Banyak guru matematika di sekolah dasar merasakan hubungan yang kompleks terhadap pekerjaan mereka, terutama terkait penilaian. Guru membutuhkan data yang dapat mendukung proses pengajaran, namun sering kali merasa terjebak dalam rutinitas penilaian yang berlebihan. Hal ini menyebabkan banyak hal yang harus disaring, dan terkadang sulit untuk bekerja secara efisien. Ada cara untuk merampingkan proses ini agar lebih bermanfaat bagi pembelajaran siswa dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.
Melalui refleksi terhadap elemen-elemen pekerjaan yang dinilai, kami juga sering mendengar guru-guru mengungkapkan keinginan mereka untuk membantu siswa mengembangkan daya tahan belajar, mampu mengungkapkan pemikiran secara mandiri, dan mengatasi kekurangan waktu yang sering menjadi tantangan. Beberapa pertimbangan yang bisa menjadi langkah awal untuk menyempurnakan praktik pengajaran yang ada.
Pertimbangan Jumlah Pekerjaan
Pertimbangkan seberapa banyak pekerjaan yang Anda tugaskan kepada siswa. Guru sering kali dihadapkan pada dilema antara memberikan penilaian yang sesuai dan mempertimbangkan perspektif orang tua. Orang tua biasanya melihat nilai sebagai indikator penguasaan akademis anak mereka, yang mempengaruhi kekhawatiran mereka terhadap perkembangan anak. Hal ini mendorong beberapa guru untuk memberi siswa banyak tugas agar mereka tidak mendapat nilai rendah hanya karena satu soal tidak terjawab.
Namun, ini menimbulkan masalah, karena banyak alasan. Kita perlu menilai apa yang benar-benar kita anggap penting dan menyampaikan hal tersebut kepada siswa serta orang tua. Jika siswa melihat bahwa nilai mereka hanya bergantung pada jawaban yang benar, maka jawaban yang benar itu akan menjadi hal yang mereka anggap paling penting, begitu juga dengan pandangan orang tua.
Lalu, apa tujuan dari tugas tersebut? Tujuan utama bukan sekadar mendapatkan jawaban yang benar—meskipun kalkulator bisa menyelesaikan itu. Yang lebih penting adalah menciptakan siswa yang berpikir kritis dan fleksibel, yang dapat berpikir secara komputasional dan efisien. Untuk menjadi pembelajar yang siap menghadapi masa depan, siswa harus mampu mengomunikasikan dan merefleksikan pemikiran mereka dengan mendalam. Mereka harus dapat mengungkapkan ide yang ada dalam pikiran mereka dengan jelas, sehingga ketika menghadapi masalah yang kompleks, mereka tahu bagaimana menghadapinya dengan cara yang sistematis.
Jenis Pekerjaan yang Diberikan
Pertimbangkan jenis tugas yang Anda berikan kepada siswa. Mereka perlu mengkomunikasikan pemikiran mereka dengan baik, baik secara lisan maupun tulisan. Ini bukan hanya keterampilan yang digunakan oleh matematikawan yang hebat, tetapi juga keterampilan yang akan berguna bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Soal pilihan ganda, meskipun sering digunakan, tidak memungkinkan kita untuk melihat bagaimana proses berpikir siswa saat mereka memilih jawaban. Kita tidak tahu apakah mereka benar-benar memahami soal tersebut atau sekadar menebak. Pilihan jawaban yang terbatas ini menurunkan ketelitian penilaian dan ini menjadi alasan mengapa beberapa negara bagian menghindari penggunaan ujian pilihan ganda.
Dengan mengandalkan tipe penilaian ini, akan sangat sulit untuk menanggapi kebutuhan siswa secara akurat. Seperti yang dikatakan oleh Marilyn Burns, seorang pendidik matematika terkemuka, "Jawaban yang benar bisa menyembunyikan kebingungan, seperti halnya jawaban yang salah bisa menyembunyikan pemahaman." Siswa perlu menunjukkan penguasaan terhadap proses matematika dan bukan hanya sekadar hasil akhir atau perhitungan.
Parameter Penilaian yang Lebih Efektif
Untuk memahami pemikiran siswa secara lebih mendalam, berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
- Gunakan hanya dua atau tiga pertanyaan penting yang berfokus pada keterampilan yang harus dikuasai.
- Pilih pertanyaan dari standar yang relevan dan yang sudah diajarkan sebelumnya, sehingga siswa dapat berfokus pada penerapan keterampilan mereka.
- Berikan daftar periksa atau representasi yang jelas untuk mempermudah siswa dalam menyusun dan menyampaikan pemikiran mereka.
- Identifikasi kesalahpahaman umum dan gunakan data ini untuk mengelompokkan siswa dalam sesi bimbingan kelompok kecil.
- Latih keterampilan yang lebih rumit secara bertahap, agar siswa menguasainya dengan tepat.
Setelah terbiasa dengan sistem ini, siswa akan memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang ekspektasi, dan pemikiran mendalam akan menjadi kebiasaan mereka.
Pekerjaan yang Dinilai Sebagai Alat Penilaian
Pertimbangkan untuk menggunakan pekerjaan yang dinilai sebagai alat penilaian yang juga mendukung pengajaran kelompok kecil Anda. Dengan menghargai proses berpikir siswa, kita dapat dengan mudah mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahpahaman yang terjadi. Beberapa guru berpikir bahwa siswa perlu lebih banyak latihan soal untuk mengembangkan stamina mereka dalam ujian, namun memikirkan masalah secara mendalam juga dapat meningkatkan stamina tersebut.
Selain itu, Anda bisa memanfaatkan pekerjaan yang dinilai untuk berbagai tujuan lain, seperti mengumpulkan data dan memberikan instruksi kelompok kecil yang lebih tepat. Ini akan mengurangi kebutuhan akan penilaian lain, seperti tiket keluar atau penilaian harian lainnya.
Dengan melihat kesalahpahaman yang muncul, Anda dapat merancang kegiatan atau latihan khusus yang membantu siswa untuk mengatasi kesalahan tersebut. Kelompokkan siswa berdasarkan kebutuhan mereka atau gunakan alat bantu lain saat menilai pekerjaan mereka. Hasil dari sesi penilaian ini adalah kelompok siswa yang lebih terarah, yang akan bekerja bersama untuk waktu yang lebih lama, membantu perkembangan mereka secara lebih terstruktur.
Melakukan sedikit penyesuaian ini pada penilaian pekerjaan siswa memiliki banyak manfaat. Selain membantu siswa berkembang dan menunjukkan kemajuan yang lebih jelas, cara ini juga akan menciptakan komunikasi yang lebih konsisten antara guru, siswa, dan orang tua. Ini menghemat waktu guru, karena mereka dapat menilai lebih sedikit soal dengan lebih efektif. Selain itu, guru akan mendapatkan wawasan lebih mendalam tentang kemajuan siswa, dan siswa akan semakin mandiri dan terarah dalam proses belajar mereka, memperkuat kemampuan mereka dalam matematika.
Referensi

Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
BalasHapusKelas : VB PGSD
Npm : 2386206058
Izin menanggapi pak, menurut saya materi yang dijelaskan sangat baik Pak karena sebagai guru kita tidak hanya fokus pada penilaian tetapi juga perlu memperhatikan proses dan cara berpikir siswa. Hal ini penting Pak karena dengan cara ini kita mengajarkan siswa untuk memahami materi melalui proses berpikir bukan hanya sekedar mencari jawaban dan juga apabila kita terlalu banyak memberikan tugas murid akan berfokus mencari jawaban tersebut melalui internet yang pada akhirnya akan menghambat kemampuan mereka berpikir secara kritis. Materi ini juga mengajarkan bahwa pentingnya menyesuaikan penilaian dengan tujuan pembelajaran dan perkembangan siswa. Tujuan ini juga untuk meningkatkan pembelajaran efektivitas di sekolah khususnya dalam mata pelajaran matematika. 🙏
Nama:Elisnawatie
BalasHapusKelas:V D
NPM:2386206069
Izin menambakan pak penilaian harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan perkembangan siswa. Artinya, asesmen bukan hanya alat mengukur kemampuan pak tetapi juga bagian dari proses belajar itu sendiri. contohnya dalam matematika, hal ini sangat penting karena matematika tidak hanya tentang jawaban benar, tetapi juga tentang cara siswa menalar, mencoba strategi, dan menjelaskan pemikirannya.
Dengan cara seperti ini, guru dapat menciptakan pembelajaran yang lebih efektif, bermakna, dan berpusat pada siswa, sehingga tujuan pendidikan tidak hanya menghasilkan nilai tinggi, tetapi juga melahirkan generasi yang mampu berpikir kritis dan reflektif.