Sebagai guru, menemukan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi bisa menjadi tantangan. Namun, dengan mengatur waktu secara efektif, Anda dapat menikmati akhir pekan yang benar-benar bebas untuk diri sendiri dan kegiatan di luar sekolah. Strategi berikut membantu memaksimalkan waktu kerja Anda dan menghemat waktu setelah pulang sekolah. Marisa Silver (2024) memebrikan kita strategi memaksimalkan waktu kerja sebagai berikut.
Untuk mengatasi hal ini, tetapkan rutinitas kebersihan yang melibatkan siswa sejak awal tahun ajaran. Salah satu metode yang efektif adalah permainan Magic Piece of Trash. Permainan ini meminta siswa membantu merapikan kelas dengan imbalan kecil, seperti stiker atau pensil.
Cukup umumkan bahwa ada “sampah ajaib” di kelas, lalu biarkan siswa bekerja mencari barang yang perlu dibuang atau dirapikan. Permainan ini hanya membutuhkan waktu sekitar dua menit, namun hasilnya luar biasa: kelas menjadi rapi dalam waktu singkat, dan Anda bisa langsung fokus pada perencanaan tanpa harus menghabiskan waktu merapikan ruangan sendiri.
Sebagai alternatif, jadikan hari Kamis sebagai waktu untuk merencanakan minggu berikutnya. Pada hari ini, Anda sudah memiliki gambaran jelas tentang kemajuan kelas dan apa yang perlu dipersiapkan. Dengan menyelesaikan semua perencanaan di Kamis sore, Anda bisa menggunakan hari Jumat untuk tugas-tugas ringan, seperti menyiapkan bahan ajar atau membuat salinan dokumen.
Dengan strategi ini, Anda tidak hanya mengurangi stres tetapi juga memastikan akhir pekan Anda benar-benar bebas dari pekerjaan sekolah.
Dalam rutinitas Friday Tidy, siswa membersihkan area pribadi mereka, seperti meja dan laci penyimpanan, sebelum membantu merapikan kelas. Beberapa tugas tambahan yang bisa mereka lakukan meliputi menyusun perpustakaan kelas, membuang barang daur ulang, atau mengembalikan barang ke tempatnya.
Selain menghemat waktu Anda, kegiatan ini membangun rasa tanggung jawab dan kebanggaan siswa terhadap lingkungan belajar mereka. Ketika ruang kelas terorganisasi dengan baik, suasana kerja menjadi lebih nyaman dan menyenangkan.
Hal di atas yang disampaikan Marisa (2024) jika berlaku sekolah menerapkan fullday. Jika sekolah sampai hari Sabtu, kita mengkondisikannya dan perlu kita sesuaikan dengan kondisi kelas tentunya.
Dengan menerapkan strategi-strategi ini, dapat menciptakan rutinitas yang efisien dan memastikan akhir pekan bebas dari tekanan pekerjaan sekolah. Manfaatkan waktu kerja untuk perencanaan yang efektif, sehingga tetap menjadi pendidik yang produktif tanpa mengorbankan kehidupan pribadi Anda.

Nama :Elisnawatie
BalasHapusKelas :VD
NPM:2386206069
Izin bertanya pak menurut bapak ,apakah strategi - strategi ini bisa di terapkan pada semua guru pak atau hanya cocok untuk kondisi tertentu saja pak ?
hallo ka Elis saya izin menjawab pertanyaannya ya, menurut saya strategi yang ditawarkan ini bisa diterapkan pada semua guru yang sekolahnya menerapkan fullday(sama seperti yang diterangkan diatas materi) , beda lagi ni ka kalo sekolahnya yang full dari senin sampai sabtu, pastinya guru harus menyusun strategi baru agar dapat menikmati libur akhir pekan, tapi yang saya tau kalo memang sekolah nya full dari senin-sabtu di hari sabtunya itu pulangnya sih agak cepetan dari hari biasa, nah bisa tu guru tersebut mengikuti strategi diatas dengan sedikit modifikasi sesuai kebutuhan dan kenyaman tentuanya.
HapusNama: Nanda Vika Sari
HapusNpm: 2386206053
Kelas: 5B PGSD
Izin menjawab pertanyaan dari Elisnawatie, menurut sepengetahuan yang saya ketahui pada strategi-strategi yang ada pada materi diatas ini bisa saja diterapkan sebagian besar oleh para guru, tetapi tergantung lagi pada kondisi kelasnya lagi, budaya sekolahnya, serta jadwal belajarnya juga ( dilihat mereka fullday atau sampai sabtu), dan juga dari karakter setiap siswanya. Jadi bisa dibilang ini bukan strategi universal, namun strategi yang fleksibel dan dapat dengan mudah untuk disesuaikan terhadap kebutuhan dari setiap guru dan juga pada situasi sekolahnya.
Nama : Reslinda
HapusKelas : 5C Pgsd
Npm : 2386206067
Izin menjawab ya Elisnawatie, menurut saya strategi-strategi buat "memulihkan akhir pekan tanpa bawa pekerjaan rumah" itu sebenarnya bisa dipakai semua guru, tapi penerapannya tetap harus disesuaikan sama situasi masing-masing. Intinya, prinsipnya sama, nagtur waktu lebih rapi, fokus ngerjain hal pneting di sekolah, dan bikin batasan biar kerjan nggak kebawa sampai rumah. Tapi tiap guru kan punya kondisi kelas, beban administrasi, dan budaya sekolah yang beda.Jadi yang penting itu bukan nyalin strategnya persis, tapi nyari cara yang paling cocok buatrutinitas dankarakter kerja masing-masing. Kalau fleksibel dipakai, pasti tetap kepake dan membantu.
Nama:Imelda Rizky Putri
HapusNpm:2386206024
Kelas:5B
Izin menjawab pertanyaan dari Elisnawatie,Jadi menurut saya, Strategi-strategi buat memulihkan akhir pekan itu sebenarnya bisa diterapkan siapa saja, tapi paling efektif kalau disesuaikan sama kondisi tiap guru, jadi ada yang cocok kalau beban kerjanya tinggi, ada yang lebih pas buat guru yang butuh manajemen waktu, dan ada juga yang relevan kalau sekolah punya budaya kerja yang jelas, intinya pilih yang paling sesuai biar akhir pekan bener-bener bisa jadi waktu istirahat tanpa bawa kerjaan pulang.
Nama:Elisnawatie
BalasHapusKelas:VD
NPM:2386206069
Saya setuju pak dengan strategi menjadikan hari kamis sebagai waktu khusus untuk merencanakan Minggu berikutnya adalah langkah yang bagus pak.Dengan cara ini guru bisa memiliki gambaran yang lebih jelas mengenai kemajuan kelas ,menyiapkan bahan ajar lebih awal dan menikmati akhir pekan tanpa beban pekerjaan sekolah .
Nama : Nabilah Aqli Rahman
BalasHapusKelas : 5 D PGSD
NPM : 2386206125
Wah terimakasih banyak yaa Pak, strategi yang Bapak tuliskan di atas bisa saya pakai nanti kalau saya dikemudian hari jadi guru kelas (aamiin). Amal jariyah nih untuk Bapak!
Nama : Andi Nurfika
BalasHapusNPM : 2386206017
Kelas : VB PGSD
saya setuju sekali dengan memulihkan akhir pekan tanpa membawa pekerjaan ke rumah.
dengan penerapan full day di sekolah dasar saat ini solusi yg tepat bagi guru untuk menerapkan kamis adalah Minggu yang baru ini karena dengan guru mengerjakan nya hal hal yang penting di hari kamis dan lebih produktif di hari kamis akan merasakan keringanan di hari Jum'at dan akan lebih fokus lagi ke siswanya untuk melakukan Jum'at bersih. karena kelas tersebut akan di pakai lagi di hari Senin akan terlihat bersih dan terasa nyaman saat masuk kelas di hari Senin. walaupun biasanya di setiap sekolah ada tukang bersih-bersih kelas tetapi ada baiknya mereka di bantu untuk membersihkan dengan melibatkan anak anak di kelas mereka masing masing-masing. solusi ini bisa jadi bekal kami nih pak setelah menjadi pengajar di masa yang akan datang.
Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
BalasHapusNomor: 2386206058
Kelas: VB PGSD
Izin menanggapi pak, saya sangat setuju dengan strategi materi di atas karena dengan strategi ini dapat menghemat waktu guru saat guru di luar sekolah maupun di sekolah. Karena dengan cara seperti ini secara tidak langsung guru mengajar kan anak murid bagaimana cara menjaga kebersihan dan tanggung Jawab di kelas dan juga guru dapat menghemat waktu karena guru sudah mempunyai jadwal yang mereka harus lakukan ataupun kerjakan tanpa harus menumpukan tugas. Apalagi di jaman sekolah sekarang yang sekolah nya menerapkan fullday 🙏
Nama: Margaretha Elintia
BalasHapusNpm: 2386206055
Kelas: 5C PGSD
izin menanggapi ya pak, saya setuju dengan isi dari materi di atas karena tipsnya sangat membantu guru agar bisa benar-benar beristirahat pada akhir pekan, dengan cara sederhana seperti ini kita dapat melibatkan siswa dalam merapikan kelas dengan memberikan jadwal piket di kelas, jadi guru bisa lebih santai tanpa terbebani pekerjan sekolah saat libur.
Nama: Margaretha Elintia
BalasHapusNpm: 2386206055
Kelas: 5C PGSD
saya izin bertanya ya pak, bagaimana jika guru sudah mencoba menerapkan cara-cara itu, tapi tetap merasa terbebani karena banyak tugas yang harus mareka kerjakan dari sekolah?, apakah ada solusi lain agar guru tetap bisa memulihkan diri di akhir pekan?
Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
HapusNpm : 2386206058
Kelas : VB PGSD
Baik Pak izin menjawab pertanyaan dari saudari Margaretha elintia. Mungkin solusinya dengan cara guru dapat mengatur waktu kerja lebih strategis dan juga berkolaborasi. Guru bisa gunakan hari khusus yang di mana bisa menjadi perencanaan pekerjaan, contohnya hari Kamis, selanjutnya hari Jumat guru bisa gunakan hari tersebut untuk merapikan pekerjaannya, agar hari libur guru benar-benar bebas dari pekerjaan ataupun beban tugas. Selain itu juga guru bisa melibatkan siswa dalam kegiatan kelas agar tidak terlalu menumpuk tugas, dan juga bisa menjaga keseimbangan diri untuk beristirahat dan bisa melakukan aktivitas yang menyenangkan di hari libur🙏
Nama: Ratna Andina
HapusNPM:2386206074
Kelas: 5C PGSD
ijin menanggapi ya margaretha, mungkin salah satunya solusinya adalah guru bisa membuat jadwal kebersihan atau kerapian untuk siswa supaya gak semuanya guru yang kerjakan. dan sesama guru juga mungkin bisa saling berbagi bahan ajar, ide kegiatan, atau rencana pembelajaran supaya pekerjaannya bisa lebih ringan. guru juga bisa mengambil waktu beberapa menit sebelum pulang untuk menenangkan diri supaya tidak terlalu lelah atau stress.
Nama: Nanda Vika Sari
HapusNpm: 2386206053
Kelas: 5B PGSD
Izin menjawab pertanyaan dari Margaretha Elintia, menurut sepengetahuan yang saya tau ketika dari seorang guru sudah berusaha menerapkan strategi tersebut namun seperti tetap terbebani diterapkan banyak tugas sekolahnya, mungkin solusinya ialah bisa untuk mengurangi beban kerjanya dengan menggunakan cara yang lebih struktural/terstruktur, misalnya bisa dengan memprioritaskan tugas yaitu dengan fokus pada pekerjaan yang benar-benar penting, dan juga bisa berkomunikasi dengan pimpinan yaitu menyampaikan beban kerja yang tidak realistis agar ada penyesuaiannya atau solusinya yang bisa diberikan.
Nama : Reslinda
HapusKelas : 5C Pgsd
Npm : 2386206067
izin menanggapi pertanyaan Elintia. Menurut saya kalau guru sudah coba semua tips yang ada tapi tetap merasa terbebani, berarti masalahnya bukan cuma di manajemen waktu, tapi juga di beban kerja yang memang terlalu banyak. Kadang guru itu sudah maksimal, tapi tugas administratif atau tuntutan sekolahnya yangnggak realistis.
Nah untuk solusi lain yang bisa dicoba adalah ngobrol langsung dengan pihak sekolah atau rekan guru untuk cari cara membagi tugas yang lebih sehat. Bisa juga bikin batasan yang jelas, misalnya benar-benar 'off' di hari tertentu supaya tubuh dan pikiran tetap pulih. Intinya, guru juga butuh istirahat biar tetap punya energi untuk mengajar dengan baik.
Nama: Imelda Rizky Putri
HapusNpm:2386206024
Kelas:5B
Izin menjawab pertanyaan dari Margaretha Elintia, Jadi menurut saya, Kalau guru sudah coba semua cara tapi tetap merasa kewalahan karena tugas dari sekolah numpuk, biasanya masalahnya bukan cuma di manajemen waktu, tapi juga di beban kerja yang memang kelewat besar. Solusinya bisa dengan ngobrol baik-baik sama atasan atau tim sekolah buat nyari pembagian tugas yang lebih realistis, bikin batas kerja yang jelas (misalnya stop kerja setelah jam tertentu), dan kasih ruang buat diri sendiri buat benar-benar “cabut” dari urusan sekolah di akhir pekan walau cuma sebentar. Kadang istirahat itu bukan soal punya waktu banyak, tapi soal berani ngejeda dan ngerawat diri biar energi nggak habis terus.
Nama : Andi Nurfika
BalasHapusNPM : 2386206017
Kelas : VB PGSD
izin bertanya pak kan biasanya guru sibuk di akhir semester jadi otomatis pekerjaan bertambah tidak seperti hari biasanya, jika guru yang sibuk dengan pekerjaan pekerjaan tambahan mereka di akhir semester tersebut apakah kira-kira masih bisa menerapkan hal ini ya pak? apakah ada solusi dengan hal ini pak
Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
HapusNpm : 2386206058
Kelas : VB PGSD
Izin menjawab pertanyaan dari Andi Nurfika pak, menurut saya meskipun akhir semester biasanya menjadi masa sibuk bagi guru, solusi yang bisa digunakan dengan strategi yang tertera pada materi di atas kita bisa terapkannya dengan menyesuaikan. Contohnya seperti memanfaatkan hari Kamis untuk menyelesaikan tugas administrasi. Dan untuk hari Jumat bisa digunakan untuk merapikan kelas, serta dokumen dengan menggunakan pembagian ini guru bisa tetap produktif tanpa harus membawa pekerjaan ke rumah pada hari libur🙏
Nama : Putri Lestari Pinang
HapusNPM : 2386206081
Kelas : 5D PGSD
Izin menambahkan jawaban mengenai pertanyaan dari Andi nurfika, mengatasi guru yang masih mengerjakan pekerjaan di akhir pekan dapat dilakukan dengan memprioritaskan tugas-tugas yang harus diselesaikan selama hari kerja, sehingga tidak perlu membawa pekerjaan ke akhir pekan. Guru juga dapat membuat jadwal yang efektif untuk mengelola waktu kerja dan waktu luang, sehingga dapat memisahkan antara pekerjaan dan kegiatan pribadi.
Dengan menetapkan batas waktu untuk menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan, guru dapat menghindari pekerjaan yang menumpuk dan mengurangi stres. Selain itu, guru juga dapat mencari dukungan dari rekan-rekan atau atasan untuk membantu mengelola beban kerja dan menemukan solusi untuk mengurangi pekerjaan di akhir pekan. semoga membantu
Nama: Rismardiana
HapusNPM: 2386206025
Kelas: 5B PGSD
Saya izin bantu jawab yah Fika, kalau yang saya pikirin itu sebenarnya, walaupun akhir semester itu penuh banget sama tugas tambahan mulai dari ngurus nilai, rapor, administrasi, sampai persiapan penilaian strategi dari Marisa tadi tetap bisa diterapkan,itu dari pandangan saya sih, cuma yah mungkin perlu sedikit diakalin. Ibaratnya bukan harus jalan 100%, tapi tetap dipakai biar beban kerja nggak makin numpuk.
Misalnya, permainan “sampah ajaib” atau rutinitas rapi-rapi tetap bisa dijalankan, malahan makin penting karena kelas biasanya makin berantakan di akhir semester. Itu dua menit yang sangat menyelamatkan waktu. Kamis sebagai hari perencanaan mungkin agak berubah ritmenya, tapi konsepnya tetap sama: jangan nunda sampai weekend. Apa yang bisa diselesaikan di sekolah, yah harus selesaikan di sekolah sih walaupun porsinya lebih kecil.
Tapi kalau kerjaan akhir semester terasa terlalu berat, bisa juga bikin versi minimalis dari strategi ini. Yang penting masih ada rutinitas yang membantu, nggak harus sempurna. Misalkan:
- tetap punya hari khusus untuk rapi-rapi kelas bareng siswa, walau cuma 5 menit;
- tetap punya waktu terjadwal untuk menyusun nilai, jangan dicicil tanpa pola;
- tetap pisahkan antara pekerjaan yang harus diselesaikan hari ini dan pekerjaan yang boleh menunggu.
Jadi intinya, sekalipun akhir semester itu kesusahan, guru masih bisa banget menerapkan strategi ini dengan penyesuaian kecil. Yang terpenting adalah menjaga alur kerja tetap tertata supaya pekerjaan tambahan akhir semester nggak menggulung sampai ke akhir pekan. Jadi tetap ada waktu buat istirahat, bukan cuma buat ngurus laporan.
wah saya sangat setuju dengan stategi tersebut, dengan menerapkan strategi itu guru bisa merasakan libur akhir pekan tanpa beban pikiran, karena kelas sudah bersih sejak diberlakukan permainan sampah ajaib, lalu untuk berkas dan pengecekan soal? sudah dilakukan juga di hari kamis, nah di hari juma'at sendiri guru hanya membuat sedikit pekerjaan untuk mempersiapkan pembelajaran kembali di hari senin jadi ,di hari sabtu dan minggu guru juga bisa menikmati libur akhir pekannya.
BalasHapusNama : Oktavia Ramadani
BalasHapusNpm : 2386206086
Kelas : 5D
Saya sangat setuju dengan materi ini karena sangat relevan bagi para guru sekolah dasar yang sering menghadapi tantangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi , banyak guru sering sekali membawa pekerjaan ke rumah karena kurangnya memanajemen waktu saat di sekolah , dengan strategi seperti ini , guru dapat menyelesaikan pekerjaan di jam kerja dan memiliki akhir pekan yang benar digunakan untuk istirahat, keluarga, atau juga saat ada kegiatan pribadi , karena guru yang seimbang secara emosional dan mental akan lebih bersemangat dalam mengajar siswanya , di Indonesia ini masi ada beberapa sekolah yang masih fullday , bahkan hingga hari Sabtu , sehingga penerapan strategi ini sangat di perlukan , guru memang perlu waktu istirahat yang cukup untuk menjaga kinerja dan kesehatan mentalnya , sekolah juga bisa mendukung guru dengan kebijakan yang memungkinkan seperti rencana yang efektif di jam kerja bukan di luar jam sekolah .
Nama: Stevani
BalasHapusNPM: (2386206045)
Kelas: V C PGSD
Jujur setelah baca materi ini lebih ke perasaan seorang guru yang hebat dengan tanggung jawabnya, ngebayangin nya aja luar biasa saya belum jadi seorang guru nanti yaa Amin, materi ini ngena banget. Jadi guru SD tuh bukan cuma capek fisik, tapi juga mental ngatur kelas, nyiapin materi, ngoreksi tugas, belum lagi urusan administrasi yang kayak nggak ada habisnya. Akhir pekan seringnya malah jadi “hari kerja tambahan” yang cuma pindah lokasi ke rumah, Makanya, materi ini penting banget buat ngingetin guru bahwa istirahat juga bagian dari tanggung jawab profesional. Guru yang bugar, tenang, dan punya waktu buat diri sendiri pasti bakal lebih siap menghadapi murid-murid di hari Senin. Ngebatesin kerjaan supaya nggak "ikut pulang" ke rumah itu bukan tanda nggak total, tapi bentuk manajemen diri yang sehat. Dan yang bikin aku suka, materi ini bukan cuma ngomongin pentingnya istirahat, tapi juga kasih ide-ide konkret gimana caranya, kayak bikin batas waktu kerja, delegasi tugas, atur jadwal koreksi, sampai belajar bilang “cukup” untuk hari ini.
Nama: Nur Sinta
BalasHapusNPM: 2386206033
Kelas: VB PGSD
Benar sekali bahwa menemukan keseimbangan pekerjaan dan kehidupan pribadi adalah sebuah tantangan bagi guru, banyak seorang guru yang masih membawa pekerjaannya ke rumah, jika berlebihan takutnya akan menimbulkan kelelahan dan kurang semangat saat mengajar. Namun dengan adanya strategi dari Marisa (2024) ini sangat membantu guru, dengan menerapkan strategi ini guru bisa mengatur waktu kerja dan waktu istirahat dengan baik, guru dapat menikmati akhir pekan dengan santai, serta kembali ke sekolah dengan semangat dan pikiran yang segar
Nama : Erlynda Yuna Nurviah
BalasHapusKelas : VB PGSD
Npm : 2386206035
Strategi yang bapak berikan sangat bermanfaat bagi saya dan teman" sebagai calon guru nantinya, sepertinya suasana kelas akan lebih asikk jika cara penyampaiannya berbeda seperti ini pasti mereka tidak menyadari jika hal tersebut adalah sebuah perintah .Dari strategi yang bapak berikan saya berpikir bahwa seorang guru memang harus kreatif dalam hal apapun dan mengubah sesuatu yang sederhana menjadi sebuah pengalaman yang bermakna baik untuk guru maupun murid ... terimakasih bapak atas saranya
Nama:Syahrul
BalasHapusKelas:5 D
Npm: 2386206092
Jadi inti dari materi yg bapak kasih adalah fokusnya gimana guru bisa punya akhir pekan yang bisa bersantai dan istirahat tanpa mikirin urusan sekolah. Intinya, siswa ikut untuk tugas bersih-bersih kelas biar nggak jadi beban guru. Caranya ada tiga: pertama, bikin permainan sampah ajaib libatkan siswa merapikan barang kecil. Kedua, anggap Kamis itu hari deadline selesaikan semua rencana dan persiapan mengajar buat minggu depan di hari itu, jadi beban mental hilang. Terakhir, pakai 10 menit terakhir hari Jumat buat beres-beres kelas bareng siswa . Jadi, saat bel pulang berbunyi, kelas sudah rapi, dan guru bisa benar-benar meninggalkan semua urusan kerja di sekolah dan bisa healing di hari libur
Nama : Alya Salsabila
BalasHapusNpm : 2386206062
Kelas : V C
Setelah saya membaca materi, saya setuju dengan apa yang bapak sampaikan, isi materinya sangat bermanfaat karena mengingatkan saya untuk menggunakan akhir pekan dengan bijak bukan hanya untuk istirahat, tetapi juga memulihkan diri dan menyiapkan semangat baru. Hal ini bisa saya terapkan di kemudian hari jika saya menjadi guru. Terimakasih bapak!
Nama: Zakky Setiawan
BalasHapusNPM: ( 2386206066 )
Kelas: 5C
Banyak seorang Guru di luar sana bahkan di sekitar kita yang bingung, cara menikmati waktu akhir pekan mereka, dengan adanya materi ini sangat bagus untuk memcahkan masalah mereka tersebu, termasuk bagi calon-calon guru muda
Nama: Zakky Setiawan
BalasHapusNPM: ( 2386206066 )
Kelas: 5C
Sangat penting untuk sadar kepada diri kita, semua itu ada batasnya, sama seperti profesi yang sangat mulia ini,sampai-sampai kadang mereka tuh lupa gimana cara memikirkan dirinya sendiri dan berakhir kelelahan dan sakit, dengan menyusun jadwal dan rancangan di materi ini, sangat membantu guru dalam hal kepentingan sendiri,dengan terstruktur semua akan terasa ringan
Nama: Nur Aulia Miftahul Jannah
BalasHapusNPM: 2386206085
Kelas: 5D PGSD
Tapi kalau dipikir pikir iya juga sih pak. 30 menit setiap harinya kalau dikali 5 hari dalam seminggu kita punya 2,5jam setiap minggu untuk beres kelas kalau mau terus begitu (lumayan). Tapi karna ada sefruit tips ini bahkan ga nyampe 5 menit kelas bisa bersih sebelum ditinggalkan penghuni penghuninya hihi. Bahkan selain bisa bikin kelas jadi bersih, penghuni penghuni kelas bisa punya tanggung jawab sama kelas mereka. Dan muncul lah rasa kepemilikan dan kepedulian karna mereka ngerasa bahwa itu kelas mereka dan layak untuk dijaga. Dan yang lain lagi, guru bisa memanfaatkan 2,5jam setiap minggunya itu untuk kepentingan lain dan sedikit banyaknya bisa ngerasa enjoy istirahat di akhir pekan. makasih pakk..
*komen ke 34 aul
Nama: Nur Aulia Miftahul Jannah
HapusNPM: 2386206085
Kelas: 5D PGSD
terus untuk yang hari kamis adalah minggu baru itu saya baru dengar banget pak. dan kayaknya okeyy banget kalau mulai diterapin. Misal karna kita belum ngajar di sekolah jadi kita bisa terapin waktu kita masih jadi mahasiswa ini. Peran kita kan ga cuman jadi mahasiswa tapi jadi anak, jadi kakak, jadi adek buat lingkungan keluarga kita juga. Jadi lingkupnya mungkin bisa dari sana dulu. Kita bisa bedain dan pisahin mana mana urusan menjadi mahasiswa dan mana mana menjadi urusan anak dsb pake metode hari kamis adalah minggu baru. Saya mau coba hmm menarik..
*komen ke 35
Nama : Aprilina awing
BalasHapusKelas : 5D PGSD
NPM : 2386206113
Srategi yang disampaikan oleh Marisa (2024) sangan menarik untuk memaksimalkan waktu kerja dan menghemat waktu setelah pulang sekolah. Permainan "Sampah Ajaib" dan rutinitas "Jumat Merapikan" adalah contoh yang bagus tentang bagaimana melibatkan siswa dalam menjaga kebersihan kelas dan membangun rasa tanggung jawab mereka.
Saya juga suka dengan ide menjadikan hari Kamis sebagai waktu untuk merencanakan minggu berikutnya. Dengan demikian, kita dapat mengurangi stres dan memastikan bahwa kita siap untuk menghadapi minggu berikutnya.
Nama : Aprilina awing
HapusKelas : 5D PGSD
NPM : 2386206113
Pertanyaan saya adalah, bagaimana kita mengelola waktu kerja kita sebagai guru? Apakah ada strategi khusus untuk memaksimalkan waktu kerja dan menghemat waktu setelah pulang sekolah?
Saya juga ingin tahu, bagaimana kita melibatkan siswa dalam menjaga kebersihan kelas dan membangun rasa tanggung jawab mereka? Apakah ada kegiatan atau rutinitas yang dapat di lakukan secara teratur untuk menjaga kebersihan kelas?
Nama : Desy Olivia Sapitri
HapusKelas / Npm : 5D / 2386206087
ijin menjawab pertanyaan aprilina ya, pertanyaannya "bagaimana kita mengelola waktu kerja kita sebagai guru? Apakah ada strategi khusus untuk memaksimalkan waktu kerja dan menghemat waktu setelah pulang sekolah?" mungkin jawabannya ada pada materi diatas yaa. ada beberapa tips dan strategi yg bisa kita terapkan nanti jika sudah menjadi guru (aamiin), kita bisa mengatur waktu secara efektif dan membantu memaksimalkan waktu kerja dan menghemat waktu pulang sekolah. beberapa strateginya yaitu menciptkan permainan"sampah ajaib" contohnya menciptakan permainan dengan memberikan imbalan kecil atau reward kepada siswa karena siswa melakukan rutinitas kebersihan di kelas , kamis adalah "minggu yg baru" singkatnya strategi ini adalah menjadikan hari kamis sebagai hari membuat perencanaan minggu berikutnya dan di hari jumat mengerjakan tugas"ringan. dengan strategi ini mengurangi stres guru dan membuat akhir pekan guru menjadi lebih tenang, strategi yg terakhir adalah "jumat merapikan" yaitu menjadikan hari jumat sebagai hari kebersihan atau kegiatan merapikan seluruh lingkungan kelas.
Startegi "jumat merapikan" ini sudah diterapkan juga di sekolah SMA saya yaitu dimana hari jumat kegiatan biasanya senam setelah senam istirahat sebentar lalu seluruh siswa ataupun guru ikut serta membersihkan lingkungan sekolah.
semoga membantu ya kak aprilina..
Nama:Elisnawatie
HapusKelas:5D
NPM:2386206069
Izin menanggapi yaa April , Saya sangat setuju dengan pendapat Desy Strategi-strategi seperti sampah ajaib, Kamis sebagai minggu baru, dan Jumat merapikanmemang menjadi cara yang efektif bagi guru untuk mengelola waktu kerja dengan lebih teratur. Pendekatan ini tidak hanya membantu guru menghemat waktu setelah pulang sekolah, tetapi juga mengurangi tingkat stres karena pekerjaan sudah diselesaikan secara bertahap dan terjadwal.
Selain itu, strategi-strategi tersebut juga memberikan manfaat yang besar di kelas. Melalui permainan kebersihan dan rutinitas mingguan, siswa ikut terlibat dalam menjaga lingkungan belajar mereka sendiri sehingga tumbuh rasa tanggung jawab. Saya juga setuju bahwa penerapan Jumat merapikan sangat positif, apalagi jika sudah menjadi budaya sekolah seperti pengalaman di SMA Anda, di mana seluruh warga sekolah bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan.
Secara keseluruhan, strategi ini sangat relevan dan layak diterapkan karena membantu guru mengelola waktu dengan lebih efisien sekaligus membangun karakter siswa.
Nama: Rismardiana
HapusNPM: 2386206025
Kelas: 5B PGSD
Izin jawab yah April, semisal posisi saya sebagai guru, mungkin saya bisa mengelola waktu kerja dengan cara bikin rutinitas yang jelas dan nyelesain hal-hal penting saat masih di sekolah, jadi nggak perlu bawa pulang pekerjaan. Contoh strategi seperti merencanakan minggu ajar sejak Kamis, nyicil administrasi sedikit demi sedikit, dan menentukan batas waktu kerja yang tegas bisa bantu banget biar energi tetap aman sampai akhir pekan.
Kemudian untuk menjaga kebersihan kelas, kita juga bisa melibatkan siswa lewat kegiatan sederhana tapi rutin. Permainan sampah ajaib, dua menit rapi-rapi sebelum pulang, atau Friday Tidy di akhir minggu bikin anak-anak terbiasa bertanggung jawab. Mereka jadi lebih peduli sama lingkungan belajar karena merasa ikut berperan. Selain hemat waktu buat guru, suasana kelas juga jadi lebih nyaman dan teratur.
Itu saja dari pendapat saya April, semoga membantu.
Nama : Reslinda
HapusKelas : 5C
Npm : 2386206067
Izin menjawab ya Aprilina. Menurut saya, cara paling aman buat guru mengelola waktu kerja itu dengan bikin jadwal kecil yang realistis. Misalnya, tentuin kapan waktu khusus buat nyiapin materi, kapan buat ngoreksi, dan kapan benar-benar harus istirahat. Jangan semua dikerjain sekaligus, karena itu bikin capek dan akhirnya malah makan waktu sampai rumah. Trik lainnya, manfaatin teknologi seperti template RPP, catatan digital, atau aplikasi pengingat biar kerjaan jadi lebih cepat. Untuk melibatkan siswa dalam menjaga kebersihan kelas, biasanya efektif kalau dari awal biasakan ada jadwal piket yang jelas. Bagi tugasnya simpel saja, misalnya penyapu, penghapus papan, pengatur bangku, dan pengecek kebersihan akhir pelajaran. Selain itu, guruu bisa kasih contoh dan pujian kecil biar mereka merasa dihargai. Kalau jadi rutinitas, lama-lama mereka terbiasa dan punya rasa tanggung jawab sendiri.
Nama : Putri Lestari Pinang
BalasHapusNPM : 2386206081
Kelas : 5D PGSD
izin menanggapi pak, saya jadi punya bayangan saat saya menjadi guru nanti saya bisa mengatasi akhir pekan yang menumpuk dengan pekerjaan, akhir pekan saya nantinya menjadi waktu yang tepat untuk beristirahat dan menikmati waktu luang setelah sepekan penuh mengajar dan mengurus siswa. Tidak ada suara bel sekolah, tidak ada tugas yang harus dinilai, dan tidak ada rapat yang harus dihadiri. Cukup dengan bersantai, melakukan hobi, dan menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman-teman. Bagi guru sekolah dasar, akhir pekan juga merupakan kesempatan untuk mengisi energi dan mempersiapkan diri untuk minggu berikutnya. Bisa melakukan kegiatan yang disukai, seperti membaca buku, menonton film, atau berolahraga. Atau, bisa juga digunakan untuk mengejar hobi yang selama seminggu tidak sempat dilakukan. Saya pasti akan mencoba melakukan permainan sampah ajaib, Kamis adalah "Minggu yang baru" dan Jumat merapikan. terima kasih tips nya pak sangat membantu.
Nama:Bella ayu pusdita
BalasHapusKelas:5d
Nim:2386206114
Izin menjawab pak itu adalah strategi perawatan diri bagi guru mengoreksi tugas adalah beban terbesar guru SD, bagaimana cara efektif mengelola volume tugas dan feedback kepada siswa agar tidak mengorbankan akhir pekannya.
Mengajar di sekolah dasar bukan hanya menguras energi fisik tapi juga emosional.jika guru tidak memulihkan diri resiko bornout emosional akan meningkat tajam.
BalasHapusNama: Nanda Vika Sari
BalasHapusNpm: 2386206053
Kelas: 5B PGSD
Menurut saya materi ini sangat bermanfaat untuk guru sekolah dasar sebab memberikan cara yang mudah untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan waktu pribadi. Dengan mengatur waktu dengan baik/terjadwal (tertata), guru dapat tetap produktif tanpa harus melibatkan pekerjaan ke rumah, dengan begitu hari libur menjadi waktu istirahat yang berkualitas.
Nama: Ratna Andina
BalasHapusNPM:2386206074
Kelas: 5C PGSD
Menurut saya, dari bacaan ini saya jadi tau kalau jadi guru itu memang capek, tapi sebenarnya bisa terasa jadi lebih ringan kalau guru bisa membagi tugas dengan jelas, membuat kebiasaan yang teratur, dan juga mendapat dukungan dari siswa ataupun rekan guru yang lain. jadi guru kan sebenarnya bukan cuma fisik yang lelah tapi juga pikiran, makanya strategi seperti di materi yang bapak bagikan ini sangat penting supaya guru tetap semangat dan tidak mudah stress.
Nama : Dita Ayu Safarila
BalasHapusNPM : 2386206048
Kelas : 5C
Materi bapak ini mengingatkan kita juga sebagai guru butuh waktu istrahat.Dalam kehidupan sehari-hari,banyak guru membawa tugas sekolah ke rumah,contohnya tugas anak-anak,kertas uts atau uas,dan materi atau bahan ajar pembelajaran selanjutnya. Jadinya waktu dengan keluarga berkurang,mengatur waktu dan tempat pekerjaan di sekolah dengan baik guru bisa benar benar menikmati akhir pekan untuk bersantai,berkumpul dan beristirahat untuk kembali ngejar di hari lainnya atau minggu berikutnya
Nama : Dita Ayu Safarila
BalasHapusNPM : 2386206048
Kelas : 5C
Tetapi juga saya bepikir ya,guru sudah berusaha menyelesaikan tugas nya di sekolah agar tidak membawa nya kerumah,tetapi tetap saja ada saja pekerjaan yang belum selesai akhirnya di bawah kerumah,lalu gimana ya caranya kita nanti seorang guru mengatur waktu agar pekerjaan sekolah tidak di bawa pulang kerumah dan mengganggu akhir pekan kita bersama keluarga?
Hallo ka Dita saya izin menjawab pertanyaanya ya
HapusMenurut saya dengan menerapkan tips dan trik yang telah diberikan pada laman ini sudah sangat bisa membantu guru agar tidak membawa pekerjaan dari sekolah dan mengganggu waktu bersama keluarga di akhir pekan .
Peda laman ini telah dijelaskan ketika saat pembelajaran selesai guru membuat suatu permainan yang disebut dengan permainan sampah ajaib, nah dalam permainan ini setiap akhir pembelajaran siswa bersama guru membersihkan kelas, bahkan permainan ini efektif sekali dilakukan karena membutuhkan waktu sekitar 2 menit namun, hasilnya luar biasa karena kelas rapi dalam waktu yang singkat ,ini bisa membantu guru keesokan harinya langsung fokus pada perencanaan pembelajaran tanpa menghabiskan waktu untuk merapikan ruangan kembali .
Lalu tips yang kedua pada laman ini diterangkan adalah Kamis adalah minggu yang baru, nah pada tips yang kedua ini guru bisa melakukan penyelesaian tugasnya untuk mengecek berkas dan koreksi soal di hari Kamis supaya ,pekerjaan pengecekan soal dan berkas tersebut tidak dibawa pulang dan mengganggu akhir pekan guru bersama keluarga.
Selanjutnya untuk tips yang ketiga adalah di hari Jumat sendiri guru bisa membuat perencanaan untuk mempersiapkan pelajaran kembali di hari Senin, jadi di hari Jumat itu setelah mungkin kegiatan olahraga ataupun kegiatan kelas guru bisa menyisipkan waktunya sebentar untuk mempersiapkan pembelajaran di hari Senin.
Saya rasa tips ini sangat membantu guru untuk bisa melakukan aktivitas di akhir pekan bersama keluarga di hari Sabtu dan juga minggu tanpa beban.
Semoga bermanfaat Kak...
Nama: Rismardiana
HapusNPM: 2386206025
Kelas: 5B PGSD
Izin jawab yah Kak Dita, sebenarnya wajar banget kalau kadang masih ada pekerjaan yang kebawa ke rumah, karena tugas guru memang banyak dan sering datang bersamaan.
Tapi kalau saya yang jadi gurunya biar nggak terus-terusan kejadian, saya bikin batas kerja yang jelas. Misalnya, saya tentuin jam tertentu di sekolah buat fokus ngerjain administrasi, nilai, atau perencanaan, bagaimana pun caranya harus saya buat bener-bener disiplin di waktu itu juga.
Pastinya saya lebih milih prioritasin mana yang harus selesai hari itu dan mana yang bisa nunggu besok. Kalau ada tugas besar, saya cicil sedikit setiap hari biar nggak numpuk di akhir minggu gitu. Karena saya sisihkan jam tutup untuk diri sendiri. Kalau jam itu sudah lewat, ya sudah, saya hentikan pekerjaan dulu.
Dengan pola kayak gini, peluang bawa kerjaan ke rumah jadi jauh lebih kecil, dan akhir pekan bisa tetap jadi waktu istirahat dan quality time bareng keluarga😄.
Yah begitu sih kalau dari cara pikir saya hehe, semoga membantu ya Kak Dita.
Nama: Imelda Rizky Putri
BalasHapusNpm: 2386206024
Kelas: 5B
Saya setuju pak dengan materi ini karena guru juga butuh ruang untuk bernapas dengan mengatur tugas saat ini di sekolah dan memberi batas waktu yang jelas, akhir pekan bisa menjadi momen penyegar energi. Ketika guru kembali bugar.pembelajaran pun jadi lebih semangat dan berkualitas dan menjaga keseimbangan hidup.
Nama: Rosidah
BalasHapusNpm: 2386206034
Kelas: 5B (PGSD)
Wahh materi ini sangat memberikan ilmu yang baru untuk kami sebagai calon guru.
Saya dulu sempat kebayang seperti apa, saya nantinya saat jadi guru, belum pekerjaan dari sekolah yang saya bawa ke rumah, belum pekerjaan rumah dan waktu dengan keluarga, kadang sempat terpikir, bisa tidak ya saya menikmati akhir pekan hehe, tetapi setelah membaca materi diatas insyaallah saya bisa ini mengatur waktu secara efektif dengan menerapkan strategi-strategi di materi bapak.
Nama : Miftahul hasanah
BalasHapuskelas : 5C
Npm : 2386206040
Izin bertanya, Pak. Saya masih agak bingung soal bagian strategi “membuat Kamis jadi awal minggu baru”. Kalau untuk guru SD yang jadwalnya padat banget dari pagi sampai sore, apa realistis bisa nyelesain perencanaan minggu berikutnya di hari Kamis? Soalnya saya membayangkan banyak guru yang pulang sudah capek, dan kadang kondisi kelas juga nggak selalu kondusif. Apa ada cara yang lebih sederhana atau versi ringannya supaya guru tetap bisa jaga akhir pekan mereka tanpa harus nambah beban di hari kerja?
Nama: Maya Apriyani
HapusNpm: 2386206013
Kelas: V.A
Izin menjawab pertanyaan dari Miftahul Hasanah. Menurut pendapat saya mungkin bagi guru yang belum terbiasa hal ini akan sulit diterapkan, tapi untuk membiasakan hal itu tentunya kita harus memulai tanpa memulai kita tidak akan tahu bagaimana kedepannya.
Mungkin dalam mengerjakan pekerjaan di hari Kamis itu guru tidak harus membuatnya secara detail tapi mungkin bisa dengan garis-garis besarnya aja seperti materi yang akan diajarkan minggu depan, kemudian hal-hal yang akan dipraktekkan atau disimulasikan, pokoknya hal-hal yang dianggap terpenting dalam proses pembelajaran itu Itulah yang diselesaikan terlebih dahulu.
Tentunya dengan begini kan guru itu yang awalnya mungkin terpaksa lama-kelamaan akan terbiasa dan setelah merasakan efeknya di dalam dirinya pasti dia akan melakukan ini secara terus-menerus. terima kasih
Nama:Rismardiana
HapusMPM: 2386206025
Kelas: 5B PGSD
Izin jawab yah Kak Miftahul Hasanah. Memang betul kebanyakan guru jadwalnya itu selalu padat dari pagi sampai sore. Tapi sebenarnya konsepnya nggak harus diselesaikan full di hari Kamis kok. Mungkin bisa ambil versi ringannya saja.
Bayangannya misal seperti ini, di hari Kamis cukup bikin kerangka besar untuk minggu depan: tema apa, aktivitas inti apa, dan apa saja yang perlu dipersiapkan. Nggak perlu langsung lengkap. Lalu sisanya bisa dirapikan sedikit-sedikit di Jumat saat energi sudah lebih longgar.
Intinya bukan harus selesai total di Kamis, tapi mulai lebih awal biar pekerjaan nggak numpuk di weekend. Dengan cara ini, guru tetap bisa jaga waktu istirahat tanpa nambah beban berlebihan di hari kerja.
Nama:Erfina feren heldiana
BalasHapuskelas:5c
npm:2386206065
Izin bertanya pak, apakah strategi seperti “magic trash” dan perencanaan di hari Kamis ini benar-benar bisa diterapkan di semua sekolah? Soalnya saya melihat beban guru beda-beda, dan beberapa kondisi kelas kadang kurang mendukung. Tapi idenya menarik karena bikin akhir pekan guru lebih manusiawi.
Nama: Maya Apriyani
HapusNpm: 2386206013
kelas: V.A
Izin menjawab pertanyaan dari Erfina feren, yaitu Apakah strategi seperti Magic trash dalam perencanaan di hari Kamis ini benar-benar bisa diterapkan di sebuah sekolah?
Menurut saya semua sekolah bisa menerapkan strategi Magic trash ini karena kan untuk mengimplementasikan ini itu hanya membutuhkan waktu yang singkat apalagi kalau kelas itu tidak terlalu berhamburan tentunya akan lebih mudah dan menurut saya itu tidak terlalu membebani siswa.
Dan saya rasa strategi ini juga dapat diterapkan kepada guru yang di mana guru itu dapat menyusun pembelajaran merancang pembelajaran membuat laporan membuat media yang di mana guru itu menyisipkan Waktu mereka pada hari hari Kamis tapi tidak hanya terpaku di hari Kamis bisa juga di hari lainnya seperti Senin sampai pada Jumat. terima kasih
Izin menjawab dan menambah kan yaaa, secara konsep nya yaaa karena permainan ini tidak membutuhkan alat khusus dan juga waktunya tidak lama.
HapusNama: Maya Apriyani
BalasHapusNpm: 2386206013
kelas: V.A
Setelah saya membaca bacaan di atas Saya menyadari bahwa ternyata menjadi seorang guru itu bukan hal yang mudah Sudah beberapa kali saya membaca mulai dari kesehatan mental guru sampai kepada strategi agar guru ini bisa beristirahat Wah ternyata profesi guru itu cukup mengambil banyak waktu.
Bukan hanya pada saat kita mengajar namun juga sering mengambil di waktu di hari libur, sehingga apabila guru tidak dapat mengatur secara maksimal maka guru tersebut akan tidak memiliki hari untuk merefresh otak mereka, tubuh mereka tidak akan beristirahat, dan tentunya banyak kehilangan waktu-waktu bersama keluarga, teman, dan lain sebagainya.
Terima kasih kepada bapak yang telah memberikan kami materi tentang bagaimana cara ataupun strategi yang dapat Guru pakai untuk berakhir pekan tanpa membawa pekerjaan ke rumah tentunya hal ini menurut saya sangat berguna untuk kami sebagai calon pendidik untuk bisa mengefisienkan waktu yang ada, Terima kasih atas tips-tips yang telah Bapak berikan.
Melalui strategi ini menurut saya juga dapat mengurangi tingkat stress yang tinggi kepada guru Karena Guru itu mempunyai waktu untuk memulihkan tenaga-tenaga mereka, tentunya tips ini sangat bermanfaat.
Terima kasih
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.
HapusHalo Mayy!!
Saya Fauzan Nashrullah NPM.2386206021 dari Kelas 5B PGSD.
Setuju Mayy... Profesi guru itu mengambil banyak sekali waktu, tidak hanya saat mengajar tetapi juga saat libur. Hal ini dapat menyebabkan kehilangan waktu bersama keluarga, teman, dan hilangnya waktu refresh otak. Jadi.. tidak salah jika kita menganggap strategi ini dapat mengurangi tingkat stres yang tinggi karena guru punya waktu untuk memulihkan tenaga, sebagai strategi yang sangat top markotop heheheee:v
Secara tidak langsung... solusi di atas itu sudah berbicara bahwa tujuan akhir dari efisiensi waktu itu bukan hanya akan menyelesaikan pekerjaan, tetapi juga memastikan guru memiliki waktu untuk refresh agar dapat kembali mengajar dengan lebih sabar, lebih kreatif, dan lebih bahagia!!!
Nama : Maria Ritna Tati
BalasHapusNPM : 2386206009
Kelas : V A PGSD
Dari materi yang saya baca materi ini membahas strategi bagi guru sekolah dasar untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, terutama agar akhir pekan bebas dari beban pekerjaan sekolah. Menurut Marisa Silver (2024), kunci utama adalah mengelola waktu secara efektif di sekolah melalui tiga strategi permainan Sampah Ajaib Siswa diajak membersihkan kelas dalam sebelum pulang. Cara ini menghemat dan membuat kelas tetap rapi tanpa harus dibereskan sendiri.Kamis sebagai awal minggu baru guru melakukan perencanaan pembelajaran minggu berikutnya pada hari Kamis sore, sehingga tidak perlu membawa pekerjaan ke akhir pekan. hari jumat hanya digunakan untuk tugas ringan,jumat Merapikan
Siswa meluangkan untuk merapikan meja pribadi, laci, perpustakaan kelas, dan sampah. Selain menghemat waktu guru, aktivitas ini meningkatkan tanggung jawab dan kebanggaan siswa terhadap kelasnya.strategi ini sangat efektif diterapkan di sekolah full day,dan dapat disesuaikan jika sekolah belajar hingga sabtu.
Nama : Maria Ritna Tati
BalasHapusNPM : 2386206009
Kelas : V A PGSD
Tanggapan dari saya sedikit lagi jadi strategi yang disampaikan sangat relevan dan bermanfaat bagi guru untuk mengurangi beban kerja emosional dan fisik,meningkatkan kualitas waktu pribadi dan keluarga,membentuk budaya kelas yang positif melalui kerja sama dan kedisiplinan siswa,dan meningkatkan efisiensi perencanaan dan manajemen kelas.dengan menerapkan rutinitas yang terstruktur seperti ini, guru dapat tetap produktif tanpa mengorbankan kesehatan mental dan kehidupan pribadi, sehingga dapat mengajar dengan lebih maksimal dan bahagia.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.
HapusHalo Maria Ritna Tati!
Saya Fauzan Nashrullah NPM.2386206021 dari Kelas 5B PGSD.
Terima kasih, Atii... Rangkumam mu mengenai tiga strategi utama dari Marisa Silver (2024) ini sangat jelas...
Saya sangat setuju...! bahwa poin kuncin di materi ini itu soal mengelola waktu secara efektif!!! dan yang terpenting, caranya dengan melibatkan siswa agar kebersihan kelas tetap terjaga tanpa harus diperintahkan guru terlebih dahulu. Penekanan Atii.. bahwa strategi ini efektif di sekolah full-day dan dapat disesuaikan untuk sekolah hingga Sabtu adalah poin penting yang menunjukkan fleksibilitas strategi ini. Hal ini memperkuat bahwa solusi manajemen waktu ini harus disesuaikan dengan konteks dan jam belajar sekolah.
tanggpan saya dari itu, mendapatkan keseimbangan antara pekerjaan guru dengan pekerjaan pribadi dirumah lagi lagi bukan suatu hal yang mudah bagi saya, terlebih lagi pekerjaan guru itu sangat melekat sampai di jam sekolah, dimulai dari mempersiapkan materi, dan menilai tugas hingga sampai pada memikirkan siswa. akan tetapi strategi pengelolaan waktu yang efektif benar benar bisa membuat untuk membuka ruang untuk akhir pekan yang bebas dari rasa stres.
BalasHapusSaya setuju dengan beberapa strategi yang telah diberikan olehhh Marisa silver dengan tiga poin tersebut, para guru akan lebih bisa menyeimbangkan pekerjaan antara dirumah dengan disekolah.
BalasHapusIzin menambah kan lagi yaaa pakkk, dalam point pertama yang menjelaskan tentang "permainan sampah ajaib"pada pemaparan materi tersebut dapat kita lihat bahwa menggambarkan sebuah strategi pengelolaan yang sangat sederhana tapi efektif. para guru sangat sering menghadapi kelas yang berantakan setelah siswa pulang sekolah, dan hal ini akan banyak memakan waktu serta banyak menguras energi. Dengan adanya menerapkan permainan itu guru tidak hanya mengurangi beban kerja pribadi, melainkan juga melibatkan siswa untuk bertanggungjawab bersama dengan menjaga lingkungan belajar.
BalasHapusNama : Naida Dwi Nur Herlianawati
BalasHapusKelas : 5 B
Npm : 2386206042
Pendekatan ini sangat praktis dan realistis karena berfokus pada efisiensi di tempat kerja dan melibatkan siswa. Ide untuk menyelesaikan perencanaan di hari Kamis adalah kunci untuk memastikan guru benar-benar bisa menikmati hari Jumat dan akhir pekan tanpa beban pekerjaan. Selain itu, melibatkan siswa dalam merapikan kelas tidak hanya menghemat waktu guru tetapi juga menanamkan tanggung jawab pada anak-anak. Strategi ini adalah solusi cerdas untuk mencapai keseimbangan kerja dan hidup pribadi yang lebih baik bagi para guru.
Nama : Juliana Dai
BalasHapusNPM : 2386206029
Kelas : V,B
Menurut saya, materi tentang manajemen waktu dan work-life balance bagi guru ini penting banget dan related dengan kondisi pendidikan kita sekarang, terutama di tengah tuntutan Kurikulum Merdeka yang makin intensif. Seringkali guru merasa tertekan sampai harus bawa tumpukan pekerjaan ke rumah, dan itu justru bikin stres serta mengurangi efektivitas mengajar. Materi ini memberikan solusi yang praktis dan cerdik, seperti "Permainan Sampah Ajaib" dan "Jumat Merapikan." Strategi ini tidak cuma menghemat waktu guru (yang bisa dipakai buat self-care atau keluarga), tapi juga mengajarkan tanggung jawab dan rutinitas baik pada siswa. Intinya, kalau guru sehat mental dan happy di akhir pekan, kualitas mengajarnya di kelas pasti akan jauh lebih optimal.
Strategi "Kamis Adalah Minggu yang Baru" juga sangat saya apresiasi karena memaksa guru untuk proaktif dan memanfaatkan waktu kerja seefisien mungkin untuk perencanaan minggu depan. Ini adalah prinsip manajemen waktu yang sangat bagus untuk menghadapi beban kerja yang tinggi. Dengan adanya rutinitas efisien seperti ini, sekolah sebenarnya menunjukkan komitmen terhadap kesejahteraan guru, yang merupakan fondasi penting agar program-program pendidikan lain, seperti pengajaran Pemikiran Kritis atau Literasi bisa berjalan maksimal. Jadi, menurut saya, materi ini memberikan kunci utama: kesejahteraan guru adalah syarat mutlak bagi keberhasilan sistem pendidikan secara keseluruhan.
Nama : Juliana Dai
BalasHapusNPM : 2386206029
Kelas : V,B
saya ingin menambahkan bahwa meskipun strategi manajemen waktu ini sangat efisien, guru harus memiliki akal kritis untuk melihatnya sebagai prinsip yang bisa diotak-atik, bukan resep kaku yang wajib diikuti. Karena materi sendiri mengakui adanya perbedaan sistem sekolah (seperti sekolah yang masuk hingga hari Sabtu), guru harus fleksibel dan menggunakan Penilaian (salah satu keterampilan berpikir kritis) untuk memodifikasi jadwal. Misalnya, prinsip "perencanaan proaktif" tetap wajib diterapkan, hanya saja hari optimalnya mungkin digeser dari Kamis ke Jumat sore agar tetap memastikan akhir pekan benar-benar pulih. Keterampilan beradaptasi ini menunjukkan bahwa guru juga harus menerapkan pemikiran kritis mereka sendiri untuk memodifikasi strategi efisiensi agar sesuai dengan kondisi kelas dan kearifan jadwal lokal.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.
HapusHalo Julayy!
Saya Fauzan Nashrullah NPM.2386206021 dari Kelas 5B PGSD.
Behhh... Keren Julayy:v, Kamu benar!! Kita memang harus melihat prinsip ini adalah prinsip yang bisa kita otak-atik, bukan sebagai resep kaku yang permanen. Diatas pun sudah jelas menyatakan bahwa perbedaan sistem sekolah itu benar adanya, maka guru harus berpikir kritis dan memiliki keinginan untuk memodifikasi jadwalnya, sesuai dengan situasi yang di hadapannya.
NAMA:VIRGINIA JAU
BalasHapusKELAS:VD
NPM:2386206089
Artikel ini memberikan refleksi penting bagi para guru yang sering kehilangan waktu istirahat karena tuntutan pekerjaan. Penulis mampu menyampaikan betapa pentingnya menjaga kesehatan mental dan keseimbangan hidup, terutama dalam profesi yang menuntut energi emosional besar seperti guru. Panduan yang diberikan terasa realistis, mulai dari mengelola waktu secara efektif, menetapkan batas kerja, hingga menciptakan rutinitas akhir pekan yang benar-benar memulihkan tenaga. Artikel ini bukan hanya inspiratif, tetapi juga memberikan dorongan bahwa guru berhak memiliki kehidupan pribadi yang utuh tanpa rasa bersalah. Sebuah tulisan yang menenangkan sekaligus memotivasi untuk merawat diri sendiri.
nama : bangkit dwi prasetyo
BalasHapuskelas : 5b
npm : 2386206044
Saya sangat setuju dengan materi tersebut. Guru memang butuh waktu untuk menarik napas sejenak supaya hari Senin bisa mulai dengan lebih segar. Nggak masalah kok kalau akhir pekan dipakai untuk diri sendiri. Apalagi saya yang punya banyak hobi, rasanya akhir pekan jadi momen terbaik buat recharge, hehe.....
Nama : Restu Bayu Anugrah
BalasHapusKelas : 5B
Npm : 2386206077
Untuk strategi ini cukup membantu guru dalam membagi kegiatan di akhir pekan dan tidak terbebani dengan kerjaan yang dibawa dari lingkungan sekolah, karna sebagai seorang pendidik atau sebagai seorang guru bukan hanya pikiran yang bekerja tetapi fisik dan mental pun ikut terlibat,
jadi sudah tentu strategi seperti ini sangat cocok digunakan agar guru tidak terlalu lelah dan tidak bingung untuk membagi kegiatan pribadi dan di lingkungan sekolah dan juga dapat memudahkan guru untuk mulai menyusun agenda di Minggu berikutnya.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.
HapusApa Kabar Tutung!
Saya Fauzan Nashrullah NPM.2386206021 dari Kelas 5B PGSD.
Tepat sekali Tuu...! menjadi pendidik itu memang harus melibatkan pikiran, fisik, dan mental. Oleh karena itu, strategi yang memungkinkan guru untuk membagi kegiatan pribadi dan kegiatan sekolah dengan seimbang sangatlah cocok.
Dengan menyusun agenda minggu berikutnya lebih awal, guru tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga mengurangi kelelahan dan kebingungan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pengajaran. Jadi... Lain kali kalau Restu punya masalah cerita aja yahh... Paus dan Kittun siap mendengarkan heheheee:v
NAMA : KORNELIA SUMIATY
BalasHapusNPM : 2386206059
KELAS : 5B PGSD
Materi di atas memberikan gambaran yang sangat praktis tentang bagaimana guru dapat mengatur waktu kerja secara lebih efisien agar tidak terbebani saat di rumah. Strategi-strategi seperti “sampah ajaib”, perencanaan pada hari Kamis, dan kegiatan “Jumat Merapikan” menunjukkan bahwa keterlibatan siswa dan pengelolaan rutinitas harian dapat menghemat banyak waktu. Jika sekolah menerapkan sistem fullday atau masuk hingga Sabtu, tentunya strategi ini tetap bisa diterapkan dengan sedikit penyesuaian sesuai kebutuhan kelas. Secara keseluruhan, tips ini membantu guru tetap produktif tanpa mengorbankan waktu pribadi dan kesehatan mental.
Izin menanggapi pak tentang Materi ini memberikan gambaran yang sangat realistis mengenai tantangan yang dihadapi guru sekolah dasar dalam menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Banyak guru tanpa disadari terjebak dalam pola kerja yang melelahkan, terutama ketika pekerjaan sekolah ikut "terbawa" hingga akhir pekan. Artikel ini menyajikan strategi yang sederhana namun sangat efektif untuk mengelola waktu dan beban kerja, sehingga guru dapat memiliki akhir pekan yang benar-benar menjadi waktu pemulihan diri.
BalasHapusLanjut pak dari Strategi pertama tentang Permainan “Sampah Ajaib” patut diapresiasi karena menggabungkan kedisiplinan, kerapian, dan kerja sama dalam suasana yang menyenangkan. Sering kali guru merasa berkewajiban merapikan kelas sendirian setelah siswa pulang, padahal keterlibatan siswa dalam menjaga kebersihan ruang kelas adalah bagian penting dari pendidikan karakter. Permainan ini bukan hanya menghemat waktu guru, tetapi juga melatih tanggung jawab siswa sejak dini. Melihat fakta bahwa waktu yang terbuang untuk merapikan ruangan dapat mencapai 30 menit per hari, metode sederhana seperti ini sangat layak diterapkan.
HapusLanjut ke Poin kedua, “Kamis adalah Minggu yang Baru,” juga memberikan perspektif baru yang jarang dipraktikkan oleh banyak guru. Umumnya, perencanaan minggu depan dilakukan pada akhir pekan, sehingga guru kehilangan waktu istirahat yang seharusnya menjadi kesempatan untuk mengisi ulang energi. Dengan memindahkan perencanaan ke hari Kamis, guru dapat memanfaatkan momentum akhir minggu kerja untuk merencanakan dengan lebih objektif, karena masih terhubung dengan peristiwa-peristiwa pembelajaran yang terjadi selama minggu tersebut. Strategi ini sangat membantu mengurangi tekanan mental yang sering muncul ketika pekerjaan menumpuk di akhir pekan.
HapusKemudian, strategi “Jumat Merapikan” menjadi pelengkap yang sangat relevan untuk membangun lingkungan belajar yang nyaman dan terorganisasi. Mengajak siswa merapikan kelas bukan hanya untuk meringankan beban guru, tetapi juga bagian dari proses pembentukan kebiasaan positif. Ketika siswa merasa memiliki kelas mereka, mereka akan lebih peduli terhadap kebersihan dan kerapian. Rutinitas ini membantu menciptakan suasana belajar yang sehat dan kondusif di hari-hari berikutnya. Selain itu, kegiatan merapikan bersama-sama dapat menjadi momen kebersamaan yang menyenangkan bagi siswa.
HapusMenarik juga bahwa materi ini memberikan catatan tambahan mengenai penerapan strategi bagi sekolah yang masuk hingga hari Sabtu. Hal ini menunjukkan bahwa setiap sekolah memiliki ritme dan kebutuhan berbeda, sehingga guru perlu menyesuaikan strategi sesuai kondisi kelas. Fleksibilitas seperti ini penting agar setiap guru dapat menerapkan metode dengan efektif, tanpa merasa terbebani.Secara keseluruhan, materi ini memberikan inspirasi praktis bagi guru untuk lebih bijak dalam mengatur waktu kerja. Dengan strategi sederhana yang melibatkan partisipasi siswa dan penjadwalan ulang pekerjaan, guru dapat menikmati akhir pekan tanpa membawa beban pekerjaan ke rumah. Materi ini menjadi pengingat penting bahwa kesejahteraan guru sangat berpengaruh pada kualitas pembelajaran. Ketika guru memiliki waktu istirahat yang cukup, mereka dapat mengajar dengan lebih semangat, kreatif, dan penuh energi.
HapusMateri ini memberikan cara sederhana namun sangat bermanfaat untuk mengatur waktu kerja. Dengan menerapkan permainan kebersihan dan jadwal perencanaan yang jelas, guru bisa bekerja lebih efisien tanpa harus membawa tugas ke rumah.
BalasHapusDengan membuat Kamis sebagai hari perencanaan, guru tidak terbebani pekerjaan saat akhir pekan. Hal ini sangat penting agar guru tetap sehat, bahagia, dan siap mengajar lagi tanpa merasa kelelahan.
Walaupun strategi ini berasal dari sekolah fullday, materi menekankan bahwa guru bisa menyesuaikannya dengan jadwal masing-masing sekolah, termasuk yang masih masuk sampai Sabtu. Artinya, cara ini cukup fleksibel dan mudah diterapkan.
Materi ini menunjukkan bahwa mengatur waktu bukan hanya soal disiplin, tetapi juga soal kreativitas. Dengan ide-ide kecil seperti permainan kebersihan, kegiatan yang biasanya melelahkan bisa menjadi menyenangkan.
BalasHapusPendekatan ini juga membantu guru tetap fokus pada hal yang penting, yaitu mengajar dan mendampingi siswa, bukan hanya menghabiskan waktu untuk merapikan kelas atau menumpuk pekerjaan rumah.
Nama: Rismardiana
BalasHapusNPM: 2386206026
Kelas: 5B PGSD
Izin menanggapi materi ini pak, menurut saya strategi dari Marisa Silver ini tuh cocok banget buat guru yang sering kelelahan tapi nggak sadar kalau sebenarnya banyak waktu bisa dihemat. Kadang guru terlalu fokus beresin kelas atau ngerjain perencanaan sampai lupa kalau guru juga butuh ruang buat diri sendiri. Permainan “sampah ajaib” misalnya simple banget tapi efeknya gila sih. Anak-anak happy, kelas rapi, guru hemat energi. Belum lagi konsep Kamis sebagai awal minggu baru. Itu luar biasa banget karena ternyata nyelesain planing di hari Kamis jauh lebih ringan daripada nunggu weekend dan akhirnya nggak jadi apa-apa. Kalau sekolahnya sampai Sabtu pun, tinggal digeser ritmenya biar tetap realistis. Intinya, strategi ini ngajarin kita buat kerja lebih cerdas, bukan lebih lama, supaya weekend bener-bener bisa jadi waktu healing.
izin untuk memperbaiki NPM saya pak, ada kesalahan yang benarnya itu (2386206025)
HapusNama: Rismardiana
BalasHapusNPM: 2386206026
Kelas: 5B PGSD
Izin untuk menambahkan pak, yang menarik dari strategi Marisa ini berfokusnya pada efisiensi tanpa mengorbankan kualitas pembelajaran. Semua poinnya itu realistis diterapkan di kelas manapun, termasuk sekolah yang masuk sampai Sabtu. Kuncinya ada pada kebiasaan kecil yang konsisten anak ikut bertanggung jawab, guru merencanakan lebih awal, dan ada jadwal khusus untuk merapikan kelas. Ini bukan cuma soal menghemat waktu, tapi juga membangun budaya kelas yang positif. Ketika ruang belajar rapi dan guru punya energi yang cukup, proses belajar pun jadi lebih nyaman. Pada akhirnya, guru yang hidupnya seimbang biasanya akan lebih sabar, lebih kreatif, dan lebih bahagia dalam mengajar.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.
HapusHalo teman-teman semua!
Saya Fauzan Nashrullah Fajar NPM.2386206021 dari Kelas 5B PGSD.
Begitu yahh... Jadi, kunci keberhasilan strategi ini tuh... terletak pada kebiasaan kecil nan konsisten yang melibatkan siswa untuk bertanggung jawab. Berarti... ini sangat penting dong!, karena strategi ini bukan hanya tentang management, tetapi juga tentang membangun budaya kelas yang positif. Karena... Ketika ruang belajar rapi dan guru memiliki energi yang cukup, proses belajar mengajar secara keseluruhan menjadi lebih nyaman dan menyenangkan.
Oke, Terimakasih atas pencerahannya Kak Rismar... sekarang saya sudah paham, Jadi hal ini tuh bisa memiliki efek domino yang positif dong... Karena guru yang seimbang akan menjadi lebih sabar, lebih kreatif, dan lebih bahagia dalam mengajar!!
Nama: Hizkia Thiofany
BalasHapusKelas: V A
Npm: 2386206001
Terima kasih untuk materi pak, terkadang kala peserta didik masih agak ragu istilah kata kurang karena peserta didik masih berfokus pada kunci jawab kepada guru dan juga guru memberikan kontribusi kepada peserta didik dan juga membangun proses belajar mereka.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.
BalasHapusHalo teman-teman semua!
Saya Fauzan Nashrullah NPM.2386206021 dari Kelas 5B PGSD.
Asik yahh topiknya... Mengenai Strategi "Memulihkan Akhir Pekan Guru Sekolah Dasar Tanpa Membawa Pekerjaan ke Rumah." Yang di dalamnya terdapat sup topik. Permainan "Sampah Ajaib", Kamis Adalah "Minggu yang Baru", dan "Jumat Merapikan" . Ketiganya menawarkan solusi yang kreatif dan berorientasi pada efisiensi waktu, terutama dalam hal menjaga kebersihan dan perencanaan mingguan, sangat menarik untuk di coba nanti nihh... Semoga aku gak lupa saat sudah jadi guru nanti:v
Strategi ini tuhh.. memiliki potensi yang sangat fleksibel dan dapat menghemat waktu berharga guru. Khususnya, melibatkan siswa dalam rutinitas kebersihan, tidak hanya meringankan beban guru, tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab pada siswa terhadap lingkungan belajar mereka.
Tapi teman-teman, ada satu hal yang harus kita perhatikan terlebih dahulu. Karena mengingat budaya sekolah di Indonesia yang terkadang memiliki fokus yang sangat berat pada aspek administrasi dan pelaporan. Seperti penilaian yang kompleks, dan persiapan akreditasi, apakah strategi ini benar-benar bisa diterapkan secara efektif tanpa mengorbankan kualitas administratif guru?
Hapus