Kurikulum baru yang lebih terstruktur dan dianggap lebih selaras dengan teori membaca modern telah dikembangkan di Philadelphia sejak tahun ajaran 2024-2025. Kurikulum ini diharapkan mampu menyamakan kualitas pengajaran di berbagai kelas dan sekolah. Pendekatan baru ini mengintegrasikan dua konsep utama, yaitu "pengetahuan kata" dan "pengetahuan dunia."
Pengetahuan Kata: Mengacu pada fonik sintetis terstruktur, yaitu metode pengajaran hubungan antara huruf dan bunyi yang digunakan untuk mengeja dan membaca kata-kata baru. Pendekatan ini dimulai dengan mengenali bunyi huruf, lalu menggabungkannya untuk membentuk kata. Berbeda dengan fonik analitis, yang dimulai dengan mengenali kata secara keseluruhan sebelum memecahnya menjadi bagian-bagian, metode ini mengikuti urutan tertentu yang terorganisasi.
Pengetahuan Dunia: Berfokus pada membangun pemahaman mendalam melalui teks nonfiksi yang sering digunakan dalam pelajaran sains atau studi sosial. Teks-teks ini biasanya memiliki tema sosial dan lingkungan yang relevan, seperti keadilan sosial.
Kurikulum baru ini menyusun materi pelajaran secara urut, berbeda dengan pendekatan sebelumnya yang hanya memberikan standar dan materi pendukung tanpa urutan yang pasti. Kurikulum ini juga menyediakan skrip untuk membantu guru dalam mengajar serta aktivitas tambahan untuk siswa dengan berbagai kebutuhan, seperti Pembelajar Bahasa Inggris atau siswa berbakat.
Materi disajikan dalam modul enam mingguan dengan tema spesifik, seperti "What's Up in the Sky" yang mempelajari matahari, bulan, dan bintang, atau "Stories of Human Rights." Setiap modul dirancang untuk mengajarkan keterampilan tertentu, seperti memahami puisi naratif atau menyunting teks nonfiksi.
Apakah Kurikulum Ini Efektif?
Efektivitas kurikulum ini baru dapat diukur setelah beberapa tahun, karena membutuhkan waktu bagi hasil tes standar untuk mencerminkan dampaknya terhadap kemampuan siswa. Meskipun Distrik Philadelphia telah menunjukkan peningkatan setelah dampak pandemi COVID-19, masih banyak siswa yang memerlukan dukungan untuk mencapai tingkat literasi yang memadai.
Tantangan dan Kekurangan Kurikulum Baru
Beberapa guru menyambut baik pendekatan baru ini, namun juga menghadapi tantangan. Kurva pembelajaran yang tajam dan kebutuhan untuk mempersiapkan materi secara intensif menjadi beban tersendiri. Guru perlu menyesuaikan pelajaran dengan kebutuhan siswa dan menggunakan berbagai kegiatan untuk menemukan metode terbaik.
Bagian "pengetahuan dunia" dari kurikulum ini juga membutuhkan waktu tambahan untuk mempersiapkan materi praktik, yang sering kali harus diambil dari sumber pribadi. Hal ini dapat menyebabkan stres, terutama bagi guru yang baru memulai menggunakan kurikulum ini. Selain itu, durasi pembelajaran yang mencapai satu hingga dua jam per hari memerlukan fokus dan stamina yang tinggi dari siswa.
Pelatihan Guru
Untuk mendukung implementasi kurikulum baru, distrik menawarkan pelatihan profesional kepada para guru. Pelatihan ini mencakup sesi opsional di musim panas dan pelatihan kelompok besar selama tahun ajaran. Para ahli merekomendasikan pendekatan kolaboratif, di mana guru berbagi pengalaman dan mendapatkan umpan balik langsung.
Pentingnya Pengetahuan Latar Belakang
Salah satu keunggulan dari kurikulum ini adalah kemampuannya menghubungkan pengetahuan baru dengan latar belakang yang sudah dimiliki siswa. Penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memiliki pengetahuan awal tentang suatu topik cenderung lebih mudah memahami informasi baru. Namun, fokus berlebihan pada literasi dan matematika akibat kebijakan seperti No Child Left Behind telah mengurangi waktu untuk pelajaran studi sosial dan sains, yang penting untuk membangun pengetahuan dunia siswa.
Dengan pendekatan baru ini, diharapkan siswa dapat membangun pemahaman yang lebih menyeluruh, baik dalam keterampilan membaca maupun wawasan dunia yang lebih luas.
Di Indonesia bagaimana? silahkan baca data berikut
https://www.rri.co.id/daerah/649261/unesco-sebut-minat-baca-orang-indonesia-masih-rendah
atau bisa di cari di mesin pencarian dengan keyword "literasi di Indonesia 2024". Jadi, bagaiamana?
Referensi
Misa Ketchel. 2024. Philadelphia students have a new reading and writing curriculum − a literacy expert explains what’s changing

Nama : Nabilah Aqli Rahman
BalasHapusKelas : 5 D PGSD
NPM : 2386206125
"Literasi : Pengetahuan Kata dan Pengetahuan Dunia"
Dari judulnya saja sudah menarik. Keduanya adalah aspek penting dalam literasi. Keduanya saling melengkapi. Kalau kita sekedar tahu saja arti kata tapi tidak punya pengalaman atau pun wawasan, kita bisa tetap bingung saat membaca.
Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
BalasHapusNpm:2386206058
Kelas: VB PGSD
Izin menanggapi pak, dari materi di atas ada dua konsep yang saling berkaitan yaitu pengetahuan kata dan pengetahuan dunia di mana dalam pengetahuan kata ini di fokuskan pada membaca dan memahami sedangkan pengetahuan dunia berfokus pada membangun pemahaman. Dimna siswa harus membaca dulu agar mereka tau kemampuan mereka atau pemahaman mereka sampai dimana dengan membaca dan memahami mereka dapat menambah wawasan yang lebih luas🙏
Nama : Oktavia Ramadani
HapusNpm : 2386206086
Kelas : 5D
Izin bertanya isdi bagaimana nih menurut anda kurikulum ini menyeimbangkan antara kemampuan teknis dalam membaca dan pemahaman makna dalam bacaan ?
Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
HapusNpm : 2386206058
Kelas : VB PGSD
Baik di sini Saya izin menjawab pertanyaan dari Oktavia Ramadhani menurut saya sudah menyeimbangkan karena tidak hanya melatih siswa membaca dengan benar tetapi juga melatih memahami makna dari bacaan yaitu melalui pengetahuan dunia. Jadi siswa bukan sekedar hanya bisa membaca tetapi juga bisa mengerti isi dari bacaan yang mereka baca dengan lebih luas🙏
Nama:Elisnawatie
HapusNPM:2386206069
Kelas:5D
Izin menjawab ya Oktavia
Kurikulum berusaha menyeimbangkan antara kemampuan teknis membaca dan pemahaman makna bacaan dengan cara:
1.Mengajarkan membaca secara bertahap dimulai dari kemampuan teknis lalu diarahkan ke pemahaman makna.
2.Memberikan tujuan membaca yang jelas siswa membaca untuk memahami, menemukan informasi, dan menafsirkan makna.
3.Menghubungkan bacaan dengan kehidupan nyata agar siswa membangun pengetahuan dunia sekaligus memahami konteks.
4.Melibatkan siswa dalam diskusi dan refleksi membantu mereka berpikir kritis dan mendalami makna bacaan
5.Mengintegrasikan membaca dengan menulis untuk memperkuat pemahaman dan kemampuan menyampaikan ide.
Secara keseluruhan, kurikulum tidak hanya mengajarkan “bagaimana membaca” tetapi juga “mengapa dan untuk apa membaca,” sehingga siswa mampu memahami isi bacaan dan mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam kehidupan nyata.
Nama : Andi Nurfika
BalasHapusNPM : 2386206017
Kelas : VB PGSD
ya pengetahuan kata dan pengetahuan dunia di sini membahas kurikulum baru yang lebih struktur dan dianggap lebih selaras dengan teori membaca modern. pertama di pengetahuan kata sepengetahuan kata ini sangat baik dan kita mempelajari mulai dari bunyi huruf lalu menggabungkan huruf terus tuh mengenali kata secara keseluruhan sebelum memecah nya menjadi bagian bagian. sedangkan di pengetahuan dunia ini lebih berfokus ke membangun pemahaman mendalam melalui teks nonfiksi seperti buku sains atau studi study sosial.
yang saya baca dalam kurikulum ini bisa dibilang mempermudah guru karena membantu guru dengan menyediakan klip untuk mengajar agar lebih mudah dan sesuai dengan kebutuhan siswa. karena ini kurikulum baru mungkin ada beberapa tantangan dari kurikulum ini maka dari itu dengan memberikan pelatihan kepada guru akan membantu guru lebih paham dengan kurikulum ini
Nama : Andi Nurfika
BalasHapusNPM : 2386206017
Kelas : VB PGSD
izin bertanya pa kapan sebenarnya atau efektif nya kurikulum bisa berjalan dengan baik atau merata di keseluruhan pembelajaran. seperti di Indonesia ini kurikulum terus berganti ganti bahkan ada yang terlambat untuk menjalani kurikulum maka mereka tertinggal dari sekolah - sekolah lain
Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
HapusNpm: 2386206058
Kelas : VB PGSD
Izin menjawab pertanyaan dari saudari Andi Nurfika pak, menurut saya kurikulum itu bisa berjalan secara efektif jika guru siap melaksanakannya, dukungan sarana dan prasarana sekolah yang memadai, dan juga kebijakan pemerintah konsisten. Kurikulum bisa berjalan efektif dan merata jika pemerintah memberi waktu yang cukup untuk guru melakukan pendampingan intensif kepada guru. Serta menjaga stabilitas kebijakan pendidikan, dengan begitu setiap sekolah baik kota ataupun Desa mempunyai kesempatan yang sama untuk berkembang sesuai arah kurikulum yang berlaku🙏
Hallo ka Andi saya izin menjawab pertanyaanya ya
HapusSebelumnya saya juga sependapat dengan pertanyaannya kak Andi tentang bagaimana sih kurikulum di Indonesia yang dapat berjalan dan baik serta merata di seluruh pembelajaran ?karena, kurikulum di Indonesia ini kan terus berganti-ganti bahkan ada sekolah yang mengalami keterlambatan dalam menjalankan kurikulum terbaru yang telah ditetapkan.
Kalau menurut saya pergantian kurikulum itu bisa terjadi oleh beberapa penyebab salah satunya adalah kemajuan zaman Kak.
Nah sebenarnya tidak menyalakan kalau kurikulum itu diganti untuk menyesuaikan kemajuan zaman tapi yang perlu kita lihat ialah bagaimana kecepatan pemerataan kurikulum di Indonesia.
Nah ini sangat menuntut bagaimana pemerintah itu dapat bekerja keras untuk memeratakan pelatihan-pelatihan kepada guru baik itu guru yang berada di perkotaan ataupun perdesaan untuk dengan cepat memahami penerapan kurikulum terbaru. Tapi seperti yang kita ketahui banyaknya kesenjangan pelatihan di kota maupun di pedesaan itu tidak sama pastinya di kota itu akan mendapatkan pelatihan terlebih dahulu , jadi di kota telah menerapkan kurikulum baru namun tidak dengan sekolah di perdesaan yang masih menggunakan kurikulum lama nah ,inilah yang menyebabkan sebagian sekolah itu tertinggal dalam penerapan kurikulumnya.
Maka dari itu mungkin saran saya tidak apa kurikulum diganti untuk menyesuaikan kemajuan zaman karena tidak bisa dipungkiri juga kak kurikulum itu harus bisa menyesuaikan kemajuan zaman yang semakin canggih ini, tapi itu tadi peran pemerintah dalam pemerataan pelatihan ataupun fasilitas itu harus cepat sampai kepada guru ataupun sekolah baik di kota maupun di pedesaan.
Semoga bermanfaat Kak..
Nama:Imelda Rizky Putri
HapusNpm:2386206024
Kelas:5B
Izin menjawab pertanyaan dari Fika, jadi menurut saya, kurikulum bisa berjalan efektif dan merata kalau semua sekolah dapat waktu persiapan yang cukup, pelatihan guru yang jelas, serta fasilitas yang memadai sebelum kurikulum baru diterapkan, masalah seperti pergantian kurikulum yang cepat atau sekolah yang terlambat menerapkan bikin kesenjangan muncul, jadi solusinya adalah memastikan sosialisasi lebih rapi, pendampingan intens untuk sekolah yang tertinggal, dan evaluasi berkala supaya semua sekolah bisa mengejar ketertinggalan dan menerapkan kurikulum dengan lebih stabil.
Nama : Oktavia Ramadani
BalasHapusNpm : 2386206086
Kelas : 5D
Kurikulum baru di Philadelphia memberikan inspirasi yang sangat penting bagi dunia pendidikan, termasuk di dalam Indonesia , pendekatan yang menyeimbangkan antara kemampuan teknis membaca dan pemahaman membaca , pada pengetahuan kata mengacu pada fonik sintetis tersetruktur , yaitu metode pengajaran hubungan antara huruf dan bunyi yang digunakan untuk mengeja dan membaca kata kata baru , dimulai dengan mengenal bunyi huruf lalu menggabungkannya untuk membentuk kata, sedangkan pengetahuan dunia ini berfokus pada membangun pemahaman mendalam melalui teks nonfiksi , teks ini biasanya memiliki tema sosial dan lingkungan yang relevan seperti contohnya keadilan sosial , kurikulum ini menyediakan kesediaan untuk membantu guru dalam mengajar serta aktivitas tambahan untuk siswa dengan berbagai kebutuhan .
Nama : Yormatiana Datu Limbong
BalasHapusNpm : 2386206082
Kelas : VC
Izin menanggapi pak,Menurut saya,materi ini menarik karena menjelaskan bahwa memahami bahasa itu bukan cuma tahu arti kata tapi juga tahu situasi dibaliknya.penjelasannya mudah dipahami dan contohnya dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Nama: Margaretha Elintia
BalasHapusKelas: 5C PGSD
Npm: 2386206055
izin menanggapi ya pak, saya setuju kalau literasi harus seimbang antara pengetahuan kata dan pengetahuan dunia, percuma kita bisa baca cepat tapi tidak mengerti apa yang dibaca karena tidak punya bayangan tentang apa yang dibaca.
Nama: Stevani
BalasHapusNPM: (2386206045)
Kelas: V C PGSD
materi ini seperti mengingatkan saya kembali bahwa tugas kita bukan hanya mengenalkan kata, tapi juga membukakan jendela dunia bagi siswa. Materi tentang literasi sebagai gabungan antara pengetahuan kata dan pengetahuan dunia ini menurut aku benar-benar membuka cara pandang baru. Sering kali kita berpikir bahwa literasi cuma soal bisa membaca dan menulis, padahal esensinya jauh lebih luas dan dalam. Pengetahuan kata itu pentingnya, karena lewat kata kita bisa memahami teks. Tapi tanpa pengetahuan dunia, kata-kata itu jadi kayak potongan puzzle yang nggak lengkap. Misalnya, anak bisa baca kata “banjir”, tapi kalau dia nggak paham apa itu banjir, apa penyebabnya, dan bagaimana dampaknya, maka pemahamannya cuma sebatas bunyi, bukan makna. Dan di sinilah menurut aku materi ini terasa sangat kuat: mengajak kita melihat bahwa literasi bukan cuma soal membaca buku, tapi membaca dunia. Anak-anak butuh pengalaman, dialog, dan konteks nyata agar apa yang mereka baca bisa hidup dalam pikiran mereka.
Waittt ! Terima kasih buyaadin sudah menyusun materi yang nggak cuma informatif, tapi juga menyentuh sisi filosofis dari proses belajar dan saya memiliki pengetahuan baru lagi!
Nama: Nur Sinta
BalasHapusNPM: 2386206033
Kelas: VB PGSD
Kurikulum baru yang sudah di terapkan di philadelphia ini menarik sekali saat saya baca kurikulum baru ini melakukan pendekatan dengan mengintegrasikan dua konsep utama yaitu "Pengetahuan Kata" dan "Pengetguan Dunia" yang dianggap sudah selaras dengan teori membaca modern, yang menarik adalah kedua konsep utama dalam proses literasi ini yaitu Pengetahuan kata dan Pengetahyan dunia saling melengkapi, kalau kita punya Pengetahuan kata artinya kita ngerti arti kata yang dibaca jadinya kita gampang buat paham maksud teks yang dibaca ditambah kita juga punya pengetahuan dunia kita bisa lebih nyambung sama isi bacaan yang bisa dikaitkan dengan pengalaman atau hal-hal yang sudah kita tahu sebelumnya. Jadinya kita tidak hanya mampu membaca, tetapi juga memahami isi bacaan secara mendalam dan literasi kita juga semakin meningkat
Saya sebenarnya nggak kaget melihat data dari UNESCO yang menyebut niat baca orang Indonesia masih rendah bahkan indeks net baca masyarakat Indonesia itu hanya diangkat 0, 1000% dari 1000 orang di Indonesia cuma satu orang yang rajin membaca.
BalasHapusWaw ,padahal diartikel yang UNESCO tulis "buku itu masih sangat relevan dan menjadi sumber belajar yang utama isi muatannya lebih terpercaya dibandingkan beberapa sumber lain karena melewati beberapa tahap seleksi validasi editing juga menyajikan data dan informasi secara umum dan kompresif"tapi yang kita lihat pemerintah kita ini tidak memeratakan perpustakaan di setiap daerah-daerah terpencil jadi anak-anak dari kecil itu yang di bagian daerah terpencil kurang peminatannya untuk membaca karena, memang lokasi untuk membacanya itu tidak ada.
Beberapa kampung di pedalaman memang memiliki pojok baca tapi kesadaran pemerintah kampung untuk mendekatkan atau memberikan buku untuk anak-anak di sekitar kampung supaya mereka membaca itu tidak ada, ditambah lagi kondisi anak perdesaan itu orang tuanya kebanyakan bertani jadi tidak ada juga dukungan dari orang tua untuk melatih anaknya ini minat membaca.
jadi bukan karena orang Indonesia juga yang malas baca tapi karena bacaannya aja yang tidak tersedia dan kurangnya dukungan.
Padahal sepengetahuan saya pernyataan bahwa minat baca di Indonesia masih rendah itu sudah dari zaman saya sekolah tapi di artikel yang saya buka pada laman ini itu ditulis kembali di tahun 2024 datanya, dan masih sama juga masyarakat Indonesia itu masih rendah minat untuk membaca
Nah ini sebenarnya pukulan keras bagi pemerintah Indonesia agar kedepannya itu bagaimana caranya mereka membimbing atau memberikan dorongan untuk anak-anak yang masih kecil itu dibiasakan membaca buku tentunya dengan kerjasama dari pemerintah dan juga orang tua.
Memperbaiki paragraf awal : Melihat data dari UNESCO yang menyebut niat baca orang Indonesia masih rendah bahkan indeks minat baca masyarakat Indonesia itu hanya di angka 0,001% atau dari 1.000 orang Indonesia cuma satu orang yang rajin membaca.
BalasHapusNama : Alya Salsabila
BalasHapusNpm : 2386206062
Kelas : V C
Materinya sangat menarik! Saya setuju dengan materi yang bapak sampaikan, literasi memang tidak hanya soal bisa membaca kata, tetapi juga memahami makna dan hubungan dengan isi bacaan dengan kehidupan sehari-hari
Nama : Alya Salsabila
HapusNpm : 238626062
Kelas : V C
Izin bertanya ya bapak, apa yang terjadi jika seseorang hanya memiliki pengetahuan kata tapi kurang memiliki pengetahuan dunia dalam memahami bacaan? terimakasih
Nama:Elisnawatie
HapusNPM:2386206069
Kelas:VD
Izin menjawab pertanyaan dari Alya pak
pemahaman bacaan yang efektif memerlukan integrasi antara pengetahuan kata dan pengetahuan dunia. Tanpa keduanya, interpretasi teks bisa salah, makna bisa disalahpahami, dan proses berpikir kritis terhadap bacaan menjadi terhambat.seseorang yang hanya memiliki pengetahuan kata tetapi kurang pengetahuan dunia akan mampu mengenali kata-kata dalam teks, tetapi tidak dapat memahami pesan, konteks, maupun implikasi yang lebih dalam dari bacaan tersebut.
Hallo ka Alya saya izin menjawab pertanyaanya ya.
HapusPemahaman saya setelah membaca uraian di atas pengetahuan kata itu hanya mengacu pada konflik sintesis terstruktur yaitu metode pengajaran hubungan antara huruf dan bunyi yang digunakan untuk mengecek dan membaca kata-kata baru, nah sedangkan pengetahuan dunia ini berfokus pada membangun pemahaman mendalam melalui teks nonfiksi yang sering digunakan dalam pelajaran sains atau studi sosial
Jadi ketika seseorang hanya mampu memiliki pengetahuan kata maka orang orang tersebut akan mengalami kesulitan untuk memahami makna apa yang ada dalam bacaannya, lalu dia juga akan lambat dalam mengambil kesimpulan dari bacaannya, serta mungkin bisa jadi salah menangkap pemahaman dari bacaannya.
Karena seseorang yang memahami pengetahuan dunia sudah bisa menyesuaikan pengetahuan lainnya dengan mudah, karena dia membaca informasi dengan mendalam melalui teks nonfiksi( teks nyata) sehinnga pengetahuan atau informasi yang ia dapatkan valid.
semoga bermanfaat..
Nama : Aprilina awing
BalasHapusKelas : 5D PGSD
NPM 2386206113
Saya rasa kurikulum baru di Philadelphia ini terdengar sangat menarik dan inovatif. Dengan mengintegrasikan "pengetahuan kata" dan "pengetahuan dunia", siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih menyeluruh dan mendalam tentang materi pelajaran.
Saya setuju bahwa kurikulum ini dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan membaca dan wawasan mereka. Namun, saya juga memahami bahwa implementasi kurikulum baru ini tidaklah mudah dan memerlukan waktu serta usaha yang besar dari guru dan siswa.
Nama : Aprilina awing
HapusKelas : 5D PGSD
NPM : 2386206113
Saya ijin bertanya pak, bagaimana kurikulum ini dapat membantu siswa yang memiliki kesulitan belajar atau memiliki kebutuhan khusus? Apakah ada strategi atau sumber daya yang dapat digunakan untuk mendukung siswa tersebut?
Nama :elisnawatie
HapusKelas:VD
NPM:2386206069
Izin menjawab pertanyaan dari aprilina
Tentu ada
Untuk mendukung siswa yang memiliki kesulitan belajar atau kebutuhan khusus, guru dapat menggunakan berbagai strategi dan sumber daya agar mereka tetap bisa belajar secara optimal sesuai kemampuan masing-masing Siswa dengan kesulitan belajar dapat berkembang dengan baik bila Guru menerapkan strategi pembelajaran yang fleksibel dan inklusif, serta
Menggunakan sumber daya pendukung seperti teknologi, GPK, dan lingkungan belajar yang ramah
Hallo ka Aprilina saya izin menjawab pertanyaanya ya
HapusSetiap kurikulum pasti memiliki cara alternatif lain untuk membantu siswa yang memiliki kesulitan belajar atau memiliki kebutuhan khusus, strategi yang diterapkan untuk dapat mendukung siswa yang berkebutuhan khusus dan kesulitan belajar mengikuti pembelajaran yang sama seperti siswa lainnya ialah,
1. Guru harus terlebih dulu bekerjasama dengan orang tua untuk mengidentifikasi kenapa siswa tersebut mengalami kesulitan belajar/guru mengidentifikasi kebutuhan khusus apa yang dialami oleh siswa tersebut dengan cara mencari informasi dari orang tua siswa
2. Setelah mengidentifikasi semua itu guru bisa memberikan solusi untuk membantu siswa yang kesulitan belajar atau memiliki kebutuhan khusus tetap mengikuti pembelajaran
3. Misalnya ada siswa yang berkebutuhan khusus mungkin tidak bisa mendengar guru bisa bekerja sama dengan dinas pendidikan untuk menghadirkan pengajar yang bisa berbahasa isyarat agar membantu siswa tersebut memahami pembelajaran
4. Selanjutnya ketika guru mendapatkan siswa yang mengalami kesulitan belajar guru bisa melakukan pendekatan secara intens dengan cara melakukan pembelajaran pembelajaran awal yang ringan untuk mendeteksi kesulitan belajar apa yang dialami oleh siswa tersebut
Cara tersebut dapat dilakukan ketika di daerah siswa tidak ada sekolah yang khusus untuk siswa yang mengalami kesulitan belajar atau berkebutuhan khusus.
Selain itu juga guru bisa mengajak semua pengajar di sekolah untuk saling membantu melengkapi kekurangan wali kelas ataupun guru tersebut dalam menghadapi anak yang berkebutuhan khusus dan berkesulitan belajar.
Karena seperti yang kita ketahui banyaknya bantuan dari rekan sejawat sebagai guru itu lebih efisien lagi untuk menopang dan memberikan pembelajaran efektif juga bagi anak yang kesulitan belajar dan berkebutuhan khusus.
Segitu dari saya kak semoga bermanfaat..
Nama: Imelda Rizky Putri
HapusNpm:2386206024
Kelas:5B
Izin menjawab pertanyaan dari Aprilina Awing, jadi menurut saya, kurikulum bisa bantu siswa yang punya kesulitan belajar atau kebutuhan khusus dengan memberi ruang penyesuaian, seperti materi yang dipermudah, waktu belajar yang lebih fleksibel, dan cara penilaian yang lebih variatif, guru juga bisa pakai strategi seperti pembelajaran bertahap, pendampingan individual, visual pendukung, serta kerja sama dengan guru pendamping khusus, sementara sekolah menyediakan sumber daya seperti modul diferensiasi, alat bantu belajar, dan akses layanan konseling agar siswa tetap bisa berkembang sesuai kemampuan mereka
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama: Bella ayu pusdita
BalasHapusKelas :5d
Nim:2386206114
Menurut saya konsep ini secara formal dikenal sebagai hubungan antara pengetahuan kata atau kosakata dan pengetahuan dunia atau latar belakang pengetahuan .keduanya ini adalah pilar utama yang menentukan kemampuan seseorang untuk memahami suatu teks.
Jadi literasi sejati itu adalah saat seseorang mampu menggunakan keterampilan teknik membaca untuk memahami dunia dan berpikir kritis tentang informasi yang diterima.ini mengubah proses membaca pasif menjadi proses aktif dalam memperoleh kecakapan hidup.
BalasHapusLiterasi juga siklus yang memperkuat diri sendiri,semakin banyak yang kita ketahui semakin baik juga kita membaca dan semakin baik kita membaca semakin banyak juga yang akan kita ketahui.literasi bukan hanya keterampilan mekanis tetapi adalah sebuah tindakan kognitif yang bergantung pada dua faktor yang saling terkait, pengetahuan kata, pengetahuan dunia.
BalasHapusIzin bertanya juga pak dalam konteks kurikulum merdeka di Indonesia, strategi pembelajaran apa yang paling efektif untuk secara simultan meningkatkan kosakata dan memperkaya pengetahuan dunia siswa?
BalasHapusNama : Isdiana Susilowati Ibrahim
HapusNpm: 2386206058
Kelas : VB PGSD
Halo bella ayu pusdita izin menjawab menurut saya, strategi yang paling efektif dalam Kurikulum Merdeka untuk meningkatkan kosakata sekaligus memperluas pengetahuan dunia siswa adalah dengan mengaitkan kegiatan literasi dengan pengalaman nyata dan tema kehidupan sehari-hari. Contohnya yaitu, siswa diajak membaca berbagai jenis teks seperti artikel, cerita, atau berita, lalu mendiskusikan isinya dan menulis tanggapan mereka sendiri. Dengan cara ini, siswa tidak hanya menambah perbendaharaan kata, tapi juga memahami maknanya dalam konteks sosial, budaya, dan lingkungan sekitar🙏🏻
Nama: Nanda Vika Sari
HapusNpm: 2386206053
Kelas: 5B PGSD
Izin menjawab pertanyaan dari Bella Ayu Pusdita, menurut sepengetahuan yang saya tau, strategi yang paling efektif itu adalah pembelajaran berbasis teks otentik/nyata dan juga kontekstual/sesuai konteksnya. Yaitu dengan menggunakan bacaan yang nyata berkaitan dengan tema kehidupan sehari-hari mereka atau bisa juga dengan proyek p5, dari situ para siswa bisa sekaligus mereka untuk dapat belajar kosakata baru dan juga mereka dapat memperluas pengetahuan dunia mereka dari membaca, berdiskusi, dan juga bisa dari membuat sebuah produk yang sederhana saja dari teks tersebut itu.
Nama: Nanda Vika Sari
BalasHapusNpm: 2386206053
Kelas: 5B PGSD
Di dalam materi ini memberitahukan betapa pentingnya keseimbangan antara pengetahuan kata dan pengetahuan dunia dalam meningkatkan literasi siswa. Pendekatan baru yang ada di philadelphia memberitahukan bahwa membaca itu bukanlah hanya sekedar mengenal apa itu huruf dan kata, namamu juga memahami isi bacaan itu secara keseluruhan, sedangkan dibandingkan dengan di indonesia, tingkat literasinya masih rendah menurut data UNISCO memberitahukan untuk adanya perubahan. Indonesia dapat mencontoh pendekatan tersebut dengan memperkuat membaca serta memperluas wawasan siswa melalui teks yang tepat dengan kehidupan sehari-hari mereka.
Nama : Desy Olivia Sapitri
BalasHapusKelas / Npm : 5D / 2386206087
ijin menambahkan sedikit pak, kedua konsep tersebut memiliki fokus utama yg berbeda yaitu :
- pengetahuan kata : fokusnya pada kemampuan membaca dan mengeja kata kata baru dengan mengenali bunyi huruf lalu menggabungkan membentuk suatu kata.
- pengetahuan dunia : fokusnya pada pemahaman mendalam tentang suatu topik tertentu.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Dita Ayu Safarila
BalasHapusNPM : 2386206048
Kelas : 5 C
Materi ini bagi saya menyimpulkan bahwa anak-anak dan orang dewasa harus belajar 2 hal penting agar bisa membaca dengan baik :
1. Pengetahuan Kata: mereka harus tahu cara mengeja,merangkai dan membaca kata kata,ini dasar supaya mereka lancar membaca
2. Pengetahuan Dunia : mereka harus mengerti apa yang mereka baca,terutama teks seperti sains atau sejarah. ini membuat membaca berguna dan meningkatkan pengetahuan umum mereka tentang dunia
Nama : Dita Ayu Safarila
HapusNPM : 2386206048
Kelas : 5 C
Izin menambahkan berarti menyatukan cara mengajar agar semua guru memiliki standar yang sama sehingga pengajaran di manapun merata. guru di bantu untuk tidak fokus hanya pada teknis membaca,tetapi juga membangun pemahaman siswa tentang ilmu pengajuan dan isu sosial di dunia nyata,tujuannya adalah memastikan kualitas membaca yang tinggi dan merata untuk siswa,menjadikan mereka tidak hanya pembaca yang lancar tetapi pembaca yang berpengetahuan yang luas juga
Nama : Dita Ayu Safarila
BalasHapusNPM : 2386206048
Kelas : 5 C
tapi juga ada pertanyaan dari saya pak, di dalam kurikulum ini kan menyeimbangkan Pengetahuan Kata dan Pengetahuan Dunia,nah bagaimana sekolah memastikan bahwa alokasi waktu dan sumber daya di kelas benar benar efektif dan tidak mengobarkan salah satu aspek,terutama untuk siswa yang memiliki tantangan besar di salah satu area tersebut ?
Hallo ka Dita saya izin menanggapi pertanyaanya ya.
HapusMenurut saya cara yang paling efektif yang bisa dilakukan sekolah untuk memastikan hal yang ditanyakan tersebut ialah:
Sekolah bisa memberikan pembelajaran dengan efektif tanpa mengorbankan salah satu aspek baik itu pengetahuan kata ataupun pengetahuan dunia.
Sekolah bisa meminta bantuan kepada wali kelas untuk mengidentifikasi kebutuhan setiap siswa apakah ada yang memiliki kebutuhan lebih untuk memahami kedua aspek ini ataupun kebutuhan lebih memahami salah satu aspeknya baik itu pengetahuan kata maupun pengetahuan dunia. Setelah mengidentifikasi guru bisa menerapkan pembelajaran yang menggabungkan literasi baik itu untuk memahami pengetahuan kata ataupun pengetahuan dunia dengan cara memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran literasi tersebut, misalnya ada siswa yang kurang memahami pengetahuan kata guru bisa memberikan literasi dengan cara memberikan buku berupa pengetahuan tentang kosakata baru, kata-kata baru, buku cerita ataupun buku pembelajaran, dan saya rasa juga penting guru untuk memberikan konsep pemahaman awal mengenai tanda-tanda dalam membaca untuk benar-benar membantu siswa mengetahui pengetahuan kata yang ada dalam bacaan, nah di samping itu bagi siswa yang memerlukan pengetahuan dunia guru bisa menampilkan informasi-informasi nonfiksi atau informasi nyata dengan bantuan teknologi seperti laptop dan proyektor untuk bisa menampilkan berita tersebut dan meminta siswa untuk membacanya serta memahami bacaan nya dan perlu digaris bawahi sebaiknya guru mencari informasi nyata yang berkaitan dengan pembelajaran ataupun dengan informasi terbaru yang sesuai pada umur anak sekolah dasar
Nah jadi bagusnya lagi sekolah itu bekerja sama bersama dengan guru-guru di sekolah tersebut seperti wali kelas guru, guru IT Dan rekan rekan guru lainnya untuk menunjang penerapan kurikulum dalam hal menyeimbangkan pengetahuan kata dan pengetahuan dunia
Semoga bermanfaat….
Nama: Nanda Vika Sari
HapusNpm: 2386206053
Kelas: 5B PGSD
Izin menjawab pertanyaan dari Dita Ayu Safarila, Menurut sepengetahuan yang saya tau mungkin dari sekolah bisa menyeimbangkan dari pengetahuan kata dan pengetahuan dunia yaitu dengan cara mengintregasikan/menggabungkan keduanya didalam satu aktivitas belajar. Contoh caranya yaitu dengan cara memilih sebuah teks dan tugas yang sekaligus juga memperkenalkan sebuah kosakata baru dan juga topik pengetahuan.
Menurut saya pembahasan ini sangat penting terutama zaman sekarang, artikel ini mengingatkan bahwa literasi bukan hanya soal bisa membaca dan menulis, tapi juga memahami makna dan menghubungkannya dengan kehidupan nyata, literasi berarti bagaimana seseorang dapat memahami dunia melalui kata kata, banyak anak bisa membaca teks dengan lancar, tetapi belum tentu memahami isi bacaan.
BalasHapusNama: Maya Apriyani
BalasHapusNpm: 2386206013
Kelas: V.A
Dari bacaan di atas ada dua pendekatan yaitu pengetahuan kata dan pengetahuan dunia.
Pengetahuan kata sendiri adalah kemampuan seseorang untuk dapat membaca, sedangkan kemampuan dunia adalah kemampuan orang memahami apa yang ada dalam suatu bacaan. Jadi pada saat membaca, bukan hanya sekedar membaca tetapi mampu memahami apa maksud dari bacaan tersebut.
Pada kurikulum ini dirancang untuk membantu siswa dengan berbagai kebutuhannya dan mengasah apa bakat dari siswa tersebut. Nah kurikulum ini mengalami peningkatan setelah adanya pandemi namun masih banyak siswa yang belum mengerti apa belum mencapai tingkat membaca yang memadai, namun pada kurikulum yang baru ini guru memiliki kecemasan tersendiri yang di mana guru harus mempersiapkan sebuah materi secara mendalam dan guru harus menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa dan memerlukan beberapa metode-metode, Kemudian pada kurikulum ini tuh untuk pemahaman membaca itu memerlukan waktu yang cukup lama.
Kemudian pada kurikulum ini tuh guru diberikan pelatihan yang di mana mereka itu dilatih untuk berkolaborasi antar guru untuk memberikan pengalaman.
Salah satu keunggulan dari kurikulum ini yaitu yang di mana pada saat pembelajaran pembelajaran ini dihubungkan antara pengetahuan yang baru dan pengetahuan yang sudah dimiliki oleh siswa yang di mana hal ini menunjukkan siswa tersebut akan lebih mudah memahami suatu pelajaran.
Terima kasih
Nama: Patricia Nini Making
BalasHapusKelas:5C
NPM:2386206046
Izin menanggapi pak
Pendekatan yang mengajak anak memilih bacaan sesuai minatnya, memberikan tujuan membaca yang bermakna, serta mendukung rasa percaya diri anak memang tepat.
Materi ini juga mengingatkan bahwa hambatan seperti “anak merasa kemampuan membacanya kurang” atau “anak punya minat lain yang lebih dominan” dapat membuat mereka menghindari membaca.
Nama: Imelda Rizky Putri
BalasHapusNpm: 2386206024
Kelas: 5B
Izin menanggapi pak, materi ini menggambarkan pentingnya literasi sebagai jembatan menuju pemahaman dunia yang lebih luas. Terutama tentang bagaimana kurikulum dirancang lebih terstruktur dan selaras dengan teori membaca modern, meningkatkan kualitas pembelajaran di berbagai sekolah. Materi ini membantu pembaca memahami bahwa literasi bukan sekedar membaca, tetapi alat untuk memperkuat pengetahuan dan cara berpikir.
Nama: Rosidah
BalasHapusNPM: 2386206034
Kelas: V B (PGSD)
tanggapan saya setelah membaca materi diatas, di bagian pengetahuan kata, ini dalam bahasa sederhananya yaitu berguna untuk melatih siswa supaya mudah membaca dan memahami kata baru. Sedangkan di bagian pengetahuan dunia, siswa dilatih memahami infomasi dan berpikir kritis.
Terima kasih.
Nama: Rosidah
BalasHapusNpm: 2383206034
Kelas: V B (PGSD)
Oh iya saya ingin menambahkan dibagian tantangan dan kekurangan kurikulum baru, menurut saya perubahan memang terasa berat, namun insyaallah bisa diatasi dengan strategi yang tepat. Salah satunya
,dengan selalu mengikuti pelatihan guru agar kemampuan mengajar semakin berkembang dan sesuai dengan kebutuhan kurikulum.
Walaupun membutuhkan waktu tambahan dan proses yang tak sebentar, tetapi untuk anak generasi emas, para calon guru akan selalu berusaha dan memberikan yang terbaik.
Nama : Erlynda Yuna Nurviah
BalasHapusKelas : VB PGSD
Npm : 2386206035
Dari bacaan yang saya pahami, bahwa kurikulum di philadelphia ini baru diterapkan pada tahun 2024-2025 yang memiliki 2 fokus yaitu:
Pengetahuan kata, cara baru yang terstruktur untuk mengajarkan anak agar bisa mengeja dan membaca dengan cara menggabungkan huruf dan bunyi mungkin contohnya kayak " ini huruf apa a a a, a untuk ayam aaa" penggabungan antara kata dan bunyi berupa lagu.
Pengetahuan Dunia, yang membuat anak menambah wawasanya lewat membaca buku non fiksi dan cenderung ke buku pelajaran seperti IPA atau IPS.
Menurut saya kurikulum ini bagus dan membuat anak jadi lebh gampang memahami dengan menyambungkan ilmu yang sudah mereka ketahui. tetapii tantangan lagi bagi seorang pendidik untuk lebih ekstra dalam mengimplementasikan materi tambahan lainya misalnya dalam pengetahuan dunia.
Nama : Erlynda Yuna Nurviah
BalasHapusKelas : VB PGSD
Npm : 2386206035
Saya juga membaca data dari UNESCO tentang Minat Baca Orang Indonesia masih Rendah. Sampai menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara. Padahal para tokoh - tokoh perjuangan Indonesia dulu dikenal sangat rajin membaca dan menambah wawasanya demi kemajuan bangsa..Perkembngan teknologi memng sangat mempengaruhi minat baca seseorang, atau karena kurangnya fasilitas perpustakaan? tapi sekarang banyak bahan bacaan yang bisa kita lihat dari teknolog seperti e-book yang sangat menarik, simpel danpraktis dibawa kemana - mana. Ini menjadi tantangan bersama bagi kita rakyat Indonesia unuk kembali membangkitkan semangat membaca mulai dari sejak dini, baik dari lingkungan keluarga, teman, masyarakat dan ingkungan disekitar.
Nama : Zakky Setiawan
BalasHapusNPM : ( 2386206066 )
Kelas : 5C
Untuk mengembangkan kurikulum itu semua hari dimulai dari guru, jadi agar kurikulum ini tuh bisa berjalan maksimal peran guru harus lebih ekstra, maka dari itu guru dituntut profesional agar ilmu yang di ajarkan tidak sembarangan, dengan adanya pelatihan profesional terhadap guru di harap guru semakin bisa menguasai kurikulum terbaru
Nama : Zakky Setiawan
HapusNPM : ( 2386206066 )
Kelas : 5C
Sedikit menambahkan pak, efektifnya kurikulum baru ini dilihat dari respon peserta didik, kenyamanan mereka terhadap kurikulum terbaru, dan keterbiasaan mereka terhadap kurikulum baru, semua butuh proses, nah disinilahlah peran guru profesional dibutuhkan, guru mampu atau tidaknya membuat kurikulum baru terasa menyenangkan dengan cara guru tersebut menyajikan dengan caranya sendiri
Nama : Naida Dwi Nur Herlianawati
BalasHapusKelas : 5 B
Npm : 2386206042
Kurikulum Philadelphia ini bagus banget karena sudah seimbang, mengajarkan murid cara baca dasar (seperti fonik) sekaligus bikin mereka pintar dan banyak tau (pengetahuan umum). Saya setuju dengan intinya, tapi pelaksanaannya harus didukung oleh pelatihan guru yang mantap dan penyediaan bahan ajar yang lengkap, supaya guru tidak terlalu repot dan bisa mengajar dengan maksimal.
Nama: Patricia Nini Making
BalasHapusNPM: 2386206046
Kelas: 5C
makasih pak atas materinya, materi ini menjelaskan dengan jelas bagaimana pengetahuan tidak hanya diterima begitu saja, tetapi dibangun dari pengalaman dan interaksi kita dengan dunia. Penjelasan tentang konstruktivisme dan konstruksionisme sangat membantu untuk memahami bahwa “kata” dan “dunia” terbentuk dari proses berpikir dan pengalaman pribadi.
Nama : Juliana Dai
BalasHapusNPM : 2386206029
Kelas : V,B
Izin menanggapi pak, menurut saya, kurikulum baru yang dibahas ini cerdas dan top banget karena dia mengakui bahwa literasi itu harus jalan beriringan di dua jalur, yaitu Pengetahuan Kata (teknik membaca dasar) dan Pengetahuan Dunia (wawasan ilmu). Kita sering keliru mengira kalau anak sudah bisa bunyikan kata, berarti dia sudah jago membaca. Padahal, dia butuh wawasan latar belakang yang luas tentang sains atau sosial untuk benar-benar mengerti apa yang dia baca. Materi ini dengan tegas menunjukkan bahwa kalau kita korbankan pelajaran ilmu pengetahuan demi fokus ke literasi, justru literasi itu sendiri yang akan merugi. Jadi, kuncinya adalah menjadikan teks-teks ilmu pengetahuan sebagai kendaraan utama untuk melatih kemampuan membaca anak, bukan sekadar buku cerita kosong.
Pendapat saya juga, model terstruktur dari kurikulum ini bisa banget ditiru di Indonesia, apalagi ini sangat cocok dengan semangat Kurikulum Merdeka yang ingin membuat pelajaran jadi lebih bermakna dan kontekstual. Tantangan terbesarnya, sama seperti di Indonesia, adalah di penerapan di lapangan. Meskipun kurikulumnya sudah disusun rapi dan ada skripnya, guru tetap merasa tertekan karena harus menyiapkan materi kontekstual yang intensif, apalagi dalam durasi belajar yang cukup lama. Oleh karena itu, agar kurikulum ini berhasil, pelatihan guru harus on point bukan cuma teori, tapi harus kolaboratif dan praktis, sehingga guru tidak stres dan bisa menyesuaikan template kurikulum dengan kondisi siswa di kelas masing-masing.
Nama : Juliana Dai
BalasHapusNPM : 2386206029
Kelas : V,B
Menurut saya, kurikulum baru yang menggabungkan Pengetahuan Kata dan Pengetahuan Dunia itu keren banget karena langsung menyasar inti dari pengembangan pemikiran kritis. Ini seperti mendapatkan dua keuntungan sekaligus; anak tidak cuma diajari teknik membaca dasar yang kuat, tapi juga dipaksa untuk melatih Analisis, Evaluasi, dan Sintesis mereka lewat teks-teks nonfiksi tentang isu-isu dunia nyata. Ini menunjukkan bahwa Literasi bukan cuma soal bisa membaca, tapi soal menggunakan bacaan sebagai amunisi untuk berpikir kritis, membuat keputusan yang berwawasan luas, dan memecahkan masalah. Jadi, kurikulum ini adalah cetak biru yang sangat ideal untuk menciptakan lulusan yang siap menghadapi tantangan kompleks di dunia modern.
Nama : Juliana Dai
BalasHapusNPM : 2386206029
Kelas : V,B
Menurut saya, ada satu nilai tambah lain yang penting banget dari kurikulum ini yang belum kita bahas, yaitu aspek kewarganegaraan dan kepekaan sosialnya. Dengan memasukkan tema-tema Pengetahuan Dunia seperti human rights dan keadilan sosial, kurikulum ini secara implisit membentuk siswa agar tidak cuma pintar secara akademik, tapi juga jadi warga negara yang peka dan kritis. Ini berarti membaca tidak cuma dijadikan alat untuk lulus ujian, tapi menjadi jendela untuk memahami dan menganalisis masalah-masalah yang ada di masyarakat. Dengan cara ini, literasi menjadi alat yang kuat untuk perubahan dan untuk melawan polarisasi informasi di media sosial, karena anak-anak sudah terlatih untuk menggunakan wawasan dunia mereka dalam Menganalisis dan Menilai isu-isu etis, menjadikan pendidikan itu relevan secara moral.
Nama : Reslinda
BalasHapusKelas : 5C Pgsd
Npm : 2386206067
izin menanggapi Pak, menurut saya artikel ini ngasih sudut pandang yang menarik tentang literasi. Ternyata literasi itu bukan cuma soal tahu arti kata, tapi juga soal ngerti konteks dunia di balik kata-kata itu. Pantes aja kita baca teks tapi masih bingung, karena mungkin bukan kata-katanya yang sulit, tapi pengetahuan kita tentang topiknya yang masih kurang. Artikel ini ngebantu banget buat ngingetin kalau kemampuan membaca itu harus jalan bareng dengan pengalaman dan wawasan yang luas.
Saya penasaran pak, kalau pengetahuan dunia punya pengaruh besar terhadap pemahaman bacaan, apa strategi paling efektif untuk meningkatkan pengetahuan dunia siswa sejak dini?
HapusNAMA:VIRGINIA JAU
BalasHapusKELAS:VD
NPM:2386206089
Artikel ini menyajikan pembahasan yang sangat relevan mengenai bagaimana literasi tidak bisa hanya dipahami sebagai kemampuan membaca kata demi kata, tetapi juga mencakup pemahaman yang lebih luas terhadap dunia. Penulis berhasil menekankan bahwa kurikulum modern harus mampu menghubungkan teori membaca dengan pengalaman dan pengetahuan nyata yang dimiliki oleh peserta didik. Penjelasannya terasa mendalam dan membuka sudut pandang baru bahwa literasi adalah fondasi bagi kemampuan berpikir kritis, memahami konteks sosial, dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Artikel ini sangat bermanfaat, terutama bagi pendidik yang ingin memperkuat kualitas pembelajaran berbasis literasi.
Nama: Patricia Nini Making
BalasHapusKelas: 5C
NPM: 2386206046
terimakasih pak atas materinya, materi ini menegaskan bahwa pengetahuan dibentuk melalui proses mental dan sosial. konstruktivisme memusatkan pada pengalaman individu, sementara konstruksionisme menekankan pda pembelajaran melalui pembuatan artefak. kueduanya membantu kita menjelaskan bagaimana manusia membangun hubungan antara kata dan dunia dalam kehidupan nyata.
Nama: Leoni Wulandari
BalasHapusKelas: 5D
NPM: 2386206088
Menurut saya, kurikulum baru yang menggabungkan pengetahuan kata dan pengetahuan dunia ini bagus karena membantu siswa bukan hanya belajar membaca, tetapi juga memahami isi bacaan dengan lebih luas. Dengan materi nonfiksi dan topik yang nyata, siswa bisa membangun pengetahuan latar belakang yang kuat. Tapi tantangannya adalah guru harus siap, karena penyusunan dan pelaksanaannya cukup berat. Jika diterapkan dengan baik, kurikulum seperti ini bisa membuat kemampuan literasi siswa jauh lebih berkembang.
Nama: Leoni Wulandari
BalasHapusKelas: 5D
NPM: 2386206088
Menurut saya, kurikulum yang menekankan pengetahuan kata dan pengetahuan dunia bisa membantu siswa lebih mudah memahami bacaan. Siswa tidak hanya belajar membaca, tetapi juga mengaitkan teks dengan pengalaman dan informasi baru. Namun, guru perlu menyiapkan materi dan strategi yang tepat agar pembelajaran tidak terasa berat. Jika dilakukan dengan konsisten, kurikulum ini bisa membuat siswa lebih percaya diri dan lebih cepat menangkap isi bacaan.
Nama: Leoni Wulandari
BalasHapusKelas: 5D
NPM: 2386206088
Menurut saya, pendekatan literasi yang menggabungkan pengetahuan kata dan pengetahuan dunia sangat membantu siswa. Dengan cara ini, mereka tidak hanya membaca teks, tetapi juga mengerti konteksnya. Tantangannya, guru harus benar-benar menyiapkan contoh dan aktivitas yang menarik. Kalau pembelajarannya konsisten, siswa bisa lebih cepat paham dan lebih suka membaca.
Nama: Leoni Wulandari
BalasHapusKelas: 5D
NPM: 2386206088
Menurut saya, kurikulum yang berfokus pada penguatan literasi ini bagus karena membantu siswa memahami bacaan secara lebih mendalam. Mereka belajar mengenal kosakata sekaligus memahami isi cerita atau informasi. Hanya saja, guru perlu kreatif agar pelajarannya tidak membosankan. Jika dilakukan dengan tepat, siswa bisa lebih aktif dan lebih mudah menangkap makna dari apa yang mereka baca.
Nama: Leoni Wulandari
BalasHapusKelas: 5D
NPM: 2386206088
Menurut saya, menggabungkan pengetahuan kata dan pengetahuan dunia dalam pembelajaran membuat proses membaca lebih bermakna. Siswa tidak hanya fokus pada kata-kata, tetapi juga memahami konteksnya. Tantangannya adalah guru perlu menyiapkan materi yang sesuai. Jika berjalan baik, siswa akan lebih cepat mengerti bacaan dan lebih percaya diri saat belajar.
NAMA : KORNELIA SUMIATY
BalasHapusNPM : 2386206059
KELAS : 5B PGSD
Kurikulum baru ini menarik karena menggabungkan pengetahuan kata (fonik terstruktur) dan pengetahuan dunia (teks nonfiksi tematik). Pendekatan ini bikin belajar membaca bukan cuma soal “bisa mengeja”, tapi juga memahami konteks dan isu sosial. Kurikulumnya jelas, berurutan, dan sudah disiapkan skrip serta aktivitasnya, meski guru tetap menghadapi tantangan seperti beban persiapan dan durasi belajar yang cukup panjang.
Nama: Leoni Wulandari
BalasHapusKelas: 5D
NPM: 2386206088
Menurut saya, konsep pengetahuan kata dan pengetahuan dunia sangat penting untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa. Pengetahuan kata membantu siswa membaca dengan lebih lancar, sementara pengetahuan dunia membuat mereka memahami isi bacaan dengan lebih baik. Agar berhasil diterapkan, guru perlu dukungan pelatihan dan waktu yang cukup. Jika kedua aspek ini dijalankan dengan seimbang, kualitas literasi di Indonesia bisa meningkat.
Nama: Leoni Wulandari
BalasHapusKelas: 5D
NPM: 2386206088
Menurut saya, literasi tidak cukup hanya bisa membaca, tetapi juga perlu memahami isi bacaan melalui pengetahuan dunia. Kurikulum baru seperti di Philadelphia menunjukkan bahwa penguasaan kata dan wawasan luas harus berjalan bersama. Indonesia bisa meningkatkan literasi jika sekolah memberikan materi yang terstruktur, guru mendapat pelatihan, dan siswa dikenalkan bacaan yang beragam sejak dini.
Nama: Leoni Wulandari
BalasHapusKelas: 5D
NPM: 2386206088
Menurut saya, peningkatan literasi harus menggabungkan kemampuan membaca kata dan pemahaman tentang dunia. Jika sekolah di Indonesia memperkuat kedua hal ini melalui materi yang terarah dan dukungan guru, kemampuan literasi siswa bisa berkembang lebih baik.
Nama: Leoni Wulandari
BalasHapusKelas: 5D
NPM: 2386206088
Menurut saya, literasi akan meningkat jika siswa tidak hanya belajar membaca kata, tetapi juga memahami isi bacaan melalui pengetahuan dunia. Dengan kurikulum yang jelas dan guru yang siap, Indonesia bisa memperbaiki kemampuan literasi siswa.
Nama: Leoni Wulandari
BalasHapusKelas: 5D
NPM: 2386206088
Menurut saya, literasi akan lebih baik jika siswa menguasai membaca kata sekaligus memahami konteks dunia. Dengan dukungan kurikulum dan guru, Indonesia bisa meningkatkan kemampuan literasi.
nama : bangkit dwi prasetyo
BalasHapuskelas : 5b
npm : 2386206044
Menurut saya ni pak materinya cukup menarik karena ngejelasin literasi dari dua sisi, bukan cuma soal bisa membaca huruf dan kata, tapi juga paham tentang dunia di balik bacaan. Pendekatan kayak gini bikin siswa nggak cuma lancar ngeja, tapi juga punya wawasan yang lebih luas. Jadi proses membaca terasa lebih hidup dan nyambung sama kehidupan sehari-hari. Cocok banget diterapkan di kelas biar anak-anak nggak sekadar baca, tapi juga ngerti maknanya.
Nama: Yormatiana Datu Limbong
BalasHapusKelas : 5C
Npm : 2386206082
Menurut saya, materi ini mengingatkan bahwa literasi itu lebih dari sekadar bisa baca tulis dan membaca membantu kita memahami kata, mengambil arti, dan mengenal dunia di sekitar kita. Dengan literasi yang baik, kita bisa memperluas wawasan, berpikir lebih kritis, dan lebih mudah belajar hal-baru.
Nama: Yormatiana Datu Limbong
BalasHapusKelas : 5C
Npm : 2386206082
izin menanggapi pak,menurut saya Materinya keren banget pak. Penjelasannya juga mudah dipahami dan sangat menarik.Tapi saya masih penasaran bagaimana cara guru memastikan dua kemampuan itu berkembang seimbang pada siswa.Soalnya ada anak yang tahu banyak kata tapi kurang pengalaman,atau sebaliknya sudah punya banyak pengalaman tapi kosakatanya masih sedikit.Selain itu,apakah ada cara sederhana yang bisa dilakukan dikelas supaya siswa bisa menghubungkan kata yang dipelajari dengan situasi nyata?
Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
HapusNpm : 2386206058
Kelas : VB PGSD
Hallo yormatiana izin menjawab. Menurut aku soal gimana guru memastikan dua kemampuan itu berkembang seimbang, sebenarnya yang penting bukan harus sama persis, tapi dua-duanya tetap maju sesuai kebutuhan tiap anak. Ada yang kosakatanya banyak tapi kurang pengalaman, biasanya dibantu lewat kegiatan nyata seperti lihat video, cerita, atau praktik sederhana supaya mereka punya gambaran dunia nyata. Sebaliknya, anak yang pengalaman hidupnya banyak tapi kosakatanya masih sedikit bisa dibantu lewat latihan fonik, membaca bareng, dan mengenalkan kata baru pelan-pelan. Di kelas, guru biasanya ngecek perkembangan siswa lewat tugas ringan atau diskusi, lalu menyesuaikan kegiatan untuk tiap anak. Cara sederhana supaya siswa bisa menghubungkan kata dengan situasi nyata itu bisa lewat cerita yang dekat dengan kehidupan mereka, ngebawa benda atau gambar, atau sekadar tanya hal sehari-hari yang mereka alami. Dengan begitu, kata-kata yang dipelajari nggak cuma dihafal, tapi juga benar-benar dipahami dan kepakai dalam kehidupan nyata.
Terimakasih😊
Kurikulum ini terasa lebih lengkap karena tidak hanya mengajarkan cara membaca kata, tetapi juga membantu siswa memahami dunia lewat bacaan. Pendekatan seperti ini bisa bikin belajar jadi lebih bermakna.
BalasHapusWalau terlihat bagus, kurikulum ini tetap punya tantangan. Guru harus belajar banyak hal baru dan menyiapkan materi dengan lebih detail. Ini bisa bikin guru cukup kewalahan, terutama yang masih baru.
Bagian pelatihan guru sangat penting. Tanpa pelatihan yang cukup, guru bisa bingung cara menerapkan kurikulum baru. Kerja sama antar guru juga bisa membantu mereka saling belajar.
BalasHapusFokus pada pengetahuan dunia itu bagus karena siswa lebih mudah memahami bacaan kalau mereka sudah tahu sedikit tentang topiknya. Tapi waktunya memang lebih banyak, jadi siswa perlu stamina dan konsentrasi lebih.
Nama:syahrul
BalasHapusnpm:2386206092
kelas:5D
Kurikulum yang baru ini, yang dikembangkan di Philadelphia dan rencananya mulai diterapkan tahun ajaran 2024-2025, sepertinya ingin membuat cara mengajar jadi lebih terstruktur dan modern. Intinya ada di dua konsep kunci, yaitu pengetahuan kata dan pengetahuan dunia.Kalau pengetahuan kata fokus pada cara mengajar membaca dan mengeja dengan menggabungkan fonik analitis dan sintesis secara berurutan.Sedangkan kalau pengetahuan dunia itu tentang memperluas wawasan siswa lewat teks nonfiksi, yang topiknya bisa dari sains, sejarah, atau isu sosial dan lingkungan. Mereka bahkan punya modul spesifik kayak What's Up in the Sky tentang matahari, bulan, dan bintang. Jadi, pendekatannya adalah menggabungkan kemampuan dasar membaca kata dengan pemahaman konteks yang lebih luas.
Nama:syahrul
Hapusnpm:2386206092
kelas:5D
Ternyata ada juga beberapa tantangan dalam penerapan kurikulum ini. Efektivitasnya baru bisa kelihatan setelah satu tahun ajaran penuh, karena perlu waktu untuk melihat dampaknya. Guru juga perlu adaptasi dan pelatihan karena kurikulum ini berbeda dari sebelumnya, terutama dalam menghadapi siswa dengan berbagai kebutuhan. Apalagi bagian pengetahuan dunia ini butuh waktu tambahan di kelas buat praktik, yang bisa menambah beban atau stres bagi guru di awal. Namun, salah satu keunggulan utamanya adalah fokus pada menghubungkan pengetahuan baru dengan apa yang sudah siswa tahu, yang katanya bisa memudahkan mereka menyerap informasi baru.
Nama: Hizkia thiofany
BalasHapusKelas: V A
Npm; 2386206001
Terima kasih pak untuk materi, dalam pembelajaran matematika perkalian adalah hitungan dasar untuk menghitung jumlah matematika di sekolah dasar
Karena perkalian sangat penting untuk di pelajari bagi peserta didik.
Izin menanggapi pak Materi ini menghadirkan cara pandang yang sangat menarik tentang bagaimana literasi seharusnya diajarkan pada anak-anak: bukan hanya soal membaca kata, tetapi juga memahami dunia. Konsep “pengetahuan kata” dan “pengetahuan dunia” yang diterapkan di Philadelphia terasa seperti dua sayap yang saling melengkapi satu membantu anak mengenali bahasa, satunya lagi membantu mereka memahami realitas.Pendekatan fonik sintetis terstruktur yang dijelaskan dalam materi ini memang sudah lama menjadi standar di banyak negara dengan capaian literasi tinggi. Dengan cara ini, anak belajar membaca dari fondasi yang jelas: bunyi huruf penggabungan bunyi membaca kata baru. Materi menjelaskan bahwa ini berbeda dengan fonik analitis, dan penjelasan ini penting karena banyak guru bahkan di Indonesia sering mencampur keduanya tanpa tahu bedanya. Jadi, kurikulum ini terasa lebih rapi, lebih sistematis, dan tidak membiarkan guru "menebak-nebak" saat mengajar.
BalasHapusTetapi yang membuat kurikulum Philadelphia terasa lebih hidup adalah komponen “pengetahuan dunia.” Literatur nonfiksi bertema sains, sosial, lingkungan, atau isu kemanusiaan membuat siswa belajar membaca bukan hanya untuk membaca, tetapi untuk memahami sesuatu yang lebih besar dari halaman buku itu sendiri. Tema seperti "human rights" atau "benda langit" membuat literasi terasa relevan dengan kehidupan nyata.Namun, materi ini juga jujur dalam mengakui bahwa kurikulum ini bukannya tanpa tantangan. Guru harus belajar banyak hal baru, mempersiapkan materi lebih intensif, bahkan menambal kekurangan modul dengan bahan tambahan dari dana pribadi. Dan durasi belajar yang cukup panjang 1 sampai 2 jam juga membutuhkan stamina siswa yang tidak semua anak siap. Ini menunjukkan bahwa inovasi dalam pendidikan tidak cukup hanya dari kurikulum, tetapi juga harus didukung kesiapan tenaga pengajar, fasilitas, serta manajemen waktu yang manusiawi.
HapusNah Hal yang menarik lainnya adalah pentingnya pengetahuan latar belakang siswa. Ini sangat relevan dengan kondisi Indonesia. Penelitian sudah lama membuktikan bahwa anak yang punya pengetahuan awal tentang suatu topik akan jauh lebih mudah memahami bacaan baru. Di bagian ini, materi menyentil kebijakan masa lalu yang terlalu fokus pada matematika dan literasi, tetapi mengorbankan sains dan studi sosial. Ini relevan bagi Indonesia yang belakangan juga terjebak dalam “mata pelajaran utama” dan “yang hanya pendamping.”Sekarang, kalau dibandingkan dengan kondisi Indonesia apalagi setelah membaca data UNESCO tentang minat baca yang masih sangat rendah materi ini seperti tamparan halus. UNESCO bahkan menyebut tingkat literasi Indonesia masih jauh di bawah rata-rata dunia. Minat baca rendah, akses buku tidak merata, dan kultur membaca belum mengakar. Di banyak daerah, perpustakaan hanya formalitas; buku lupa diperbarui; guru masih kesulitan mengajarkan literasi dengan pendekatan yang menyenangkan.
HapusJadi, ketika kurikulum Philadelphia sudah melangkah menuju integrasi literasi + sains + sosial, kita di Indonesia masih berjuang dari titik awal: bagaimana membuat anak mau membaca, bukan hanya mampu membaca. Tantangan kita bukan hanya teknis, tapi juga budaya. Kita kekurangan buku yang menarik, ruang membaca yang ramah, dukungan orang tua di rumah, dan pelatihan guru yang konsisten. Bahkan akses internet yang seharusnya menjadi jembatan kadang justru membuat anak lebih banyak mengonsumsi konten ringan daripada mengeksplorasi bacaan yang maknanya lebih dalam.
HapusLanjut tapi, ini bukan berarti Indonesia tidak bisa mengejar. Justru materi ini memberi gambaran bahwa perubahan selalu mungkin dimulai dari struktur kurikulum yang jelas, pelatihan guru yang kuat, dan budaya membaca yang dibangun secara bertahap. Jika Philadelphia memulai dengan dua pilar utama, Indonesia bisa mulai dengan tiga: kurikulum yang jelas, guru yang didukung penuh, dan keluarga yang dilibatkan.Secara keseluruhan, materi ini bukan hanya menjelaskan kurikulum baru, tetapi juga mengajak kita merenung: kalau negara lain sedang menyusun strategi untuk memperkuat literasi masa depan, sudah sejauh apa langkah kita? Dan apa yang bisa kita lakukan agar anak-anak Indonesia tidak hanya bisa membaca, tetapi juga paham dunia tempat mereka tumbuh?
BalasHapusNama : Maria Ritna Tati
BalasHapusNPM : 2386206009
Kelas : V A PGSD
Izin menanggapi materi ini,nah saya sangat terkesan dengan materi ini karena memberikan pandangan yang luas tentang literasi dan bagaimana kurikulum baru ini mencoba untuk meningkatkannya.penjelasan tentang pengetahuan kata dan pengetahuan dunia sangat membantu saya memahami betapa pentingnya kedua aspek ini dalam proses belajar.saya jadi lebih mengerti bagaimana cara mengaitkan materi pelajaran dengan konteks dunia nyata, sehingga belajar menjadi lebih relevan dan bermakna.
Nama : Maria Ritna Tati
BalasHapusNPM : 2386206009
Kelas : V A PGSD
Materi ini benar-benar membuka mata saya tentang tantangan dan kekurangan yang mungkin dihadapi dalam penerapan kurikulum baru ini.saya jadi lebih memahami betapa pentingnya peran guru dalam menyesuaikan pelajaran dengan kebutuhan siswa dan menggunakan berbagai kegiatan untuk menemukan metode terbaik.selain itu, saya juga menyadari bahwa materi tambahan untuk mempersiapkan materi perkuliahan seringkali diambil dari sumber pribadi, yang dapat menyebabkan stres bagi guru.semoga ada solusi untuk mengatasi masalah ini.
Nama : Maria Ritna Tati
BalasHapusNPM : 2386206009
kELAS : V A PGSD
Saya sangat menyukai materi ini karena memberikan informasi yang jelas tentang pelatihan guru yang ditawarkan untuk mendukung implementasi kurikulum baru.saya jadi tahu bahwa pelatihan ini mencakup sesi opsional di musim panas dan pelatihan kelompok besar selama tahun ajaran.saya berharap pelatihan ini dapat membantu guru untuk mengembangkan pendekatan kolaboratif dan mendapatkan umpan balik langsung, sehingga mereka dapat mengajar dengan lebih efektif.
Nama : Maria Ritna Tati
BalasHapusNPM : 2386206009
Kelas : V A PGSD
Materi ini sangat membantu saya memahami betapa pentingnya pengetahuan latar belakang dalam kurikulum baru ini.saya jadi tahu bahwa salah satu keunggulan dari kurikulum ini adalah kemampuannya menghubungkan pengetahuan baru dengan latar belakang yang sudah dimiliki siswa.hal ini menunjukkan bahwa siswa yang memiliki pengetahuan awal tentang suatu topik cenderung lebih mudah memahami informasi baru.saya berharap kurikulum ini dapat terus dikembangkan agar siswa dapat membangun pemahaman yang lebih menyeluruh.
Nama : Maria Ritna Tati
BalasHapusNPM : 2386206009
Kelas : V A PGSD
Materi ini memberikan gambaran yang komprehensif tentang bagaimana kurikulum baru ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan literasi siswa.saya jadi tahu bahwa kurikulum ini menekankan pada pengembangan pengetahuan kata dan pengetahuan dunia, yang keduanya sangat penting untuk membangun pemahaman yang lebih luas.saya berharap kurikulum ini dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan membaca maupun wawasan dunia yang lebih luas.
Nama : Maria Ritna Tati
BalasHapusNPM : 2386206009
Kelas : V A PGSD
Saya sangat terinspirasi oleh materi ini karena memberikan semangat baru dalam meningkatkan kualitas pendidikan.saya jadi tahu bahwa kurikulum baru ini dirancang untuk menyamakan kualitas pengajaran di berbagai kelas dan sekolah.saya berharap kurikulum ini dapat mengintegrasikan dua konsep utama, yaitu pengetahuan kata dan pengetahuan dunia,sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan literasi mereka secara efektif dan menyenangkan.