Mengajarkan Berpikir Kritis di Sekolah? Bisa kita lakukan!!!

 Ada dua pertanyaan penting yang sering muncul sebagai pendidik: Bisakah kita mengajarkan seseorang berpikir kritis? dan Bisakah kita mengajarkannya di sekolah? Meskipun terkait, kedua pertanyaan ini sebenarnya berbeda.

Tantangan Mengukur Berpikir Kritis

Pendidikan sering terobsesi dengan hal yang "berbasis penelitian" dan cara mengukur keberhasilan. Tentu saja, pengukuran itu penting. Hampir semua bidang profesional memiliki metrik atau standar evaluasi tertentu untuk menilai keberhasilan. Namun, berpikir kritis menantang mekanisme seperti itu.

Misalnya, di ruang kelas, banyak elemen yang sudah terstruktur:

  • Desain pembelajaran.
  • Pola penilaian.
  • Sistem pelaporan data.
  • Jumlah siswa dalam kelas.
  • Waktu pembelajaran per hari atau per tahun.

Semua hal ini dirancang untuk efisiensi, tetapi sering kali tidak selaras dengan sifat berpikir kritis. Berpikir kritis membutuhkan ruang untuk refleksi, eksplorasi, dan fleksibilitas yang sering kali sulit diterapkan dalam kerangka pendidikan formal.

Sifat Berpikir Kritis

Berpikir kritis itu spesifik, tetapi tidak selalu jelas. Prosesnya lambat dan sering kali tidak langsung. Kadang kita berhenti sejenak, mundur, lalu maju lagi. Ini melibatkan:

  • Bertanya dan mencoba memahami.
  • Merendahkan hati untuk mengakui apa yang belum kita pahami.
  • Menguji kembali asumsi yang kita miliki.

Berpikir kritis tidak hanya terbatas pada ruang kelas. Ia menantang cara berpikir biasa, bahkan membuat kita curiga terhadap keyakinan kita sendiri. Ini penting karena tanpa upaya yang sadar, kita berisiko salah memahami dunia di sekitar kita.

Berpikir Kritis Sebagai Pola Pikir

Berpikir kritis lebih tepat dianggap sebagai pola pikir daripada sekadar keterampilan. Ini adalah kesediaan untuk mempertanyakan, menganalisis, dan melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang. Proses ini membutuhkan kesabaran, ketidakpastian, dan kemampuan menunda keputusan,semua hal yang sering kali tidak cocok dengan cara pendidikan tradisional bekerja.

Apakah Sekolah Dirancang untuk Mengajarkan Berpikir Kritis?

Pertanyaan yang lebih besar mungkin adalah: Apakah sekolah dirancang untuk membantu anak-anak berpikir kritis? Jika jawabannya tidak, maka mungkin sudah saatnya kita mempertanyakan apa tujuan sebenarnya dari pendidikan. Jika berpikir kritis tidak dapat diajarkan, kita perlu memeriksa sistem pendidikan kita dan mencari tahu mengapa.

Hal ini juga berlaku untuk kreativitas, empati, dan pola pikir lainnya. Apakah hal-hal ini benar-benar bisa "diajarkan," atau hanya bisa ditemukan dan dikembangkan jika sudah ada?

Berpikir kritis merupakan bagian penting dari kehidupan yang bermakna. Jika pendidikan tidak mendukung pertumbuhan berpikir kritis, maka itu menunjukkan ada masalah mendasar dalam desain sistem pendidikan kita.

Jadi, apakah kita bisa mengajarkan berpikir kritis di sekolah? Jawabannya jelas: Kita bisa. Namun, apakah sekolah dirancang untuk melakukannya? Itu pertanyaan yang perlu kita jawab bersama.

Referensi

Terrell Heick. 2021. Can We Teach Critical Thinking In Schools?

67 Komentar

  1. Nama: Isdiana Susilowati Ibrahim
    Npm: 2386206058
    Kelas:VB PGSD

    Baik Pak izin bertanya, mengenai elemen penilaian dan sistem pelaporan data di materi di sebut dirancang untuk efesiensi. Pertanyaan saya pak apa keterkaitan nya dengan berpikir kritis dalam sekolah dan bila di terapkan ke sekolah apakah itu akan berpengaruh dengn pola kembang siswa dan cara berpikir nya pak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Putri Anggraeni
      NPM : 2386206022
      Kelas : VB (PGSD)

      Izin menanggapi pertanyaan isdiana tentang "apakah dengan berfikir kritis memengaruhi pola kembang siswa dan cara berpikirnya"

      menurut saya jawabannya iya, pola kembang berfikir berpengaruh karena selama proses berfikir setiap individu berbeda-beda, tergantung bagaimana lingkungan merespon pendapat dari individu tersebut, sehingga menghasilkan sifat atau karakter. Selain itu berfikir kritis merupakan pondasi perkembangan siswa dan menjadi acuan kesuksesan untuk siswa di masa depan.

      Hapus
  2. Nama: Is diana Susilowati Ibrahim
    Npm:2386206058
    Kelas: VB PGSD

    Mohon maaf Pak saya izin bertanya lagi, berpikir kritis ini kan membutuhkan ruang untuk refleksi, eksplorasi dan fleksibilitas yang sering kali sulit diterapkan dalam kerangka pendidikan formal. Pertanyaan saya pak bagaimana agar berpikir kritis tidak sulit di terapkan dalam kerangka pendidikan formal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Andi Nurfika
      NPM : 2386206017
      Kelas : VB PGSD

      saya bantu jawab ya isdi
      jadi penerapan berpikir kritis dalam kerangka pendidikan formal itu tidak sulit tetapi jika kita bisa melakukan strategi yang tepat. proses penerapan ini dapat berjalan secara efektif jika guru mampu menghubungkan materi yang realitas kehidupan sehari-hari sehingga siswa merasa pembelajaran lebih relevan dan bermanfaat. lingkungan belajar yang aman bisa ditimbulkan karena adanya siswa yang berani mengemukakan pendapatnya, terbuka, dan menghargai pendapat hal ini dapat mendorong siswa untuk berpendapat tanpa takut salah. dengan kombinasi unsur-unsur tersebut berpikir kritis tidak lagi dipandang sebagai keterampilan yang sulit, namun menjadi bagian alami dari pembelajaran sehingga membentuk siswa lebih mandiri,aktif, kreatif dan siap menghadapi tantangan di dunia nyata .
      semoga bermanfaat ☺️🙏🏻

      Hapus
  3. Nama:Elisnawatie
    kelas :VD
    NPM:2386206069

    Mohon maaf pak izin bertanya bapak menyebutkan bahwa berpikir kritis membutuhkan kesabaran, ketidakpastian, dan kemampuan menunda keputusan. Mengapa hal - hal ini penting dalam proses berpikir kritis?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Dominika Dew Daleq
      NPM: 2386206051
      Kelas: V.A (PGSD)

      Izin menanggapi pertanyaan diatas 🙏🏻

      Jadi, berpikir kritis juga membutuhkan kesabaran karena kita harus menelaah informasi dari banyak hal sebelum kita menyimpulkan, ketidakpastian juga penting agar kita dapat mempertimbangkan semua kemungkinan sebelum kita mengambil keputusan yang tepat, dan yang terakhir itu kemampuan menunda keputusan disini dapat membantu kita berpikir lebih matang dan tidak terburu-buru dalam mengambil tindakan yang salah.

      Itulah mengapa hal-hal tersebut penting dalam proses berpikir kritis.

      Hapus
  4. Nama:Elisnawatie
    Kelas:VD
    NPM:2386206069

    Izin menjawab lagi pak
    Saya sudah mengerti sma penyampaian bapak diatas ,bapak menjelaskan bahwa berpikir kritis adalah proses yang lambat, tidak langsung, dan spesifik yang menuntut kerendahan hati untuk mengakui ketidaktahuan, kemauan untuk menguji kembali asumsi, serta pertanyaan dan pemahaman yang berkelanjutan, yang mana ini semua penting untuk memahami dunia dan menantang keyakinan diri sendiri, dan tidak terbatas hanya di lingkungan akademis.

    BalasHapus
  5. Nama :Bella Ayu Pusdita
    Kelas : 5D
    Nim:23862206114
    Izin bertanya pak
    Bagaimana cara yang terbaik untuk mengintegrasikan pengajaran keterampilan berpikir kritis secara jelas dan terbuka kedalam mata pelajaran yang berbeda tanpa menjadikan mata pelajaran yang terpisah dan tersosialisasi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Andi Nurfika
      NPM: 2386206017
      Kelas : VB PGSD

      Izin bantu jawab sedikit.
      Jadi pengajaran keterampilan berbaris ini tidak perlu dijadikan mata pelajaran terpisah tapi dapat di salurkan secara alami di dalam setiap bidang studi. Guru bisa memasukkan poin-poin berpikir kritis melalui misalnya tujuan pembelajaran pertanyaan dengan kesusahan yang tinggi dan kegiatan yang lebih menantang analisis siswa. Setiap mata pelajaran baik bahasa Indonesia IPA maupun IPS dapat menjadi tempat untuk melatih siswa memikirkan menilai dan mengambil keputusan yang tepat. Model pembelajaran seperti inkuiri dan problem based learning membantu siswa untuk mandiri dan menemukan jalan yang benar sendiri atau solusi yang benar, ada pula refleksi dan penilaian berbasis proses bisa menumbuhkan kesadaran siswa terhadap berpikirnya integrasi ini juga membantu siswa untuk memahami hubungan antara pelajaran dan kehidupan nyata. Jadi berpikir kritis ini bisa jadi bagian dari pembelajaran dengan memasukkan pemikiran kritis dalam pelajaran siswa menjadi individu yang cerdas dapat menganalisis sendiri dan mampu menghadapi tantangan dan pemikiran terbuka. Terimakasih semoga bermanfaat 🙏🏻

      Hapus
  6. Nama:Bella Ayu Pusdita
    Kelas:5d
    Nim:2386206114
    Izin bertanya lagi pak
    Bagaimana sekolah bisa memastikan kalau materi dan tantangan yang digunakan ini untuk melatih berpikir kritis relevan dengan dunia nyata dan tantangan apa yang di hadapi siswa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
      Npm : 2386206058
      Kelas : VB PGSD

      Izin menjawab pertanyaan dari saudari Bella Pak, sekolah dapat memastikannya dengan cara mengaitkan pembelajaran dengan pengalaman sehari-hari siswa, yang di mana dapat mendorong siswa untuk bertanya dan juga Mencari Alasan dari setiap halnya. Dengan cara seperti itu, siswa dapat belajar memahami dan juga siap dalam menghadapi tantangan nyata bukan sekedar hanya menghafal pembelajaran tersebut🙏

      Hapus
  7. Nama :Bella Ayu Pusdita
    Kelas :5d
    Nim :2386206114
    Izin menjawab lagi pak🙏
    Dari materi diatas tadi saya jadi tau kalau berpikir kritis itu sangat penting dan merupakan salah satu tujuan utama pendidikan modern. Berpikir kritis membekali siswa dengan mengamati informasi dan membuat keputusan yang beralasan,karena semua nya penting untuk sukses dikehudupan akademis, profesional dan pribadi.

    BalasHapus
  8. Nama : Oktavia Ramadani
    NPM : 2386206086
    Kelas : 5D

    Materi ini sangat menarik karena memiliki tantangan yang besar dalam dunia pendidikan yaitu gimana sih guru mengajarkan siswa untuk berpikir kritis di sekolah , berpikir kritis itu bukan sekedar keterampilan teknis yang bisa diajarkan dengan langkah yang praktis tetapi merupakan sebuah pola pikir yang membutuhkan kesadaran, dan kesabaran hati

    BalasHapus
  9. Nama: Oktavia Ramadani
    NPM : 2386206086
    Kelas : 5D

    Saya Izin menambahkan pak , ternyata berpikir kritis ini lebih tepat ya sebagai pola pikir dari pada keterampilan , dan berpikir kritis ini merupakan bagian yang penting , jika pendidikan tidak mendukung pertumbuhan berpikir kritis siswa , maka itu menunjukkan akan adanya masalah yang mendasar dalam sistem pendidikannya , siswa yang berpikir kritis dapat mempertanyakan , menganalisis dan kemampuan untuk menunda keputusan.

    BalasHapus
  10. Nama : Oktavia Ramdani
    Npm : 2386206086
    Kelas : 5D

    Oh iya pak saya dulu mempunyai pengalaman nih berpikir kritis di sebuah organisasi di mana adanya masalah yang menurut saya susah terpecahkan , karena di mana saya sebagai ketua panitia pelaksana di acara di osis tetapi saya juga sebagai koordinator pdd di acara yang sama karena waktu itu adanya collab antara OSIS dan rohis , dan saya berpikir kritis gimana sih agar saya bisa membagi waktu saya , karena saya jujur sulit memecahkan masalah sendirian jadi saya tanya ke ketua umum sambil berunding gimana ini solusinya , dan akhirnya adanya kolaborasi pikiran saya dapat menemukan solusi nya.

    BalasHapus
  11. iy pak kita itu harus punya sifat berfikir kritis supaya kita bisa merendahkan hati untuk mengakui apa yang belum kita pahami dan bisa mencoba hal yang baru atau membelajarinya

    BalasHapus
  12. iya pak dari materi tentangan mengukur berpikir kritis itu saya jadi tau kalau berfikir kritis itu membutuhkan ruang untuk refleksi,eskplorasi,dan fleksibilitas yang sering kali kita sulit diterapkan dalam kerangka pendidikan formal.

    BalasHapus
  13. Nama: Nanda Vika Sari
    Kelas: 5B PGSD
    Npm: 2386206953

    Izin menanggapi bapak, menurut saya berpikir kritis bisa diajarkan, namun membutuhkan lingkungan belajar yang mudah menyesuaikan dan memicu pemikiran bukanlah sekedar tantang penilaian angka. Tetapi jsekolah seharusnya tidak hanya mengajar ketepatan namun juga haru menyediakan ruang bagi siswa untuk bertanya, menguraikan, dan meneguhkan dugaan supaya cara berpikir tajam benar-benar meningkat.

    BalasHapus
  14. Nama : Putri Anggraeni
    NPM : 2386206022
    Kelas : VB (PGSD)

    Mohon izin untuk bertanya pak, jika berfikir kritis merupakan hal yang penting untuk menghadapi dunia. lantas mengapa system Pendidikan yang berlaku lebih mengajarkan anak didik untuk berfikir dengan cepat dan efisien. lalu apa yang lebih penting untuk diajarkan terlebih dahulu? apakah Pendidikan formal yang terpoin secara efisien atau berfikir kritis yang memiliki pandangan luas dan berkarakter yang dapat dimiliki setiap siswa,
    terimakasih pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Putri Lestari Pinang
      NPM : 2386206081
      Kelas : 5D PGSD

      Izin menjawab, menurut saya berpikir kritis lebih penting untuk diajarkan terlebih dahulu. Karena berpikir kritis membantu siswa mengembangkan kemampuan analisis yang baik, membantu siswa mengembangkan kemampuan pemecahan masalah yang baik juga dengan berpikir kritis, siswa dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan efektif. Dengan demikian, berpikir kritis dahulu akan membuat siswa berpikir secara cepat dan efisien.

      Hapus
  15. Nama : Andi Nurfika
    NPM :2386206017
    Kelas : VB PGSD

    saya setuju dengan materi berpikir kritis ini karena berpikir kritis ini sangat penting karena membantu kita agar tidak mudah terjebak ke informasi yang tidak benar, penipuan atau kepercayaan kita yang masih keliru dan tidak yakin. dalam kehidupan sehari-hari kita masih sering menerima informasi baik dari teman, sosial media, keluarga ataupun dari lingkungan masyarakat. jika kita tidak berpikir kritis bisa saja kita tertipu atau mendapatkan informasi palsu dan juga mengambil keputusan yg salahmu jadi kita harus berpikir kritis dengan itu kita bisa mempertimbangkan kebenaran informasi yang kita dapat . kita bisa melihat dari berbagai sudut pandang dan lebih bisa membuat keputusan yang lebih bijak dan benar. dan juga jika kita berpikir kritis akan lebih membuat diri kita mau memperbaiki kesalahan yang mungkin terjadi agar tidak terburu-buru mengambil keputusan. karena jika terburu mengambil keputusan dengan tidak berpikir kritis bisa saja menjadi masalah

    BalasHapus
  16. Nama: Nur Aulia Miftahul Jannah
    NPM: 2386206085
    Kelas: 5D

    Ini adalah komentar ke dua saya setelah membuka blog Bapak kemaren sore.
    Dalam materi bacaan ke dua saya ini, saya mencoba membacanya lebih dari satu kali untuk memahami dan melihat gap apa yang tidak saya pahami dalam bacaan saya kali ini.

    Lagi lagi saya mau membawa rasa apresiasi yang ada dalam hati saya kepada tugas kali ini (beneran pak serius). Karena saya baru ngeh lagi bahwa ada pelajaran tambahan yang saya dapat selain lima poin yang saya ketik pada bacaan pertama saya pada blog ini. Saya ngeh satu hal terbaru Pak, saya nemuin bahwa saya merasa perlu memahami bacaan saya, lalu menghubungkannya ke dalam kehidupan yang ada sekarang dan kemudian mencari apa permasalahannya (kayak di kepala saya ada benang kusut yang coba saya rangkai menjadi benang yang gak lagi saling nyangkut dan kemudian pada ujung awal benang dan buntut benang bisa kelihatan jelas). Apakah fenomena yang saya alami sekarang adalah respon diri untuk berusaha berpikir kritis juga Pak?

    Lalu, di dalam pendidikan sekarang yang saya tahu sudah ada elemen berpikir kritis ini Pak di dalam delapan elemen profil lulusan. Nah, berarti pendidikan yang ada sekarang sudah mengarah pada pembelajaran bermakna kan Pak? Dan step selanjutnya, kita harus melihat lagi sejauh mana kurikulum ini dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran yang bener-bener tersentuh oleh anak-anak dari olahan pendidik supaya elemen ini dan pola pikir lainnya dapat masuk lalu menjadi bagian diri dari anak-anak yang kita cetak kan Pak? Bapak, apakah alur pemikiran yang sekarang ada di kepala saya ini sudah benar dalam memahami konteks ini? Atau ada yang nyerempet Pak?

    Terima kasih, Pak.

    BalasHapus
  17. Nama : Andi Nurfika
    NPM : 2386206017
    Kelas : VB PGSD

    adapun risiko yang bisa terjadi jika seseorang tidak memiliki pemikiran kritis seperti seringnya terjadi salah paham oleh orang yang ada di sekitarnya, bisa langsung cepat mempercayai sesuatu yang belum tentu kebenarannya, ikut campur tanpa menganalisis masalah,bahkan sering tersesat dengan keyakinan nya sendiri dan menjadi keliru. orang yang tidak berpikir kritis akan cenderung kurang menerima perbedaan pendapat, kurang objektif dalam menilai, dan bisa saja membuat kebutuhan yang tidak benar di hidupnya. ya dengan orang yang tidak berpikir kritis cenderung berpikir sempit dan itu membuat keterbatasan perkembangan pada dirinya dan terkadang sering membuat masalah dalam interaksi sosial bahkan pekerjaan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. NAMA: Dias pinasih
      NPM: 2386206057
      KELAS: VB PGSD

      Saya mau sedikit ada tambahan ya Fika saya setuju dengan poin yang Fika jelaskan itu mungkin bisa ditambahkan bahwa orang yang tidak berpikir kritis juga sering menunjukkan ciri" yang memperjelas mengapa mereka mudah tersesat dan keliru
      Mudah terjebak dalam bias kognitif mereka cenderung hanya mencari dan menerima informasi yang sudah sesuai dengan keyakinan awalnya ( ini disebut bias konfirmasi) sehingga sulit menerima fakta yang menantang pandangan mereka.

      Hapus
  18. Nama: Rosidah
    Npm: 2386206034
    Kelas: VB (PGSD)

    Terima kasih atas materinya bapak, saya sangat setuju dengan materi yang di atas bahwa ada kalimat "Berpikir kritis merupakan bagian penting di kehidupan yang bermakna"
    Menurut saya pribadi saya setuju dengan pernyataan tersebut karna jika kita sudah dewasa dan di hadapkan dengan masalah permasalahan, berpikir kritis dapat menjadi pondasi untuk bertahan dalam situasi tersebut, dengan memecahkan masalah nya menggunakan cara yang efektif dan terstruktur.

    Nah, saya juga berpendapat untuk melatih berpikir kritis siswa bagusnya melawati suatu permasalahan di sekitar siswa, agar mereka bisa menganalisis untuk mencari ide dari permasalahan itu sendiri, tetapi lebih menarik nya permasalahan itu di kaitkan dengan pengalaman atau kehidupan sehari-hari siswa.

    BalasHapus
  19. Nama: Patricia Nini making
    Kelas: 5C PGSD
    NPM: 2386206046

    Saya setuju pak dengan materi bapak yang di atas, kalau kita tidak berpikir kritis kita tidak bisa hanya mengikuti peraturan tanpa berusaha mengerti dan memahami suatu kebenaran, atau mencari sudut pandang orang lain terhadap sesuatu yang di lakukan atau yang di pikirkan orang lain.

    BalasHapus
  20. Nama: Patricia Nini Making
    Kelas: 5C PGSD
    NPM: 2386206046

    Mohon izin bertanya Pak, apakah anak -anak harus di wajibkan untuk berpikir kritis sejak dini Pak, dan kira-kira dari umir berapa Pak anak-anak mulai berpikir kritis.

    Terimakasih Pak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo ka Patricia saya izin menjawab ya, menurut saya anak-anak wajib sejak dini diajarkan untuk berpikir kritis karena, hal ini dapat mengajari mereka untuk lebih berpikir matang dalam mengambil keputusan, dalam mengikuti keputusan dan berani bertanya mengapa keputusan itu baik diikuti.
      kalo untuk umur mungkin sejak mereka sudah mulai bisa memilih dan berinteraksi, misal dimulai sejak umur 2 tahun, nah rata-rata diumur 2 tahun anak kecil tu sudah bisa berjalan dan sudah mulai mengerti apa yang orang dewasa bicarakan.
      berpikir kritis sendiri juga menurut saya di mulai dari lingkaran keluarga misalnya membantu anak memilih mainan atau makanan yang baik, lalu menjelaskan secara perlahan mengapa mainan atau makanan itu dapat dimainkan dan dimakan atau tidak.
      dengan hal kecil ini sudah bisa sedikit mengajarkan mereka dan sedikit membentuk mereka untuk berani memilih dan bertanya,hal ini dapat membantu mereka berpikir kritis hehe.

      itu saja ka semoga bermanfaat....

      Hapus
  21. Nama : Imelda Rizky Putri
    Npm : 2386206024
    Kelas : 5B PGSD

    Izin menanggapi pak, materi berpikir kritis ini sangat penting di ajarkan di sekolah dasar dan di terapkan dengan cara yang sederhana dan menyenangkan sesuai dengan perkembangan kognitif anak. Berpikir kritis juga mengajarkan anak berpikir, mengamati, bertanya, membandingkan dan memecahkan masalah, berpikir kritis juga lebih tepat sebagai pola pikir dan membuat sebuah keputusan memecahkan masalah, polah berpikir kritis juga untuk kreativitas, empati dan juga pola pikir lainnya.

    BalasHapus
  22. Nama : Naida Dwi Nur Herlianawati
    Kelas : 5B
    Npm : 2386206042

    Sebenarnya, sekolah dapat mengajarkan siswa berpikir kritis. Namun, beberapa sekolah tidak memiliki program atau pendekatan pendidikan yang mendukung keterampilan ini. Banyak lembaga pendidikan masih menekankan hasil ujian dan hafalan daripada proses berpikir mendalam. Sekolah seharusnya mendorong siswa untuk berpikir kritis, bukan hanya menghafal materi. Guru harus membiarkan siswa bertanya, berbicara, dan menyuarakan pendapat mereka. Dengan demikian, kemampuan berpikir kritis dapat berkembang secara alami dan signifikan.

    BalasHapus
  23. Nama : Imelda Rizky Putri
    Npm : 2386206024
    Kelas : 5B PGSD

    Menurut saya berpikir kritis itu sangat penting karena lewat berpikir kritis itu bisa mengembangkan kemampuan kognitif pada anak. Yang sangat penting untuk mengasah kemampuan memecahkan masalah dan membuat ide atau gagasan serta mengambil keputusan.

    BalasHapus
  24. Nama: Syahrul
    NPM:2386206092
    kelas:5 D

    menurut saya sih berpikir kritis tuh emang penting, apalagi untuk di zaman sekarang semua serba mudah di bantu dengan AI makin mempermalas untuk berpikir ditambah lagi sekolah lebih suka jawaban tunggal yg cepat padahal berpikir kritis butuh waktu merenung belum lagi kurikulum yg belum apa apa di ganti lagi

    BalasHapus
  25. Nama: Margaretha Elintia
    Npm: 2386206055
    Kelas: 5C PGSD

    izin menanggapi pak, saya setuju dengan poin utama dari materi diatas, sekolah memang bisa mengajarkan berpikir kritis, tapi masalah yang ada saat ini adalah sistem pendidikan tidak mendukung, dimana kita sering diajari untuk menghafal dan menjawab soal dengan cepat padahal berpikir kritis itu butuh waktu untuk kita bertanya, berpikir, dan mencari jawaban sendiri, intinya kita harus ubah pandang pendidikan dulu bukan cuma kurikulum saja.

    BalasHapus
  26. Nama:VIRGINIA JAU
    KELAS :V D
    NIM :2386206089
    Menurut saya pak point point yang sdh di sampaikan di atas itu sangat bear pak mengenai berpikir kritis dalam matematika karena sangat penting untuk melatih siswa menganalisis masalah secara logis, mengevaluasi informasi, dan menemukan solusi yang tepat, bukan hanya menghafal rumus. Ini membangun pondasi bagi pembelajaran seumur hidup, mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan dunia nyata, serta mengembangkan kemampuan berpikir mereka sendiri.

    BalasHapus
  27. Nama : Fakhriyyah Mufidah Abidin
    NPM : 2386206095
    Kelas : 5D PGSD

    Mohon izin Pak untuk menanggapi materi ini. Untuk materi kali ini saya sangat tertarik ketimbang di materi membaca dan mengapa kita perlu meningkatkannya, sebab di zaman sekarang yang di tuntut untuk berpikir kritis tidak hanya untuk usia remaja ataupun dewasa, tetapi anak-anakpun sebisa mungkin untuk bisa berpikir kritis sesuai dengan perkembangan zaman. Saya setuju dengan tulisan yang bapak buat yang mana dalam proses berpikir kritis sebagai pola pikir membutuhkan kesabaran, ketidakpastian, dan kemampuan menunda keputusan. Sebab jika kita tidak sabar dalam berpikir atau mengambil keputusan yang biasa kita kenal juga dengan sikap gegabah, terkadang keputusan tersebut bisa baik ataupun buruk, kenapa saya berpikir seperti itu karena didalam kehidupan yang penuh dengan dar der dor ini semuanya memiliki sebab dan akibat (resiko), jadi menurut saya sikap gegabah tidak selamanya keputusan yang buruk karena yg lebih buruk adalah ketika kita tidak berbuat apa-apa.

    BalasHapus
  28. Nama : Fakhriyyah Mufidah Abidin
    NPM : 2386206095
    Kelas : 5D PGSD

    Izin lagi Pak untuk berkomentar atau memberikan tanggapan di materi ini. Dari tulisan yang Bapak buat terdapat kalimat "apakah kita bisa mengajarkan berpikir kritis di sekolah? Jawaban dari tulisan Bapak kita bisa". Saya setuju dengan pernyataan Bapak yang ini, tapi menurut saya dibalik pernyataan kita bisa juga harus diiringi dengan usaha, fasilitas belajar yang memadai, serta kualitas guru yang kompeten. Karena hal tersebut berhubungan dengan menciptakan generasi penerus bangsa yang berpikir kritis. Tidak hanya berpikir kritis saja tetapi kreatif, komunikasi atau komunikatif, dan kerja sama, itu semua merupakan tuntutan di abad ke-21 (saat ini).

    BalasHapus
  29. Nama : Erlynda Yuna Nurviah
    Npm : 2386206035
    Kelas : VB PGSD

    Materi yang bapak sampikan sangat menarik bagi saya, mengajarkan berpikir kritis disekolah membuat siswa dapat memahami materi yang bermakna dan mengeksplorasi pengetahuan mereka lewat bertanya, memahami, dan berpikir menentukan mana yang benar dan mana yang salah juga berpendapat. saya izin menjawab pertanyaan diatas terkait apakah sekolah dirancang untuk melakukan berpikir kiritis? menurut yang saya baca dari berbagai sumber pak sistem pendidikan seringkali melihat pencapaian nilai dan target hafalan sebagai tolak ukur pemahaman siswa, tetapi tidak dilihat dari proses berpikir siswa, padahal berpikir kritis itu butuh ruang diskusi, tanya jawab, bahkan jika berpendapat salah pun tak jadi masalah, jadi agar anak -anak dapat berpikir kritis sekolah harus jadi tempat siswa untuk berani berbicara, memberikan pendapat agar tidak berfokus kalau sekolah cuma ngejar jawaban yang benar.

    BalasHapus
  30. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  31. Nama : Reslinda
    Kelas : V C
    Npm : 2386206067

    Ijin menanggapi pak. Setuju banget, anak-anak butuh dilatih mikir sejak dini. Kalau terbiasa kritis, mereka jadi lebih berani nanya dan nggak gampang percaya begitu aja. Artikel ini bener-bener ngasih insight bagus.

    BalasHapus
  32. Waww,, jujur masih terngiang dengan materi pentingnya pemikiran kritis sekarang lebih tersadarkan dengan pertanyaan yang tertera diakhir materi mengajarkan berpikir kritis di sekolah. pertanyaan tersebut langsung tersambar di kepala sambil mikir dulu sekolah saya melatih siswanya berpikir kritis gk ya??
    ternyata sepenting itu loh berpikir kritis sampai sudah 2x saya menemukan website ini memberikan materi bepikir kritis dengan materi yang didalamnya luar biasa menyadarkan dan membangun otak.
    lagi-lagi membahas tentang sekolah tentang tenaga pendidik juga pastinya, waw banget kan tugas dan perannya.

    tapi dari pembehasan materi diatas saya sangat setuju dengan pertanyaan di akhir materi , apakah sekolah dirancang untuk melakukannya ? hmm sepengalaman ketika duduk dibangku SD kita datang kesekolah untuk belajar membaca,menghitung dan mengerjakan soal lainnya sangat jarang untuk mendapatkan evaluasi dari akhir pembelajaran misal setelah 1 bab kita belajar, adasih hanya saja jarang, nah dari sini dapat dilihat bahwa sebagian guru saja yang melatih muridnya untuk berpikir kritis, karena hal tersebut tidak ada aturan dan kewajiban dari sekolah.

    semoga dikemudia hari ketika membentuk kurikulum ada pengisian yang banyak untuk melatih para anak didik berpikir kritis.

    BalasHapus
  33. Nama : Putri Lestari Pinang
    NPM : 2386206081
    Kelas : 5D PGSD

    izin menanggapi pak, seharusnya sekolah dapat merancang pembelajaran yang meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Bisa dengan model Pembelajaran Berbasis proyek dan Problem Based Learning yang akan melibatkan siswa untuk berpikir kritis sehingga meningkatkan kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi siswa.

    BalasHapus
  34. Nama : Aprulina awing
    NPM : 2386206113
    Kelas : VD PGSD

    Sebelumnya terimakasih Pak atas materi yang telah di sampaikan diatas.
    Materi ini mengajarakan untuk mempertimbangkan kembali pendekatan kita terhadap pendidikan dan bagaimana kita dapat lebih baik mendukung pengembangan berpikir krits disekolah. mengajarkan berpikir kritis bukan hanya tantang memberikan pengetahuan, tetapi juga tentang membentuk pola pikir yang mampu bertanya, menganalisis, mengeksplorasi.

    BalasHapus
  35. Nama : Alya Salsabila
    Npm : 2386206062
    Kelas : V C

    Setuju banget pak, sebenarnya berpikir kritis itu bisa banget diajarkan di sekolah. Cuma kadang masih terlalu ngejar nilai, jadi anak fokusnya ke hafalan. Kalau aja lebih banyak kegiatan diskusi tau tanya jawab, pasti lama-lama mereka jadi terbiasa mikir sendiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Alya Salsabila
      Npm : 2386206062
      Kelas : V C

      Saya mau bertanya pak, bagaimana cara kita untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis pada siswa yang masih pasif di kelas pak?

      Hapus
    2. Nama: Nur Aulia Miftahul Jannah
      NPM: 2386206085
      Kelas: 5D PGSD

      Izin menanggapi pertanyaannya ya, Alya. Menurut saya, ada solusi umum yang bisa banget jadi acuan dari kita sebagai guru kalau lagi dapet anak yang pasif dan sebenernya mau diajarin keluar dari zona amannya. Caranya adalah kembali lagi ke gurunya. Kita sebagai guru harus bisa punya 99 cara yang ga abis abis untuk melakukan pendekatan ke anak ini. Dan pasti sebenernya anak yang pasif itu punya sebab kenapa dia berperilaku seperti itu. Nah, di sinilah kita sebagai guru yang punya 99 cara tadi untuk ngeliat, ngamatin, dan ambil langkah. Supaya ngebujuk anak ini biar bisa keluar dari zona nyamannya itu yakni bersikap pasif. Jadi, kita harus punya 99 cara yang ga abis abis dan muter otak gimana supaya anak anak kita ini paling ga bisa keluar dari zona nyaman nya, dan berada di on the track sesuai dengan konteksnya.

      *komen saya ke-11 di blog Bapak. 💪🏻 (maaf ya Pak kalau Bapak baca komentar saya pasti ada seperti ininya. Ini supaya jadi reminder untuk saya biar tetap semangat karena tersadar bahwa perjalanan belum sampai setengah jalan yang artinya masih banyak 😀)

      Hapus
    3. Nama: Nur Aulia Miftahul Jannah
      NPM: 2386206085
      Kelas: 5D PGSD

      Dan kalau konteksnya adalah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis ini. Berarti mungkin yang pertama kita harus tau dulu sebab kenapa dia pasif itu tadi. Kemudian, kita bisa melatih anak ini dengan sebab yang menjadikan dia pasif. Contohnya kalau anak ini pasif karena kurang percaya diri. Kita bisa latih untuk menimbulkan rasa percaya dirinya dulu. Setelah itu, kita bisa lanjut untuk pelan pelan mulai menumbuhkan sikap sikap di dalam dirinya untuk berkemampuan berpikir kritis ini. Oh ya, penting juga kita sebagai guru itu menjadi teman segalanya untuk anak anak kita. Jadi gak cuman sebagai pengajar, tapi sebagai partner atau teman mereka bertumbuh dan berkembang.

      *komentar ke-12 Aulia Pak. 😀💪🏻👍🏻

      Hapus
  36. Nama : Yormatiana Datu Limbong
    Kelas : VC
    Npm : 2386206082

    Izin menanggapi pak,Materi tersebut sangat bagus karena bisa membantu siswa jadi lebih berani dan mandiri dalam belajar.Dengan berpikir kritis,anak anak tidak hanya hafal tapi juga paham yang lain.Saya juga setuju kalau guru perlu memberi lebih banyak pertanyaan terbuka supaya siswa bisa berpikir lebih dalam.Tapi saya ingin tahu Pak,Bagaimana cara guru melatih berpikir kritis siswa yang pemalu dan takut salah?

    BalasHapus
  37. Nama : Nabilah Aqli Rahman
    NPM : 2386206125
    Kelas : 5D PGSD

    Tulisan Pak Nurdin kali ini mengajak kita buat percaya kalau berpikir kritis itu bisa banget diajarkan ke anak-anak di sekolah. Ga harus tunggu mereka besar dulu, justru semakin cepat dikenalkan makin bagus deh. Karena kemampuan berpikir kritis tuh penting banget buat menghadapi dunia yang penuh informasi dan tantangan (pengingat buat kita juga nih supaya jangan malas, harus dilatih juga otaknya buat berpikir kritis 😀)

    Walaupun sekolah ga dirancang buat mengajarkan berpikir kritis, tapi guru yang punya peran penting sebagai fasilitator bisa banget buat melatih anak supaya kemampuan tersebut terasah dengan baik. Mulai dari pembelajaran dikelas yang bentuknya diskusi, tanya jawab, atau ngerjain proyek bareng tugas kelompok, anak-anak bisa diajak buat mikir, bukan cuman menghafal. Penting juga untuk guru supaya ga cuman ngasih materi, tapi juga jadi teman ngobrol yang bikin ana nyaman buat nanya dan berpendapat.

    Tanggung jawab guru besar banget ya? Keren banget yaa profesi guru!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Nabilah Aqli rahman
      NPM : 2386206125
      Kelas : 5D PGSD

      Tepat saat saya membaca kalimat "sekolah tidak dirancang buat mendukung anak berpikir kritis" saya langsung tertegun. Iya juga yaa, lantas apa tujuan pendidikan?

      Hal itu bisa dimaklumi dan disadari memang. Kurikulum yang terlalu padat, waktu tebatas, atau kebiasaaan belajar yang masih fokus pada jawaban pasti. Jadi tantangan yang besar banget tuh buat guru-guru yang pengen mengembangkan kemampuan berpikir kritis anak-anak di sekolah. Solusi dari tantangan-tantangan itu sendiri yaa kembali lagi kepada guru. Guru tetap bisa kok melatih anak supaya bisa berpikir kritis. Misalnya, guru bisa mulai pakai pertanyaan terbuka, bikin suasana kelas jadi lebih bebas. Agak lucu yaa, sistem pendidikan yang harusnya memudahkan guru dalam belajar mengajar malah ngebuat guru jadi mutar otak nyari solusi dari permasalahan di pendidikan itu sendiri 😀 (menurut saya yaa hehehehe)

      Hapus
    2. Nama : Nabilah Aqli Rahman
      NPM : 2386206125
      Kelas : 5D PGSD

      Kalau membahas mengajarkan berpikir kritis di sekolah, sudah jelas yang memiliki peran penting untuk hal tersebut adalah guru sebagai fasilitator. Tapi kalau mau diperluas lagi pembahasannya sebenarnya ini bukan cuman tugas guru yang membentuk anak supaya memiliki kemampuan berpikir kritis.

      Tapi juga tugas orang tua.

      Karena anak belajar bukan cuma di sekolah tapi juga (dan justru paling awal) yaa di rumah. Orang tua adalah guru pertama yang anak temui. Terutama untuk para ibu "al ummu madrasatul ula"Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Dan cara mereka bersikap, cara mereka berbicara, memberi contoh, serta merespon pertanyaan anak sangat memengaruhi cara berpikir mereka kedepannya.

      Hapus
  38. Nama : Nabilah Aqli Rahman
    NPM : 2386206125
    Kelas : 5D PGSD

    Misalnya, saat anak bertanya "Ibu, kenapa langit berwarna biru?" atau "Ayah, kenapa langit bisa jadi warna warni kalau pelangi muncul?" daripada langsung bilang "memang begitu" orang tua bisa menjawab dengan "coba kita cari tau bareng yuk!". Respons seperti ini mengajarkan anak bahwa bertanya itu merupakan hal baik, dan mencari jawaban itu hal yang seru 😃. Ini adalah benih atau langkah awal berpikir kritis tumbuh dari rasa ingin tahu.

    Di rumah, anak juga belajar bagaimana menyikapi perbedaan pendapat, membuat keputusan, dan memahami sebab-akibat dari tindakan. Kalau dari rumah orang tua sudah membiasakan diskusi, memberikan ruang untuk anak berpendapat, dan tidak langsung menghakimi kalau anak berbuat salah, anak akan terbiasa berpikir dulu sebelum bertindak atau berbicara.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Nabilah Aqli Rahman
      NPM : 2386206125
      Kelas : 5D PGSD

      Duh maaf yaa Pak, pembahasan saya jadi kemana-mana, padahal kan lagi ngebahas mengajarkan berpikir kritis di sekolah 😅

      Tapi yaa itu Pak menurut saya tadii, kalau mengajarkan anak supaya berpikir kritis itu bukan cuman tugas guru, tapi tugas orang tua jugaaa. Dari rumah sudah diajarkan, dari kecil sudah dibiasakan. Di sekolah, tugas guru jadinya tidak terlalu berat karna si anak tadi sudah bisa dan terbiasa. Ketika rumah dan sekolah sama-sama mendukung, anak akan tumbuh jadi pribadi yang reflektif, bijak, dan berani berpikir sendiri. Mereka ga cuman mengikuti arus, tapi berani bertanya, menilai dan mengambil sukap. Ini menjadi sangat penting karena bukan hanya soal pelajaran, tapi juga untuk kehidupan sosial mereka, pengambilan keputusan, dan membangun karakter. Karena anak yang biasa berpikir kritis pasti akan lebih tahan tekanan sosial, lebih bijak menyikapi permasalahan, dan lebih percaya diri menyampaikan pendapat.

      Jadi, kalau mengajarkan berpikir kritis di sekolah sudah jelas tugas guru (walaupun pendidikan ga di rancang untuk itu), tapi alangkah baiknya kalau orang tua juga memiliki peranan supaya anak memiliki pondasi yang kuat untuk anak tumbuh menjadi pemikir yang tangguh dan menjadi manusia yang utuh.

      Hapus
  39. Menurut pendapat saya Berpikir kritis itu penting karena membantu kita tidak langsung percaya pada informasi yang diterima, tetapi menelaahnya dengan logis dan dalam pakk. Dengan berpikir kritis, seseorang mampu menganalisis masalah, menilai bukti secara objektif, serta mengambil keputusan berdasarkan alasan yang kuat, bukan sekadar emosi atau ikut-ikutan.

    Dalam pembelajaran, berpikir kritis membuat peserta didik lebih aktif, kreatif, dan mandiri dalam mencari solusi. Mereka belajar untuk bertanya “mengapa” dan “bagaimana”, bukan hanya menerima jawaban yang sudah ada. Sikap ini menumbuhkan rasa ingin tahu dan pemahaman yang mendalam



    BalasHapus
  40. Berpikir kritis juga bisa kita ajarkan pada pada siswa di sekolah, hanya saja kemungkinan besarnya tidak semua sekolah siap untuk itu, masih sangat banyak di sekolah mengajar kan soal benar salah bukan pada proses pemahaman berpikir kritis.

    BalasHapus
  41. Nama: Maya Apriyani
    Npm: 2386206013
    Kelas: V.A

    menurut saya melatih siswa untuk berpikir kritis sangat di penting untuk di terapkan di sekolah.
    sekarang di sekolah-sekolah mengajarkan siswa untuk berpikir kritis salah satunya adalah metode belajar PJBL ( Project based learning) yang di mana siswa di hadapkan dengan permasalahan yang nyata yang di mana siswa harus memecahkan permasalahan itu dengan menganalisis, mengevaluasi, dan mencari solusi.

    BalasHapus
  42. Nama : Desy Olivia Sapitri
    Kelas / Npm : 5D / 2386206087

    waw sepertinya materi kali ini harus saya pahami dan pelajari pak, karena saya pribadi belum mempunyai pemikiran yg kritis, saya sadar jika dalam memecahkan masalah masih belum bisa mengambil keputusan dan sering takut dengan keputusan yg saya buat.
    saya jarang bertanya mudah ketipu dan takut salah.

    nah jadi saya keingat sama kejadian yg menimpa saya hehe saya pernah ketipu dengan penipu online pak jadinya saya sendiri yg rugi banyak dan pas itu juga titik terendah saya (wkwk curhat).
    tanpa sadar saya terlalu percaya dan tidak mencari tau dulu darimana sumbernya.
    saya bertindak sendiri tanpa berpikir dulu.

    nah pertanyaan saya apa langkah paling awal untuk dewasa ini yg belum terbiasa berpikir kritis?

    BalasHapus
  43. NAMA : DIAS PINASIH
    NPM : 2386206057
    KELAS : VB PGSD

    izin menanggapi materi yang bapak jelaskan di atas
    Tentang Pentingnya Berpikir Kritis Saya setuju banget, Pak kalau berpikir kritis itu skill yang wajib banget diajarkan. Kayak yang Bapak jelaskan, ini bukan cuma soal nilai bagus, tapi gimana kita bisa ngambil keputusan yang benar, nggak gampang kemakan hoax, dan bisa nyelesain masalah.

    Soal Tantangan dan Solusi Poin tentang "Tantangan Mengukur Berpikir Kritis" itu relatable banget. Kadang memang susah ya, ngukur proses berpikir seseorang cuma dari ujian. Tapi, solusi yang ditawarkan (misalnya, membuat tugas yang lebih kompleks dan sistem penilaian yang jelas) itu rasanya bisa jadi langkah awal yang bagus.
    Tipe Berpikir Kritis Penjelasan tentang 'Skeptis-Aktif' dan 'Berpikir Kritis Tipe Profesor' itu menarik banget. Jadi lebih paham kalau skeptis itu nggak selalu negatif, malah bisa jadi awal buat kita mencari kebenaran, asalkan aktif dan konstruktif.

    BalasHapus
  44. NAMA: DIAS PINASIH
    NPM: 2386206057
    KELAS: VB PGSD

    Izin pak memberikan saran ya pak
    bapak bisa memberikan banyak contoh nyata di kelas Supaya mahasiswa makin paham dengan materi yang bapak ajarkan dan mahasiswa bisa langsung lihat gimana skil ini di pakai nga cuman teori pendidikan, tpi juga di kasus" spesifik.
    Misalnya dari tugas kuliah gimna cara mengkrtis sumber, atau gimna cara berdiskusi yg kritis tpi tetap santun.

    BalasHapus
  45. Nama: Stevani
    NPM: (2386206045)
    Kelas: V C PGSD
    Menarik banget materinya ngajarin berpikir kritis di sekolah itu penting banget, karena sekarang anak-anak nggak cukup cuma bisa ngafal materi aja. Mereka perlu bisa mikir secara logis, terbuka, dan bisa ngelihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang. Soalnya, kemampuan berpikir kritis ini nantinya bakal kepakai di kehidupan nyata, bukan cuma di sekolah. Misalnya, pas harus ngambil keputusan, nyari solusi, atau bahkan sekadar milih mana informasi yang bener di internet. Nah, kalau ngomongin soal cara ngukur kemampuan berpikir kritis, menurut aku itu nggak bisa cuma lewat ujian pilihan ganda yang jawabannya udah pasti. Lebih bagus kalau guru pakai cara yang bikin siswa bener-bener mikir dan ngeluarin pendapatnya sendiri. Misalnya, lewat pertanyaan terbuka, diskusi kelas, studi kasus, atau proyek kecil yang butuh analisis dan alasan logis. Dari situ, guru bisa liat gimana cara siswa ngambil keputusan, ngerangkai argumen, dan menilai informasi. Selain itu, guru juga bisa kasih refleksi setelah kegiatan belajar, biar siswa diajak mikir tentang proses mereka sendiri — kayak, “Kenapa aku milih jawaban ini?” atau “Apa alasan aku setuju atau nggak setuju sama pendapat teman?”. Menurutku hal kayak gitu bisa bantu banget buat ngukur seberapa dalam mereka udah bisa berpikir kritis. Jadi intinya, ngajarin dan ngukur berpikir kritis itu bukan hal yang kaku, tapi bisa dilakukan lewat aktivitas yang seru dan bikin siswa aktif mikir sendiri.

    BalasHapus
  46. nama : Sitti Fatimatus Zehroh
    npm : 2386206020
    prodi/kelas : PGSD 5A

    sebelumnya terima kasih atas penjelasannya pak, izin untuk menanggapi.
    menurut saya sekolah secara tidak langsung mengajarkan para muridnya untuk berfikir kritis. dilihat dari para guru yang sering kali memberikan tugas kepada siswanya, disana bukan hanya tentang hafalan saja, melainkan tentang cara kita memahami, menganalisa juga memecahkan masalah dalam tugas yang telah diberikan

    BalasHapus
  47. nama : Sitti Fatimatus Zehroh
    npm : 2386206020
    Prodi/kelas : PGSD 5A

    membahas tentang berfikir kritis, dulu saat saya masih SMK saya ada sedikit pengalaman yang menurut saya itu berkesan.
    pada saat saya sekolah SMK, saya juga menempuh pendidikan di sebuah pesantren. nah saat kelas 12 SMK waktu itu saya ada magang, nah karena dulu saya sekolah nya di ruang lingkup pesantren, jadi magang nya itu juga tetap di lingkungan pesantren. disana saya magang nya tentang dunia percetakan seperti sablon, print, foto copy, press mug, membuat gantungan kunci atau bros juga menjahit. nah karena angkatan saya dulu termasuk baru, yaitu angkatan 4 jadi toko kami belum terlalu terkenal di lingkungan luar pesantren, dan kami masih mengharapkan konsumen dari anak santri yang pada saat itu tidak terlalu banyak. Pada saat awal penjualan pendapatan kami tidak terlalu banyak, karena rata-rata konsumen hanya beli ke fotocopy, print, juga gantungan kunci dan bros, dan pada minggu selanjutnya nya pun gantungan kunci dan bros itu sudah mulai sepi karena konsumen yang saat itu mulai bosan, jadi kami mengadakan rapat agar pendapatan toko mulai naik dan konsumen pada tertarik, disana teman-teman saya ada yang memberi saran untuk bros dan gantungan kunci itu untuk di kasih gambar costum bebas dari konsumen agar konsumen tidak bosan, juga menawarkan kepada sekolah SMP yang masih satu yayasan dengan ponpes yang saya tempuh, waktu itu teman saya memberi saran untuk menawarkan kepada guru dan siswa kelas 3 SMP untuk memesan produk gantungan kunci dan tote bag yang akan di desain dengan tema kelulusan yang bertujuan sebagai merchandise mereka di kelulusan nanti disana kami juga memberi diskon harga. Selain itu kami juga bekerja meminta bekerja sama kepada kepala sekolah SMP untuk membuat baju olahraga beserta sablonnya dan dasi sekolah juga sablonnya. jadi untuk kaos olahraga nya kami pesan dari luar dan untuk sablon nya kami sablon sendiri, kalau untuk dasi nya kami pesan kain di luar dan kami jahit sendiri karena dari sekolah menyediakan mesin jahit dan sablon juga kami sablon sendiri. dan Alhamdulillah sampai sekarang dari sekolah SMP sampai saat ini masih bekerja sama dengan sekolah SMK.
    dan untuk lingkungan luar pesantren waktu itu kami meminta bantuan kepada teman-teman yang bersekolah disitu tapi tidak masuk pesantren untuk mempromosikan toko kami di lingkungan luar sana.
    dan dari itu syukur Alhamdulillah keuangan langsung naik drastis

    BalasHapus
  48. nama : Sitti Fatimatus Zehroh
    npm : 2386206020
    Prodi/kelas : PGSD 5A

    membahas tentang berfikir kritis, menurut saya ini sangat penting di lakukan baik di lingkungan sekolah saat pembelajaran, di lingkungan masyarakat ataupun di lingkungan pribadi kita, karena selain memecahkan sebuah masalah disitu kita di pinta untuk mampu mengambil keputusan yang tepat dengan cara mempertimbangkan bukti, alasan, juga akibat nya. Contoh sederhana yang mungkin pernah kita alami yaitu saat kita di pinta untuk memilih jurusan kuliah, di situ pasti kita mempertimbangkan alasannya bukan hanya karena ikut-ikutan teman saja.

    BalasHapus
  49. Nama: Nur Sinta
    NPM:2386206033
    Kelas: 5B PGSD

    Izin menanggapi pak...
    Saya setuju dengan materi ini bahwa berpikir kritis ini penting sekali di terapkan pada anak, agar di masa depan nanti mereka saat mengambil keputusan bisa memikirkannya lebih matang dulu bahkan bisa membantu mereka untuk mengambil keputusan yang tepat walaupun proses berpikir kritis ini tidak langsung dan lambat namun pasti. Berpikir kritis ini bermanfaat sekali bagi anak-anak

    BalasHapus
  50. Nama: Nur Sinta
    NPM: 2386206033
    Kelas: VB PGSD

    Izin menanggapi pak...
    Di materi ini sangat menanyakan apakah sekolah di rancang untuk mengajarkan berpikir kritis? Menurut saya jawabannya iya sekolah seharusnya di rancang untuk mengajarkan berpikir kritis yang mana sangat bermanfaat bagi siswa, salah satu dampaknya adalah agar siswa bisa mengambil keputusan sendiri tidak ikit-ikutan temannya saja. Jika ada sekolah yang tidak menerapkan berpikir kritis mungkin saja kurikulumnya belum digantung dan mungkin juga sekolahnya berada di desa yang sangat terpencil sekali, bisa juga sekolah tersebut masih menggunakan cara pendidikan tradisional

    BalasHapus
    Balasan
    1. maaf pak izin memperbaiki maksud saya mungkin saja kurikulumnya belum di ganti pak 🙏🏻

      Hapus
  51. Nama : Ninda Amelia Saputri
    NPM : 2386206093
    Kelas : 5D PGSD

    Izin menanggapi, bapak. Saya tertarik dengan kalimat yang mengatakan bahwa berpikir kritis lebih tepat dianggap sebagai pola pikir daripada sekadar keterampilan. Jadi menurut saya, tugas kita sebagai calon guru bukan cuma menyampaikan teori, tapi juga membantu anak, agar dapat berpikir terbuka, mau mendengar pendapat orang lain, dan belajar dari apa yang mereka alami.

    BalasHapus
  52. Nama : Ninda Amelia Saputri
    NPM : 2386206093
    Kelas : 5D PGSD

    Izin menanggapi lagi, Pak. Memang berpikir kritis bukan hanya soal teori, tetapi tentang pola pikir yang terbuka dan mau mendengar pendapat orang lain. Saya sebagai calon guru nantinya, tentu harus membantu siswa belajar berpikir mandiri dan reflektif. Maka dari itu, izin bertanya Pak, Bagaimana cara seorang pengajar menumbuhkan pola pikir terbuka pada siswa tanpa membuat mereka memiliki pikiran "takut salah"?

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak