Mengenal Computational Thinking (Berpikir Komputasi) (Part 2)

 

Sejarah Istilah “Computational Thinking”

Istilah “computational thinking” pertama kali digunakan dalam konteks pendidikan matematika pada tahun 1967, berhubungan dengan bahasa pemrograman Logo yang dikembangkan oleh Seymour Papert, Cynthia Solomon, dan Wally Feurzeig. Pada masa itu, tujuan utama pemrograman adalah memahami cara kerja bahasa komputasi, dengan fokus awal pada pengembangan cara berpikir anak-anak mengenai "bagaimana" dan "mengapa" mereka memprogram.

Papert dan timnya melakukan eksperimen untuk menganalisis bagaimana anak-anak mengendalikan pergerakan robot menggunakan instruksi dari bahasa Logo. Robot tersebut dilengkapi pena yang dapat menggambar jalurnya di atas kertas, menghasilkan bentuk-bentuk geometris, misalnya.

Melalui eksperimen ini, Papert dan timnya mengembangkan teori pembelajaran yang disebut Konstruksionisme (Constructionism), yang merupakan cabang dari konstruktivisme Piaget. Secara umum, pendekatan ini menganggap siswa mampu membangun pengetahuan mereka sendiri melalui "tindakan", menciptakan objek konkret yang dapat dibagikan dengan bimbingan guru (Papert, 1985).

Implementasi Awal di Brasil

Pada tahun 1980, eksperimen dengan bahasa Logo dilakukan di Brasil di bawah bimbingan peneliti seperti José Armando Valente dan Léa Fagundes, bekerja sama dengan sistem pendidikan negeri dan swasta. Namun, konstruksionisme dan bahasa pemrograman Logo tidak mendapat perhatian luas dalam praktik sekolah. Hal ini disebabkan, antara lain, keterbatasan laboratorium di sekolah dan model penggunaan komputer (Valente, 1996).

Pergeseran Fokus pada 1990-an

Pada 1990-an, perhatian utama para peneliti beralih ke pertanyaan: untuk apa teknologi informasi dan komunikasi (TIK) digunakan? Fokus pada periode ini bukan pada pemrograman itu sendiri, melainkan pada penerapan alat-alat yang sudah tersedia. Akibatnya, istilah “computational thinking” dan bahasa yang terkait dengannya kehilangan daya tarik di bidang pendidikan matematika, digantikan oleh internet dan berbagai aplikasi lainnya. Namun, para ilmuwan komputer tetap mempelajari tema ini sebagai area kajian tersendiri.

“Computational Literacy” dan Perspektif Baru

Menurut diSessa (2000), komputer dapat menjadi dasar teknis bagi jenis literasi baru, yang ia sebut sebagai “computational literacy”. Berbeda dengan “computer literacy”, computational literacy merujuk pada penggunaan komputer secara alami sesuai dengan kebutuhan pribadi dan profesional yang terus berkembang.

Melalui proses ini, komputer menjadi alat yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, sekaligus berguna untuk mengembangkan bahasa dan konsep lainnya. Dalam perspektif ini, Blikstein (2008) mengusulkan bahwa konsep-konsep ilmiah dan matematis, misalnya, dapat disederhanakan melalui representasi simbolik dan bahasa komputasi.

Relevansi dalam Pendidikan Matematika

Akibatnya, TIK memperoleh fungsi dan perspektif baru dalam pendidikan matematika. Peneliti mulai menganalisis pentingnya merefleksikan di sekolah tentang "bagaimana" dan "mengapa" kita menggunakan TIK tertentu untuk mencapai tujuan dan tindakan sehari-hari. Argumen ini semakin mendapat perhatian melalui artikel yang diterbitkan oleh Jeanette Wing pada tahun 2006. Dalam artikelnya, Wing menyoroti pentingnya berpikir dengan teknologi, bukan hanya menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.


Royal Society (2012, hlm. 29) mendeskripsikan computational thinking sebagai "proses mengenali aspek-aspek komputasi di dunia yang mengelilingi kita dan menerapkan alat serta teknik ilmu komputer untuk memahami dan menganalisis sistem dan proses alam maupun buatan."

Definisi-definisi ini bersifat operasional, tetapi menunjukkan bahwa pemahaman computational thinking erat kaitannya dengan "mengembangkan pendekatan computational thinking yang sesuai untuk siswa K-12," seperti yang dinyatakan dalam laporan Computer Science Teachers Association (CSTA) (Seehorn, 2011, hlm. 10).

Di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Italia, meskipun belum ada konsep spesifik yang terkait dengan computational thinking, relevansi pengembangan pola pikir ini dalam pendidikan telah banyak diteliti. Beberapa publikasi mengakui manfaat dan cakupan pendidikan yang dapat diberikan oleh pola pikir ini (Barr & Stephenson, 2011; Denning, 2009; Hu, 2011; Wing, 2006, 2008, 2011).

Dalam penelitian pustaka yang bertujuan mendefinisikan pendekatan terhadap istilah computational thinking, ditemukan bahwa meskipun telah ada berbagai studi yang menjelaskan pentingnya pola pikir ini dalam pendidikan, istilah tersebut masih belum memiliki definisi atau pendekatan yang seragam dalam seluruh karya ilmiah. Dalam beberapa penelitian, computational thinking sepenuhnya terkait dengan ilmu komputer. Namun, dalam studi seperti yang diusulkan oleh Wing (2006, 2011), terdapat upaya untuk memisahkan computational thinking dari eksklusivitas ilmu komputer. Dengan fokus yang berbeda, penelitian ini bertujuan untuk mengintegrasikan pengembangan pola pikir ini dalam pendidikan. Dengan demikian, pemrograman, yang dulunya merupakan bagian mendasar dari computational thinking, tidak lagi menjadi fitur yang paling signifikan seperti pada bahasa "Logo".

Menghadapi tantangan dalam mendefinisikan dan membangun konsep computational thinking yang umum, CSTA dan International Society for Technology in Education (ISTE) mengusulkan sembilan konsep esensial yang terkait dengan computational thinking, yaitu: pengumpulan data, analisis data, representasi dan analisis data, dekomposisi masalah, abstraksi, algoritma dan prosedur, otomasi, paralelisasi, dan simulasi (CSTA, 2011).

Meskipun telah ada banyak upaya untuk mendefinisikan istilah ini, belum ada konsensus konseptual tentang apa sebenarnya computational thinking itu. Meskipun istilah ini telah dimasukkan dalam kurikulum beberapa negara yang dimana semua referensi terhadap istilah tersebut hanya ditemukan dalam konteks matematika.

Terus, bagaimana penerapan di Indonesia? Tentunya juga ada! Karena, berpikir komputasi berkaitan dengan matematika dan pastinya akan diterapkan dari Sabang sampai Merauke. Kapan Waktunya? kita tunggu saja dan akan di bahas dalam tulisan mendatang.


Referensi

Eloisa Rosotti Navarro  & Maria do Carmo de Sousa. 2023. The concept of computational thinking in mathematics education 



218 Komentar

  1. Nama:siti samsiah handayani
    Kelas:5B
    Npm:2286206070
    Untuk hal ini mungkin guru bisa nih ya mencoba mereka seperti cara berpikir mereka dan keterampilan contohnya memberikan mereka tugas seperti membuat peta sekolah dimana letak perpustakaan, kantor guru dan lainya yang ada dilingkungan sekolah hal ini bisa berupa pemikiran dan dilakukan dengan tindakan oleh siswa hal ini membangun siswa untuk menciptakan objek yang kontret.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nama : parida nur
      kelas : 5 A
      npm : 2286206011

      saya setuju Memberikan tugas membuat peta sekolah adalah cara yang efektif untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir dan keterampilan mereka. Ini adalah contoh tugas yang menggabungkan pemikiran dan tindakan, membantu siswa untuk memahami lingkungan mereka dengan lebih baik dan mengembangkan keterampilan spasial.

      Hapus
  2. Nama:siti samsiah handayani
    Kelas:5B
    Npm:2286206070
    Untuk pemahaman dengan computaltional thingking ini membuat siswa terlatih banyak hal ya didalamnya karna untuk hal memecahkan masalah dan mencari solusi yang tepat tidak mudah untuk siswa hingga guru harus berperan penting didalamnya untuk menunjukkan bahwa ini loh langkah-langkah tepat untuk menyelesaikan nya yang nantinya siswa akan bisa memprogram dan menyelesaikan dengan baik.

    BalasHapus
  3. Nama : St. Khadijah
    Kelas : 5D
    Npm : 2286206106

    Pada era 1990-an, terjadi pergeseran signifikan dalam fokus berpikir komputasi. Sebelumnya, berpikir komputasi lebih menekankan pada aspek teknis pemrograman dan pengembangan perangkat lunak. Namun, memasuki dekade ini, fokus mulai beralih pada bagaimana memecahkan masalah secara sistematis dan efisien menggunakan prinsip-prinsip komputasi.

    BalasHapus
  4. Nama : St. Khadijah
    Kelas : 5D
    Npm : 2286206106

    Halini didorong beberapa faktor.Pertama, kemajuan teknologi kompuuter yang pesat membuat pemrograman menjadi lebih mudah diakses. Bahasa pemrograman yang lebih user-friendly dan perangkat lunak yang lebih intuitif muncul, sehingga fokus tidak lagi hanya terpaku pada sintaks dan algoritma yang rumit. Kedua, perkembangan internet dan teknologi informasi membuka peluang baru dalam penerapan komputasi di berbagai bidang. Ketiga, munculnya kebutuhan untuk menangani masalah-masalah kompleks yang memerlukan pendekatan sistematis dan terstuktur.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nama : parida nur
      kelas : 5 A
      npm : 2286206011

      benar sekali dengan kemajuan teknologi hal ini telah membuka peluang karir yang menarik, memberi solusi inovatif untuk berbagai masalah, dan membentuk masa depan kita.

      Hapus
  5. Nama : St. Khadijah
    Kelas : 5D
    Npm : 2286206106

    Dengan pergeseran fokus ini, berpikir komputasi tidak lagi hanya menjadi keahlian ekslusif para programmer. Konsep-konsep dasar berpikir komputasi, seperti dekomposisi, abstraksi, algoritma, dan pengulan, mulai diajarkan di berbagai jenjang pendidikan, dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Tujuannya adalah untuk membeli individu dengan kemampuan memecahkan masalah secara logis dan efisien, terlepasa dari latar belakang mereka. Hal inii mencerminkan pengakuan akan pentingnya berpikir komputasi sebagai kompetensi yang relevan di berbagai bidang kehidupan, bukan hanya di dunia teknologi.

    BalasHapus
  6. Nama : St. Khadijah
    Kelas : 5D
    Npm : 2286206106

    Dengan mengintegrasikan berpikir komputasi ke dalam pembelajaran matematika, siswa tidak hanya di ajarkan apa yang harus dipelajari, tetapi juga bagaimana yang harus dipelajari, tetapi juga bagaimana mereka dapat mempelajari dan menyelesaikan masalah matematika secara efektif. Mereka dilatih untuk berpikir secara sistematis, logis, dan tersruktuk, sehingga mampu memecahkan masalah yang kompleks dengan pendekatan yang terorganisir. Kemampuan ini sangat penting, tidak hanya untuk menyelesaikan soal-soal matematika di sekolah, tetapi juga untuk menghadapi tantangan di kehidupan nyata yang seringkali memerlukan pemecahan masalah yang sistematis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Diah Anggi Rizkyana
      Kelas : 5D PGSD
      NPM : 2286206107

      dengan pengembangan dan penerapan computational thinking dalam pendidikan terutama dalam bidang matematika. keterampilan ini tidak hanya penting untuk mempersiapkan siswa untuk dunia yang semakin digital, tetapi juga meningkatkan kemampuan mereka untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah secara keseluruhan. pendekatan ini akan membawa dampak positif pada proses belajar mengajar

      Hapus
    2. Achmad Kurniawan
      5D PGSD
      Saya setuju dengan Khadijah karena ini akan membantu siswa dalam berpikir kritis dan mereka dapat belajar memahami komputasi ke dalam matematika karena hal ini penting untuk membantu siswa dalam melakukan sebuah persiapan karena zaman sekarang digital semakin ramai di gunakan dan hal ini bisa membantu siswa untuk mencari informasi dan memecahkan sebuah permasalahan yang ada.

      Hapus
  7. Nama : St. Khadijah
    Kelas : 5D
    Npm : 2286206106

    Salah satu tantangan utama dalam implementasi CT di Brasil adalah kurangnya sumber daya dan infrastruktur yang memadai. Banyak sekolah, terutama di daerah pedesaan, belum memiliki akses yang cukup terhadap teknologi komputer dan internet yang dibutuhkan untuk mendukung pembelajaran CT yang efektif. Selain itu, ketersediaan guru yang terlatih dalam bidang CT juga masih terbatas. Oleh karena itu, upaya peningkatan kapasitas guru melalui pelatihan dan pengembangan profesional sangatlah krusial.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Aulia Zalzabila
      Kelas: 5D
      Tapi disini yang dibahas tentang berfikir komputasi atau computional thinking, bukan teknologi komputer

      Hapus
  8. Nama:siti samsiah handayani
    Kelas:5B
    Npm:2286206070
    Dari sejarahnya saja bisa dilihat ya pemikiran yang diprogramkan ini memecahkan masalah dengan tidak gegabah karna haris dicari tau dulu permasalahan yang dialami hingga menjadikan solusi yang didapatkan juga tepat hingga nanti cara siswa ini bisa mengenal istilah "mengapa" "Bagaimana" Seperti cara mereka untuk mencari tahu suatu pembelajaran yang nantinya akan dipecahkan jika sudah tau langkah yang mereka kerjakan itu tepat.

    BalasHapus
  9. Nama:siti samsiah handayani
    Kelas:5B
    Npm:2286206070
    Pengembangan pola pikir ini memang udah digunakan dibeberapa negara termasuk Amerika karna konsep dari computaltional thingking ini relevan gitu ya untuk mengembangkan pola pikir siswa kira-kira jika digunakan di Indonesia bagaimana ya hal ini bagus sih jika digunakan pemikiran siswa akan lebih terprogram untuk menyelesaikan suatu malah mencari solusi dengan solusi yang relevan dengan apa yang mereka pahami atau jalani.

    BalasHapus
  10. Nama:siti samsiah handayani
    Kelas:5B
    Npm:2286206070
    sebelum digunakan kepada siswa lebih baiknya guru lebih dahulu dikasih konsep tentang computaltional thingking ini si karna ga mudah juga di implementasi begitu saja tanpa latihan atau pemahaman yang tepat dari guru karna guru ini adalah patokan utama bisa dibilang nahkoda untuk mencapai tujuan pembelajaran yang baik maka pemahaman tentang computaltional thingking ini juga harus baik agar mudah mengaplikasikan kepada siswa gini loh cara penyelesaian gitu.

    BalasHapus
  11. Nama:Oktavia pega wete
    Kelas:5B
    Npm: 2286206019
    Setela saya membaca Saya baru tahu bahwa istilah computational thinking pertama kali diperkenalkan oleh Seymour Papert. Ini menunjukkan bahwa konsep ini sebenarnya sudah cukup lama berkembang.Sejarah istilah ini menarik karena menunjukkan bagaimana pemikiran komputasi berkembang seiring dengan kemajuan teknologi,Dengan memahami sejarahnya, kita jadi tahu bahwa berpikir komputasi tidak hanya untuk pemrogram, tapi untuk semua orang yang ingin memecahkan masalah dengan cara logis.

    BalasHapus
  12. Nama : Oktavia Pega wete
    Kelas: 5B
    Npm: 2286206019
    Langkah Brasil menjadi contoh bahwa pendekatan pendidikan yang inovatif dapat membantu siswa memahami cara berpikir secara sistematis sejak dini.saya sangat kagum dengan cara brasil, mreka mulai mulai menerapkan berpikir komputasi di sekolah dasar. Mereka fokus pada pengenalan logika tanpa menggunakan komputer langsung.Brasil menunjukkan bahwa berpikir komputasi bisa diajarkan dengan metode sederhana dengan bahasa logo.Implementasi ini membuktikan bahwa berpikir komputasi bukan hanya untuk negara maju, tapi bisa diterapkan di berbagai negara, termasuk Indonesia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Oktafiana Rosanta Kapi
      NPM : 2286206112
      Kelas: 5 D
      Ya saya setuju, karena Brasil telah menerapkan pemikiran komputasional di sekolah dasar. Mereka fokus pada pengenalan logika tanpa bergantung pada komputer.
      Mereka menggunakan metode sederhana dan bahasa pemrograman Logo. Contoh ini menunjukkan bahwa pemikiran komputasional tidak hanya untuk negara maju dan dapat diadaptasi ke berbagai konteks.

      Hapus
  13. Nama: Oktavia pega wete
    Kelas: 5B
    Npm: 2286206019
    Indonesia bisa belajar dari Brasil dengan memulai dari hal-hal sederhana, seperti mengajarkan pola pikir algoritma menggunakan aktivitas harian,Implementasi awal di Brasil menunjukkan bahwa berpikir komputasi bisa diterapkan tanpa teknologi canggih, hanya dengan pendekatan kreatif.Dengan melihat contoh dari Brasil, saya yakin berpikir komputasi dapat diterapkan di kurikulum Indonesia dengan pendekatan sederhana dan kontekstual.Pemerintah sebaiknya menyediakan panduan berbasis praktik sederhana seperti di Brasil agar guru lebih mudah mengajarkan konsep ini.

    BalasHapus
  14. Nama : Maria Fransiska Muda
    Kelas : 5B

    computational literacy menurut diSessa adalah suatu pendekatan yang memungkinkan kita untuk memahami dan memanfaatkan teknologi secara lebih mendalam. Ini bukan hanya soal menggunakan komputer, tetapi juga memahami cara kerja teknologi dan bagaimana kita dapat berpikir secara logis, terstruktur, dan kreatif untuk memecahkan masalah.

    BalasHapus
  15. Nama : Maria Fransiska Muda
    Kelas : 5B

    Dengan literasi komputasi, kita dapat meningkatkan keterampilan berpikir kita, menciptakan inovasi, dan menggunakan teknologi secara lebih efektif di berbagai aspek kehidupan. Hal ini menjadi keterampilan yang sangat penting di era digital saat ini, di mana hampir setiap aspek kehidupan kita bergantung pada teknologi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nama : parida nur
      kelas : 5 A
      npm : 2286206011

      saya setuju Seperti yang Anda sebutkan, hampir semua aspek kehidupan kita saat ini bergantung pada teknologi. Dari komunikasi dan pendidikan hingga pekerjaan dan hiburan, literasi komputasi menjadi kunci untuk berpartisipasi penuh dan sukses dalam masyarakat digital. Tanpa literasi komputasi yang memadai, kita bisa tertinggal dan kesulitan beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang cepat.

      Hapus
  16. Nama : Maria Fransiska Muda
    Kelas : 5B

    Refleksi tentang "bagaimana" dan "mengapa" kita menggunakan TIK dalam berpikir komputasi di pembelajaran matematika adalah langkah penting. Menurut saya, hal ini tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep matematika, tetapi juga mengajarkan mereka untuk berpikir kritis tentang penggunaan teknologi dan memastikan bahwa teknologi digunakan dengan cara yang tepat dan efektif untuk mendukung pembelajaran mereka. Hal ini membantu siswa tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pemikir yang lebih matang dan terampil dalam menggunakan alat digital untuk memecahkan masalah matematika.

    BalasHapus
  17. Nama : Maria Fransiska Muda
    Kelas : 5B

    Royal Society mendeskripsikan pentingnya berpikir komputasi dalam memahami dunia di sekitar kita. Dengan mengenali aspek-aspek komputasi dan menerapkan alat serta teknik ilmu komputer, kita bisa lebih baik menganalisis, memahami, dan memecahkan masalah yang ada, baik itu dalam sistem alami atau sistem buatan. Pendekatan ini sangat berguna, tidak hanya dalam sains dan teknologi, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari dan pengambilan keputusan di dunia yang semakin kompleks ini.

    BalasHapus
  18. Nama : Maria Fransiska Muda
    Kelas : 5B

    Menurut saya penerapan berpikir komputasi di Indonesia terlebih dalam pendidikan masih berkembang, dipengaruhi oleh perkembangan teknologi di negara-negara maju. Indonesia sudah mulai memperkenalkan pemprograman dan kursus komputer di sekolah-sekolah, namun masih ada tantangan seperti keterbatasan infrastruktur dan kurangnya keterampilan guru.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Maria Fransiska Muda
      Kelas : 5B

      Meski dengan menghadapai berbagai tantangan, langkah yang tepat dan dukungan lebih banyak, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengembangkan berpikir komputasi di pendidikan, sehingga memungkinkan generasi mendatang bisa lebih terampil dalam teknologi dan pemecahan masalah.

      Hapus
    2. Nama : Maria Fransiska Muda
      Kelas : 5B

      Dengan dukungan dari pemerintah, lembaga pendidikan, serta akses ke platform pembelajaran digital, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengintegrasikan berpikir komputasi dalam sistem pendidikannya. Jika tantangan ini dapat diatasi, Indonesia dapat menghasilkan generasi yang lebih siap menghadapi tantangan dunia digital dan mampu memanfaatkan teknologi untuk memecahkan berbagai masalah di masa depan.

      Hapus
  19. Nama : Teovani Mela
    Kelas : 5C PGSD
    NPM : 2286206065

    Jadi, jauh sebelum komputer menjadi terkenal seperti masa saat ini, konsep computational thinking sudah mulai terbentuk sejak tahun 1967. Penggunaan bahasa pemograman Logo terhadap sistem pendidikan matematika adalah langkah pertama yang cerdas untuk mengenalkan konsep pemograman kepada siswa. Pengujian dan percobaan terhadap robot Logo merupakan cara yang kreatif untuk mengajarkan konsep pemrograman dengan visual dan interaktif.

    BalasHapus
  20. Kita bisa melihat sejarah perkembangan computational thinking yang menggambarkan pentingnya mengajarkan dasar pemrograman sejak masih dini. Karena bukan hanya melatih logika anak tapi juga dapat mempersiapkan generasi muda penerus bangsa untuk menghadapi zaman teknologi serba digital ini. Seymour Papert mempunyai kontribusi yang sangat banyak terhadap pengembangan konsep computational thinking. Sehingga menjadi pendekatan yang berfokus terhadap pembelajaran modern/canggih.

    BalasHapus
  21. Nama : Teovani Mela
    Kelas : 5C PGSD
    NPM : 2286206065

    Menurut saya melalui pengujian dan percobaan terhadap logo peserta didik diajarkan untuk berpikir komputasional, dapat memecahkan masalah, dan bisa jadi peserta didik yang kreatif. Keterampilan dan kemampuan tersebut sangat diperlukan pada masa sekarang yang serba digitial. Logo juga menawarkan bagaimana cara agar menyenangkan pada saat belajar pemrograman. Jika kita melihat robot mengikuti sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh peserta didik, sehingga peserta didik akan lebih merasa termotivasi dan mereka mau terlibat dalam proses pembelajaran yang memang diharapkan.

    BalasHapus
  22. Nama : Teovani Mela
    Kelas : 5C PGSD
    NPM : 2286206065

    Dari apa yang saya baca, Logo bisa digunakan untuk mengajarkan kepada peserta didik berbagai konsep seperti matematika dan ilmu komputer. Bahkan Logo bisa juga diadaptasi untuk berbagai tingkatan umur dan kemampuan serta keterampilan. Jika guru memahami apa itu konsep dasar pemrograman melalui Logo maka akan mempermudah peserta didik untuk mempelajari bahasa pemograman yaitu Python, Java pada masa akan datang, masa era digital.

    BalasHapus
  23. Nama : Teovani Mela
    Kelas : 5C PGSD
    NPM : 2286206065

    Dari apa yang saya baca saya mendapatkan beberapa point yaitu timbulnya berbagai macam bahasa dan perangkat pemrograman yang baru mungkin bisa membuat Logo terlihat kurang canggih. Akan tetapi Logo bisa dikombinasikan antara perangkat dengan teknologi modern contohnya mikrokontroler dan aplikasi berbasis web untuk membuat Logo lebih menarik, relavan dan bisa menarik peminat. Namun dengan itu semua bahkan pada masa sekarang sekolah masih banyak yang belum punya fasilitas tersebut serta guru yang cukup memahami untuk mengajarkan pemrograman menggunakan Logo.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Diah Anggi Rizkyana
      Kelas : 5D PGSD
      NPM : 2286206107

      saya setuju dengan pendapat anda pentingnya keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah dalam pendidikan khususnya dalam matematika. computational thinking lebih dari sekadar pemograman ini mencerminkan pendekatan sistematis dalam menyelesaikan masalah yang dapat diterapkan di berbagai bidang titik untuk memaksimalkan potensi pembelajaran ini, penting untuk mengintegrasikan konsep ke dalam kurikulum memberikan pelatihan kepada guru dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar melalui proyek kolaboratif. dengan cara ini siswa akan lebih siap menghadapi tantangan di dunia modern yang semakin kompleks ini

      Hapus
  24. Nama: Selly Marsenia
    Kelas: PGSD 5A
    Npm: 2286206049

    Berarti tujuan utama diciptakannya pemprograman itu adalah untuk memahami bagaimana cara kerja bahasa dalam komputasi, dengan fokus awalnya itu pada pengembangan cara berpikir anak-anak tentang bagaimana dan mengapa mereka memprogram.

    BalasHapus
  25. Nama: Selly Marsenia
    Kelas: PGSD 5A
    Npm: 2286206049

    Komputer itu memang sudah menjadi kebutuhan sehari-hari kita, apalagi orang-orang yang sehari-harinya bekerja di depan layar komputer, seperti desainer, akuntan, programmer, editor, dan masih banyak lagi pekerjaan lainnya. Hal tersebut diakibatkan, karena perkembangan teknologi yang begitu pesat. Jadi, untuk memberikan informasi atau menerima informasi itu semua diakses menggunakan teknologi, seperti komputer tadi, yang dimana dibutuhkan untuk kegiatan sehari-hari kita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nama : Parida nur
      kelas : 5 A
      npm : 2286206011

      saya setuju dengan adanya teknologi sangat memberi kemudahan pekerjaan seperti Komputer dapat mengotomatiskan berbagai tugas yang berulang dan memakan waktu, sehingga membebaskan waktu dan energi untuk tugas-tugas yang lebih kompleks dan kreatif. Internet, yang diakses melalui komputer, memberikan akses yang luar biasa ke informasi.

      Hapus
  26. Nama: Selly Marsenia
    Kelas: PGSD 5A
    Npm: 2286206049

    Teknologi memang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari kita, seperti komputer ini. Apalagi bermanfaat bagi pendidik. Sehingga membuat pendidik bisa mengakses dan mencari informasi dari berbagai sumber untuk meningkatkan kualitas mengajar dikelas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Uswatun khasanah
      Kelas :5A
      Npm:2286206010
      Meski bermanfaat bagi pendidik, namun menurut saya masih banyak pendidik yang tidak dapat memahami dalam mengakses teknologi komputer terutama bagi tenaga pendidik yang sudah lansia.

      Hapus
  27. Nama: Selly Marsenia
    Kelas: PGSD 5A
    Npm: 2286206049

    Saya setuju juga soal pendapat wing yang dimana beliau mengatakan pentingnya berpikir dengan teknologi, bukan hanya bisa menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Yang artinya beliau menekankan pemahaman tentang teknologi itu harus diperdalam, bukan hanya sekedar memiliki keterampilan saja. Dengan digunakannya teknologi untuk kehidupan sehari-hari kita, perlu juga dibarengi dalam berpikir kritis untuk memecahkan suatu masalah dan mencari solusi dari permasalah tersebut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Uswatun Khasanah
      Kelas: 5A
      Npm: 2286206010
      Namun bagaimana dengan generasi sekarang ini yang kebanyakan mereka hanya mengandalkan teknologi tanpa ingin berpikir terlebih dahulu, bukankah hal ini akan membuat generasi masa kini akan semakin memburuk, dan bahkan bisa mereka akan susah berfikir kritis, dan akan kesulitan dalam mengutarakan pendapat apabila ditanya secara langsung

      Hapus
  28. Nama: Selly Marsenia
    Kelas: PGSD 5A
    Npm: 2286206049

    Selain itu, seorang pendidik juga harus bisa menggunakan teknologi, supaya pendidik bisa menciptakan lingkungan belajar yang nyaman, sehingga dapat melibatkan siswa dalam pembelajaran dikelas yang menyenangkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nama : parida nur
      kelas : 5 A
      npm : 2286206011

      benar sekali Pendidik yang mampu memanfaatkan teknologi dengan baik dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih menarik, efektif, dan menyenangkan bagi siswa. Teknologi dapat membantu meningkatkan akses ke sumber belajar, memfasilitasi pembelajaran individual, dan meningkatkan komunikasi antara guru dan siswa.

      Hapus
  29. Nama: Selly Marsenia
    Kelas: PGSD 5A
    Npm: 2286206049

    Menurut saya, Computational thinking itu sangat penting dalam pendidikan, alasannya untuk melatih pola pikir siswa, agar siswa mampu berpikir kritis, bisa memecahkan masalah dan mencari solusi dari masalah tersebut, menciptakan kreativitas dan inovasi. Sehingga, siswa mengalami perkembangan pola pikirnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nama : parida nur
      kelas : 5 A
      npm : 2286206011

      saya setuju dengan CT Mereka belajar untuk menanyakan pertanyaan yang tepat, mencari bukti, dan mengemukakan argumen yang logis dan Mereka belajar untuk memecah masalah besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, mengembangkan strategi pemecahan masalah, dan menguji solusi

      Hapus
  30. Nama : Teovani Mela
    Kelas : 5C PGSD
    NPM : 2286206065

    Dari yang saya baca juga, saya medapatkna point pemrograman yang cocok untuk mengajarakan pemrograman terhadap peserta didik. Yang pertama ada Pyhton karena sintaks yang digunakan sederhana dan lebih mudah dibaca, menjadikannya cocok untuk mempelajari konsep pemrograman yang dasar. Banyak juga digunakan dalam bemacam-macam bidang, seperti data science dan maching learning. Sehingga Python ini cocok untuk peserta didik yang memang sudah memiliki dasar-dasar logika pemrograman dan mereka ingin memperdalam lagi bahasa pemrograman.

    BalasHapus
  31. Nama : Teovani Mela
    Kelas : 5C PGSD
    NPM : 2286206065

    Yang kedua ada Javascript, Javascript menggunakan bahasa yang relatif lebih populer dan biasanya digunakan untuk membuat website interaktif. Serta, lebih banyak sumber daya pembelajaran tersedia yang dapat dipelajari peserta didik. Sehingga menjadikan Javascript ini cocok untuk peserta didik yang dimana mereka itu tertarik akan pengembangan web.
    Yang ketiga ada Blockly, Blockly lebih tertuju pada konsep pemrograman yang lebih dalam. Yang biasanya digunakan untuk belajar bermacam-macam bahasa pemrograman yaitu Python dan Javascript seperti yang sudah dijelaskan tadi. Sehingga menjadikan Blockly ini cocok untuk peserta didik yang punya kemauan untuk beralih dari belajar pemrograman visual menjadi belajar pemrograman teks.

    BalasHapus
  32. Nama: Selly Marsenia
    Kelas: PGSD 5A
    Npm: 2286206049

    Pada bacaan part 1, Computational thinking itu dalam dunia pendidikan adalah sebuah pendekatan yang dimana mengajarkan kepada siswa bagaimana cara dalam memecahkan masalah, yang dilakukan secara terstruktur dan logis. Yang dimana terdapat empat teknik utama yang ada didalamnya yaitu dekomposisi, abstraksi, pengenalan pola, dan algoritma. Jika siswa menerapkannya, siswa dapat mengembangkan keterampilan dalam berpikir kritis dan kreatif.

    BalasHapus
  33. Nama: Selly Marsenia
    Kelas: PGSD 5A
    Npm: 2286206049

    Selain itu, Computational thinking ini dapat di terapkan pada mata pelajaran. Pada mata pelajaran informatika dan dapat diterapkan juga pada mata pelajaran matematika dan bahasa. Disinilah peran pendidik yang dimana pendidik harus mampu menguasai teknologi, ilmu yang didapat oleh pendidik dapat diajarkan kepada siswa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Diah Anggi Rizkyana
      Kelas : 5D PGSD
      NPM : 2286206107

      seringkali guru memiliki keterbatasan dalam mengintegrasikan konsep ini ke dalam kurikulum mereka titik ada juga potensi kesalahpahaman tentang computational thinking yang hanya dianggap sebagai kemampuan teknis semata tanpa menyadari pentingnya keterampilan berpikir logis dan strategis sehingga terkadang computational thinking kurang menekankan pada aplikasinya dalam konteks kehidupan sehari-hari di kelas

      Hapus
  34. Nama: Riska Wanti
    Kelas: 5 A PGSD
    NPM: 2286206004

    Seperti penjelasan diatas yang menyebutkan bahwa komputer menjadi alat yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari menurut saya sangat benar karena mempermudah berbagai aktivitas seperti komunikasi, pekerjaan, pendidikan, hiburan, dan pengelolaan data. Dengan kemampuan multitasking dan akses cepat ke informasi, komputer meningkatkan efisiensi dan produktivitas, serta mendukung hampir semua aspek kehidupan modern di era digital.

    BalasHapus
  35. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  36. Nama: Exsandra Laili S.A
    Kelas: 5B
    NPM: 2286206043

    Berpikir komputasi adalah keterampilan yang membantu kita memecahkan masalah kompleks dengan pendekatan logis dan sistematis, layaknya cara komputer bekerja. Konsep computational thinking mengajarkan kita untuk memecahkan masalah besar menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah ditangani, yang dikenal dengan istilah decomposition. Dalam berpikir komputasi, kita belajar mengenali pola atau kesamaan dalam data dan masalah, sehingga dapat menemukan solusi yang lebih efektif.
    Salah satu elemen penting dalam computational thinking adalah abstraction yaitu fokus pada hal-hal penting dan mengabaikan detail yang tidak relevan. Berpikir komputasi melibatkan langkah-langkah sistematis untuk menemukan solusi, seperti membuat algoritma yang jelas dan dapat diulang.

    BalasHapus
  37. Nama: Exsandra Laili S.A
    Kelas: 5B
    NPM: 2286206043

    Computational thinking bukan hanya untuk programmer atau ilmuwwan komputer, tapi bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menyelesaikan berbagai persoalan. Dengan menggunakan berpikir komputasi, kita dapat memecahkan masalah yang rumit dengan lebih terstruktur, sehingga prosesnya menjadi lebih efisien. Kemampuan untuk berpikir secara komputasi penting di era digital ini karena hampir semua aspek kehidupan kita terhubung dengan teknologi.

    BalasHapus
  38. Nama: Exsandra Laili S.A
    Kelas: 5B
    NPM: 2286206043

    Computational thinking membantu siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan adaptif, sehingga sangat bermanfaat dalam dunia pendidikan. Melalui pendekatan computational thinking, kita diajarkan untuk tidak takut menghadapi masalah yang rumit karena ada metode untuk menyelesaikannya. Salah satu aspek menarik dari berpikir komputasi adalah memanfaatkan logika dan matematika untuk mencari solusi optimal.
    Pemahaman tentang computational thinking dapat membantu kita memahami bagaimana teknologi bekerja, mulai dari aplikasi hingga kecerdasan buatan. Dalam proses pembelajaran computational thinking, kita dituntut untuk terus melatih keterampilan analisis dan pengambilan keputusan.

    BalasHapus
  39. Nama: Exsandra Laili S.A
    Kelas: 5B
    NPM: 2286206043

    Computational thinking membuat kita lebih percaya diri saat mengahdapi tantangan, karena kita tahu cara memetakan masalah secara terstruktur. Dengan berpikir komputasi, kita dapat membanguun solusi yang bersifat general, sehingga bisa diaplikasikan untuk berbagai situasi serupa,
    Computational thinking mengajarkan pentingnya langkah demi langkah yang terorganisir untuk mencapai hasil yang diinginkan. Salah satu keuntungan berpikir komputasi adalah meningkatkan kemampuan bekerja sama, terutama dalam tim yang membutuhkan pemecahan masalah bersama. Berpikir komputasi juga melatih kita untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang sebelum menentukan solusi terbaik. Konsep debugging dalam berpikir komputasi mengajarkan kita untuk tidak takut gagal, karena kesalahan adalah bagian dari proses belajar.

    BalasHapus
  40. Nama: Exsandra Laili S.A
    Kelas: 5B
    NPM: 2286206043

    Computational thinking membuat kita lebih memahami hubungan antara input, proses, dan output dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menerapkan berpikir komputasi tanpa sadar, seperti saat membuat daftar belanja atau merencanakan perjalanan. Berpikir komputasi sangat relevam dalam pengembangan teknologi, tetapi juga bisa diaplikasikan untuk memahami pola perilaku manusia.
    Computational thinking membantu kita menghemat waktu dan tenaga karena solusinya dirancang untuk mempermudah pekerjaan kita. Salah satu tantangan dalam belajar computational thinking adalah bagaimana membiasakan diri untuk berpikir secara terstruktur, dengan menguasai computational thinking, kita dapat memanfaatkan teknologi dengan lebih cerdas dan efisien.

    BalasHapus
  41. Nama: Exsandra Laili S.A
    Kelas: 5B
    NPM: 2286206043

    Computational thinking mendorong inovasi karena membantu kita melihat peluang baru dari masalah yang ada. Penguasaan berpikir komputasi membuka pintu untuk memahami konsep teknologi yang lebih kompleks, seperti pemrograman atau analisis data. Computatinal thinking bukan sekedar keterampilan teknis, tetapi juga cara berpikir yang bisa digunakan untuk memecahkan masalah apapun. Salah satu keuntungan utama computational thinking adalah membantu kita membuat solusi yang tahan lama dan dapat diandalkan, belajar berpikir komputasi sejak dini akan membekali generasi muda dengan kemampuan analitis dan kreatif yang sangat dibutuhkan dimasa depan.

    BalasHapus
  42. Nama: Maria yosevina
    Kelas:5A
    Npm:2286206017
    Kita bisa Hubungkan dengan literasi digital
    Menyoroti hubungan berpikir komputasi dengan kemampuan literasi digital akan membantu pembaca memahami relevansi konsep ini di era teknologi.

    BalasHapus
  43. Nama: Maria yosevina
    Kelas: 5 A
    Npm:2286206017
    Dengan berpikir komputasi pada aktivitas harian kita bisa Merencanakan jadwal belajar,Mengatur anggaran belanja dan
    Menganalisis pilihan terbaik untuk menyelesaikan tugas.

    BalasHapus
  44. Nama: Maria yosevina TriDarmawati
    Kelas : 5A
    Npm :2286206017
    Berpikir komputasi untuk membantu memecahkan masalah secara efektif Contohnya Jika ingin membuat aplikasi belajar, pecah menjadi langkah seperti desain antarmuka, pengumpulan materi, dan pengkodean.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Uswatun khasanah
      Kelas: 5A
      Npm: 2286206010
      Tetapi menurut saya point tersebut tidak untuk menyeluruh pada setiap pendidik bukan. Ini mungkin hanya pada kejuruan tertentu menurut saya

      Hapus
  45. Nama: Maria yosevina TriDarmawati
    Kelas:5 A
    Npm:2286206017
    Pendekatan ini membantu membangun pola pikir logis dan kreatif yang dapat diterapkan di berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, pekerjaan, dan pengambilan keputusan.

    BalasHapus
  46. Nama : Maria Elisa Ugha Wua Bhoko
    Npm : 2286206024
    Kelas : V A

    Dari penjelasan di atas terkait bagaimana berpikir komputasi ini di bentuk & di kembangkan, dapat kita simpulkan bahwa memang sangat di perlukan pertimbangan yang matang sebelum mengambil keputusan. Pola pikir ini mengajarkan anak untuk ketika berhadapan dengan soal/masalah, mereka perlu menelusuri dengan baik, perlu memahami serta mampu perlu mempertimbangkan segala nya dengan baik. Anak-anak saat masih duduk di SD, sudah di harapkan untuk mampu menerapkan pemikiran ini, seperti *Bagaimana* & *mengapa* .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Maria Elisa Ugha Wua Bhoko
      Npm : 2286206024
      Kelas : V A

      Artinya bahwa dengan cara atau pemikiran ini, anak anak dari usia SD pun sudah di harapkan untuk mampu bersikap & berpikir secara teratur & baik. Dengan tenang menghadapi soal/masalah kemudian membaca, memahami, lalu mencari tahu penyebab serta mencari jalan keluarnya. Tidak lupa dengan bantuan komputer juga untuk menopang anak menyelesaikan soal/masalah.

      Hapus
    2. Nama: Uswatun khasanah
      Kelas : 5A
      Npm: 286206010
      Yaa saya setuju dengan hal tersebut namun jika untuk jenjang SD terlebih untuk kelas 1 menurut saya tidak semua anak mampu untuk menerapkan pemikiran bagaimana dan mengapa ini

      Hapus
    3. nama : parida nur
      kelas : 5 A
      npm : 2286206011

      saya setuju dengan ct membutuhkan pertimbangan matang dan mengajarkan anak-anak untuk berpikir kritis sebelum mengambil keputusan. Ini bukan hanya tentang menghafal fakta atau mengikuti instruksi, melainkan tentang proses berpikir yang sistematis dan terstruktur.

      Hapus
  47. Nama : Maria Elisa Ugha Wua Bhoko
    Npm : 2286206024
    Kelas : V A

    Komputer/teknologi sendiri seperti yang kita ketahui saat ini bahwa sangat amat berkaitan dengan segala aspek kehidupan masyarakat. Anak mampu menggunakan komputer atau teknologi lainnya dengan baik dan benar juga merupakan sebuah harapan baik yang sering kali kita dengar. Tinggal pengawasan dari orang tua dan guru yang perlu membimbing anak dalam menggunakan teknologi saat ini agar sekiranya dapat berguna bagi anak seperti yang di sampaikan pada materi ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nama : parida nur
      kelas : 5 A
      npm : 2286206011

      saya setuju mungkin dengan kerja sama Dengan bimbingan yang tepat dari orang tua dan guru, anak-anak dapat memanfaatkan teknologi untuk belajar, berkembang, dan berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka dengan cara yang positif dan bertanggung jawab. Mereka dapat menggunakan teknologi sebagai alat untuk memperluas pengetahuan, mengembangkan kreativitas, dan membangun koneksi sosial yang bermakna.

      Hapus
  48. Nama ; Maharani Ananta Putri
    Kelas ; 5A
    Npm : 2286206007

    Setelah saya baca ternyata istilah ''computational thinking'' pertama kali digunakan dalam konteks pendidikan matematikan pada tahun 1967,yang berhubungan dengan pemrograman logo yang dikembangkan oleh Seymour papert,Cynthia Solomon,dan wally Feuzeig.

    BalasHapus
  49. Nama : Maharani ananta putri
    Kelas : 5A
    Npm : 2286206007

    Papert dan timnya melakukan ekperimen untuk menganalisis anak - anak mengendalikan pengerakan robot emnggunakan instruksi dari bahasa Logo.

    BalasHapus
  50. Nama ; Maharani ananta putri
    Kelas ; 5A
    Npm ;2286206007

    Robot tersebut dilengkapi pena yang dapat mengga,barkan jalurnya di atas kertas,menghasilkan bentuk - bentuk geometris,misalnya.Melalui ekperimen ini ,Papert dan para timnya melakukan pengembangan teori pembelajaran yang disebut Konstruksionisme ( Constructionism ),yang merupakan cabang dari konstruktivisme piaget.

    BalasHapus
  51. Nama ; Maharani ananta puti
    Kelas : 5A
    Npm : 2286206007

    Di Brazil melakukan ekperimen dengan bahasa Logo pada tahun 1980,mereka melakukan ekperimen dengan bahasa Logo dibawah bimbingan pneliti seperti Jose ArmandoValente dan Lea Fagundes,bekerja sama dengan sistem pendidikan negeri dan swasta.

    BalasHapus
  52. Nama : Maharani Ananta Putri
    Kelas ; 5A
    Npm : 2286206007

    Setelah saya baca menurut diSessa ( 2000),komputer dapat menjadi dasar teknis bagu jenis literasi baru, yang disebut dengan ''computational literacy''.Computational literacy merujuk pada penggunaan komputer secara alami sesuai dengan kebutuhan pribadi dan profesional yang terus berkembang.

    BalasHapus
  53. Nama : Maharani Ananta Putri
    Kelas : 5A
    Npm : 2286206007

    Komputer tidak bisa di pisahkan dalam kehidupan sehari - hari ,banyak sekali manfaat dari kegunaan komputer ini apalagi untuk seorang pekerja kantor dapat mempermudah dan mempercepat pekerjaan.

    BalasHapus
  54. Nama : Maria Elisa Ugha Wua Bhoko
    Npm : 2286206024
    Kelas : V A

    Seperti pada materi sebelumnya, dari awal berkembangnya pemikiran ini sangat dibutuhkan pertimbangan, dll nya dalam memecahkan dan menyelesaikan sebuah masalah/soal. Seperti dengan kata "Mengapa" dan "Bagaimana", ini merupakan kata yang mengandung keingintahuan serta penelusuran lebih dalam terkait masalah/soal yang di hadapi, sehingga kita tidak gegabah dalam menghadapi & menyelesaikan soal/masalah.

    BalasHapus
  55. Nama : Maria Elisa Ugha Wua Bhoko
    Npm : 2286206024
    Kelas : V A

    Seiring dengan perkembangan zaman, seperti yang sudah di jelaskan di atas, pemikiran ini selalu mengalami perkembangan, dengan di dahului tindakan pencobaan/eksperimen yang kemudian memungkinkan untuk di gunakan, juga tidak terlepas dari teknologi. Saya sepakat bahwa komputer/teknologi menjadi alat yang tidak dapat di pisahkan dari kehidupan sehari-hari, sekaligus berguna untuk mengembangkan bahasa dan konsep lainnya. Sejauh ini, komputer/teknologi banyak mengambil peran dalam menyelesaikan soal/permasalahan manusia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nama : parida nur
      kelas : 5 A
      npm : 2286206011

      saya setuju Komputer mampu memproses dan menganalisis data dalam jumlah besar dengan cepat dan efisien. Ini memungkinkan kita untuk mengidentifikasi pola, membuat prediksi, dan mengambil keputusan yang lebih tepat berdasarkan data. menurut saya tergantung ke pengguna teknologi nya mau menggunakan dengan cara negatif atau positif.

      Hapus
  56. Nama: Aulia Zalzabila
    Kelas: 5D
    Npm: 2286206111

    Dengan adanya penjelasan ini, membantu saya mendapatkan tambahan ilmu dan wawasan. Sebelumnya saya belum pernah mendengar istilah computional thinking atau berfikir komputasi. Namun dengan saya membaca situs ini, saya dapat mengetahui istilah tersebut yang mungkin akan berguna saat saya sudah di dunia kerja nanti.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nama : parida nur
      kelas : 5 A
      npm : 2286206011

      iya benar saya baru memahami mengenai berpikir komputasi dengan pengetahuan tentang komputer, tetapi juga tentang cara berpikir yang sistematis dan terstruktur. Dengan terus mengembangkan kemampuan CT kita, kita akan lebih siap untuk menghadapi tantangan dan peluang di dunia kerja masa depan.

      Hapus
  57. Nama: Aulia Zalzabila
    Kelas: 5D
    Npm: 2286206111

    Computional thinking bisa berpengaruh terhadap pendidikan. Computional thinking dapat meningkatkan kemampuan dalam menganalisis data, mengembangkan keterampilan dalam program pendidikan, serta meningkatkan pemahaman matematika dan logika baik guru ataupun siswa. Computional thinking juga dapat membantu siswa untuk lebih mudah memahami konsep abstrak dan mengembangkan keterampilan siswa dalam kerjasama dan komunikasi.

    BalasHapus
  58. Nama: Fadia Rizki Nurfitra
    NPM: 2286206030
    Kelas: 5B

    Computational Thinking (CT) adalah pendekatan berpikir yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah secara logis dan sistematis. Konsep ini tidak hanya bermanfaat untuk mempelajari teknologi dan pemrograman, tetapi juga relevan dalam kehidupan sehari-hari. Di sekolah dasar, CT diajarkan dengan metode yang mudah dipahami, sehingga anak-anak dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif sedini mungkin.

    BalasHapus
  59. Nama: Fadia Rizki Nurfitra
    NPM: 2286206030
    Kelas: 5B

    Kurangnya pemahaman tentang Computational Thinking (CT) menjadi tantangan karena banyak pendidik, siswa, dan orang tua belum memahami apa itu CT dan pentingnya bagi kehidupan sehari-hari. CT sering dianggap hanya terkait dengan pemrograman atau teknologi, padahal konsepnya jauh lebih luas, mencakup keterampilan berpikir kritis, logis, dan sistematis. Akibatnya, rendahnya pemahaman ini dapat menghambat penerimaan dan pengintegrasian CT dalam pembelajaran. Untuk mengatasi hal ini, perlu dilakukan kampanye edukasi dan pelatihan yang menjelaskan manfaat CT di berbagai aspek kehidupan, sehingga semua pihak memahami relevansinya tidak hanya di bidang teknologi tetapi juga dalam menyelesaikan masalah sehari-hari.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nama : parida nur
      kelas : 5 A
      npm : 2286206011

      saya setuju sehingga menurut saya berdampak negatif akibat dari kurang nya pemahan mengenai ct ini sehingga mereka tidak menganggapnya sebagai keterampilan yang penting untuk dikembangkan.

      Hapus
  60. Nama: Fadia Rizki Nurfitra
    NPM: 2286206030
    Kelas: 5B

    Keterbatasan keterampilan guru menjadi tantangan utama dalam mengajarkan Computational Thinking (CT), karena tidak semua guru memiliki pengetahuan atau keterampilan yang memadai. Kurikulum CT yang masih baru membutuhkan pendekatan pengajaran yang berbeda, dan banyak guru yang belum dilatih untuk mengintegrasikan CT ke dalam mata pelajaran mereka. Akibatnya, CT sulit diterapkan dengan benar tanpa bimbingan yang tepat dari guru. Untuk mengatasi hal ini, penting untuk mengadakan pelatihan dan menyediakan sumber daya pembelajaran bagi guru agar mereka dapat memahami konsep CT dan cara mengajarkannya secara efektif di kelas.

    BalasHapus
  61. Nama: Fadia Rizki Nurfitra
    NPM: 2286206030
    Kelas: 5B

    Keterbatasan infrastruktur dan sumber daya juga menjadi tantangan dalam pengajaran Computational Thinking (CT), terutama di daerah terpencil, di mana tidak semua sekolah memiliki fasilitas yang mendukung, seperti komputer, akses internet, atau alat bantu pengajaran lainnya. Kurangnya fasilitas ini dapat menghambat pembelajaran berbasis teknologi, dan kesenjangan digital antara sekolah di kota dan pedesaan membuat penerapan CT tidak merata. Untuk mengatasi hal ini, solusi yang dapat diterapkan adalah dengan menggunakan metode pengajaran CT yang tidak bergantung pada teknologi, seperti permainan logika atau aktivitas kolaboratif, sambil perlahan membangun infrastruktur yang mendukung agar pembelajaran CT dapat diakses secara merata di semua daerah.

    BalasHapus
  62. Nama: Fadia Rizki Nurfitra
    NPM: 2286206030
    Kelas: 5B

    Penyesuaian kurikulum menjadi tantangan dalam mengintegrasikan Computational Thinking (CT), karena di banyak negara, termasuk Indonesia, CT belum sepenuhnya terintegrasi dalam kurikulum nasional. Hal ini memerlukan waktu untuk mengembangkan materi ajar dan metode evaluasi yang sesuai dengan konteks lokal. Dampaknya, CT sering dianggap sebagai pelajaran tambahan, bukan bagian inti dari pembelajaran. Untuk mengatasi hal ini, solusi yang dapat diterapkan adalah dengan mengintegrasikan CT secara bertahap ke dalam mata pelajaran yang sudah ada, seperti matematika, sains, atau bahasa, tanpa menambah beban siswa, sehingga CT dapat menjadi bagian alami dari pembelajaran sehari-hari.

    BalasHapus
  63. Nama: Fadia Rizki Nurfitra
    NPM: 2286206030
    Kelas: 5B

    Kurangnya dukungan dan kesadaran publik menjadi tantangan dalam penerapan Computational Thinking (CT), karena banyak masyarakat, termasuk orang tua, yang belum memahami manfaat CT untuk masa depan anak-anak. CT sering kali tidak dianggap sebagai keterampilan penting dibandingkan dengan pelajaran akademik tradisional, yang berdampak pada minimnya dukungan terhadap upaya pemerintah atau sekolah untuk memprioritaskan CT dalam kurikulum. Solusinya adalah dengan mensosialisasikan manfaat CT melalui seminar, media sosial, atau program komunitas yang dapat meningkatkan pemahaman dan dukungan publik, sehingga CT dapat dihargai sebagai keterampilan penting bagi perkembangan anak di era digital.

    BalasHapus
  64. Nama : syahrini
    Kelas : 5D pgsd
    Npm :2286206116

    Computational thinking atau berpikir komputasional adalah proses berpikir yang menggunakan pendekatan algoritmik dan analitik untuk memecahkan masalah. Computational thinking merupakan keterampilan yang penting untuk diajarkan kepada anak-anak sejak dini karena dapat membantu mereka berpikir logis, terstruktur, dan mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.

    BalasHapus
  65. Nama: Avita Fitriyani
    Kelas: 5 B
    2286206022

    Coputational thinking dalam pembelajaran matematika seperti alogaritma, pola, dan pemecahan masalah. Dalam pemecahan masalah memiliki sistematis yang testruktur seperti mengidentifikasi, mencari solusi, dan mengesekusi. Dengan cara yang sistematis membantu siswa menyelesaikan masalah dengan logis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nama : parida nur
      kelas : 5 A
      npm : 2286206011

      saya setuju sehingga Kemampuan untuk memecahkan masalah dengan cara yang sistematis meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam menghadapi tantangan matematika.

      Hapus
  66. Nama: Avita Fitriyani
    Kelas: 5 B
    2286206022

    Di era sekarang computational thinking merupakan keterampilan yang sangat dibutuhkan sekarang. Teknologi digital di masa ini amat sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Di era ini computational thinking berperan sebagai sistem dasar dari kecerdasan buatan atau Al.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nama : parida nur
      kelas : 5 A
      npm : 2286206011
      kare
      saya setuju di zaman sekarang ct sangat penting di gempuran era di gital karena Teknologi digital telah meresap ke semua aspek kehidupan, dari cara kita berkomunikasi hingga cara kita bekerja. CT menjadi sangat penting untuk memahami, menggunakan, dan mengembangkan teknologi ini secara efektif.

      Hapus
    2. nama : parida nur
      kelas : 5 a
      npm : 2286206011

      CT membantu individu untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi dan memecahkan masalah baru yang muncul.

      Hapus
  67. Nama: Avita Fitriyani
    Kelas: 5 B
    2286206022

    Penerapan computational thinking dalam kehidupan sekarang telah merambat dalam berbagai bidang. Dalam kehidupan sehari-hari kita saat ini sering menggunakannya. Saya ambil contoh dengan penggunaan google mapas yang dapat menentukan rute perjalanan yang lebih cepat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nama : parida nur
      kelas : 5 A
      npm : 2286206011

      saya setuju dengan ct menambah wawasan kita mengenai aktifitas bisa di permudah dengan teknologi

      Hapus
    2. nama : parida nur
      kelas : 5 A
      npm : 2286206011

      CT telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita, dan kita sering menggunakannya tanpa sadar dalam berbagai bidang. Dengan memahami konsep CT, kita dapat menjadi pengguna teknologi yang lebih cerdas, lebih efektif, dan lebih siap untuk menghadapi perubahan dan tantangan di era digital.

      Hapus
  68. Nama: Avita Fitriyani
    Kelas: 5 B

    Karena computational thinking amat sangat di butuhkan saat ini apalagi dalam dunia pendidikan mendorong siswa untuk listerasi digital. Mereka harus paham akan dunia digital saat ini, sehingga mereka bisa menjadi pencipta bukan hanya pengguna. Literasi digital saat ini sangat penting mengingat perkembangan digital sangat pesat, jadi jangan sampai kita tertinggal dalam mengikuti pekembangan teknologi saat ini.

    BalasHapus
  69. Nama: Avita Fitriyani
    Kelas: 5 B
    2286206022

    Apakah kalian tahu bahwa computational thinking ini memiliki tantang tersendiri bagi guru ketika akan mengajarkanya kepada siswa. Tantangan yang biasa dihadapi oleh guru yaitu mereka masih belum paham dan menguasai apa itu computational thinking. Selain itu, adanya kondisi dimana sekolah yang mereka tempati tidak memiliki fasilitas yang memadai. Dari kejadi tersebut membuat guru bisa saja tidak optimal dalam mengajarkan computational thinking kepada siswanya.

    BalasHapus
  70. Nama: Avita Fitriyani
    Kelas: 5 B
    2286206022

    Ada beberapa cara meningkatkan pembelajaran computational thinking dalam dunia pendidikan. Cara pertama dengan memberikan pelatihan terhadap guru mengenai computational thinking. Cara kedua dengan peningkatan fasilitas sekolah yang mendukung pembelajaran computational thinking. Dari cara tersebut jika di terapkan memungkinkan penyampaian pembelajaran computational thinking di sekolah berjalan dengan semestinya.

    BalasHapus
  71. Nama: Avita Fitriyani
    Kelas: 5 B
    2286206022

    Dengan mengajarkan pembelajaran computational thinking dalam dunia pendidikan dapat mempersiapkan generasi menghadapi masa depan. Keberhasilan dari pengajaran computational thinking ini tergantung pada setiap individu. Misalnya, guru mampu mengajarkan computational thinking namun siswa tidak berhasil memahaminya maka pembelajaran computational thinking di anggap gagal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Winda Tuti Dayanti
      NPM : 2286206057
      Kelas : 5C PGSD

      Saya setuju dengan pendapat anda, bahwa pemahaman tentang berpikir komputasi ini perlu dipahami dulu baru diterapkan atau diajarkan kepada siswa.Karena percuma saja kita menerapkan cara berpikir komputasi ini dan mengajarkannya kepada siswa, jika siswa tidak dapat memahaminya.Padahal berpikir komputasi ini adalah salah satu cara yang dapat melatih keterampilan pemecahan masalah, untuk anak-anak berpikir logis dan sistematis dalam mengidentifikasi masalah, menganalisis dan menemukan solusi yang efektif.Mereka belajar untuk memecah masalah yang besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil mengenai pola mengabaikan peta yang tidak relevan dan menyusun langkah-langkah solusi.

      Hapus
  72. Nama: Uswatun khasanah
    Kelas: 5A
    Npm:2286206010
    Menurut saya sangat penting untuk kita belajar mengenai komputational tingking terlebih pada era digital ini

    BalasHapus
  73. Nama: Uswatun Khasanah
    Kelas: 5A
    Npm: 2286206010
    Komputational tingking ini juga sangat dicari dalam dunia kerja, terlebih pada masa kini dan masa yang akan datang

    BalasHapus
  74. Nama :Uswatun khasanah
    Kelas:5A
    Npm:2286206010
    Rata rata semua bidang pekerjaan memerlukan teknologi.

    BalasHapus
  75. Nama: Uswatun khasanah
    Kelas :5A
    Npm:2286206010
    Tetapi Computational thingking ini menurut saya sedikit sulit untuk diterapkan di daerah terpencil yang susah dijangkau apalagi daerah yang aksesnya susah, internet juga susah

    BalasHapus
  76. Nama: Uswatun khasanah
    Kelas: 5A
    Npm: 2286206010
    Menurut saya meskipun banyak tutorial buku untuk belajar komputational tingking namun untuk daerah terpencil saya merasa sedikit sulit hal utama yang menjadi penghambat ialah akses internet, karen saya sendiri merasakan daerah yang susah akses internet nya

    BalasHapus
  77. Nama: Uswatun khasanah
    Kelas: 5A
    Npm:2286206010
    Pada era sekarang ini banyak sekali sistem AI. Namun hal ini saya rasa akan membuat pengguna menjadi malas untuk berfikir, mereka menggunakan AI tanpa perlu menyaring atau menelaah lagi informasi yang telah mereka dapatkan

    BalasHapus
  78. Nama: Nur Annisha Puspita Sari
    NPM: 2286206095
    Kelas: 5D

    Karena awal yang lebih fokus pada pemrograman komputer sebelum kemudian beralih ke problem solving, computational thinking menjadi kurang terkenal dan kurang mendapatkan perhatian. Padahal menurut saya computational thinking sangat bagus karena memiliki fokus yang ada pada pengembangan cara berpikir yang berkaitan dengan bagaimana dan mengapa sehingga dapat menjadi tonggak dalam berpikir kritis. Karena akan membantu setiap siswa agar dapat mengembangkan cara berpikirnya secara logis dan kritis, kemudian cara memecahkan masalah yang efektif dan dapat membuat mereka nantinya bisa beradaptasi dengan dunia yang semakin maju terutama dalam bidang teknologi.

    BalasHapus
  79. Nama: Nur Annisha Puspita Sari
    NPM: 2286206095
    Kelas: 5D

    Saya rasa computational thinking juga dapat menjadi referensi untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa. Apalagi kita sudah mulai memasuki era digital, mengerti mengenai computational thinkingakan sangat mempermudah mereka oaham akan cara kerja yang sistematis itu. Sehingga ketika bertemu dengan masalah yang kompleks seperti benang kusut siswa akan paham bagaimana cara menguraikannya dan mengapa halnitu terjadi dalam proses penyelesaiannya.

    BalasHapus
  80. Nama: Nur Annisha Puspita Sari
    NPM: 2286206095
    Kelas: 5D

    Dengan CT juga siswa dapat berpikir secara kritis dalam menganalisis informasi dan evaluasi solusi serta cara penyelesaian terbaik. Selain itu juga CT dapat membangun kreativitas mereka karena dituntut menemukan solusi baru sehingga mereka akan melakukan eksperimen. Namun, karena ini bisa saja kurang familiar di Indonesia maka diperlukan pelatihan intensif bagi guru agar dapat mengimplementasikannya di kelas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Winda Tuti Dayanti
      NPM : 2286206057
      Kelas : 5C PGSD

      Saya setuju dengan pendapat anda, dan juga bagi guru untuk menerapkan berpikir komputasi ini dikenal supaya anak-anak bisa berpikir komputasi. Berpikir komputasi mengganti anak-anak untuk berpikir logis dan sistematis dalam mengidentifikasi masalah, menganalisisnya dan menemukan solusi yang efektif.Keterampilan pemecahan masalah yang dikembangkan melalui berpikir komputasi dapat diterapkan dalam berbagai konteks, tidak hanya dalam bidang komputer tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, pelajaran lain di sekolah dan bahkan dalam interaksi sosial.

      Hapus
  81. Nama: Nur Annisha Puspita Sari
    NPM: 2286206095
    Kelas: 5D

    Kemudian menurut saya cara berpikir seperti ini yang fokus pada mengapa dan bagaimana sangat dibutuhkan di Indonesia. Kurikulum harus dapat menyesuaikan bagaimana CT dapat dilakukan di Indonesia dengan baik dan mudah dimengerti. Karena makin ke sini saya melihat penurunan pemikiran kritis bahkan di diri saya sendiri. Penerapan CT bisa saja melahirkan anak-anak yang dapat berpikir secara kritis dan mendorong pendidikan semakin baik.

    BalasHapus
  82. Nama :Nadila Mirdayanti
    Kelas : 5C

    Saya setuju pembelajaran nya karena betapa penting program sejak dini karena dengan era sekarang yang makin maju dan ai juga juga banyak dengan ini siswa dapat melatih cara berpikir meraka komputasional.

    BalasHapus
  83. Nama :Nadila Mirdayanti
    Kelas :5 C

    Apalagi dengan eksperimen papert dan timnya dengan robot logo menjadi contoh menarik. Melalaui eksperimen ini anak-anak secara aktif terlibat dalam proses belajar dengan memberikan intruksi pada robot.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Nadila Mirdayanti
      Kelas :5 C

      Hasilnya anak-anak tidak hanya belajar tentang pemrograman tetapi juga mengembangkan kreativitas dan kemampuan mereka dalam pemecahan masalah.

      Hapus
  84. Nama :Nadila Mirdayanti
    Kelas :5C

    Dan pemebalajaran ini juga menekankan bahwa pengetahuan dibangun oleh individu sendiri melalui pengalaman, dan dalam konteks pemrograman anak-anak menbangun pengetahuan dengan bereksperimen dan menciptakan suatu yang konret.

    BalasHapus
  85. Nama:ike surya anggreini
    Kelas:5A
    Npm:2286206008
    Menurut saya Computational thinking mengajarkan kita untuk menyederhanakan masalah kompleks menjadi elemen-elemen penting yang lebih mudah dipahami dan diselesaikan. Abstraksi membantu fokus pada inti permasalahan tanpa terjebak pada detail yang tidak relevan.

    BalasHapus
  86. Nama:ike surya anggreini
    Kelas:5A
    Npm:22862206008
    Menurut saya Penting untuk melatih keterampilan ini karena sering kali manusia cenderung terlalu terfokus pada detail yang membuat solusi menjadi lebih rumit daripada yang seharusnya.

    BalasHapus
  87. Nama:ike surya anggreini
    Kelas:5A
    Npm:2286206008
    Menurut saya Dalam bagian ini, sering dibahas bagaimana berpikir logis melibatkan proses penyusunan langkah-langkah yang sistematis dan dapat diulang untuk menyelesaikan suatu masalah.

    BalasHapus
  88. Nama:ike surya anggreini
    Kelas:5A
    Npm:2286206008
    Benar Dengan memahami alur logis, individu tidak hanya menjadi lebih efektif dalam pemecahan masalah, tetapi juga lebih siap menghadapi tantangan dalam dunia teknologi.

    BalasHapus
  89. Nama:ike surya anggreini
    Kelas:5A
    Npm:2286206008
    Dekonstruksi ini tidak hanya relevan dalam dunia pemrograman, tetapi juga bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dalam manajemen proyek atau tugas pribadi.

    BalasHapus
  90. Nama:ike surya anggreini
    Kelas:5A
    Npm:2286206008
    Menurut saya pribadi Meskipun tampak teknis, penguasaan konsep ini dapat meningkatkan efisiensi pekerjaan di berbagai bidang, bukan hanya dalam teknologi.

    BalasHapus
  91. Nama:ike surya anggreini
    Kelas:5A
    Npm:2286206008
    Computational thinking tidak hanya milik para programmer, tetapi juga menjadi keterampilan penting bagi semua orang dalam menghadapi era digital.

    BalasHapus
  92. Nama:ike surya anggreini
    Kelas:5A
    Npm:2286206008
    Berpikir komputasi bukan hanya tentang mempelajari teknologi atau pemrograman, tetapi lebih kepada pola pikir yang membantu menyelesaikan masalah kompleks. Dalam era digital, keterampilan ini sangat penting karena memungkinkan kita untuk:

    BalasHapus
  93. Nama:ike surya anggreini
    Kelas:5A
    Npm:2286206008
    Kemampuan berpikir komputasi tidak hanya berlaku untuk bidang teknologi, tetapi juga untuk pendidikan, bisnis, kesehatan, hingga seni. Misalnya, seorang dokter dapat menggunakan algoritma untuk menentukan diagnosis berdasarkan gejala pasien, atau seniman menggunakan pola untuk

    BalasHapus
  94. Nama:ike surya anggreini
    Kelas:5A
    Npm:2286206008
    Mengintegrasikan computational thinking ke dalam pendidikan adalah langkah strategis untuk mempersiapkan generasi yang lebih siap menghadapi tantangan zaman. Namun, penting untuk menekankan bahwa ini adalah keterampilan lintas disiplin dan tidak terbatas pada pemrograman komputer saja.

    BalasHapus
  95. Nama:ike surya anggreini
    Kelas:5A
    Npm:2286206008
    Berpikir komputasi adalah fondasi yang membantu kita berpikir lebih terstruktur, logis, dan kreatif.

    BalasHapus
  96. Nama : Winda Tuti Dayanti
    NPM : 2286206057
    Kelas : 5C PGSD

    Dapat saya simpulkan, ternyata istilah computational thinking pertama kali digunakan dalam konteks pendidikan matematika pada 1967, berhubungan dengan bahasa pemrograman logo yang dikembangkan oleh Seymour Papert, Cynthia Solomon, dan Wally Feurzeig.Pada masa itu, tujuan utama pemrograman yakni memahami cara kerja bahasa komputasi, dengan fokus awal pada pengembangan cara berpikir anak-anak mengenai bagaimana dan mengapa mereka memprogram.Menurut saya, dengan melakukan pengembangan secara berpikir anak-anak mengenai bagaimana dan mengapa itu bisa membuat anak-anak untuk berpikir kritis. Kemampuan untuk bertanya bagaimana, mendorong mereka untuk memahami mekanisme dan proses.Sementara pertanyaan mengapa, memicu mereka untuk mencari alasan dan hubungan sebab akibat.

    BalasHapus
  97. Nama : Winda Tuti Dayanti
    NPM : 2286206057
    Kelas : 5C PGSD

    Setelah saya baca, ternyata bahasa komputasi sudah dilakukan sejak lama pada 1967. Dimana bahasa komputer ini membantu anak-anak untuk berpikir kritis dengan pertanyaan bagaimana dan mengapa.Dan juga saat itu, mereka mengembangkan teori pembelajaran yang disebut konstruksionisme yang merupakan cabang dari konstruktivisme piaget pendekatan ini menganggap siswa mampu membangun pengetahuan yang mereka sendiri melalui tindakan menciptakan objek konkret yang dapat dibagikan dengan bimbingan guru.

    BalasHapus
  98. Nama : Winda Tuti Dayanti
    NPM : 2286206057
    Kelas : 5C PGSD

    Menurut saya berpikir komputasi sangat penting dalam pendidikan anak-anak karena membekali mereka dengan keterampilan pemecahan masalah yang efektif dan relevan di era digital saat ini.Berpikir komputasi bukan hanya tentang pemrograman atau penggunaan komputer tetapi lebih kepada cara berpikir logis terstruktur dan sistematis untuk memecahkan masalah kompleks.Oleh karena itu, penting untuk guru mengajarkan cara berpikir komputasi kepada siswa.

    BalasHapus
  99. Nama : Winda Tuti Dayanti
    NPM : 2286206057
    Kelas : 5C PGSD

    Menurut saya, melatih anak-anak untuk menganalisis informasi secara kritis, mengevaluasi argumen dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti dapat dilakukan dengan berpikir komputasi.Banyak aktivitas berpikir komputasi yang melibatkan kerja kelompok dan kolaborasi hal ini membantu anak-anak membangun keterampilan bekerja sama, berkomunikasi dan berbagi ide dengan orang lain.Berpikir komputasi juga melatih anak-anak untuk mengkomunikasikan ide dan solusi mereka secara jelas dan terstruktur baik secara lisan maupun tulisan.

    BalasHapus
  100. Nama : Winda Tuti Dayanti
    NPM : 2286206057
    Kelas : 5C PGSD

    Berpikir komputasi dapat diterapkan dalam pembelajaran contoh penerapannya seperti, membuat urutan cerita, anak-anak diminta untuk mengurutkan gambar atau kalimat untuk membentuk sebuah cerita yang logis termasuk pilar algoritma.Mencari pola dalam gambar atau angka termasuk pilar pengenalan pola. Memecahkan teka-teki atau puzzle yang membutuhkan pemikiran wajib dan strategis termasuk dekomposisi dan algoritma.Merancang permainan sederhana baik permainan fisik maupun orang yang digital yang melibatkan aturan dan langkah-langkah tertentu termasuk algoritma.Dengan membekali anak-anak dengan berpikir komputasi kita dapat membantu mereka untuk menjadi pemecahan masalah yang handal, adaptif terhadap teknologi, kreatif dan siap menghadapi tantangan di era digital.

    BalasHapus
  101. Nama : Winda Tuti Dayanti
    NPM : 2286206057
    Kelas : 5C PGSD

    Menurut saya, computational literacy itu penting untuk dipahami setiap orang karena, seperti yang kita tahu bahwa perkembangan teknologi sangat pesat dan kita dituntut untuk beradaptasi dan bisa menggunakan teknologi tersebut.Computational literacy ini dapat membuat kemampuan untuk menggunakan konsep berpikir komputasi untuk memahami dan berinteraksi dengan dunia digital. Computational literacy merujuk pada penggunaan komputer secara alami sesuai dengan kebutuhan pribadi dan proposal yang terus berkembang.

    BalasHapus
  102. Nama : Winda Tuti Dayanti
    NPM : 2286206057
    Kelas : 5C PGSD

    Computational literacy mencakup pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana komputer bekerja, bagaimana data diproses dan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk memecahkan masalah.Computational literacy penting untuk abad ke-21 ini dimana perkembangan teknologi sangat pesat yang akan menjadi keterampilan penting bagi semua orang. Dengan mengembangkan computational literacy kita dapat mempersiapkan generasi mendatangkan untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di masa depan.

    BalasHapus
  103. Nama : Winda Tuti Dayanti
    NPM : 2286206057
    Kelas : 5C PGSD

    Computational literacy membuka berbagai peluang karir di bidang teknologi dan bidang-bidang lain yang semakin bergantung pada teknologi.Computational literacy memungkinkan individu untuk berpartisipasi secara aktif dan kritis dalam masyarakat digital serta memahami implikasi sosial dan etis dari teknologi.Dengan memahami konsep individu dapat menggunakan teknologi untuk menciptakan solusi inovatif dan memajukan berbagai bidang.

    BalasHapus
  104. Nama : Retno Wahyuningrum
    Kelas : 5C
    NPM : 2286206068
    Dilihat dari sejarah nya Computational Thingking (CT) bahwa sebuah bahasa yang berhubungan dengan logo. Adanya fokus pengembangan yang ditingkatkan pada berpikir anak yakni "bagaimana dan mengapa"mereka memprogram. Dalam hal ini anak anak dilatih untuk bisa mengendalikan pergerakan robot dengan menggunakan instruksi logo. Yang dimana robot tersebut bisa menganalisis, menghasilkan sebuah gambar atau teks yang kita inginkan.

    BalasHapus
  105. Nama : Retno Wahyuningrum
    Kelas : 5C
    NPM : 2286206068
    Papert dan timnya menggunakan teori pembelajaran Konstruksionisme yaang masih cabang dari konstruktivisme. Dengan pendekatan ini anak bisa membangun pengetahuan mereka sendiri melalui sebuah tindakan. Selain itu juga, mereka dapat menciptakan objek nyata yang dapat di sharing dengan guru. Dengan hal ini kita bisa meningkatkan cara berpikir siswa dalam menemukan hal baru yang tidak pernah ditemukan.

    BalasHapus
  106. Nama : Retno Wahyuningrum
    Kelas : 5C
    NPM : 2286206068
    Seperti yang kita lihat di Brazil eksperimen logo yang bekerja sama dengan pendidikan negeri dan swasta kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Dalam praktik nya pemrograman logo tidak sepenuh nya didukung oleh pihak pemerintah. Padahal apabila CT ini diterapkan maka siswa akan memiliki jiwa berpikir yang lebih tinggi. Dengan fasilitas yang kurang memadai akan mempersulit proses penerapan nya dalam belajar. Mungkin saja dengan pemerintah mendukung program ini Brazil akan memiliki sumber daya manusia yang berintegrasi dan daya pikir yang baik.

    BalasHapus
  107. Nama : Retno Wahyuningrum
    Kelas : 5C
    NPM : 2286206068
    Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi (TIK)terkini menyebabkan computational thingking kehilangan daya tarik di bidang pendidikan. Karena bisa digantikan dengan web atau internet serta aplikasi lainnya. Beberapa ilmuwan masih menggunakannya sebagai kajian penelitian. Tapi dalam dunia pendidikan sudah tidak dipandang lagi.

    BalasHapus
  108. Nama : Retno Wahyuningrum
    Kelas : 5C
    NPM : 2286206068
    Adanya pemikiran baru tentang computational literacy sebagai penggunaan yang mengarah pada kebutuhan pribadi dan profesional dengan berkembangnya teknologi. Dengan kata lain kehidupan kita tidak bisa terpisahkan oleh komputer. Dimana dalam dunia kerja ataupun dunia bisnis kita membutuhkan komputer sebagai alat bantu dalam menyelesaikan masalah. Selain itu juga kita bisa mengembangkan bahasa komputasi secara efektif dengan mengikuti era digital saat ini.

    BalasHapus
  109. Nama : Retno Wahyuningrum
    Kelas : 5C
    NPM : 2286206068
    Dalam dunia pendidikan TIK memiliki fungsi yang sangat baik dalam perkembangan siswa. Sangat penting merealisasikan TIK ini di lingkungan sekolah untuk mencapai tujuan dan tindakan sehari-hari yang lebih baik. Dengan kita menggabungkan pikiran kita bersama komputer maka akan menciptakan sebuah ide atau karya yang kreatif. Oleh karena itu, dalam kebutuhan sehari-hari kita bisa memanfaatkannya untk menjalani aktivitas dengan mudah.

    BalasHapus
  110. Nama : Retno Wahyuningrum
    Kelas : 5C
    NPM : 2286206068
    Di negara lain selain Brazil masih belum spesifik terhadap computational thingking. Akan tetapi, dalam pengembangan pola pikir sudah banyak di teliti dengan manfaat saat menggunakan CT dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, seiring perkembangan zaman yang dulunya sebagai bagian mendasar sekarang sudah tidak menjadu figur yang terlihat seperti bahasa logo.

    BalasHapus
  111. Nama : Retno Wahyuningrum
    Kelas : 5C
    NPM : 2286206068
    Seiring berjalannya waktu berpikir komputasi yang ada diberbagai negara akan masuk ke dalam dunia pendirian. Kita tinggal menunggu waktu yang pas untuk bisa menjadikan computational thingking sebagai bagian dari program belajar. Karena menurut saya, apabila ini bisa diterapkan maka akan meningkatkan siswa dalam mengolah dan mengatur pola pikir untuk berekspresi. Selain itu juga, akan menciptakan SDM yang berkualitas dan bermutu.

    BalasHapus
  112. Achmad Kurniawan
    5D PGSD
    Sejarah nya computational thingking di gunakan dalam konteks matematika sangat berhubungan dengan logo yang di kembangkan oleh seymour paperrt cynthia splomon dan wally feurzeig. Karena tujuan mereka adalah sebuah pemrograman untuk mengetahui kerja dari bahasa komputasi.

    BalasHapus
  113. Achmad Kurniawan
    5D PGSD
    Hal ini untuk menganalisis pengembangan cara berpikir anak anak bagaimana dan mengapa mereka memprogram. Papert dan juga teman timnya membuat eksperimen untuk anak anak agar bagaimana cara mengendalikan robot dan masing masing anak memegang sebuah logo pen untuk mengendalikan robot tersebut

    BalasHapus
  114. Achmad Kurniawan
    5D PGSD
    Apalagi saat itu anak anak lebih suka dengan hal berbau robotik di mana mereka senang dan mampu untuk mengendalikan sebuah robot dari pena yang mereka pegang dan di arahkan cara untuk mengendalikannya.

    BalasHapus
  115. Achmad Kurniawan
    5D PGSD
    Tapi karena keterbatasan laboratorium saking banyak nya minat yang menarik anak anak di sekolah. Tetapi karena logo bahasa tidak mendapatkan perhatian yang luas dalam praktik sekolah.

    BalasHapus
  116. Achmad Kurniawan
    5D PGSD
    Pada pergeseran fokus tahun 1990. Peneliti banyak bertanya untuk apa tik digunakan? Karena pada saat itu fokus pada periode bukan pada pemrograman itu sendiri, Tapi alat alat yang sudah di terapkan dan sudah tersedis dengan lengkap.

    BalasHapus
  117. Nama : Diah Anggi Rizkyana
    Kelas : 5D PGSD
    Npm : 2286206107

    materi mengenai berpikir komputasi memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana istilah ini muncul dan berkembang. kesimpulannya materi ini menekankan pentingnya keterampilan berpikir komputasi dalam pendidikan.

    BalasHapus
  118. Nama : Diah Anggi Rizkyana
    Kelas : 5D PGSD
    Npm : 2286206107

    implementasi awal berpikir komputasi di Brazil menunjukkan bahwa negara berusaha untuk mengintegrasikan konsep ini ke dalam kurikulum pendidikan. tercatat bahwa berhasil menjadi salah satu pelopor dalam menerapkan pendekatan ini di sekolah-sekolah. hingga pergeseran fokus di tahun 1990-an. yang dari sekedar pemograman komputer menjadi pemikiran komputasi yang lebih luas. bisa kita ketahui bersama bahwa hal ini menunjukkan evolusi dalam cara memahami teknologi dan pendidikan. yang nantinya akan menjadi kebutuhan dan juga mempersiapkan siswa dalam menghadapi tantangan dunia digital yang semakin kompleks

    BalasHapus
  119. Nama : Diah Anggi Rizkyana
    Kelas : 5D PGSD
    Npm : 2286206107

    penekanan dan juga penerapan sederhana dari berpikir komputasi dalam konteks matematika sangat sesuai. dengan cara mengaitkan konsep dengan mata pelajaran yang lain. sehingga siswa mampu melihat kesesuaian serta aplikasi nyata dari keterampilan yang mereka pelajari. dari materi di atas bisa kita garis bawahi bahwa penting sekali pelatihan guru dalam mengimplementasikan berpikir komputasi di kelas. karena tanpa pemahaman yang baik dari guru dikhawatirkan guru akan kesulitan untuk mengajarkan konsep ini terhadap peserta didik

    BalasHapus
  120. Nama : Diah Anggi Rizkyana
    Kelas : 5D PGSD
    Npm : 2286206107

    sebagai pembaca ,kritik yang ingin saya sampaikan adalah, meskipun berpikir komputasi itu penting , saya berharap penulis ataupun peneliti akan memberikan rekomendasi yang konkret untuk penelitian di masa depan.

    BalasHapus
  121. Nama: Alfriana Gunarwianti
    Kelas: 5C PGSD
    Npm: 2286206056

    Mengenal berpikir komputasi (computational thinking) merupakan langkah penting dalam mempersiapkan individu untuk menghadapi tantangan di dunia yang semakin berbasis teknologi. Berpikir komputasi bukan hanya terbatas pada kemampuan untuk memahami atau menggunakan komputer. Tetapi lebih kepada cara berpikir untuk menyelesaikan masalah secara logis dan terstruktur. Ini melibatkan beberapa keterampilan inti. Seperti memecah masalah besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, mencari kesamaan atau pola dalam data atau masalah, serta langkah-langkah atau prosedur untuk menyelesaikan masalah.

    BalasHapus
  122. Nama: Alfriana Gunarwianti
    Kelas: 5C PGSD
    Npm: 2286206056

    Mengenalkan berpikir komputasi di sekolah dasar merupakan langkah penting untuk membekali siswa dengan keterampilan yang relevan di era digital. Berpikir komputasi tidak hanya berfokus pada kemampuan untuk menggunakan teknologi. Tetapi juga mengajarkan cara memecahkan masalah secara sistematis dan terstruktur. Melalui pengenalan konsep dasar seperti algoritma, logika, dan pemrograman sederhana, siswa dapat mengembangkan kemampuan analitis dan kreativitas yang bermanfaat dalam berbagai bidang. Baik di sekolah maupun kehidupan sehari-hari.

    BalasHapus
  123. Nama: Alfriana Gunarwianti
    Kelas: 5C PGSD
    Npm: 2286206056

    Implementasi berpikir komputasi di sekolah dasar juga dapat membantu siswa memahami konsep matematika dan sains secara lebih aplikatif dan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Serta mempersiapkan mereka untuk beradaptasi dengan teknologi yang terus berkembang. Dengan pendekatan yang menyenangkan dan interaktif akan membuat siswa merasa tertarik dan termotivasi dalam pembelajaran. Seperti menggunakan permainan atau alat bantu visual, pembelajaran ini dapat menumbuhkan minat dan keterampilan teknis sejak dini.

    BalasHapus
  124. Nama: Alfriana Gunarwianti
    Kelas: 5C PGSD
    Npm: 2286206056

    Dengan mengajarkan keterampilan dasar pemrograman atau pengenalan terhadap konsep algoritma sejak dini, siswa dapat memperoleh wawasan tentang bagaimana teknologi bekerja di balik layar. Pendekatan ini mendukung pengembangan keterampilan berpikir kritis dan kolaboratif. Serta mempersiapkan mereka untuk tantangan masa depan yang kian bergantung pada teknologi. Selain itu, mengintegrasikan berpikir komputasi dalam pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan matematika dan sains. Serta membuka peluang untuk inovasi dan kreativitas dalam menyelesaikan tugas atau tantangan.

    BalasHapus
  125. Nama: Alfriana Gunarwianti
    Kelas: 5C PGSD
    Npm: 2286206056

    Pengenalan berpikir komputasi di sekolah dasar sangat penting untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan dunia yang semakin digital. Berpikir komputasi mengajarkan siswa untuk memecah masalah kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana dan merancang solusi yang efisien. Serta dapat membantu siswa berpikir secara logis. Ini bukan hanya tentang belajar coding atau pemrograman. Tetapi juga tentang cara berpikir secara sistematis dan kreatif, yang dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan.

    BalasHapus
  126. Nama: Alfriana Gunarwianti
    Kelas: 5C PGSD
    Npm: 2286206056

    Melalui pengajaran konsep-konsep dasar seperti algoritma, logika, dan pemrograman sederhana. Siswa dapat memahami cara kerja perangkat teknologi yang mereka gunakan sehari-hari. Dengan pendekatan yang menyenangkan dan berbasis permainan. Mereka bisa mengasah keterampilan berpikir kritis dan meningkatkan kemampuan mereka dalam memecahkan masalah. Selain itu, belajar berpikir komputasi dapat menginspirasi siswa untuk lebih tertarik pada bidang sains, teknologi, rekayasa, dan matematika yang dapat mempersiapkan mereka untuk karir di industri teknologi yang terus berkembang.

    BalasHapus
  127. Nama : lehda zakiyah dwiyanti
    Kelas : 5C


    Compulational thingking yang merupakan cara berpikir yang sistematis dan berstruktur untuk memecahkan masalah, yang terinpirasi oleh cara komputer. Compulational thinking bukan hanya untuk program atau ahli komputer, dan juga keterampilan yang berguna untuk di berbagai bidang kehidupan.

    BalasHapus
  128. Nama : lehda zakiyah dwiyanti
    Kelas : 5C

    Menguasai computation thingking mungkin untuk kita berpikir secara lebih kritis dan kreatif, proses pemecahan masalah,serta memanfaatkan teknologi secara optimal. Keterampilan yang sangat relavan di era digital sekarang,baik di dunia pendidikan,bisnis, maupun di dunia nyata.

    BalasHapus
  129. Nama: Aulia Zalzabila
    Kelas:5D
    Npm:228620611@
    Menurut saya, computational thinking adalah keterampilan yang sangat penting untuk dimiliki di era digital saat ini. Meskipun awalnya konsep ini dikaitkan dengan ilmu komputer, saya merasa bahwa pendekatan berpikir yang sistematis dan terstruktur yang diajarkan oleh computational thinking dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan kemampuan ini, kita diajarkan untuk memecah masalah besar menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dikelola, mencari pola, dan merancang solusi secara logis. Hal ini tentu saja sangat membantu, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.

    BalasHapus
  130. Nama: Aulia Zalzabila
    Kelas:5D
    Npm:2286206111
    Computational thinking di tingkat sekolah sangatlah penting. Anak-anak zaman sekarang hidup di dunia yang penuh dengan teknologi, dan kemampuan berpikir seperti ini akan memberi mereka keunggulan dalam menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih efisien. Dengan mengintegrasikannya ke dalam kurikulum, mereka tidak hanya belajar tentang teknologi atau pemrograman, tetapi juga dilatih untuk berpikir kritis dan kreatif. Ini akan membantu mereka di banyak bidang, baik itu sains, seni, ekonomi, atau bahkan kehidupan sehari-hari.

    BalasHapus
  131. Nama: Aulia Zalzabila
    Kelas:5D
    Npm:2286206111
    Computational thinking sangat relevan dalam pendidikan matematika, karena keduanya sama-sama melibatkan pemecahan masalah secara logis dan terstruktur. Di dalam matematika, kita sering dihadapkan pada masalah yang membutuhkan langkah-langkah sistematis untuk menemukan solusi, dan inilah inti dari computational thinking. Misalnya, dalam menyelesaikan soal matematika yang rumit, kita biasanya perlu mengurai soal menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, mencari pola atau hubungan antar elemen, dan kemudian menerapkan prosedur atau algoritma untuk mencapai hasil yang diinginkan.

    BalasHapus
  132. Nama: Aulia Zalzabila
    Kelas:5D
    Npm:2286206111
    Penerapan computational thinking dalam matematika juga dapat memperkenalkan siswa pada konsep-konsep seperti algoritma dan pemrograman, yang kini menjadi keterampilan dasar dalam dunia yang semakin bergantung pada teknologi. Dengan mengaitkan konsep matematika dengan aplikasi praktis dalam dunia teknologi, siswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga bisa melihat bagaimana matematika digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam bidang seperti ilmu komputer, data science, dan kecerdasan buatan. Ini memberikan konteks yang lebih nyata dan relevan bagi siswa.

    BalasHapus
  133. Nama : Astri Putri Handayani
    NPM : 2286206045
    Kelas : 5B
    Kurikulum merdeka mengintegrasikan Computational Thinking dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, Matematika, dan IPAS di jenjang SD . Serta melakukan penyesuaian dengan perkembangan teknologi digital sehingga menjadikan mata pelajaran informatika menjadi wajib pada jenjang SMP. (1) lanjut

    BalasHapus
  134. Nama : Astri Putri Handayani
    NPM : 2286206045
    Kelas : 5B
    Berpikir komputasi tidak hanya digunakan untuk bidang ilmu komputer saja, namun dapat diimplementasi pada berbagai ilmu lain salah satunya matematika. Matematika ialah bidang ilmu yang tepat untuk mengembangkan kemampuan berpikir komputasi, karena matematika melatih siswa untuk berpikir menyelesaikan suatu pola permasalahan secara logis. (2) lanjut

    BalasHapus
  135. Nama : Astri Putri Handayani
    NPM : 2286206045
    Kelas : 5B
    Pada kenyataannya kemampuan berpikir komputasi di Indonesia masih terbilang rendah. Menurut PISA di tahun 2018, melaporkan bahwa untuk kategori prestasi matematika siswa Indonesia berada di peringkat 73 dari 78 negara dengan skor rata-rata 379. pada penilaian PISA memuat 6 tingkatan pencapaian tertinggi. (3) lanjut

    BalasHapus
  136. Nama : Astri Putri Handayani
    NPM : 2286206045
    Kelas : 5B
    Pada level 4, 5, dan 6 tes memuat indikator kemampuan mengidentifikasi, merefleksikan, memformulasikan, menginterpretasika, mengevaluasi, menggeneralisasi serta memanfaatkan informasi yang tersedia pada soal. Pada level tersebut sesuai dengan kategori yang ada pada kemampuan berpikir komputasi matematis.berdasarkan hasil PISA 2018 untuk kemahiran bidang matematika pada level 4, 5, dan 6 menunjukkan siswa Indonesia berada di bawah 10%. Hal ini juga membuktikan bahwa kemampuan berpikir komputasi matematis siswa di Indonesia masih tergolong rendah. (4) lanjut

    BalasHapus
  137. Nama : Astri Putri Handayani
    NPM : 2286206045
    Kelas : 5B
    Pada tahun 2006, Jeannette Wing menerbitkan artikel berpengaruh, "Computational Thinking", yang menekankan pentingnya mengajarkan berpikir komputasional kepada siswa. Baru-baru ini, diakui bahwa berpikir komputasional dikaitkan dengan keterampilan pemecahan masalah di banyak domain lain. Misalnya Computer Science Teachers association (CSTA) dan International Society for Technolgy in Education (ISTE) secara umum mendefiniskan berpikir komputasional sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah dengan acra yang paling efisien dan efektif melalui pengorganisasian dan analisis data secara logis. Singkatnya, berpikir komputasional adalah keterampilan kognitif independen yang berakar pada ilmu komputer dan dapat digunakan untuk memecahkan masalah di domain lain seperti masalah matematika. (5) lanjut

    BalasHapus
  138. Nama;Resky Amelia
    Kelas:5D
    Npm:2286206119
    Berpikir komputasi membantu kita dalam memecahkan suatu masalah dengan cara lebih terstruktur.pendekatan ini tidak hanya bermanfaat dalam bidang teknologi dan komputer tetapi juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,pendidikan bahkan di berbagai ilmu.dikehidupan siswa akan selalu terlibat dengan adannya berpikir komputasi contohnya dalam mata pelajaran matematika yaitu algoritma sesuatu yang dirancang langkah-langkahnya atau step by step dengan prosedur yang jelas dan tepat.

    BalasHapus
  139. Nama: Aulia Zalzabila
    Kelas:5D
    Npm:2286206111
    Matematika sangat berhubungan dengan computational thinking karena keduanya sama-sama mengajarkan kita cara berpikir secara logis dan terstruktur. Di matematika, kita belajar bagaimana cara menyelesaikan masalah dengan langkah-langkah yang jelas, menemukan pola, dan mengerjakan soal dengan cara yang sistematis. Ini semua sangat berguna dalam computational thinking, di mana kita diajarkan untuk memecah masalah besar jadi bagian kecil, membuat algoritma (langkah-langkah) untuk menyelesaikan masalah itu, dan melihat apakah solusi yang kita buat sudah tepat atau belum.

    BalasHapus
  140. Nama: Aulia Zalzabila
    Kelas:5D
    Npm:2286206111
    Pendidikan matematika sangat penting dalam mendukung computational thinking karena keduanya saling melengkapi. Di matematika, kita diajarkan untuk berpikir sistematis, memecah masalah menjadi bagian-bagian kecil, dan mencari solusi secara logis. Hal ini sangat berguna ketika kita belajar computational thinking, yang juga mengajarkan kita untuk memecah masalah kompleks dan menemukan solusi secara terstruktur.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Misalnya, dalam matematika kita sering belajar tentang pola dan hubungan antar angka, yang sebenarnya juga sering diterapkan dalam dunia komputer, seperti dalam pemrograman dan pengolahan data. Matematika mengajarkan kita cara berpikir abstrak dan analitis, yang sangat dibutuhkan dalam mengembangkan program komputer atau algoritma.

      Hapus
  141. Nama: Aulia Zalzabila
    Kelas:5D
    Npm:2286206111
    Dengan belajar matematika, kita tidak hanya belajar rumus, tapi juga cara berpikir yang bisa diterapkan dalam berbagai bidang, terutama di era digital ini yang sangat membutuhkan keterampilan teknis. Jadi, matematika dan computational thinking itu saling mendukung dalam membantu kita berpikir kritis dan memecahkan masalah dengan cara yang lebih efisien.

    BalasHapus
  142. Nama : Oktavia Pega wete
    Kelas : 5B PGSD
    NPm : 2286206019
    Relevansi CT dalam matematika terlihat pada kemampuan siswa untuk berpikir secara analitis dan logis, yang merupakan keterampilan dasar dalam mata pelajaran ini. Misalnya, ketika mengajarkan persamaan, CT membantu siswa memecah permasalahan menjadi elemen yang lebih kecil. Saran saya, pengembangan modul atau media pembelajaran berbasis CT dapat meningkatkan pemahaman siswa sekaligus mempersiapkan mereka untuk tantangan di masa depan.

    BalasHapus
  143. Nama : Oktavia Pega wete
    Kelas : 5B PGSD
    NPm : 2286206019
    Computational thinking membantu siswa mempelajari bagaimana mengidentifikasi pola, merancang solusi, dan mengevaluasi hasil. Relevansi dalam pendidikan matematika sangat tinggi, terutama dalam pengajaran geometri dan aljabar. Sebagai mahasiswa, saya menyarankan agar CT diajarkan bersamaan dengan penggunaan teknologi seperti perangkat lunak matematika atau aplikasi pemrograman sederhana. CT sangat bermanfaat dalam pendidikan matematika karena melibatkan decomposing masalah yang dapat membantu siswa memahami langkah-langkah pemecahan soal cerita atau logika matematika. Untuk penerapan di kelas, guru dapat menggunakan permainan berbasis logika atau tantangan algoritma sederhana untuk meningkatkan keterlibatan siswa

    BalasHapus
  144. Nama : Oktavia Pega wete
    Kelas : 5B PGSD
    NPm : 2286206019
    Computational thinking sangat relevan dalam pendidikan matematika karena membantu siswa memecah masalah yang kompleks menjadi langkah-langkah sederhana. Dalam mengajarkan konsep seperti pecahan atau bilangan berpangkat, CT dapat digunakan untuk membantu siswa memahami pola dan algoritma. Saran saya, guru sebaiknya mengintegrasikan aktivitas seperti pemrograman sederhana atau logika berpola untuk memperkuat keterampilan ini

    BalasHapus
  145. Nama: Zulaikha Abelia Putri
    Kelas: 5D

    Berpikir komputasi berarti berpikir tentang bagaimana menggunakan teknologi sebagai alat dan penunjang bagi kita untuk menggunakannya di bidang tertentu, di mana pada topik ini adalah di bidang pendidikan matematika. Penggunaan teknologi sudah tak dapat dipungkiri sehingga guru harus mampu berpikir komputasi dalam mengajar.

    BalasHapus
  146. Nama :Anastasia bhala
    Kelas :5A
    Npm :2286206073
    Menurut pendapat mengenai pentingnya memahami Pemikiran Komputasional:
    Keterampilan Memecahkan Masalah Dasar
    Pemikiran Komputasional mengajarkan siswa untuk menyelesaikan masalah kompleks melalui pendekatan yang logis dan sistematis.

    BalasHapus
  147. Nama :Anastasia bhala
    Kelas :5A
    Npm :2286206073
    pendapat mengenai pentingnya memahami Pemikiran Komputasional:
    Keterampilan Memecahkan Masalah Dasar
    Pemikiran Komputasional mengajarkan siswa untuk menyelesaikan masalah kompleks melalui pendekatan yang logis dan sistematis.

    BalasHapus
  148. Nama :Anastasia bhala
    Kelas :5A
    Npm :2286206073
    Pengembangan Keterampilan Analitis
    Pemikiran Komputasi melatih siswa untuk menganalisis masalah, memecahnya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, dan memahami hubungan antara bagian-bagian tersebut.

    BalasHapus
  149. Nama :Anastasia bhala
    Kelas :5A
    Npm :2286206073
    Relevansi di Era Digital
    Di dunia yang semakin bergantung pada teknologi, keterampilan Pemikiran Komputasi menjadi dasar untuk memahami teknologi dan algoritma.

    BalasHapus
  150. Nama :Anastasia bhala
    Kelas :5A
    Npm ;2286206073
    Universalitas Metode
    Konsep pemikiran komputasi tidak hanya terbatas pada bidang komputer, tetapi dapat diterapkan di berbagai disiplin ilmu dan situasi kehidupan.

    BalasHapus
  151. Nama :Anastasia bhala
    Npm 2286206073
    Kelas 5A
    Pelatihan Pola Pikir Logis
    Dengan Pemikiran Komputasi, siswa diajarkan untuk berpikir logis, membuat prediksi, dan memahami hubungan sebab-akibat dalam prosesnya.

    BalasHapus
  152. Nama :Anastasia bhala
    Kelas :5A
    Npm :2286206073
    Meningkatkan Literasi Digital
    Siswa yang memahami Pemikiran Komputasi lebih siap untuk menggunakan perangkat digital secara produktif dan bertanggung jawab.

    BalasHapus
  153. Nama :Anastasia bhala
    Kelas :5A
    Npm :2286206073
    Mendukung Keterampilan Abad 21
    Pemikiran Komputasi turut berkontribusi dalam mengembangkan keterampilan abad 21, seperti berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi.

    BalasHapus
  154. Nama :Anastasia bhala
    Kelas :5A
    Npm :2286206073
    Menggalakkan Kebiasaan Inovasi
    Pemikiran Komputasi mendorong siswa untuk menciptakan solusi baru yang inovatif, baik dalam bentuk teknologi maupun strategi non-teknologi.

    BalasHapus
  155. Nama :Anastasia bhala
    Kelas :5A
    Npm :2286206073
    Persiapan untuk Dunia Kerja
    Pemikiran Komputasi menjadi fondasi bagi banyak profesi di masa depan, terutama di bidang STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika

    BalasHapus
  156. Nama : Maria Fampilia Tea
    Kelas : 5A
    Npm : 2286206026

    Dari bacaan diatas menjelaskan bahwa bahasa logo kurang mendapat perhatian dikarenakan keterbatasan laboratorium.Pengalaman ini pula mengajarkan kita tentang pentingnya infrastruktur dan sumber daya yang memadai untuk mendukung penerapan teknologi baru di pendidikan.

    BalasHapus
  157. Nama : Maria Fampilia Tea
    Kelas : 5A
    Npm : 2286206026

    TIK memperoleh fungsi dan perspektif baru dalam pendidikan matematika dengan digunakannya untuk meningkatkan proses belajar mengajar, menyediakan akses ke sumber belajar yang lebih luas, dan memfasilitasi pembelajaran jarak jauh.

    BalasHapus
  158. Nama : Maria Fampilia Tea
    Kelas : 5A
    Npm : 2286206026

    Selain itu dari bacaan diatas mengajarkan kita bahwa teknologi itu sangat penting apalagi di era modern saat ini.

    BalasHapus
  159. Nama : Maria fampilia tea
    Kelas : 5A
    Npm : 2286206026

    Dari yang saya baca Computational thinking memiliki kelebihan dimana jika menerapkan di sekolah yang memiliki laboratorium dan jaringan yang memadai itu akan terlaksana dengan baik. Tapi sebaliknya jika tidak memadai maka tidak akan terlaksana.

    BalasHapus
  160. Nama: Bayu Setiawan
    Kelas: 5b
    Npm: 2286206064

    Berpikir komputasi (computational thinking) adalah pendekatan pemecahan masalah yang melibatkan konsep-konsep utama dalam ilmu komputer. Computational thinking tidak hanya berguna untuk bidang teknologi informasi atau pemrograman, tetapi juga dapat diterapkan di berbagai disiplin ilmu seperti matematika, sains, dan bahkan seni. Pendekatan ini membantu menganalisis masalah kompleks dengan cara yang terstruktur.

    BalasHapus
  161. Nama: Bayu Setiawan
    Kelas: 5b
    Npm: 2286206064

    Berpikir komputasi mencakup empat komponen utama:
    - Decomposition (Dekonstruksi): Memecah masalah besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan mudah dikelola.
    - Pattern Recognition (Pengenalan Pola): Mengidentifikasi pola atau kesamaan dalam data atau masalah.
    - Abstraction (Abstraksi): Memfokuskan pada informasi penting dan mengabaikan detail yang tidak relevan.
    - Algorithm Design (Desain Algoritma): Membuat langkah-langkah atau aturan yang jelas untuk menyelesaikan masalah.

    BalasHapus
  162. Nama: Bayu Setiawan
    Kelas: 5b
    Npm: 2286206064

    Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi, computational thinking menjadi keterampilan yang sangat penting. Pemahaman konsep ini dapat membantu seseorang beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi dan mengembangkan solusi inovatif.
    Meskipun konsep ini sangat bermanfaat, penerapannya membutuhkan latihan terus-menerus dan pemahaman yang baik terhadap dasar-dasar ilmu komputer, terutama bagi yang belum terbiasa dengan pendekatan berpikir logis.

    BalasHapus
  163. Nama: Bayu Setiawan
    Kelas: 5b
    Npm: 2286206064

    Jadi mengenai computational thinking adalah bahwa pendekatan ini merupakan cara berpikir yang sistematis, logis, dan terstruktur untuk memecahkan masalah kompleks. Dengan mengandalkan konsep seperti dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan desain algoritma, computational thinking menjadi keterampilan penting yang relevan di berbagai bidang, terutama di era digital. Pendekatan ini tidak hanya membantu menyelesaikan masalah secara efisien, tetapi juga mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Meskipun membutuhkan latihan untuk menguasainya, manfaatnya sangat besar untuk adaptasi dan inovasi dalam kehidupan sehari-hari maupun profesional.

    BalasHapus
  164. Nama: Rinda Puspitasari
    Npm 2286206014
    Kelas: 5A

    Computational thinking pertama kali di gunakan pada pendidikan matematika yang di kembangkan oleh seymour papert, cynthia solomon, dan wally feurzeig dengan tujuan memahami cara kerja kompututasi yang berfokus pada cara pikir anak, dengan melalukan eksperimen bagaimana cara anak mengendalikan robot yang menggunakan instrusi, pada teori pembelajaran ini pendekatan seperti ini mampu membangun pengetahuan peserta didik melalui tindakan

    BalasHapus
  165. Nama: Rinda Puspitasari
    Npm 2286206014
    Kelas: 5A

    Tujuan dari teknologi informasi dan komunikasi ini berfokus pada memudahkan manusia untuk mengakses informasi kapan pun dan dimana pun sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari dan berguna untuk mengembangkan bahasa serta konsep lainnya

    BalasHapus
  166. nama : waode nur liana
    kelas : 5a
    npm : 2286206129

    penerapan metode pembelajaran aktif seperti diskusi kelompok dan proyek berbasi masalah, terbukti meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa dalam matematika, dibandingkan dengan metode ceramah tradisional yang cenderung pasif.

    BalasHapus
  167. nama : waode nur liana
    kelas : 5a
    npm : 2286206129

    evaluasi pembelajaran matematika yang holistik, yang tidak hanya mengukur kemampuan berfikir kritis, pemecahan masalah, dan komunikasi matematis, sangat penting untuk menilai pemahaman siswa secara kompherensif.

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak