Beragam metode telah digunakan untuk mengukur kelelahan, salah satunya adalah Maslach Burnout Inventory yang cukup populer. Adalagi The Leichtman Burnout Scale. Namun, semua alat ukur ini tidak lepas dari kritik. Banyak yang menyatakan bahwa kelelahan sulit didiagnosis dengan jelas, bahkan dipahami secara mendalam, sehingga keabsahan pengukurannya sering dipertanyakan. Ketidakjelasan ini kerap membuat pekerja yang mengalami kelelahan sulit menemukan solusi yang tepat.
Pola Umum dan Tingkatan Kelelahan
Kelelahan memiliki penyebab, gejala, dan tingkat keparahan yang bervariasi. Namun, terdapat pola tertentu yang dapat membantu pendidik mengenali tingkat kelelahan mereka dan menentukan langkah yang tepat untuk mengatasinya. Kevin Leichmant (2022) memberikan informasi kepada kita terkait kelelahan sebagai guru menjadi empat tingkatan:
Tingkat 1: Antusias tetapi Kewalahan
Rasa semangat yang besar dalam mengajar bisa menjadi awal dari siklus kelelahan. Antusiasme sering kali mendorong komitmen tinggi, yang pada akhirnya meningkatkan beban kerja. Berikut beberapa tanda pada tingkat ini:
- Merasa kurang percaya diri (misalnya, "Saya merasa tidak cukup baik").
- Menggunakan cara mengatasi stres yang kurang sehat (misalnya, kebiasaan buruk atau kecanduan).
- Waktu untuk menjalankan hobi atau aktivitas lain sangat terbatas.
Tingkat 2: Kewalahan dan Mulai Sinis
Pada tahap ini, Anda mungkin mulai merasakan kelelahan emosional yang nyata. Beban kerja yang berat, ditambah dengan harapan yang tidak terpenuhi (seperti gaji yang layak atau hasil evaluasi yang baik), dapat memicu rasa sinis terhadap profesi.
Indikator:
- Stres tinggi yang berlangsung terus-menerus.
- Mudah marah, baik di tempat kerja maupun di rumah.
- Membawa pekerjaan ke rumah tetapi tidak sempat menyelesaikannya.
- Merasa bersalah karena merasa tidak cukup membantu siswa.
Tingkat 3: Sinis dan Mendekati Kelelahan
Sinisme pada tahap ini mulai mendominasi, disertai dengan rasa tidak berdaya. Anda mungkin merasa tidak ada yang dapat memperbaiki kondisi pendidikan atau mengubah situasi di tempat kerja.
Indikator:
- Isolasi sosial, baik di dalam maupun luar pekerjaan.
- Rasa paranoid terhadap kebijakan atau program sekolah.
- Tidak mau terlibat dalam pengembangan profesional.
Tingkat 4: Kelelahan Total
Ini adalah tahap paling serius, di mana kelelahan menyebar ke semua aspek kehidupan. Pada titik ini, Anda menghadapi dua pilihan: keluar dari profesi atau berkomitmen kembali untuk memulihkan semangat mengajar.
Indikator:
- Merasa lelah setiap hari, termasuk saat libur.
- Frekuensi absen atau izin sakit meningkat drastis.
- Kehilangan optimisme terhadap karier dan kehidupan pribadi.
- Gejala fisik akibat stres, seperti flu berkepanjangan atau penyakit serius.
Mengatasi Kelelahan Sejak Dini
Apapun tingkatan kelelahan yang Anda alami, tidak ada kata terlambat untuk mengambil langkah pencegahan. Menerapkan strategi manajemen stres, mencari dukungan, dan menjaga kesehatan mental adalah investasi terbaik untuk karier dan kehidupan pribadi Anda.
Dengan memahami keempat tingkatan ini, Anda diharapkan mampu mengenali tanda-tanda awal kelelahan dan mengambil tindakan yang tepat sebelum kondisi menjadi semakin sulit.
Referensi

Nama:Elisnawatie
BalasHapusKelas:VD
NPM:2386206069
Pemaparan mengenai empat tingkatan kelelehan beserta indikator dan solusi sangat relavan pak dengan realitas yang dialami banyak tenaga pendidik maupun pekerja di bidang lain. Materi ini membantu kita menyadari bahwa kelelahan bukanlah sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui tahapan yang bisa dikenali sejak dini.
Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
HapusNpm: 2386206058
Kelas : VB PGSD
Saya sependapat pak dengan pendapat Elisnawatie. Materi di atas ini memang sangat membantu kita memahami bahwa kelelahan pada guru bukan sekadar masalah fisik, tetapi juga menyangkut aspek emosional dan profesional. Penjelasan mengenai empat tingkat kelelahan beserta solusinya ini memberikan panduan yang jelas bagi pendidik untuk mengenali tanda-tanda awal dan mengambil langkah pencegahan sejak dini. Dengan memahami tahapan ini, guru ataupun calon guru dapat lebih sadar pentingnya menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi agar tetap produktif dan bahagia dalam menjalankan tugas🙏🏻
Nama: Isdiana Susilowati Ibrahim
BalasHapusNpm: 2386206058
Kelas : VB PGSD
Dari materi diatas saya ingin menanggapi di bagian tingkat ke 2 pak, dari banyak guru yang saya tahu saya sering melihat guru melakukan kegiatan ini, yaitu sering membawa pekerjaan kerumah tetapi pekerjaan itu tidak sempat di selesaikan. Dari kegiatan ini dengan penjelasan materi di atas bisa di lihat ini akan membawa dampak kepada guru tersebut yaitu guru akan merasa kelelahan. Karena pekerjaan guru bukan hanya di sekolah tetapi juga dirumah dengan membawa tugas ke rumah ini akan menambah beban pekerjaan rumah sehingga pekerjaan itu akan terlalaikan dan tidak di selesaikan karena sudah terbagi. Menurut saya dengan adanya solusi di atas dapat membantu dan meringankan pekerjaan guru dan dari sini saya belajar sebagai calon guru saya harus belajar tingkatkan " Pencegahan tersebut agar saya bisa bertindak atau mencegah nya sebelum terjadi dan juga sebelum kondisi kelelahan yang kita alami semakin sulit🙏
NAMA : DIAS PINASIH
HapusKELAS : 5B PGSD
NPM : 2386206057
izin menambahkan sedikit yah dri penjelasan dri isdiana
Sebagai calon guru kita perlu belajar untuk mengelola waktu dan pekerjaan dengan lebih baik salah satu solusinya adalah dengan bukan ahli batasan kita sebagai pendidik membawa pekerjaan ke rumah memang sering terjadi tetapi penting bagi kita untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan terusana dan pribadi dengan demikian kita bisa menghindari kelelahan mental dan fisik yang bisa berdampak pada kualitas pekerjaan dan kesehatan kita selain itu penjagaan terhadap kelelahan ini juga bisa dilakukan cara menciptakan atau manajemen waktu yang baik kita harus tahu kapan waktu untuk beristirahat dan kapan waktu untuk bekerja dengan sistem yang baik kita bisa menyelesaikan pekerjaan dengan efisien di sekolah tanpa harus membawa tugas rumah yang tak ada habisnya
Nama : Nabilah Aqli Rahman
BalasHapusNPM : 2386206125
Kelas : 5D PGSD
Tulisan Bapak kali ini sedikit relate dengan saya Pak. Izin sedikit berbagi cerita yaa Pak. Jadi, dari penghujung semester tiga kemarin saya mencoba mencari kesibukan dan pengalaman menjadi guru bimbel privat Pak. Jadi saya pergi ke rumah-rumah anak untuk mengajar mata pelajaran tertentu. Nah di awal saya hanya mengambil satu anak saja untuk diajari. Karena saya merasa masih banyak waktu yang kosong dan saya enjoy sekali dengan kesibukan baru saya ini jadinya anak-anak bimbel yang saya ajar bertambah Pak. Saya mulai mencoba mengajar dua tiga anak sampai-sampai saya mengajar sampai 5 anak di rumah yang berbeda-beda dan jadwal yang berbeda-beda pula. Saya kewalahan membagi waktu antara kuliah mengajar, organisasi internal kampus, organisasi eksternal kampus, waktu untuk bermain bersama teman, waktu untuk keluarga, bahkan waktu untuk diri saya sendiri menjalankan hobi pun hampir tidak ada Pak.
Yang saya bilang relate tadi yaitu point tulisan Bapak yang pertama "Antusias tapi kewalahan"
Pas saya sudah menyadari kalau tidak baik juga terlalu memaksakan sesuatu, akhirnya saya pelan-pelan mengurangi jadwal bimbel privat. Saya tata ulang kembali skala prioritas saya. Supaya work life balance (ceilahhh wkwk) gituu Pak hehehehe.
Nama : Nabilah Aqli Rahman
BalasHapusNPM : 2386206125
kelas : 5D PGSD
Apa yang Bapak jelaskan di sini, informasi yang Bapak berikan, solusinya jugaa. Ini ga cuman bermanfaat dan menambah wawasan untuk saya dan teman-teman saya loh Pak. Tapi juga bermanfaat untuk Bapak saya. Bapak saya juga seorang guru di salah satu SMK swasta di Handil, pasti informasi ini bermanfaat juga buat Bapak saya jadi saya share deh ke Bapak sayaa hehehe 😃
Mana tau ternyata alasan Bapak saya suka marah tiba-tiba di rumah karena Tingkat 2 : Kewalahan dan mulai sinis 🫢🫢🫢
Nama : Dias pinasih
HapusNPM : 2386206057
Kelas : 5b PGSD
Izin menambahkan sedikit yaa penjelasan dri Nabila
Saya setuju dengan pendapat membina bahwa informasi yang dibagikan dalam materi ini memang sangat berguna tidak hanya untuk memenuhi kelelahan pada guru tetapi juga untuk mengetahui cara-cara yang dapat diambil untuk mencegah dan mengatasi kesalahan tersebut selain itu sering menambahkan bahwa pendidikan bukan hanya salah transfer ilmu tetapi juga soal menjaga kesejahteraan para pengajarnya jadi penting untuk memahami bagaimana mental yang cukup buruk mereka hadapi agar kita bisa menciptakan lingkungan yang mendukung kesejahteraan mereka jika kita melihat ke dalam sekolah penulisan antar guru dan sekolah sangat penting dalam mencegah kelelahan ini.
Nama : Andi Nurfika
BalasHapusNPM : 2386206017
Kelas : VB PGSD
setelah membaca materi ini kita dapat mengetahui beberapa tingkatan kelelahan pada guru bahkan profesi lain juga bisa merasakan tingkat kelelahan yang di bahas di materi ini. saya akan membahas mengenai tingkat 2 yaitu kewalahan dan mulai sinis di sini kita bisa lihat beberapa indikator seperti stres tinggi secara terus menerus biasanya ini terjadi jika seorang guru terlalu banyak pekerjaan dan mulai kewalahan untuk menyelesaikan pekerjaan nya, jadi akan timbul rasa stres karena dia merasa tidak dapat meninggalkan pekerjaan nya sejenak untuk refreshing sebagai penghilang atau pengurang stres yang terus menerus.
selanjutnya mudah marah baik di tempat kerja maupun di rumah, ini biasanya relate kepada orang tua saya karena terkadang dia merasa cape dan akhirnya mudah marah. tetapi sebagai anak harus memaklumi karena dia dalam keadaan capek. tetapi biasanya akan Redah sendiri jika sudah tidak merasa capek. jadi 2 hal di atas akan teratasi jika guru ataupun profesi lain melakukan refreshing dan menenangkan diri dahulu agar merendahkan stres
Nama: Stevani
BalasHapusNPM : (2386206045)
Kelas : V C PGSD
Makin kesini materinya menarik dan seru untuk di baca apalagi penjelasan dari buya sudah cukup untuk kami mahasiswanya memahami dari topik materi ini apa sajaa,
Yang aku sadari dari awal membaca materi ini adalah, menjadi seorang guru tidak lah mudah seperti yang dipikirkan orang” bahkan profesi ini masih suka di pandang sebelah mata tapi tapi, banyak guru yang sebenarnya mencintai profesinya!
Sejak kecil saya melihat ibu saya yang juga seorang guru. Dulu beliau sering begadang menyiapkan pelajaran sampai terlihat sangat lelah. Setelah sadar, ibu mulai mengatur waktu dan meluangkan waktu untuk berkebun setiap sore. Sekarang beliau tampak lebih bahagia dan semangat lagi mengajar. Dari beliau saya belajar, menjaga diri itu sama pentingnya dengan mencintai pekerjaan. Untuk kita para calon guru semangat yaa ✊🏻💪🏻
Nama: Margaretha Elintia
BalasHapusKelas: 5C PGSD
Npm: 2386206055
izin menanggapi ya pak, setelah saya membaca materi di atas saya setuju dengan empat tahap kelelahan ini, kadang dimana guru saking semangatnya di awal karena merasa mampu malah lupa akan kesehatannya, sampai kena tahap yang parah baru sadar akan kesehatan mereka, pentingnya bagi kita sebagai guru atau calon guru untuk sadar akan gejala-gejala yang ada, supaya kita dapat mengambil tindakan pencegahan, semangat untuk kita semua🙌
Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
HapusNpm : 2386206058
Kelas : VB PGSD
Izin menambah kan pak saya sependapat dengan pendapat Margaretha Elintia. Karena memang benar, banyak guru yang tidak menyadari tanda-tanda kelelahan karena terlalu fokus pada tugas dan tanggung jawabnya. Pada materi ini menjadi pengingat penting bagi kita semua, terutama calon guru seperti kita, untuk lebih peka terhadap kondisi mental dan fisik sendiri. Dengan memahami empat tahap kelelahan yang dijelaskan, kita bisa mengambil langkah pencegahan lebih awal agar tetap semangat dan bahagia dalam menjalankan profesi pendidikan🙏
Terimakasih
Nama : Andi Nurfika
BalasHapusNPM : 2386206017
Kelas : VB PGSD
kelelahan guru bukan sekedar masalah dari luar ataupun individu tetapi juga tanggung jawab bersama antara guru sekolah dan tenaga kependidikan lain serta sistem pendidikan. sebaiknya kita mengenali gejala kelelahan guru sejak dini dengan ini memungkinkan pencegahan yang lebih efektif dengan dukungan emosional pengaturan waktu yang baik dan lingkungan kerja yang selalu mendukung guru dapat tetap sehat dan bahagia dan juga aktif dalam mendidik generasi penerus bangsa.
Nama : Dias pinasih
HapusNPM : 2386206057
Kelas : 5b PGSD
Izin menambahkan sedikit materi ya Andi
Setuju dengan Andi yang sampaikan bahwa kepulauan burung bukan hanya dipengaruhi oleh faktor eksternal tapi juga oleh faktor internal yang sangat terkait dengan sistem kerja dan lingkungan di tempat kita mengajar seperti yang Anda dikatakan mengenali gejala kelelahan yang lebih awal sangat penting untuk mencegah dampak yang lebih besar baik untuk kesehatan mental dan fisik guru sebagian tambahan mungkin juga perlu untuk lebih menekankan pentingnya komunikasi antarkali sejawat dalam mengelola sekolah dengan sekali berbagi pengalaman dan mendukung satu sama lain guru bisa lebih cepat menemukan solusi dalam menangani tantangan yang ada guru juga perlu merasa bahwa mereka dihargai dan didukung oleh manajemen sekolah dan orang tua siswa agar dapat berkontribusi secara optimal tanpa merasa terbebani
Nama : Oktavia Ramadani
BalasHapusNpm : 2386206086
Kelas : 5D
Menurut saya materi ini sangat relevan , karena nyata dengan kondisi para guru saat ini , materi ini seperti membuka mata saya untuk berpikir ternyata kelelahan itu tidak muncul tiba - tiba melainkan berkembang secara bertahap dari semangat yang berlebihan juga sehingga para guru berujung kelelahan, dan menurut saya pembagian 4 tingkat kelelahan ini membantu guru untuk lebih mudah mengenali posisi mereka saat ini , misalnya banyak guru mungkin berada di tahap yang sangat penuh semangat tapi akhirnya mulai kelelahan , tanpa di sadari jika dibiarkan hal itu akan terus berlanjut dan guru akan semakin kelelahan yang lebih parah .
Guru itu juga manusia memiliki sifat yang semangat dan mulia , tetapi tanpa adanya kesombongan antara diri sendiri dan pekerjaan, semangat nya itu bisa berbalik menjadi kelelahan, karena itu menjaga kesehatan mental adalah langkah penting untuk guru tetap bahagia .
Nama:Elisnawatie
HapusNPM:2386206069
Kelas:5D
Haloo Oktavia izin menangapi ya
Saya sangat setuju dengan pendapat Oktavia pak, Penjelasan mengenai empat tingkat kelelahan guru memang sangat relevan dengan kondisi nyata di lapangan saat ini. Banyak guru tidak menyadari bahwa kelelahan tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan berkembang perlahan bahkan sering kali dimulai dari semangat yang berlebihan. Pemahaman tentang tahapan ini membantu guru mengenali di mana posisi mereka saat ini, apakah masih dalam fase penuh energi atau sudah berada di tahap kelelahan yang mulai mengikis motivasi.
Pandangan Oktavia bahwa guru adalah manusia yang memiliki semangat mulia, tetapi tetap membutuhkan batas (boundary) antara diri pribadi dan pekerjaan, sangat tepat. Tanpa pengelolaan diri, semangat yang besar justru dapat berubah menjadi tekanan dan akhirnya kelelahan yang lebih berat. Karena itu, menjaga kesehatan mental bukanlah pilihan, tetapi kebutuhan bagi guru agar bisa tetap bahagia, stabil, dan mampu memberikan yang terbaik bagi siswa. Saya sepenuhnya mendukung pemikiran tersebut.
Nama: Maya Apriyani
BalasHapusNpm: 2386206013
Kelas: V.A
dalam web bapak ini saya sudah 2 kali menemukan 2 hal yang menurut saya saling berkaitan yaitu kesehatan mental guru dan kelelahan pada guru, dari bacaan itu saya melihat bahwa ternyata menjadi guru merupakan sesuatu profesi yang memiliki tingkat setres yang tinggi.
namun bacaan ini sangat bermanfaat untuk bekal di masa yang datang, yang di mana menyediakan solusi untuk setiap masalah yang akan kita hadapi, setidaknya dengan bacaan ini kita sudah dapat mengetahui tindakan apa yang kita lakukan apa bila kira merasakan hal-hal yang ada. dan kita dapat mengetahui cara mengatasi nya.
terima kasih
Nama : Dias pinasih
HapusNPM : 2386206057
Kelas : 5b PGSD
Izin menambahkan sedikit materi dri Maya
Profesi guru memiliki tingkat stress yang tinggi apalagi ditambah dengan tanggung jawab besar untuk mendidik generasi muda seperti yang kamu sebutkan memahami tingkat kelelahan guru sangat penting dan membaca materi ini dapat memberi kita wawasan berharga tentang tanda-tanda stress dan cara mengatasinya Saya ingin menambahkan sedikit bahwa selain memahami tanda-tanda Ceres yang bisa muncul penting juga untuk membangun kebiasaan positif yang dapat membantu mencegah kelelahan sebelum meningkatkan ke tingkat yang lebih serius misalnya dengan melakukan refleksi diri seperti rutin mengatur waktu istirahat yang cukup serta mencari dukungan sosial baik itu dari rekan sejawat teman atau keluarga guru yang tidak hanya memahami diri sendiri tapi juga bisa berbagai cerita atau mengungkapkan perasaan dapat mengurangi beban psikologis yang dialaminya.
Nama: Nur Sinta
BalasHapusNPM: 2386206033
Kelas: 5B PGSD
Setelah saya baca ternyata kita tidak boleh menganggap kelelahan sebagai guru adalah hal yang sepele atau diabaikan begitu saja itu akan berdampak pada kesehatan mental kita sebagai guru, pada keluarga dan pada siswa saat mengajar, sebaiknya kita mengenali tanda-tanda dan tingat tahapan kelelahan pada guru ini sejak awal agar bisa melakukan pencegahan dan mengatasi kelelahan guru sejak dini. Kelelahan sebagai guru bukan hanya sekedar capek biasa ataupun terjadi secara tiba-tiba.
Nama : Juliana Dai
HapusNPM : 2386206029
Kelas : V,B
Saya setuju sekali dengan Nur Sinta bahwa kelelahan guru itu bukan sekadar capek biasa, materi membuktikan bahwa kelelahan itu punya tahapan yang jelas dan dampaknya meluas. Tambahan dari saya adalah, pengakuan bahwa kelelahan bukan terjadi tiba-tiba seperti yang disebutkan komentar justru adalah kunci untuk melakukan pencegahan sejak dini di Tingkat 1 dan 2. Guru yang memiliki antusiasme tinggi (Tingkat 1) harus segera mengenali indikator awal seperti waktu untuk hobi terbatas atau merasa kurang percaya diri. Jika gejala ini didiamkan, barulah muncul sinisme di Tingkat 2 dan 3, yang merusak hubungan guru-keluarga-siswa. Jadi, materi ini bukan hanya alat diagnosis saat sakit, tapi alat pencegahan yang mengajarkan guru untuk mengelola komitmen agar tidak berujung pada kelelahan total dan keluar dari profesi.
Pentingnya mengenali tanda-tanda kelelahan ini sangat mendesak karena dampaknya pada kualitas pengajaran dan kesejahteraan keluarga sangat besar, seperti yang disoroti komentar. Guru di Tingkat 2 dan 3, yang mengalami isolasi sosial atau mudah marah, akan kesulitan menciptakan lingkungan belajar yang positif dan aman (seperti yang dituntut materi Pengelolaan Perilaku Siswa Tanpa Mempermalukan). Selain itu, pengabaian terhadap solusi di materi misalnya tidak mencari mentor atau tidak mengurangi beban kerja akan menyebabkan masalah fisik dan psikis yang serius (Tingkat 4). Oleh karena itu, mengenali tahap kelelahan sejak dini adalah investasi kesehatan mental dan karier guru yang harus menjadi perhatian serius di dunia pendidikan saat ini.
Nama: Stevani
BalasHapusNPM: (2386206045)
Kelas: V C PGSD
empat tahap kelelahan pada guru, well pastinya bukan hanya empat yaa hahah kalau di lihat atau dibaca Dari materi ini Dan beberapa sumber atau bahkan ada dilingkungan Kita, guru memiliki tingkat stress yang cukup tinggi wahh takutnya Dan karena itu pentingnya menjaga kesehatan mental seorang guru semoga bacaan materi ini membantu untuk mengatasi persoalan inii
Nama: Nur Sinta
BalasHapusNPM: 2386206033
Kelas: 5B PGSD
Kelelahan pada guru ternyata kondisi yang berkembang secara bertahap dan pelan-pelan yang akan terus naik dari tingkat 1 sampai 4 jika kita abaikan begitu saja, maka dari itu kelelahan pada guru menjadi tantangan nyata yang sangat perlu di sadari dan dikenali sejak dini. Seorang guru bisa memulai dengan belajar dari buku cara mengelola stres, tanda-tanda stres dan banyak belajar di internet juga bisa namun harus memastikan sumbernya
Nama : Dias pinasih
HapusNPM : 2386206057
Kelas : 5b PGSD
Sudah termasuk benar sekali materi atau jawaban dari Sinta kalian pada guru memang bisa berkembang secara bertahap seperti yang dijelaskan jika terdapat pada awal bulan ini diabaikan maka bisa berlanjut ke tingkat yang lebih parah terkadang banyak guru yang cenderung mengabaikan gejala yang kelelahan di tingkat pertama karena merasa hal itu wajar atau masih bisa ditangani seperti yang kamu sebutkan belajar dari beberapa sumber seperti buku atau internet dan dapat sangat membantu dan mengenali data-data stress namun dari satu hal yang penting juga yaitu penjajahan sejak berdirinya dengan cara menerapkan strategi company yang baik salah satunya adalah dengan menciptakan keseimbangan atau pekerjaan dan waktu pribadi serta membangun sistem mendukung sosial yang kuat baik di dalam maupun di luar sekolah itu bisa berupa berbagai cerita dengan rekan guru keluarga atau teman dekat.
Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
BalasHapusNomor : 2386206058
Kelas : VB PGSD
Izin bertanya pak, dari empat tingkat kelelahan diatas gejala apakah yang paling awal muncul dan juga sering di abaikan oleh guru pemula?
Hallo ka Isdi saya izin menjawab pertanyaanya ya.
HapusDari empat tingkat kelehan diatas menurut saya yang paling awal muncul tu tahap 1 khusus di bagian yang merasa diri selalu kurang dan ini selalu terabaikan dengan menutuppi diri untuk melibatkan kegiatan-kegiatan yang malah menambah risiko stres pada guru.
Padahal kan seharusnya solusi yang harus ia terapkan tu keluar dari kegiatan-kegiatan yang menambahb pikiran mungkin dengan cara jalan-jalan.
Nama : Dias pinasih
HapusNPM : 2386206057
Kelas : 5b PGSD
Izin menjawab pertanyaan dri isdiana ya
Menurut saya dari 44 kelelahan yang dijelaskan pada materi gejala paling sering muncul dan paling sering diabaikan oleh guru pembela adalah tingkat pertama yaitu kelainan secara emosional yang mana gejala-gejalanya biasa terlihat ringan seperti mudah merasa lelah walaupun pekerjaan dan terlalu banyak mereka dengan antusiasi saat mengajar seluruh fokus cepat merasa terganggu oleh hal-hal kecil atau mulai merasa kelelahan tanpa sebab dan jelas karena gejala tersebut dianggap biasa atau masih wajar banyak burung pemula yang tidak menyadari sebagai tanda awal kelelahan padahal jika dibiarkan kondisi ini bisa berkembang di tahap berikutnya seperti menurunnya motivasi mengejar ketidakstabilan emosi hingga burnout total.
Nama: Nanda Vika Sari
HapusNpm: 2386206053
Kelas: 5B PGSD
Izin menjawab pertanyaan dari Isdiana Susilowati Ibrahim, menurut sepengetahuan yang saya ketahui gejala yang paling awal dan juga yang paling sering kali diabaikan oleh para guru pemula itu ialah rasa kewalahan yang disertai dengan penurunan waktu untuk dirinya sendiri. Biasanya itu muncul seperti diri kita itu tidak merasa cukup baik dan juga guru itu mulai merasa kehilangan waktunya untuk hobinya sendiri atau waktu untuk istirahat. Mungkin dikarenakan masih terlihat seperti bersemangat, maka para guru pemula tersebut menganggapnya kalau bahwasanya itu adalah hal yang mungkin wajar-wajar saja, namun aslinya itulah tanda awal dari kelelahan yang cukup penting untuk diperhatikan.
Nama:Imelda Rizky Putri
HapusNpm: 2386206024
Kelas:5B
Izin menjawab pertanyaan dari Isdiana, jadi menurut saya, paling gejala awal yang biasanya muncul dan sering banget diabaikan guru pemula adalah rasa capek emosional yang kelihatannya "sepele", seperti cepat kesal, susah fokus, atau merasa energi mental cepat habis padahal tugas belum banyak. Karena dianggap hal biasa atau "nanti juga hilang" , guru sering terus memaksa diri sampai akhirnya masuk ketingkat kelelahan lebih berat tanpa disadari.
Wajar gk sih Pak sebelum jadi guru saja telah mengalami kelelahan khusus pada tahap 1? , misal saat presentasi selalu merasa kurang baik dalam menyampaikan materi lalu setelah itu punya hobi yang memang benar-benar tidak sehat yaitu suka banget buka hp mulu untuk scroll t*k*o*.
BalasHapusSepertinya saya harus mengikuti solusi dari laman ini , sepertinya juga saya sedang menjalaninya karena beberapa hari ini saya selalu membuka laptop saya dan membaca banyak banget informasi di website ini, kegiatan ini memang sedikit mengurangai kebiasaan saya yang tidak sehat yaitu scrool hp.
Nama: Nur Aulia Miftahul Jannah
HapusNPM: 2386206085
Kelas: 5D PGSD
Izin ngerepply yaa Alusia karena keadaanmu ada yang lagi related juga sama sayaaa hwhw. Pertama tama, untuk perasaan kurang abis presentasi mu ini bukan perasaan yang perfeksionis kah? Atau menurutmu ada sangkut pautnya dengan kelelahan?. Jujur ya, saya juga orang yang termasuk ke dalam perfeksionis. Karena saya tu pengen ngasih yang terbaik gitu ga cuman asal selesai aja. Tapi perasaan kurang setelah kita berusaha ngelakuin yang terbaik itu masih bisa kita perbaiki kok Alusia. Kita bisa melihat bahwa kita sudah sangat berusaha memberi yang terbaik, jadi setelah semuanya selesai berdamailah dengan diri kita sendiri bahwa kita udah cukup. Bawa perasaan cukup itu kedalam diri kita, karena kita udah sangat berusaha melakukan yang terbaik. Terus, selanjutnya ini tips dari bapak saya. Katanya kalau udah selesai kita bisa le it go. Kaya yaudah, lepasin, lupain dan ikhlasin ajaa. Gitu deh… semoga membantu yaa
Nama: Nur Aulia Miftahul Jannah
HapusNPM: 2386206085
Kelas: 5D PGSD
Nah lanjut yaaa ke bagian yang related juga saya diri saya sendiri hehehehehe. Belakangan ini tu saya sering banget kepikiran dengan tugas komen bapak ini. Yang alhasil saya selalu bolak balik buka blog bapak yang udah saya buat pintasannya ke layar utama. Jadi ga perlu buka safari atau google dulu baru sampe ke blog bapak. Nah, karena belakangan ini kepikiran banget, jadinya saya berusaha baca banyak banget materi di blog bapak. Sampai saya ngerasa jenuh dan sakit kepala. Bahkan yang awalnya niatnya baca untuk dapet informasi malah jadi ga dapet apa-apa karena kepalanya penuh dan tertekan. Kepala saya kayak mikir terus wah 300 komen, harus dibagi berapa hari ini biar sebelum pertemuan 15 sudah mencapai 300 komen. Nah itu berulang ulang terpikiran dan malah jadi nambah beban dikepala saya. Karena saya pikirin terus dan saya jejali dengan paksa baca banyak tapi hasilnya ga dapat apa apa.. yang ada cuman dapat sakit kepala hehehe. Menurut saya, kita harus punya trik supaya kita semua bisa mencapai 300 komen ini sebelum deadline. Semoga kita semua mencapainya dengan memuaskan dan baik yaaaa, aamiinnn..
*komen ke 42
Nama: Nur Aulia Miftahul Jannah
BalasHapusNPM: 2386206085
Kelas: 5D PGSD
Saya mau sedikit cerita pak, tapi ini agak out of the topic karena ini kan materinya tentang kelelahan untuk guru. Sedangkan saya masih calon guru mwehehehe. Jadi belakangan ini tu saya ngerasa demotivasi pak. Saya ngerasa kepala saya capek, badan saya juga capek. Saya kayak lagi ga semangat buat nyelesaikan tugas-tugas yang ada. Kepala saya terasa penuh dan pusing dan itu bikin saya menghindari tugas-tugas. Kalau saya lagi ingat tugas-tugas, bawaannya itu kayak capek padahal belum dikerjain. Dan ini keadaannya sedang berlangsung sekarang pak. Rasanya penuuuh banget. Ada perasaan maklum yang datang untuk mahasiswa semester 5 pak. Kayak perasaan takut dan bertanya-tanya “apa aku salah jurusan ya?” dan lain sebagainya.
*komen ke 38
Nama: Nur Aulia Miftahul Jannah
HapusNPM: 2386206085
Kelas: 5D PGSD
Apakah keadaan yang sedang saya alami wajar pak?. Apakah ada solusi dan tips untuk saya yang sedang mengalami demotivasi ini pak?. Saya pernah baca postingan psikologis di sosial media. Dia lagi ngebahas topic mirip seperti yang saya alami. Katanya tau ga sih kalau kamu lagi banyak tugas tapi kamu malah skip tugas itu dan malah milih sikat WC daripada ngerjain tugas mu itu kamu kenapa. Terus dia bilang, psikologis mu itu katanya kayak lagi tertekan dan pikiran mu mau nyelesaikan hal yang paling mudah aja dulu dari pada ngejain tugas mu yang berat. Makanya ga jarang kalau lagi banyak tugas orang orang malah ke distraksi ngelakuin hal yang lain. Dan tugas utama yang ada dipikiran ga terkerjain karna otak ngeliatnya itu suatu yang berat banget dan badan kita udah cape duluan. Menurut bapak gimana?
*komen ke 40 aul
Nama: Nur Aulia Miftahul Jannah
BalasHapusNPM: 2386206085
Kelas: 5D PGSD
Nah yang ini saya mau cerita juga pak tapi ini pengalaman kakak saya. Kakak saya itu sukaaa banget ngajar, dia ngajar di sekolah ngajar juga privat. Nah, waktu itu tu dia pernah ada sakit syaraf gitu, kayak gangguan kecemasan berlebih sampai berobat ke dokter syaraf langsung dan banyaaak banget. Nah, tapi dia tetap ngajar. Katanya ngajar itu passion dan hobinyaa. Jadi, kalau sehari itu ada 24 jam dia itu ngajar 16 jam pak. Katanya walaupun dia sakit, dia ngerasa bahwa kalau dia ngajar itu dia kayak lagi healing dan terapi. Kalau dia lagi capek ngajar di sekolah karena suasana yang formal. Dia ga sabar mau ngajar privat karna suasananya yang non formal itu. Gitu pak, sebenernya kalau dilihat dari kacamata orang awam. Dia ngajarnya udah kelebihan banget, tapi dia bilang dia suka dan senang. Jadi orang tua saya fine fine aja juga karena kakak saya senang menjalaninya.
*komen aul ke 39
NAMA : Aprilina awing
BalasHapusKelas : 5D PGSD
NPM : 2386206113
Saya sangat setuju bahwa kelelahan adalah masalah yang serius dan dapat mempengaruhi kualitas hidup dan pekerjaan kita. Saya suka dengan strategi yang disebutkan, seperti menerapkan strategi coping yang positif, mencari mentor, mengurangi beban kerja, dan mencari bantuan profesional untuk kesehatan mental.
Pertanyaan saya adalah, bagaimana kita dapat mengenali tanda-tanda awal kelelahan dan mengambil tindakan yang tepat sebelum kondisi menjadi semakin sulit? Apakah ada contoh konkret yang dapat kita terapkan?
Nama : Alya Salsabila
HapusNpm : 2386206062
Kelas : V C
Hai April, aku izin jawab pertanyaan kamu ya, menurut aku tanda-tanda awal kelelahan bisa terlihat dari semangat yang mulai menurun, mudah cape dan cepat emosi saat mengajar, kalau sudah mulai terasa seperti itu sebaiknya kita istirahat sebentar, menenangkan diri atau melakukan hal yang disukai agar pikiran kita itu lebih segar. Kalau untuk contoh konkret yang dapat kita terapkan itu bisa seperti, misalnya guru bisa mengambil waktu sejenak setelah jam pelajaran untuk duduk santai sambil minum air, atau bisa juga berbagai cerita dengan rekan kerja biar ga merasa terbebani sendiri, selain itu bisa juga dengan tidak membawa pekerjaan sekolah kerumah agar waktu istirahat kita itu tuh tetap terjaga, nah menurut aku dari hal-hal kecil itu tuh bisa banget untuk membantu mencegah kelelahan sebelum jadi lebih berat. Semoga membantu ya
Nama: Nanda Vika Sari
HapusNpm: 2386206053
Kelas: 5B PGSD
Izin menjawab pertanyaan dari Aprilina Awing, menurut sepengetahuan yang saya ketahui cara untuk kita mengenali tanda-tanda awal kelelahan itu dari memperhatikan dari perubahan kecil dari diri kita sendiri yang biasa muncul ketika kita sebelum stres menjadi semakin lebih berat. Tanda-tandanya itu biasanya diri kita itu mulai menjadi sangat sulit untuk fokus, lalu tidur kita itu menjadi tidak nyenyak atau lalu diri kita menjadi sering kali mudah lelah meskipun kita sudah istirahat, dan juga mudah emosi sangat mudah sensitif/mudah tersinggung dengan pada hal-hal yang kecil.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Alya Salsabila
BalasHapusNpm : 2386206062
Kelas : V C
Setelah saya membaca materinya, saya sangat setuju dengan apa yang bapak sampaikan, penjelasan tentang empat tahap kelelahan yang dialami guru, mulai dari antusias tetapi kewalahan sampai ke tahap kelelahan total, menjadi sangat penting untuk diketahui karena sering banget kelelahan guru dianggap hanya soal fisik padahal melibatkan emosional dan profesional juga, materi ini membuka mata saya bahwa guru perlu mengenal tanda-tanda awal supaya bisa mengambil langkah pencegahan, terimakasih banyak bapak atas materinya yang sangat bermanfaat ini.
Nama : Alya Salsabila
BalasHapusNpm : 2386206062
Kelas : V C
Izin bertanya ya bapak, mengenai materi di atas menunjukkan bahwa beban emosional bisa mendorong guru ke tahap kelelahan serius, kalau menurut bapak bagimana sekolah atau komunitas guru bisa mendukung satu sama lain agar kelelahan itu ga sampai mengakar di lingkungan kita kerja? terimakasih
Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
HapusNpm : 2386206058
Kelas : VB PGSD
Halo alya izin menjawab yah. Menurut aku, apa yang Alya bilang itu benar banget. Beban emosional memang bisa bikin guru itu cepat merasa lelah dan juga kehilangan semangat. Nah supaya hal itu nggak terjadi, sekolah dan komunitas guru harus saling dukung satu sama lain. Misalnya dengan saling berbagi cerita, saling bantu kalau ada yang kewalahan, atau bikin kegiatan yang bisa menyegarkan pikiran. Dengan begitu, rasa lelah bisa berkurang dan semangat mengajar bisa tetap terjaga😊
Nama: Nanda Vika Sari
HapusNpm: 2386206053
Kelas: 5B PGSD
Izin menjawab pertanyaan dari Alya Salsabila, menurut sepengetahuan yang saya ketahui mungkin setiap sekolah dan komunitas guru itu bisa mencegah kelelahan mengakar dengan bisa membangun budaya saling mendukung satu sama lain dan juga bisa saling mendengarkan antar guru, lalu bisa juga dengan mengurangi beban administrasi yang tidak begitu perlu, dan juga memberikan ruang untuk istirahat dan juga fleksibilitas agar para guru itu bisa pulih.
Nama:Imelda Rizky Putri
HapusNpm:2386206024
Kelas:5B
Izin menjawab pertanyaan dari Alya, jadi menurut saya, sekolah atau komunitas guru bisa saling mendukung dengan bikin budaya yang nggak mengglorifikasi "sibuk" dan kasih ruang buat guru istirahat tanpa rasa bersalah, misalnya lewat pertemuan rutin yang fokus curhat profesional. Sistem saling bantu antar guru, pembagian tugas yang lebih adil, dan pimpinan yang peka sama kondisi emosional guru, kalau lingkungan kerja nyaman, komunikasi terbuka, dan ada rasa bahwa semua orang saling jaga, kelelahan nggak akan gampang numpuk atau jadi budaya yang dianggap normal.
Nama : Putri Lestari Pinang
BalasHapusNPM : 2386206081
Kelas : 5D PGSD
izin menanggapi pak, ternyata sulit ya menjadi seorang guru, tingkat kelelahan nya sangat tinggi, dan salah satu penyebab guru kelelahan karena tingkat rasa semangat yang tinggi saat mengajar kok bisa ya?, padahal sebagai guru kita harus terus memiliki rasa semangat yang tinggi untuk mengajar. Tetapi setelah saya baca lagi ternyata ada solusinya sebagai guru kita harus membaca buku atau mencari sumber daya yang membahas cara efektif mengelola stres.
Nama : Dita Ayu Safarila
HapusNPM : 2386206048
Kelas : 5C
izin menjawab dan menanggapi Komentar dari Putri Lestari Pinang.
Bagi saya mungkin kita atau guru lainnya di luar sana memiliki semngat belajar yang tinggi namun di balik itu pasti ada rasa kelelahan yang datang di balik layar dengan masalah yang ada,jadi yang awalannya semangat belajar jadinya agak lesu ingat masalah yang ada. Dan guru mengalami kelelahan itu wajar karena meskipun harus semangat nya tinggi ternyata guru itu pekerjaan yang menguras tenaga,energi dan semangat yang tinggi. Mengatasi nya dengan cara buku atau sumber daya lainnya agar mengajar tidak terganggu oleh setres dan kelelahan.
itu saja,maaf jika ada yng kurang semoga bermanfaat
Nama: Nanda Vika Sari
BalasHapusNpm: 2386206053
Kelas: 5B PGSD
Setelah saya membeca materi ini, menurut saya materi di atas sangat bermakna dan cukup memberi wawasan sebab membantu guru mengenal tanda-tanda kelemahan sejak dini setiap tahap juga disertai indikator dan solusi yang praktis, sebab dari itu bisa menjadi panduan bagi pendidik untuk bisa menjaga kesehatan mental dan profesionalismenya sebelum kelelahan mencapai pada tingkat yang buruk/parah.
Nama : Dias pinasih
HapusNPM : 2386206057
Kelas : 5b PGSD
Sedikit menambahkan dri penjelasan materi dri Nanda
Selain memberikan wawasan tentang tanda-tanda kelelahan guru pada setiap tahap menurut saya materi ini juga menekankan pentingnya upaya pencegahan sebelum kelelahan berkembang menjadi kondisi yang lebih serius guru tidak hanya mengenali gejalanya tetapi juga harus memohon kebiasaan perawatan dari self car seperti manajemen waktu menjadi kualitas tidur memberi jeda istirahat selama aktivitas mengajar selain itu peran lingkungan sekolah juga sangat penting kepala sekolah rekan guru dan budaya tersebut bekerja yang seperti dapat membantu menurunkan resiko bernaut dengan adanya komunikasi yang baik pembagian tugas yang adil serta ruangan bagi guru untuk menyampaikan keluhan maka kesehatan mental guru dapat lebih terjaga.
Nama:bella ayu pusdita
BalasHapusNim:2386206114
Kelas:5d
Pembahasan menguraikan pola empat tingkatan kelelahan guru secara terperinci berdasarkan pandangan Kevin Leichmant (2022). Model identifikasi kelelahan ini memberikan pedoman yang jelas untuk mengenali gejala dan menentukan solusi spesifik pada setiap tingkat kelelahan. Solusi yang ditawarkan mencakup strategi coping positif hingga mencari bantuan profesional sesuai dengan tingkat keparahan yang dialami guru. Guru dianjurkan untuk bertindak cepat guna mengatasi kelelahan sejak dini sebelum mencapai tahap kritis (Kelelahan Total).
Nama : Dias pinasih
HapusNPM : 2386206057
Kelas : 5b PGSD
Izin menambahkan sedikit materi ya bella
Peran pentingnya mengenali empat tingkat kelelahan seperti yang dijelaskan bela menurut juga perlu memahami bahwa burnout tidak hanya berdampak pada kesehatan mental guru tetapi juga dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran di kelas guru yang berada pada tahap perlahan emosional atau kehilangan motivasi biasanya akan lebih sulit memberikan pembelajaran yang hangat konsisten dan efektif.
Pendekatan ini membahas strategi comping yang dilakukan guru secara individu menjadi lebih efektif karena didukung sistem yang baik dengan kolaborasi guru rekan kerja dan pihak sekolah resiko mencapai tahap kelelahan total dapat ditekankan dan buruh bisa bekerja dengan lebih stabil sehat dan profesional.
Nama : Dita Ayu Safarila
BalasHapusNPM : 2386206048
Kelas : 5C
setuju banget pak sama materi ini dan materi ini penting bagi guru sekarang dan kita sebagai calon guru. ini peringatan penting untuk sekolah juga.Kondisi apapun jika ada apa apa yang bersangkutan dengan kelelahan saat mengajar harus cepat periksa karena dapat merusak motivasi,kualitas dan semangat mengajar di kelas
Nama : Juliana Dai
HapusNPM : 2386206029
Kelas : V,B
Saya sangat setuju dengan Dita bahwa kondisi kelelahan saat mengajar adalah peringatan penting bagi sekolah karena dapat merusak motivasi dan kualitas pengajaran. Tambahan dari saya adalah, materi kelelahan guru yang Anda unggah (Empat Tahap Kelelahan) memberikan kerangka kerja yang sangat diperlukan untuk peringatan tersebut. Peringatan harus berfokus pada identifikasi dini di Tingkat 1 (Antusias tetapi Kewalahan) dan Tingkat 2 (Kewalahan dan Mulai Sinis), sebelum mencapai Tingkat 4 (Kelelahan Total) yang fatal. Sekolah harus punya prosedur untuk cepat periksa gejala isolasi sosial, membawa pekerjaan ke rumah, atau munculnya sinisme, dan langsung mengintervensi dengan solusi seperti mencari mentor atau mengurangi beban kerja, bukan menunggu guru benar-benar ambruk.
Dampak buruk kelelahan ini terhadap kualitas dan semangat mengajar sangat terkait dengan materi Berpikir Kritis dan Pengelolaan Perilaku Siswa yang juga Anda unggah. Guru yang lelah (sinis di Tingkat 3) tidak mungkin bisa menciptakan suasana kelas yang intelektual, kolaboratif, dan menantang yang dibutuhkan untuk melatih berpikir kritis. Selain itu, mereka akan kesulitan menerapkan pendekatan Pengelolaan Perilaku Siswa Tanpa Mempermalukan, karena guru yang burnout cenderung mudah marah dan bereaksi impulsif. Oleh karena itu, menjaga kesehatan mental guru bukan hanya isu kesejahteraan, tetapi syarat mutlak agar semua inovasi pedagogis (seperti melatih berpikir kritis dan mengelola smartphone secara bijak) yang telah dibahas dapat diterapkan di dalam kelas.
Nama : Erlynda Yuna Nurviah
BalasHapusKelas : VB PGSD
Npm : 2386206035
Terkadang saya sedih melihat profesi seorang guru yang disepelakan. Mereka nggatau gimana sih prosesnya jadi guru yang harus bisa mendidik, mengayomi, memberi pengetahuan yang bermanfaat kepada anak - anak. Apalagi di zaman sekarang kalau kita sedikit keras mendidik anak murid sebagian orangtua ga terima beda sama zaman dulu dimana orangtua berpihak kepada guru demi kesejahteraan anaknya.
Saya melihat langsung ibu saya yang berprofesi menjadi guru kelas 1 yang harus extra semangat, kreatif sabar dan antusias, kalau pagi mengajar pulang mengurus rumah ditambah ada kegiatan lain di sore hari. Pastinya menguras tenaga dan mental kalau tidak diimbangi dengan support keluarga, warga sekolah dan istirahat yang cukup mungkin bisa dropp. Dari bacaan yang bapak berikan ini sangat membantu bagi kami calon guru untuk dapat memperhhatikan kesehatan mental dengan mempraktikkan 4 tahap kelelahan yang mungkin akan terjadi di guru dan mencegahnya sebelum terlambat demi kesejahteraan hidup dan karir kita.
Nama:Elisnawatie
HapusKelas:5D
NPM:2386206069
Halo erlynda izin menambahkan ya
Saya sependapat dengan pendapat erlynda pak Apa yang erylnda sampaikan sangat menggambarkan kenyataan yang sering dialami guru saat ini. Profesi guru memang kerap disepelakan, padahal proses menjadi seorang pendidik itu tidak mudah. Guru harus mampu mendidik, membimbing, menjadi teladan, sekaligus menjaga emosi dalam berbagai situasi yang kompleks. Tantangan di zaman sekarang pun semakin besar, terutama ketika pendekatan yang sedikit tegas saja sering disalahpahami oleh sebagian orang tua.apa yang dialami ibu erylnda sebagai guru kelas 1 juga menunjukkan betapa besar energi, kesabaran, dan dedikasi yang dibutuhkan seorang guru. Mengajar di pagi hari, mengurus rumah sepulang sekolah, hingga terlibat kegiatan lainnya di sore hari tentu sangat menguras tenaga dan mental. Karena itu, dukungan keluarga, lingkungan sekolah, dan istirahat yang cukup menjadi sangat penting agar guru tetap sehat, kuat, dan tidak mengalami kelelahan berlebihan.
Bacaan tentang 4 tahap kelelahan yang dipelajari benar-benar membantu, terutama bagi calon guru, agar mampu mengenali tanda-tanda awal burnout dan mencegahnya sejak dini. Hal ini penting demi kesejahteraan pribadi sekaligus keberlanjutan karier sebagai pendidik💓
Nama : Maria Ritna Tati
BalasHapusNPM:2386206009
Kelas : V A PGSD
Izin memberikan tanggapan pak,jadi dari materi yang saya baca ini sangat relevan, terutama bagi para pendidik yang seringkali mengalami tekanan dan tuntutan yang tinggi dalam pekerjaan mereka.pembahasan mengenai berbagai tingkatan kelelahan burnout dan indikatornya sangat membantu untuk mengenali gejala-gejala awal sebelum kondisi menjadi lebih parah.selain itu, solusi yang ditawarkan juga praktis dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.penting bagi para pendidik untuk menyadari bahwa menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan memberikan yang terbaik bagi siswa mereka.
Kelelahan burnout adalah masalah serius yang dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik para pendidik.dengan memahami tingkatan kelelahan, mengenali indikatornya, dan menerapkan solusi yang tepat, kita dapat mencegah kondisi ini menjadi lebih parah dan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.penting bagi para pendidik untuk memprioritaskan kesehatan mental mereka dan mencari dukungan jika diperlukan.
Nama : Maria Ritna Tati
BalasHapusNPM:2386206009
Kelas : V A PGSD
Tamabah dari materi yang saya baca dalam materi ini menyadarkan kita pentingnya kesadaran diri dan kemampuan untuk mengenali tanda-tanda kelelahan pada diri sendiri. seringkali, kita terlalu fokus pada pekerjaan dan mengabaikan kebutuhan pribadi kita, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kelelahan yang berkepanjangan. dengan memahami tingkatan kelelahan dan solusi yang tepat, kita dapat mengambil langkah-langkah pencegahan dan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. serta materi ini juga mengingatkan kita bahwa menjaga kesehatan mental adalah investasi terbaik untuk karir dan kehidupan pribadi.dengan menerapkan strategi manajemen stres, mencari dukungan, dan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, kita dapat mencegah kelelahan, meningkatkan produktivitas,dan menikmati hidup yang lebih bahagia dan bermakna. penting bagi sekolah dan lembaga pendidikan untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dan mempromosikan kesejahteraan para pendidik.
memperbaiki kesalahan penulisan maksud saya itu Tambahan bukan tamabah
HapusNama: Imelda Rizky Putri
BalasHapusNpm: 2386206024
Kelas: 5B
Izin bertanya pak, apa strategi yang dapat guru lakukan secara mandiri untuk mengurangi stres dan mencegah kelelahan?
Nama:Elisnawatie
HapusNPM:2386206069
Kelas:5D
Haloo imelda izin menjawab ya menurut saya Untuk mencegah stres dan kelelahan, guru perlu menyadari bahwa perawatan diri bukanlah hal tambahan, tetapi bagian penting dari profesionalisme sebagai pendidik. Strategi-strategi mandiri seperti menetapkan batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, melakukan refleksi harian, dan mengambil jeda singkat di tengah aktivitas, dapat membantu guru mengenali dan mengelola tekanan sebelum berkembang menjadi kelelahan berkepanjangan. Guru juga perlu mengurangi beban mental dengan perencanaan yang sederhana namun efektif, serta berlatih berkata “tidak” ketika tugas tambahan mulai mengganggu keseimbangan hidup.
Selain itu, menjaga rutinitas perawatan diri, baik fisik maupun emosional, merupakan fondasi untuk tetap stabil dan berenergi dalam mengajar. Dukungan sosial dari rekan kerja, teknik jeda sebelum bereaksi, hingga praktik rasa syukur dan penghargaan diri, semuanya berperan dalam memperkuat ketahanan mental guru.
Nama : Dias pinasih
HapusNPM : 2386206057
Kelas : 5b PGSD
Izin menjawab pertanyaan tersebut ya Imel
Menurut saya ada beberapa strategi mandiri yang bisa dilakukan guru untuk mengurangi stress dan mencegah kelelahan terutama melihat materi yang disampaikan dapat tentang empat tahap burnout
Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi guru-guru memberi batas yang jelas antara waktu kerja dan waktu istirahat misalnya tidak membawa terlalu banyak pekerjaan rumah dan berikan waktu khusus untuk reaksi keluarga dan hobi agar pikiran tetap segar
Melatih influence atau kesadaran diri teknik sederhana seperti menarik nafas dalam meditasi singkat atau refleksi harian dapat membantu guru mengenali emosi negatif sejak tahun sebelum berkembang menjadi stres yang berat
Mengatur kreatif dan manajemen waktu group bisa membuat daftar tugas saran atau mingguan lalu mengerjakan hal yang paling penting terlebih dahulu ini membantu menghindari rasa kewalahan dan menurunkan beban mental.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusNama: Nanda Vika Sari
HapusNpm: 2386206053
Kelas: 5B PGSD
Izin menjawab pertanyaan dari Imelda Rizky Putri, menurut sepengetahuan yang saya ketahui mungkin para guru itu bisa melakukan sesuatu untuk mengurangi stress dan juga mencegah kelelahannya dengan membangun kebiasaan sehat yaitu seperti dengan tidur yang cukup, makan yang teratur, dan juga olahraga ringan. Lalu bisa juga dengan mengelolah emosi diri sendiri dengan cara seperti menulis sebuah jurnal, berdoa, atau refleksi harian untuk melepaskan semua tekanan yang ada, dan prioritaskan tugas dengan coba fokus pada yang mungkin paling penting terlebih dahulu, jangan terlalu memaksakan diri dengan harus semua selesai secara sekaligus/bersamaan.
Nama : Dias pinasih
BalasHapusNPM : 2386206057
Kelas : 5b PGSD
Izin menanggapi materi yang bapak jelaskan di atas pak
Materi mengenai empat tahap kelelahan pada guru sangat membuka wawasan saya sebagai calon pendidik penjelasan bapak mengenai tanda-tanda awal seperti keluarnya emosional perubahan sikap hingga manifestasi fisik sangat membantu kami memahami bahwa burnout itu bukan sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba melainkan proses bertahap yang perlu diantisipasi sejak dini saya juga sangat setuju dengan bagian solusi yang bapak sampaikan khususnya tentang pentingnya dukungan antara rekan guru menjaga keseimbangan hidup serta menyadari batas kemampuan diri hal-hal ini seringkali dianggap sepele padahal justru menjadi kunci utama dalam menjaga kesehatan mental guru materi ini mengingatkan bahwa guru yang sangat sehat secara emosional akan lebih mampu menentukan mata pelajaran dengan kondisi sebagai siswa.
Nama : Dias pinasih
BalasHapusNPM : 2386206057
Kelas : 5b PGSD
Sedikit tambahan untuk kritikannya PAK menurut saya yang lebih baik apabila materi ini juga dilengkapi dengan contoh studi kasus yang lebih nyata misalnya gambaran kesalahan guru yang mengalami stress tahap awal sampai tahap lanjut dengan studi kasus kami sebagai mahasiswa bisa membayangkan situasinya dan memahami bagaimana langkah pencegahannya diterapkan secara praktis untuk sarannya pak mungkin kedepannya bapak bisa menambahkan strategi manajemen waktu atau teknik relasi sederhana yang bisa dilakukan guru di tengah aktivitas padat hal ini pasti akan sangat bermanfaat sebagai bekal ketika kami terjun langsung mengejar nanti.
Nama : Zakky Setiawan
BalasHapusNPM : ( 2386206066 )
Kelas : 5C
Materi yang sangat menarik, semoga para guru-guru bisa membaca materi ini, ini merupakan materi yang bisa membuat guru mecegah kelelahan sebelum terjadi dengan cara-cara yang sangat bagus, seperti contoh kewalahan dan mulai sini, alangkah baiknya sebelum kewalahan itu terjadi guru harus menyiapkan cara agar tidak sampai kewalahan
Nama : Zakky Setiawan
HapusNPM : ( 2386206066 )
Kelas : 5C
Sedikit menambahkan, jika kewalahan sudah terjadi, berarti harus mencari solusi tuh, mungkin bisa dengan cara mengerjakan sesuatu sedikit demi sedikit atau bisa memulai dari yang kebih penting dulu
Nama: Rosidah
BalasHapusNpm: 2386206034
Kelas: 5B (PGSD)
Penjelasan diatas sangat membantu saya, apa yang dijelaskan diatas sangat terasa di kehidupan nyata terutama beban kerja yang semakin besar dan waktu istirahat yang semakin sedikit.
Materi diatas sangat membantu calon guru maupun guru-guru diluar sana, setiap penjelasannya jelas, dan diberikan contoh tanda-tandanya serta solusinya.
Semoga semakin banyak sekolah yang memperhatikan masalah ini, karena guru yang sehat secara mental pasti bisa mengajar dengan lebih baik.
Terima kasih
Nama : Juliana Dai
HapusNPM : 2386206029
Kelas : V,B
Saya sangat setuju dengan Rosidah bahwa materi ini terasa sangat relevan dengan kehidupan nyata guru dan calon guru karena membahas akar masalah yang sering dirasakan, yaitu beban kerja besar dan waktu istirahat yang sedikit. Tambahan dari saya adalah, materi ini memberikan legitimasi pada perasaan tersebut. Seringkali, guru merasa bersalah atau menganggap kelelahan sebagai kelemahan pribadi. Padahal, dengan adanya kerangka Empat Tahap Kelelahan, guru bisa menyadari bahwa gejala seperti merasa lelah setiap hari atau kehilangan optimisme (seperti yang diindikasikan di Tingkat 4) adalah masalah profesional yang harus ditangani secara medis dan sistematis, bukan sekadar butuh cuti biasa. Ini membantu guru untuk mengambil tindakan memprioritaskan kesehatan dan menetapkan tujuan baru sebelum mencapai titik keluar dari profesi.
Komentar Rosidah tentang harapan agar sekolah lebih memperhatikan masalah ini sangat tepat. Tambahan yang penting adalah bahwa perhatian sekolah harus diarahkan pada pencegahan di Tingkat 1 dan 2, bukan hanya pada Tingkat 4. Tingkat 1 (Antusias tetapi Kewalahan) yang ditandai dengan semangat tinggi dan komitmen tinggi justru menjadi momen emas bagi sekolah untuk melindungi guru. Sekolah harus menerapkan solusi seperti mencari mentor yang baik (solusi Tingkat 2) atau mengurangi beban kerja (solusi Tingkat 3) segera setelah gejala awal muncul, sebelum sinisme meluas. Dengan kata lain, materi ini menjadi alat diagnostik bagi pemimpin sekolah untuk menjaga guru tetap sehat secara mental, sehingga guru tidak hanya bisa mengajar, tetapi juga bisa berinovasi dan membangun hubungan positif, seperti yang dibahas dalam materi-materi pedagogis lainnya.
Nama : Juliana Dai
BalasHapusNPM : 2386206029
Kelas : V,B
Menurut saya, materi yang menjelaskan empat tahap kelelahan guru ini penting banget karena menunjukkan bahwa burnout itu bukan masalah pribadi yang datang tiba-tiba, tapi sebuah proses yang berkembang. Guru sering kali memulai dari semangat tinggi (Tingkat 1), tapi karena tidak didukung oleh sistem yang baik (gaji, beban kerja, dan harapan yang nggak realistis), semangat itu pelan-pelan berubah jadi rasa sinis dan mudah marah (Tingkat 2 dan 3). Ini adalah alarm bahaya buat semua pihak. Guru yang sudah sinis dan lelah tidak mungkin bisa menciptakan suasana kelas yang menyenangkan, kreatif, atau mendorong siswa untuk berpikir kritis kualitas yang dituntut oleh pendidikan modern. Intinya, kesehatan mental guru adalah kunci utama keberhasilan kurikulum apapun.
Solusi yang ditawarkan juga sangat realistis, yaitu harus bertahap dan proporsional. Kalau masih di Tingkat 1, guru bisa coba atasi dengan self-coping, tapi kalau sudah masuk Tingkat 3 atau 4 (Kelelahan Total), guru harus berani mencari bantuan profesional dan sistem sekolah harus turun tangan mengurangi beban kerja. Menurut saya, materi ini adalah panggilan keras agar sekolah dan pemerintah melihat burnout bukan sekadar masalah individual, tapi masalah sistemik yang mengancam kualitas pendidikan secara keseluruhan. Kita harus segera mengenali gejalanya sebelum guru memilih keluar dari profesi karena merasa tidak ada harapan.
Nama : Juliana Dai
BalasHapusNPM : 2386206029
Kelas : V,B
Menurut saya, pengakuan terhadap empat tingkatan kelelahan ini wajib dikaitkan dengan upaya pencegahan kolektif di tingkat sekolah. Materi menyarankan solusi seperti mencari mentor (Tingkat 2) atau bantuan profesional (Tingkat 3), tetapi sekolah harus proaktif memfasilitasi hal ini. Pencegahan di Tingkat 1 (Antusias tapi Kewalahan) dapat dilakukan dengan audit beban kerja secara teratur. Sekolah perlu memastikan bahwa semangat tinggi guru tidak dieksploitasi untuk tugas administrasi yang tidak relevan dengan pembelajaran, yang justru menjadi pemicu utama sinisme di Tingkat 2. Jika sekolah memiliki sistem mentor yang terstruktur, di mana guru senior dilatih untuk mengenali indikator burnout (seperti membawa pekerjaan ke rumah atau isolasi sosial), burnout dapat dihentikan sebelum mencapai tahap kritis.
Materi ini secara mendalam menegaskan perlunya kompetensi kesehatan mental bagi para pemimpin sekolah. Ketika seorang guru mencapai Tingkat 3 (Sinis dan Mendekati Kelelahan), mereka mungkin menunjukkan rasa paranoid terhadap kebijakan atau tidak mau terlibat dalam pengembangan profesional. Di sinilah respons yang empatik dan tidak menghakimi dari atasan diperlukan, bukan kritik tambahan. Dengan memahami gejala ini, kepala sekolah dapat menawarkan pengurangan beban kerja sementara atau akses konseling rahasia, yang merupakan solusi yang disarankan materi. Ini menegaskan bahwa tanggung jawab mengelola kelelahan harus bergeser dari guru sebagai individu ke sekolah sebagai komunitas profesional yang wajib menjaga kesejahteraan anggotanya.
Nama : Naida Dwi Nur Herlianawati
BalasHapusKelas : 5 B
Npm : 2386206042
izin bertanya pak di antara keempat tingkatan, tingkatan manakah yang paling sulit untuk diatasi, dan mengapa?
Nama: Nanda Vika Sari
HapusNpm: 2386206053
Kelas: 5B PGSD
Izin menjawab pertanyaan dari Naida Dwi Nur Herlianawati, menurut sepengetahuan yang saya ketahui dari keempat tingkatan di materi ini yang paling sulit menurut saya untuk diatasi itu ialah tingkatan yang ke empat yaitu Kelelahan Total, mengapa saya mengatakan nomor empat itu karena biasanya guru itu sudah seperti merasa kehabisan energi dan juga merasa tidak lagi mampu untuk memperbaiki keadaannya. Pada tahap ini itu sangat amat dibutuhkan sekali dukungan profesional, yaitu seperti pengurangan beban yang mungkin cukup besar.
Nama:Imelda Rizky Putri
HapusNpm:2386206024
Kelas:5B
Izin menjawab pertanyaan dari Naida, jadi menurut saya, tingkatan yang paling sulit diatasi biasanya adalah tinglkat terakhir, yaitu kelelahan sudah kronis, karena di tahap ini guru bukan cuma capek fisik dan emosional, tapi juga mulai kehilangan motivasi rasa percaya diri, dan koneksi dengan pekerjaannya. Lebih lama buat pulih, sering perlu dukungan profesional, perubahan beban kerja, dan lingkungan yang benar-benar suportif supaya guru bisa bangkit dan semangat lagi.
NAMA : KORNELIA SUMIATY
BalasHapusNPM : 2386206059
KELAS : 5B PGSD
Wah, materi tentang tingkatan kelelahan ini menurut aku cukup eye-opening, apalagi buat yang sering ngerasa capek tapi nggak ngerti itu sebenernya tanda burnout. Aku baru nyadar ternyata kelelahan itu nggak cuma soal fisik, tapi juga emosi dan mental, dan ada tahapannya dari antusias tapi kewalahan sampai kelelahan total. Menurut aku, solusi yang disaranin kayak punya mentor, kurangi beban kerja, atau cari bantuan profesional itu penting banget supaya nggak kebawa sampe tahap parah. Materi ini bikin aku mikir buat lebih aware sama tanda-tanda awal kelelahan, biar bisa ngejaga diri dan tetap semangat kuliah atau kerja.
Terima kasih bapaak karena telah memberikan materi ini, setelah saya baca materi bapak tentang tahap-tahap kelelahan guru ini, saya jadi lebih paham kalau burnout itu prosesnya bertahap, bukan langsung terjadi tiba-tiba. Materi yang pertama itu tingkat 1 : Antusias tapi Kewalahan, malah dimulai dari semangat yang besar. Ini menunjukkan kalau niat baik saja tidak cukup, karena antusiasme yang kebablasan tanpa diiringi cara mengelola stres yang benar bisa jadi bumerang. Terus juga itu, di Tingkat 2 : Kewalahan dan Mulai Sinis, saya lihat kalau penyebab sinisnya itu bukan cuma capek kerja, tapi juga karena harapan yang nggak sesuai kenyataan, misalnya soal gaji atau hasil evaluasi. Solusi untuk cari mentor di tahap ini menurut saya pintar banget, bapak, karena kita butuh orang lain untuk kasih sudut pandang yang berbeda supaya rasa sinisnya itu bisa mereda sebelum makin parah. Jadi, intinya pencegahan itu harus dimulai dari sadar bahwa antusiasme tinggi pun bisa berisiko kalau kita nggak hati-hati.
BalasHapusDimateri bapak yan ini juga bagus bapak buat saya sadar diri, apalgi materi bapak pada bagian Tingkat 3 : Sinis dan Mendekati Kelelahan itu benar-benar mengkhawatirkan. Indikasinya sudah berat, seperti menjauhi teman-teman atau kayak isolasi sosial, curiga sama aturan sekolah, bahkan sudah malas ikut pelatihan profesional. Ini nunjukkin kalau kelelahannya sudah menggerogoti mental dan cara pandang seseorang ke lingkungan kerjanya. Puncaknya di Tingkat 4 : Kelelahan Total, di mana kelelahan sudah merembet ke mana-mana, sampai liburan pun masih capek. Kalau sudah di tahap ini, pilihannya cuma dua berhenti total atau harus berjuang keras buat reset ulang semangat mengajar. Jadi, menurut saya, yang ditekankan di sini adalah kita nggak boleh menyepelekan rasa sinis dan isolasi sosial di Tingkat 3, karena itu alarm keras sebelum semuanya terlambat.
BalasHapusDan juga untuk materi bapak ini. Saya suka dengan materi bapak di bagian akhir tentang pentingnya Mengatasi Kelelahan Sejak Dini. Terlepas dari di tingkat kelelahan mana pun kita berada, kunci utamanya ternyata ada di diri sendiri, yaitu membuat kesehatan jadi prioritas utama. Solusi untuk Tingkat 4, yang menyarankan untuk mengurangi beban kerja dan mencari bantuan profesional kesehatan mental, juga sangat realistis, karena kalau sudah parah memang butuh support dari ahlinya. Intinya, kalau kita sudah merasa ada gejala fisik kayak sakit-sakitan atau sudah malas-malasan, itu sudah waktunya buat bertindak. Pokoknya, kita harus bisa kenali tanda-tanda kecilnya dari awal, dan jangan tunda untuk atur ulang lagi prioritas hidup supaya ada keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi, itu yang paling penting.
BalasHapusPenjelasan empat tahap kelelahan membantu guru mengenali kondisi mereka secara bertahap, bukan tiba-tiba. Banyak guru sering merasa “lelah” tanpa tahu bahwa mereka sedang memasuki salah satu tahap burnout. Dengan adanya pengelompokan ini, guru dapat lebih sadar diri dan mengambil langkah pencegahan lebih awal.
BalasHapusMateri ini tidak hanya menjelaskan masalah, tetapi juga memberikan solusi sesuai tingkatannya, seperti coping positif, mencari mentor, hingga konsultasi profesional. Hal ini membuat guru tidak merasa sendirian dan tahu pilihan apa yang bisa mereka ambil untuk pulih.
Profesi guru sering menuntut empati, kesabaran, dan energi emosional yang besar. Materi ini mengingatkan bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan keterampilan mengajar. Tanpa pengelolaan stres yang baik, kualitas pengajaran dan hubungan dengan siswa akan turut menurun.
BalasHapusBanyak guru yang cenderung mengabaikan tanda-tanda kelelahan karena merasa harus selalu kuat dan profesional. Penjelasan empat tahap burnout ini membantu guru menyadari bahwa kelelahan adalah kondisi nyata yang perlu diakui, bukan disembunyikan.