari problem yang mereka dapatkan dapat melatih pikiran mereka dan melatih mereka untuk lebih rajin berfikir. dengan cara mereka perlu identifikasi masalah, rumuskan strategi penyelesaian dan setelah itu di refleksi oleh siswa itu sendiri dengan cara ini mereka bisa memahami masalah yg mereka dapat sendiri. tetapi problem solving ini juga memerlukan konsepnya matematika seperti apa, kemampuan diri berfikir logis, dan memiliki keterampilan komunikasi agar dapat mengartikulasikan ide ide dan solusi.
pertanyaan saya di sini kelas berapa saja yang lebih efektif untuk penerapan problem solving ini?
Saya izin menjawab lagi untuk pertanyaan Andi ya, menurut saya sendiri pada tingkatan sekolada dasar itu lebih efektif diterapkan pada kelas 3,4,5 dan 6 ya. Karena apa? karena pada kelas 1 dan 2 siswa masih belum bisa berpikir secara kompleks , disisi lain juga kelas 1 dan 2 ini masih ada sebagian siswa yang masih melanjutkan kegiatan bermain dan mencari tau tentang hal-hal baru jadi mereka masih kurang fokus menyelesaikan masalah.Sedangkan untuk kelas 3 disini pendidik sudah bisa mengenali masalah-masalah kepada mereka untuk dapat dipecahkan dengan pengawasan bantuan pendidik sendiri belum sepenuhnya dilepaskan untuk dikerjakan sendiri oleh siswa, nah untuk lebih efektif lagi jika sudah diterapkan secara penuh kepada kelas tinggi yaitu 4,5, dan 6 . Pada kelas tinggi ini saya rasa guru dapat memberikan masalah untuk dapat dipecahkan atau diselesaikan oleh siswa secara mandiri nah terakhir setelah selesai dipecahkan, guru akan membantu siswa mengevaluasi kegiatan yang telah mereka lakukan untuk memberitahukan kepada siswa apa yang kurang dan kedepannya jika mendapatkan masalah seperti ini lebih baik menambahkan cara seperti ini.
HapusNama : Putri Anggraeni
HapusNPM : 2386206022
Kelas : VB (PGSD)
Vika, ulasanmu soal George Polya dan sejarahnya itu keren. Kamu benar, problem solving sudah jadi pondasi kurikulum karena mengajarkan logika dan berpikir kritis, bukan cuma menghafal rumus. Alusia juga, tanggapanmu dari sudut pandang calon guru itu sangat aplikatif dan real! Jadi, Kelas Mana yang Paling Efektif?
Menurut saya sebenarnya, problem solving itu bisa dipakai di semua kelas, tapi cara harus disesuaikan:
- Kelas 1 & 2 (Level Konkret): Di sini, fokusnya bukan di problem solving yang rumit, tapi di pra-problem solving. Anak-anak masih butuh benda nyata (manipulatif). Misalnya, soalnya tentang sisa permen, dan mereka harus pakai kancing beneran untuk menghitung. Tujuannya cuma satu: mereka paham bahwa matematika itu alat bantu, bukan sekadar angka di papan tulis.
- Kelas 3 & 4 (Transisi): Nah, ini masa peralihan. Di sini mulai dikenalkan langkah-langkah Polya (misalnya, mengisi kolom 'Diketahui' dan 'Ditanyakan'). Soalnya bisa dua langkah hitungan, yang memaksa mereka merencanakan sedikit sebelum menghitung.
- Kelas 5 & 6 (Paling Efektif): Kamu berdua benar, Alusia, di kelas tinggilah problem solving ini paling menguji pemikiran kritis dan kreativitas. Soalnya sudah kompleks, melibatkan banyak data (pecahan, desimal), dan mereka harus mencari strategi sendiri atau lewat diskusi kelompok.
Intinya, kita menanam benih berpikir kritis sejak Kelas 1, dan memanen hasil kemampuan problem solving mereka di Kelas 5 dan 6. terimakasih
Nama : Andi Nurfika
BalasHapusNPM :2386206017
kelas : VB (PGSD)
prinsip problem solving yang saya pahami di sini yaitu
matematika tidak hanya menghafal rumus, tapi bagaimana cara siswa untuk memahami, mampu menghadapi, dan menyelesaikan masalah mereka di dunia nyata dengan kreativitas mereka.
berikut ini ada poin poin penting yang saya tanggapi
yang pertama Berorientasi pada masalah, prinsip ini sangat bagus di sini siswa dapat belajar dari masalah mereka di dunia nyata yang mereka alami sendiri dan jalani di kehidupan nya sehari-hari tidak bersifat abstrak.
yang kedua aktivitas reflektif dengan aktivitas ini siswa mengidentifikasi kesalahan, mengevaluasi aktivitas strategi yang di gunakan dan mengembangkan pemahaman lebih dalam dengan aktivitas ini mereka tidak hanya memperoleh nilai jawaban yang benar tetapi juga keterampilan berfikir yang baik
yang ketiga penggunaan strategi ini juga bagus karena prinsip ini membantu siswa untuk mencari dan membatunya memahami bahwa ada banyak cara dalam menyelesaikan masalah matematika. dan juga para siswa siswa dapat dapat memilih strategi apa saja yg lebih mudah, efektif, fleksibel dan efisien.
yang keempat kolaborasi dan diskusi prinsip ini juga tak kalah penting karena siswa tidak hanya belajar melalui penjelasan guru namun juga dari teman temannya melalui kerja atau diskusi kelompok mereka dapat bertukar ide dalam kegiatan itu.
yang kelima refleksi dan evaluasi. setelah masalah sudah di selesaikan siswa, mereka tidak langsung pindah ke soal atau ke masalah baru tetapi mereka baiknya di ajak merenungkan kembali proses nya yg mereka lalui
adakah prinsip-prinsip lain yang dapat bapak atau teman-teman tambahkan dalam problem solving ini agar program ini lebih banyak di gunakan?
Saya izin menjawab pertanyaan dari Andi ya, kalo menurut saya sendiri prinsip yang telah di tulis dalam Problem Solving sendri itu sudah cukup untuk memenuhi proses pembelajaran siswa,cukup memenuhi tujuan pembelajaran,dan cukup melatih siswa menjadi mandiri dan dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi , karena seperti yang kamu pahami dan telah kamu sampaikan isi poin dari problem solving dari yang pertama sampai yang kelima itu mencakup kegaiatan awal yang dapat dilakukan siswa sampai kegiatan akhir yang dapat dicapai siswa,
HapusNama : Andi Nurfika
BalasHapusNPM : 2386206017
Kelas : VB (PGSD)
ternyata ada banyak manfaat dari problem solving ini yaitu
perkembangan keterampilan berfikir kritis dan kreatif, dengan perkembangan ini siswa tidak hanya menghafal rumus tetapi juga dapat memahami cara yang harus di terapkan dalam kehidupan nyata.
peningkatan kemampuan pemecahan masalah, dengan ini siswa dapat terbiasa menanggapi masalah yang tidak terstruktur dan juga membentuk ketangguhan dalam berfikir.
BalasHapusMenurut saya, materi problem solving ini sangat bermanfaat dan menarik, terutama dalam membantu kami sebagai siswa untuk memahami pelajaran dengan cara yang lebih mendalam. Melalui problem solving, kami tidak hanya sekadar menghafal rumus atau teori, tetapi diajak untuk melatih kemampuan berpikir kritis, logis, dan kreatif dalam menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan. Dengan pendekatan pembelajaran yang dikaitkan langsung dengan situasi nyata, materi ini menjadi lebih mudah dipahami dan membuat proses belajar jadi lebih menyenangkan serta tidak membosankan. Selain itu, metode ini juga sangat membantu kami untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan di kehidupan sehari-hari. Kami menjadi terbiasa mencari solusi untuk setiap masalah yang dihadapi, sehingga kemampuan kami dalam menghadapi masalah menjadi lebih matang dan siap diaplikasikan di berbagai situasi. Secara keseluruhan, pembelajaran problem solving memberikan nilai tambah yang besar bagi pengembangan diri kami sebagai siswa yang kreatif dan mandiri dalam belajar maupun dalam kehidupan.
Nama : Zakky Setiawan
BalasHapusNPM : ( 2386206066 )
Kelas 5C
Materi Problem Solving dalam Matematika ini sangat bagus, memberi banyak Manfaat bagi Siswa dan Siswi di sekolah dasar terutama bagi sekolah dasar di desa terpencil, yang dimana para siswa dan siswi di desa terpencil bisa bersaing dengan pemahaman konsep matematika dengan siswa dan siswi di kota-kota besar. Hal ini bisa sangat penting karena melatih keterampilan berhitung dan pemikiran kritis seorang anak, hal ini bisa dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari seorang anak di desa yang di sesuaikan, misalnya cara menghitung luas ladang, sawah yang orang tua mereka punya, jadi bisa di perhitungkan berapa kira-kira bibit yang bisa di tanam di ladang atau sawah tersebut, dan juga mereka bisa menghitung berapa modal dan untung dari hasil panen nantinya agar kondisi ekonomi mereka tercukupi. Hal tersebutlah yang nantinya akan membuat matematika menjadi sangat bermanfaat.
Nama: Nanda Vika Sari
BalasHapusKelas: 5B PGSD
Npm: 2386206053
Pembahasan pada materi ini sangat mendalam, menegaskan bahwa problem silving bukan hanya sekedar mencari jawaban, namun juga tentang proses berpikir yang melibatkan pemahaman konsep perencanaan strategi, pertimbangan, dan penerapan nyata. Bertujuan pendidikan matematika modern agar mengembangkan berpikir kritis dan kemandirian para siswa saat belajar.
Nama: Novita Safitri
BalasHapusNpm: 2386206026
Kelas: V A
Pada materi problem solving ini siswa di ajak untuk dapat berpikir kritis tentang suatu masalah yang tidak memiliki solusi penyelesaiannya secara langsung. dan siswa juga di ajar kan untuk harus menggunakan pemikiran kritis dan juga kreatif untuk menyelesaikan suatu masalah, pada prinsip-prinsip problem solving ada juga di camtumkan tentang pendekatan problem solving dalam pembelajaran matematika salah satunya yaitu aktivitas reflektif, dimana siswa didorong untuk tidak hanya menyelesaikan masalah tetapi juga mereka harus merenungkan proses yang mereka lalui, aktivitas reflektif ini juga dapat membantu siswa untuk mengidentifikasi kesalahan mengevaluasi efektivitas strategi yang digunakan, dan mengembangkan pemahaman siswa tentang masalah dengan lebih dalam.
Nama :Rosa Lia Ana Rezki
BalasHapusKelas : VB PGSD
Npm : 2386206015
pada materi ini kita mengetahui bahwa Problem solving memang sangat penting dalam membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, serta meningkatkan kemampuan mereka dalam mengatasi masalah. Dengan demikian, siswa dapat menjadi lebih mandiri, percaya diri, dan siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Keterampilan problem solving juga sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, karena dapat membantu individu membuat keputusan yang tepat dan efektif dalam berbagai situasi.
HapusWah bener banget, Ana
Problem solving emang kayak “senjata rahasia” buat siswa biar nggak panik waktu nemu soal yang tricky. Soalnya kalau udah terbiasa mikir kritis dan kreatif, rasanya kayak punya superpower buat nyari solusi di segala situasi.
Setuju juga, kemampuan ini nggak cuma kepake di kelas, tapi juga di kehidupan nyata. Kayak waktu disuruh milih mau makan dulu atau ngerjain tugas dulu—itu juga problem solving kan? Jadi ya, latihan dari sekarang penting banget biar siap hadapi “ujian kehidupan” nanti.
Nama: Sarimahyanti Mandingu
BalasHapusKelas: VB PGSD
Npm: 2386206072
Materi tentang Manfaat Problem Solving dalam Pembelajaran Matematika sudah sangat baik karena:
Bahasanya jelas dan runtut .Setiap manfaat dijelaskan dengan kalimat yang mudah dipahami. Hal ini memudahkan pembaca, terutama guru maupun siswa, untuk memahami pentingnya pendekatan problem solving Menunjukkan keterkaitan dengan kehidupan nyata Tidak hanya berhenti pada teori, materi ini menekankan penerapan matematika dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengelola keuangan dan menghadapi masalah di tempat kerja. Ini penting agar siswa merasa bahwa matematika relevan dengan hidup mereka.Menguatkan keterampilan penting siswa Dijelaskan bahwa problem solving melatih berpikir kritis, kreatif, kemandirian, serta ketangguhan dalam menghadapi tantangan. Keterampilan ini memang sangat dibutuhkan dalam era sekarang, tidak hanya untuk belajar tetapi juga untuk masa depan karier siswa.Mendorong kemandirian belajar Materi menekankan bahwa siswa tidak selalu harus bergantung pada guru. Ini sejalan dengan tujuan pendidikan abad 21, yaitu menyiapkan siswa agar mampu belajar sepanjang hayat.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Alya Salsabila
BalasHapusNpm : 2386206062
kelas : V C
Terimakasih banyak bapak, atas penjelasan materinya tentang problem solving dalam matematika. saya mau nanya pak, kan dalam problem solving banyak langkah-langkahnya kalau kita mengerjakan soal matematika tapi ternyata yang kita kerjakan itu salah di langkah awal memahami soal, biasanya cara memperbaikinya gimana pak?
Saya izin menjawab pertanyaan nya Alya ya
Hapusmenurut saya langkah awal dalam menyelesaikan permasalahan yang Alya tanyakn ialah:
1. Perhatikan penjelasan guru di kelas saat guru melakukan pembelajaran dengan seksama, dengan memperhatikan guru menjelaskan ini akan meminimalisir kesalahan pengerjaan tugas di awal
2. Jika sudah memperhatikan penjelasan guru dengan seksama tapi masih salah mengerjakan tugas dilangkah awal maka hal yang harus dilakukan Alya ialah mencoba bersdiskusi dengaan teman sebangku Alya untuk menanyakan langkah-langkah penyelesaian tugas tersebut.
3. Jika sudah melakukan cara yang ke-2 juga masih kurang dimengerti oleh Alya maka cara selanjutnya adalah meminta bimbingan guru untuk membimbing Alya dalam mengerjakan tugas agar tidak salah diawal
4. jika cara 3 sudah dijalankan cara selanjutnya Alya dapat terus berlatih mengerjakan tugas agar mahir dalam pembelajaran tersebut supaya tidak terjadi salah langkah diawal dalam mengerjakan tugas
5. dan yang terakhir ialah belajar dengan sungguh-sungguh.
Nama:Elisnawatie
HapusNPM:2386206069
Kelas:5D PGSD
Izin menjawab pertanyaan dari Alya
Menurut saya langkah terbaik untuk memperbaikinya adalah dengan mengulang proses pemahaman dari awal secara lebih teliti.adapun cara cara singkat menurut saya yaitu:
1.Baca ulang soal dengan cermat.
2. Tandai informasi penting.
3. Ubah soal ke bentuk yang lebih mudah dipahami.
4. Periksa kembali apa yang diminta.
5. Perbaiki langkah-langkah berikutnya sesuai pemahaman baru.
6. Lakukan pengecekan akhir.
Baik terimakasih banyak atas materi yang sangat bermanfaat untuk kami para calon guru terkait problem solving yang memang seharusnya dipahami calon guru sebelum memberikan tugas atau latihan kepada siswanya, nah terkait pemamparan diatas yang saya baca ternyata problem solving ini mengarahkan siswa untuk bisa berdiri sendiri dan melatih kemandirian diri siswa tersebut, agar dapat berpikir kristis,mandiri dan cekatan serta dapat memecahkan masalah yang dihadapinya,namun dalam hal kemandirian siswa dalam memecahkan masalah atau menyelesaikan tugas bersama kelompok ada peran penting yang tidak dapat dilepaskan yaitu tetap ada pengawasan seorang guru yang siap mengarahkan dan mengkoordinir jalanya penyelesaian tugas yang dikerjakan. Sama seperti yang telah dijelaskan diatas guru juga harus memfasilitasi jalanya diskusi untuk mengevaluasi hasil kerja siswa, nah berarti pada problem solving ini murid maupun guru mempunyai perannya masing-masing untuk mencapai tujuan atau hal kegiatan yang sudah dilangsungkan.
BalasHapusNama : Nadia Vega
BalasHapusKelas : 5C PGSD 2023
NPM : 2386206063
terima kasih banyak bapak, atas materinya. saya jadi lebih ngerti kalau strategi problem solving bisa beda beda. tapi saya mau nanya pak? strategi mana yang paling gampang dipakai kalau semisalnya kita mendapatkan soal matematika yang lumayan panjang?
Saya izin menjawab ya.
HapusPertanyaannya bagus sekali, Nadia!
Dalam matematika, strategi problem solving yang paling mudah dipakai untuk soal panjang biasanya pakai langkah“Understand – Plan – Do – Check.” dari yang pernah saya baca langkah ini efektif dan sangat cocok,jadi kita pahami dulu isi soalnya, rencanakan cara penyelesaiannya, kerjakan langkah-langkahnya dengan teliti, lalu cek lagi hasil akhirnya. Cara ini bisa bikin kita tidak gampang panik dan bisa lebih fokus nyelesaiin soal satu per satu. Dengan latihan rutin, strategi ini bisa banget loh membantu meningkatkan cara berpikir logis dan teliti dalam matematika. Semoga bermanfaat ya jawabannya.
Nama : Okta Putri Aditia
BalasHapusNIM : 2368206060
Kelas : 5B PGSD 23
Terimakasih pak.
pembelajaraan tentang problem solving ini jadi lebih bagus untuk belajar matematika, problem solving ini juga sama seperti kehidupan sehari hari lebih mudah di pahami oleh anak anak, contoh nya seperti membagi kue atau menggukur sama panjang meja, kebayang kalo melajar matematikan tidak melulu soal rumus.
Baik pak terimakasih atas materinya, disini dapat saya pahami bahwa materi ini bagus karena menekankan pentingnya problem solving untuk melatih berpikir kritis, kreatif, mandiri, serta mampu menerapkan matematika dalam kehidupan nyata. contohnya untuk saya sndri saat mengatur keuangan bulanan, bisa pakai matematika untuk mencari solusinya bagaiamana agar semua kebutuhan terpenuhi.
BalasHapusIzin bertanya, bagaimana caranya mba rili menggunakan matematika untuk mencari solusi dalam mengatur keuangan bulanan agar kebutuhan mba rili semua terpenuhi?
HapusBaik saya akan menjawab pertanyaan mba Sely. Biasanya saya kalau dapat uang bulanan, mislanya dapatnya sekian nah saya akan catat tuh semua kebutuhan yg wajib saya beli (pengeluarannya) dan sisanya saya akan simpan untuk kebutuhan yg akan datang. Jadi dengan menghitung pengeluaran, saya bisa tahu mana yg harus saya prioritaskan, dan harus mementingkan kebutuhan bukan keinginan, supaya kebutuhan saya terpenuhi.
HapusMenurut saya problem solving itu dalam pembelajaran matematika sangat efektif sekali untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa.
BalasHapusbaik sebelumnya terima kasih atas penjelasan yang bapak berikan, pembelajaran problem solving disini memberikan saya banyak sekali manfaat, tentunya kita dapat mengidentifikasi suatu permasalahan, kemudian menganalisis apa penyebab nya, lalu mencari solusi juga alternatif solusi yang terbaik dan kemudian menentukan serta melaksanakan solusi itu untuk menyelesaikan masalah dengan sebaik mungkin.
BalasHapusjuga dalam problem solving ini memberikan saya manfaat untuk mengembangkan kreativitas dan berfikir kritis saya, juga melatih saya untuk mengambil keputusan serta meningkatkan pemahaman saya.
Nama : Sitti Fatimatus Zehroh
BalasHapusNpm : 2386206020
Prodi/kelas : 5A
untuk problem solving itu, sebelumnya saya memiliki pengalaman, yaitu disaat saya menjadi bendahara, saya pernah menjadi bendahara saat di sekolah SMK & di sebuah organisasi, disini saya dan rekan saya di percaya dan di beri tangung jawab yang sangat besar untuk mengatur, mencatat dan melaporkan keuangan secara akurat, namun sering sekali kami mengalami masalah entah itu uang yang kurang sehingga kami harus mengganti (menombok), ataupun catatan keuangan yang kelebihan maupun kekurangan, nah dari kelalaian itu kami mulai kedepan nya lebih teliti lagi dalam mencatat, juga memeriksa nota-nota belanja, lebih memerhatikan lagi tanggal pemasukan ataupun pengeluaran keuangan agar tidak terjadi kesalahan kembali dalam catatan dan kami juga langsung mencatat transaksi secara langsung tanpa menunda-nunda.
NAMA:M.GHOZIANNOOR
BalasHapusKELAS:5D PGSD
NPM: 2386206094
Izin menanggapi bapak
Yang saya tangkap dari Problem Solving itu bukan cuma tentang hafal rumus matematika, tapi cara kita berpikir saat ketemu masalah yang solusinya enggak bisa langsung dilihat.
Poin Pentingnya:
Bukan Hafalan,Tapi akal: Matematika dilihat sebagai alat untuk mikir kritis dan kreatif. Tokoh utamanya, George Polya, beliau bilang ada 4 langkah:
Pahami Masalah ngerti dulu apa yang ditanya dan apa yang sudah kita punya.
Buat tencana pilih strategi atau cara kerjenya
Jelankan rencana kerjakan perhitungannya.
Cek Lagi & pikirkan lihati lagi, sudah benar belum? Ada cara lain yang lebih bagus? (Ini yang paling penting etam ingati!)
Manfaat nyata pendekatan ini bikin kita jadi
Pintar Cari Solusi enggak gampang nyerah kalau ada masalah baru di hidup tapi balik lagi ke kitanya sih hahaha.
Lihat guna matematika sadar kalau matematika itu kepakai buat ngatur duit, bagi kue, atau desain sesuatu atau ngitung untuk top up game seperti saya wkwk.
Di Sekolah nih pendekatan bikin belajar jadi seru karena pakai masalah dari kehidupan sehari-hari (misalnya, bagi kue, hitung uang jajan). Siswa diajak kerja bareng dan berani coba coba strategi sendiri.
Nama:Virginia Jau
HapusKelas :VD
npm:2386206089
Halo Ghozianur,
Makasih ya sudah jelasin tentang problem solving. Penjelasan kamu enak dibaca, jadi lebih gampang ngerti maksudnya. Memang bener banget, matematika itu bukan soal ngafalin rumus doang, tapi gimana cara kita mikir biar bisa nyelesain masalah satu per satu.
Empat langkah dari Polya yang kamu sebutin juga pas banget. Mulai dari ngerti masalahnya dulu, nyusun rencana, ngerjain, terus ngecek ulang. Kadang kita suka langsung buru-buru jawab, padahal langkah terakhir buat ngecek itu penting banget biar nggak salah.
Setuju juga kalau matematika itu sebenarnya sering kepakai di kehidupan sehari-hari. Mulai dari ngatur uang jajan, bagi-bagi makanan, sampai hal-hal kecil yang tanpa sadar kita hitung tiap hari.Pokoknya makasih ya penjelasannya, bantu banget buat ngeliat matematika dari sisi yang lebih simple dan dekat sama kehidupan kita.
NAMA:VIRGINIA JAU
BalasHapusKELAS: VD
NIM: 2386206089
Menurut saya materi problem solving ini sangat bagus untuk bisa membantu siswa dalam menyelesaikan pekerjaan meraka sehari hari. Waktu kecil, kita sering bantu Ibu berjualan kue atau kah apa saja di pasar. di saat Ibu kita bingung karena banyak pelanggan yang ingin membeli kue, tapi kue yang tersisa tidak cukup. Aku ingat pelajaran matematika tentang pengurangan dan pembagian. Aku coba hitung, ternyata jika setiap pelanggan membeli setengah dari sisa kue, semua kebagian dengan adil. Ibu senang sekali dan sejak itu aku jadi lebih percaya diri dengan matematika. dari sini kita bisa membantu org org sekitar kita dengan rumus matematika tersebut.
NAMA :VIRGNIA JAU
HapusKELAS:VD
NIM:2386206089
materi ini juga adalah latihan buat otak kita biar jadi lebih cerdas dan terstruktur. Latihan memecahkan masalah matematika itu melatih logika dan kemampuan berpikir analitis, yang berguna banget buat ngambil keputusan yang tepat dalam banyak hal, baik di rumah, di sekolah, atau bahkan nanti waktu kerja. Jadi, problem solving itu investasi buat diri sendiri biar makin pintar dan mandiri dalam menghadapi masalah apa pun.
Terimakasih bapak atas informasinya tentang problem solving, setelah saya membaca artikel ini saya menangkap bahwa banyak manfaat yang bisa diambil dari program solving, yaitu sangat membantu siswa berpikir kritis dan kreatif didalam kehidupan sehari-hari. Saya juga. baru mengetahui penjelasan tentang contoh-contoh yang dijelaskan di artikel tersebut sudah pernah saya lakukan ketika saya masih di SD dan baru saya menyadari sekarang itu termasuk program solving. Saya juga ingin bertanya terkait problem solving ini apa ada kekurangan dan tantangan yang dihadapi ketika menggunakan problem solving, dan juga solusi nya untuk mengatasi kekurangan dan tantang tersebut seperti apa pak?
BalasHapusSaya izin menjawab pertanyaan kamu ya Maria Elsiana, menurut saya dalam penerapan suatu program pasti ada kekurangan dan kelebihannya , nah kalo menurut saya kekurangan dari penerapan problem solving sendiri sesuai penjelasan diatas ialah setiap siswa pastinya memiliki pola pikir yang berbeda-beda, ada anak yang lebih cepat pemikirannya dan ada juga anak yang kurang cepat pemikirannya, selain itu ada anak yang cepat memahami materi dan ada juga yang lambat memahami materi , lalu contoh lain ada yang bisa secara mandiri mengerjakan tugas dan ada juga anak yang masih membutuhkan bimbingan. Nah kesenjangan ini bisa menjadi kekurangan dan juga tantangan bagi seorang guru dalam menerapkan Problem Solving ini.
HapusLalu untuk solusinya sendiri dari tantangan diatas menurut saya ialah :
pastikan sebelum memberikan tugas lanjutan awali tugas awal secara berkelompok, untuk melatih siswa berpikir bersama ini juga termasuk kolaborasi yang baik dan melatih kemandirian juga, selanjutnya untuk tantangan siswa yang memahami materi lebih cepat dan tidak cepat ialah bimbingan dari guru ,pastikan sebelum melanjutkkan materi pembelajaran selanjutnya guru menayakan sampai mana pemahaman siswa terhadap pembeljaran yang dilangsungkan, dengan ini kita mengetahui sampai mana pemahan siswa akan materi yang guru sampaikan untuk meminimalisir siswa yang kurang cepat memahami materi, jika ada guru meminta siswa memberitahukan materi mana yang kurang jelas bagi siswa tersebut.
Dan terakhir solusi untuk anak yang masih kurang mampu untuk mandiri dalam mengerjakan tugas, nah sebagai guru pasti memahami kondisi siswanya, jika siswa mengalami kendala ini sebagai guru kita mendekati orang tua untuk meminta bimbingan orang tua dari rumah untuk melatih siswa mandiri, misalnya belajar, rajin mengerjakan soal-soal, jika perlu didaftarkan les/bimbel, nah sebagai guru juga ikut memantau perekembangn siswa tersebut disekolah.
sekian jawaban dari saya semoga bermanfaat..
Saya setuju sekali sama pendapat kamu Alusia! 🫶✨
HapusEmang penting banget sih buat guru tuh ngerti kondisi siswanya satu per satu. Kadang ada yang udah mandiri, tapi ada juga yang masih butuh dorongan dari orang tua atau bimbingan ekstra. Cara kamu bilang guru bisa kerja sama sama orang tua tuh bagus sekali, karna emang pendidikan anak tdk bisa cuma di sekolah aja harus bareng-bareng juga dari rumah. Dan ide ngajak siswa ikut bimbel atau latihan tambahan juga mantap banget! Jadi biar mereka itu jadi terbiasa belajar mandiri tapi tetap dalam pantauan guru. Intinya, kolaborasi guru, siswa, dan orang tua tuh kuncinya supaya anak bisa berkembang maksimal,terimakasih untuk tanggapan nya ya.🫶
Nama : Maria Elsiana Sere
BalasHapusKelas : 5B PGSD
Npm : 2386206019
Saya juga mau berbagi pengalaman saya di komentar ini🙏dulu ketika saya mengingat kembali pengalaman belajar Matematika saat saya masih di Sekolah Dasar, saya menyadari bahwa kemampuan problem solving sudah mulai diperkenalkan sejak saya masih di sekolah dasar, meskipun waktu itu saya belum paham maknanya. Salah satu pengalaman yang masih saya ingat sampai sekarang adalah ketika guru memberikan soal cerita tentang waktu dan pembagian kue.
Guru tidak langsung meminta kami untuk menghitung hasilnya, tetapi mengajak kami memikirkan situasi nyatanya seperti apa. Contoh nya;
“Sekolah mulai pukul 07.00 dan selesai pukul 12.00. Berapa lama waktu belajar di sekolah?”
Satu batang cokelat dibagi untuk 5 teman. Berapa bagian yang didapat setiap anak?”
Saya merasa cara guru mengajar seperti itu sangat membantu saya memahami Matematika bukan hanya sebagai angka, tetapi juga sebagai cara berpikir dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Pengalaman itu membuat saya sadar bahwa belajar Matematika sebenarnya bisa menyenangkan jika disajikan dengan cara yang kontekstual dan melibatkan kita untuk berpikir. Sekarang, setelah saya dewasa dan mempelajari dunia pendidikan, saya bisa melihat bahwa kegiatan sederhana yang dulu kami lakukan sebenarnya adalah bentuk pembelajaran berbasis problem solving. Guru saat itu telah membimbing kami untuk berpikir kritis, mengamati, mencoba, dan tidak takut salah. Itulah pengalaman yang menurut saya sangat berkesan dan juga membentuk cara berpikir saya hingga sekarang.
wah berarti seru ya belajar bersama guru Maria Elsiana, gurunya membuat cerita yang yang menarik untuk dijadikan soal, kan kita tau ya anak SD suka sekali jajan, jadi ketika guru memberikan soal berupa hitung-menghitung yang menurut mereka sedikit hott taoi guru mamapu mengibaratkan soal hitungan yang hott tadi dengan jajan pasti siswa pada cepat hitungnya hehe.
HapusNama: Maria Elsiana Sere
HapusKelas: 5B PGSD
NPM: 2386206019
Wah iya bener banget Alusia! 😄 Cara guru ngajarin itu keren sih, bisa bikin pelajaran yang awalnya keliatan rumit jadi seru dan juga gampang dimengerti. Soal cerita yang dikaitkan sama kehidupan sehari-hari kayak jajan tuh emang relate banget sama anak SD. Mereka kan emang suka banget jajan, jadi pas dikasih soal yang tema nya tentang jajan, otomatis pasti lebih semangat dan fokusnya jadi nambah. Kadang tuh anak SD kalau disuruh ngitung aja tanpa konteks bisa langsung bosan, tapi kalau dibungkus dalam cerita menarik kayak gitu, mereka malah nggak sadar lagi belajar. Cara kayak gini juga bisa ngelatih mereka buat mikir logis dan kreatif lohh, karena kan mereka ngebayangin situasi nyata sambil ngitung. Intinya, pembelajaran yang kontekstual tuh emang ngaruh banget buat bikin suasana kelas jadi hidup dan juga tidak kaku. Keren banget kalau semua guru bisa mengajar seperti ini.
Nama : Nabilah Aqli Rahman
BalasHapusKelas : 5D PGSD
NPM : 2386206125
Setelah membaca tulisan Bapak di blog kali ini saya jadi semakin sadar kalau memahami konsep problem solving itu penting sekali. Bukan cuman bermanfaat saat mengerjakan soal matematika, tapi juga untuk kehidupan sehari-hari.
Nah tadi kan saya baca tulisan Bapak banyak menjelaskan manfaat dari problem solving ini, menurut saya problem solving ini tetap bisa menimbulkan tantangan pak kalau nggak dirancang dengan hati-hati. Misanya, siswa yang belum kuat dasar matematikanya bisa merasa bingung atau malah kewalahan saat langsung diberi soal rumit dan berhubungan dengan kehidupan nyata. Ini bisa membuat si anak tadi merasa kurang percaya diri dan jadi malas belajar. Terus juga kalau pembelajaran dilakukan dalam kelompok, kadang hanya siswa yang aktif yang benar-benar mengerjakan tugasnya. Sementara yang lain hanya ikut-ikutan. Soal waktu juga. Waktu belajar bisa jadi lebih lama karna siswa perlu diskusi dan eksplorasi dulu sebelum menemukan solusi.
Jadi, meskipun pendekatan ini sangat bagus untuk melatih berpikir kritis, tetap perlu strategi yang tepat supaya semua siswa (dan guru juga barangkali) bisa belajar, berkembang, dan bertumbuh dengan nyaman.
Nama: Yormatiana Datu Limbong
BalasHapusKelas: V C
Npm: 2386206082
Izin menanggapi pak,Saya ingin tahu kenapa pembelajaran kontekstual bisa membuat siswa lebih mudah memahami matematika?Apakah karena materinya dikaitkan dengan hal-hal yang dekat dengan kehidupan mereka?Lalu, bagaimana cara guru supaya bisa buat soal problem solving yang benar-benar menarik dan tidak membosankan?
Nama : Desy Olivia Sapitri
HapusKelas / Npm : 5D / 2386206087
baik ijin menjawab sebagian dari pertanyaan kak yorma, jadi ya memang benar pembelajaran kontekstual itu mempermudah pendidikan matematika, apalagi jika materinya dikaitkan dengan kehidupan nyata siswa atau kehidupan sehari hari mereka. Siswa belajar melalui pengalamannya sendiri.
contohnya jika materinya operasi hitung penjumlahan atau pengurangan, misal "Ana mempunyai uang sebesar Rp10.000 ia membeli 2 butir telur seharga Rp3.000 per butir. Maka sisa berapa uang Ana?"
dengan begini siswa lebih memahami konsep matematika jika digunakan dalam kehidupan sehari hari, dan meningkatkan minat belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa.
nah untuk yg pertanyaan kedua, apa strategi guru agar bisa membuat soal problem solving yg menarik dan tidak membosankan?
nah siswa bisa dibentuk dalam beberapa kelompok kecil untuk memecahkan suatu permasalahan. mereka diskusi dan bertukar ide sesama kelompok. Karena dengan diskusi ini membuat mereka lebih aktif berpikir.
Untuk strategi yg kedua guru bisa membuat desain pembelajaran matematika lewat game edukatif seperti kuis interaktif, kahoot quizizz dll agar suasana kelas menantang atau seru dan lebih menyenangkan.
menurut jawaban saya itu ya kak semoga membantu 🙏🏻
Izin menanggapi juga ya yormatiana,langsung to the point ya.
HapusKenapa Contextual Learning Efektif?
Contextual learning itu kunci biar matematika nggak cuma rumus doang, tapi jadi tool buat survive di dunia nyata. Siswa jadi ngerti kenapa harus belajar itu karena relate pol sama hidup mereka.
Bikin Soal Biar Nggak Boring. Nah Biar soal problem-solving nggak skip dan jdi seru,harus apa? Kita harus buat
Narasi Kuat yaitu bikin ceritanya kayak challenge di game atau film.
Lalu autentik yaitu Pakai isu nyata/lokal yang lagi happen dan Open-Ended Jangan cuma punya satu jawaban doang (biar otak mikir kritis).
Semoga membantu ya!
Problem solving atau pemecahan masalah di sini guru dan siswa diajarkan untuk berpikir kritis dan logis untuk memecahkan sebuah masalah dalam pelajaran matematika. Dengan latihan yang berulang siswa dan guru lebih mudah dalam menghadapi masalah yang tidak terstruktur. Dengan pembiasaan berlatih mengerjakan suatu permasalahan siswa lebih mandiri dalam belajar. Pemecahan masalah ini tidak hanya bertujuan untuk mendapatkan jawaban tetapi juga membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan logis dalam menghadapi persoalan matematika maupun situasi nyata sehari-hari.
BalasHapusDan dari yang saya baca ini saya ada cerita : jadi saat itu saya ditransfer sama orang tua saya untuk uang bulanan yang bisa dibilang tidak cukup untuk 1 bulan apalagi melihat kondisi anak kos ini sangat banyak pengeluaran dan saya juga tergolong orang yang sangat boros di situ saya berpikir gimana uang yang orang tua saya berikan itu cukup untuk satu bulan. jadi,saya bikin pembukuan agar uang yang berikan oleh orang tua saya tersebut dapat cukup untuk satu bulan. Saya bikin pembukuan saya usahakan setiap satu minggu saya hanya bisa mengeluarkan uang yang bisa dikatakan sedikit dan pengeluaran saya tidak boleh lebih.karena jika saya mengeluarkan lebih berarti uang yang orang tua saya berikan ini tidak cukup untuk satu bulan. kemudian setelah saya melakukan pembukuan,ternyata uangnya orang tua saya berikan cukup untuk satu bulan. jadi di sini saya juga mendapat pengetahuan baru bahwa problem solving atau pemecah masalah ini bisa kita dapat di dalam kehidupan kita sehari-hari tanpa kita sadari,Kita sudah juga mengembangkan kemampuan berpikir kritis untuk memecahkan masalah yang kita hadapi.
HapusNama : Reslinda
BalasHapusNpm : 2386206067
Kelas : V C
Yang menarik dari artikel ini adalah penekanannya pada berpikir kritis. Problem solving memang bikin anak-anak terbiasa mikir lebih dalam. Kalau dibiasakan, mereka nggak cuma jago hitung tapi juga bisa nyari solusi dalam hidup sehari-hari. Inspiratif banget tulisannya.
Kamu benar, salah satu poin penting dari Problem Solving memang ada pada latihan berpikir kritis. Dengan terbiasa memecahkan masalah, anak-anak jadi nggak cuma fokus pada hitung-hitungan saja, tapi juga belajar memahami situasi, menganalisis penyebab, dan mencari solusi yang paling tepat.Kalau kemampuan ini dibiasakan sejak kecil, dampaknya besar banget. Mereka jadi lebih mandiri, nggak mudah panik kalau menghadapi masalah, dan bisa mengambil keputusan yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari. Jadi bukan cuma “pintar matematika”, tapi juga pintar menghadapi hidup.
HapusNama: Syahrul
BalasHapuskelas: 5D
NPM: 2386206092
tanggapan saya mengenai pembahasan diatas bisa di bilang luar biasa,karena tidak cuma ngasih tau apa itu problem solving,tapi juga ngasih tau mengapa cara ini penting.Intinya di sini mengajarkn bukan cuma. menghafal rumus tapi cara kita berpikir kritis, untuk menghadapi tantangan.ini menunjukkan bahwa problem solving melatih siswa menjadi berpikir bukan cuma bisa jadi penghitung
nama : Syahrul
BalasHapuskelas: 5D
NPM :2386206092
pembahasan ini juga membantu dan gampang di pahami karena sudah ada langkah-langkah yg bisa di tiru guru.contoh contohnya juga langsung dari kehidupan sehari-hari anak SD seperti hitung duit jajan.Hal ini sangat relevan karena buat matematika jadi nyata gak selalu di buku.singkatmya tuh panduannya lengkap dan berguna buat pengajar supaya matematika jadi menarik
izin manambahkan yaa syahrul terkait penjabaran mu,langkah langkah yang diberikan bisa ditiru oleh guru dalam pembelajaran dikelas .penyampaiannya ini cukup membantu karena disampaikan secara sederhana dan mudah dipahami.dengan begitu pelajaran matematika terasa nyata tidak sebatas buku saja.
HapusNama: Nur Sinta
BalasHapusNPM: 2386206033
Kelas: 5B PGSD
Tanggapan saya mengenai problem solving dalam matematika ini sangat menarik dan saya setuju sekali dengan pendekatan ini yang akan meningkatkan keterampilan berpikir siswa dan membantu siswa memahami matematika lebih mendalam melalui pembelajaran kontekstual yaitu memecahkan masalah yang nyata dan relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa, dalam pendekatan ini siswa diajarkan menggunakan pemikiran kritis dan kreatif di mana memerlukan kemampuan berpikir logis dan keterampilan berkomunikasi dalam menemukan solusi. Siswa tidak hanya mengenal rumus yang tidak tahu kapan digunakan pada kehidupan sehari-hari dengan adanya pendekatan ini siswa akan menyadari bahwa matematika ternyata berguna di kehidupan sehari-hari mereka
Setuju banget, Sinta!
HapusPendekatan problem solving emang bikin siswa lebih “ngeh” sama manfaat matematika di kehidupan nyata. Jadi nggak cuma hafal rumus, tapi juga tahu kapan dan kenapa rumus itu dipakai. Seru banget lihat siswa mulai mikir kritis dan kreatif waktu nyari solusi, apalagi kalau masalahnya dekat sama pengalaman mereka sendiri.
Menurutku juga, dengan cara kayak gini, belajar matematika jadi lebih hidup dan bermakna. Semoga aja pendekatan kayak gini bisa terus diterapkan di semua kelas biar siswa makin enjoy belajar dan nggak takut sama matematika.
Nama: Ratna Andina
BalasHapusNPM: 2386206074
Kelas: 5C PGSD
Ijin bertanya pak, bagaimana caranya supaya kami bisa menggunakan problem solving bukan cuma ketika ada tugas, tapi juga bisa kami gunakan untuk kegiatan sehari-hari?
Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
HapusNpm : 2386206058
Kelas : 5B PGSD
Baik di sini saya izin menjawab pertanyaan dari Ratna Andina, problem solving ini sebenarnya tidak hanya kita gunakan saat kita mengerjakan tugas saja tetapi bisa kita gunakan dalam berbagai aktivitas sehari-hari. Karena problem solving ini menurut polya adalah cara berpikir untuk memahami masalah, jika kita kaitkan dengan kehidupan sehari-hari contohnya itu seperti mengatur uang ketika belanja. Dari contoh ini dapat dilihat bahwa problem solving ini mengajarkan kita untuk berpikir kritis yang dapat melatih kemandirian kita🙏
halo ratna dan isdi saya izin menambakan yaa,jadi coba belajar dari pengalaman. setelah menghadapi suatu masalah , coba renungkan : "Apa yang bisa aku lakukan lebih baik lain kali ?" Dengan begitu ,kamu bisa terus mengasah kemampuan berpikir kritis
HapusNama:Elisnawatie
HapusKelas:5D
NPM:2386206069
Halo Ratna izin menjawab ya
Menurut saya kemampuan problem solving bisa digunakan tidak hanya saat mengerjakan tugas, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari jika kita membiasakan diri untuk berpikir kritis, menganalisis situasi, mencari berbagai alternatif solusi, dan belajar dari setiap pengalaman. Dengan cara itu, kita menjadi lebih mandiri, kreatif, dan siap menghadapi berbagai tantangan di kehidupan nyata.
Saya akan memberikan contoh semisal Saat listrik mati dan tidak bisa menyalakan kipas, kamu mencari solusi dengan membuka jendela agar udara masuk.
Terima kasih bapak untuk materinya, dalam pembelajaran ini kita dapat mengetahui bawahwasanya problem solving dalam konteks pendidikan matematika adalah proses dimana siswa dihadapkan pada masalah yang tidak memiliki solusi langsung atau prosedural. dengan menggunakan pendekatan problem solving siswa diminta untuk berpemikiran kritis dan kreatif untuk menemukan solusi karena untuk mengajarkan siswa untuk tidak hanya mengandalkan rumus tetapi juga untuk mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana dan mengapa metode tertentu digunakan
BalasHapusNama: Maya Apriyani
HapusNpm: 2386206013
Kelas: V.A
wah saya setuju sekali dengan tanggapan saudri yana yang di mana siswa di berikan suatu permasalahan dan permasalahan tersebut tidak dapat di selesai kan dengan mengandalkan rumus hafalan, tapi siswa di minta untuk berpikir atau menjelajahi segala cara untuk mendapatkan solusinya. dan mengetahui mengapa dan bagaimana rumus tersebut bisa menyelesaikan permasalahan tersebut. problem solving ini mengejarkan bahwa matematika bukan hanya sekedar menghitung tetapi kita harus berpikir. terima kasih
Nama: Zakky Setiawan
BalasHapusNPM: ( 2386206066 )
Kelas: 5C
Materi problem solving ini tuh memang di kaitkan dengan cara pemecahan masalah, yang jadi kendala mungkin dari bagaimana cara menerapkannya kepada peserta didik untuk agar menjadi terbiasa, memang aga sedikit rumit untuk menerapkannya ke peserta didik, jadi sebelum penerapan ini dilakukan telebih dahulu seorang pendidik harus tau gimana cara memecahkan masalah untuk dirinya sendiri.
Nama: Yudha Praditya
HapusKelas: 5B PGSD
Npm: 2386206031
Izin Menambahkan bro zaky,
Saya setuju bahwa penerapan problem solving memang membutuhkan pembiasaan dan latihan bertahap. Selain guru harus memahami cara memecahkan masalah, siswa juga perlu diberikan konteks nyata agar mereka terbiasa menganalisis situasi dan menemukan solusinya sendiri. Dengan memberikan contoh sederhana, diskusi kelompok, dan refleksi setelah kegiatan, peserta didik akan lebih mudah memahami langkah-langkah problem solving dan tidak hanya menghafal prosedur. Pendekatan ini sangat membantu melatih kemandirian serta kemampuan berpikir kritis siswa
Prinsip problem solving nya jelas dan mudah di pahami saya suka bahwa problem solving itu bukan cuma cari jawaban tapi juga tentang proses berpikir kritis dan refleksi siswa
BalasHapusNama : Maria Ritna Tati
HapusNPM : 2386206009
Kelas : V A PGSD
Permisi ya saya Ingin menanggapi ya Alda.Jadi,saya sangat setuju dengan penyataaan Anda,tapi saya ingin sedikit menambahkan tentang prinsip problem solving menurut saya untuk prinsipnya kita bisa memulai dengan:
memahai masalah,kita harus mengetahui informasi yang ada serta menanyakan tentang informasi tersebut,kemudian merancang solusi,lalu melaksanakan rencana dengan menggunakan langkah-langkah,kemudian kita memeriksa hasil apakah jawaban tersebut benar atau salah,serta dari setiap proses ini kita mendapatkan pengalaman.jadi prinsip problem solving ini membantu kita untuk menyelesaikan masalah secara terarah,logis,dan efektif,dan kita dapat menemukan solusi yang tepat dengan meningkatkan kemampuan berpikir kritis.
Nama: Stevani
BalasHapusNPM: (2386206045)
Kelas: V C PGSD
Dari materi yang saya baca contoh penerapan dan konteks nya sangat baik dan bisa di pahami tapi sayaya ada pertannyaan dikepala saya dalam pembelajaran problem solving, mana yang lebih penting proses berpikir siswa atau hasil akhir yang benar??
Nama:Elisnawatie
HapusNPM:2386206069
Kelas:5D
Haloo stevani izin menjawab ya
Jadi, menurut saya dalam pembelajaran proses berpikir siswa jauh lebih berharga daripada sekadar hasil akhir yang benar, karena proses itulah yang membentuk pemahaman dan kemampuan mereka untuk berpikir mandiri😁
Hallo ka Stevani saya izin menjawab pertanyaanya ya
HapusMenurut saya proses berpikir siswa atau hasil akhir sama-sama penting
Karena suatu proses yang panjang telah dilakukan tapi tidak menemukan hasil akhir aneh gk sih?
Ya walaupun hasil akhirnya tidak harus benar tapi mempunyai hasil akhir begitu itu bisa dikatakan cukup kak
Jadi kalau ditanyakan kepada saya pastinya proses berpikir itu penting dan wajib diapresiasi tapi harus mempunyai hasil akhir, maka dari itu proses berpikir dan hasil akhir sama-sama penting untuk dijalankan.
Izin menambah kan ya teman teman, jadi menurut saya proses berpikir pada siswa itu jauh lebih penting daripada hasil akhir nya, dalam pendekatan problem solving itu sendiri bukan hanya sekedar siswa itu berpikir bukan juga tentang apa yang di Jawab akan tetapi cara siswa itu dalam memahami masalah nya.
HapusNama: Maya Apriyani
BalasHapusNpm: 2386206013
Kelas: V.A
izin menanggapi pertanyaan dari saudari stevani, dalam pembelajaran problem solving mana yang lebih penting proses berpikir siswa atau hasil akhir yang benar?
menurut pendapat saya, yang terpenting yaitu proses berpikir siswa karena problem solving yaitu pemecahan masalah yang mengunakan kemampuan dan proses yang terstruktur.
dari mulai mengidentifikasikan, mencari sebab permasalahan, mencari solusi, lalu menerapkan. terima kasih
Nama: Leoni Wulandari
BalasHapusNpm: 2386206088
Kelas: 5D
Menurut saya, materi problem solving dalam pembelajaran matematika ini sangat menarik karena siswa tidak hanya belajar rumus, tetapi juga belajar bagaimana memahami masalah dan mencari solusi dengan cara berpikir yang tepat. Dalam proses ini, siswa dilatih untuk menganalisis, memilih strategi, serta mengevaluasi hasil yang mereka peroleh. Hal ini membuat pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Saya setuju dengan pendekatan problem solving karena melalui masalah yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, siswa jadi lebih mudah memahami konsep. Selain itu, mereka juga terbiasa untuk berpikir kritis dan tidak hanya menghafal langkah-langkah. Pembelajaran seperti ini bisa membantu siswa menjadi lebih mandiri saat menghadapi situasi baru.
Saya jadi bertanya-tanya apakah penerapan problem solving ini sudah dilakukan secara konsisten di semua sekolah. Karena keberhasilannya juga sangat dipengaruhi oleh cara guru membimbing dan memberi kesempatan kepada siswa untuk benar-benar terlibat aktif dalam proses pemecahan masalah.
HapusWah, aku setuju banget sama pendapat kamu!
Problem solving emang bikin pelajaran matematika jadi lebih “hidup” ya — nggak cuma soal angka, tapi juga gimana cara mikir dan nyari jalan keluar dari masalah. Kadang seru banget liat siswa jadi antusias waktu mereka nemuin solusi sendiri, berasa kayak “Oh ternyata gitu toh caranya!”
Dan bener juga, peran guru di sini penting banget. Kalau gurunya bisa ngasih arahan tapi tetap ngasih ruang buat eksplor, siswa jadi lebih pede dan kreatif. Semoga ke depannya semua sekolah bisa terus konsisten pakai pendekatan ini biar belajar matematika makin asik dan bermakna.
Bahas soal Judul ternyata sangat menarik di artikel itu karena langsung menunjukkan fokusnya, yaitu tentang bagaimana pemecahan masalah (problem solving) dalam matematika bisa membantu meningkatkan keterampilan berpikir siswa. Tambahan frasa "melalui pembelajaran kontekstual" juga membuatnya relevan, karena menunjukkan bahwa belajar matematika tidak hanya soal angka dan rumus, tapi juga bisa dikaitkan dengan situasi nyata.
BalasHapusSecara manusiawi, judul ini terasa inspiratif dan edukatif, seolah mengajak guru dan siswa untuk melihat matematika bukan sebagai pelajaran yang kaku, tapi sebagai sarana untuk melatih cara berpikir logis, kritis, dan kreatif lewat konteks kehidupan sehari-hari.
BalasHapusAda juga tambahan beberapa contoh penerapan problem solving dalam pembelajaran matematika yang sering di gunakan di sekolah seperti :
1. Mengukur panjang dengan penggaris di lingkungan sekolah.
Siswa diminta mengukur meja, papan tulis, atau panjang halaman sekolah. Dari situ mereka belajar satuan panjang (cm, m) dan memecahkan masalah seperti: “Berapa meter total jika digabung?”
2. Menghitung luas dan keliling taman sekolah.Siswa diajak ke taman untuk mengukur panjang dan lebar, lalu menghitung luas dan kelilingnya. Ini membuat konsep geometri terasa nyata.
3. Membuat anggaran jajan harian.Siswa diberi situasi: uang saku Rp10.000 per hari. Mereka harus menghitung bagaimana membaginya untuk membeli makanan, minuman, dan menabung. Ini melatih operasi hitung campuran dan pengambilan keputusan.
4. Permainan jual beli di kelas.Siswa berperan sebagai penjual dan pembeli. Mereka menggunakan uang mainan untuk belajar penjumlahan, pengurangan, dan kembalian — melatih logika serta komunikasi matematis.
5. Menyusun jadwal kegiatan harian.
Melalui aktivitas ini, siswa belajar tentang satuan waktu (jam, menit) dan berpikir kritis dalam mengatur urutan kegiatan agar efisien.
6. Menyusun pola bangun datar dari kertas warna.Siswa diminta menemukan pola dan bentuk simetri. Ini melatih kemampuan analisis visual dan berpikir sistematika.
NAMA :VIRGINIA JAU
HapusKELAS ;VD
NPM:2386206089
Makasih ya Sari, contohnya lengkap banget. Cara kamu jelasin juga gampang dipahami. Memang bener, kegiatan kayak ngukur panjang, hitung luas taman, nyusun jadwal, sampai jual beli kecil-kecilan itu bikin anak lebih paham matematika karena langsung praktik. Jadi belajarnya nggak cuma teori aja, tapi nyambung sama kehidupan sehari-hari. Keren, lanjutkan ya! 🙌😊
Iya virginia karena yang kita lalui sehari hari lebih gampang untuk kita pahami dan lebih mudah untuk di jelaskan belajar cara seperti ini makin seruh dan asik banget virginia 😃
HapusNama : Dina Marisa
BalasHapusNPM :2386206016
Kelas : 5A
Terima kasih pak atas materinya,
Materi problem solving dalam pendidikan matematika ini sangat relevan dan penting.
- Pentingnya problem solving dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan analitis.
- Pendekatan sistematis untuk menyelesaikan masalah matematika.
- Contoh yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
- Keterlibatan siswa dalam proses problem solving.
- Keterampilan guru yang cukup untuk mengimplementasikan pendekatan problem solving.
- Evaluasi yang terus-menerus untuk memastikan siswa memahami konsep matematika.
menurut saya, keterampilan berpikir kritis merupakan kemampuan yang dimana arus dikuasai setiap individu dalam proses pembelajaran.dengan berpikir kritis seseorang tidak hanya menerima informasi begitu saja,akan tetapi mampu menelaah,menilai dan mengambil keputusan secara logis.keterampilan berpikir kritis ini sangat membantu kita memahami persoalan dari berbagai sudut pandang,mencari bukti sebelum menyimpulkan sesuatu yang relevan.dalam pembelajaran berpikir kritis membuat siswa lebih aktif dan dapat menghubungkan pengetahuan.
BalasHapusNama:Elisnawatie
HapusKelas:5D
NPM:2386206069
Haloo Agustiani
Saya setuju dengan pendapatmu , karena keterampilan berpikir kritis memang sangat penting untuk dimiliki setiap individu dalam proses pembelajaran. Dengan berpikir kritis, seseorang tidak hanya menerima informasi secara pasif, tetapi mampu menganalisis, mengevaluasi, dan mengambil keputusan yang logis. Kemampuan ini juga membantu kita melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang dan mencari bukti sebelum menarik kesimpulan. Selain itu, berpikir kritis membuat siswa lebih aktif, kreatif, dan mampu menghubungkan pengetahuan yang sudah dimiliki dengan situasi baru yang dihadapi.
NAMA:VIRGINIA JAU
HapusKELAS :VD
NPM:2386206089
Makasih ya ani atas pendapatnya. Betul banget, punya kemampuan berpikir kritis itu penting banget buat kita. Soalnya kalau kita cuma nerima info begitu aja tanpa mikir, nanti gampang salah paham. Dengan berpikir kritis, kita bisa lihat masalah dari banyak sisi, nyari bukti dulu sebelum ambil kesimpulan, dan akhirnya keputusan kita juga lebih masuk akal.
Di pembelajaran juga jadi keliatan banget manfaatnya. Siswa jadi lebih aktif, nggak cuma dengerin, tapi juga mikir, nanya, dan nyambungin apa yang mereka tahu. Pokoknya mantap, pendapat kamu sudah jelas dan mudah dipahami!
Nama:Hendra aditya saputra
BalasHapusKelas:5C
Npm:2386206064
Izin menanggapi pak, Menurut saya, problem solving itu nggak cuma soal cari jawaban, tapi juga soal gimana kita bisa tenang, berpikir jernih, dan nyari jalan keluar yang masuk akal pas lagi stuck pakk,
Sekian pak, terimakasih...
Setuju banget Hendra problem solving itu bukan cuma adu cepat cari jawaban, tapi juga adu kuat tetap tenang pas otak udah mulai “loading 99% tapi nggak selesai-selesai.” Cara kamu jelasin juga keren, karena inti dari problem solving memang gimana kita bisa mikir jernih dan nemuin jalan keluar yang masuk akal, terutama pas lagi stuck parah dan pengen nyerah. Justru di situlah kemampuan sebenarnya dilatih.Mantap ya, terus pertahankan pola pikir kayak gitu. Semoga next time kalau ketemu soal sulit, kamu bukan cuma tenang… tapi juga nggak ikut “stuck” saat mengerjakan soalnya.
HapusNama: Yudha Praditya
BalasHapusKelas: 5B PGSD
Npm: 2386206031
Izin Menanggapi pak mengenai problem solving dalam matematika ini sangat inspiratif dan relevan. Saya mengapresiasi bagaimana artikel menjelaskan proses pemecahan masalah secara sistematis — tidak hanya sebagai kemampuan akademis, tetapi juga sebagai skill hidup yang penting.
Nama: Yudha Praditya
BalasHapusKelas: 5B PGSD
Npm: 2386206031
Penjelasan tentang problem solving pada artikel ini sangat menarik. Saya suka bagaimana penulis menekankan proses berpikir siswa, bukan hanya mencari jawaban. Contoh penerapannya juga mudah dipahami dan dapat langsung digunakan oleh guru. Sangat inspiratif!
Bener banget Yudha Penjelasan ini sangat relate dengan kehidupan seorang calon guru. Langkah melaksanakan rencana dan merefleksikan serta mengevaluasi mengingatkan bahwa dalam mengajar nanti, kita juga harus merancang strategi, mencoba menerapkannya di kelas, lalu mengevaluasi apakah metode tersebut efektif untuk siswa. Bagian ini terasa seperti gambaran nyata proses yang akan terus dilakukan oleh guru: merencanakan, mencoba, memperbaiki, dan belajar lagi. Sangat bermanfaat sebagai bekal bagi calon guru untuk memahami bahwa problem solving bukan hanya untuk siswa, tetapi juga untuk guru dalam menghadapi berbagai situasi pembelajaran.
HapusNama: Yudha Praditya
BalasHapusKelas: 5B PGSD
Npm: 2386206031
Saya sangat terbantu dengan penjelasan problem solving dalam artikel ini. Materinya sederhana, tidak bertele-tele, dan memberikan gambaran nyata bagaimana siswa bisa dilatih berpikir kritis melalui matematika. Semoga ke depan ada lebih banyak contoh kegiatan pembelajaran yang bisa diterapkan di kelas.
Benar banget Yudha penjelasan materi ini sederhana, tidak bertele-tele dan memberikan gambaran nyata bagaimana cara kita mengajarkan kepada siswa dan ajarin kita juga sebagai calon guru bagaimana pandangan supaya bisa di pake untuk mengajar nanti
HapusNama : Putri Anggraeni
BalasHapusNPM : 2386206022
Kelas : VB (PGSD)
Ijin saya memberi tanggapan tentang materi problem solving di atas. Saya paling relate sama poin tentang metode Polya. Jujur, dulu waktu sekolah, guru saya cuma nyuruh ngerjain aja. Begitu ketemu soal yang butuh analisis mendalam, langsung bingung mau mulai dari mana. Setelah tahu langkah-langkah Polya (memahami, merencanakan, melaksanakan, mengecek), rasanya jadi punya peta untuk menaklukkan soal. Ini bukan cuma buat matematika, tapi kepakai juga lho buat problem solving di kehidupan sehari-hari atau di dunia kerja.
Nama: Cecillia Titha Fortunata Sembiring
BalasHapusNPM :2386206080
Kelas : V D
Menurut saya pribadi, problem solving dalam matematika sangat membantu untuk melatih berpikir logis dan sistematis. Di mata kuliah ini, saya belajar bahwa menyelesaikan soal matematika tidak hanya fokus pada hasil akhirnya,tetapi juga pada proses berpikir dan langkah langkahnya. Kita diajak untuk memahami masalah, mencari strategi, lalu mencoba berbagai cara sampai menemukan solusi yang paling tepat dan benar. Selain itu, pembelajaran ini juga membuat saya lebih teliti dan sabar,karena setiap cara dan langkahnya harus dipahami dengan benar, jadi problem solving ini benar benar berguna untuk meningkatkan kemampuan kita dalam berpikir kritis dan kreatif dalam menyelesaikan masalah.
Saya sangat setuju dengan materi yang bapak sampaikan di atas dimana penggunaan problem solving dalam pembelajaran anak SD mampu membentuk pola fikir siswa dalam memecahkan masalah melalui beberapa tahap yaitu dengan memahami masalah, merencanakan solusi,melaksanakan rencana, dan merefleksikan dan mengevaluasi
BalasHapusdari materi yang sudah baca saya izin bertanya pak, kenapa kemampuan problem solving itu harus dipelajari oleh siswa? 🙏🏻
BalasHapusIzin menjawab ya Agustiani, pertanyaan kamu, Kenapa skill problem-solving itu penting? Karena hidup itu kayak main game, dan kita harus tahu cara ngelewatin semua level-nya! Kalau kita pintar problem-solving, kita jadi anak yang super mandiri.
HapusMisalnya gini Kita jadi tahu cara benerin mainan yang rusak tanpa nangis. Kita bisa mikir cara bagi makanan sama teman biar nggak ada yang bad mood. Kita juga pintar ngatur uang jajan biar nggak cepat habis!
Intinya, skill ini bikin otak kita cepat tanggap dan nggak gampang panik kalau ketemu masalah. Kita jadi pintar cari solusi, deh Semoga membantu ya
Izin menambahkan ya Agustiani Kurang lebih sama seperti penjelasan Elsi Kemampuan problem-solving itu penting banget buat siswa karena nantinya mereka bakal sering ketemu situasi yang butuh mikir cepat dan tepat. Sebagai calon guru, kita bukan cuma ngajar materi, tapi juga ngajar cara anak menghadapi masalah sehari-hari dengan tenang dan cerdas.
HapusKalau siswa terbiasa problem-solving, mereka jadi lebih mandiri, nggak gampang panik, dan bisa ambil keputusan dengan lebih bijak. Mau itu soal pelajaran, soal teman, atau hal kecil kayak ngatur waktu dan barang-barang mereka sendiri.
Jadi skill ini bukan cuma buat sekolah, tapi buat hidup mereka ke depannya.
dialam materi ini menunjukkan bahwa sangat penting pembelajaran solving pada pelajaran matematika. Problem solving bukan hanya menemukan jawaban dari Pelajaran, akan tetapi cara siswa belajar berpikir lebih dalam, dan materi ini juga memberi tahu bahwasanya dilatih untuk menemukan soal yang terstruktur, siswa jadi lebih kuat menghadapi tantangan. Siswa jadi belajar melihat masalah bukan sebagai hambatan, tapi sesuatu yang iss dihadapi dengan cara yang tepat.
BalasHapusIzin menanggapi pak, perihal menjelaskan langkah langkah nya dengan secara beruntut dan sangat mudah dimengerti. Penekanan pada poin memahami masalah, merencanakan solusi, dan melaksanakan rencana, melihat kan bahwa pemecahan masalah bukan proses yang mudah , membutuhkan pikiran yang terstruktur.
BalasHapuslangkah yang pertama itu memahami masalah, poin yang sangat amat penting karena tanpa pemahaman yang jelas siswa bisa salah arah dalam pemahaman itu. Setelah itu proses rencana solusi ini dapat membantu siswa untuk memilih strategi siswa, bukan sekedar mencoba tanpa tujuan. tahap terakhir pada point ini siswa belajar tentang penting nya ketelitian dan kesabaran.
HapusSecara keseluruhan nya pada materi kali ini sangat menekankan bahwa problem solving itu melatih cara berpikir siswa yang bisa bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari nya. Dalam hal ini dapat membantu siswa lebih terarah, mereka bisa/mampu berpikir secara logis dan tidak mudah berputus asa dalam menghadapi soal yang sulit.
BalasHapusNama: Nanda Vika Sari
BalasHapusNpm: 2386206053
Kelas: 5B PGSD
Saya sangat amat mengapresiasi bagaimana pada materi diatas menghubungkan teori dengan praktik menggunakan cara yang seimbang. Pada penjelasan mengenai prinsip-prinsip pada Problem Solving yaitu seperti penggunaan strategi, kolaborasi, dan juga evaluasi memberikan gambaran yang cukup jelas kalau bahwasanya pembelajaran matematika itu perdu diarahkan pada proses, bukanlah hanya pada hasil. Dan contohnya penerapan di Sekolah Dasar yang disampaikan sangat relevan dan juga mencerminkan pada karakteristik perkembangan pada siswa usia Sekolah Dasar.
bagus banget, Nanda. Cara kamu ngaitin teori dan praktik di Problem Solving itu ngena banget, apalagi soal fokus ke proses, bukan cuma hasil. Itu pas banget sama perkembangan anak SD yang masih belajar mikir dan nyari strategi sendiri.
HapusNama: Nanda Vika Sari
BalasHapusNpm: 2386206053
Kelas: 5B PGSD
Pada materi diatas ini menurut saya sangat kaya akan informasi dan juga teratur dalam menjelaskan mengenai Problem Solving diintergrasikan ke dalam kurikulum indonesia dari masa ke masa. Selain itu, langkah-langkah pada Problem Solving yang disampaikan sangat membantu buat para guru untuk menjadikan sebagai panduan untuk diterapkan ke siswa melalui proses pemecahan masalah yang lebih sistematis.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama: Leoni Wulandari
BalasHapusKelas: 5D
NPM: 2386206088
Menurut saya, problem solving dalam matematika penting karena membuat siswa tidak hanya menghafal rumus, tetapi belajar memahami masalah dan mencari strategi yang tepat. Pendekatan ini juga membantu siswa melihat bahwa matematika bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengukur, menghitung uang, atau memecahkan masalah sederhana. Dengan cara ini, belajar matematika jadi lebih bermakna dan melatih kita berpikir lebih kritis.
Nama: Leoni Wulandari
BalasHapusKelas: 5D
NPM: 2386206088
Menurut saya, materi ini menunjukkan betapa pentingnya membantu anak membangun pandangan positif tentang matematika. Banyak siswa merasa tidak bisa karena pengalaman kurang nyaman sebelumnya. Dengan mengenalkan matematika lewat hal-hal yang dekat dengan kehidupan, serta membantu siswa menyadari kekuatan mereka, saya rasa rasa percaya diri mereka bisa meningkat dan matematika jadi tidak menakutkan.
Nama: Leoni Wulandari
BalasHapusKelas: 5D
NPM: 2386206088
Menurut saya, materi ini penting karena banyak siswa takut matematika bukan karena tidak mampu, tetapi karena pengalaman negatif. Kalau guru bisa membantu mereka menemukan sisi kuat mereka dan menghubungkan matematika dengan aktivitas sehari-hari, pandangan mereka bisa berubah menjadi lebih positif.
Nama:Ema yulianda
BalasHapusKelas:5 D
NPM :2386206075
Menurut saya , problem solving ini sangat membantu untuk melatih berpikir siswa. Siswa belajar bahwa ketika menyelesaikan soal tidak hanya fokus pada hasil akhirnya,tetapi juga pada prosesnya .siswa diberi kesempatan untuk memahami masalah, mencari cara, dan mencoba berbagai cara hingga menemukan solusi yang paling tepat dan benar.pembelajaran ini juga membuat siswa tambah teliti dan sabar,karena setiap cara dan langkahnya harus dipahami dengan benar, jadi problem solving ini benar benar berguna untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis dan kreatif dalam menyelesaikan masalah ,banyak solusi gagal bukan karena cara yang salah, tetapi karena masalahnya tidak benar-benar dipahami oleh siswa
materi tentang Problem Solving memang perlu dijelaskan secara sistematis supaya guru mudah memahami alurnya dan bisa menerapkannya di kelas. Integrasi Problem Solving dalam kurikulum dari waktu ke waktu juga menunjukkan bahwa pendekatan ini memang penting untuk membangun cara berpikir siswa yang lebih terstruktur.Langkah-langkah yang kamu sebutkan juga betul sangat membantu guru sebagai panduan, sehingga proses pemecahan masalah tidak lagi asal-asalan, tapi lebih terarah dan efektif.
HapusNama : Tarenta Syensis Septiani Mbitu
BalasHapusNPM : 2386206068
Kelas : Vb
Izin menambahkan komentar pak. Menurut saya konsep CTL dan Problem Solving ini beneran bisa mengubah peran guru secara total. Guru gak bisa lagi cuma jadi sumber informasi utama (penceramah) tetapi guru juga harus beralih jadi fasilitator dan kurator konten. Maksudnya? Guru harus kreatif cari masalah di kehidupan nyata dan mengarahkan peserta didik buat nemuin solusi sendiri. Skill guru yang dibutuhkan untuk kemampuan ngedesain proyek autentik dan kemampuan mancing diskusi mendalam, bukan cuma ngejelasin rumus. Guru juga dapat menambahkan wawasan besar-besaran buat para peserta pendidik.
Izin menanggapi yah Tarenta Apa yang kamu sampaikan soal CTL dan Problem Solving memang bener—peran guru sekarang udah gak bisa cuma jadi “pemberi materi” aja. Guru harus bisa ngarahin, dampingin, dan bantu siswa nemuin sendiri jawabannya lewat pengalaman nyata.Setuju juga soal pentingnya kreativitas guru dalam nyari masalah autentik dan ngedesain kegiatan yang bikin siswa mikir lebih dalam, bukan cuma hafal rumus.Wawasannya keren, terus pertahankan cara berpikir kritis kayak gini ya!
HapusNama: Filomina Abdiwati
BalasHapusNpm : 2386206054
Kelas: 5 C PGSD
Sangat bagus dan menarik ulasannya pak. Problem solving memang seharusnya mulai diajarkan oleh guru serta diterapkan oleh siswa sejak dini. Karena Problem solving dalam konteks matematika tidak bisa dilepaskan dari sebagian besar kehidupan kita sehari-hari.
Oleh karena itu memang yang menjadi tugas lebih dari tenaga pendidik itu bagaimana mengajarkan problem solving itu kepada siswa sekongkrit mungkin dengan berbagai contoh masalah kehidupan sehari-hari, agar siswa tidak tidak merasa susah, jenuh bosan dengan matematika yang dianggapnya selalu tentang rumus angka yang rumit.
sehingga dengan konsep problem solving ini siswa diajak berdiskusi, berpikir kritis untuk mengenali, menganalisis penyebab, dan mencari solusi atas suatu masalah serta merefleksikanya.
Kamu benar Filomina, problem solving memang penting diajarkan sejak dini karena kehidupan sehari-hari kita sebenarnya penuh dengan situasi yang butuh pemecahan masalah. Jadi wajar kalau guru harus bisa kasih contoh yang konkret dan dekat dengan pengalaman siswa, supaya matematika itu nggak terasa menakutkan atau membosankan.Setuju juga bahwa lewat problem solving, siswa bisa belajar berdiskusi, mikir kritis, dan memahami akar masalah sebelum nyari solusinya. Ini skill yang bakal kepake terus sampai mereka dewasa nanti.
HapusNama : Filomina Abdiwati
BalasHapusNpm : 2386206054
Kelas: 5 C PGSD
Menurut saya pelajaran matematika juga bukan hanya belajar angka dan rumus tetapi juga belajar tentang cara mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa maka dari itu siswa bisa menyelesaikan masalah dan menemukan ide dan solusi.
Nama : Filomina Abdiwati
BalasHapusNpm :2386206054
Kelas : 5 C PGSD
Saya setuju dengan materinya pak. Karena bapak sampaikan materi di atas itu di mana penggunaan problem solving dalam pembelajaran anak SD itu bisa membentuk pola pikir mereka, di mana siswa itu memahami sebuah masalah dan mereka merefleksikan serta menemukan solusinya dari suatu masalah,jadi mereka itu lebih ke mandiri.
Nama: Leoni Wulandari
BalasHapusKelas: 5D
NPM: 2386206088
Menurut saya, cara pandang anak terhadap matematika memang harus dibentuk sejak awal. Banyak siswa takut karena merasa tidak mampu. Kalau guru bisa menunjukkan bahwa setiap anak punya kekuatan tertentu dalam matematika dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari, anak jadi lebih percaya diri dan melihat matematika sebagai hal yang menyenangkan.
Izin menanggapi Leoni cara pandang anak terhadap matematika memang penting dibentuk sejak awal. Banyak siswa merasa takut duluan karena menganggap dirinya tidak mampu, padahal setiap anak pasti punya kekuatan dan potensinya sendiri.Kalau guru bisa ngasih pengalaman belajar yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, otomatis matematika terasa lebih masuk akal dan menyenangkan. Dampaknya, siswa jadi lebih percaya diri dan nggak merasa “takut” sama angka lagi.
HapusNama: Leoni Wulandari
BalasHapusKelas: 5D
NPM: 2386206088
Menurut saya, materi ini penting karena banyak siswa merasa tidak pandai matematika padahal mereka sebenarnya punya kelebihan masing-masing. Dengan menghubungkan matematika ke kehidupan sehari-hari dan membantu siswa mengenali kekuatan mereka, pandangan mereka bisa berubah. Matematika jadi terasa lebih dekat dan tidak menakutkan.
Nama: Leoni Wulandari
BalasHapusKelas: 5D
NPM: 2386206088
Menurut saya, materi ini bagus karena membantu anak melihat matematika sebagai sesuatu yang bisa dipahami, bukan ditakuti. Dengan menunjukkan bahwa setiap siswa punya kekuatan berbeda dalam matematika, mereka bisa lebih percaya diri dan tidak cepat menyerah.
Nama: Leoni Wulandari
BalasHapusKelas: 5D
NPM: 2386206088
Menurut saya, materi ini penting karena banyak siswa merasa tidak bisa matematika padahal mereka punya kemampuan. Dengan membantu siswa menemukan kekuatan mereka dan menghubungkan matematika dengan kehidupan sehari-hari, mereka bisa lebih percaya diri dan mulai melihat matematika sebagai hal yang menyenangkan, bukan menakutkan.
Nama: Leoni Wulandari
BalasHapusKelas: 5D
NPM: 2386206088
Menurut saya, penting untuk membantu siswa membangun pandangan positif tentang matematika. Banyak anak merasa tidak mampu padahal sebenarnya mereka punya kelebihan masing-masing. Jika guru menghubungkan matematika dengan hal-hal sehari-hari dan memberi dukungan, siswa bisa lebih percaya diri dan tidak takut lagi dengan matematika.
Nama: Leoni Wulandari
BalasHapusKelas: 5D
NPM: 2386206088
Menurut saya, materi ini mengingatkan bahwa banyak siswa merasa tidak pandai matematika bukan karena mereka tidak mampu, tetapi karena cara pandang mereka sudah terlanjur negatif. Dengan membantu siswa menemukan kekuatan mereka dan menghubungkan matematika dengan hal-hal nyata, mereka bisa lebih percaya diri dan menikmati belajar matematika.
Penjelasan tentang problem solving dalam matematika dan hubungannya dengan pembelajaran kontekstual terasa sangat membantu Pak, terutama bagi guru yang ingin meningkatkan kemampuan berpikir siswa. Terima kasih sudah menyajikan materi yang begitu jelas dan bermanfaat!”
BalasHapusDari penjelasan tentang problem solving ini Saya jadi mendapat ide baru untuk diterapkan di kelas saat mengajarkan matematika nanti pak🙏
HapusPenjelasan tentang langkah-langkah problem solving ini sangat jelas dan runtut pak . Mulai dari memahami masalah hingga melaksanakan rencana, semuanya dijelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami.
BalasHapusSebagai calon guru, saya merasa penjelasan mengenai sejarah problem solving ini sangat memperkaya wawasan. Pemaparan tentang Polya dan pendekatan berpikir yang fleksibel benar-benar mengingatkan saya bahwa pembelajaran matematika bukan hanya soal rumus, tetapi melatih cara berpikir siswa.
BalasHapusPendekatan Polya yang menekankan pada memahami masalah, merencanakan strategi, melaksanakan rencana, dan mengevaluasi solusi membuat saya melihat bahwa matematika itu sebenarnya melatih logika dan kreativitas, bukan sekadar menghafal rumus. Dengan mengetahui sejarah dan perkembangannya, saya merasa lebih siap untuk menerapkan pembelajaran yang mendorong siswa bertanya, mencoba, dan mengembangkan strategi mereka sendiri.
HapusSelain itu, materi ini juga mengingatkan saya bahwa setiap siswa punya cara berpikir yang berbeda. Pembelajaran yang fleksibel dan berpusat pada proses akan membantu mereka membangun kepercayaan diri serta menikmati matematika sebagai sesuatu yang dekat dengan kehidupan mereka, bukan sesuatu yang menakutkan.
HapusNama: Leoni Wulandari
BalasHapusKelas: 5D
NPM: 2386206088
Menurut saya, materi ini sangat penting karena menunjukkan bahwa cara pandang siswa terhadap matematika bisa dibentuk sejak dini. Banyak anak merasa tidak mampu padahal mereka hanya belum menemukan kekuatan mereka sendiri. Dengan pendekatan yang tepat, seperti menghubungkan matematika dengan kehidupan sehari-hari, siswa bisa lebih percaya diri dan perlahan menghilangkan kecemasan terhadap matematika.
Izin menanggapi yah Penjelasan mengenai problem solving ini juga membuat saya semakin memahami bahwa kemampuan memecahkan masalah tidak datang secara instan, tetapi perlu dilatih melalui langkah-langkah yang sistematis. Dari pemahaman masalah, menyusun rencana, melaksanakan strategi, hingga mengevaluasi hasil—semuanya membentuk proses berpikir yang sangat penting bagi siswa.
HapusSaya juga menyadari bahwa pendekatan ini bukan hanya membantu siswa menyelesaikan soal matematika, tetapi juga mengembangkan cara berpikir kritis yang berguna dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami sejarah dan konsep yang dijelaskan oleh Polya, saya jadi melihat bagaimana guru bisa membimbing siswa untuk tidak sekadar menghafal rumus, tetapi benar-benar memahami pola pikir di balik penyelesaian masalah.
Hal ini membuat saya semakin yakin bahwa ketika nanti mengajar, saya harus memberikan ruang bagi siswa untuk mencoba berbagai strategi, berdiskusi, dan mengevaluasi pemikirannya sendiri. Dengan begitu, pembelajaran matematika akan terasa lebih bermakna dan tidak menakutkan bagi mereka.
Nama : Maria Ritna Tati
BalasHapusNPM : 2386206009
Kelas : V A PGSD
Izin menanggapi terkait materi ini menurut saya pendekatan pemecahan masalah dalam matematika sangat penting karena tidak hanya melatih siswa untuk menemukan jawaban yang benar, tetapi juga mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan logis.dengan fokus pada proses pemecahan masalah,siswa belajar untuk menganalisis masalah, merumuskan strategi, dan mengevaluasi solusi yang mereka temukan.ini adalah keterampilan yang sangat berharga, tidak hanya dalam matematika, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.pemecahan masalah adalah keterampilan penting yang harus dikembangkan dalam pembelajaran matematika.dengan fokus pada proses pemecahan masalah, siswa belajar untuk berpikir kritis, kreatif, dan logis, serta mengembangkan kemampuan untuk menganalisis masalah, merumuskan strategi, dan mengevaluasi solusi.ini adalah keterampilan yang sangat berharga, tidak hanya dalam matematika, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
Nama : Maria Ritna Tati
BalasHapusNPM : 2386206009
Kelas : V A PGSD
Ada pun tambahan dalam materi terkait langkah-langkah pemecahan masalah yang diuraikan dalam materi ini memberikan kerangka kerja yang jelas dan sistematis bagi siswa untuk menghadapi masalah matematika.dengan memahami masalah, merencanakan solusi, melaksanakan rencana, dan merefleksikan hasilnya, siswa dapat mengembangkan pendekatan yang terstruktur dan efektif untuk memecahkan masalah. selain itu, contoh-contoh konkret yang diberikan dalam materi ini membantu siswa untuk melihat bagaimana pendekatan ini dapat diterapkan dalam berbagai konteks matematika.
pendekatan pemecahan masalah dapat diterapkan dalam berbagai konteks matematika, mulai dari pemecahan masalah sederhana hingga masalah yang lebih kompleks. dengan memberikan masalah yang relevan dengan pengalaman siswa, guru dapat membantu mereka untuk melihat bagaimana matematika dapat digunakan untuk memecahkan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari.ini dapat meningkatkan motivasi dan minat siswa terhadap matematika, serta membantu mereka untuk mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-konsep matematika.
Nama : Maria Ritna Tati
BalasHapusNPM: 2386206009
Kelas : V A PGSD
Tambahan lagi dari saya,jadi penerapan pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar sangat penting untuk membangun fondasi yang kuat bagi pemahaman matematika siswa.dengan memberikan masalah yang relevan dengan pengalaman siswa, guru dapat membantu mereka untuk melihat bagaimana matematika dapat digunakan untuk memecahkan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari.ini dapat meningkatkan motivasi dan minat siswa terhadap matematika, serta membantu mereka untuk mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-konsep matematika.
implementasi pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika membutuhkan komitmen dan dukungan dari semua pihak terkait, termasuk guru, siswa,orang tua,dan pihak sekolah.guru perlu dilatih dan didukung untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang efektif dan relevan dengan kebutuhan siswa.siswa perlu didorong untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran dan melihat relevansi pengetahuan yang mereka peroleh.orang tua perlu mendukung pembelajaran siswa di rumah dan memberikan umpan balik yang konstruktif.pihak sekolah perlu menyediakan sumber daya dan fasilitas yang memadai untuk mendukung implementasi pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika.
NAMA : ANNISA ANGGRAINI
BalasHapusKELAS : 5D
NPM : 2386206079
menurut saya, materi dalam artikel ini sangat penting karena menjelaskan bagaimana problem solving dalam matematika dapat membantu siswa berpikir lebih kritis. Pembelajaran tidak hanya berfokus pada rumus, tetapi pada kemampuan siswa untuk memahami masalah dan mencari solusi. Dengan pendekatan kontekstual, siswa lebih mudah menghubungkan materi matematika dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya penggunaan simbol π yang sering digunakan untuk menghitung lingkaran. Melalui pendekatan seperti ini, saya merasa pembelajaran matematika menjadi lebih bermakna dan tidak membingungkan.
NAMA : ANNISA ANGGRAINI
HapusKELAS : 5D
NPM : 2386206079
menurut saya, ketika matematika diajarkan dengan cara yang dekat dengan kehidupan siswa, pelajaran menjadi lebih jelas, lebih bermakna, dan tidak membuat bingung. Saya jadi lebih paham bahwa matematika bukan hanya angka, tapi juga cara berpikir dan memecahkan masalah yang kita temui sehari-hari.
Nama: Leoni Wulandari
BalasHapusKelas: 5D
NPM: 2386206088**
Menurut saya, materi ini mengingatkan bahwa rasa takut terhadap matematika sering muncul karena cara pandang yang salah. Jika guru membantu siswa menemukan kekuatan mereka dan membuat matematika terasa dekat dengan kehidupan, siswa bisa lebih percaya diri dan tidak lagi merasa bahwa matematika itu sulit.
Nama : Desy Olivia Sapitri
BalasHapusKelas / Npm : 5D / 2386206087
Pada materi ini menegaskan bahwa polya ada peran besar untuk mengubah cara pandang matematika, sekedar hitungan ke proses berpikir dan menariknya ide polya hampir 1 abad yg lalu masi di gunakan pada pembelajaran matematika saat ini. Pembelajaran prosedural ke pembelajaran berbasis problem solvi menunjukkan baha evolusi penting dalam pendidikan matematika. Pendekarana problem solving tampak tidak hanya berpengaruh pada matematika, tetapi cara berpikir kritis secara umum.
Nama : Desy Olivia Sapitri
BalasHapusKelas / Npm : 5D / 2386206087
Izin pak, pada materi diatas menekankan bahwa problem solving bukan sekedar mencari atau menemukan jawaban tetapi merupakan proses berpikir yg melibatkan pemahaman dan refleksi yg sejalan dengan langkah-langkah yg di jelaskan oleh Polya. Materi diatas juga membahas pentingnya kemampuan berpikir kritis, kreatif dan logis dalam menyelesaikan masalah. Inti dari materi diatas menurut pandangan para ahli problem solving adalah inti dari pembelajaran matematika yg bermakna.
Nama : Desy Olivia Sapitri
BalasHapusKelas / Npm : 5D / 2386206087
Izin bertanya pak, dari lima prinsip Problem Solving yang ada pada materi diatas, prinsip mana yang paling penting? dan jelaskan alasannya! 🙏🏻
Izin bertanya lagi pak dari materi diatas yg bagian langkah-langkah Problem Solving. Pada setiap langkahnya memiliki peran penting untuk membantu siswa memahami dan menyelesaikan masalah dengan pendekeatan yg terstruktur. Nah pertanyaan saya pak, jika ada satu langkah yg terlewat, misalnya refleksi, bagaimana dampaknya terhadap pemahaman siswa? 🙏🏻
BalasHapusNama:Imelda Rizky Putri
BalasHapusNpm:2386206024
Kelas:5B
Menurut saya, problem solving bikin matematika jadi lebih seru karena siswa diajak jadi “detektif angka“ mereka nggak cuma belajar rumus tapi juga belajar cara menyelesaikan masalah secara kreatif. Jadi materi ini bikin siswa lebih percaya diri, karena mereka tahu cara berpikir step-by-step saat menghadapi soal yang rumit dan menantang.
Nama: Yormatiana Datu Limbong
BalasHapusKelas : 5C
Npm : 2386206082
izin menanggapi pak,Materinya sudah sangat jelas,menarik dan gampang dimengerti.Penjelasan tiap langkahnya runtut,jadi kami yang membacanya bisa langsung paham prosesnya dari awal sampai akhir.Contoh masalah dan solusinya juga cocok untuk di sekolah ,jadi terasa nyata dan tidak dibuat-buat.Bahasanya juga ringan jadi jelas di baca.Secara keseluruhan,materinya bermanfaat banget buat guru dan siswa yang mau belajar cara menyelesaikan masalah dengan baik dan benar.
Nama: Yormatiana Datu Limbong
BalasHapusKelas : 5C
Npm : 2386206082
izin menanggapi pak,menurut saya materi sudah cukup jelas,tapi saya msih penasaran sama beberapa hal.Misalnya,kalau kita sudah coba satu solusi tapi ternyata gagal,langkah yang paling benar dilakukan itu apa dulu ya? Terus,apakah semua masalah selalu harus pakai semua langkah problem solving atau bisa disesuaikan dengan situasi? Saya juga merasa contoh masalahnya bisa ditambah biar lebih terkait dan nyata dengan kehidupan sehari-hari. Dan satu lagi, Bagaimana cara guru memastikan bahwa siswa benar-benar paham prosesnya,bukan cuma ikut-ikutan jawab dari teman?
NAMA : KORNELIA SUMIATY
BalasHapusNPM : 2386206059
KELAS : 5B PGSD
Menurut saya, materi tentang problem solving dalam pendidikan matematika ini sudah sangat jelas dan mudah dipahami. Penjelasan sejarahnya runtut, mulai dari tokoh Polya sampai penerapannya di Indonesia. Itu menunjukkan bahwa problem solving memang bukan konsep baru, tetapi sudah berkembang lama dan semakin penting dalam kurikulum. problem solving bukan hanya sekedar menemukan jawaban, tetapi juga memahami masalah itu sendiri dan problem solving mengajarkan siswa untuk tidak hanya mengandalkan rumus atau langkah - langkah mekanis, tetapi juga mengembangngkan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana dan mengapa
Nama: Yormatiana Datu Limbong
BalasHapusKelas : 5C
Npm : 2386206082
izin menanggapi pak,setelah saya baca materi ini, menurut saya isinya cukup jelas dan mudah dipahami. Saya jadi mengerti kalau matematika itu sebenarnya bukan cuma soal rumus dan jawaban, tapi tentang bagaimana mencari solusi dari suatu masalah. Penjelasan tentang langkah-langkahnya juga membantu, apalagi contoh untuk diterapkan di kelas. Saya setuju bahwa pendekatan seperti ini bisa membuat siswa lebih aktif berpikir dan tidak hanya menghafal. Dengan cara ini, siswa bisa belajar memahami proses, bukan hanya hasil akhirnya.