Menggunakan suara adalah salah satu alat terpenting dalam manajemen kelas. Guru menyampaikan informasi melalui instruksi langsung, memeriksa pemahaman siswa dengan bertanya, mengatur transisi antar kegiatan, dan juga mengarahkan perilaku dengan menegur atau memberikan instruksi. Alat ini sangat fleksibel, membutuhkan perubahan nada sesuai kondisi kelas, dan bagi banyak guru, ini adalah keterampilan yang disempurnakan melalui pengalaman bertahun-tahun.
Studi tahun 2022 oleh para peneliti dari University of Essex dan University of Reading mengungkapkan bahwa nada suara guru dapat memengaruhi budaya kelas. Mereka menganalisis respons siswa sekolah dasar terhadap instruksi kelas seperti “Saatnya tenang” atau “Duduklah, kita akan mulai pelajaran” yang disampaikan dengan nada mengendalikan, netral, atau mendukung. Walaupun kata-katanya sama, variasi nada berdampak pada aspek-aspek seperti rasa memiliki, otonomi, dan kenyamanan siswa, hingga keinginan mereka untuk membagikan informasi pribadi terkait minat atau kesulitan akademis.
Para peneliti menemukan bahwa nada mengendalikan dapat mengurangi rasa kompetensi siswa, sementara nada mendukung meningkatkan keterhubungan mereka dengan guru. Nada otoriter dapat menghalangi siswa untuk berbagi informasi penting, termasuk pengalaman bullying atau kesulitan pribadi, sehingga menghambat hubungan kepercayaan yang penting dalam pembelajaran.
Namun, menjaga nada suara yang tepat di kelas bukanlah hal mudah, terutama di lingkungan yang dinamis. Mengatur intonasi, volume, dan tempo bicara dengan cermat bisa membantu meningkatkan perilaku positif, mendukung pembelajaran, dan membangun lingkungan yang nyaman.
Nada suara yang berubah menjadi lebih tinggi atau lebih cepat sering kali menjadi sinyal bahwa situasi mulai tidak terkendali dan dapat memicu stres di antara siswa. Emosi guru juga memengaruhi siswa; ketika guru menunjukkan ketertarikan pada materi, siswa cenderung lebih terlibat dan terhindar dari perilaku negatif. Sebaliknya, jika guru bereaksi berlebihan atau terlalu kaku, suasana kelas bisa berubah menjadi tidak nyaman.
Mengembangkan sikap tenang dan penuh empati dalam situasi kelas yang dinamis memerlukan latihan. Membayangkan skenario kelas yang mungkin terjadi dan memikirkan respon yang tepat dapat membantu mengurangi tekanan. Mengutamakan hubungan dengan siswa juga penting untuk menciptakan suasana yang mendukung.
Manajemen kelas melalui suara membutuhkan keseimbangan. Nada yang terlalu keras atau terlalu lunak tidak selalu efektif. Guru harus menemukan keseimbangan antara harapan yang tinggi dan pendekatan yang penuh perhatian. Guru seperti Kristine Napper menyarankan pendekatan yang mengutamakan hubungan, di mana siswa merasa dihargai tetapi tetap dituntut untuk berperan aktif dalam pembelajaran.
Ketika siswa menunjukkan perilaku yang tidak sesuai, anggaplah itu sebagai kesempatan untuk mencari tahu apa yang menyebabkan gangguan. Tanyakan apakah mereka mencoba mendapatkan perhatian atau merasa bosan. Dengan pendekatan ini, guru bisa menetapkan ekspektasi tinggi sembari memahami kebutuhan siswa.
Kadang-kadang, perlu untuk menggunakan nada tegas, namun ini harus dilakukan dengan hati-hati. Guru yang mampu mengatur suara secara tenang dan mantap dapat membantu siswa merasa aman. Selain suara, ekspresi wajah dan bahasa tubuh juga memengaruhi suasana kelas. Kontak mata, senyum, dan gerakan yang hangat dapat membantu mengurangi jarak psikologis antara guru dan siswa, meningkatkan rasa percaya.
Komunikasi tulisan juga mencerminkan nada. Instruksi tertulis seperti chat, email atau pesan daring lainnya yang terlalu singkat bisa disalahartikan sebagai tidak ramah atau dingin. Sebaiknya, berikan sentuhan pribadi dalam setiap pesan kepada siswa. Dengan menunjukkan perhatian dan dukungan, guru dapat membangun suasana yang lebih nyaman dan mendorong siswa untuk merasa didukung dan tidak ragu untuk mencari bantuan.
Referensi
Youki Terada. 2023. How Tone of Voice Shapes Your Classroom Culture.

Nama:Elisnawatie
BalasHapusKelas:VD
NPM:2386206069
Izin menambahkan pak Nada suara guru memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk suasana kelas dan memengaruhi hubungan antara guru dan siswa. Meskipun kata-kata yang digunakan sama, perbedaan nada dapat membuat siswa merasa dihargai atau justru tertekan. Nada yang mendukung dan penuh empati mampu menumbuhkan rasa nyaman, keterhubungan, serta motivasi belajar siswa. Sebaliknya, nada yang terlalu mengendalikan atau otoriter dapat menurunkan rasa percaya diri siswa dan membuat mereka enggan berpartisipasi aktif. Karena itu, menjaga nada suara yang tenang, konsisten, dan positif memang menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan produktif.
Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
BalasHapusNpm : 2386206058
Kelas: VB PGSD
Izin menanggapi Pak, Tanggapan saya mengenai materi di atas adalah mengajarkan agar sebagai guru tidak hanya mengandalkan kata-kata tetapi juga agar mengelola kelas dengan baik sebagai guru kita juga perlu memberhentikan suara. Karena dengan ini dapat meningkatkan keterhubungan siswa dengan guru. Namun penggunaan suara juga harus diperhatikan karena penggunaan suara yang tepat bisa menjadi alat yang penting dalam menciptakan suasana belajar yang baik. Karena hal tersebut tidak mudah terutama di lingkungan yang dinamis. Maka dari itu sebaiknya berikan sentuhan pribadi dalam setiap pesan kepada siswa. Dengan menunjukkan perhatian dan dukungan.
Izin memperbaiki kata di atas pak ( memperhatikan suara ) 🙏
HapusNama : Isdiana Susilowati Ibrahim
BalasHapusNpm :2386206058
Kelas : 5B PGSD
Izin bertanya Pak, Bagaimana strategi yang akan guru lakukan saat menjaga kestabilan nada saat guru tersebut sudah lelah atau saat kelas berisik🙏
Nama: Maya Apriyani
HapusNpm: 2386206013
kelas: V.A
Izin menjawab pertanyaan dari saudari isdiana.
Menurut pendapat saya cara yang guru dapat dilakukan untuk menjaga kestabilan nada pada saat sudah lelah atau saat kelas sedang berisik.
1. Sebagai pendidik kita harus dapat mengontrol diri kita, agar tidak mudah terpancing dengan suasana hati kita dan suasana kelas.
2. Bukan dari seberapa keras suara kita untuk dapat didengar oleh siswa, tapi apabila kelas mulai berisik cobalah Berhenti sejenak dan berdiam pastinya siswa akan mengalihkan perhatian mereka kepada kita.
Menurut pendapat saya hal ini yang dapat guru lakukan terima kasih.
Nama:Elisnawatie
HapusNPM:2386206069
Kelas:5D
Haloo isdiana Menurut aku ada beberapa strategi yang bisa guru lakukan untuk menjaga kestabilan nada bicara walaupun sudah lelah atau kelas sedang berisik sebagai pendidik kita bisa melakukan beberapa cara seperti:
1. Tarik napas dulu sebelum bicara
2. Gunakan sinyal non-verbal
3. Dekati siswa yang berisik
4.Berikan jeda sejenak
5. Gunakan nada suara yang konsisten
6. Buat kesepakatan kelas
7. Kelola energi sendiri
Jadii menjaga nada bicara itu bukan hanya soal suara, tetapi juga cara mengelola situasi kelas dan mengendalikan diri sendiri. Jika guru tetap tenang, suasana kelas pun bisa ikut tenang.
Nama : Nabilah Aqli Rahman
BalasHapusNPM : 2386206125
Kelas : 5D PGSD
Kalau boleh jujur Pak waktu saya baca artikel ini saya sedikit senyum-senyum sendiri. Soalnya saya langsung keinget pengalaman ngajarin anak-anak di bimbel. Ternyata, intonasi suara tuh ngaruh banget yaa. Waktu saya pakai nada yang ceria dan antusias, anak tuh jadi lebih semangat dan berani menjawab.
Tapi kalau saya ngomong datar atau terlalu serius, suasana belajarnya jadi langsung kaku. Kalau saya analogikan, intonasi suara tuh kaya remote hehehe. Bisa bikin suasana belajar jadi makin hidup atau malah bikin makin tegang.
Nama : Nabilah Aqli Rahman
HapusNPM : 2386206125
Kelas : 5D PGSD
Saya akhirnya pelan-pelan belajar gimana cara pakai nada suara yang pas. Misalnya, kalau kelihatannya anak mulai lelah, saya turunin nada jadi lebih tenang. Tapi kalau lagi sesi latihan soal, saya sedikit naikkan nada jadi lebih tegas dan semangat.
Menurut saya, anak-anak jadi lebih fokus dan merasa didampingi dengan suara yang tenang. Bukan dihakimi dengan intonasi yang tinggi.
Nama : Nabilah Aqli Rahman
HapusNPM : 2386206125
Kelas : 5D PGSD
Saya punya pengalaman lain juga.
Waktu saya diamanahi jadi pemateri di organisasi, saya juga merasakan hal yang sama. Kalau saya buka materi dengan nada hangat dan energik, peserta pasti langsung nyambung dan ga kalah antusias.
Tapi kalau saya terlalu formal dari awal, mereka jadi pasif. Intonasi yang fleksibel bikin suasana jadi lebih cair, dan peserta jadi lebih berani sharing. Rasanya jadi ada komunikasi dua arah. Rasanya kita kayak lagi ngobrol. Bukan lagi "dikasih materi".
Nama : Nabilah Aqli Rahman
HapusNPM : 2386206125
Kelas : 5D PGSD
Ohh iyaa, intonasi itu juga bisa jadi alat untuk membentuk budaya kelas jadi lebih positif loh. Nada yang ramah bisa bikin anak merasa aman, naa yang tegas bisa membangun pribadi yang disiplin, dan nada yang antusias bisa bikin nularin semangat belajar.
Kita sebagai calon pendidik perlu mempersiapkan diri sekecil mengatur intonasi suara, karena suara kita bukan cuman menyampaikan isi, tapi juga suasana hati dan nilai-nilai yang kita bawa.
Nama : Nabilah Aqli Rahman
BalasHapusNPM : 2386206125
Kelas : 5D PGSD
Saya jadi penasaran, ada ga yaa strategi khusus yang bisa dilatih untuk mengembangkan intonasi suara supaya lebih konsisten?
Karena kadang, saat capek atau grogi, nada suara kita bisa berubah tanpa sadar. Kira-kira, gimana yaa cara menjaga intonasi suara supaya tetap konsisten?
Mungkin teman-teman ada yang bisa bantu jawab?
Nama: Maya Apriyani
HapusNpm: 2386206013
Kelas: V.A
Di sini Saya ingin menjawab pertanyaan dari saudari Nabila yang di mana pertanyaannya Ada nggak ya strategi khusus yang bisa dilatih untuk mengembangkan intonasi suara supaya lebih konsisten karena kadang saat kita capek atau grogi nada suara bisa berubah tanpa sadar kira-kira Gimana ya cara menjaga intonasi suara supaya tetap konsisten?
Menurut pendapat saya di sini yang dimaksud bukanlah dalam arti suara kita yang berubah-rubah tetapi Bagaimana cara kita mengontrol nada suara kita pada saat kita merasa lelah kita merasa terpancing emosi kita merasa grogi itulah yang dimaksudkan.
Menurut saya adapun beberapa cara yang dapat kita lakukan agar kita dapat mengontrol nada suara kita pada saat kita berada di situasi-situasi itu.
1. Berarti pernapasan kita pada saat kita ingin memulai melakukan pembelajaran.
2. Pada saat kita mulai merasa emosi grogi sebaiknya kita menarik nafas, dan berhenti sebentar agar kita dapat mengatur emosi kita ataupun grogi kita.
3. Kemudian pada saat kita gugup cobalah untuk tenang dengan berbicara stabil tidak terlalu cepat
Itulah hal-hal yang dapat kita lakukan menurut saya.
Terima kasih
Nama : Oktavia Ramadani
BalasHapusNpm : 2386206086
Kelas : 5D
Menurut saya , materi ini sangat menarik dan sangat relevan untuk guru yang ada di sekolah dasar , memang benar nada suara guru memiliki pengaruh yang besar terhadap suasana kelas , bukan hanya kata - kata yang penting , tetapi , bagaimana guru mengucapkannya dan dapat merasa apakah siswa ini aman, dia hargai dan nyaman untuk belajar ?
Menggunakan suara memang salah satu alat terpenting dalam manajemen kelas, ada peneliti yang mengatakan bahwa nada suara guru itu dapat mempengaruhi budaya kelas , kadang intonasi guru yang seperti marah itu membuat suasana kelas berasa ini pelajaran yang seram dan membuat kelas ga nyaman sih , atau sebutannya guru yang killer , saya duluuu saat masih di SD gitu mendengar guru saya yang nada nya keras saya merasa takut setiap pelajaran beliau karena saya bakal merasa ini pelajaran yang seram , pelajaran yang sulit dan bahkan saya jadi merasa takut turun sekolah karena ketemu guru yang saya ngerasa galak karena nada suaranya itu .
Menjaga nada suara yang tepat di kelas bukanlah hal yang mudah memang terutama di lingkungan yang dinamis ini , gimana kita mengatur intonasi , volume , dan tempo bicara dengan cermat bisa membantu meningkatkan prilaku yang positif, mendukung pembelajaran , dan membangun lingkungan yang nyaman .
Nama : Oktavia Ramadani
HapusNpm : 2386206086
Kelas : 5D
Izin menambahkan Ketika siswa menunjukkan perilaku yang tidak sesuai anggaplah itu sebagai kesempatan untuk mencari tahu apa yang menyebabkan gangguan mereka , tanyakan apakah mereka mencoba mendapatkan perhatian atau merasa bosan , dengan pendekatan ini , guru bisa menetapkan ekspektasi tinggi sambil memahami kebutuhan siswa , kadang - kadang perlu menggunakan nada yang tegas , namun ini harus dilakukan dengan cara yang hati - hati. , guru yang mampu mengatur suara secara tenang juga dapat membantu siswa akan merasa lebih aman , selain suara ekspresi wajah dan bahasa tubuh itu juga bisa mempengaruhi suasa kelas . Kontak mata , senyum , dan gerakan yang hangat dapat membantu mengurangi jarak psikologi antara guru dan siswa , dan meningkatkan rasa percaya .
Nama: Maya Apriyani
BalasHapusNpm: 2386206013
Kelas: V.A
Ternyata menjadi seorang guru profesi yang tidak mudah yang di mana bukan hanya menuntut pada pengetahuan saja Tetapi bagaimana caranya seorang guru itu memberikan kenyamanan kepada siswanya.
Pada bacaan ini menjelaskan bagaimana intonasi nada suara itu berpengaruh terhadap aktivitas pembelajaran siswa, yang di mana intonasi nada guru pada saat mengajar itu harus disesuaikan dengan kondisi peserta didik ataupun kondisi yang sedang terjadi di dalam kelas, tidak selamanya apabila kita berkata tegas itu siswa akan merasa tenang namun sebaliknya siswa akan ketakutan. Sebagai seorang guru kita harus mengetahui pada saat apa kita berbicara dengan nada lembut pada saat apa kita berbicara dengan nada tegas dengan volume yang besar volume yang kecil dan tempo yang cepat tempo yang lambat itu semua akan berpengaruh terhadap pembelajaran dan lingkungan. Kemudian bukan hanya dari suara kita melainkan dari ekspresi wajah kita apabila pada saat kita belajar suasana wajah kita seperti burung marah itu kan juga akan berpengaruh terhadap siswa kita siswa kita akan merasa ketakutan dan merasa tidak semangat, tapi apabila kita mengajar dengan senyum dengan kontak mata yang sesuai pasti siswa akan merasa lebih akrab dengan kita dan mereka akan lebih percaya diri. Kemudian bukan hanya komunikasi kita di kelas yang menjadi cerminan nada kita melainkan Salah satunya yaitu seperti kita mengirim email ataupun pesan Apabila pesan itu terlalu singkat mungkin bisa disalah artikan kita itu tidak ramah. Tapi dengan adanya kita melakukan pendekatan kepada siswa memberikan dukungan dan membangun suasana kelas yang nyaman tentunya siswa akan merasa lebih dekat dengan kita. Jadi menurut saya guru ini merupakan salah satu profesi hebat
Nama:Elisnawatie
HapusNPM:2386206069
Kelas:5D
Wahh Saya sangat setuju dengan pendapat Maya pak ,Apa yang Maya sampaikan sangat relevan dengan peran seorang guru saat ini. Menjadi guru bukan hanya soal menguasai pengetahuan, tetapi bagaimana memberikan rasa nyaman kepada siswa. Intonasi suara, ekspresi wajah, hingga cara kita berkomunikasi di kelas maupun di luar kelas seperti melalui pesan atau email, semuanya berpengaruh terhadap kondisi emosional siswa. Guru yang mampu mengelola nada bicara dan ekspresi dengan baik akan menciptakan suasana belajar yang aman, menyenangkan, serta membuat siswa lebih percaya diri dan termotivasi. Karena itu, saya sepakat bahwa guru adalah profesi hebat yang tidak hanya mengajar, tetapi juga membangun hubungan positif dengan peserta didik.
Nama: Nanda Vika Sari
BalasHapusNpm: 2386206053
Kelas 5B PGSD
Jadi setelah saya baca pada materi diatas, materi ini menyoroti/membahas salah satu aspek/bagian yang sering kali dianggap sepele dalam proses pembelajaran, yaitu intonasi dan nada suara guru. Padahal sebagaimana dijelaskan, cara guru berbicara dapat membentuk budaya kelas yang mendukung rasa aman, percaya dan keterlibatan siswa. Selain itu, materi ini juga menegaskan pentingnya keseimbangan dalam penggunaan nada suara, guru tidak hanya harus tegas, namun juga hangat dan manusiawi.
Nama : Juliana Dai
HapusNPM : 2386206029
Kelas : V,B
Komentar Nanda ini benar-benar menangkap inti dari materi kita. Nanda benar bahwa intonasi suara sering dianggap sepele, padahal cara guru berbicara itu punya peran besar dalam membentuk budaya kelas yang mendukung rasa aman dan bikin siswa mau terlibat. Materi ini memang menekankan perlunya keseimbangan dalam nada suara. Guru memang kadang perlu nada yang tegas, tapi itu harus dilakukan dengan hati-hati. Yang lebih penting, nada guru harus hangat, suportif, dan manusiawi, supaya murid merasa dihargai dan punya rasa memiliki di kelas. Jadi, intonasi yang baik adalah kombinasi dari harapan yang tinggi dan pendekatan yang penuh perhatian.
Nama: Nanda Vika Sari
BalasHapusNpm: 2386206053
Kelas: 5B PGSD
Izin menanggapi pak, setelah saya membaca materi ini menurut saya materi ini sangat menarik karena pada materi ini menyinggung/menyampaikan mengenai komunikasi nonverbal lain, seperti ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan juga bahasa dalam pesan tertulis. Menunjukkan pemahaman yang menyeluruh mengenai komunikasi guru, bahwa nada, ekspresi, dan kata-kata semuanya berkontribusi terhadap persepsi siswa tentang guru dan kelasnya.
Nama : Juliana Dai
HapusNPM : 2386206029
Kelas : V,B
Komentar Nanda ini memperluas wawasan kita tentang komunikasi guru. Nanda benar kalau materi ini membahas komunikasi non-verbal selain suara. Guru yang mampu mengatur suara secara tenang dan mantap, ditambah dengan ekspresi wajah, kontak mata, senyum, dan gerakan yang hangat, bisa membantu mengurangi jarak psikologis antara guru dan siswa. Ini menunjukkan bahwa nada tidak hanya tercermin dari apa yang didengar, tapi juga dari apa yang dilihat. Selain itu, Nanda juga menyoroti poin penting tentang komunikasi tertulis. Instruksi singkat seperti chat atau email bisa disalahartikan sebagai tidak ramah atau dingin. Jadi, memang betul bahwa segala bentuk komunikasi guru, suara, ekspresi, dan tulisan semuanya berkontribusi pada persepsi siswa terhadap guru dan budaya kelas secara keseluruhan.
Nama : Andi Nurfika
BalasHapusNPM : 2386206017
Kelas : VB PGSD
Saya setuju banget kalau nada suara guru itu penting saat di kelas. Kadang guru yang ngomong nya lembut bikin suasana kelas jadi nyaman dan tidak terasa tegang. Tetapi kalau guru ngomong dengan suara yang lebih besar siswa jadi takut bahkan sampai ada yang malas mendengarkan, pembelajaran jadi membosankan. Guru juga harus tau penempatan kapan harus tegas dan kapan harusnya lembut kepada siswa agar suasana kelas tetap kondusif. Jdi tuh intinya cara ngomong guru bisa bikin suasana kelas saat belajar jadi enk atau malah jadi tegang
Nama : Andi Nurfika
BalasHapusNPM : 2386206017
Kelas : VB PGSD
Dari yang saya baca di atas penelitian dari university of Assex dan university of reading menunjukkan betapa berpengaruh nya besar suara terhadap motivasi hubungan antara siswa dengan guru.nada yang lebih mendukung dapat menumbuhkan rasa percaya diri keterikatan emosional siswa terhadap gurunya. Sebaliknya, nada yang mengontrol atau keras justru bisa membuat kelas menjadi kurang menarik dan kurang menyenangkan. Jadi sebagai guru penting untuk menyadari bagaimana intonasi nada bicara mereka di dengar oleh siswa agar siswa merasa nyaman. Pelatihan dan refleksi diri bisa membantu guru menjaga keseimbangan nada yang positif.
Nama : Andi Nurfika
BalasHapusNPM : 2386206017
Kelas : VB PGSD
Izin bertanya, apakah ada pelatihan khusus untuk mengatasi permasalah intonasi suara ataupun pengontrolan suara pada saat berada di kelas. Atau apa saja teknik yang dapat di lakukan agar tetap bisa mengontrol intonasi nada sesuai suasana kelas??
Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
HapusNpm : 2386206058
Kelas : 5B PGSD
Halo Fika, izin menjawab. Menurut saya, kalau berbicara tentang pelatihan khusus, guru itu bisa ikut kegiatan seperti pelatihan public speaking atau pelatihan olah vokal yang diadakan oleh kampus maupun dinas pendidikan. Di sana guru bisa belajar cara memakai suara dengan benar ketika mengajar di kelas. Selain ikut pelatihan, guru juga bisa latihan sendiri. Misalnya dengan membiasakan diri menarik dan mengatur napas dulu sebelum berbicara, lalu mengontrol seberapa keras dan bagaimana nada suaranya. Saat menjelaskan materi, guru bisa menggunakan suara yang lembut , sedangkan ketika menegur siswa cukup memakai suara yang tegas tetapi tidak membentak. Guru juga sebaiknya berusaha tenang supaya emosi tidak memengaruhi nada suaranya. Kalau hal-hal ini dilakukan secara terus-menerus, guru akan lebih mudah mengatur intonasi suaranya dan suasana kelas pun bisa tetap nyaman serta kondusif untuk belajar.🙏
Nama: Nur Sinta
BalasHapusNPM: 2386206033
Kelas: 5B PGSD
Izin menanggapi pak...
materi ini menjelaskan bahwa intonasi suara itu berpengaruh besar terhadap suasana kelas dan respon siswa saat mengajar di kelas maka dari itu sebagai seorang guru kita perlu menjaga intonasi, volume dan tempo bicara saat mengajar di kelas ataupun saat berkomunikasi dengan siswa. Kita perlu mengembangkan sikap tenang dan empati yang tinggi saat mengajar di kelas agar menciptakan suasana kelas yang positif, meningkatkan komunikasi antara guru dan siswa serta membangun kenyamanan kelas
Nama : Juliana Dai
HapusNPM : 2386206029
Kelas : V,B
Komentar Sinta ini menguatkan inti dari seluruh materi. Nur Sinta benar sekali, intonasi suara itu berpengaruh besar pada suasana kelas dan respons siswa saat belajar. Materi ini berulang kali menekankan bahwa guru perlu menjaga intonasi, volume, dan tempo bicara karena ini bisa meningkatkan perilaku positif, mendukung pembelajaran, dan membangun lingkungan yang nyaman di kelas. Poin Sinta tentang pentingnya mengembangkan sikap tenang dan empati juga senada dengan materi yang menyarankan guru untuk mengutamakan hubungan dengan siswa untuk menciptakan suasana yang mendukung. Guru yang mampu mengatur suaranya secara tenang dan mantap bisa membantu siswa merasa aman dan nyaman, sehingga komunikasi di kelas jadi lebih baik.
Nama : Dita Ayu Safarila
BalasHapusKelas : 5 C
NPM : 2386206048
bener banget nada suara guru adalah pondasi bagi kemanaan emosional di kelas. lingkungan belajar yang tenang dan suportif yang di ciptakan oleh intonasi guru adalah syarat utama agar strategi akademik lain dapat berfungsi maksimal pada kesehatan dan perkembangan anak-anak di kelas.
Nama : Juliana Dai
HapusNPM : 2386206029
Kelas : V,B
Pendapat Dita tentang nada suara sebagai pondasi bagi keamanan emosional kelas itu sangat mendalam dan tepat. Materi kita juga sepakat kalau lingkungan belajar yang tenang dan suportif adalah kunci, dan ini semua dimulai dari suara guru. Studi bahkan menunjukkan bahwa nada suara yang mendukung itu bisa meningkatkan keterhubungan siswa dengan guru, lho. Sebaliknya, kalau nadanya mengendalikan atau otoriter, itu bisa mengurangi rasa kompetensi siswa dan menghambat mereka untuk berbagi informasi penting, termasuk kesulitan akademis atau pengalaman bullying. Jadi, betul kata Dita, sebelum strategi akademik lain berjalan maksimal, guru harus bisa menciptakan suasana nyaman lewat intonasi suara agar siswa merasa didukung dan tidak ragu mencari bantuan.
Nama : Dita Ayu Safarila
BalasHapusNPM : 2386206048
Kelas : 5 C
tapi izinkan saya memberi sedikit pertanyaan.
misalnya intonasi guru yang tenang sangat penting,bagaimana seorang guru bisa melatih dirinya sendiri untuk selalu mempertahankan nada suara yang mendukung dan empati,terutama saat menghadapi situasi kelas yang sulit,ribut atau anak anak berkelahi dan tingkah laku siswa lainnya yang buat memancing emosi dan membuat setres?
Nama:bella ayu pusdita
HapusKelas:5d
Nim:2386206114
Izin menjwab pertanyaan dari dita Seorang guru dapat melatih dirinya untuk mempertahankan nada suara yang suportif dan empatik melalui kombinasi strategi Persiapan (Proaktif) dan Aksi (Reaktif/Saat Ini). Dengan konsisten menerapkan strategi proaktif dan reaktif ini, seorang guru dapat membangun otot emosional untuk ketenangan, memastikan bahwa nada suara mereka selalu menjadi alat untuk membangun budaya kelas, bukan alat yang merusak hubungan.
Nama:Elisnawatie
HapusNPM:2386206069
Kelas:5D
Izin menjawab pertanyaan dari Dita menurut aku ya dengan cara menjaga nada suara yang tenang dan empati adalah keterampilan penting bagi guru, terutama dalam situasi kelas yang sulit. Guru harus mampu mengatur emosi, menggunakan jeda, mengontrol ekspresi wajah, dan mendekati siswa dengan cara yang positif. Dengan latihan dan kesadaran diri yang terus-menerus, guru dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman, menghargai siswa, namun tetap menunjukkan batasan perilaku yang jelas.
Nama:bella ayu pusdita
BalasHapusKelas:5d
Nim:2386206114
Izin menanggapi materi diatas pak Saya sepenuhnya yakin bahwa nada suara guru adalah komponen yang sering diabaikan namun sangat berdampak dalam pedagogi dan manajemen kelas. guru harus secara sadar dan strategis mengelola nada suara, volume, dan tempo mereka untuk menciptakan budaya kelas yang suportif, aman, dan berorientasi pada hubungan, yang pada akhirnya akan meningkatkan keterlibatan dan pembelajaran siswa.
Nama:bella ayu pusdita
BalasHapusKelas:5d
Nim:2386206114
Izin bertanya juga pak Dalam situasi di mana guru perlu menegur perilaku siswa yang mengganggu secara privat, strategi nada suara dan komunikasi non-verbal apa yang paling efektif dapat digunakan untuk mempertahankan 'nada yang mendukung' sehingga siswa merasa dihargai namun tetap memahami adanya batas perilaku yang jelas?
Nama:Elisnawatie
HapusNPM:2386206069
Kelas:5D
Izin menjawab ya Bella jadi menurut saya, ketika guru perlu menegur perilaku siswa secara privat, guru harus tetap menjaga nada yang mendukung supaya siswa merasa dihargai tetapi tetap memahami batasan yang ada. Beberapa strategi yang efektif yaitu:
1. Gunakan nada suara yang tenang dan lembut
2. Berbicara dengan jarak dekat namun tidak mengintimidasi
3. Gunakan kontak mata yang hangat
4. Mulai dengan penguatan positif
5. Sampaikan teguran secara jelas dan singkat
6. Gunakan bahasa tubuh yang terbuka
7. Ajak siswa mencari solusi bersama
Kesimpulannya, menegur siswa secara privat bukan untuk mempermalukan, tetapi untuk membantu mereka belajar memahami batas perilaku. Dengan nada yang mendukung dan komunikasi non-verbal yang positif, siswa akan merasa dihargai dan lebih mudah memperbaiki diri.
Nama:Imelda Rizky Putri
BalasHapusNpm:2386206024
Kelas:5B
Pada materi ini sangat penting bagi guru atau pendidik mengelola atau membentuk intonasi suara dengan intonasi yang hangat jelas dan penuh energi jika buruk menggunakan intonasi bicara yang lembut jelas dan bersemangat murid akan merasa lebih fokus bersemangat dan membuat pembelajaran terasa hidup.
Nama : Juliana Dai
HapusNPM : 2386206029
Kelas : V,B
Pendapat Imelda ini sangat cocok dengan inti materi kita! Guru memang perlu banget mengelola intonasi suara agar hangat, jelas, dan penuh energi. Intonasi yang lembut, jelas, dan bersemangat itu memang bikin murid jadi lebih fokus dan membuat pelajaran terasa hidup, karena ini membantu mengurangi jarak psikologis antara guru dan siswa, sehingga meningkatkan rasa percaya diri murid. Materi ini juga bilang kalau nada suara yang berubah jadi lebih tinggi atau lebih cepat sering jadi sinyal suasana mulai tidak terkendali dan bisa memicu stres. Jadi, menjaga nada suara tetap tenang dan mantap seperti yang disarankan materi, itu kunci untuk bikin murid merasa aman dan membuat proses pembelajaran jadi lebih efektif.
Nama: Margaretha Elintia
BalasHapusKelas: 5C PGSD
Npm: 2386206055
Ternyata menjadi guru itu tidak hanya soal menyampaikan materi ya, saya sadar kalau nada suara kita sangat menentukan apakah anak-anak merasa nyaman, didengarkan, dan bersemangat untuk belajar, intinya adalah selalu mendukung, penuh empati, dan membangun hubungan yang baik lewat cara kita berbicara.
Nama: Rosidah
HapusNpm: 2386206034
Kelas: 5B (PGSD)
Izin menanggapi ya kak margaretha, saya setuju sekali dengan pendapat kakak.
Dari materi ini saya jadi semakin paham bahwa nada suara tidak hanya mempengaruhi kenyamanan siswa, tetapi juga membentuk budaya kelas secara keseluruhan. Nah ada hal baru yang saya pelajari kak, yaitu bahwa ternyata nada suara itu punya beberapa variasi bisa bersifat mendukung, netral, atau bahkan terlalu mengendalikan. Idam setiap variasi itu memiliki dampak yang berbeda bagi siswsiswa, misalnya nada yang mendukung bisa membuat siswa lebih percaya diri dan berani bertanya. Sedangkan nada yang terlalu mengendalikan justru bisa membuat mereka merasa tertekan dan akhirnya memilih diam.
Semoga tanggapan saya bisa bermanfaat untuk kakak dan teman-teman lainnya 😊
Nama: Rosidah
BalasHapusNpm: 2386206034
Kelas: 5B (PGSD)
Menurut saya, kemampuan mengatur nada suara, itu seperti skill yang perlu terus dilatih. Sama seperti kita belajar sabar saat menghadapi adik yang rewel, semakin sering dilatih sabar dengan berbicara dengan nada tenang dan lembut. lama-lama kita terbiasa mengelola emosi diri sendiri. Hal seperti ini sangat berpengaruh saat kita berada dikelas nanti.
Jadi dengan nada yang tepat, budaya kelas bisa terbentuk pelan-pelan tanpa harus marah-marah. Bukan hanya itu nada suara guru juga bisa memperngaruhi hubungan antara guru dan siswa agar lebih hangat.
Nama : Juliana Dai
HapusNPM : 2386206029
Kelas : V,B
Pendapat Rosidah ini tepat banget karena intonasi suara memang dianggap skill yang perlu diasah terus, sama seperti belajar sabar menghadapi situasi sulit. Materi kita menguatkan ini, bilang kalau kemampuan mengelola suara dari mengatur intonasi, volume, sampai tempo bicara bisa banget membantu membentuk budaya kelas yang positif secara perlahan. Nada suara yang tenang dan mantap itu bikin siswa merasa aman, dan itu kunci buat bikin hubungan guru-siswa jadi lebih hangat dan percaya. Bahkan, guru seperti Kristine Napper menyarankan pendekatan yang mengutamakan hubungan ini. Jadi, betul kata Rosidah, dengan nada yang tepat, budaya kelas yang nyaman bisa tercipta tanpa harus marah-marah, karena fokusnya adalah memahami kebutuhan siswa dan bukan cuma mengendalikan.
Nama: Yormatiana Datu Limbong
BalasHapusKelas : 5C
Npm : 2386206082
izin menanggapi pak,menurut saya materinya cukup menarik dan bermanfaat, terutama untuk guru atau siapa saja yang sering berbicara di depan banyak orang. Kadang kita tidak sadar kalau cara bicara kita itu punya pengaruh besar dalam menyampaikan pesan. Dengan intonasi yang tepat dan jelas pesan yang kita sampaikan bisa lebih mudah dipahami dan pendengar juga jadi nggak bosan. Saya juga setuju kalau intonasi bisa dilatih intinya, intonasi bukan cuma soal keras atau pelan, tapi soal ekspresi dan makna.
Nama : Juliana Dai
HapusNPM : 2386206029
Kelas : V,B
Komentar Yormatiana ini benar banget. Intonasi itu bukan cuma urusan keras atau pelan, tapi soal ekspresi dan makna. Materi kita tadi juga bilang kalau mengatur intonasi, volume, dan tempo bicara itu bisa meningkatkan perilaku positif dan bikin lingkungan belajar jadi nyaman. Intinya, suara guru itu alat paling penting buat manajemen kelas. Bayangin kalau nadanya terlalu datar atau terlalu kaku, itu malah bikin suasana kelas jadi tidak nyaman. Jadi, seperti kata Yormatiana, dengan intonasi yang pas dan jelas, pesan yang disampaikan pasti lebih gampang dicerna dan bikin murid enggak cepat bosan. Itu juga yang bikin kita bisa mengurangi jarak psikologis antara guru dan siswa.
Nama: Yormatiana Datu Limbong
BalasHapusKelas : 5C
Npm : 2386206082
izin menanggapi pak, Apakah kemampuan menggunakan intonasi nada suara itu bisa dilatih semua orang atau hanya orang yang sudah terbiasa berbicara saja? Ada orang yang pembawaannya memang datar,nah mereka bisa berkembang jika dilatih atau tetap akan sulit?
Nama : Juliana Dai
HapusNPM : 2386206029
Kelas : V,B
Saya coba bantu jawab pertanyaannya ya. Jadi bisa banget. Materi kita menyebutkan kalau menggunakan suara adalah keterampilan yang bisa disempurnakan lewat pengalaman bertahun-tahun. Ini artinya, meskipun ada orang yang pembawaannya memang datar, mereka tetap bisa berkembang asal mau latihan. Kuncinya ada di latihan dan refleksi. Guru itu perlu membayangkan skenario kelas yang mungkin terjadi dan mikirin respons yang paling tepat, termasuk nada suara, buat mengurangi tekanan. Selain itu, belajar bersikap tenang dan punya empati dalam situasi dinamis itu juga perlu dilatih. Jadi, enggak ada kata terlambat buat mengasah intonasi, karena ini adalah alat fleksibel yang harus berubah sesuai kondisi kelas.
Nama : Juliana Dai
BalasHapusNPM : 2386206029
Kelas : V,B
Menurut saya, materi tentang bagaimana nada suara guru memengaruhi suasana kelas ini penting banget dan pas dengan kondisi pendidikan kita sekarang. Intinya, cara guru bicara entah itu nadanya terdengar mengontrol, biasa aja, atau mendukung ternyata punya dampak besar, bahkan lebih dari sekadar kata-katanya. Nada suara yang mendukung itu bikin murid merasa dihargai, jadi lebih berani ikut kegiatan, dan lebih nyaman cerita masalah pribadi atau kesulitan belajar. Sebaliknya, kalau guru pakai nada yang terkesan otoriter, murid bisa minder dan takut buat terbuka, bahkan untuk lapor soal bullying atau masalah serius lainnya. Makanya, materi ini mengingatkan kita kalau mengajar itu butuh keseimbangan antara punya harapan tinggi ke murid supaya mereka aktif tapi juga tetap harus perhatian dan empati.
Pendekatan ini benar-benar nyambung dengan tren pendidikan masa kini, apalagi di Indonesia yang lagi fokus ke Kurikulum Merdeka dan pentingnya kesehatan mental siswa. Kalau guru bisa mengatur intonasi biar terdengar tenang dan bikin nyaman, itu sama saja sedang menciptakan suasana kelas yang aman dan suportif. Intinya, nada suara yang tepat adalah alat utama untuk membangun hubungan kepercayaan. Selain suara, materi ini juga kasih tahu kalau bahasa tubuh, senyum, dan bahkan cara menulis pesan jangan terlalu singkat, itu juga perlu diperhatikan biar murid merasa didukung dan berani bertanya atau minta bantuan. Jadi, keterampilan ini bukan cuma soal teknis mengajar, tapi soal peduli dan membangun budaya positif di sekolah.
Nama : Juliana Dai
BalasHapusNPM : 2386206029
Kelas : V,B
Materi ini juga mengingatkan kita bahwa mengelola suara di kelas adalah keterampilan yang dinamis dan butuh dilatih bertahun-tahun, bukan sekadar bakat alami. Guru harus punya kesiapan mental untuk tetap tenang dan penuh empati meskipun situasi kelas sedang kacau atau ada tingkah laku siswa yang tidak sesuai. Kita diajak melihat perilaku nakal siswa sebagai kode atau kesempatan untuk mencari tahu akar masalahnya (mungkin mereka bosan atau butuh perhatian), alih-alih langsung marah dengan nada tinggi. Selain itu, poin tentang komunikasi tertulis juga penting, karena di era digital ini, instruksi lewat chat atau email yang terlalu singkat dan kaku bisa disalahartikan sebagai ketidakramahan; jadi, sentuhan pribadi dalam pesan digital juga jadi bagian penting dari manajemen nada suara secara keseluruhan.
Nama : Naida Dwi Nur Herlianawati
BalasHapusKelas : 5 B
Npm : 2386206042
setuju pakk, suara guru itu alat manajemen kelas yang sangat kuat, di mana nada bicara yang tenang, mendukung, dan penuh empati jauh lebih penting daripada kata-kata yang diucapkan, karena nada tersebut secara langsung membangun kepercayaan, membuat siswa merasa aman dan dihargai, serta mendorong keterlibatan belajar yang positif. Oleh karena itu, guru perlu melatih diri untuk menjaga intonasi, volume, dan tempo bicara agar tetap stabil, sambil juga menggunakan ekspresi wajah dan bahasa tubuh yang hangat untuk menciptakan suasana kelas yang nyaman, sehingga siswa tidak ragu mencari bantuan atau berbagi informasi penting.
NAMA : KORNELIA SUMIATY
BalasHapusNPM : 2386206059
KELAS : 5B PGSD
menurut saya, suara itu sebenarnya senjata utama guru di kelas. Lewat suara, guru ngasih instruksi, ngecek pemahaman, ngatur perpindahan kegiatan, sampai menegur kalau ada perilaku yang kurang pas. Tapi cara kita mengucapkan sesuatu—bukan cuma apa yang kita ucapkan—bisa ngubah suasana kelas secara keseluruhan. suara guru berpengaruh besar ke rasa nyaman, percaya diri, dan keterhubungan siswa. Instruksi yang sama, kalau disampaikan dengan nada mengendalikan, bikin siswa merasa kurang kompeten dan kurang berani terbuka. Tapi kalau nadanya suportif, mereka jadi lebih nyaman dan lebih mau berbagi, bahkan soal hal pribadi kayak kesulitan belajar atau pengalaman nggak enak di sekolah.