Sebagai guru, mampukah Anda menjawab pertanyaan berikut untuk setiap siswa di kelas Anda?
- Siapa di kelas Anda yang gemar membaca?
- Apa buku favorit mereka sejak kelas tiga?
- Apakah semua siswa Anda membaca sesuai tingkat kelas mereka?
- Kapan terakhir kali setiap siswa membaca buku yang tidak ditugaskan?
Bagi guru yang mengajar siswa tingkat lanjut, menjawab pertanyaan-pertanyaan ini bisa menjadi tantangan. Hal ini disebabkan karena seringkali kurangnya perhatian terhadap kebiasaan membaca mandiri siswa yang lebih tua. Meskipun tugas membaca diberikan, eksplorasi mandiri sering kali terabaikan.
Situasi ini memunculkan dua pertanyaan penting:
- Mengapa membaca mandiri kurang menjadi fokus pada siswa yang lebih besar?
- Apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat dan keterlibatan mereka dalam membangun keterampilan literasi?
Kathy Y. Stovall (2023) memberikan saran sebagai berikut
Sebagai seorang guru yang bertanggung jawab atas pembelajaran, pastinya pernah menghadapi kekhawatiran besar terkait literasi siswa. Beberapa siswa tidak pernah mencoba membaca buku sejak kelas dua, beberapa lainnya kesulitan membaca sesuai tingkat kelas, sementara ada yang benar-benar kehilangan semangat untuk belajar membaca.
Guru menyadari perlunya pendekatan berbeda untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa dan menumbuhkan kecintaan terhadap membaca. Di awal tahun ajaran, saya mengamati kurangnya minat siswa terhadap membaca, serta kelemahan mereka dalam kosakata dan pengetahuan dasar.
Langkah Awal: Pendekatan Personal
Sebagai solusi, guru merancang rencana literasi yang dimulai dengan berbicara langsung kepada siswa. Selama enam minggu kedua tahun ajaran, dua hari dalam seminggu seorang guru menggunakan untuk mewawancarai 24 siswa, mempelajari minat mereka, dan memahami pandangan mereka tentang membaca.
Percakapan Berorientasi Literasi
Memilih beberapa siswa secara acak untuk diajak berbincang. Percakapan ini berlangsung sekitar lima hingga tujuh menit, dimulai dengan pertanyaan ringan seperti:
- "Apa yang kamu sukai?"
- "Apa kegiatan favoritmu?"
- "Buku apa yang terakhir kamu baca?"
Jika mereka menjawab tidak menyukai membaca, saya mendalami alasan di baliknya. Dari sini, untuk mencatat buku yang sesuai dengan minat siswa untuk kemudian dipilihkan.
Mencari dan Memberikan Buku
Setelah berbincang, guru menghabiskan waktu di perpustakaan untuk memilihkan buku sesuai dengan minat setiap siswa. Dua buku literasi awal (setara kelas satu hingga tiga) selalu disertakan untuk membangun kepercayaan diri mereka. Siswa yang membaca di bawah tingkat kelas sering kali merasa membaca melelahkan, sehingga pemilihan buku dengan tingkat kesulitan rendah menjadi strategi utama.
Buku-buku yang dipilih kemudian dikirimkan ke kelas masing-masing, lengkap dengan nama siswa dan topik yang sesuai. Siswa diminta membaca setidaknya satu buku dan memberikan laporan lisan kepada guru.
Hasil Awal
nantinya ada siswa dapat menghubungkan cerita dalam bukunya dengan pengalaman pribadi, seperti minat olahraga dan terapi manajemen emosi. Setelah laporan lisan, guru memberikan penghargaan/stempel membaca dengan stiker sebagai motivasi tambahan.
Menerapkan Strategi di Seluruh Sekolah
Berikut langkah-langkah yang dapat diadaptasi:
Siapkan Kelompok Buku:
- Kumpulkan minimal lima kelompok buku dengan beragam topik dan tingkat membaca.
- Pastikan setiap kelompok memiliki variasi yang menarik bagi siswa.
Diskusi Buku:
- Bagilah siswa ke dalam kelompok kecil.
- Gunakan daftar periksa untuk membantu siswa membahas buku.
- Minta mereka membaca sinopsis untuk mengenal buku dan penulisnya.
Pilih Buku Favorit:
- Setelah diskusi, minta setiap siswa memilih lima buku yang menarik.
- Pajang 15-20 buku terpilih di tempat strategis di kelas.
Kunjungan Perpustakaan:
- Jadwalkan kunjungan rutin ke perpustakaan agar siswa dapat memilih buku baru.
- Dorong mereka memilih setidaknya dua buku literasi awal.
Perpustakaan Pribadi:
- Berikan siswa kotak kecil yang bisa dihias untuk menyimpan buku pilihan mereka.
Laporan Buku Lisan:
- Jadwalkan laporan lisan secara berkala dengan rubrik penilaian yang jelas.
- Setelah laporan, dorong siswa untuk membaca buku literasi awal kepada siswa kelas bawah, menciptakan rasa percaya diri dan menjadi panutan.
Meningkatkan minat membaca pada siswa yang lebih besar membutuhkan pendekatan kreatif dan personal. Strategi seperti wawancara, pemilihan buku yang tepat, dan penguatan melalui laporan lisan dapat membantu siswa menemukan kembali kegembiraan membaca. Dengan langkah-langkah ini, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung literasi untuk semua siswa.
Referensi

Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
BalasHapusNpm: 2386206058
Kelas : VB PGSD
Izin menanggapi pak, pada materi di atas membahas tentang penting nya pendekatan dan literasi dalam meningkatkan kemampuan siswa. Guru dapat melakukan pendekatan kepada siswa dengan cara menanyakan mengenai minat dan apa yang siswa sukai. Dengan ini guru dapat mengetahui langkah awal agar siswa dapat menyukai literasi membaca ini. Apabila siswa merasa senang mereka akan mengaitkan cerita tersebut dengan kehidupan mereka sehari-hari. Dengy menggunakan strategi di atas ini sangat membantu guru dalam menciptakan pembelajaran yang lingkungan belajar yang menyenangkan dan menumbuhkan minat membaca siswa.
Saya ingin bertanya pak, bagaimana cara seorang guru atau calon guru untuk memastikan bahwa pendekatan pendekatan personal dapat dilakukan secara konsisten, terutama di kelas tinggi dengn jumlah siswa yang banyak kususnya di sekolah dasar? 🙏
Nama:Elisnawatie
BalasHapusKelas:VD
NPM:2386206069
Pendekatan personal yang dilakukan guru menunjukkan strategi yang relevan dan efektif dalam menumbuhkan minat baca, meningkatkan motivasi belajar, serta memperkuat kemampuan dasar membaca dan memahami teks pak Selain itu, kegiatan seperti wawancara, pemilihan buku sesuai minat, dan pemberian kesempatan untuk berbagi hasil bacaan, mencerminkan penerapan pembelajaran literasi kontekstual dan humanis, yang berorientasi pada pengembangan karakter dan kecintaan terhadap membaca
Nama:Elisnawatie
BalasHapusKelas:VD
NPM:2386206069
Izin bertanya pak
Saya kan calon guru nih pak Bagaimana caranya saya menyesuaikan pilihan buku dengan minat dan kemampuan membaca setiap siswa saya nanti?
Nama: Maya Apriyani
HapusNpm: 2386206013
Kelas: V.A
Izin menanggapi pertanyaan dari Kak elisnawatie. Menurut saya ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk dapat menyesuaikan pemilihan buku dengan minat siswa dan kemampuan membaca setiap siswa.
Yang pertama sama seperti yang dikatakan pada bacaan kita harus memahami minat setiap siswa Apakah siswa ini suka membaca ataupun siswa ini sering membaca tentang buku apa, dengan begitu sebagai calon guru kita dapat mengetahui hal yang menarik bagi setiap siswa.
Yang kedua untuk mengetahui kemampuan membaca setiap siswa mungkin pada awal pembelajaran kita dapat melakukan tes agar kita tu mengetahui kemampuan membaca siswa ini sampai di mana.
Setelah itu yang ketiga kita sebagai guru tidak boleh memaksa keinginan siswa misalnya siswa ingin membaca buku tentang hewan tapi kita memaksa mereka tu membaca buku tentang petualangan itu tidak boleh dipaksakan mereka memiliki kebebasan untuk memilih apa yang mereka sukai. terima kasih
Nama: Maya Apriyani
BalasHapusNpm: 2386206013
Kelas: V.A
Dari bacaan di atas ini mengajarkan kita bagaimana untuk meningkatkan minat literasi kepada siswa, bahwa untuk meningkatkan minat membaca siswa itu terdapat melalui beberapa cara yang pertama guru itu melakukan pendekatan kepada siswa melalui interaksi komunikasi. Guru pertama-tama Harus melihat Apakah siswa ini suka membaca atau tidak, kemudian jika siswa ini tidak suka membaca guru bisa menanyakan apa sih hal yang mereka sukai, Kemudian dari situ apabila guru sudah menemukan Apa hal yang mereka sukai kemudian guru mencari buku-buku yang sesuai dengan minat mereka, mereka pasti akan suka karena buku itu berkaitan dengan mungkin Hobi mereka.
Mulai dari hal yang seperti itu secara tidak langsung itu akan membiasakan siswa untuk membaca buku dan memiliki ketertarikan dengan literasi.
terima kasih
Nama : Nabilah Aqli Rahman
BalasHapusNPM : 2386206125
Kelas : 5D PGSD
Pembahasan kali ini membahas isu yang sangat dekat dengan dunia pelajar dan guru : Literasi di dalam kelas.
Kadang, sebagian dari kita merasa baca buku itu berat, apalagi kalau materinya kaku dan ga nyambung sama kehidupan sehari-hari kita. Tapi lewat artikel ini, kita semua yang membacanya diajak melihat kalau literasi bukan cuma soal baca tulis, tapi juga soal membangun rasa ingin takut dan menumbuhkan rasa cinta terhadap dunia membaca kepada anak-anak.
Nama : Nabilah Aqli Rahman
HapusNPM : 2386206125
Kelas : 5D PGSD
Yang menurut saya menarik, artikel ini menekankan kalau strategi literasi harus disesuaikan dengan karekter dan kebutuhan siswa. Ini penting banget, karena setiap siswa punya gaya belajar yang berbeda. Kalau pendekatannya terlalu kaku atau satu arah, siswa bisa merasa membaca itu membosankan.
Intinya, kita sebagai calon pendidik harus ingat kalau nanti jadi guru, kita harus kreatif dan peka terhadap respon siswa. Supaya literasi bukan jadi beban, tapi jadi pengalaman yang seru dan bermakna 😃
Nama : Nabilah Aqli Rahman
HapusNPM : 2386206125
Kelas : 5D PGSD
Terus juga yang buat artikel ini makin menarik, artikel ini ga cuma bahas teori, tapi juga kasih strategi langsung yang bisa dipraktikkan di kelas. Salah satunya tadi : membuat pojok baca yang menarik dan relevan. Strategi ini sederhana, ga butuh alat canggih, tapi bisa berdampak besar kalau dilakukan dengan konsisten dan penih semangat.
Harus diingat semua nih strategi dan langkah-langkahnya! pasti suatu hari bakal berguna banget buat kita yang jadi guru kelas.
Nama : Nabilah Aqli Rahman
HapusNPM : 2386206125
Kelas : 5D PGSD
Ohh iya, jadi guru di zaman sekarang tuh juga ga gampang loh. Di satu sisi kita di tuntut harus paham pentingnya literasi dan pengen anak-anak suka membaca. Tapi di sisi lain, kita juga tau kalau anak-anak zaman sekarang lebih tertarik sama video lucu atau game. Kita pengen ajak mereka jatuh cinta sama buku, tapi jelas kita kalah sama layar.
Saya jadi timbul pertanyaan nih Pak.
Langkah atau strategi apa yang tepat untuk guru di era sekarang supaya bisa jadi jembatan antara dunia digital dan nilai-nilai pendidikan yang bermakna?
Nama : Nabilah Aqli Rahman
HapusNPM : 2386206126
Kelas : 5D PGSD
Saya ada sedikit reminder juga nih buat temen-temen yang baca komentar saya—pun juga reminder buat diri saya sendiri.
Sebelum kita berharap anak-anak yang kita ajar suka membaca, sebelum kita menerapkan langkah dan strategi supaya anak cinta kepada buku, ada baiknya kita tanya dulu ke diri sendiri : "aku sendiri suka baca ga ya?" Karena kecintaan membaca itu ga bisa dipaksakan lewat tugas atau aturan, tapi lewat semangat dan kebiasaan. Anak-anak pasti bisa merasakan kalau gurunya benar-benar menikmati proses membaca—bukan sekedar menyuruh.
Kita bisa eksplorasi buku lewat podcast, review di media sosial, sekarang banyak banget influenser yang suka review buku terus insightnya menarik banget karena relate sama kita. Semakin kita suka membaca, semakin mudah kita menemukan cara kreatif untuk mengenalkan buku ke anak-anak. Kalau membaca sudah menjadi bagian dari diri kita, insyaAllah menumbuhkan kecintaan membaca di kelas menjadi lebih ringan, ga lagi jadi beban. Tapi jadi bagian dari perjalanan bersama antara guru dan siswa.
komentar saya di kolom komentar yang pertama itu typo ya, bukan rasa ingin takut tapi rasa ingin tahu, hehehe.
Hapus