Mengajarkan Anak Sekolah Dasar dalam Menenangkan Diri: Membantu Siswa Tetap Tenang Saat di Kelas


Perasaan meluap-luap yang terkadang terasa luar biasa sering kali sulit ditangani, terutama bagi anak-anak usia dini. Banyak siswa tentunya pernah menghadapi tantangan berat, seperti kehilangan, kesedihan, keterasingan, hingga ketidakamanan akan kebutuhan dasar. Pengaruhnya pada kehidupan sekolah masih terasa hingga kini.

Namun, menghadapi emosi yang besar (meluap) di kelas bukanlah hal baru. Siswa di usia prasekolah hingga kelas awal sering datang dengan antusiasme besar, tetapi juga membawa kecemasan, kekhawatiran, dan frustrasi mereka. Jika tidak dikelola, perasaan ini dapat memengaruhi suasana kelas dalam hitungan menit.

Lalu, bagaimana cara kita membantu siswa merasa aman, nyaman, dan terhubung di sekolah? Apa saja keterampilan yang dapat kita ajarkan agar mereka belajar menenangkan diri, sehingga fokus akademis dapat tercapai? Woerkom (2023) memberikan tips untuk para pendidik sebagai berikut:

1. Mulailah dengan Mengatur Diri Anda

Sebagai guru yang merupakan penentu suasana (thermostat) di kelas, bukan sekadar pencatat suhu (thermometer). Ketika keadaan mulai memanas, cobalah teknik grounding sederhana seperti merasakan kaki menyentuh lantai, menarik napas panjang, atau menggunakan afirmasi positif seperti, "Saya bisa melewati ini." Penelitian menunjukkan bahwa berbicara kepada diri sendiri secara positif dapat membantu mengurangi respons stres.

Sebagai guru juga dapat membagikan praktik ini dengan siswa. Misalnya, ketika kita merasa kewalahan, ajak siswa bersama-sama mencoba teknik pernapasan lima jari (atau bintang laut). Dengan menunjukkan cara Anda menenangkan diri, Anda memberi contoh nyata bahwa mengelola emosi adalah keterampilan yang dapat dipelajari.

2. Perkenalkan Latihan Kesadaran (Mindfulness)

Cobalah memulai hari dengan latihan pernapasan sederhana, seperti napas bintang laut, pelangi, atau ular. Latihan ini membantu siswa memusatkan diri dan belajar menenangkan pikiran mereka.

Beberapa guru juga menambahkan gerakan mindfulness ke dalam rutinitas harian mereka. Dengan terus berlatih, siswa akan lebih mudah menggunakan teknik ini saat menghadapi situasi sulit.

3. Gunakan "Masa Tenang" yang Kreatif

Praktik "masa tenang" adalah cara yang menyenangkan untuk membantu siswa kembali fokus. Salah satu contoh adalah metode seorang guru, di mana ia menangkupkan tangan dan mengatakan bahwa ia “menemukan masa tenang.” Siswa yang penasaran akan menyesuaikan sikap mereka untuk "mencari masa tenang" juga. Teknik ini sederhana, namun efektif untuk mengembalikan suasana kelas.

4. Ciptakan Lingkungan Kelas yang Menenangkan

Lingkungan fisik dapat memengaruhi suasana hati. Pertimbangkan untuk memutar musik yang lembut atau menggunakan pencahayaan alami. Jika memungkinkan, tambahkan elemen seperti minyak esensial dengan aroma menenangkan untuk menciptakan ruang yang nyaman.

5. Buat Sudut Kedamaian di Kelas

Sudut kedamaian adalah tempat di mana siswa dapat berlatih teknik menenangkan diri. Libatkan siswa dalam mendesain area ini dengan karya seni atau alat-alat seperti boneka, buku tentang emosi, atau toples glitter. Pastikan sudut ini dilihat sebagai alat untuk membantu, bukan hukuman, sehingga siswa merasa nyaman menggunakannya.


6. Kembangkan Keterampilan Sosial dan Emosional

Pembelajaran Sosial dan Emosional (Social and Emotional Learning/SEL) adalah kunci untuk membantu siswa memahami dan mengelola emosi mereka. Diskusi kelompok dapat menjadi cara efektif untuk melatih siswa berbagi perasaan, mendengarkan teman, dan memecahkan konflik secara konstruktif.

Siswa yang belajar keterampilan ini di kelas akan mampu menggunakannya dalam situasi nyata, baik saat mereka menghadapi konflik maupun saat membantu teman yang sedang kesulitan.


  Mengajarkan anak mengelola emosi besar membutuhkan waktu dan usaha. Kita mulai dari langkah kecil, evaluasi apa yang berhasil, dan sesuaikan pendekatan Anda. Dengan kesabaran dan konsistensi, kita akan melihat perubahan positif tidak hanya pada siswa, tetapi juga pada suasana kelas secara keseluruhan. Setiap langkah kecil menuju pengelolaan emosi yang lebih baik adalah investasi besar bagi masa depan anak-anak kita.

12 Komentar

  1. Nama : Andi Nurfika
    NPM : 2386206017
    Kelas : VB PGSD

    izin menanggapi pak
    ya tentu saja untuk membuat kita membuat anak tenang bisa di mulai dari diri kita sebagai guru, jika guru tidak tenang bisa berdampak ke ketenangan anak. semua harus di mulai dari guru dengan memberikan Susana tenang di kelas setelah kita bisa merasa tenang baru kita bisa mengarahkan anak murid agar mereka juga tenang. seperti saat mulai berisik coba kita beri tahu dulu dengan perlahan agar mereka bisa juga tenang dengan sendirinya. jangan langsung menggunakan amarah untuk menenangkan siswa. karna biasanya terkadang siswa lebih suka di beri tahu perlahan tanpa langsung di teriaki. jika mereka sudah susah untuk di tenangkan coba alihkan perhatian nya ke guru seperti dengan ice breaking atau dengan permainan menyenangkan lainnya. tapi beri mereka amanah setelah permainan mereka harus duduk tenang lagi dan fokus lagi ke pelajaran yang di berikan. jika murid tenang maka guru juga senang

    BalasHapus
  2. Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
    Npm: 2386206058
    Kelas: VB PGSD

    Izin menanggapi pak, menurut saya dengan tips diatas sangat bagus karena dapat membantu siswa dalam mengelola perasaan dan fokus mereka dalam pembelajaran. Dengan ini juga membantu siswa merasa lebih nyaman dan juga dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Sebagai guru ataupun calon guru tips ini sangat bagus kita gunakan untuk memastikan bahwa siswa kita bisa merasa nyaman dan dihargai saat belajar di kelas bersama 🙏

    BalasHapus
  3. Nama: Margaretha Elintia
    Kelas: 5C PGSD
    Npm: 2386206055

    izin bertanya ya pak, setelah saya membaca isi dari materi di atas apakah ada tips khusus lain tentang cara mengenali perbedaan antara siswa yang hanya bersemangat atau aktif di kelas dan siswa yang benar-benar sedang emosi besar, sebelum menerapkan teknik menenangkan diri di kelas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
      Npm : 2386206058
      Kelas : VB PGSD

      Izin menjawab yah margaretha Elintia. Menurut saya, sesuai dengan isi materi di atas di mana guru perlu memahami kondisi emosional setiap siswa sebelum menerapkan strategi di kelas. Cara mengenali siswa yang kehilangan semangat bisa dilihat dari siswa menunjukkan kurang berpartisipasi, tampak lesu dan juga tidak fokus, berbeda dengan siswa yang sedang mengalami emosi besar biasanya siswa tersebut memperlihatkan rekasi seperti gelisah, marah dan juga susah untuk diarahkan. Perbedaan ini penting bagi guru agar dapat menentukan pendekatan yang cocok dan tepat. Dengan kemampuan mengenali dan merespons kondisi emosional siswa secara tepat, guru tidak hanya menciptakan suasana kelas yang tenang tetapi juga menumbuhkan keterampilan sosial yang menjadi dasar penting bagi pembelajaran yang bermakna🙏🏻

      Hapus
  4. Nama : Nabilah Aqli Rahman
    NPM : 2386206125
    Kelas : 5D PGSD

    Setelah membaca blog Bapak kali ini, saya jadi tau betapa pentingnya kita sebagai guru buat lebih peka sama perasaan anak-anak di kelas. Kadang mereka marah, sedih atau gelisah tapi engga tau gimana cara nenangin diri mereka sendiri. Nah, di sini peran guru jadi penting banget. Tulisan Bapak kali ini kasih ide-ide seru yang bisa kita semua coba nanti kalau sudah jadi guru (aamiin), kayak bikin "pokok tenang" di kelas, ngajarin napas dalam, dan lain sebagainya tadi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Nabilah Aqli Rahman
      NPM : 2386206125
      Kelas : 5D PGSD

      Intinya, belajar engga cuma soal angka dan huruf, tapi juga soal hati dan perasaan yang tenang. Kalau anak (dan guru juga) merasa aman dan nyaman, belajar pun pasti jauh lebih menyenangkan. Guru bukan cuman pengajar, tapi juga teman yang mengerti dan peduli. Tuh jadi guru tuh keren bangettt kan 🥹❤

      Hapus
    2. Nama : Nabilah Aqli Rahman
      NPM : 2386206125
      Kelas : 5D PGSD

      Ini juga sebagai pengingat lembut buat kita calon guru kalau anak-anak di kelas itu bukan cuman murid, tapi juga manusia kecil yang sedang belajar buat mengenali dan menata perasaannya. Mereka belum sepenuhnya tau gimana cara menghadapi dan mengontrol perasaan yang timbul di dalam diri mereka. Tips yang di sampaikan Pak Nurdin di blog beliau ini sederhana—tapi sangat bermakna. Pokoknya, guru diajak buat jadi pendamping emosi, bukan sedekedar pengajar. Dengan suasana kelas yang suportif, anak-anak bisa belajar dengan hati yang lebih ringan dan pikiran jadi lebih fokus deh.

      Karena belajar itu bukan cuma soal otak, tapi juga soal rasa..

      Hapus
  5. Nama:Elisnawatie
    Kelas:VD pgsd
    NPM:2386206068

    Mulailah dengan mengatur diri anda

    Saya akan menerapkan prinsip ini terlebih dahulu pak Sebagai calon guru, saya menyadari bahwa jika saya ikut terbawa emosi, suasana akan semakin tidak terkendali. Saya akan mencoba menenangkan diri terlebih dahulu dengan menarik napas panjang dan menanamkan afirmasi positif dalam hati, “Saya bisa mengatasi ini dengan tenang.” Setelah saya merasa lebih tenang, saya akan mengajak siswa untuk bersama-sama melakukan teknik pernapasan lima jari. Hasilnya, suasana kelas menjadi lebih kondusif, dan siswa tampak lebih siap untuk kembali belajar dengan fokus. Dari tips yang bapa sampaikan membuat saya sadar bahwa mengatur diri sendiri adalah langkah pertama yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif dan penuh kendali emosi😁

    BalasHapus
  6. Nama : Oktavia Ramadani
    Npm : 2386206086
    Kelas : 5D

    Materi Ini sangat bermanfaat sih pak bagi guru sekolah dasar atau sebagai calon guru sekolah dasar , karena pentingnya menyoroti dan membantu siswa untuk menenangkan diri dan mengelola emosi mereka di kelas , sering sekali guru tu lebih berfokus pada aspek akademis saja padahal keberhasilan belajar juga sangat dipengaruhi oleh kesetabilan emosional pada anak , saya sangat setuju dengan guru itu terlebih dahulu mampu mengatur dirinya sebelum mengajar siswanya itu untuk mengelola emosinya , guru yang tenang dan sabar itu akan menjadi contoh yang nyata bagi anak - anak , ya cenderung akan meniru prilaku orang dewasa di sekitarnya , latihan seperti mindfulness , masa tenang kreatif dan sudut kedamaian ini sangat menarik karena dapat memberikan cara konkret dan sederhana yang bisa di terapkan di kelas tanpa memerlukan alat yang khusus , nah selain itu pendekatan ini tidak hanya membantu siswa saat mereka sedang marah atau juga sedang gelisah , tetapi juga membutuhkan kesadaran diri dan empati sejak dini .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Oktavia Ramadani
      Npm : 2386206086
      Kelas : 5D

      Izin menambahkan sedikit pak , bahwa proses belajar mengelola emosi itu membutuhkan waktu dan konsisten , tidak ada hasil yang instan tetapi harus ada perubahan kecil yang terus dilakukan akan berdampak yang sangat besar pada suasana kelas dan kesehatan siswa , memang benar guru itu sangat mulia kelak saya ingin menjadi guru yang penyabar dan bisa mengontrol emosi saya secara perlahan karena saya kadang orangnya emosian hehehehehe🤩

      Hapus
  7. Nama: Andi Nurfika
    NPM : 2386206017
    Kelas : VB PGSD

    Saya ingin cerita sedikit yang yaitu ada keponakan saya yang tidak ingin masuk sekolah dia bisa dibilang malas untuk bersekolah. anak ini baru saja masuk SD tahun 2025 ini dia sudah ada sekitar 1 bulan tidak ingin bersekolah awal mulanya jika dia diantar ke sekolah dia tidak mau masuk setelah sampai di gerbang sekolah, masalah selanjutnya di hari kelanjutannya dia tidak ingin sekolah lagi tetapi tidak tahu apa yang dia rasakan sehingga dia tidak ingin bersekolah sampai dengan sekarang jika anak tersebut ditanya dia pasti menangis tanpa menjelaskan apapun, sudah beberapa kali dibujuk dengan cara apapun tetapi tetap saja dia tidak ingin turun bersekolah. jika ditanya ingin pindah sekolah atau tidak dia menjawab tidak jadi apa solusi bagi anak tersebut agar mau turun sekolah lagi? dan kira-kira apa yang anak ini permasalahkan sehingga dia tidak mau turun sekolah apakah bisa dari kecemasannya kekhawatirannya atau dia frustasi dalam menghadapi dunia sekolah dasar? mohon bantuan jawaban ataupun solusi dari bapak teman-teman🙏🏻

    BalasHapus
  8. Nama: Stevani
    NPM: (2386206045)
    Kelas: V C PGSD
    Kembali membahas tentang mengajarkan Dan ketenangan ga ada habis" yaa soal ini Kita Terus belajarrr, di sinilah peran guru jadi penting bukan buat nyuruh Diam! atau Jangan nangis, tapi ngajak mereka kenal sama emosinya sendiri. Misalnya, dengan ajak tarik napas bareng, kasih waktu hening sebentar, atau sediakan sudut tenang di kelas. Hal-hal kecil kayak gitu ternyata bisa bikin anak merasa dihargai dan belajar mengelola dirinya. Buat aku, ini bukan soal bikin anak tenang demi kelas tertib, tapi ngajarin mereka keterampilan hidup yang bakal kepake terus sampai besar.

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak