Linda Kardamis (2019) memberikan cara untuk mengintegrasikan literasi dalam pembelajaran matematika di kelas.
- Presentasi Masalah oleh SiswaKetika membahas tugas kelas atau pekerjaan rumah, pilih siswa untuk mempresentasikan penyelesaian masalah mereka di papan tulis. Setiap siswa cukup mengerjakan satu soal, lalu menjelaskan cara mereka menyelesaikan soal tersebut kepada kelas. Berikan kesempatan kepada siswa lain untuk bertanya atau menanggapi, sehingga diskusi menjadi lebih interaktif.
- Penulisan Langkah Penyelesaian MasalahSetelah siswa menyelesaikan sebuah soal, minta mereka menuliskan langkah-langkah penyelesaian beserta alasannya. Pandu mereka untuk membuat penjelasan yang jelas dan terstruktur. Proses ini membantu siswa memahami konsep secara lebih mendalam melalui refleksi tertulis.
- Analisis KesalahanSetelah menyelesaikan serangkaian soal, mintalah siswa memilih salah satu soal yang salah mereka kerjakan. Siswa kemudian menjelaskan kesalahan yang dibuat dan cara seharusnya menyelesaikan soal tersebut. Aktivitas ini mendorong mereka belajar dari kesalahan.
- Membuat Kuis untuk TemanSiswa dapat menulis soal kuis dan kunci jawabannya terkait topik yang dipelajari. Setelah itu, mereka bertukar kuis dengan teman sebaya untuk dikerjakan dan dinilai bersama. Diskusi hasil kuis memungkinkan siswa memperbaiki pemahaman mereka melalui kolaborasi.
- Penjelasan untuk TemanBerikan waktu 5–10 menit kepada siswa untuk menuliskan bagaimana mereka akan menjelaskan konsep tertentu kepada seorang teman yang meminta bantuan. Strategi ini melatih mereka berpikir secara sederhana dan jelas.
- Diskusi PasanganMinta siswa menjelaskan cara mereka memecahkan soal kepada pasangannya. Pasangan tersebut dapat memberikan tanggapan atau bertanya untuk memperdalam diskusi. Pendekatan ini memperkuat pemahaman mereka melalui komunikasi.
- Penggunaan Slip KeluarDi akhir kelas, gunakan slip keluar untuk mengevaluasi pemahaman siswa. Misalnya, ajukan pertanyaan seperti, “Mengapa kita membutuhkan penyebut yang sama untuk menjumlahkan pecahan?” atau “Apa yang perlu Anda siapkan untuk menghadapi ujian?” Jawaban siswa dapat membantu guru menilai efektivitas pembelajaran.
- Mencatat Konsep UtamaDorong siswa mencatat rumus, konsep penting, dan langkah-langkah penyelesaian dalam buku catatan matematika mereka. Catatan ini menjadi referensi yang berharga untuk membantu mereka mengingat materi yang telah dipelajari.
- Diskusi Kelompok untuk Pemecahan MasalahBerikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dalam kelompok kecil saat menghadapi soal matematika. Selain mempercepat penyelesaian masalah, siswa yang memberikan penjelasan juga mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.
- Diskusi Tertulis di Kelas atau DaringGunakan platform digital seperti situs kelas, media sosial, atau papan tulis di kelas untuk memancing diskusi. Posting pertanyaan menarik dan biarkan siswa saling menanggapi. Diskusi ini dapat meningkatkan pemahaman mereka sekaligus melatih kemampuan literasi.
Mengintegrasikan literasi ke dalam pembelajaran matematika tidak hanya memperkaya pemahaman siswa terhadap konsep, tetapi juga membantu mereka mengembangkan kemampuan komunikasi yang efektif. Strategi-strategi ini dapat diterapkan untuk menciptakan suasana belajar yang interaktif dan mendalam. Tentunya masih ada cara-cara lainnya dari 10 kiat yang diberikan oleh Linda Kardamis (2019) dalam pembelajaran di kelas yang sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah kita.
Referensi
Linda Kardamis. 2019. 10 Ways Literacy Can Promote A Deeper Understanding Of Math
Tags
Literasi

Nama : Oktavia Ramadani
BalasHapusNPM : 2386206086
Kelas : 5D
Materi ini sangat relevan karena pembelajaran matematika sering dianggap sulit dan hanya berfokus pada angka-angka serta rumus-rumus , dan bukan hanya tentang berhitung saja tetapi siswa dapat mengkomunikasikan ide-ide , dan belajar berinteraksi dengan adanya literasi siswa tidak berfokus pada jawaban akhir saja tetapi siswa dilatih untuk menjelaskan , menuliskan , serta merefleksikan proses berpikir mereka , literasi itu bukan hanya sekedar membaca teks tapi siswa juga dapat menafsirkan simbol-simbol , dan langkah penyelesainnya, mengintegrasikan literasi ke dalam pembelajaran matematika ini tidak hanya untuk memperkaya pemahaman siswa tentang konsep saja tetapi juga membantu mereka mengembangkan kemampuan berkomunikasi.
NAMA:VIRGINIA JAU
HapusKELAS:VD
NPM: 2386206089
Pendapat kamu sangat tepat bahwa literasi memiliki peran penting dalam pembelajaran matematika. Dengan melibatkan siswa untuk menjelaskan, menuliskan, dan merefleksikan proses berpikir mereka, matematika tidak lagi hanya berfokus pada angka dan rumus, tetapi juga pada kemampuan memahami dan mengomunikasikan ide.
Integrasi literasi memang dapat membantu siswa menafsirkan simbol, memahami langkah penyelesaian, serta memperkaya pemahaman konsep. Selain itu, kemampuan berkomunikasi mereka juga berkembang, sehingga proses belajar menjadi lebih bermakna.
Terima kasih sudah memberikan pandangan yang sangat relevan!
Nama : Putri Anggraeni
HapusNPM : 2386206022
Kelas : VB (PGSD)
Saya sependapat sama kalian virgin dan oktavia! Emang benar sih , Matematika itu bukan cuma cari jawaban yang benar aja, tapi harus bisa jelasin dan refleksi gimana alur berpikir kita. Kalau cuma fokus ke hasil akhir, ilmu kita nggak bakalan nempel. Adanya integrasi literasi ini tuh yang bikin proses belajar jadi lebih bermakna , dan enggak ngebosenin. Salut ya, pandangan kamu tuh nampol banget!
Nama :Bella ayu pusdita
BalasHapusKelas : 5d
Nim :2386206114
Materi ini menyajikan sebuah kerangka kerja yang sangat luar biasa untuk menciptakan kelas matematika yang dinamis. Cara ini membantu guru memastikan bahwa siswa bukan hanya tau cara mengerjakan soal tapi mereka juga memahami konsep.
Nama : Putri Anggraeni
HapusNPM : 2386206022
Kelas : VB (PGSD)
Saya sangat setuju dengan pandangan Bella bahwa materi ini menyajikan kerangka kerja luar biasa untuk menciptakan kelas matematika yang dinamis yang memastikan siswa memahami konsep, bukan sekadar tahu cara mengerjakan soal. Pernyataan Anda mengenai pentingnya pemahaman konseptual adalah kunci. Kelas yang dinamis berfungsi sebagai wadah di mana siswa dapat mengeksplorasi, bertanya, dan berdebat, sehingga pemahaman tidak hanya dihafal tetapi benar-benar dibangun. Inilah inti dari pembelajaran bermakna dan efektif.
Nama: Bella Ayu Pusdita
BalasHapusKelas:5d
Nim:2386206114
Bagaimana cara guru menilai kualitas penjelasan siswa supaya penilaian tersebut tidak hanya berfokus pada jawaban akhir tapi juga ada kualitas pemikiran dan komunikasi?
Nama : Andi Nurfika
HapusNPM : 2386206017
kelas : VB PGSD
saya bantu jawab ya ka bela.
jadi agar penilaian tidak berfokus pada jawaban akhir sebagai guru perlu menilai melalui tahapan atau proses seperti Proses berpikir siswa, logika, dan komunikasi siswa. kita bisa mendapatkan itu melalui rubrik penilaian seperti pemahaman konsep, di sini kita lihat apakah siswa memberikan penjelasan sesuai dengan materi yang mereka dapatkan. selanjutnya pertanyaan pemandu dengan guru memberikan pertanyaan lalu siswa tersebut menjelaskan langkah-langkah pengerjaan nya bukan hanya jawaban hasil akhir. selanjutnya diskusi dan prestasi setelah siswa menjabarkan jawaban mereka minta mereka terlebih dahulu berdiskusi dengan temannya lalu guru melihat apakan ada anak yang cuma ikut-ikutan atau yang benar benar memberikan ide, setelah itu guru mengarahkan untuk melakukan presentasi dari hasil diskusi nya. dan yang terakhir guru memberikan catatan refleksi hasil presentasi muridnya. dengan cara ini siswa tidak hanya langsung menerima hasil benar atau salah namun mereka juga belajar berfikir kerja kelompok dan berdiskusi serta menjelaskan dengan baik apa yang mereka kerjakan.
semoga membantu ☺️
Nama:Elisnawatie
HapusKelas:5D
NPM:2386206069
Haloo Bella izin menjawab yaa
Menurut saya dengan cara Guru dapat menilai kualitas penjelasan siswa dengan menekankan proses berpikir, kemampuan komunikasi, dan refleksi diri, bukan hanya pada hasil akhir. Dengan menggunakan rubrik proses, kegiatan berpikir keras, serta refleksi dan diskusi terbimbing, penilaian menjadi lebih autentik, adil, dan mendukung pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi
Semoga membantu☺️
Nama: Nanda Vika Sari
HapusNpm: 2386206053
Kelas: 5B PGSD
Izin menjawab pertanyaan dari Bella Ayu Pusdita, menurut sepengetahuan yang saya ketahui para guru itu bisa menilai kualitas penjelasan para siswa itu tidak hanya sekedar dari jawaban akhir saja, namun para guru itu dapat itu juga dapat menilai dari pemikiran dan juga komunikasi mereka yaitu dengan menggunakan rubik (ketepatan suatu konsep, kejelasan mengenai suatu langakah, dan juga beserta alasannya), lalu para guru bisa meminta buat para siswa untuk menjelaskan alasannya di setiap langkahnya, lalu observasi penjelasan secara lisan/pengamatan kemampuan berbicara saat diskusi/presentasi dan juga bisa dengan memberikan pertanyaan pemantik agar dapat melihat pemahaman mereka.
Nama : Putri Anggraeni
HapusNPM : 2386206022
Kelas : VB (PGSD)
Izin menanggapi pertanyaan dari Bella Ayu Pusdita. Untuk menilai kualitas pemikiran dan komunikasi bukan hanya jawaban akhir, guru perlu menggunakan Rubrik Penilaian Holistik yang berfokus pada pengembangan literasi. Yang pertama Kualitas Pemikiran: Nilai kemampuan siswa dalam Mengevaluasi dan Merefleksi informasi. Tugas harus menantang siswa untuk membangun argumen dan memberikan analisis kritis bukan sekadar menjawab fakta. Yang ke dua Kualitas Komunikasi: Nilai kejelasan, struktur, dan efektivitas penyampaian gagasan, baik lisan maupun tertulis. Fokus pada proses siswa dalam menyusun dan merevisi penjelasannya. Dengan cara ini, penilaian Anda bergeser dari mengukur produk ke mengukur kecakapan siswa dalam bernalar dan berkomunikasi.
Nama:Imelda Rizky Putri
HapusNpm:2386206024
Kelas:5B
Izin menjawab pertanyaan dari Bella, menurut saya guru bisa melihat kualitas penjelasan siswa dengan memperhatikan bagaimana mereka menjelaskan langkah-langkah berpikirnya alasan dibalik jawabannya, penggunaan istilah yang tepat ke tuturan cara penjelasan, serta kemampuan menghubungkan konsep satu dengan yang lain. Selain itu guru bisa menilai dari cara siswa menyampaikan ide apakah jelas, logis, dan mudah dipahami sehingga penilaian tidak hanya berhenti pada benar salahnya jawaban akhir, tapi juga pada berpikir dan kemampuan berkomunikasinya.
Nama :Elisnawatie
BalasHapusKelas :VD
NPM:2386206069
Materi ini mengajarkan bahwa belajar itu bukan hanya soal mengajarkan tugas,tapi juga berbagai cara berpikir dengan teman .misalnya bikin soal untuk teman ,lalu saling tukar dan membahasnya bersama
Baik bapak, strategi materi yang telah bapak paparkan sangat bermanfaat! Menurut saya diskusi kelompok sangat membantu siswa saling bekerja sama sekaligus memperdalam pemahaman konsep. Siswa jadi punya kesempatan mengungkapkan ide atau gagasan
BalasHapusNama : Isdiana Susilowati Ibrahim
HapusNpm : 2386206058
Kelas : VB PGSD
Izin menambahkan tanggapan dari agustiani pak, saya setuju menurut saya strategi yang dijelaskan dalam materi di atas sangat membantu guru dalam menumbuhkan kemampuan literasi matematika siswa. Kegiatan seperti presentasi masalah, analisis kesalahan, dan diskusi kelompok membuat siswa lebih aktif berpikir serta berani menjelaskan langkah penyelesaiannya dengan bahasa mereka sendiri. Dengan cara ini, siswa tidak hanya menghafal rumus, tetapi juga memahami makna di balik proses matematis yang dilakukan. Pendekatan seperti ini menurut saya sangat efektif untuk membangun komunikasi matematis dan kepercayaan diri siswa di kelas🙏🏻
Nama : Putri Anggraeni
HapusNPM : 2386206022
Kelas : VB (PGSD)
Pendapat yang disampaikan oleh Agustiani dan Isdiana pemahaman mendalam mengenai strategi pembelajaran modern, khususnya dalam konteks literasi matematika. Penekanan Anda pada aktivitas seperti diskusi kelompok, presentasi, dan analisis kesalahan membuktikan bahwa pembelajaran harus bergeser dari sekadar menghafal rumus menuju pemahaman makna di balik proses matematis. Strategi ini krusial untuk menumbuhkan kemampuan berpikir aktif, komunikasi matematis yang efektif, dan kepercayaan diri siswa, yang merupakan inti dari pengembangan kecakapan literasi. Dengan membiarkan siswa menjelaskan penyelesaian dengan bahasanya sendiri, guru telah memfasilitasi lingkungan di mana penalaran lebih diutamakan daripada jawaban akhir.
Untuk mengoptimalkan manfaat dari strategi ini, ada baiknya guru menambahkan penggunaan Penilaian Sejawat setelah sesi diskusi atau presentasi untuk melatih siswa menjadi komunikator dan kritikus yang handal. Selain itu, guru disarankan untuk lebih sering menggunakan Tugas yang bersifat kontekstual dan non-rutin. Tugas semacam ini akan memaksa siswa untuk menerapkan kemampuan Mengevaluasi dan Merefleksi level kognitif tertinggi dalam literasi sehingga mereka dapat membangun argumen yang kuat dan menjelaskan proses berpikir mereka secara ekstensif dan terstruktur.
Nama: Nur Sinta
BalasHapusKelas: 5B PGSD
NPM: 2386206033
Baik pak, Tanggapan saya tentang materi ini mengajarkan bahwa banyak cara untuk mengembangkan literasi dalam pembelajaran Matematika, tapi siswa di materi ini tidak hanya belajar literasi tetapi belajar banyak hal yang bermanfaat untuk siswa kedepannya cara berkomunikasi, percaya diri ketika maju ke depan, berdiskusi yang akan membangun cara berpikir siswa dan bertukar ide mengajarkan siswa tentang mengharagai perbedaan pendapat. Pembelajaran seperti ini juga membuat Matematika menjadi seru tidak menegangkan apa lagi hanya melihat guru menjelaskan saja pasti membosankan bagi siswa.
NAMA:VIRGINIA JAU
HapusKELAS:VD
NPM:2386206089
Terima kasih atas tanggapan yang sangat baik, Nur Sinta.
Kamu benar bahwa pembelajaran pada materi ini tidak hanya mengembangkan literasi matematika, tetapi juga melatih banyak keterampilan penting lainnya bagi siswa, seperti kemampuan berkomunikasi, percaya diri, berdiskusi, serta menghargai perbedaan pendapat.Pendekatan pembelajaran yang melibatkan diskusi dan interaksi seperti ini memang membuat matematika terasa lebih hidup dan tidak membosankan. Siswa tidak hanya mendengar penjelasan guru, tetapi juga aktif membangun pemahaman mereka sendiri.
Terima kasih sudah memberikan refleksi yang sangat lengkap dan relevan!
Nama : Nabilah Aqli Rahman
BalasHapusKelas : 2386206125
NPM : 2386206125
Tulisan Bapak kali ini mengajak kita melihat kalau literasi bukan hanya soal membaca dan menulis, tapi juga kemampuan memahami, mengolah, dan menyampaikan dalam konteks matematika
Ini sangat penting karena mengingatkan kita kalau matematika itu gak cuman soal angka, tapi juga soal makna dan komunikasi. Literasi yang kuat membuat siswa lebih percaya diri dan mampu menyelesaikan masalah dengan cara yang masuk akal.
Nama: Isdiana Susilowati Ibrahim
BalasHapusNpm: 2386206058
Kelas: VB PGSD
Izin menanggapi pak saya sangat setuju dengn strategi dari materi di atas karena dengan strategi tersebut dapat mendorong tumbuh kembang nya siswa. Dengan adanya strategi ini siswa dapat aktif dalam pembelajaran dan juga mendorong kerja sama siswa satu sama lain, dan dapat mengembangkan pola pikir mereka saat mereka masi berusia dini dan juga mengembangkan kemampuan literasi mereka baik dalam pelajaran matematika ataupun pelajaran lainnya🙏.
Nama: Nanda Vika Sari
BalasHapusKelas: 4B PGSD
Npm: 2386206053
Pada materi ini strategi integrasi literasi dalam pembelajaran matematika, materi ini cukup bermanfaat sebab bukan hanya membantu meraka dalam berkomunikasi, menulis, serta bekerja sama. Dengan begitu pembelajaran matematika menjadi lebih bermakna.
Nama: Margaretha Elintia
BalasHapusNpm: 2386206055
Kelas: 5C PGSD
Ijin menanggapi pak, menurut saya materi yang bapak sampaikan di atas sangat sesuai di gunakan untuk peserta didik jaman sekarang yang di mana isi materinya mengajarkan bahwa belajar matematika itu bukan hanya menghitung, tapi juga harus bisa membaca, menulis, dan menjelaskan ide, dengan begitu iterasi di matematika membuat siswa berpikir lebih dalam dan bisa menjelaskan apa yang mereka tahu, jadi para siswa bukan cuma pintar hitung-hitungan, tapi juga pintar mengerti dan menyampaikan, intinya para siswa jadi benar-benar menguasai materinya.
Nama: Nur Aulia Miftahul Jannah
BalasHapusNPM: 2386206085
Kelas: 5D PGSD
Ceritanya, saya baru beres berkomentar pada bacaan ke tiga saya di materi yang berbeda beberapa menit yang lalu. Setelah mengirimkan komentarnya, saya lanjut scrolling materi. Padahal niatnya stop dulu karena mau bikin update-an to do list tugas untuk semua mata kuliah. Tapi, waktu saya scrolling saya langsung klik materi ini, dan iseng baca sampe habis.
Ternyata oh ternyata, materi kali ini bener-bener relate dengan susana belajar yang saya rasakan di semester 2, 3 dan 4 lalu. Teman-teman ketebak gak siapa? Bapak, tau gak siapa dosennya? hwaaa, saya ngerasa excited banget untuk ceritain ini.
Bapak Nurdin Arifin, M.Pd adalah pengolah suasana kelas yang secure kayak di atas. Saya bener bener ngerasin itu waktu di kelas Bapak dengan materi yang masih hitung-hitungan itu.
Saya anak yang bisa dibilang kalau mau suka sama pembelajaran itu rada pilih-pilih. Bukan karena saya pilih-pilih sendiri, tapi karena kalau saya suka berarti saya ngerasa “klik”, kayak nyambung gak, nyaman gak, dan saya ngerasa paham gak pada pembelajarannya. Nah, pas banget di materi ini. Walaupun konteksnya adalah “Pembelajaran Matematika” yang menurut saya, saya bukan orang yang pintar dan expert di pelajaran ini. Tapi kalau saya ngerasa “klik” saya akan senang dan enjoy belajarnya.
Lanjut lanjut lanjut, di kelas Pak Nurdin yang hitung-hitungan ini. Saya kerasa banget tuh poin-poin yang ada di atas (di materi yak maksudnya). Banyak hal positif yang saya rasain waktu di kelas Bapak. Ini list-nya:
1. saya ngerasa materinya gak sesusah yang saya pikir waktu sebelum belajar.
2. saya ngerasa lebih enjoy kalau ada sesi lempar pertanyaan. karena saya paham dengan materi yang habis dibahas waktu pertemuan itu juga.
3. saya ngerasa saya punya energy lebih untuk berusaha memahami tugas-tugas yang dikasih di luar pertemuan. Karena fondasi awal di kelas saat pertemuan yang bikin enjoy tadi.
4. saya ngerasa kelas dan suasana belajar juga lebih interaktif yang menyenangkan.
5. poin ke lima ini saya ngerasain dampaknya ikut kelas Bapak ga hanya waktu di kelas Bapak saja tapi dalam hidup saya langsung. saya ngerasa kalau saya lagi dihadapkan dengan masalah, saya mencoba menyelesaikan dengan runtut dan terstruktur. jadi kalau permasalahan itu masih berada dalam pikiran, itu saya kaya lagi nyusun to do list harian Pak. mana mana yang urgent, prioritas sampai biasa aja.
Keren Pak. Alhamdulillah 👍🏻
Next, nanti saya waktu jadi guru saya mau seperti Bapak.
Nama: Rosidah
BalasHapusNpm: 2386206034
Kelas: V B (PGSD)
Materi ini sangat membuka pandangan saya untuk kedepannya sebagai calon guru saya sangat setuju dengan Linda kardamis tentang beberapa cara yang diberikan nya untuk mengintegrasikan literasi dalam pembelajaran matematika dikelas, setelah selesai membaca materi diatas, dapat saya simpulkan memang dalam pembelajaran sangat penting berfokus pada siswa, dan perbanyak siswa terlibat didalamnya terutama di pembelajaran matematika karena meningkatkan pemahaman dan minat siswa, manfaat dalam literasi pembelajaran matematika siswa tidak hanya paham konsep tetapi bisa produktif dan terampil dikehidupan bermasyarakat.
Nama: Rosidah
BalasHapusNpm: 2386206034
Kelas: VB (PGSD)
Tanggapan saya tentang materi literasi dalam pembelajaran matematika, bahwa literasi matematika tidak hanya soal belajar menghitung, tapi juga tentang memahami, mengolah, dan mengkomunikasikan informasi. Seperti yang pernah Bapak ajarkan dalam soal cerita di mata kuliah matematika, kita perlu memahami soal dengan baik terlebih dahulu. Agar lebih mudah dalam menjawab, kita disarankan untuk menulis diketahui, ditanya, dan jawaban secara jelas. Dengan cara ini, literasi matematika kita akan lebih mudah dipahami dan kita bisa mengolah informasi dengan lebih tepat.
Nama : Naida Dwi Nur Herlianawati
BalasHapusKelas : 5 B
NPM : 2386206042
Dari sepuluh kiat yang diberikan oleh Linda Kardamis (2019) , beberapa strategi seperti "Diskusi Pasangan" dan "Diskusi Kelompok" membutuhkan keterampilan berbicara dan mendengarkan yang baik.
nah pertanyaan saya pak bagaimana guru dapat memastikan bahwa semua siswa, termasuk yang pemalu atau kurang berani berbicara dapat dapat ikut aktif dan benar-benar mendapatkan manfaat maksimal dari integrasi literasi berbasis komunikasi ini di kelas matematika kita?
NAMA:VIRGINIA JAU
HapusKELAS:V D
NPM:2386206089
Ijin menanggapi ya , Naida, pertanyaannya bagus banget.
Biar semua siswa bisa aktif, termasuk yang pemalu atau kurang berani ngomong, guru bisa coba beberapa cara ini:
Ciptain suasana yang aman dan nyaman
Jadi siswa nggak takut salah atau takut di-judge. Kalau suasananya rileks, biasanya anak-anak yang pemalu juga lebih berani ngomong.
Kasih peran buat setiap anggota kelompok
Misalnya ada yang jadi pencatat, pembicara, penjaga waktu, dsb. Dengan gitu, semua tetap terlibat, dan yang pemalu nggak langsung disuruh ngomong di depan.
Mulai dari yang kecil dulu
Contohnya pakai “think–pair–share”: mikir sendiri dulu, terus ngobrol berdua, baru diskusi ke kelompok yang lebih besar. Ini ngebantu banget buat yang masih malu-malu.
Sediain pertanyaan pemandu
Biar siswa punya pegangan mau ngomong apa, jadi nggak bingung atau takut salah.
Guru aktif keliling dan ngedampingi
Kadang cukup ditanya hal ringan seperti “Menurutmu gimana?” supaya siswa yang pasif jadi kepancing buat ikut ngobrol.
Hargai setiap usaha
Walaupun mereka ngomongnya masih pendek atau pelan, tetap diapresiasi. Lama-lama mereka bakal makin percaya diri.
Kalau langkah-langkah ini dilakuin terus, diskusi di kelas—termasuk di matematika—bakal lebih hidup dan semua siswa bisa dapet manfaatnya. Semangat!
Saya coba jawab ya naida menurut saya,guru bisa bikin permainan Pasangan Rahasia saat diskusi. Siswa yang pemalu dipasangkan sama teman yang paling asik dan sabar. Mereka bahas berdua aja (bisik-bisik), jadi gak perlu teriak atau takut salah di depan banyak orang begitu sih.
HapusNama:Nanda Vika Sari
HapusNpm: 2386206053
Kelas: 5B PGSD
Menurut sepengetahuan yang saya ketahui para guru itu dapat memastikan semua para siswa itu termasuk juga yang pemalu tetap aktif berbicara mungkin bisa dengan cara memberikan peran sederhana kepada mereka misalnya pencatat, pembaca, atau penjelas langkah pertama. Peran kecil seperti inilah yang mungkin akan membuat mereka tetap terlihat tanpa harus mereka merasa ada tekanan yang besar, lalu memberikan dukungan dan apresiasi kecil kepada mereka agar rasa percaya diri mereka itu tumbuh, dan bisa juga menggunakan tanggapan nonlisan yaitu seperti menuliskan dulu ide-ide setiap siswa di kertas sebelum diberikan secara lisan.
NAMA:VIRGINIA JAU
BalasHapusKELAS :VD
NPM:2386206089
menurut saya pak materi ini sangat relavan untuk kehidupan guru selanjutnya.karena dapat membuka wawasan guru terhadap materi tersebut dan bisa di ajarkan kepada siswa agar siswa dapat mengerti dan memahami tanda yang ada dalam matematika dan di matematika juga tidak hanya rumus yang di kerjakan tetapi ada juga materi mengenai tanda tanda atau simbol simbol matematika,dan siswa juga dapat berpikir kritis mengenai hal terssebut.
Tepat sekali virgin saya setuju dgn kamu,materi ini sangat relevan karena fokus literasi numerik bukan hanya pada hafalan rumus, tetapi pada kemampuan esensial siswa untuk memahami, menerjemahkan, dan berpikir kritis terhadap tanda serta simbol matematika sebagai bahasa untuk memecahkan masalah kehidupan.
HapusNama : Imelda Rizky Putri
BalasHapusNpm : 2386206024
Kelas : 5B
Izin menanggapi pak, pada materi ini siswa diajarkan aktif pada pembelajaran melatih siswa berpikir kritis, bisa menyelesaikan masalah, berani berbicara di depan kelas bekerja sama menyelesaikan masalah bersama teman sekelas, kemampuan berkomunikasi dengan baik dan lebih aktif.
Nama : Alya Salsabila
BalasHapusNpm : 2386206062
Kelas : V C
Terimakasih pak, penjelasannya mudah dipahami dan bermanfaat banget, saya jadi paham kalau literasi juga penting di pelajaran matematika. Kadang kita cuman fokus nyari jawaban benar, padahal yang penting itu cara berpikirnya.
Nama : Alya Salsabila
HapusNpm : 2386206062
Kelas : V C
Saya izin bertanya pak, bagaimana cara guru menyeimbangkan antara latihan soal dan pengembangan literasi di kelas?
Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
HapusNpm :2386206058
Kelas : VB PGSD
Izin menjawab yah alya Salsabila, menurut saya caranya adalah dengan menyeimbangkan latihan soal dan literasi agar dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan cara menggabungkan keduanya dalam satu alur pembelajaran, bukan hanya menjadikannya dia kegiatan terpisah. Pada intinya, latihan soal tetap dilakukan, tetapi dengan cara pengerjaan nya diarahkan agar siswa dapat menjelaskan proses berpikir nya, bukan hanya sekedar mencari jawaban akhir.🙏
Nama:Elisnawatie
HapusNpm:2386206069
Kelas:VD
Haloo kaa alyaa izin menjawab yaa
Menurut saya dengan cara Menyeimbangkan antara latihan soal dan pengembangan literasi merupakan upaya penting agar pembelajaran di kelas tidak hanya berorientasi pada hasil, tetapi juga pada proses berpikir dan pemahaman siswa. Guru perlu menyadari bahwa kemampuan menjawab soal bukan satu-satunya indikator keberhasilan belajar, sebab siswa juga harus mampu memahami konteks, menafsirkan informasi, serta mengungkapkan gagasannya dengan jelas.
Dengan mengintegrasikan literasi ke dalam latihan soal, siswa dapat belajar memahami makna teks, menghubungkan informasi dengan pengetahuan sebelumnya, dan melatih kemampuan berpikir kritis. Sementara itu, latihan soal tetap berperan untuk memperkuat keterampilan konseptual dan kemampuan penerapan. Kombinasi keduanya membantu siswa tidak hanya mahir dalam menjawab soal, tetapi juga memiliki kemampuan membaca, menulis, dan bernalar secara mendalam.
Hallo ka Alya saya izin menjawab pertanyaanya nya
HapusMenurut saya cara seorang guru dapat menyeimbangkan antara latihan soal dan pengembangan literasi di kelas yaitu guru menggunakan latihan soal yang bercerita, ini merupakan cara yang kelihatan simpel tapi dapat melatih keduanya. Anak didik dapat mengembangkan literasi nya dari bacaan baca soal terus dari latihan soal tersebut anak dapat mengerti apa maksud dari soal ini dan hal apa yang akan dicari dari soal tersebut dengan cara mengerjakan soal dengan sebaik baiknya.
Itu tips singkat dari saya kak karena menurut saya menyeimbangkan latihan soal dan pengembangan literasi itu sangat penting jadi ketika kita bisa menggabungkan keduanya itu sudah sangat membantu siswa untuk melati agar mereka dapat mengerjakan latihan soal dan mengembangkan literasi mereka dengan cara membaca soal cerita.
Nama : Putri Lestari Pinang
BalasHapusNPM : 2386206081
Kelas : 5D PGSD
Saya setuju dengan pernyataan Linda kardamis (2019), cara mengintegrasikan literasi dalam pembelajaran matematika, semua pernyataan nya membantu siswa untuk lebih interaktif, siswa lebih memahami konsep, terlebih membantu mereka untuk mengembangkan kemampuan komunikasi yang efektif. Integrasi literasi dalam pembelajaran matematika juga dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, seperti menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk mengintegrasikan literasi dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam matematika dan komunikasi.
Nama : Aprilina Awing
BalasHapusKelas : V5 PGSD
NPM : 2386206113
Sebelumnya Terimakasih pak, atas materi yang telah disampaikan diatas.
ijin menanggapi pak, Saya sangat setuju denag materi ini dan percaya bahwa strategi-strategi yang disampaikan dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di kelas.
Apalagi strategi-strategi yang disampaikan, seperti presentasi masalah oleh siswa, penulisan langkah penyelesaian masalah, analisis kesalahan, membuat kuis uantuk teman, dan lain-lain, dapat membantu siswa uantuk memahami konsep matematika dengan lebih mendalam dan mengembangkan kemampuan literasi mereka.
KELAS : 5D PGSD
HapusNama : Fakhriyyah Mufidah Abidin
BalasHapusNPM : 2386206095
Kelas : 5D PGSD
Izin berkomentar dan sedikit bercerita yaa Pak. Menurut saya materi mengembangkan kemampuan literasi dalam pembelajaran matematika, dalam pembahasan materi kali ini mengintegrasikannya bener-bener apa yang Bapak terapkan di kelas selama 4 semester ini, awal melihat judulnya jujur saya kurang menarik tapi semakin masuk ke materinya saya langsung dalam hati berkata "ini mah yang biasa Pak Nurdin terapkan pada saat pembelajaran di kelas" sambil di dalam hati berkata begitu, otak saya pun juga refleks memutar memori pada saat pembelajaran berlangsung dan tanpa sadar saya mengeluarkan wah diluar nurul ternyata materi kali ini, yang membuat materi ini di luar nurul mungkin karena yang awalnya saya tidak begitu tertarik dengan judulnya, akan tetapi begitu membaca materinya benar-benar di buat seketika saya ini berada di ruang kelas, padahal lagi di kamar hehehehe. Yaaa begitulah terkadang manusia suka menjudge duluan, padahal mah kita juga tau tidak baik menilai luarnya saja tanpa melihat dalamnya.
Nama : Fakhriyyah Mufidah Abidin
BalasHapusNPM : 2386206095
Kelas : 5D PGSD
Izin Pak untuk menanggapi sekaligus bertanya. Kenapa namanya harus diskusi pasangan Pak? Menurut saya kurang pas aja gitu Pak kalau namanya diskusi pasangan. Karena anak sekarang ini sudah tidak seperti anak-anak SD pada zaman dahulu, sebab mereka bisa saja mengartikan kata pasangan itu pacar mereka terutama bagi anak-anak kelas tinggi. Kenapa tidak di gabungkan saja Pak dengan diskusi kelompok untuk pemecahan masalah?. Padahal dari keterangannya untuk diskusi pasangan itu disuruh menjelaskan cara memecahkan soal kan Pak, sedangkan diskusi kelompok untuk pemecahan masalah disuruh untuk berdiskusi saat menghadapi soal matematika, artinyakan masih ada keterkaitan satu sama lain yaitu sama-sama menghadapi soal dengan permasalahan dan juga didiskusi kelompok pemecahan masalah diminta untuk memberikan penjelasan.
Nama : Naida Dwi Nur Herlianawati
BalasHapusKelas : 5B
Npm : 2386206042
saya sangat setuju pak dengan materi diatas, materi ini sangat bermanfaat sekali untuk meningkatkan pembelajaran matematika, tidak hanya memperkaya pemahaman siswa terhadap konsep, tetapi juga membantu mereka mengembangkan kemampuan komunikasi yang efektif.
Nama : Desy Olivia Sapitri
BalasHapusKelas / Npm : 5D / 2386206087
Literasi dalam pelajaran matematika itu memang sangat penting ya? karena yg selama ini siswa menganggap matematika hanya tentang angka dan rumus. Padahal literasi ini bisa membantu mereka memahami konsepnya dan menghubungkan ke kehidupan mereka.
nah pertanyaan saya pak apasih tantangan dan solusi gurus saat mengajar literasi matematika di sekolah dasar?
Hallo ka Desy saya izin menjawab pertanyaanya ya.Saya akan memberikan salah satu tantangan dan solusinya ya ka.
HapusSalah satu tantangan seorang guru untuk menerapkan kemampuan literasi dalam pembelajaran matematika di kelas itu adalah berbedanya gaya belajar anak.
Gaya belajar anak ada 3 ya, ada visual, auditori, dan kinestetik, nah dalam penerapan literasi ini pastinya dia menggunakan gaya belajar visual jadi guru tuh pastinya harus memikirkan cara bagaimana anak yang lain yang memiliki gaya belajar auditori dan kinestetik ini tetap aktif dalam literasi pembelajaran matematika .
Nah selanjutnya berbicara tentang solusi pada laman ini diberikan 10 solusi untuk menerapkan literasi ke dalam pembelajaran matematika yang disampaikan oleh Linda Kardamis (2019 ).
Kalau kita melihat 10 kegiatan yang disarankan ini menurut saya, jika kita terapkan di kelas 10 strategi ini sudah mencakup tiga gaya belajar anak, yakni anak ada kegiatan membaca, ada kegiatan mendengarkan temannya presentasi, lalu ada kegiatan praktik langsung yaitu dengan cara menjelaskan kepada temannya untuk menjelaskan konsep mereka dalam menyelesaikan masalah.
Itu salah satu contoh nya saja ka masih banyak contoh lainnya.
Semoga bermanfaat.
Nama: Nanda Vika Sari
HapusNpm: 2386206053
Kelas: 5B PGSD
Izin menjawab pertanyaan dari Desy Olivia Sapitri, menurut sepengetahuan yang saya ketahui tantangan yang saya ketahui mungkin siswa itu kurang terbiasa menjelaskan mengenai ide matematis karena terlihat banyak para siswa itu hanyalah fokus dengan mencari jawaban saja, bukanlah memahami sebuah konsep. Solusinya mungkin para guru itu bisa menggunakan soal cerita yang sederhana dan juga mungkin yang dekat dengan kehidupan sehari-hari para siswa, dan para guru bisa juga menjelaskan dengan bahasanya sendiri mungkin tidak perlu berbahasa yang terlalu formal yang terpenting dapat mudah untuk menunjukkan sebuah pemahaman.
Nama: Hendra aditya saputra
BalasHapusKelas :5C
NPM:2386206064
Betul sekali pak, apa yang telah meteri di atas sampaikan tentang literasi seseorang, karena literasi memang sepenting itu, bisa kita bedakan pak, dari anak murid kita, yang kuat literasinya dan yang lemah literasinya, pasti anak yang kuat literasinya tadi akan lebih pintar pak, jadi literasi ini sangat penting setiap orang, bukan hanya untuk kaum pelajar saja, tapi untuk semuanya.
Sekian pak, terimakasih...
Nama : Aprilina awing
BalasHapusKelas : 5D PGSD
NPM: 2386206113
Ijin menanggapi pak tentang materi yang disampaikan oleh Linda Kardamis (2019) mengenai cara mengintegrasikan literasi dalam pembelajaran matematika di kelas adalah bahwa strategi-strategi yang disampaikan sangatlah efektif dan inovatif dalam meningkatakan pemahaman siswa terhadap konsep matematika sekaligus membangun kemampuan literasi mereka. dengan demikian, siswa dapat belajar dari satu sama lain dan meningkatkan kemampuan komunikasi mereka. selain itu, strategi ini juga dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat dan ide-ide mereka.
Nama : Aprilina awing
BalasHapusKelas : 5D PGSD
NPM: 2386206113
Ijin bertanya pak, Apa kelibihan dan kekurangan dari strategi "persentasi masalah oleh siswa" dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep matematika?
Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
HapusNpm : 2386206058
Kelas : VB PGSD
Izin menjawab pertanyaan saudari aprilina Awing Pak, menurut saya presentasi masalah oleh siswa ini memiliki kelebihan seperti dapat membantu siswa mengasah kemampuan komunikasi dan juga dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka. Namun juga strategi ini memiliki kekurangan seperti membutuhkan waktu yang cukup lama, yang di mana tidak semua siswa berani tampil. Maka dari itu penting untuk bimbingan guru, karena strategi ini sangat bagus yang di mana dapat meningkatkan Pemahaman konsep matematika siswa🙏
Nama:Elisnawatie
HapusNPM:2386206069
Kelas:5D
Izin menjawab aprilina menurut saya presentasi masalah oleh siswa ini memiliki kelebihan seperti Meningkatkan kepercayaan diri dan partisipasi aktif Kegiatan presentasi memberi kesempatan pada siswa untuk tampil, melatih keberanian, serta meningkatkan rasa percaya diri .namun strategi ini juga memiliki kekurangan seperti Memakan waktu banyak
Jika banyak siswa yang melakukan presentasi, kegiatan bisa memakan waktu yang signifikan sehingga alokasi waktu pembelajaran perlu disesuaikan dan Ketimpangan partisipasi Siswa yang pandai dan percaya diri cenderung lebih dominan, sementara siswa yang pemalu atau lemah mungkin kurang terlibat.
Kalo kelebihan utama strategi "Presentasi Masalah oleh Siswa" adalah dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika secara mendalam karena siswa harus menguasai materi untuk menyusun soal yang valid, bukan hanya menyelesaikannya. Strategi ini juga sangat efektif untuk mengembangkan keterampilan komunikasi matematis dan kepercayaan diri siswa.
HapusKekurangan utamanya adalah strategi ini membutuhkan waktu kelas yang lebih lama dan berpotensi menimbulkan kecemasan pada siswa pemalu saat presentasi. Oleh karena itu, guru perlu menerapkan pembagian peran yang jelas dan skrining masalah sebelum presentasi untuk memastikan kualitasnya. Semogaa membantu awing
Nama: Nanda Vika Sari
HapusNpm: 2386206053
Kelas: 5B PGSD
Izin menjawab pertanyaan dari Aprilia Awing, menurut sepengetahuan yang saya ketahui kelebihannya itu dapat melatih komunikasi matematis karna disini para siswa dapat belajar menyampaikan sebuah ide mereka dengan jelas dan juga terstruktur, lalu juga dapat meningkatkan kepercayaan diri para siswa dengan kesempatan tampil tersebut dapat membuat para siswa menjadi lebih berani dan juga aktif. Sedangkan kekurangannnya itu mungkin bisa memakan waktu yang cukup lama. presentasi bisa kurang efektif jika para siswanya merasa belum siap, dan juga bisa membuat suasana kelas menjadi tidak kondusif.
Nama :Virginia Jau
BalasHapusNpm:2386206089
kelas :VD
dari pernyataan di atas itu menjelaskan beberapa cara agar siswa lebih paham matematika lewat kegiatan di kelas:
Presentasi masalah oleh siswa – Siswa diminta menjelaskan cara mereka menyelesaikan soal di depan kelas. Dengan begitu, mereka belajar percaya diri, dan teman-temannya juga bisa ikut memahami lewat diskusi.
Penulisan langkah penyelesaian masalah – Setelah mengerjakan soal, siswa menulis langkah-langkah dan alasan di balik jawabannya. Ini membantu mereka berpikir lebih teratur dan sadar kenapa jawabannya bisa begitu.
Analisis kesalahan – Siswa diminta mencari dan menjelaskan kesalahan dalam pekerjaan mereka sendiri atau temannya. Dari situ mereka belajar memperbaiki cara berpikirnya.
Kalau dari pengalaman saya, waktu jadi pendamping belajar, saya pernah minta anak-anak jelasin cara mereka ngitung di depan teman-teman. Awalnya mereka malu, tapi setelah beberapa kali, mereka malah semangat karena merasa pintar bisa ngajarin temannya. Waktu nulis langkah-langkahnya pun mereka jadi lebih teliti, gak asal jawab. Bahkan, pas bahas kesalahan bareng, mereka bisa ketawa tapi tetap belajar dari situ. Jadi kelasnya lebih hidup dan seru, gak cuma ngerjain soal doang.
Menurut saya 10 strategis untuk mengintegrasikan literasi dalam pembelajaaraan matematika di kelas yang di sampaikan oleh Linda Kardamis (2019), tidak hanya memiliki poin penting untuk mengembaangkan kemampuan literasi namun, dalam 10 poin yang ia sampaikan begitu banyak manfaat bagi anak didik ketika di terapkan, karena anak didik didik dilatih untuk berani berbicara, berani tampil, bisa membuat soal, belajar berkomunikasi dan berkolaborasi,dapat mencatat hal-hal penting, berani menjawab pertanyaan lisan, dan bisa belajar memanfaatkan teknologi.
BalasHapusNama: Rosa Lia Ana Rezki
BalasHapusNpm: 2386206015
Kelas: 5B pgsd
Materi yang di sampaikan memang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami konsep matematika secara lebih mendalam, tidak hanya sekedar menghitung.
Dengan memahami konsep matematika dan dapat menjelaskan ide-ide mereka, siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis, serta kemampuan komunikasi yang efektif.
Hal ini sangat penting dalam menghadapi tantangan kehidupan yang semakin kompleks, di mana siswa perlu dapat memahami dan menganalisis informasi, serta mengkomunikasikan ide-ide mereka dengan efektif.
Pendekatan ini juga dapat membantu siswa untuk lebih percaya diri dalam menghadapi pelajaran matematika dan meningkatkan minat mereka terhadap mata pelajaran ini.
Nama : Yormatiana Datu Limbong
BalasHapusNpm : 2386206082
Kelas : VC PGSD
Izin memberikan tanggapan Pak,Saya setuju dengan pembelajaran matematika dicocokkan dengan kehidupan sehari hari Jika siswa bisa melihat matematika dan hal-hal yang mereka temui dikehidupan sehari-hari, pasti mereka juga lebih semangat belajar. Saya juga biasa memperhatikan siswa hanya diminta menjawab soal tanpa diminta menjelaskan prosesnya,padahal dengan menulis langkah penyelesaian dan alasan dibaliknya, siswa bisa lebih banyak belajar berpikir yang terstruktur.
Nama: Arjuna
BalasHapusNpm: 2386206018
Kelas: 5A
Menurut saya, ini sangat bermanfaat karena menunjukkan bahwa matematika bukan hanya tentang angka, tetapi juga tentang cara berpikir dan berkomunikasi secara logis. Melatih siswa untuk menjelaskan langkah penyelesaian soal membuat mereka lebih memahami konsep, bukan sekadar menghafal rumus. Saya setuju dengan cara yang disarankan Linda Kardamis, karena dengan literasi matematika, siswa menjadi lebih percaya diri berbicara, menulis, dan berpikir kritis.
Nama : Dita Ayu Safarila
BalasHapusNPM :2386206048
Kelas : 5C
Dari materi yang saya baca di atas yaitu membahas antara literasi dan pembelajaran matematika. saya tertarik sekali karena belajar matematika kita harus membaca,bukan membaca teks tapi memahami makna soal yang di berikan,kadang kita terkecoh karena kita kurang literasi dan berarti ini juga pengingat guru matematika bukan hanya pemberi rumus tetapi pemandu kita untuk berpikir bagaimana cara menyelesaikan soal hitungan dan lain lain nya. menggabungkan literasi dan matematika membuat siswa mungkin lebih aktif,kritis dan paham konsep rumus. mungkin ini pembelajaran modern yang bermakna bagi siswa
Nama : Dita Ayu Safarila
HapusNPM : 2386206048
Kelas : 5C
nah itu saran pendapat saya di atas dan ingin sedikit memberi tambahan, literasi membantu siswa memahami apa yang di maksud oleh soal bukan sekedar memacari jawaban cepat dan tepat,mungkin dengan cara itu matematika lebih mudah dan terasa dekat sama kehidupan nyata kita. kurung siku di sini seperti simbol berpikir terbuka tapi tetap terarah
Nama: Hizkia Thiofany
BalasHapusKelas: VA
Npm: 2386206001
Terima kasih bapak atas materinya, pembelajaran kurung siku sangat penting dalam
Pembelajaran matematika untuk simbol Kurung siku dan memahami konsep rumus pembelajaran tersebut dan siswa juga dapat mengerti dan memahami konsep tersebut.
NAMA: DIAS PINASIH
BalasHapusNPM: 2386206057
KELAS: VB PGSD
Materi yang di sampaikan bapak sangat menarik dan bermanfaat karena menekankan pentingnya pengembangan kemampuan literasi dalam pembelajaran matematika. Saya memahami bahwa literasi matematika bukan hanya sekedar kemampuan berhitung, tetapi juga kemampuan memahami, menafsirkan, dan menggunakan informasi dalam konteks kehidupan nyata. Pendekatan seperti pembuatan kartu untuk teman, silp keluar, dan diskusi kelompok dapat membantu siswa berpikir kritis serta mengaitkan konsep matematika dengan pengalaman sehari-hari.
NAMA : DIAS PINASIH
BalasHapusNPM : 2386206057
KELAS : VB PGSD
Izin menanggapi pak dan memberikan masukan sedikit pak 🙏
Mungkin pembelajaran ini bisa lebihh efektif jika disertai contoh penerapan nyata di kelas, misalnya bagaimana guru mengintegrasikan kegiatan literasi dengan topik-topik tertentu seperti pecahan atau geometri.
Izin bertanya pak mengenai materi yang bapak jelaskan bagaimana cara guru menilai perkembangan kemampuan literasi matematika siswa secara objektif pak🙏?
Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
HapusNpm : 2386206058
Kelas : VB PGSD
Halo Dias Pinasih izin menjawab yah pertanyaan nya, kalo menurut aku pembelajaran matematika yang terintegrasi dengan literasi ini dapat menjadi lebih bermakna jika dikaitkan langsung dengan topik yang sedang dipelajari, seperti pecahan ataupun geometri. Guru bisa mendorong siswa untuk menuliskan langkah penyelesaian soal, menjelaskan kembali hasil pekerjaannya, atau membuat soal sederhana untuk teman sekelas. Kegiatan seperti ini membantu siswa agar memahami konsep secara lebih mendalam sekaligus melatih kemampuan siswa dalam membaca, menulis, dan berpikir kritis dalam konteks matematika. Dengan begitu, guru juga dapat menilai perkembangan kemampuan literasi matematika siswa secara lebih objektif dan nyata. 🙏
Nama: Nanda Vika Sari
HapusNpm: 2386206053
Kelas: 5B PGSD
Izin menjawab pertanyaan dari Dias Pinasih, menurut sepengetahuan yang saya ketahui mungkin cara penilaian para guru menilai perkembangan literasi matematika itu secara objektif misalnya dengan menganalisis jawaban tertulis para siswa disini para guru bisa menilai bukan hanya melalui hasil akhirnya saja, namun bisa dari cara melihat siswa memahami sebuah soal, memilih strategi, dan juga menjelaskan suatu proses. Mungkin bisa juga melalui observasi saat diskusi/presentasi di saat itu para guru bisa mencatat kemampuan para siswa dari menjelaskan, mendengarkan, bertanya, dan juga merespons.
NAMA : DIAS PINASIH
BalasHapusNPM : 2386206057
KELAS : VB PGSD
Beberapa strategi yang di jelaskan dalam materi, seperti pemecahan masalah oleh siswa, analisis kesulitan, membuat kartu untuk teman, penggunaan slip keluar, dan diskusi kelompok, menurut saya pak sangat membantu dalam mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. pendekatan tersebut memungkinkan siswa lebih aktif, terlibat, dan memiliki tangung jawab terhadap proses yang mereka kerjakan atau belajar sendiri. Dengan kegiatan seperti ini membuat siswa belajar mengkomunikasikan ide matematika dengan lebihh baik.
Terima kasih banyak, Bapak atas pemaparan yang sangat mencerahkan. Materi tentang literasi matematika ini benar-benar menyentuh inti dari tujuan pembelajaran matematika di Abad ke-21. Literasi matematis bukan lagi sekadar kemampuan menghitung, tetapi adalah bekal penting bagi siswa untuk merumuskan, menerapkan,dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks kehidupan nyata. Hal ini selaras dengan tuntutan global seperti PISA, di mana Indonesia perlu terus berupaya meningkatkan kemampuan siswa untuk menghadapi masalah-masalah kontekstual.
BalasHapusnama : kornelia sumiaty
BalasHapusnpm : 2386206059
kelas : 5B PGSD
menurut saya, dalam materi ini dalam mengembangkan kemampuan literasi pembelajaran matematika mengajarkan siswa dalam berkomunikasi, dan percaya diri ketika maju kedepan dalam presentasi materi ini juga mengajarkan siswa untuk dapat mengahargai perbedaan pendapat, dengan begitu pembelajaran matematika terasa lebih menyenangkan dan bermakna
Nama : Ninda Amelia Saputri
BalasHapusNPM : 2386206093
Kelas : 5D PGSD
Terimakasih Bapak atas materinya, seperti yang disampaikan oleh Linda Kardamis (2019) mengenai cara untuk mengintegrasikan literasi dalam pembelajaran matematika sangat inspiratif dan sesuai dengan tuntutan pendidikan masa kini. Pendekatan seperti memberi kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya bisa menjadi cara efektif untuk menumbuhkan rasa percaya diri sekaligus kemampuan mereka dalam menjelaskan gagasan secara lisan. Namun, saya sempat berpikir, bagaimana guru dapat mengelola waktu agar setiap siswa memperoleh kesempatan yang sama untuk berpartisipasi tanpa membuat proses pembelajaran menjadi terlalu lama?
Nama : Dita Ayu Safarila
HapusNPM : 2386206048
Kelas : 5 C
izin menanggapi pertanyaan Ninda Amelia.
bagaimana cara mengelola waktu agar setiap murid memiliki kesempatan berpartisipasi tanpa membuat pelajaran lebih lama.
mungkin bagi saya ada beberapa cara ya.
cara 1. menggunakan sistem acak (bisa spin atau kocok nama) jdi mereka bisa siap smua.
2. Bisa kelompok berpasangan 2 org atau lebih ( jadi mereka bisa berdiskusi secara kelompok,nnti yang maju menyampaikan hanya perwakilan saja jdi bisa meminim waktu)
3. berikan tugas menulis cepat,jdi mereka antusias menulis semua tapi hanya beberapa kalimat yang penting di bacakan.
itu saja sekian terimakasih semoga bermanfaat
Nama: Maya Apriyani
HapusNpm: 2386206013
Kelas: V.A
izin ka Ninda saya juga ingin menganggapi pertanyaan. menurut pendapat saya cara yang dapat di lakukan guru untuk mengelola waktu agar setiap siswa memiliki kesempatan yang sama tanpa membuat waktu pembelajaran menjadi lebih lama yaitu guru harus membuat rancangan kegiatan yang terstruktur misalnya guru harus membuat batasan waktu untuk setiap kelompok yang akan maju, dan juga guru dapat memilih beberapa orang dengan bergantian di setiap membelajaran. pastinya semua akan mendapat giliran
terima kasih
Nama : Ninda Amelia Saputri
BalasHapusNPM : 2386206093
Kelas : 5D PGSD
Izin menanggapi Pak, point kedua mengenai penulisan langkah penyelesaian masalah, wah ini menarik sekali pak karena bisa melatih siswa berpikir runtut dan memahami alasan di balik setiap langkah yang mereka ambil saat mengerjakan soal. Karena, dengan menulisnya, mereka jadi lebih sadar proses berpikirnya sendiri, jadi gak sekadar jawaban aja. Tapi saya ingin bertanya Pak, bagaimana jika ada siswa yang sebenarnya paham konsepnya tapi kesulitan menuliskan penjelasannya dengan kata-kata? Nah, apakah strategi ini tetap efektif untuk mereka, Pak?
Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
HapusNpm : 2386206058
Kelas : 5B PGSD
Izin menjawab yah Nindi Amelia Saputri, menurut aku strategi penulisan nya tetap efektif kenapa karena membantu siswa memahami proses berpikir nya. Bagi siswa yang sulit menulis, guru bisa menyusaikanya dengan meminta siswa menjelaskan secara lisan dahulu., lalu menuliskan nya secara sederhana. Dengan begitu, mereka akan tetap bisa mengasah pemahaman dan kemampuan literasi secara bertahap🙏🏻
Izin pak maksudnya Ninda 🙏
HapusNama : Ninda Amelia Saputri
BalasHapusNPM : 2386206093
Kelas : 5D PGSD
Baik Pak, saya memahami bahwa point ketiga mengenai strategi analisis kesalahan sangat bermanfaat, terutama untuk menumbuhkan sikap siswa "tidak takut salah", karena melalui kegiatan ini, siswa kan jadi belajar dari kesalahannya sendiri, bukan sekadar menghindarinya. Tapi Pak, pastinya kan dibutuhkan suasana kelas yang aman dan suportif agar siswa tidak merasa malu saat membahas kesalahannya di depan teman-teman, nah bagaimana cara guru untuk dapat menciptakan suasana tersebut ya, Pak?
Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
HapusNpm : 2386206058
Kelas : 5B PGSD
Izin menjawab yah Nindi Amelia Saputri, menurut aku guru dapat menciptakan suasana kelas yang aman dan suportif dengan menumbuhkan sikap saling menghargai di antara siswanya. Dikarenakan guru bisa memberi contoh sikap positif, seperti menghargai setiap pendapat dan kesalahan sebagai bagian dari proses belajar. Selain itu juga, berikan pujian atas usaha siswa, bukan hanya hasilnya, agar mereka merasa nyaman dan tidak takut salah saat berdiskusi di depan teman-teman🙏🏻
Izin menjawb ya,menurut saya sesekali, guru dapat membagikan pengalaman kesalahan yang pernah dibuatnya sendiri dalam proses pembelajaran atau profesional, dan bagaimana ia belajar dari hal itu. Hal ini menunjukkan bahwa membuat kesalahan adalah hal yang manusiawi (bahkan bagi seorang ahli) dan membangun kepercayaan.
HapusDengan langkah-langkah ini, siswa akan melihat kegiatan analisis kesalahan sebagai kesempatan berharga untuk bertumbuh, bukan sebagai sumber rasa malu.
Nama : Ninda Amelia Saputri
BalasHapusNPM : 2386206093
Kelas : 5D PGSD
Menurut Saya, Pak. Point keempat, "membuat kuis untuk teman", merupakan kegiatan yang terlihat sederhana tapi bisa menumbuhkan kolaborasi dan tanggung jawab. Namun, Pak, tentu kan gak semua siswa bisa membuat soal yang sesuai dengan tingkat kemampuan teman-temannya. Nah, menurut Bapak, apakah guru perlu memberikan contoh dulu atau biarkan aja siswa berlatih mandiri, nanti baru dievaluasi bersama?
Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
HapusNpm : 2386206058
Kelas : VB PGSD
Halo Ninda Amelia Saputri izin menjawab yah. Menurut saya, sebaiknya guru kasih contoh dulu supaya siswa tahu arah dan cara membuat soal yang benar. Nah setelah itu baru siswa bisa mencobanya sendiri dengan bimbingan. Kalau sudah mulai terbiasa, barulah bisa latihan mandiri dan hasilnya dievaluasi bareng. Jadi, siswa tetap belajar mandiri tapi tetap ada arahan di awal🙏🏻
Nama: Nanda Vika Sari
HapusNpm: 2386206053
Kelas: 5B PGSD
Izin menjawab pertanyaan dari Ninda Amelia Saputri, menurut sepengetahuan yang saya ketahui guru itu sebaiknya memberikan sebuah contoh terlebih dahulu, bukanlah langsung memberikan para siswa untuk membuat soal sendiri dikarenakan agar para siswa itu tahu mengenai model soal yang baik, dan juga mengurangi kebingungan mereka. Setelah sudah dijelaskan barulah para siswa berlatih mandiri setelah itu barulah di bahas bersama-sama, lalu bisa diperbaiki jika ada yang salah, atau bisa juga dengan cara bertukaran dengan teman sebangkunya untuk dikerjakan soal yang di buat tadi. Dengan cara begitu mungkin bisa membuat para siswa tetap belajar mandiri, namun tidak membuat mereka kehilangan arah.
Nama : Ninda Amelia Saputri
BalasHapusNPM : 2386206093
Kelas : 5D PGSD
Izin Pak, bagian point kelima mengenai "Penjelasan untuk Teman". Menurut saya, sangat menyenangkan, karena siswa jadi dapat belajar menjelaskan suatu konsep dengan bahasa mereka sendiri kepada temannya. Biasanya kan penjelasan dari sesama teman lebih mudah untuk dipahami, karena bahasanya lebih sederhana. Selain itu, kegiatan ini juga menumbuhkan empati belajar bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga membantu teman yang kesulitan memahami pembelajaran tersebut. Tentunya, Pak, mungkin guru juga perlu memantau yah agar penjelasan yang disampaikan tetap sesuai konsep yang benar.
Nama: Maya Apriyani
BalasHapusNpm: 2386206013
kelas: V.A
Wah ternyata dari materi di atas kita dapat belajar matematika dengan berbagai cara yang menyenangkan dan tentunya tidak membosankan. Saya rasa apabila kita dapat mengimplementasikan cara untuk mengintegrasikan literasi dalam pembelajaran matematika di kelas dengan beberapa poin yang telah Bapak sediakan pastinya Saya rasa siswa akan mudah memahami materi tersebut. Dan juga ternyata literasi dalam matematika ini membantu untuk siswa lebih berani tampil di hadapan teman-temannya dan juga membuka ruang diskusi antar siswa yaitu siswa lain bisa bertanya dan bisa menanggapi, dan guru juga dapat melihat pemahaman siswa tersebut dengan mereka menuliskan langkah-langkah penyelesaian soal beserta alasannya.
Dengan adanya kolaborasi antara teman siswa akan memperbaiki pemahaman Mereka kemudian ini juga akan melatih mereka berpikir secara sederhana dan jelas kemudian melatih pemahaman mereka melalui komunikasi. Terima kasih
Nama: Maya Apriyani
BalasHapusNpm: 2386206013
kelas: VA
dari membaca materi yang telah di sediakan di situ ada tertera beberapa cara untuk mengintegrasikan literasi dalam pembelajaran matematika di kelas. yang menjadi pertanyaan saya apa tantangan yang muncul ketika kita mengintegrasikan literasi dalam pembelajaran matematika?
Hallo ka Maya saya izin menjawab pertanyaanya ya
HapusMenurut saya tantangan yang akan muncul ketika kita mengintegrasikan literasi matematika adalah rasa bosan ketika membaca literasi saat mengerjakan soal matematika
Seperti yang kita ketahui ya soal matematika itu kan saat mengerjakannya kita akan ada rasa takut, cemas ,dan panik, terus ditambah lagi dengan kita yang selalu memperhatikan waktu takutnya belum menjawab soal tapi waktu mengerjakan sudah selesai.
Terus seperti yang kita ketahui cara belajar dan cara memahami setiap siswa kan berbeda-beda takutnya ketika kita menerapkan literasi dalam pembelajaran matematika ini malah membuat siswa merasa bosan dan tidak senang lagi mengikuti pembelajaran matematika karena gaya belajar mereka bukan hanya dengan cara gaya belajar yang selalu membaca bisa juga mendengarkan dan lain sebagainya.
Selain itu juga menurut saya dengan kita mengintegrasikan literasi dalam pelajaran matematika itu pasti membutuhkan waktu yang banyak dan juga membutuhkan pengarahan dari guru yang efektif untuk membantu kelancaran dalam pembelajaran yang mengintegrasikan literasi dalam pembelajaran matematika ini ka.
NAMA:VIRGINIA JAU
HapusKELAS :VD
NPM:2386206089
Terima kasih WINDI sudah menanggapi dengan lengkap.
Kamu benar bahwa ketika literasi diintegrasikan ke dalam pembelajaran matematika, tantangan seperti rasa cemas, takut salah, atau terburu-burunya waktu bisa membuat siswa kurang nyaman. Hal ini wajar terjadi, terutama jika siswa belum terbiasa membaca soal yang panjang atau membutuhkan analisis lebih dalam.
Namun, seperti yang kamu sampaikan, setiap siswa punya gaya belajar yang berbeda. Justru melalui literasi, guru dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan memahami soal dan menenangkan diri saat menghadapi permasalahan matematika. Dengan strategi pembelajaran yang tepat dan bimbingan yang sesuai, proses ini bisa menjadi lebih menyenangkan dan tidak membebani siswa.
Pendapatmu tentang pentingnya peran guru juga sangat tepat. Guru memang perlu memberikan arahan, contoh, dan latihan secara bertahap agar integrasi literasi tidak hanya menambah beban, tetapi justru memperkuat pemahaman siswa.
Terima kasih sudah menjelaskan dengan sangat jelas dan runtut. Terus pertahankan pemikiran kritismu!
Nama: Nanda Vika Sari
HapusNpm: 2386206053
Kelas: 5B PGSD
Izin menjawab pertanyaan dari Maya Apriyani, menurut sepengetahuan yang saya ketahui mungkin tantangan yang ada saat mengintegrasi literasi dalam pembelajaran matematika itu ialah dari siswa yang mungkin masih kesulitan untuk membaca dan juga memahami sebuah soal, lalu ada juga siswa yang belum terbiasa untuk menjelaskan subuah langkah atau sebuah alasan, lalu bisa juga waktu pembelajaran yang mungkin terbatas, adapun para siswa yang pemalu yang kurang berani untuk berbicara dan juga para guru yang mungkin belum terbiasa menerapkan strategi literasi.
Literasi dalam matematika atau mengintegrasikan literasi ke dalam pembelajaran matematika tidak hanya tentang memahami, memperkaya pemahaman siswa terhadap konsep, saya setuju dengan adanya literasi dalam matematika, karena dengan adanya literasi dalam matematika ini juga dapat membangun kemampuan komunikasi yang efektif. Izin share pengalaman saya pribadi, Ini mengingat kan saya dengan teman saya sebelumnya saya berterima kasih kepada teman" saya, bisa dibilang mungkin saya merupakan teman yang menambah beban hhe pada saat semester 2,3,4. Pada saat itu mata kuliah masih dengan hitung-hitungan jujur saya sangat sulit dalam memahami pelajaran matematika karena ada 1 kejadian ketika saya masihSD yang menyebabkan saya merasa takut dalam pembelajaran matematika, dan merasa takut juga saat bertanya. oleh karena itu terbawa sampai saya SMP SMA bahkan sampai kuliah tapi pada masa kuliah saya mencoba untuk keluar dari zona itu jadi setiap pelajaran matematika yang Saya tidak paham maka saya akan komunikasikan dengan teman saya, yang saya tidak tahu saya akan tanyakan semuanya ke teman saya ini.
BalasHapusDan dengan membaca materi yang bapak berikan ini saya sangat sangat setuju dengan adanya literasi dalam matematika karena itu tidak hanya membuat siswa memahami konsep tapi juga membantu siswa membangun komunikasi dan dapat memecahkan masalah yang belum diketahui atau belum dipahami dengan baik. Mungkin ini memberikan pelajaran juga untuk saya pribadi. Setidaknya kelak kalau saya menjadi seorang guru Saya dapat menerapkan literasi dalam pembelajaran matematika ataupun pada pembelajaran lainnya agar siswa tidak mengalami hal yang sama seperti saya.
NAMA:VIRGINIA JAU
HapusKELAS :VD
NPM:2386206089
Terima kasih Theresia atas penjelasan yang sangat mendalam. Pengalaman pribadi yang kamu bagikan menggambarkan dengan jelas bagaimana literasi dalam pembelajaran matematika tidak hanya membantu memahami konsep, tetapi juga membangun kepercayaan diri, keberanian bertanya, serta kemampuan berkomunikasi. Sikapmu untuk keluar dari zona nyaman dan mulai aktif berinteraksi dalam pembelajaran menunjukkan perkembangan yang sangat positif.
Pemahamanmu tentang pentingnya literasi matematika sudah tepat, terutama dalam upaya membantu siswa mengatasi rasa takut, menumbuhkan keberanian, dan mempermudah mereka dalam memecahkan masalah. Semoga pengalaman ini menjadi bekal berharga ketika kamu mengajar nanti, sehingga siswa dapat merasakan pembelajaran yang lebih nyaman, komunikatif, dan bermakna. Terima kasih atas refleksi yang sangat baik.
iya pak betul sekali presentasi masalah oleh siswa itu sangat penting ketika kita sedang membahas tugas dikelas atau pekerjaan dirumah dan juga kita harus memilih siswa untuk mempresentasikan permasalahan yang mereka tulis dipapan tulis dan juga setiap siswa cukup mengerjakan satu soal lalu mereka menjelaskan cara mereka menyelesaikan soal tersebut kepada teman sekelasnya dan sangat penting kita sebagai guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau menanggap i sehingga siswa dapat lebih interaktif
BalasHapusiya pak saya jadi tau cara penulisan langkah penyelesaian masalah kepada siswa dengan menyuruh siswa menyelesaikan sebuah soal dan meminta mereka menuliskan langkah langkah penyelesaian beserta alasannya proses ini juga membantu siswa memahami konsep lebih mendalam melalui refleksi tertulis
BalasHapusiya pak ini materi yang sangat bagus untuk dipelajari seperti analisa kesalahan seperti contohnya siswa menyelesaikan serangkaian soal dan meminta memilih salah satu jawaban soal yang salah kemudian kita menjelaskan kesalahan yang dibuat dengan cara menyelesaikan soal tersebut aktifitas ini dapat mendorong siswa belajar dari kesalahannya
BalasHapusiya pak betul sekali kita harus membuat kuis untuk teman contohnya seperti siswa dapat menulis soal kuis dan kunci jawabannya terkait topik yang dipelajari setelah itu mereka bertukar kuis dengan teman sebayanya untuk dikerjakan dan dinilai bersama diskusi ini dapat juga menghasilkan kemungkinan siswa dapat memperbaiki pemahaman mereka melalui kolaborasi dijaman sekarang ini
BalasHapusbetul sekali ini pak penjelasan untuk teman itu sangat penting seperti memberikan waktu kepada mereka lima sampai sepuluh menit untuk mereka menuliskan bagaimana siswa akan menjelaskan konsep kepada seorang temannya yang bisa diminta bantuan strategi ini juga dapat melatih siswa untuk berpikir secara sederhana dan jelas
BalasHapusbetul sekali ini materinya pak tentang diskusi pasangan bagi siswa seperti siswa menjelaskan cara mereka memecahkan soal yang dikasi kepada pasangannya dan juga dapat memberikan tanggapan atau pertanyaan untuk mendalami diskusi terhadap pasangannya pendekatan ini dapat memperkuat pemahaman diantara mereka melalui komunikasi yang jelas
BalasHapusmenurut saya pak penggunaan script keluar itu bagus sekali bagi siswa untuk mengevaluasi pemahaman siswa contohnya kita mengajukan pertanyaan seperti mengapa kita membutuhkan penyebut yang sama untuk menjumlahkan pecahan dan juga siswa dapat membantu guru menilai efektivitas pembelajaran tersebut
BalasHapusNAMA:VIRGINIA JAU
HapusKELAS :VD
NPM:2386206089
Terima kasih atas pendapatmu, Arifin.
Betul sekali, penggunaan script keluar memang dapat membantu siswa merefleksikan pemahaman mereka. Dengan memberikan pertanyaan seperti alasan pentingnya penyebut yang sama saat menjumlahkan pecahan, guru bisa mengetahui sejauh mana konsep itu sudah dipahami. Masukan dari siswa juga sangat bermanfaat untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran ke depannya. Terima kasih sudah berbagi pandangan dengan sangat jelas!
iya pak betul sekali kita harus mencatat konsep utama yang bisa mendorong siswa untuk mencatat rumus atau konsep konsep penting yang kita berikan dan juga langkah langkah penyelesaian dalam buku catatan matematika mereka,buku catatan ini juga dapat menjadi referensi yang berharga untuk membantu mereka mengingat materi yang telah dikasi dan dipelajari
BalasHapusiya saya sangat setuju pak dijaman sekarang diskusi kelompok itu harus ada untuk memecahkan masalah kepada siswa contohnya kita memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dalam kelompok kecil atau besar saat menghadapi soal matematika selain itu juga menurut saya itu juga dapat mempercepat penyelesaian masalah siswa juga harus memberikan penjelasan dan juga mendapatkan pengalaman yang lebih mendalam dalam diskusi kelompok itu
BalasHapusiya pak ini sangat betul diskusi tertulis itu harus ada didalam kelas atau daring seperti kita menggunakan platform digital seperti situs kelas,media sosial ataupun papan tulis dikelas untuk memancing diskusi dan juga kita dapat memosting pertanyaan menarik dan juga kita dapat membiarkan siswa saling menanggapinya,diskusi ini juga menurut saya dapat meningkatkan pemahaman mereka sekaligus dapat melatih kemampuan interaksi mereka dijaman sekarang
BalasHapusMengintegrasikan literasi kedalam pembelajaran matematika dapat memperkaya pemahaman siswa dan juga membantu siswa mengembangkan kemampuan komunikasi yang efektif. saya setuju apalagi dengan 10 cara yang sudah dipaparkan tadi. karena bisa jadi para siswa lebih bisa memahami materi jika mereka belajar dari teman sebayanya dan juga lebih leluasa berdiskusi dengan temannya sendiri
BalasHapusNama : Miftahul Hasanah
BalasHapuskelas : 5C
NPM : 2386206040
Setelah saya membaca materi ini ternyata materi ini sungguh luar biasa karena memberikan solusi yang sangat praktis. Jdi intinya, matematika itu isi nya bukan cuma menghitung atau angka saja, tetapi juga butuh kemampuan menjelaskan, menulis, dan berdiskusi (literasi).
seringkali siswa dapat jawaban akhir yang benar tetapi tidak bisa menjelaskan mengapa jawabannya bisa benar. Nah strategi ini menurut saya dpata mengatasi masalah itu.
Nama : Miftahul Hasanah
Hapuskelas : 5C
NPM : 2386206040
Nah secara keseluruhan, strategi ini sangat relevan untuk mengajarkan bahwa literasi (kemampuan berkomunikasi dan memahami teks) adalah kunci menguasai matematika secara mendalam.
Nama : Ninda Amelia Saputri
BalasHapusNPM : 2386206093
Kelas : 5D PGSD
Mengenai point keenam, yang menjelaskan kegiatan diskusi berpasangan ini bagus banget, membuat siswa lebih berani dalam bertukar pendapat. Karena, kalau cuma berpasangan kan mereka jadi agak santai dan nggak takut salah. Tapi mungkin tantangannya kalau dua-duanya belum paham nih pak, malah bisa bingung bareng kan ya. Jadi, apakah guru perlu ikut memantau atau kasih arahan kecil biar diskusinya tetap berjalan baik dan terarah, Pak?
Nama : Naida Dwi Nur Herlianawati
HapusKelas : 5 B
Npm : 2386206042
izin menjawab ya ninda, tentu guru perlu memantau dan memberi arahan kecil selama diskusi berpasangan; meskipun kegiatan ini mendorong siswa lebih berani dan santai bertukar pendapat, peran guru sebagai pemandu yang berkeliling kelas dan memberikan klarifikasi di akhir sesi sangat penting untuk mencegah siswa bingung bersama dan memastikan pemahaman tetap terarah dengan benar.
Nama: Nanda Vika Sari
HapusNpm: 2386206053
Kelas: 5B PGSD
Izin menjawab pertanyaan dari Ninda Amelia Saputri, menurut saya guru tetap perlu untuk memantau dan juga memberikan arahan kecil kepada para siswa di saat diskusi berpasangan/berkelompok karena agar bisa mencegah kebingungan bersama karena ketika dari dua siswa yang sama-sama belum memahami, maka guru itu perlu untuk memberika petunjuk agar mereka kembali ke jalur yang benar, membantu tanpa mengambil alih jadi guru cukup memberikan sebuah petunjuk saja. Jadi menurut saya itu diskusi pasangan memang lebih efektif ketika gurunya hadir sebagai pembimbing/fasilitator yang mengarahkan secara sederhana/ringkas bukan mengambil alih sepenuhnya.
Nama : Ninda Amelia Saputri
BalasHapusNPM : 2386206093
Kelas : 5D PGSD
Menurut Saya, Pak. Bagian "Penggunaan Slip Keluar" terkesan simpel tapi memberikan manfaat yang luar biasa. Karena, guru bisa langsung tahu sejauh mana siswa paham sama pelajaran hari itu tanpa harus bikin tes yang ribet. Selain itu, siswa kan juga jadi bisa mikir nih tentang apa aja sih yang udah mereka pelajari dan pahami, yah kayak semacam refleksi kecil di akhir kelas gitu ya, Pak.
Nama : Ninda Amelia Saputri
BalasHapusNPM : 2386206093
Kelas : 5D PGSD
Izin menambahkan opini saya, Pak. Kesimpulan dari yang saya lihat secara keseluruhan, Pak, berdasarkan materi diatas, sepuluh cara untuk mengintegrasikan literasi dalam pembelajaran matematika di Kelas, ini keren banget dan sangat menarik. Karena, bisa bikin pelajaran matematika jadi lebih bewarna dan nggak monoton. Strategi-Strateginya juga ngebantu siswa biar nggak cuma bisa ngerjain soal, tapi juga bisa berpikir kritis, menulis, sama nyampein pendapatnya dengan lebih jelas. Cuma tantangannya, menurut saya, ada di gimana guru bisa nyesuaiin semua metode itu sama kondisi kelas yang beda-beda. Soalnya ada kelas yang siswanya aktif banget kan, tapi ada juga yang pendiam atau masih malu buat ngomong. Jadi, mungkin poin pentingnya bukan cuma di metodenya aja, tapi juga di cara guru ngatur dan baca situasi biar semua siswa bisa ikut berkembang bareng-bareng.
NAMA:VIRGINIA JAU
BalasHapusKELAS :VD
NPM:2386206089
Menurut saya artikel ini bagus banget karena menjelaskan pentingnya literasi matematika dengan cara yang sederhana. Banyak siswa sering bingung kalau melihat simbol-simbol seperti kurung siku, padahal itu sebenarnya cuma alat bantu untuk mengelompokkan angka atau menyatakan interval tertentu. Penjelasan seperti ini ngebantu banget buat bikin anak-anak lebih familiar dan nggak takut lagi sama simbol dalam matematika.
Nama : Naida Dwi Nur Herlianawati
HapusKelas : 5 B
Npm : 2386206042
iya betul sekali Intinya, pelajaran matematika jadi lebih mudah kalau siswa diajak bicara dan menulis tentang apa yang mereka hitung. Tujuannya supaya mereka benar-benar mengerti (tidak cuma hafal), jadi mereka tidak lagi takut dengan rumus atau simbol-simbol aneh. Hasilnya, kemampuan matematika dan kemampuan menjelaskan mereka akan sama-sama meningkat.
Nama : Naida Dwi Nur Herlianawati
BalasHapusKelas : 5 B
Npm : 2386206042
saya setuju pak, Semua tips ini tujuannya agar siswa mengerti betul matematika, bukan cuma hafal. Caranya, siswa harus berani menjelaskan dan memikirkan ulang hasil kerja mereka. Dengan begitu, mereka jadi pintar matematika sekaligus pintar bicara dan menulis.
Nama: Nanda Vika Sari
BalasHapusNpm: 2386206053
Kelas: 5B PGSD
Saya sangat tertarik dengan penegasan mengenai tentang aktivitas menulis seperti penjelasan langkap penyelesaian membuat kuis, dan juga menuliskan konsep untuk temannya. Pada pendekatan ini menunjukkan kalau literasi itu tidak hanya berkaitan dengan membaca saja, namun juga tentang kemampuan mengonstruksi gagasan secara berurutan dan juga logis. Dengan adanya aktivitas-aktivitas itu dapat membantu para siswa untuk menyadari kalau bahwasannya pemecahan masalah matematika itu mermbutuhkan alur berpikir yang dapat dengan mudah dipahami oleh orang lain.
NAMA :Ema yulianda
BalasHapusKELAS : 5D
NPM. : 2386206075
mengembangkan literasi matematika membantu siswa menjadi pembelajar yang lebih mandiri, reflektif, dan mampu menerapkan matematika untuk membuat keputusan yang tepat. Pembelajaran yang kontekstual, interaktif, dan berbasis pemecahan masalah menjadi kunci untuk mencapai tujuan tersebut.
Saya sangat tertarik dengan poin mengenai Diskusi Tertulis di Kelas atau Daring. Strategi ini sangat cerdas, karena mendorong Partisipasi Setara yaitu diskusi tertulis, terutama di platform digital, memberi kesempatan bagi semua siswa (termasuk yang cenderung diam di kelas) untuk berpartisipasi dan menyusun pikiran mereka dengan lebih matang. Lalu melatih Literasi secara otomatis dgn proses saling menanggapi dan menyusun argumen secara tertulis secara langsung melatih keterampilan literasi dan kemampuan berpikir kritis siswa. Dan juga aplikatif yaitu Strategi ini terbukti sangat relevan untuk mengintegrasikan literasi ke mata pelajaran seperti matematika, di mana siswa dituntut untuk mengomunikasikan pemahaman mereka secara efektif. Secara keseluruhan, artikel ini memberikan solusi praktis untuk menciptakan pembelajaran yang interaktif dan holistik.
BalasHapusNama : Zakky Setiawan
BalasHapusNPM : ( 2386206066 )
Kelas : 5C
Saya setuju banget nih pak sama apa yang bapak sampaikan terkait dengan mempresentasikan hasil tugas di kelas atau di rumah, dengan memberikan kesempatan peserta didik untuk maju kedepan kelas dan menuliskan hasil mereka di papan tulis, hal ini tuh akan membuat peserta didik lebih paham akan hasil kerja mereka
Nama : Zakky Setiawan
HapusNPM : ( 2386206066 )
Kelas : 5C
Sedikit menambahkan selain dari hal di atas dengan menyuruh peserta didik maju satu persatu kedepan, hal itu akan membuat mereka menjadi percaya diri, tidak apa-apa jika salah, yang penting berani maju dulu, dengan pengalaman yang dia dapatkan secara perlahan peserta didik akan pelan-pelan paham dimana letak salahnya, dan presentasi di depan kelas tu ajang untuk menuangkan pemikiran mereka
Materi tentang cara mengembangkan literasi dalam pembelajaran dalam belajar matematika tidak hanya soal menghitung, tetapi juga melatih siswa untuk bisa menjelaskan, menulis, membaca, dan memahami ide-ide matematika dengan lebih baik.
BalasHapusItu akan membantu siswa lebih percaya diri,
membuat matematika lebih mudah dipahami,
dan melatih siswa berpikir kritis dan komunikatif, bukan hanya menghafal rumus.
Terima kasih bapak teleh memberi kan materi yang sangat bermanfaat ini untuk saya dan teman teman lainnya, setelah saya membaca materi bapak tentang cara mengembangkan kemampuan literasi di matematika ini bagus banget. Saya paling suka yang poin 'Presentasi Masalah oleh Siswa'. Menurut saya, cara ini paling manjur supaya siswa benar-benar paham. Kalau siswa disuruh maju dan menjelaskan soal di depan kelas, mereka dipaksa untuk menyusun pikirannya dengan baik, bukan cuma tahu jawabannya. Ini juga melatih mereka ngomong/berkomunikasi tentang matematika, yang jarang kita dapat. Jadi, matematika tidak lagi cuma hitung-hitungan, tapi jadi bahan obrolan yang seru.
BalasHapusDari materi yang ada dari bapak, saya lihat ada beberapa poin yang menekankan pada kegiatan menulis dan merenung. Khususnya di bagian 'Penulisan Masalah Langkah Penyelesaian' dan 'Analisis Kesalahan'. Ketika siswa diminta menuliskan langkah-langkah penyelesaian dan alasannya, mereka dilatih untuk memikirkan kembali cara mereka berpikir (metacognition). Lalu, kegiatan mencari dan menjelaskan kesalahan sendiri itu pintar banget. Siswa jadi tahu di mana letak salahnya dan bagaimana membetulkannya. Ini membuktikan kalau literasi di matematika itu bukan cuma urusan soal cerita, tapi kemampuan kita meninjau ulang proses berpikir kita sendiri.
BalasHapusTernyata materi bapak ini juga menyediakan banyak pilihan cara diskusi, mulai dari yang berpasangan sampai yang pakai media online. Ini artinya kita bisa memasukkan unsur literasi di berbagai suasana belajar. Diskusi pasangan itu enak karena lebih santai, sementara Diskusi Kelompok untuk Pemecahan Masalah melatih kerja sama tim. Nah, yang paling kekinian menurut saya adalah Diskusi Tertulis menggunakan platform digital. Ini sangat cocok dengan zaman sekarang dan melatih siswa menulis dengan baik dan logis meskipun di media sosial atau forum online. Jadi, cara mereka berkomunikasi tentang matematika jadi luas, tidak cuma di buku saja. Sekali lagi terima kasih bpak untukmaterinya
BalasHapusNAMA : ANNISA ANGGRAINI
BalasHapusKELAS : 5D
NPM : 2386206079
saya memahami bahwa dalam matematika ada banyak simbol yang harus kita mengerti, salah satunya kurung siku. Dengan memahami simbol, kita lebih mudah membaca soal dan menyelesaikan masalah matematika.
NAMA : ANNISA ANGGRAINI
HapusKELAS : 5D
NPM : 2386206079
gambar ini menunjukkan materi tentang literasi dalam pembelajaran matematika, khususnya mengenai simbol kurung siku. Dari materi ini saya memahami bahwa literasi matematika bukan hanya kemampuan menghitung, tetapi juga kemampuan mengenali dan memahami simbol-simbol yang digunakan dalam matematika. Kurung siku merupakan salah satu simbol yang sering dipakai dalam penulisan interval, vektor, atau notasi tertentu. Dengan memahami makna simbol ini, kita bisa membaca soal dengan lebih tepat dan tidak salah dalam menafsirkan informasi. Menurut saya, materi ini sangat bermanfaat karena membantu siswa agar lebih teliti dan cermat saat mengerjakan soal matematika.
Nama: Leoni Wulandari
BalasHapusKelas: 5D
NPM: 2386206088
Menurut saya, literasi sangat penting dalam pembelajaran matematika karena membuat siswa tidak hanya bisa menghitung, tetapi juga bisa menjelaskan dan memahami langkah-langkahnya. Cara-cara seperti menulis penyelesaian, berdiskusi, atau menjelaskan kepada teman membuat siswa lebih paham. Dengan melibatkan komunikasi dan kerja sama, matematika jadi terasa lebih jelas dan mudah dipelajari.
Nama: Leoni Wulandari
BalasHapusKelas: 5D
NPM: 2386206088
Menurut saya, cara pandang siswa terhadap matematika bisa berubah kalau mereka dibantu untuk melihat bahwa mereka sebenarnya mampu. Dengan mengaitkan matematika ke kegiatan sehari-hari dan memberi pengalaman positif, siswa bisa lebih percaya diri dan tidak mudah merasa “tidak bisa.”
Nama: Leoni Wulandari
BalasHapusKelas: 5D
NPM: 2386206088
Menurut saya, penting membantu siswa membangun pandangan positif tentang matematika. Jika mereka merasa punya kemampuan dan mendapat pengalaman belajar yang menyenangkan, rasa takut terhadap matematika bisa berkurang.
Nama: Leoni Wulandari
BalasHapusKelas: 5D
NPM: 2386206088
Menurut saya, penting membantu siswa punya pandangan positif tentang matematika. Kalau mereka tahu bahwa setiap orang punya kekuatan di bagian tertentu, mereka jadi lebih percaya diri. Mengaitkan matematika dengan kehidupan sehari-hari juga membuat siswa merasa bahwa matematika itu dekat dan tidak menakutkan.
Nama: Leoni Wulandari
BalasHapusKelas: 5D
NPM: 2386206088
Menurut saya, cara mengubah pandangan siswa terhadap matematika sangat penting. Kalau siswa merasa punya kemampuan dan melihat bahwa matematika bisa dipakai dalam kehidupan sehari-hari, mereka jadi lebih berani dan tidak cepat menyerah. Dengan dukungan guru, siswa bisa membangun rasa percaya diri dalam belajar matematika.
Nama: Leoni Wulandari
BalasHapusKelas: 5D
NPM: 2386206088
Menurut saya, cara pandang siswa terhadap matematika bisa berubah kalau mereka merasa punya kekuatan di dalamnya. Menghubungkan matematika dengan hal-hal sehari-hari juga membuat siswa lebih nyaman dan tidak cepat takut. Pendekatan seperti ini membantu siswa lebih percaya diri dan tidak lagi merasa bahwa matematika itu sulit.
Nama: Leoni Wulandari
BalasHapusKelas: 5D
NPM: 2386206088
Menurut saya, cara mengubah pandangan siswa terhadap matematika itu penting karena banyak anak yang merasa tidak mampu duluan. Dengan membantu mereka menemukan kekuatan masing-masing dan menunjukkan bahwa matematika dekat dengan kehidupan sehari-hari, rasa percaya diri mereka bisa tumbuh. Jika siswa merasa dihargai dan didukung, mereka jadi lebih berani mencoba.
Nama: Leoni Wulandari
BalasHapusKelas: 5D
NPM: 2386206088
Menurut saya, materi ini penting karena banyak siswa merasa tidak percaya diri dalam matematika. Dengan membantu mereka mengenali kekuatannya dan menunjukkan bahwa matematika itu dekat dengan kehidupan sehari-hari, pandangan mereka bisa berubah jadi lebih positif.
Nama: Leoni Wulandari
BalasHapusKelas: 5D
NPM: 2386206088
Menurut saya, cara mengubah pandangan siswa terhadap matematika itu penting. Kalau siswa merasa punya kemampuan dan melihat matematika itu berguna, mereka jadi lebih percaya diri dan tidak takut belajar.
Nama: Leoni Wulandari
BalasHapusKelas: 5D
NPM: 2386206088
Menurut saya, membantu siswa merasa percaya diri dalam matematika sangat penting. Kalau matematika dibuat dekat dengan kehidupan mereka, siswa jadi lebih suka dan tidak cepat menyerah.
Nama : Putri Anggraeni
BalasHapusNPM : 2386206022
Kelas : VB (PGSD)
Materi ini sangat relevan dan membuka perspektif baru bagi calon pengajar seperti kami. Saya setuju, Pak, bahwa penilaian harus mengalami pergeseran besar, yaitu tidak lagi hanya berfokus pada jawaban akhir yang sifatnya cepat dan efisien.
Sebaliknya, guru harus mulai menilai kualitas penjelasan siswa, yang secara langsung melibatkan aspek kualitas pemikiran berpikir kritis dan keterampilan komunikasi. Dengan berfokus pada proses dan penalaran seperti ini, pembelajaran menjadi lebih bermakna dan tidak hanya soal menghafal rumus. Pendekatan ini sangat penting karena membantu membentuk karakter dan fondasi perkembangan siswa di masa depan. Guru tidak hanya menguji ilmu, tetapi juga melatih siswa untuk membangun argumen dan bertanggung jawab atas proses berpikir mereka. Terima kasih banyak, Pak, atas materinya.
Nama: Leoni Wulandari
BalasHapusKelas: 5D
NPM: 2386206088
Menurut saya, matematika akan terasa lebih mudah jika siswa dibantu untuk percaya pada kemampuannya dan melihat bahwa matematika itu bagian dari kehidupan sehari-hari.
Nama: Leoni Wulandari
BalasHapusKelas: 5D
NPM: 2386206088
Menurut saya, penting membantu siswa mengubah cara pandang mereka terhadap matematika. Jika siswa merasa punya kemampuan dan melihat bahwa matematika ada dalam kegiatan sehari-hari, mereka jadi lebih percaya diri dan tidak mudah takut dengan pelajaran ini.
Integrasi literasi dalam pembelajaran matematika seperti yang dijelaskan Linda Kardamis sangat membantu siswa tidak hanya memahami konsep tetapi juga mampu mengungkapkan proses berpikir mereka. Kegiatan seperti presentasi masalah dan penulisan langkah penyelesaian membuat siswa lebih terlibat aktif dan mengurangi pola belajar pasif. Selain itu, aktivitas analisis kesalahan membantu mereka belajar dari pengalaman sendiri sehingga pemahaman menjadi lebih mendalam.
BalasHapusPendekatan literasi yang diterapkan melalui diskusi pasangan, diskusi kelompok, dan kuis antar teman menunjukkan bahwa pembelajaran matematika tidak hanya tentang angka, tetapi juga komunikasi. Kegiatan ini mendorong siswa untuk saling berinteraksi, bertukar ide, dan menjelaskan konsep dengan bahasa mereka sendiri. Ketika siswa mampu menjelaskan, itu berarti mereka benar-benar memahami materi. Cara ini juga meningkatkan keterampilan sosial dan kerja sama di kelas.
Materi ini menjelaskan penggunaan slip keluar, pencatatan konsep penting, serta diskusi tertulis sangat tepat untuk menilai pemahaman akhir siswa. Strategi ini membantu guru mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai. Selain itu, penerapan literasi dalam matematika membuat suasana kelas lebih hidup dan relevan dengan kebutuhan belajar siswa pada era saat ini. Guru dapat menyesuaikan 10 kiat tersebut sesuai kondisi sekolah sehingga aktivitas menjadi fleksibel dan mudah diterapkan.
BalasHapusKegiatan membuat kuis dan bertukar soal dengan teman dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajaran. Dengan merancang soal, siswa harus benar-benar memahami materi terlebih dahulu. Selain itu, ketika mengerjakan kuis teman, mereka turut mengasah kemampuan membaca instruksi, menafsirkan soal, dan memberi umpan balik. Kegiatan ini mengembangkan literasi matematika secara alami dan menyenangkan.
BalasHapusnama : bangkit dwi prasetyo
BalasHapuskelas : 5b
npm : 2386206044
materinya enak dibaca dan cukup ngena, terutama bagian yang ngejelasin pentingnya ngembangin literasi lewat kegiatan yang dekat sama anak. Menurut saya pribadi, pendekatan kayak gini memang bikin proses belajar jadi lebih natural dan nggak terasa berat. Intinya, belajar itu bukan cuma soal baca teks, tapi gimana siswa bisa ngerti, mikir, dan nyambungin informasi ke hal-hal di sekitar mereka. Keren sih, materinya bikin kita sadar kalau literasi itu bisa dibangun pelan-pelan lewat aktivitas sederhana.
Nama: Patricia Nini Making
BalasHapusKelas: 5C
NPM: 2386206046
Izin bertanya pak,
di arrtikel menuliskan bahwa guru perlu menciptakan suasana belajar yang mendorong siswa aktif bertanya dan berdiskusi. bagaimana cara guru memastikan bahwa seluruh siswa, termasuk yang pasif, tetap terlibat dalam proses tersebut pak?
Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
HapusNpm : 2386206058
Kelas : VB PGSD
Hallo Patricia izin menjawab yh. Menurut aku biar semua siswa ikut terlibat, termasuk yang biasanya diam, guru bisa mulai dari hal-hal yang gampang dulu biar mereka nggak tegang. Diskusi berdua atau kelompok kecil juga bantu banget karena anak yang pemalu biasanya lebih nyaman ngomong kalau orangnya sedikit. Guru bisa kasih giliran ngomong atau tugas kecil biar semua kebagian peran, dan yang paling penting suasana kelasnya dibuat santai supaya nggak ada yang takut salah. Aktivitas yang beda-beda kayak nulis singkat, bikin pertanyaan sendiri, atau ngobrol bareng juga bisa bikin siswa yang pasif pelan-pelan lebih berani.
Terimakasih😊
Nama: Patricia Nini Making
BalasHapusKelas: 5C
NPM: 2386206046
Saya setuju pak, kalau siswa diminta menulis langkah penyelesaian, soalnya itu bikin kita lebih ngerti prosesnya, bukan cuman hafal rumus saja.
Nama: Patricia Nini Making
BalasHapusKelas: 5C
NPM: 2386206046
izin menanggapi pak
soal cerita memang kadang bikin pusing, tapi itu justru membantu kita melatih kemampuan memahami masalah sebelum menghitung.
Intinya, literasi dalam matematika bikin kita nggak cuma bisa menghitung, tapi juga bisa jelasin dan paham kenapa jawabannya bisa seperti itu.
Nama: Patricia Nini Making
BalasHapusKelas: 5C
NPM: 2386206046
izin bertanya ya pak,
bagaimana peran literasi dalam membantu siswa memahami konsep matematika secara lebih mendalam, bukan hanya menghitung atau mendapatkan jawaban akhir pak?
Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
HapusNpm : 2386206058
Kelas : VB PGSD
Hallo Patricia izin menjawab yh. Menurut aku literasi dalam matematika itu bukan cuma soal baca teks, tapi gimana kita ngerti maksud soal, bisa jelasin langkah berpikir kita, dan paham kenapa sebuah jawaban itu masuk akal. Dengan literasi yang baik, siswa nggak cuma fokus buru-buru hitung, tapi mereka benar-benar ngerti apa yang ditanya, hubungan antar konsep, dan alasan di balik setiap langkah. Jadinya pemahaman mereka lebih dalam, bukan sekadar dapet angka akhir tapi ngerti prosesnya juga. Ini yang bikin mereka lebih percaya diri dan lebih mudah menghadapi soal yang modelnya beda-beda.
Terimakasih😊
Nama: Patricia Nini Making
BalasHapusNPM: 2386206046
Kelas: 5C
izin bertanya pak, apakah diskusi kelompok dalam matematika beneran efektif atau bikin ribut pak
Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
HapusNpm : 2386206058
Kelas : VB PGSD
Hallo Patricia izin menjawab yh. Menurut aku diskusi kelompok itu sebenarnya cukup efektif kok dalam matematika, asalkan guru ngarahinnya dengan jelas. Memang kadang kelas jadi agak rame, tapi “rame yang terarah” biasanya justru tanda mereka lagi mikir bareng dan saling bantu. Lewat diskusi, siswa bisa tukar cara berpikir, bandingin langkah penyelesaian, dan ngerti konsep lebih dalam karena mereka jelasin lagi ke temannya. Jadi bukan ribut nggak jelas, tapi aktivitas belajar yang hidup. Yang penting guru tetap ngawasin dan kasih aturan sederhana biar tetap tertib.
Terimakasih😊
Nama: Yormatiana Datu Limbong
BalasHapusKelas : 5C
Npm : 2386206082
menurut saya materi tentang literasi ini cukup membuka wawasan siswa. Selama ini saya kita literasi cuma soal membaca dan menulis, tapi setelah baca, ternyata maksudnya jauh lebih luas. Literasi ini jugaa tentang bagaimana siswa bisa memahami, mengolah, dan menggunakan informasi dalam kehidupan sehari-hari.
nama:syahrul
BalasHapusnpm:2386206092
kelas:5D
ternyata ada banyak cara seru untuk bikin pelajaran matematika lebih hidup dan siswa jadi lebih paham. Idenya bukan cuma hitungan angka, tapi juga bagaimana mereka bisa ngobrolin dan nulis tentang apa yang mereka kerjakan. Misalnya, ada ide Presentasi Masalah oleh Siswa, di mana tiap anak maju ke depan, ngerjain satu soal di papan tulis, dan jelasin langkahnya ke teman-teman. Ini bikin diskusi jadi interaktif karena teman yang lain bisa langsung nanya atau kasih tanggapan.
nama:syahrul
Hapusnpm:2386206092
kelas:5D
Selain presentasi, ternyata ada hal penting juga yg bisa mendorong siswa untuk merefleksikan proses berpikir mereka kayak
penulisan langkah penyelesaian dimana setelah dapat jawaban, suruh mereka tulis langkah-langkahnya dan kenapa mereka pakai cara itu. Ini membantu mereka mengerti konsep secara mendalam.Trus ada juga
analisis kesalahan kek minta mereka pilih satu soal yang salah, jelasin letak kesalahannya, dan gimana seharusnya diselesaikan. karena belajar dari kesalahan itu penting banget!
trus ada juga mencatat Konsep utama gunanya untuk dorong mereka bikin ringkasan rumus atau langkah-langkah penting di buku catatan mereka. Ini jadi referensi pribadi yang berguna.
nama:syahrul
Hapusnpm:2386206092
kelas:5D
Metode yang melibatkan kolaborasi dan komunikasi itu juga menurut saya keren.Buat Diskusi secara berpasangan di mana mereka jelasin tuh cara kerja soal ke pasangannya, dan si pasangan bisa kasih masukan. Terus, ada juga buat kuis untuk teman, di mana mereka bikin soal sendiri, trus tukeran, lalu nilai bareng-bareng. Trus ada juga yang menggunaan slip keluar di akhir sesi, ini kayak kuis singkat untuk ngecek pemahaman. Intinya, semua strategi ini gunanya melatih kemampuan literasi dan komunikasi siswa, nggak cuma kemampuan matematika aja.
nama:syahrul
Hapusnpm:2386206092
kelas:5D
Jadi, semua kiat ini dari presentasi di depan kelas sampai diskusi kecil kecilan dan menulis bukan cuma bikin matematika jadi pelajaran yang seru.Hal ini juga ngebantu siswa ngembangin kemampuan komunikasi mereka. Dengan mengintegrasikan literasi ke dalam matematika, siswa nggak cuma jadi jago ngitung, tapi juga bisa dalam menjelaskan dan berdiskusi. Ini yang buat suasana belajar lebih aktif dan mendalam,sampai siswa juga lebih paham terhadap pelajaran
Nama: Lidia Jaimun
BalasHapusKelas: 5D PGSD
Npm: 2386206091
Izin menanggapi Pak, saya menilai bahwa membuat kuis untuk teman merupakan strategi yang kreatif dan menyenangkan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyusun soal yang relevan dengan materi. Siswa kemudian bertukar kuis dengan temannya sebagai bentuk kolaborasi. Aktivitas ini mendorong siswa untuk berpikir lebih mendalam sebelum menyusun soal. Teman sebaya memberikan kesempatan evaluasi yang lebih santai dan terbuka. Hasil diskusi dapat meningkatkan pemahaman kedua belah pihak. Oleh karena itu, metode ini efektif untuk melatih kompetensi literasi dan komunikasi.
Nama: Lidia Jaimun
BalasHapusKelas: 5D PGSD
Npm: 2386206091
Izin menanggapi Pak, saya berpandangan bahwa penulisan langkah penyelesaian masalah sangat penting untuk melatih literasi matematika siswa. Guru meminta siswa untuk menuliskan alasan pada setiap langkah, sehingga siswa tidak hanya menghitung tetapi juga memahami. Cara ini membantu siswa menyusun pola pikir yang runtut. Siswa akan lebih mudah mengingat konsep ketika mereka menuliskannya kembali. Penulisan ini juga memudahkan guru menilai pemahaman siswa secara mendalam. Saya menilai bahwa strategi ini memperkuat kemampuan refleksi siswa. Oleh karena itu, metode ini layak digunakan secara konsisten di kelas.
Nama: Lidia Jaimun
BalasHapusKelas: 5D PGSD
Npm: 2386206091
Izin menanggapi Pak, analisis kesalahan merupakan strategi yang sangat bermanfaat dalam meningkatkan literasi matematika siswa. Guru meminta siswa memilih satu soal yang salah dan menelusuri letak kesalahannya. Kegiatan ini menstimulasi siswa untuk berpikir kritis. Siswa juga belajar untuk bertanggung jawab terhadap proses belajarnya. Cara ini membantu siswa mengubah kesalahan menjadi peluang belajar. Teman-teman dapat ikut memberikan tanggapan sehingga diskusi menjadi lebih kaya. Dengan demikian, strategi analisis kesalahan dapat meningkatkan pemahaman konsep secara signifikan.
Nama: Lidia Jaimun
BalasHapusKelas: 5D PGSD
Npm: 2386206091
Izin menanggapi Pak, strategi penjelasan untuk teman menunjukkan bahwa siswa bisa menjadi sumber belajar yang baik. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk menuliskan cara menjelaskan konsep tertentu. Siswa kemudian menyampaikan penjelasan tersebut kepada temannya yang membutuhkan bantuan. Aktivitas ini mengembangkan kemampuan komunikasi matematis. Selain itu, siswa belajar menyederhanakan konsep agar lebih mudah dipahami. Kegiatan ini juga memperkuat rasa percaya diri siswa. Oleh sebab itu, cara ini sangat baik diterapkan dalam pembelajaran matematika.
Nama: Lidia Jaimun
BalasHapusKelas: 5D PGSD
Npm: 2386206091
Izin menanggapi Pak, diskusi pasangan adalah strategi yang mampu meningkatkan interaksi positif antar siswa. Guru meminta siswa untuk menjelaskan kembali cara menyelesaikan soal kepada pasangannya. Pasangan tersebut memberikan tanggapan atau pertanyaan untuk memperjelas penjelasan. Proses ini menciptakan suasana belajar yang kolaboratif. Siswa dapat saling melengkapi pemahaman satu sama lain. Aktivitas ini melatih siswa untuk berkomunikasi secara efektif. Maka, strategi ini sangat mendukung literasi matematika secara langsung.
Nama: Lidia Jaimun
BalasHapusKelas: 5D PGSD
Npm: 2386206091
Izin menanggapi Pak, penggunaan slip keluar adalah cara terbaik untuk mengevaluasi pemahaman akhir siswa. Guru memberikan pertanyaan refleksi yang berkaitan dengan materi. Siswa kemudian menjawab secara singkat namun bermakna. Proses ini membuat guru memperoleh gambaran jelas tentang pemahaman siswa. Siswa juga belajar menyampaikan ide matematika secara tertulis. Evaluasi sederhana ini membantu memperbaiki pembelajaran selanjutnya. Oleh karena itu, slip keluar sangat relevan untuk meningkatkan literasi matematika.
Nama: Lidia Jaimun
BalasHapusKelas: 5D PGSD
Npm: 2386206091
Izin menanggapi Pak, mencatat konsep utama adalah kebiasaan yang sangat penting dalam pembelajaran matematika. Guru mendorong siswa untuk menulis rumus, konsep penting, dan langkah penyelesaian soal. Kegiatan ini membantu siswa memiliki referensi belajar yang bisa digunakan kapan saja. Catatan yang rapi memudahkan siswa mengulang materi ketika diperlukan. Kebiasaan ini juga memperkuat daya ingat siswa. Selain itu, aktivitas mencatat melatih keterampilan literasi informasi. Dengan demikian, strategi ini sangat berguna bagi perkembangan akademik siswa.
Nama: Lidia Jaimun
BalasHapusKelas: 5D PGSD
Npm: 2386206091
Izin menanggapi Pak, diskusi kelompok untuk pemecahan masalah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Guru memberikan kesempatan kepada siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk menyelesaikan soal. Anggota kelompok saling bertukar ide dan strategi. Siswa yang memberikan penjelasan akan semakin memahami konsep. Proses kolaboratif ini meningkatkan kecepatan sekaligus kualitas penyelesaian masalah. Diskusi juga membantu siswa melihat berbagai sudut pandang. Oleh sebab itu, strategi ini layak diterapkan secara rutin.
Nama: Lidia Jaimun
BalasHapusKelas: 5D PGSD
Npm: 2386206091
Izin menanggapi Pak, diskusi tertulis di kelas atau daring menjadi strategi literasi yang sangat sesuai dengan perkembangan teknologi. Guru menggunakan platform digital untuk memancing diskusi matematika. Siswa memberikan tanggapan secara tertulis sehingga mereka berlatih mengungkapkan pemikiran secara jelas. Aktivitas ini memungkinkan siswa berpikir lebih mendalam sebelum menulis. Interaksi ini juga memperkuat kolaborasi melalui komentar antar siswa. Selain itu, diskusi tertulis dapat disimpan sebagai dokumentasi pembelajaran. Karena itu, strategi ini efektif untuk meningkatkan literasi matematika di era digital.
Terima kasih bapak atas materi yang diberikan. Menurut saya, artikel ini sangat membuka wawasan bahwa setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda dalam belajar matematika. Tidak semua anak harus hebat dalam menghitung, karena masih banyak aspek lain seperti memahami pola, logika, dan pemecahan masalah.
BalasHapusSaya setuju bahwa guru perlu membantu siswa menemukan bagian matematika yang mereka kuasai, sehingga mereka bisa merasakan bahwa belajar matematika itu tidak semenakutkan yang dibayangkan. Ketika siswa merasa percaya diri, mereka akan lebih mudah memahami materi dan tidak cepat menyerah saat menemui soal yang sulit.
Dengan pendekatan pembelajaran yang menyenangkan dan variatif, matematika bisa menjadi pelajaran yang seru serta membuat siswa lebih aktif dalam proses belajar. Semoga di kelas nanti kita bisa menerapkan cara ini agar siswa lebih berani, aktif, dan suka belajar matematika.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMenurut saya, materi ini sangat membantu kita memahami bahwa kemampuan matematika siswa tidak hanya dinilai dari jawaban yang benar, tetapi juga dari proses berpikir yang mereka gunakan. Dengan mengembangkan literasi matematika, siswa dilatih untuk membaca informasi, memahami konteks soal, lalu mencari solusi yang tepat.
BalasHapusSaya setuju bahwa pembelajaran harus memberikan ruang bagi siswa untuk berpartisipasi aktif, misalnya dengan berdiskusi atau menjelaskan jawabannya di depan kelas. Melalui kegiatan seperti itu, siswa akan lebih percaya diri dan terbiasa mengungkapkan pemahamannya sendiri.
Jika strategi ini diterapkan secara konsisten, saya yakin siswa akan lebih tertarik mempelajari matematika, karena mereka tidak hanya menghafal rumus, melainkan benar-benar memahami kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut saya, kegiatan presentasi masalah oleh siswa merupakan salah satu strategi yang sangat efektif untuk melatih kemampuan komunikasi. Ketika siswa menjelaskan langkah penyelesaian di depan kelas, mereka tidak hanya memahami konsep, tetapi juga belajar menyusun argumen secara runtut. Selain itu, interaksi melalui tanya jawab membantu menciptakan suasana belajar yang lebih aktif dan kolaboratif.
BalasHapusSaya berpendapat bahwa meminta siswa menuliskan langkah-langkah penyelesaian beserta alasannya sangat penting dalam meningkatkan literasi matematika. Aktivitas ini membuat siswa tidak sekedar fokus pada jawaban akhir, tetapi juga memahami dibaliknya proses berpikir. Dengan demikian siswa dapat mengembangkan kemampuan menalar dan menjelaskan konsep secara lebih jelas.
BalasHapusMenurut saya, strategi analisis kesalahan ini memberikan sebuah kesempatan bagi siswa untuk belajar dari kekeliruan mereka sendiri. Dengan mengidentifikasi bagian mana saja yang salah, siswa akan lebih berhati-hati dan memahami konsep dengan lebih mendalam. Pendekatan ini juga membantu guru melihat kesulitan yang dialami oleh siswa sehingga dapat menentukan langkah perbaikan yang tepat.
BalasHapusSaya menilai bahwa kegiatan membuat kuis untuk teman dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi. Ketika siswa menyusun soal, mereka harus memahami konsep nya terlebih dahulu sehingga secara tidak langsung terjadi penguatan belajar. Selain itu, bertukar kuis dengan teman untuk memungkinkan terjadinya diskusi dan refleksi bersama yang bermanfaat.
BalasHapusMenurut saya, memberikan waktu bagi siswa untuk menuliskan penjelasan mengenai sebuah konsep kepada temannya adalah strategi yang sangat baik. Cara ini membantu siswa berpikir bagaimana menyampaikan materi secara sederhana dan mudah dipahami. Selain itu, kegiatan ini juga menumbuhkan sikap saling membantu di antara siswa.
BalasHapusSaya berpendapat bahwa diskusi pasangan merupakan metode yang efektif untuk memperkuat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Melalui diskusi dua arah, siswa dapat bertanya, memberi tanggapan, dan mengoreksi satu sama lain tanpa rasa takut. Hal ini mendorong keterlibatan aktif dan memperkaya proses belajar mereka.
BalasHapusJadi, slip keluar adalah alat evaluasi yang sederhana namun sangat bermanfaat bagi guru. Dengan menjawab pertanyaan singkat di akhir pembelajaran, siswa dapat merefleksikan apa yang mereka pahami atau belum pahami.
BalasHapusJawaban tersebut membantu guru menilai efektivitas pembelajaran dan memperbaiki strategi mengajar pada pertemuan berikutnya.
Saya setuju bahwa mencatat konsep atau rumus penting merupakan kebiasaan yang sangat mendukung perkembangan literasi matematika siswa. Catatan yang dibuat secara terstruktur memudahkan siswa dalam mengingat kembali materi yang telah dipelajari. Hal ini juga membantu mereka belajar secara mandiri di rumah dengan lebih fokus.
BalasHapusMenurut saya, diskusi kelompok sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Dalam kelompok kecil, siswa dapat berbagi strategi, bertanya, dan saling menjelaskan sehingga pemahaman mereka semakin kuat. selain itu, siswa yang berperan sebagai penjelas akan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam terhadap konsep yang dipelajari.
BalasHapusSaya berpendapat bahwa diskusi tertulis baik melalui papan tulis kelas maupun platform digital, memberikan ruang bagi siswa untuk menyampaikan ide secara lebih terstruktur. Melalui tulisan, siswa belajar menyampaikan pendapat dengan jelas dan logis. Selain itu, diskusi daring memungkinkan interaksi yang lebih luas dan fleksibel bagi siswa untuk bertukar pikiran.
BalasHapusOkta Putri Aditia
BalasHapus2386206060
5B
teman teman mau berntaya ini jadi gimana kalau Beberapa strategi menuntut siswa untuk aktif berbicara seperti (Presentasi) dan menulis (AnalisisKesalahan).bagaimana kalau kita memiliki siswa yang sangat pintar dalam berhitung tetapi lemah dalam kemampuan menulis atau menjelaskan, jadi gimana ni teman teman cara nya menyarankan agar guru dapat mendukung siswa tersebut agar tetap mendapatkan manfaat penuh dari strategi literasi ini, seperti itu ada yang bisa beri masukan dari Kalian..?
Izin menanggapi pak Materi ini memberikan penjelasan yang sangat penting mengenai bagaimana literasi dapat diintegrasikan dalam pembelajaran matematika, sebuah hal yang sering kali dianggap sulit karena matematika identik dengan angka dan simbol. Padahal, literasi matematika tidak hanya berkaitan dengan kemampuan membaca soal, tetapi juga bagaimana siswa mampu memahami konteks, menjelaskan pemikiran, dan mengomunikasikan proses penyelesaian masalah. Sepuluh strategi yang disampaikan Linda Kardamis (2019) benar-benar menegaskan bahwa literasi bukan pelengkap, melainkan elemen inti untuk membangun pemahaman matematika yang mendalam.
BalasHapusIzin menanggapi pak lanjut menurut saya Penulisan langkah penyelesaian masalah juga menjadi pendekatan yang sangat kuat dalam memadukan kemampuan literasi dan kemampuan berpikir matematis. Sering kali siswa hanya fokus pada hasil akhir, padahal kekuatan matematika terletak pada prosesnya. Ketika siswa diminta menuliskan alasan di balik setiap langkah, mereka belajar mengkomunikasikan pemikiran secara sistematis, terstruktur, dan logis kemampuan yang juga sangat dibutuhkan dalam literasi.Strategi analisis kesalahan sangat relevan dengan pembelajaran berbasis metakognisi. Melalui aktivitas ini, siswa tidak hanya menyadari letak kesalahannya, tetapi juga belajar bahwa kesalahan adalah bagian normal dari proses belajar. Pendekatan seperti ini dapat membangun kepercayaan diri dan ketangguhan akademik siswa, karena mereka melihat bahwa memahami kesalahan justru dapat meningkatkan kemampuan mereka.
BalasHapusMenurut saya Banyak sekali pembelajaran yang kita dapat di materi ini
BalasHapusMembuat kuis untuk teman dan menjelaskan konsep kepada teman sebaya memperlihatkan bagaimana literasi dapat memperkuat kolaborasi. Saat siswa membuat soal, mereka harus memahami konsep secara mendalam, karena menulis soal membutuhkan tingkat penguasaan yang lebih tinggi daripada hanya menyelesaikan soal. Kolaborasi dalam bentuk pertukaran kuis juga melatih kemampuan membaca, menafsirkan, dan memberikan penilaian secara objektif.
Diskusi pasangan maupun diskusi kelompok menunjukkan bahwa literasi bukan hanya kemampuan individual, tetapi juga sosial. Pada konteks pembelajaran matematika, diskusi seperti ini memfasilitasi proses negosiasi makna, menguji pemahaman, dan memperkaya cara berpikir melalui percakapan. Strategi ini mendukung pembelajaran aktif, di mana siswa tidak hanya menerima penjelasan, tetapi turut serta membangun pemahaman.
Penggunaan slip keluar menjadi cara reflektif untuk mengukur pemahaman sekaligus menanamkan kebiasaan berpikir kritis. Pertanyaan sederhana seperti “mengapa kita membutuhkan penyebut yang sama?” mengarahkan siswa untuk menyadari alasan matematis, bukan sekadar prosedur. Inilah esensi literasi matematika: kemampuan memahami mengapa, bukan hanya bagaimana.
Mencatat konsep dan diskusi daring juga mencerminkan perkembangan zaman. Catatan rapi dan terstruktur membantu siswa membangun memori jangka panjang, sementara diskusi online memberikan ruang lebih luas bagi siswa yang mungkin kurang percaya diri untuk bertanya secara langsung. Integrasi teknologi seperti ini membuat pembelajaran semakin relevan dengan kebutuhan masa kini.
Izin menyimpulkan pada materi ini yang saya dapat Secara keseluruhan, materi ini menegaskan bahwa matematika bukan sekadar hitung-menghitung. Ketika literasi diterapkan dalam pembelajaran matematika, siswa justru dapat memahami konsep dengan lebih mendalam, mampu berkomunikasi dengan lebih baik, dan dapat mengaitkan matematika dengan kehidupan nyata. Hal ini menunjukkan bahwa literasi dan matematika bukan dua hal yang terpisah, tetapi saling melengkapi. Guru sebagai fasilitator dapat memilih strategi yang paling sesuai dengan karakteristik kelas dan lingkungan sekolah untuk menciptakan suasana belajar yang interaktif, bermakna, dan kaya akan proses berpikir.
BalasHapusNama : Maria Ritna Tati
BalasHapusNPM : 2386206009
Kelas : V A PGSD
Izin menanggapi materi ini,saya sangat terkesan dengan materi ini karena memberikan banyak wawasan baru tentang cara belajar matematika yang lebih menyenangkan dan tidak membosankan. penjelasan yang mudah dipahami dan contoh-contoh yang relevan membuat saya semakin semangat untuk terus belajar dan mencoba berbagai metode yang diajarkan. dengan memahami konsep ini, saya yakin belajar matematika bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan penuh makna, serta membantu saya meningkatkan pemahaman secara bertahap.
Nama : Maria Ritna Tati
BalasHapusNPM : 2386206009
Kelas : V A PGSD
Materi ini benar-benar membuka pikiran saya tentang pentingnya pendekatan yang berbeda dalam belajar matematika.saya jadi tahu bahwa belajar tidak harus monoton dan membosankan, melainkan bisa dilakukan dengan cara yang lebih interaktif dan menyenangkan.semoga saya bisa menerapkan semua tips dan trik yang diberikan agar proses belajar matematika menjadi lebih efektif dan menyenangkan, sehingga saya bisa lebih percaya diri dalam menghadapi soal-soal matematika di masa depan.
Nama : Maria Ritna Tati
BalasHapusNPM : 2386206009
Kelas : V A PGSD
saya sangat suka materi ini karena menyajikan banyak ide inovatif dan praktis untuk belajar matematika dengan cara yang lebih menyenangkan.penjelasan yang lengkap dan mudah dipahami membuat saya merasa lebih percaya diri untuk mencoba metode-metode baru ini.dengan semangat dan usaha yang terus menerus, saya yakin belajar matematika akan menjadi pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat, serta mampu meningkatkan kemampuan saya secara bertahap.
Nama : Maria Ritna Tati
BalasHapusNPM : 2386206009
Kelas : V A PGSD
Materi ini sangat membantu saya dalam memahami bahwa belajar matematika tidak harus selalu serius dan membosankan.saya jadi tahu bahwa dengan pendekatan yang tepat dan cara yang menyenangkan, belajar matematika bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan penuh semangat.saya berkomitmen untuk menerapkan semua saran dan strategi yang diberikan agar proses belajar saya menjadi lebih efektif dan menyenangkan, serta mampu mencapai hasil yang maksimal.
Nama : Maria Ritna Tati
BalasHapusNPM : 2386206009
Kelas : V A PGSD
Saya merasa sangat terbantu dengan materi ini karena memberikan gambaran lengkap tentang bagaimana belajar matematika secara menyenangkan dan efisien.penjelasan tentang berbagai metode belajar yang inovatif dan interaktif sangat memotivasi saya untuk terus belajar dan tidak mudah menyerah.dengan semangat dan tekad yang kuat, saya yakin bahwa belajar matematika bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan mampu meningkatkan kemampuan saya secara bertahap.
Nama : Maria Ritna Tati
BalasHapusNPM : 2386206009
Kelas : V A PGSD
Tambahan sedikit lagi terkait materi ini,jadi,Materi ini sangat inspiratif dan memberi semangat baru dalam belajar matematika.saya jadi tahu bahwa belajar tidak harus membosankan, tetapi bisa dilakukan dengan cara yang lebih menyenangkan dan kreatif.saya bertekad untuk menerapkan semua tips dan strategi yang diajarkan agar proses belajar matematika saya menjadi lebih menyenangkan, efektif, dan penuh makna, sehingga saya bisa mencapai target belajar saya dengan lebih percaya diri dan semangat.