"Proportional Language in Mathematics: A Key to Developing Early Reasoning Skills in Children


A crucial part of mathematics, proportional thinking arises in many situations, such when you mix liquids or when you share properly. For this kind of reasoning to work, you need to know your language inside and out, especially for certain situations. As an example, in everyday life, if a recipe calls for two cups of sugar for four servings, then four cups would be needed for eight servings. "Double," "half," and "three times" are important mathematical terms in this field. Elementary school students learn proportional reasoning as a foundational ability for arithmetic, algebra, geometry, and statistics, among other more complex mathematical topics.


Having said that, proportional thinking might be difficult for youngsters. The proportional reasoning learning outcomes are not met by a large percentage of Flanders children by the conclusion of primary school . Little is known about how early primary school students' language abilities relate to their ability to reason proportionally, even though the role of language in children's mathematical development is becoming more acknowledged .


Young children may acquire the capacity to comprehend some proportional scenarios, according to preliminary research are only a few examples of the many studies that have examined the relationship between mathematics and language, despite the fact that they are taught independently in school. In addition to a broad vocabulary, children learn mathematical concepts like "perimeter" and "ratio" in a language-rich setting. In addition, knowing these particular words and the patterns of language they go with is frequently necessary for the construction of mathematical concepts.


Fuchs et al. (2002), Ostad (2009), and Willcutt et al. (2013) found that mathematics language impairments are a common comorbidity of learning disabilities. Early mathematics learning requires mastery of mathematics-specific language, according to studies (NCTM, 2006; Chard et al., 2008). Abedi and Lord  are only a few of the many research that stress the importance of mathematics vocabulary in predicting children's mathematical ability.


As an example, LeFevre et al. (2010) investigated how children's mathematical ability was correlated with their general and early numeracy-related mathematical vocabulary. Compared to generic language, they discovered that mathematically focused terminology is a better indicator of numeracy ability. Researchers studying early numeracy abilities should pay close attention to students' mathematical vocabulary, according to Purpura and Reid (2016), as this is a more immediate indicator of future success in mathematics than students' overall language proficiency.


In addition, Vukovic and Lesaux (2013) looked at 6–9-year-olds' mathematical competence in areas such as geometry, algebra, analysis, and arithmetic, as well as the correlation between language ability and mathematical performance. Their research showed that proficiency in a language is a predictor of success in data analysis and geometry but not in algebra or arithmetic.


A Language and Proportional Reasoning Exercise

The idea of proportional reasoning is based on the fact that two ratios, a/b = c/d, indicate a multiplicative connection between two variables that are subject to change (Vergnaud, 1988). To maintain equity, it would be fair to give four children eight cookies instead of two. Recognized by the National Council of Teachers of Mathematics (NCTM, 1998) as crucial for the development of numerous mathematical ideas throughout school, proportional reasoning is a significant aim in early mathematics education.


There has been a dearth of study on proportional thinking, in contrast to the abundance of literature on the link between language and broad mathematical results. There have been requests to investigate the use of mathematical language in proportional reasoning, despite the fact that some research has operationalized language using broad metrics such phonological awareness and vocabulary (LeFevre et al., 2010; Vukovic & Lesaux, 2013). (Purpura & Reid, 2016).


Proportional reasoning is an important part of knowing rational numbers, probability, linear algebra, and other topics, and it is also a strong predictor of formal fraction abilities (McMullen et al., 2016; Van Dooren et al., 2018). To put these ideas into words, one must master the language of mathematics. For example, the word "product" may indicate both a produced good and a mathematical result; this might cause students to become confused when trying to study mathematics, according to research.


The fact that children as young as five or seven years old can participate in tasks requiring proportional thinking suggests that this skill develops sooner than originally believed, according to research by Resnick and Singer (1993). Students may also find it difficult to differentiate between the mathematical and common meanings of words when mathematical terminology is used interchangeably with daily English. As a result, ensuring that youngsters acquire the academic and technical language skills necessary to comprehend mathematical ideas, such as proportional reasoning, is of the utmost importance.

Reference

Vanluydt, E., et al. 2022. The importance of specific mathematical proportional language for early reasoning

You can read the full article at the following link 

artikel

What are your thoughts? give your arguments. 


27 Komentar

  1. Nama : Oktavia Ramadani
    NPM : 2386206086
    Kelas : 5D

    Setelah saya menerjemahkan semuanya menjadi bahasa Indonesia , ternyata artikel ini menegaskan bahwa kemampuan anak dalam memahami perbandingan atau proporsi sangat di pengaruhi oleh penguasaan bahasa matematika, banyak orang mengira penalaran proporsional itu hanya soal angka , padahal anak itu juga perlu memahami kata - kata yang menjelaskan hubungan itu , misalnya “dua kali lipat” , “setengah” , “tiga kali” ‘atau “per” , jika anak tidak memahami beberapa istilah dasar seperti ini , maka mereka juga akan sulit dalam menyelesaikan soal yang sebetulnya sangat sederhana, kosakata matematika itu jauh lebih berpengaruh terhadap kemampuan numerasi dibanding bahasa umum , artinya , walaupun seorang anak lancar dalam berbicara , mereka akan tetap dapat mengalami kesulitan matematika jika tidak mengenal istilah khusus dalam matematika , selain itu , beberapa istilah matematika memiliki makna ganda seperti kaya product dalam bahasa Inggris , sehingga bisa membingungkan anak ketika ingin mempelajari konsep baru , dan mengembangkan penalaran proporsional , kita tidak hanya berfokus pada angka dan operasi hitung saja , tetapi juga harus memperkuat kemampuan matematika anak sejak awal .

    BalasHapus
  2. Nama : Oktavia Ramadani
    NPM : 2386206086
    Kelas : 5D

    Saya setuju juga dengan pandangan bahwa bahasa matematika itu bisa diperkenalkan sejak dini , penelitian ini menunjukkan bahwa anak usia 5-7 tahun sebenarnya sudah mampu memahami konsep proporsi , hanya saja ya mereka membutuhkan bahasa yang tepat untuk memahami nya, karena itu pembelajaran matematika dan bahasa tidak bisa dipisahkan , guru juga perlu memberikan banyak kesempatan bagi siswa untuk mendengar , menggunakan , dan membahas , istilah matematika dalam konteks yang nyata.

    BalasHapus
  3. Nama : Oktavia Ramadani
    NPM : 2386206086
    Kelas : 5D

    Izin bertanya pak dan teman “ semua , saya kepo apa alasan banyak anak itu mengalami kesulitan dalam penalaran proporsional meskipun mereka sudah belajar matematika di sekolah ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Nanda Vika Sari
      Npm: 2386206053
      Kelas: 5B PGSD

      izin menjawab pertanyaan dari Oktavia Ramadani, menurut sepengetahuan saya bisa terlihat banyak sekali anak-anak yang kesulitan dalam penalaran proporsional dikarenakan mereka belum benar-benar yang namanya memahami hubungan perbandingan, yang mereka ketahui mungkin cenderung seperti menghafal rumus tanpa mereka pahami konsepnya, dan juga mungkin jarang mendapatkan/diberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari mereka. Itu bisa jadi akibatnya, mereka sulit untuk melihat pola yang sebanding dalam berbagai situasi yang ada.

      Hapus
    2. Nama:bella ayu pusdita
      Kelas:5d
      Nim:2386206114
      Izin sedikit menjawab ya oktavia kalau setau saya ni Masalah kesulitan dalam penalaran proporsional pada anak, meskipun mereka sudah belajar matematika di sekolah, adalah isu yang kompleks dan sering terjadi. Hal ini disebabkan penalaran proporsional tidak hanya membutuhkan pengetahuan prosedural (rumus), tetapi juga memerlukan pergeseran kognitif yang mendalam dari pemikiran aditif ke pemikiran multiplikatif.mungkin ada banyak alasannya tapi yang aku tau ada 5, ada yang belum mencapai tahap operasi normal, kesalahan penggunaan strategi aditif, pengajaran yang terlalu prosedual, kurangnya koneksi dengan konteks nyata, dan konsep dasar yang belum kuat, jadu kesmpulannya itu kesulitan anak terletak pada kegagalan untuk beralih dari pemikiran aditif ke pemikiran multiplikatif dan pengajaran yang terlalu fokus pada prosedur cepat (seperti kali silang) tanpa membangun pemahaman konseptual yang mendalam tentang rasio dan kesetaraan.kalau salah tolong diperbaiki ya teman”🙏🏻🙏🏻🙏🏻

      Hapus
    3. Nama:Elisnawatie
      NPM:2386206069
      Kelas:5D

      Menurut saya Kesulitan anak dalam penalaran proporsional sering disebabkan oleh beberapa faktor utama: kurangnya pemahaman konsep dasar, keterbatasan kosakata matematika, kesulitan berpikir abstrak, metode pembelajaran yang terlalu prosedural, dan minimnya latihan dalam konteks dunia nyata. Masalah ini membuat anak cenderung menghafal rumus tanpa benar-benar memahami hubungan antar angka, sehingga mereka kesulitan menerapkan penalaran proporsional secara mendalam.

      Hapus
  4. Nama : Maria Ritna Tati
    NPM : 2386206009
    Kelas : V A PGSD

    Izin menanggapi ya pak,wahh pakai bahasa Inggris yak,setelah saya menerjemahkan ke Bahasa Indonesia menggunakan app terjemah,jadi materi ini membahas materi ini membahas tentang pentingnya bahasa proporsional dalam matematika, terutama untuk mengembangkan kemampuan penalaran anak-anak. Seringkali kita menganggap matematika hanya tentang angka dan rumus, tapi ternyata bahasa yang kita gunakan untuk menjelaskan konsep matematika juga sangat penting. Jika anak-anak tidak memahami bahasa yang digunakan, mereka akan kesulitan memahami konsep matematika itu sendiri.ini seperti mencoba memahami instruksi perakitan tanpa memahami bahasa yang digunakan dalam instruksi tersebut.
    Serta,bahasa proporsional adalah kunci untuk mengembangkan kemampuan penalaran anak-anak dalam matematika.dengan menggunakan bahasa yang tepat dan mudah dipahami, kita dapat membantu anak-anak memahami konsep-konsep matematika dengan lebih baik dan mengembangkan kemampuan penalaran mereka.ini seperti memberikan fondasi yang kuat bagi anak-anak untuk membangun pemahaman matematika mereka.

    BalasHapus
  5. Nama : Maria Ritna Tati
    NPM : 2386206009
    Kelas : V A PGSD

    Tambahan sedikit tentang materi ini,nah saya sangat setuju nih ada pada poin yang membahas tentang kemampuan bahasa anak-anak berhubungan dengan kemampuan matematika mereka.jika anak-anak memiliki kosakata yang kaya dan mampu memahami hubungan antara kata-kata, mereka akan lebih mudah memahami konsep-konsep matematika yang kompleks. ini seperti memiliki alat yang lengkap sebelum memulai pekerjaan,jadi pekerjaan akan lebih mudah dan efisien.serta juga nih dalam materi ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana cara meningkatkan kemampuan matematika anak-anak. dengan memperhatikan bahasa yang kita gunakan dalam menjelaskan konsep matematika, kita dapat membantu anak-anak mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam dan meningkatkan kemampuan matematika mereka secara keseluruhan.ini seperti memberikan kunci untuk membuka potensi matematika anak-anak.

    BalasHapus
  6. Nama:bella ayu pusdita
    Kelas:5d
    Nim:2286206114
    Izin sedikit memberi tanggapan saya sudsh terjemahkan materi diatas dan saya baca setelah saya baca saya sedikit mengerti bahwa secara keseluruhan artikel ini memberikan justifikasi kuat mengapa guru harus secara sadar mengintegrasikan pengajaran bahasa matematis (khususnya bahasa multiplikatif/rasio) dalam kelas mereka sebagai langkah kunci untuk mengatasi kesulitan siswa dalam penalaran proporsional.

    BalasHapus
  7. Nama:bella ayu pusdita
    Kelas:5d
    Nim:2386206114
    Saya juga mau tanya pak dari materi diatas yang membahas Proportional Language in Mathematics: A Key to Developing Early Reasoning Skills in Children sebagai calon guru nih saya masih bingung pak Bagaimana guru dapat secara efektif mengatasi kebingungan siswa yang disebabkan oleh ambiguitas kosakata (kata-kata dengan makna umum dan matematis, seperti "product," "mean," atau "table") tanpa menghambat perkembangan bahasa umum siswa?

    BalasHapus
  8. Wow bahasa inggris, setelah diterjemahkan materi ini menjelaskan tentang Penalaran proporsional, dimana penalaran proposional adalah bagian penting dari matematika. Agar penalaran ini bekerja dengan baik, seseorang perlu memahami bahasa dengan baik, terutama dalam situasi tertentu. Disini juga dijelaskan, NCTM (1998) menyatakan bahwa penalaran proporsional adalah tujuan penting dalam pendidikan matematika awal. Namun, penelitian tentang penalaran proporsional masih sedikit dibanding penelitian tentang hubungan bahasa dan matematika secara umum.

    BalasHapus
  9. Waktu membaca terjemahan materi ini, saya langsung teringat pengalaman saya sendiri ketika masih di sekolah. Misalnya, ketika guru bilang “dua kali lipat”, “perbandingan”, atau “rasio”, saya sering berhenti sejenak hanya untuk memahami maksud kata-katanya. Jadi, setelah membaca materi ini, saya merasa memang benar bahwa bahasa dan matematika tidak bisa dipisahkan. Menurut saya, materi ini menunjukkan bahwa belajar matematika itu bukan cuma soal angka, tetapi juga soal bahasa. Jadi, kemampuan bahasa ternyata punya peran besar dalam keberhasilan belajar matematika. Dan dari materi ini juga menekankan pentingnya peran guru dan orang tua dalam membantu mereka memahami bahasa matematika sejak awal dengan contoh sehari-hari yang sederhana.

    BalasHapus
  10. Nama:Elisnawatie
    Kelas:5D
    NPM:2386206069

    Wahh ternyata setelah saya translate saya jadi tahu kemampuan bahasa yang baik dan kosakata yang kaya sangat berperan dalam membantu anak memahami konsep matematika. Bahasa bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga alat berpikir yang mempermudah pemahaman konsep-konsep matematika yang kompleks. Dengan memperhatikan bahasa yang digunakan dalam pembelajaran, guru dapat meningkatkan pemahaman matematika anak, sehingga membuka potensi mereka secara optimal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama:Elisnawatie
      NPM:2386206069
      Kelas:5D

      Mengingat pentingnya hubungan antara kemampuan bahasa dan pemahaman matematika pada anak-anak, bagaimana seorang guru dapat merancang strategi pembelajaran yang tidak hanya memperkaya kosakata anak, tetapi juga secara efektif mengaitkan istilah-istilah bahasa dengan konsep matematika yang kompleks, sehingga anak-anak tidak hanya mampu menghitung atau menyelesaikan soal, tetapi juga benar-benar memahami makna dari konsep tersebut?

      Hapus
  11. Nama:Imelda Rizky Putri
    Npm:2386206024
    Kelas:5B

    Setelah saya membaca materi ini keren banget karena ngebantu anak mikir lebih logis sejak dini. Dan anak lebih gampang paham konsep jumlah, ukuran, sampai hubungan antar benda. Jadi bukan hanya hitung-hitungan tapi juga melatih cara mereka berpikir.

    BalasHapus
  12. Nama: Nur Sinta
    NPM: 2386206033
    Kelas: VB PGSD

    Materi ini membahas Bahasa Proporsional dalam matematika hal yang sering dianggap sepele yaitu bahasa yang digunakan guru saat mengejar matematika padahal dari bahasa ini lah dasar penalaran Proporsional anak mulai terbentuk sejak dini yaitu usia lima sampai tujuh tahun sudah bisa mulai berpikir perbandingan, maka dari itu sebagai guru penting dalam membedakan makna kata dalam bahasa sehari-hari. Penelitian menunjukkan bahwa kemampuan matematika anak berhubungan erat dengan kosa kata umum dan kosa kata matematika, mereka menemukan bahwa kosa kata matematika memberikan pengaruh yang lebih kuat terhadap kemampuan matematika anak selain itu menurut NCTM penalaran Proporsional menjadi tujun utama dalam pendidikan matematika anak usia dini. Cara guru menggunakan bahasa saat mengajar matematika sangat mempengaruhi kemampuan berpikir dan menentukan pemahaman siswa, maka sebaiknya bahasa yang digunakan sederhana, kontekstual dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. kesimpulannya materi ini mengajarkan kita bahwa perkembangan kemampuan berpikir matematika anak tidak hanya bergantung pada angka dan rumus, tetapi juga pada cara guru berkomunikasi jadi gunakanlah bahasa yang mudah dipahami anak-anak.

    BalasHapus
  13. Terima kasih bapak untuk materi yang ini tentang Penalaran Proporsional (Proportional Reasoning) ini penting banget karena ternyata kemampuan ini adalah dasar untuk banyak topik matematika lain yang lebih susah. Di materi disebutkan, penalaran ini jadi fondasi untuk aljabar, geometri, dan statistika. Kalau siswa dari awal sudah paham konsep perbandingan (rasio), mereka pasti lebih gampang mengerjakan soal yang berkaitan dengan perbandingan pecahan, atau bahkan skala di peta. Konsep seperti setengah, dua kali lipat, atau tiga kali yang ada di materi juga sangat relate dengan kehidupan sehari-hari. Ini membuktikan bahwa penalaran proporsional itu bukan cuma teori, tapi adalah akal sehat yang wajib dikuasai siswa.

    BalasHapus
  14. Dan juga materi bapak pads bagian yang membahas keterkaitan antara bahasa dan kemampuan matematika ini adalah yang paling menarik perhatian saya. Ternyata, penguasaan kosakata matematika yang spesifik itu lebih penting daripada kemampuan bahasa umum untuk memprediksi kemampuan berhitung siswa. Ini artinya, kita sebagai guru tidak boleh menganggap remeh bahasa. Kita harus memastikan siswa benar-benar tahu perbedaan antara istilah matematika seperti produk yang berarti hasil kali dan arti kata itu di bahasa sehari-hari. Kalau tidak, siswa bisa jadi bingung di matematika karena terjebak di arti kata. Jadi, mengajar matematika itu juga berarti mengajar bahasa matematika itu sendiri dengan baik dan benar.

    BalasHapus
  15. Materi bapak ini juga menjelaskan bahwa meskipun penalaran proporsional itu sangat penting, di materi disebutkan bahwa kemampuan ini masih sulit dikuasai oleh sebagian besar siswa di akhir sekolah dasar. Padahal, penelitian menunjukkan kemampuan berpikir proporsional ini bisa dikembangkan lebih cepat dari yang kita kira. Tantangannya adalah, bagaimana guru bisa menciptakan kegiatan belajar yang membuat siswa SD mampu berdiskusi dan berlogika tentang perbandingan. Kita harus sering mengenalkan konsep matematika seperti ' perimeter atau rasio menggunakan bahasa yang kaya di kelas. Saya rasa ini adalah PR besar kita agar siswa bisa menguasai dasar-dasar matematika dengan baik sebelum masuk ke jenjang yang lebih sulit

    BalasHapus
  16. Nama : Dita Ayu Safarila
    NPM : 2386206048
    Kelas : 5 C
    Nah setelah saya translate karna saya juga gak terlalu pintar bahasa inggris hehe.
    Materi ini menekankan pentingnya bahasa dalam mengembangkan kemampuan matematika awal anak,khusus nya penalaran proporsional.
    Dan materi ini menyimpulkan bahwa kemampuan berbahasa matematika adalah kunci utama agar anak anak bisa pintar berhitung khususnya memahami perbandingan. Nah kita sebagai calon guru wajib fokus mengajarkan kosakata matematika secara tepat dan jelas agar siswa tidak bingung antara istilah matematika dan bahasa sehari hari. Ini adalah cara kita membantu mereka menguasai konsep matematika yang sulit.

    BalasHapus
  17. Nama : Dita Ayu Safarila
    NPM : 2386206048
    Kelas : 5 C
    Izin bertanya pak.
    Tetapi juga saya bingung di bagian ini
    Bagaimana cara kita sebagai calon guru dalam praktik nyata d kelas untuk membedakan secara efektif antara makna istilah matematika dan makna umum sehari hari dari kata yang sama,agar siswa tidak bingung dan dapat menguasai penalaran proporsional dengan lebih baik,secara kami mahasiswa yang kedepannya menjadi calon guru,pegangan kami dari sekarang hehe?

    BalasHapus
  18. Nama : Aprilina Awing
    Kelas : 5D PGSD
    NPM : 2386206113

    Setelah saya menterjemahkan materi di atas ke dalam bahasa indonesia agar bisa memahami materi ini, terlihat jelas bahwa kemampuan memahami perbandingan atau proportional reasoning itu sebenarnya sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, bukan cuma untuk pelajaran matematika. Hal-hal sederhana seperti membagi makanan, mengikuti resep, atau menghitung “dua kali lebih banyak” sudah membutuhkan cara berpikir proporsional. Menariknya, kemampuan ini ternyata sudah mulai muncul sejak anak usia dini, bahkan sebelum mereka secara formal belajar matematika di sekolah.

    Namun, materi ini juga menegaskan kalau banyak anak masih kesulitan dalam memahami perbandingan, terutama karena mereka juga belum menguasai bahasa matematika yang tepat. Kata-kata seperti “setengah”, “dua kali lipat”, “rasio”, atau “perimeter” sebenarnya punya makna khusus di matematika, dan kalau siswa tidak paham bahasa tersebut, otomatis kemampuan matematikanya juga ikut terhambat. Kadang siswa bingung karena satu kata bisa punya arti berbeda dalam kehidupan sehari-hari dan dalam matematika misalnya kata “produk”.

    BalasHapus
  19. Nama : Aprilina Awing
    Kelas : 5D PGSD
    NPM : 2386206113

    Yang menarik dari materi ini juga adalah penelitian-penelitian yang disampaikan menunjukkan bahwa kemampuan berbahasa, terutama bahasa matematika, sangat berhubungan dengan kemampuan berhitung dan memahami konsep-konsep penting. Jadi, bukan cuma pengetahuan rumusnya yang penting, tapi bahasa yang dipakai untuk memahami rumus itu juga sangat menentukan.

    Materi ini seakan menunjukkan bahwa guru perlu memberi banyak perhatian pada mathematical language, bukan cuma langsung masuk ke hitung-hitungan. Dengan kata lain, sebelum anak bisa menyelesaikan soal perbandingan, mereka harus benar-benar paham dulu apa arti “dua kali lebih banyak”, “perbandingan 1:3”, atau “rasio a/b = c/d”.

    BalasHapus
  20. Nama : Aprilina Awing
    Kelas : 5D PGSD
    NPM : 2386206113

    Saya ijin bertanya pak dari materi di atas, Bagaimana cara guru memperkenalkan istilah matematika seperti “rasio”, “perbandingan”, atau “dua kali lipat” kepada anak usia dini agar mudah dipahami?
    Adakah metode atau strategi khusus untuk melatih proportional reasoning pada siswa yang masih menghadapi kesulitan bahasa?

    BalasHapus
  21. Nama : Andi Nurfika
    NPM : 2386206017
    Kelas : VB PGSD

    Setelah saya mentranslate materi di atas saya jadi tahu materi ini membahas kalau bahasa itu penting banget buat ngerti matematika. jadi bukan cuman hitungan-hitungan doang tapi gimana anak ngerti kata-kata juga. Pantas aja kadang anak bingung, karena istilah kayak setengah atau tiga kali lipat itu kelihatannya simpel, tapi maknanya lumayan dalam. Kasihan juga kalau ternyata banyak anak yang belum siap di bagian itu pas selesai dari jenjang sekolah dasar. Kayaknya guru dan orang tua memang perlu lebih sering biasain anak dengan istilah matematika dari kecil.

    BalasHapus
  22. Nama : Andi Nurfika
    NPM : 2386206017
    Kelas : VB PGSD

    Materi ini menarik ternyata bahasa tentang matematika itu lebih penting daripada bahasa umum buat nebak kemampuan berhitung anak. aku kira selama anak lancar ngomong, dia bakal gampang ngerti matematika, ternyata enggak gitu. Banyak anak yang ngerti cerita panjang, tapi mandek waktu ketemu istilah kayak rasio atau proporsi. Jadinya yang mereka susah juga pas belajar artikel ini jadi ingetin kalau matematika itu sebenarnya juga pelajaran bahasa

    BalasHapus
  23. Nama : Andi Nurfika
    NPM : 2386206017
    Kelas : VB PGSD

    Bagian soal proporsional reasoning itu juga bener banget. di kehidupan nyata kita sering banget ngitung perbandingan, cuman kadang nggak sadar kalau anak nggak ngerti konsep itu dari kecil pas gede bisa makin susah titik apalagi kalau di sekolah konsepnya diajarin tapi bahasanya nggak nyampe ke anak. Makanya menurutku penting banget ajarin anak dari awal dengan contoh-contoh simpel dekat sama kehidupan sehari-hari mereka.

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak