Dalam dunia pendidikan matematika, pemahaman konseptual sering kali menjadi fokus utama. Pembelajaran yang hanya menekankan pada prosedur mekanis dapat menghasilkan pemahaman yang dangkal, di mana peserta didik mungkin mampu menyelesaikan soal-soal matematika tanpa benar-benar memahami konsep di baliknya. Dua tokoh penting dalam bidang ini, William A. Brownell dan John Van Egen, mengembangkan teori-teori belajar yang menekankan pentingnya pemahaman konseptual. Artikel ini akan membahas secara rinci teori belajar Brownell dan Van Egen, serta aplikasinya dalam pembelajaran matematika.
Teori Belajar Brownell: Memahami Matematika melalui Pemahaman Konseptual
William A. Brownell adalah seorang ahli pendidikan matematika yang sangat mendukung pentingnya pemahaman konseptual dalam belajar matematika. Menurut Brownell, belajar matematika harus lebih dari sekadar menghafal rumus atau prosedur; peserta didik harus memahami makna di balik konsep matematika yang mereka pelajari.
1. Pemahaman Konseptual vs. Pemahaman Prosedural
Brownell membedakan antara pemahaman konseptual dan pemahaman prosedural. Pemahaman prosedural merujuk pada kemampuan untuk mengikuti langkah-langkah atau prosedur tertentu untuk menyelesaikan masalah, tanpa memahami sepenuhnya alasan di balik langkah-langkah tersebut. Sebaliknya, pemahaman konseptual melibatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang mengapa prosedur tersebut bekerja dan bagaimana konsep-konsep matematika saling terkait.
Misalnya, dalam konteks pembelajaran penjumlahan pecahan, pemahaman prosedural mungkin melibatkan mengikuti aturan untuk menemukan penyebut yang sama dan menjumlahkan pecahan, sedangkan pemahaman konseptual melibatkan pemahaman tentang mengapa kita perlu menemukan penyebut yang sama dan bagaimana penjumlahan pecahan berhubungan dengan penjumlahan bilangan bulat.
2. Aplikasi dalam Pembelajaran Matematika
Brownell menganjurkan penggunaan metode pengajaran yang mendorong peserta didik untuk memahami konsep-konsep di balik prosedur matematika. Beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh guru meliputi:
Penggunaan Alat Peraga: Alat peraga seperti blok pecahan atau gambar visual dapat membantu peserta didik memahami konsep-konsep abstrak dalam matematika.
Pembelajaran Berbasis Masalah: Memberikan masalah nyata yang membutuhkan penerapan konsep matematika dapat membantu peserta didik mengembangkan pemahaman konseptual.
Diskusi Kelas: Diskusi yang melibatkan pemikiran peserta didik tentang bagaimana dan mengapa prosedur matematika bekerja dapat mendorong pemahaman yang lebih mendalam.
Brownell percaya bahwa peserta didik yang memiliki pemahaman konseptual yang kuat akan lebih mampu memecahkan masalah matematika yang kompleks dan akan lebih berhasil dalam mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam situasi baru.
Teori Belajar Van Egen: Membangun Pemahaman Melalui Eksplorasi dan Refleksi
John Van Egen, seorang ahli pendidikan lainnya, juga menekankan pentingnya pemahaman konseptual dalam pembelajaran matematika, tetapi dengan pendekatan yang sedikit berbeda. Van Egen percaya bahwa pemahaman matematika harus dibangun melalui eksplorasi aktif dan refleksi.
1. Eksplorasi Aktif
Van Egen menekankan bahwa peserta didik harus terlibat secara aktif dalam proses belajar. Ini berarti bahwa peserta didik harus diberi kesempatan untuk menjelajahi konsep matematika secara mandiri atau dalam kelompok kecil, dengan bimbingan minimal dari guru. Pendekatan ini memungkinkan peserta didik untuk menemukan pola, membuat generalisasi, dan mengembangkan pemahaman mereka sendiri tentang konsep-konsep matematika.
Dalam konteks pembelajaran matematika, eksplorasi aktif dapat melibatkan kegiatan seperti:
Eksperimen Matematis: Peserta didik dapat diajak untuk melakukan eksperimen dengan konsep-konsep matematika, seperti mencoba berbagai metode untuk menemukan pola dalam deret bilangan atau memahami hubungan antara sudut dalam geometri.
Pembelajaran Berbasis Inkuiri: Peserta didik diajak untuk mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban mereka sendiri melalui eksplorasi dan investigasi.
2. Refleksi dan Diskusi
Selain eksplorasi aktif, Van Egen juga menekankan pentingnya refleksi dan diskusi dalam proses belajar. Setelah peserta didik terlibat dalam eksplorasi, mereka perlu diberikan waktu untuk merefleksikan apa yang telah mereka pelajari dan mendiskusikan temuan mereka dengan teman sekelas atau guru.
Van Egen percaya bahwa melalui refleksi dan diskusi, peserta didik dapat memperdalam pemahaman mereka tentang konsep-konsep matematika dan melihat bagaimana konsep-konsep tersebut saling berkaitan. Proses ini juga membantu peserta didik mengembangkan metakognisi, yaitu kemampuan untuk memikirkan tentang proses berpikir mereka sendiri.
3. Aplikasi dalam Pembelajaran Matematika
Dalam penerapan teori Van Egen, guru dapat menggunakan beberapa strategi berikut:
Kegiatan Kolaboratif: Memfasilitasi kegiatan kelompok di mana peserta didik dapat bekerja sama untuk menjelajahi konsep matematika dan mendiskusikan temuan mereka.
Pertanyaan Terbuka: Mengajukan pertanyaan terbuka yang mendorong peserta didik untuk berpikir kritis dan mendalami konsep yang dipelajari.
Jurnal Refleksi: Mendorong peserta didik untuk menulis jurnal refleksi tentang pengalaman belajar mereka, termasuk kesulitan yang mereka hadapi dan bagaimana mereka mengatasinya.
Kombinasi Teori Brownell dan Van Egen dalam Pembelajaran Matematika
Meskipun Brownell dan Van Egen memiliki pendekatan yang sedikit berbeda, keduanya menekankan pentingnya pemahaman konseptual dalam belajar matematika. Menggabungkan kedua teori ini dalam praktik pembelajaran dapat memberikan pendekatan yang holistik untuk mengajar matematika.
1. Penggunaan Alat Peraga dan Eksplorasi Aktif
Guru dapat memulai pembelajaran dengan menggunakan alat peraga untuk membantu peserta didik memahami konsep dasar, seperti yang dianjurkan oleh Brownell. Setelah peserta didik memiliki pemahaman awal, guru dapat mendorong eksplorasi aktif di mana peserta didik menjelajahi konsep tersebut lebih lanjut secara mandiri atau dalam kelompok, sesuai dengan pendekatan Van Egen.
2. Diskusi Kelas dan Refleksi
Setelah eksplorasi, diskusi kelas yang dipandu dapat membantu peserta didik merefleksikan apa yang telah mereka pelajari dan mendiskusikan temuan mereka. Proses ini dapat membantu peserta didik mengkonsolidasikan pemahaman mereka dan melihat bagaimana konsep-konsep matematika saling berkaitan.
3. Pembelajaran Berbasis Masalah dan Inkuiri
Menggabungkan pembelajaran berbasis masalah dengan pembelajaran berbasis inkuiri dapat memberikan konteks yang kaya bagi peserta didik untuk mengembangkan pemahaman konseptual yang mendalam. Misalnya, peserta didik dapat diberikan masalah matematika yang kompleks dan didorong untuk mengeksplorasi berbagai metode untuk menyelesaikannya, sambil merefleksikan dan mendiskusikan proses mereka sepanjang jalan.
Teori belajar Brownell dan Van Egen memberikan panduan yang berharga bagi pendidik matematika yang ingin mengembangkan pemahaman konseptual yang kuat pada peserta didik mereka. Dengan menggabungkan pendekatan Brownell yang menekankan penggunaan alat peraga dan pemahaman konsep, serta pendekatan Van Egen yang menekankan eksplorasi aktif dan refleksi, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pengembangan pemahaman matematika yang mendalam.
Dalam konteks pendidikan matematika saat ini, di mana pemahaman konseptual menjadi semakin penting, penerapan teori-teori ini dapat membantu peserta didik tidak hanya berhasil dalam tes dan ujian, tetapi juga dalam menghadapi tantangan matematika di dunia nyata.

Nama : Nabilah Aqli Rahman
BalasHapusNPM : 2386206125
Kelas : 5D PGSD
Saya izin menguraikan pemahaman yang sudah saya dapatkan setelah membaca tulisan Bapak di kolom komentar yaa. Tolong koreksi Pak atau dari temen-temen kalau saya salah.
Berarti teori belajar Brownell dan Van Engen itu seperti ngajak kita untuk ga cuma tau 'cara menghitung' tapi juga paham 'kenapa kita menghitung seperti itu'. Mereka berdua ini percaya kalau belajar matematika harus ada maknanya, bukan cuma hafalan rumus. Jadi, anak-anak diajak untuk benar-benar ngerti konsep dasar sebelum masuk ke soal-soal yang lebih rumit.
Kalau saya boleh kasih contoh berarti seperti ini ya
Misalnya, sebelum belajar penjumlahan, anak diajak memahami dulu kalau menambah itu artinya menggabungkan benda. 1+1=2 itu maksudnya 1 apel+1 apel jadinya 2 apel.
Nama : Nabilah Aqli Rahman
HapusNPM : 2386206125
Kelas : 5D PGSD
Nah kalau pakai bahasa saya nih, Brownell membagi cara belajar jadi dua : belajar mekanis dan belajar bermakna.
Belajar mekanis itu seperti robot, anak hanya mengikuti langkah-langkah tanpa tau maksudnya apa kok disuruh mengerjakan langkah-langkah itu. Sedangkan belajar bermakna itu seperti detektif, anak paham alasan di balik setiap langkahnya. Kalau saya jadi si anak itu pasti saya lebih suka belajar bermakna (jadi detektif hehe) karena saya jadi terbiasa berpikir kritis dan ga mudah bingung saat soalnya berubah bentuk. Karena sudah paham konsep dasarnya
Nama : Nabilah Aqli Rahman
HapusNPM : 2386206125
Kelas : 5D PGSD
Kalau teori Van Engen nih saya jadi keinget pembelajaran matematika saya waktu SD. Saya inget banget tuh sampai sekarang, karena guru saya itu ngajarnya ga cuman di papan tulis.
Ingat banget banget dulu saya sama temen-temen sekelas pernah disuruh bentuk kelompok, terus kita bermain jual beli gitu. Saya sama temen-temen jadinya aktif di kelas karna seru belajar sambil bermain. Di akhir pertemuan, guru saya bakal ajak kita semua buat merefeksikan pembelajaran kita di hari itu. Apa yang sudah kita dapat dari pembelajaran tersebut
Nama : Nabilah Aqli Rahman
HapusNPM : 2386206125
Kelas : 5D PGSD
Kalau menggabungkan dua teori tersebut, saya jadi bisa menganalogikan ke hal lain lagi nih Pak hehehehe.
Menggabungkan teori Brownell dan Van Engen dalam pembelajaran matematika itu ibarat mencampur dua rasa favorit : Yang satu bikin anak paham konsep secara mendalam, satu lagi bikin cara belajarnya jadi seru dan beragam. Jadinya anak-anak ga cuma tau rumus, tapi juga ngerti kenapa rumus itu dipakai. Mereka bisa belajar lewat cerita, gambar, benda, bahkan diskusi ringan. Hasilnya? Belajar matematika jadi lebih hidup, penuh makna, dan bikin anak percaya diri saat dapat soal yang berbeda bentuknya.
Nama : Nabilah Aqli Rahman
HapusNPM : 2386206125
Kelas : 5D PGSD
Tapi yaa, seperti campuran rasa, kalau ga diatur dengan pas, bisa bikin kita bingung. Terlalu banyak variasi tanpa arah bisa buat anak kehilangan fokus, dan proses belajar bisa jadi lebih lama. Ini saya rasakan sendiri Pak saat saya mengajar bimbel privat, saya terlalu banyak variasi, entah tiba-tiba saya ajak anak menggambar, nanti langsung menggunting, eh langsung saya suruh membaca, jadinya lebih lama pahamnya karena si anak ga fokus memahami satu hal dulu. Saya jadi mikir banget supaya pendekatan ini bisa menjadi lebih bijak. Kalau menurut saya solusinya : buat alur belajar yang bertahap dan konsisten, fokuskan eksplorasi pada konsep inti, dan pastikan guru punya ruang untuk belajar dan diskusi.
Dengan begitu, gabungan dua campuran rasa ini—eh gabungan dua teori ini maksudnya, bisa jadi resep belajar yang gurih, sehat, dan bikin anak ketagihan belajar matematika.
ini teori pembelajaaran terakhir yang saya akan baca pada pertemuan 4. Teori belajar Brownell dan Van Egen, saya sebagai calon pendidik sangat berterimakasih kepada pemilik laman ini karena telah merangkum berbagai macam teori untuk kami baca.
BalasHapusketika saya selesai membaca uraian diatas saya mulai membayangkan ketika saya menjadi seorang pengajar dan sedang mengajarkan pembelajaran matematika, teori ini akan menarik perhatian saya untuk saya gunakan dalam pembelajaran saya, karena apa? karena teori ini akan membuat peserta didik saya nyaman untuk belajar matematika, saya akan mulai dari menerapkan teori dari Brownell, mulai mengenalkan kepada peserta didik saya tentang konsep-konsep pada pembelajaran matematika yang mereka pelajari, hal ini berguna melatih peserta didik saya untuk secara bertahap memahami matematika itu dan mengetahui mengapa kita harus memahami konsep matematika terlebih dahulu sertaa bagaimana hubungan konsep matematika yang telah mereka pelajari itu saling berkaitan.
Lalu setelah peserta didik saya sudah memahami konsep selanjutanya saya akan terapkan teori belajar Van Egen yang berkaitan dengan pemecahan masalah berupa tugas atau proyek yang akan membentuk siswa saling berkolaborasi/berdiskusi, setelah selesai kita akan melakukan refleksi untuk mengukur pemahaman peserta didik akan konsep-konsep, tugas/proyek, kolaborasi/diskusi yang telah mereka pelajari.
hal ini dilakukan tentu dengan pengawasan pendidik.
Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
BalasHapusNpm : 2386206058
Kelas : VB PGSD
Izin bertanya pak, pada materi di atas pada bagian teori belajar brownell dan van egen terdapat beberapa strategi yaitu ada penggunaan alat peraga, kegiatan eksplorasi aktif, serta diskusi reflektifa. Yang ingin saya tanya kan pak bagaimanakah agar siswa mampu memahami keterkaitan antara konsep dan prosedur dalam matematika🙏
Hallo ka Isdiana saya izin menjawab pertanyaanya ya
HapusMenurut saya agar siswa mampu memahami keterkaitan antara konsep dan prosedur dalam matematika ialah guru menggunakan alat peraga atau kegiatan eksploratif aktif serta diskusi reflektif dengan menyesuaikan pembelajaran.
Misalnya kalau pembelajaran yang membutuhkan diskusi berarti guru menerapkan strategi diskusi reflektif, nah sedangkan kalau dalam pembelajaran matematika itu pembelajaran yang berlangsung adalah pembelajaran tentang bangun datar atau bangun ruang guru membutuhkan alat peraga seperti bentuk asli dari bangun ruang atau bangun datar, maka guru bisa menerapkan strategi penggunaan alat peraga untuk membantu pemahaman siswa, sedangkan kalau pembelajaran matematikanya itu bersifat konseptual atau kontekstual seperti memecahkan masalah atau kegiatan proyek guru bisa menggunakan strategi kegiatan eksplorasi aktif itu sendiri.
Nama : Oktavia Ramadani
HapusNPM : 2386206086
Kelas : 5D
Hallo isdi , menurut saya, agar siswa mampu memahami keterkaitan antara konsep dan prosedur dalam matematika, guru perlu sengaja menjembatani keduanya, bukan mengajarkan secara terpisah. Misalnya, sebelum memberi langkah-langkah (prosedur), siswa diajak dulu membangun makna konsepnya lewat alat peraga atau kegiatan eksplorasi. Contohnya pada operasi pecahan, siswa tidak langsung diajari “samakan penyebut”, tetapi terlebih dahulu diminta merepresentasikan pecahan dengan gambar atau blok pecahan, lalu mengamati sendiri mengapa harus menyamakan penyebut agar bagian-bagiannya sebanding. Setelah itu, barulah prosedur formal diperkenalkan sebagai “cara singkat” dari apa yang sudah mereka pahami secara konkret.
Selain itu, menurut saya diskusi reflektif juga penting, Pak. Siswa tidak hanya diminta mengerjakan soal, tetapi juga menjelaskan kembali dengan kata-kata mereka sendiri: “Mengapa langkah ini boleh dilakukan?”, “Apa hubungan cara hitung ini dengan gambar atau alat peraga yang tadi kita pakai?”. Dengan begitu, prosedur yang mereka gunakan tidak berdiri sendiri, tetapi selalu dikaitkan kembali dengan ide atau konsep di belakangnya. Jadi, kombinasi alat peraga, eksplorasi aktif, dan refleksi lisan maupun tulisan itulah yang, menurut saya sebagai mahasiswa calon guru, bisa membantu siswa melihat bahwa konsep dan prosedur dalam matematika itu saling berkaitan, bukan dua hal yang terpisah.
Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
BalasHapusNpm : 2386206058
Kelas : VB PGSD
Izin menanggapi pak, menurut saya teori belajar Brownell dan Van Egen sangat relevan dengan pembelajaran matematika saat ini karena keduanya menekankan pentingnya pemahaman konseptual, bukan hanya prosedural. Dalam praktik di kelas, pendekatan ini membantu siswa memahami “mengapa” di balik setiap langkah penyelesaian masalah matematika, bukan sekadar “bagaimana” caranya. Saya juga setuju bahwa eksplorasi aktif, refleksi, dan penggunaan alat peraga seperti yang dijelaskan dalam teori Van Egen dapat membuat pembelajaran lebih bermakna dan kontekstual bagi siswa sekolah dasar. Dengan begitu, siswa tidak hanya menghafal rumus, tetapi mampu menerapkan konsep matematika dalam situasi nyata..
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerima kasih bapak Materi nya, menurut saya Penekanan Van Engen pada struktur dan prinsip dasar matematika sangat penting. Daripada hanya menghitung, siswa didorong untuk melihat hubungan, pola, dan aturan logis yang mendasari perhitungan. Ini membantu siswa tidak hanya menghitung dengan benar, tetapi juga berpikir seperti matematikawan yang mampu bernalar dan membuktikan.
BalasHapusTerima kasih atas masukan dari Rakinah Hidayah. Saya sangat setuju dengan pandangan Anda bahwa Pendekatan Van Engen sangat krusial dalam pendidikan matematika. Materi tersebut memang menekankan bahwa matematika bukanlah sekadar serangkaian prosedur hitungan, melainkan memnatu siswa tidak hanya berhasil dalam tes dan ujian, tetapi juga dalam memhadapi tantangan matematika di dunia nyata, Pendekatan konseptual seperti ini adalah kunci untuk membentuk pemahaman matematika yang mendalam dan bertahan lama.
HapusNama:Arjuna
BalasHapusNpm:2386206018
Kelas:5A
Menurut saya, teori belajar Brownell dan Van Engen sama-sama memberikan pandangan yang sangat penting dalam pembelajaran matematika, terutama dalam membantu siswa memahami konsep secara mendalam, bukan sekadar menghafal rumus.
Nama: Maya Apriyani
BalasHapusNpm: 2386206013
kelas: V.A
Menurut pendapat saya pembelajaran yang seperti ini sangat dibutuhkan oleh siswa saat ini yang di mana mereka bukan hanya memahami rumus-rumus kalian tetapi mereka memahami secara mendalam pembelajaran matematika, itu kemudian mau aktif di dalam kelas, bisa berdiskusi dengan teman, kemudian bisa memecahkan suatu permasalahan.
Apabila guru dapat menggabungkan dua teori belajar ini Tentunya saya rasa pembelajaran akan lebih bermakna, mendalam.
Dari teori belajar brownell menekankan pada pemahaman pemahaman yang mendalam dalam setiap prosedur atau langkah-langkah dalam menyelesaikan suatu permasalahan matematika.
Sedangkan pada teori Van Egen mengajak siswa untuk lebih aktif, berpikir kritis.
Terima kasih
Nama: Nanda Vika Sari
BalasHapusNpm: 2386206053
Kelas: 5B PGSD
Setelah saya baca materi ini, menurut saya pada materi diatas sangat bagus karena disampaikan dengan jelas, mendalam/menyeluruh, dan juga sistematis/terstruktur. Pada materi ini penulis materi berhasil menunjukkan mengenai bagaiman kedua para tokoh tersebut memberikan kontribusi penting dalam pemahaman konseptual didalam pembelajaran matematika disekolah. Materi ini layak/pantas untuk dijadikan referensi bagi para guru, calon pendidik, maupun para peneliti pendidikan matematika.
Nama : Oktavia Ramadani
BalasHapusNPM : 2386206086
Kelas : 5D
Menurut saya, materi tentang Teori Belajar Brownell dan Van Egen ini sangat menekankan hal yang sering terlupakan dalam pembelajaran matematika, yaitu pentingnya pemahaman konsep, bukan sekadar bisa mengerjakan soal. Penjelasan tentang perbedaan pemahaman konseptual dan prosedural dari Brownell terasa dekat dengan realita di kelas , banyak siswa yang “bisa” menjawab, tapi kalau ditanya “kenapa caranya begitu?” mereka bingung. Di sini, ide penggunaan alat peraga, masalah kontekstual, dan diskusi kelas memang sangat membantu agar siswa tidak hanya mengikuti langkah, tetapi juga mengerti maknanya.
Pendekatan Van Egen yang menyoroti eksplorasi aktif dan refleksi juga menarik, karena mengajak siswa lebih terlibat dan berpikir sendiri, bukan hanya menerima penjelasan guru. Kegiatan seperti eksplorasi pola, diskusi kelompok, dan jurnal refleksi bisa membuat matematika terasa lebih hidup dan bermakna. Menurut saya, bagian paling kuat dari materi ini adalah ketika kedua teori digabungkan yang di mulai dari alat peraga untuk membangun konsep, lalu eksplorasi dan refleksi untuk memperdalamnya. Tantangannya mungkin ada pada waktu dan kondisi kelas, tapi secara gagasan, materi ini memberi gambaran bahwa pembelajaran matematika yang baik itu bukan sekadar “latihan soal banyak-banyak”, melainkan proses membangun pengertian yang pelan-pelan, mendalam, dan membuat siswa mampu menghadapi masalah baru di luar buku.
Nama : Oktavia Ramadani
BalasHapusNPM : 2386206086
Kelas : 5D
Izin bertanya pak dan teman” semua jika ingin menjawab , pada materi diatas , brownell dan Van Egen sama - sama menekankan pemahaman konsep , nah menurut bapa dan teman “ semua apa perbedaan yang paling penting antara cara pandangnya si Brownell dan Van Egen yang perlu dipahami untuk kita sebagai calon guru ??? ☺️
Hallo ka Oktavia saya izin menanggapi pertanyaannya ya
HapusMenurut saya sebagai calon seorang guru, kita sangat penting untuk mempelajari cara pandang Brownelldan van Egen dalam menekankan pemahaman konsep terlebih dahulu kepada siswa, karena menurut saya ketika kita sudah mempunyai pondasi yang kuat kita bisa membangun bangunan yang lebih tinggi karena penopangnya kokoh dan karena pondasinya kuat.
Begitu juga dengan pemahaman saya tentang penekanan pemahaman konsep dari cara pandang Brownell dan Van Egen ketika kita benar-benar tidak memahami konsep dalam sebuah pembelajaran khususnya dalam matematika kita dapat melatih peserta didik untuk bisa menghubungkan konsep dasar yang mereka kuasai tadi dalam tingkatan pembelajaran selanjutnya, nah setelah mempelajari dan menguasai pemahaman konsep anak didik bisa dibentuk untuk menghadapi penyelesaian pemecahan masalah yang lebih kompleks berupa tugas proyek,tugas kelompok atau individu yang akan membentuk siswa saling berkolaborasi,berdiskusi dan dapat mengukur pemahaman mereka.
Nama : Oktavia Ramadani
BalasHapusNPM : 2386206086
Kelas : 5D
Izin bertanya satu lagi pak dan teman” semua , dalam konteks pembelajaran di SD, bagaimana langkah praktis yang dilakukan agar guru bisa menumbuhkan pemahaman konseptual, bukan hanya prosedural, pada siswa?
Hallo ka Oktavia saya izin menanggapi pertanyaan kaka
HapusMenurut saya langkah praktis yang bisa guru terapkan dalam menumbuhkan pemahaman konseptual bukan hanya prosedural pada siswa itu bisa dimulai pada pengenalan konsep awal dulu.
Misalnya dalam pembelajaran matematika, sebelum masuk ke pembelajaran matematika pastinya siswa sudah harus bisa menguasai konsep awal misalnya dalam mengenali angka,menganali simbol ,mengenali tanda-tanda yang digunakan dalam matematika. Selain itu juga contoh lainnya sebelum mempelajari bangun ruang ataupun bangun datar guru bisa menumbuhkan pemahaman konseptual lebih awal dengan cara mengenali bagaimana bentuk atau gambar dari bangun ruang dan bangun datar sendiri ,misalnya dengan memberikan simbol atau alat peraga yang menyerupai bentuk bangun datar maupun bangun ruang ,lalu seperti yang saya dapati pada saat saya belajar matematika di bangku kuliah itu kita juga bisa mengenalkan klasifikasi bentuknya dan juga ciri-cirinya, ciri-ciri dari bangun ruang dan bangun datar seperti apa,setelah itu baru kita masuk ke bagian materi intinya yang mempelajari rumus-rumus dan pemecahan soal dalam pembelajaran bangun datar ataupun bangun ruang itu sendiri.
Nah dari sini guru sudah menumbuhkan pemahaman konseptual lebih dahulu sebelum prosedural pembelajaran matematika kepada siswa.
Nama : Maria Ritna Tati
BalasHapusNPM : 2386206009
Kelas : V A PGSD
Izin menanggapi tentang materi ini jadi menurut saya,nah dalam teori ini benar-benar menekankan bahwa dalam matematika, kita tidak boleh hanya menghafal rumus atau prosedur. kita harus benar-benar memahami konsep dasar di baliknya.jika kita paham konsepnya, kita bisa lebih gampang dalam menyelesaikan berbagai masalah, bahkan yang belum pernah kita temui sebelumnya.contohnya tuh seperti membangun fondasi yang kuat untuk rumah, jika fondasinya kokoh, rumahnya akan tahan lama.kemudian dalam teori ini bukan hanya hapalan tetapi belajar Brownell dan Van Engen menekankan pentingnya pemahaman konseptual dalam pembelajaran matematika.siswa tidak boleh hanya menghafal rumus atau prosedur, tetapi harus benar-benar memahami konsep dasar di baliknya.dengan pemahaman yang kuat, siswa dapat lebih gampang/mudah dalam menyelesaikan berbagai masalah matematika.
Nama : Maria Ritna Tati
BalasHapusNPM : 2386206009
Kelas : V A PGSD
Saya sangat setuju dengan materi ini bahwa siswa perlu diberi kesempatan untuk bereksplorasi dan menemukan sendiri konsep-konsep matematika.dengan bereksperimen dan mencoba berbagai cara, siswa akan lebih memahami materi tersebut.nah selain itu, refleksi juga penting. setelah belajar, siswa perlu merenungkan apa yang telah mereka pelajari dan mendiskusikannya dengan teman atau guru.ini membantu mereka memperkuat pemahaman mereka dan melihat bagaimana konsep-konsep matematika saling berkaitan. Van Engen menekankan pentingnya eksplorasi dan refleksi dalam pembelajaran matematika.siswa perlu diberi kesempatan untuk bereksperimen dan menemukan sendiri konsep-konsep matematika.setelah belajar, siswa perlu merenungkan apa yang telah mereka pelajari dan mendiskusikannya dengan teman atau guru. proses ini membantu mereka mengkonsolidasikan pemahaman mereka dan melihat bagaimana konsep-konsep matematika saling berkaitan.
Nama : Maria Ritna Tati
BalasHapusNPM : 2386206009
Kelas : V A PGSD
Menurut saya, menggabungkan pendekatan Brownell dan Van Engen adalah ide yang bagus. Brownell menekankan pemahaman konseptual,sementara Van Engen menekankan eksplorasi dan refleksi.dengan menggabungkan kedua pendekatan ini, kita dapat menciptakan pembelajaran matematika yang lebih menyeluruh dan bermakna bagi siswa. dengan menggabungkan pendekatan Brownell dan Van Engen dapat menciptakan pembelajaran matematika yang lebih menyeluruh dan bermakna bagi siswa. Brownell menekankan pemahaman konseptual, sementara Van Engen menekankan eksplorasi dan refleksi.dengan menggabungkan kedua pendekatan ini,siswa dapat mengembangkan pemahaman yang mendalam dan keterampilan berpikir kritis.
Nama : Maria Ritna Tati
BalasHapusNPM : 2386206009
Kelas : V A PGSD
Tambahan sedikit lagi tentang materi ini,dalam teori ini mengingatkan kita bahwa matematika bukanlah sekadar angka dan rumus abstrak.matematika memiliki aplikasi yang luas dalam kehidupan sehari-hari.oleh karena itu, penting untuk menghubungkan pembelajaran matematika dengan konteks dunia nyata.dengan begitu,siswa akan lebih termotivasi untuk belajar dan melihat relevansi matematika dalam kehidupan mereka.ini seperti belajar bahasa asing kita akan lebih termotivasi jika kita tahu bahwa bahasa tersebut dapat kita gunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain atau untuk memahami budaya lain.nah kemudian tuh penting untuk menghubungkan pembelajaran matematika dengan konteks dunia nyata.dengan begitu, siswa akan lebih termotivasi untuk belajar dan melihat relevansi matematika dalam kehidupan mereka.guru dapat menggunakan contoh-contoh nyata dan masalah-masalah praktis untuk membantu siswa memahami bagaimana matematika dapat diterapkan dalam berbagai situasi.
Terima kasih bapak, karena telah memberi kan materi tentang teori Brownell dan Van Engen ini langsung saya suka dengan materi bapak bagian masalah utama kita di matematika perbedaan antara hafal prosedur dan mengerti konsep. Saya jadi mengerti kalau selama ini, yang banyak dilakukan di sekolah itu cuma mengutamakan pemahaman prosedural, yaitu cuma ikut langkah-langkah tanpa tahu kenapa langkah itu dipakai.
BalasHapusBrownell menekankan pentingnya pemahaman konseptual, di mana kita harus tahu 'mengapa' sebuah konsep bekerja. Contoh penjumlahan pecahan di materi itu jelas banget. Kalau kita cuma disuruh samakan penyebut, itu prosedural. Tapi kalau kita paham kenapa penyebutnya harus sama dan apa hubungannya dengan penjumlahan bilangan bulat, itu baru konseptual. Intinya, kalau konsepnya kuat, soal sesulit apapun pasti bisa diatasi.
Dan materi bapak yang membahas pada bagian Teori Van Engen ini menarik banget karena dia menawarkan cara belajar yang lebih aktif, yaitu Eksplorasi Aktif dan Refleksi.
BalasHapusEksplorasi aktif itu kan berarti kita dikasih kesempatan buat nyoba-nyoba sendiri atau diskusi kelompok buat cari pola dan kembangkan pemahaman. Ini bagus banget biar kita enggak cuma jadi penerima ilmu. Nah, yang penting juga adalah Refleksi. Setelah eksplorasi, kita diajak buat nulis di jurnal atau diskusiin temuan kita. Proses ini yang bikin pemahaman kita jadi matang dan kita bisa melihat hubungan antarkonsep matematika. Jadi, belajarnya enggak cuma di awal, tapi ada proses merapikan pikiran di akhir.
Saya juga suka sekali dengan kesimpulan di akhir materi yang menyarankan menggabungkan teori Brownell dan Van Engen. Ini jadi panduan yang lengkap buat guru.
BalasHapusBrownell kasih dasar untuk paham konsep pakai alat peraga, terus dilanjutkan sama Van Engen yang mendorong kita buat eksplorasi aktif dan diskusi. Implementasi yang paling bagus itu lewat Pembelajaran Berbasis Masalah. Dengan dikasih masalah yang kompleks dan nyata, kita dipaksa buat pakai konsep matematika yang sudah kita tahu, terus kita refleksikan cara penyelesaiannya. Dengan menggabungkan keduanya, siswa enggak cuma berhasil di ujian, tapi juga siap hadapi tantangan matematika di kehidupan sehari-hari.
Nama:Imelda Rizky Putri
BalasHapusNpm:2386206024
Kelas:5B
Materi ini menjelaskan teori Van Hiele menjelaskan bagaimana siswa berkembang dalam memahami geometri melalui tahapan berpikir yang berurutan. Teori ini sangat membantu guru untuk mengatur pembelajaran supaya kemampuan anak.
Saya sangat setuju dengan pernyataan paragraf awal pada laman ini.
BalasHapusMemang benar dalam dunia pendidikan pemahaman konseptual itu selalu menjadi fokus utama, dan juga pembelajaran dalam matematika itu lebih ditekankan pada prosedur mekanis yang dapat menghasilkan pemahaman yang dangkal, di mana siswa mungkin saja mampu menyelesaikan soal matematika tapi belum tentu mereka memahami konsep dibaliknya.
Ini tuh bener-bener terjadi dalam dunia pendidikan, banyak sekali siswa yang tidak mampu memahami konsep awal sebagai pondasi mereka dalam mengerjakan soal-soal matematika. Kebanyakan siswa sekarang itu hanya melihat bagaimana penyelesaian dan bagaimana prosedur dalam menyelesaikan soal matematika tanpa mengetahui seperti apa prosedur itu terbentuk dan bagaimana menerapkan konsep-konsep dalam menyelesaikan soal matematika.
Apalagi sekarang dengan kemajuan teknologi yang luar biasa ketika mendapatkan soal atau masalah siswa bisa menggunakan gawai untuk dapat menemukan jawaban dari permasalahan atau soal yang ada, tanpa mereka mencari tahu bagaimana dasarnya? bagaimana konsep awalnya dalam menyelesaikan soal tersebut?.
Nah ini merupakan tantangan besar bagi seorang guru ketika memberikan tugas , guru harus benar-benar memastikan siswa mengerti konsep dasar dalam menyelesaikan tugas yang diberikan, selain itu juga dalam pembelajaran guru harus berperan aktif untuk menggali informasi apakah siswa ini sudah memahami pembelajaran yang telah dilangsungkan dengan cara menciptakan pembelajaran interaktif seperti tanya jawab setelah pembelajaran untuk benar-benar mengukur apakah siswa ini paham dengan pembelajaran yang telah kita ajarkan.
Dan juga guru bisa mengulangi pembelajaran yang ketika diukur pemahaman siswa terkait konsep awal matematika itu masih banyak yang belum mengerti jadi guru bisa mengulangi pembelajaran agar dapat membantu siswa memahami konsep-konsep awal.
Nama : Andi Nurfika
BalasHapusNPM : 2386206017
Kelas : VB PGSD
Dari yang saya baca materi dari kedua ahli di atas ini intinya ngasih gambaran kalau belajar matematika itu nggak cuma Apa rumus doang. Brownell di sini ngajarin bahwa anak harus ngerti kenapa sebuah rumus atau cara itu dipakai. jadi bukan cuma nyontek langkah-langkah, tapi benar-benar paham konsepnya. Sementara van Egen lebih ke anak buat eksplorasi sendiri biar mereka bisa nemuin pola dan makna matematikanya. Kalau dua dari pendekatan Ini digabung, belajar matematika jadi lebih hidup dan gampang nyangkut di otak
Nama : Andi Nurfika
BalasHapusNPM : 2386206017
Kelas : VB PGSD
Jadi saya mendapatkan hal yang menarik pada bagian yang mengatakan kalau konsep harus dipahami lewat alat peraga, diskusi, dan eksplorasi. Soalnya anak SD itu belajar paling gampang kalau bisa melihat menyentuh dan mencoba langsung apa yang mereka pelajari. Pendekatan brownell cocok buat ngenalin konsepnya dulu, biar anak nggak bingung titik setelah itu pendekatan dari van Egen bikin anak jadi makin paham lewat kegiatan aktif dan ngobrol bareng teman. Jadinya mereka tuh bukan cuma ngerti, tapi juga bisa jelasin ulang dengan bahasa mereka sendiri.
Nama : Andi Nurfika
BalasHapusNPM : 2386206017
Kelas : VB PGSD
Gabungan teori brownell dan van Egen ini cocok untuk pembelajaran matematika pada zaman sekarang. Guru bisa mulai dari hal yang nyata dahulu, lalu biarin anak bereksplorasi dan mikir sendiri titik diskusi dan refleksi juga penting biar anak bisa ngehubungin konsep yang mereka temukan. kalau model belajar kayak gini diterapkan terus, anak bakal jadi lebih percaya diri ngadepin soal yang beda-beda dan yang paling penting itu mereka jadi merasa matematika itu lebih masuk akal dan nggak menakutkan lagi.