Beragam metode telah digunakan untuk mengukur kelelahan, salah satunya adalah Maslach Burnout Inventory yang cukup populer. Adalagi The Leichtman Burnout Scale. Namun, semua alat ukur ini tidak lepas dari kritik. Banyak yang menyatakan bahwa kelelahan sulit didiagnosis dengan jelas, bahkan dipahami secara mendalam, sehingga keabsahan pengukurannya sering dipertanyakan. Ketidakjelasan ini kerap membuat pekerja yang mengalami kelelahan sulit menemukan solusi yang tepat.
Pola Umum dan Tingkatan Kelelahan
Kelelahan memiliki penyebab, gejala, dan tingkat keparahan yang bervariasi. Namun, terdapat pola tertentu yang dapat membantu pendidik mengenali tingkat kelelahan mereka dan menentukan langkah yang tepat untuk mengatasinya. Kevin Leichmant (2022) memberikan informasi kepada kita terkait kelelahan sebagai guru menjadi empat tingkatan:
Tingkat 1: Antusias tetapi Kewalahan
Rasa semangat yang besar dalam mengajar bisa menjadi awal dari siklus kelelahan. Antusiasme sering kali mendorong komitmen tinggi, yang pada akhirnya meningkatkan beban kerja. Berikut beberapa tanda pada tingkat ini:
- Merasa kurang percaya diri (misalnya, "Saya merasa tidak cukup baik").
- Menggunakan cara mengatasi stres yang kurang sehat (misalnya, kebiasaan buruk atau kecanduan).
- Waktu untuk menjalankan hobi atau aktivitas lain sangat terbatas.
Tingkat 2: Kewalahan dan Mulai Sinis
Pada tahap ini, Anda mungkin mulai merasakan kelelahan emosional yang nyata. Beban kerja yang berat, ditambah dengan harapan yang tidak terpenuhi (seperti gaji yang layak atau hasil evaluasi yang baik), dapat memicu rasa sinis terhadap profesi.
Indikator:
- Stres tinggi yang berlangsung terus-menerus.
- Mudah marah, baik di tempat kerja maupun di rumah.
- Membawa pekerjaan ke rumah tetapi tidak sempat menyelesaikannya.
- Merasa bersalah karena merasa tidak cukup membantu siswa.
Tingkat 3: Sinis dan Mendekati Kelelahan
Sinisme pada tahap ini mulai mendominasi, disertai dengan rasa tidak berdaya. Anda mungkin merasa tidak ada yang dapat memperbaiki kondisi pendidikan atau mengubah situasi di tempat kerja.
Indikator:
- Isolasi sosial, baik di dalam maupun luar pekerjaan.
- Rasa paranoid terhadap kebijakan atau program sekolah.
- Tidak mau terlibat dalam pengembangan profesional.
Tingkat 4: Kelelahan Total
Ini adalah tahap paling serius, di mana kelelahan menyebar ke semua aspek kehidupan. Pada titik ini, Anda menghadapi dua pilihan: keluar dari profesi atau berkomitmen kembali untuk memulihkan semangat mengajar.
Indikator:
- Merasa lelah setiap hari, termasuk saat libur.
- Frekuensi absen atau izin sakit meningkat drastis.
- Kehilangan optimisme terhadap karier dan kehidupan pribadi.
- Gejala fisik akibat stres, seperti flu berkepanjangan atau penyakit serius.
Mengatasi Kelelahan Sejak Dini
Apapun tingkatan kelelahan yang Anda alami, tidak ada kata terlambat untuk mengambil langkah pencegahan. Menerapkan strategi manajemen stres, mencari dukungan, dan menjaga kesehatan mental adalah investasi terbaik untuk karier dan kehidupan pribadi Anda.
Dengan memahami keempat tingkatan ini, Anda diharapkan mampu mengenali tanda-tanda awal kelelahan dan mengambil tindakan yang tepat sebelum kondisi menjadi semakin sulit.
Referensi
Nama:Elisnawatie
BalasHapusKelas:VD
NPM:2386206069
Pemaparan mengenai empat tingkatan kelelehan beserta indikator dan solusi sangat relavan pak dengan realitas yang dialami banyak tenaga pendidik maupun pekerja di bidang lain. Materi ini membantu kita menyadari bahwa kelelahan bukanlah sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui tahapan yang bisa dikenali sejak dini.
Nama: Isdiana Susilowati Ibrahim
BalasHapusNpm: 2386206058
Kelas : VB PGSD
Dari materi diatas saya ingin menanggapi di bagian tingkat ke 2 pak, dari banyak guru yang saya tahu saya sering melihat guru melakukan kegiatan ini, yaitu sering membawa pekerjaan kerumah tetapi pekerjaan itu tidak sempat di selesaikan. Dari kegiatan ini dengan penjelasan materi di atas bisa di lihat ini akan membawa dampak kepada guru tersebut yaitu guru akan merasa kelelahan. Karena pekerjaan guru bukan hanya di sekolah tetapi juga dirumah dengan membawa tugas ke rumah ini akan menambah beban pekerjaan rumah sehingga pekerjaan itu akan terlalaikan dan tidak di selesaikan karena sudah terbagi. Menurut saya dengan adanya solusi di atas dapat membantu dan meringankan pekerjaan guru dan dari sini saya belajar sebagai calon guru saya harus belajar tingkatkan " Pencegahan tersebut agar saya bisa bertindak atau mencegah nya sebelum terjadi dan juga sebelum kondisi kelelahan yang kita alami semakin sulit🙏
Nama : Nabilah Aqli Rahman
BalasHapusNPM : 2386206125
Kelas : 5D PGSD
Tulisan Bapak kali ini sedikit relate dengan saya Pak. Izin sedikit berbagi cerita yaa Pak. Jadi, dari penghujung semester tiga kemarin saya mencoba mencari kesibukan dan pengalaman menjadi guru bimbel privat Pak. Jadi saya pergi ke rumah-rumah anak untuk mengajar mata pelajaran tertentu. Nah di awal saya hanya mengambil satu anak saja untuk diajari. Karena saya merasa masih banyak waktu yang kosong dan saya enjoy sekali dengan kesibukan baru saya ini jadinya anak-anak bimbel yang saya ajar bertambah Pak. Saya mulai mencoba mengajar dua tiga anak sampai-sampai saya mengajar sampai 5 anak di rumah yang berbeda-beda dan jadwal yang berbeda-beda pula. Saya kewalahan membagi waktu antara kuliah mengajar, organisasi internal kampus, organisasi eksternal kampus, waktu untuk bermain bersama teman, waktu untuk keluarga, bahkan waktu untuk diri saya sendiri menjalankan hobi pun hampir tidak ada Pak.
Yang saya bilang relate tadi yaitu point tulisan Bapak yang pertama "Antusias tapi kewalahan"
Pas saya sudah menyadari kalau tidak baik juga terlalu memaksakan sesuatu, akhirnya saya pelan-pelan mengurangi jadwal bimbel privat. Saya tata ulang kembali skala prioritas saya. Supaya work life balance (ceilahhh wkwk) gituu Pak hehehehe.
Nama : Nabilah Aqli Rahman
BalasHapusNPM : 2386206125
kelas : 5D PGSD
Apa yang Bapak jelaskan di sini, informasi yang Bapak berikan, solusinya jugaa. Ini ga cuman bermanfaat dan menambah wawasan untuk saya dan teman-teman saya loh Pak. Tapi juga bermanfaat untuk Bapak saya. Bapak saya juga seorang guru di salah satu SMK swasta di Handil, pasti informasi ini bermanfaat juga buat Bapak saya jadi saya share deh ke Bapak sayaa hehehe 😃
Mana tau ternyata alasan Bapak saya suka marah tiba-tiba di rumah karena Tingkat 2 : Kewalahan dan mulai sinis 🫢🫢🫢
Nama : Andi Nurfika
BalasHapusNPM : 2386206017
Kelas : VB PGSD
setelah membaca materi ini kita dapat mengetahui beberapa tingkatan kelelahan pada guru bahkan profesi lain juga bisa merasakan tingkat kelelahan yang di bahas di materi ini. saya akan membahas mengenai tingkat 2 yaitu kewalahan dan mulai sinis di sini kita bisa lihat beberapa indikator seperti stres tinggi secara terus menerus biasanya ini terjadi jika seorang guru terlalu banyak pekerjaan dan mulai kewalahan untuk menyelesaikan pekerjaan nya, jadi akan timbul rasa stres karena dia merasa tidak dapat meninggalkan pekerjaan nya sejenak untuk refreshing sebagai penghilang atau pengurang stres yang terus menerus.
selanjutnya mudah marah baik di tempat kerja maupun di rumah, ini biasanya relate kepada orang tua saya karena terkadang dia merasa cape dan akhirnya mudah marah. tetapi sebagai anak harus memaklumi karena dia dalam keadaan capek. tetapi biasanya akan Redah sendiri jika sudah tidak merasa capek. jadi 2 hal di atas akan teratasi jika guru ataupun profesi lain melakukan refreshing dan menenangkan diri dahulu agar merendahkan stres
Nama: Stevani
BalasHapusNPM : (2386206045)
Kelas : V C PGSD
Makin kesini materinya menarik dan seru untuk di baca apalagi penjelasan dari buya sudah cukup untuk kami mahasiswanya memahami dari topik materi ini apa sajaa,
Yang aku sadari dari awal membaca materi ini adalah, menjadi seorang guru tidak lah mudah seperti yang dipikirkan orang” bahkan profesi ini masih suka di pandang sebelah mata tapi tapi, banyak guru yang sebenarnya mencintai profesinya!
Sejak kecil saya melihat ibu saya yang juga seorang guru. Dulu beliau sering begadang menyiapkan pelajaran sampai terlihat sangat lelah. Setelah sadar, ibu mulai mengatur waktu dan meluangkan waktu untuk berkebun setiap sore. Sekarang beliau tampak lebih bahagia dan semangat lagi mengajar. Dari beliau saya belajar, menjaga diri itu sama pentingnya dengan mencintai pekerjaan. Untuk kita para calon guru semangat yaa ✊🏻💪🏻
Nama: Margaretha Elintia
BalasHapusKelas: 5C PGSD
Npm: 2386206055
izin menanggapi ya pak, setelah saya membaca materi di atas saya setuju dengan empat tahap kelelahan ini, kadang dimana guru saking semangatnya di awal karena merasa mampu malah lupa akan kesehatannya, sampai kena tahap yang parah baru sadar akan kesehatan mereka, pentingnya bagi kita sebagai guru atau calon guru untuk sadar akan gejala-gejala yang ada, supaya kita dapat mengambil tindakan pencegahan, semangat untuk kita semua🙌
Nama : Andi Nurfika
BalasHapusNPM : 2386206017
Kelas : VB PGSD
kelelahan guru bukan sekedar masalah dari luar ataupun individu tetapi juga tanggung jawab bersama antara guru sekolah dan tenaga kependidikan lain serta sistem pendidikan. sebaiknya kita mengenali gejala kelelahan guru sejak dini dengan ini memungkinkan pencegahan yang lebih efektif dengan dukungan emosional pengaturan waktu yang baik dan lingkungan kerja yang selalu mendukung guru dapat tetap sehat dan bahagia dan juga aktif dalam mendidik generasi penerus bangsa.
Nama : Oktavia Ramadani
BalasHapusNpm : 2386206086
Kelas : 5D
Menurut saya materi ini sangat relevan , karena nyata dengan kondisi para guru saat ini , materi ini seperti membuka mata saya untuk berpikir ternyata kelelahan itu tidak muncul tiba - tiba melainkan berkembang secara bertahap dari semangat yang berlebihan juga sehingga para guru berujung kelelahan, dan menurut saya pembagian 4 tingkat kelelahan ini membantu guru untuk lebih mudah mengenali posisi mereka saat ini , misalnya banyak guru mungkin berada di tahap yang sangat penuh semangat tapi akhirnya mulai kelelahan , tanpa di sadari jika dibiarkan hal itu akan terus berlanjut dan guru akan semakin kelelahan yang lebih parah .
Guru itu juga manusia memiliki sifat yang semangat dan mulia , tetapi tanpa adanya kesombongan antara diri sendiri dan pekerjaan, semangat nya itu bisa berbalik menjadi kelelahan, karena itu menjaga kesehatan mental adalah langkah penting untuk guru tetap bahagia .
Nama: Maya Apriyani
BalasHapusNpm: 2386206013
Kelas: V.A
dalam web bapak ini saya sudah 2 kali menemukan 2 hal yang menurut saya saling berkaitan yaitu kesehatan mental guru dan kelelahan pada guru, dari bacaan itu saya melihat bahwa ternyata menjadi guru merupakan sesuatu profesi yang memiliki tingkat setres yang tinggi.
namun bacaan ini sangat bermanfaat untuk bekal di masa yang datang, yang di mana menyediakan solusi untuk setiap masalah yang akan kita hadapi, setidaknya dengan bacaan ini kita sudah dapat mengetahui tindakan apa yang kita lakukan apa bila kira merasakan hal-hal yang ada. dan kita dapat mengetahui cara mengatasi nya.
terima kasih
Nama: Nur Sinta
BalasHapusNPM: 2386206033
Kelas: 5B PGSD
Setelah saya baca ternyata kita tidak boleh menganggap kelelahan sebagai guru adalah hal yang sepele atau diabaikan begitu saja itu akan berdampak pada kesehatan mental kita sebagai guru, pada keluarga dan pada siswa saat mengajar, sebaiknya kita mengenali tanda-tanda dan tingat tahapan kelelahan pada guru ini sejak awal agar bisa melakukan pencegahan dan mengatasi kelelahan guru sejak dini. Kelelahan sebagai guru bukan hanya sekedar capek biasa ataupun terjadi secara tiba-tiba.
Nama: Stevani
BalasHapusNPM: (2386206045)
Kelas: V C PGSD
empat tahap kelelahan pada guru, well pastinya bukan hanya empat yaa hahah kalau di lihat atau dibaca Dari materi ini Dan beberapa sumber atau bahkan ada dilingkungan Kita, guru memiliki tingkat stress yang cukup tinggi wahh takutnya Dan karena itu pentingnya menjaga kesehatan mental seorang guru semoga bacaan materi ini membantu untuk mengatasi persoalan inii