Membaca dan Mengapa Kita Perlu Meningkatkannya

 

Membaca: Antara Dekoding dan Pemahaman

Membaca, sebagaimana diajarkan di sekolah, adalah sebuah keterampilan. Ini benar secara definisi. Kata "membaca" mencakup berbagai gagasan. Ia adalah kata kerja, tetapi juga terasa seperti sesuatu yang statis, seperti kata benda. Dalam praktik terbaiknya, membaca dapat menciptakan keadaan aliran (flow), di mana pikiran pembaca dan penulis menyatu melalui teks.

Namun, ini adalah skenario ideal yang jarang tercapai. Dalam kenyataannya, pendidikan harus memecah membaca menjadi bagian-bagian, biasanya antara dekoding dan pemahaman.

Dekoding melibatkan pengenalan huruf dan bunyi, pola, dan kata-kata yang tidak beraturan. Ini seperti belajar bahasa baru dengan karakter alfanumerik di atas kertas, bukan melalui suara. Proses ini dimulai di otak, dan jika berhasil dipahami, akan berakhir di pikiran.

Dengan kata lain, decoding adalah kemampuan membaca kata-kata tertulis dengan cara mengidentifikasi bunyi dari setiap huruf atau kombinasi huruf, kemudian menyusunnya menjadi sebuah kata. Proses ini sangat penting, terutama bagi pembaca pemula, karena merupakan langkah awal dalam belajar membaca.

Contoh Decoding

  1. Ketika seorang anak melihat kata "b-a-c-a", mereka memecah hurufnya menjadi bunyi /b/ /a//c//a/ dan menggabungkannya menjadi kata baca.
  2. Dalam bahasa Inggris, anak-anak mungkin melihat huruf "sh" dan mengenalinya sebagai bunyi /sh/ pada kata seperti ship.

Komponen Utama Decoding

  1. Kesadaran Fonemik: Memahami bahwa kata terdiri dari unit bunyi kecil yang disebut fonem, seperti bunyi /m/, /a/, atau /n/ dalam kata mana.
  2. Pengenalan Pola Huruf: Mampu mengenali pola tertentu, seperti huruf vokal dan konsonan, atau kombinasi huruf yang menghasilkan bunyi tertentu.
  3. Kata-Kata Tak Beraturan: Belajar membaca kata yang tidak mengikuti aturan umum, seperti kata dalam bahasa Inggris knight atau read.

Pentingnya Decoding

  1. Dasar Keterampilan Membaca: Decoding adalah fondasi bagi seseorang untuk memahami teks tertulis. Tanpa kemampuan ini, membaca menjadi sulit dilakukan.
  2. Mendukung Kemandirian Membaca: Ketika anak menguasai decoding, mereka dapat membaca kata-kata baru tanpa bantuan.
  3. Meningkatkan Pemahaman: Dengan decoding yang lancar, pembaca bisa lebih fokus memahami isi teks daripada berusaha mengenali kata-kata.

Namun, decoding hanyalah salah satu aspek penting dalam membaca. Selain mampu membaca kata-kata dengan benar, pembaca juga perlu memahami makna dari teks yang dibaca (comprehension), sehingga proses membaca menjadi lebih bermakna dan bermanfaat.

Sementara itu, pemahaman adalah sesuatu yang lebih mendalam, lebih emosional. Pemahaman melibatkan cara pembaca menghubungkan simbol-simbol tersebut dengan pengalaman dan pengetahuan yang mereka miliki, hingga akhirnya menciptakan makna. Inilah momen ketika jiwa seseorang “berkedip” dan mengolah informasi menjadi bagian dari dirinya.

Sebagai guru, kita sering dihadapkan pada pilihan: Apakah kita fokus mengajarkan dekoding, pemahaman, atau mencoba menggabungkan keduanya?

Pendidikan dan Dampaknya pada Membaca

Mengajarkan membaca memerlukan pemisahan prosesnya menjadi bagian-bagian kecil yang dapat diukur. Kita berbicara tentang kecepatan membaca, kosakata, ide pokok, tujuan penulis, dan sebagainya. Namun, dengan cara ini, membaca sering kehilangan maknanya sebagai pengalaman pribadi yang mendalam.

Ada asumsi bahwa jika seseorang mampu membaca dengan baik, maka mereka pasti akan membaca. Namun, kenyataannya tidak selalu demikian. Dalam pendidikan, ada perbedaan mendasar antara keterampilan dan kebiasaan, antara kemampuan dan kecenderungan.

Sebagai seorang guru dan orang tua, saya lebih peduli pada apa yang cenderung dilakukan anak-anak dibandingkan dengan apa yang mereka mampu lakukan. Ketika kita terlalu fokus pada konten dan mengabaikan manusia di balik proses belajar, kita kehilangan esensi dari tujuan pendidikan itu sendiri.

Literasi dan Motivasi Membaca

Mengapa literasi, sebagaimana diajarkan, terasa kurang bermakna? Jawabannya mungkin terletak pada cara kita mendekati membaca di sekolah—lebih banyak tentang “bagaimana” dan sangat sedikit tentang “mengapa.”

Seperti yang dikatakan Franz Kafka, “Buku harus menjadi kapak bagi laut beku di dalam diri kita.” Membaca seharusnya menjadi pengalaman yang mengguncang, yang menghidupkan kembali jiwa kita.

Ketika seseorang benar-benar membaca, mereka memasuki dunia baru, mengolah ide-ide baru, dan pada akhirnya menemukan siapa diri mereka. Inilah alasan mengapa siswa ataupun guru harus membaca: bukan hanya untuk belajar, tetapi untuk menemukan makna dan membentuk identitas mereka sendiri.

Referensi

Terrell Heick. 2018. Why Students Should Read

61 Komentar

  1. Nama: Isdiana Susilowati Ibrahim
    Npm: 2386206058
    Kelas: VB PGSD

    Mohon izin bertanya pak, pada paragraf pertama di situ tertulis ia adalah kata kerja tetapi juga terasa seperti sesuatu yang statis, seperti kata benda. Saya ingin menanyakan contoh nya itu seperti apa yah pak, sesuatu yang statis itu🙏

    BalasHapus
  2. Izin pak mau bertanya peran ini yang yang berbeda dalam aljabar itu kan (sebagai pengelompok) dan teori himpunan (sebagai penetu anggota),apakah penggunaan simbol kurung kurawal ganda misal (untuk himpunan yang anggotanya juga himpunan)karena sering membingungkan siswa ditingkat awal pembelajaran pak jadi gimana caranya agar tidak membingungkan siswa ditingkat awal 🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
      Npm : 2386206058
      Kelas : VB PGSD

      Izin menjawab pertanyaan dari saudari Bella Pak. Seperti pertanyaannya di atas pak menurut saya pengelompokan simbol ini memiliki fungsi di mana agar kita mengetahui makna dan urutan hitungnya. Untuk pembelajaran pada siswa di tingkat awal ini memang membingungkan makanya dari itu kita sebagai guru perlu membimbing secara bertahap, kita perlu mengajarkan ataupun memulainya dari hal-hal yang nyata. Seperti juga yang dijelaskan dalam materi di atas proses ini mirip seperti decoding saat belajar membaca yang di mana tidak hanya mengenal bentuk simbol tetapi juga harus memahami maknanya makanya itu penting untuk paham fungsi dan arti dibaliknya🙏

      Hapus
  3. Nama:Elisnawatie
    Kelas:VD
    NPM:2386206069

    izin bertanya pak,bapak kan ada menyampaikan bahwa meskipun "membaca" adalah kata kerja, kata itu seringkali terasa statis, seperti kata benda" saat diajarkan. Apa yang dimaksud dengan perbedaan ini pak saya Masi kurang paham dan bagaimana hal tersebut dapat memengaruhi cara seseorang memandang kegiatan membaca?

    BalasHapus
  4. Nama : Oktavia Ramadani
    NPM : 2386206086
    Kelas : 5D

    Materi ini memberikan sudut pandang yang sangat seimbang antara keterampilan teknis membaca ( decoding ), pemahaman mendalam (comprehension) dan memiliki motivasi untuk membaca , pendidikan ituuu tidak hanya berhenti pada “ bagaimana cara membaca” tetapi juga memiliki kesadaran “mengapa membaca “ sehingga dengan adanya literasi akan benar - benar menjadi bagian dari perkembangan diri siswa ,
    Saya izin bertanya pak bagaimana ni sekolah bisa mengubah budaya literasi di sekolah bukan sekedar keterampilan akademik saja tetapi bisa menjadi kebiasaan untuk kehidupan sehari-hari?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Maya Apriyani
      Npm: 238620013
      Kelas: V.A

      izin menanggapi pertanyaan dari saudari Oktavia, saya menjawab berdasarkan pengalaman saya sewaktu SMA, pada saat SMA setiap hari kamis ada di adakan nama nya literasi bersama yang di mana seluruh siswa di sekolah itu duduk di depan kelas dan wajib membawa 1 buku bacaan, kami di minta untuk membaca buku tersebut hingga waktu yang di tentukan,sebelum kami masuk ke kelas. nanti di akhir ada beberapa siswa yang akan di panggil untuk maju dan membacakan apa yang dia dapatkan pada saat literasi tadi.
      dari hal tersebut saya rasa secara tidak langsung membentuk atau membiasakan diri kita untuk membaca, walaupun yang awalnya itu sebuah paksaan. apabila di lakukan terus menerus maka saya rasa akan menumbuhkan rasa literasi dan akan menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.

      Hapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. Nama : Desy Olivia Sapitri
    Kelas / Npm : 5D PGSD / 2386206087

    mohon izin bertanya pak, bagaimana caranya mengajarkan cara membaca pada anak yg memiliki keterbatasan contoh anak dengan gangguan pendengaran atau tunarungu, apakah bisa dengan menggunakan teknik decoding atau ada cara yg lain pak? 🙏🏻

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Putri Lestari Pinang
      NPM : 2386206081
      Kelas : 5D PGSD

      izin menjawab, menurut saya anak tunarungu tetap bisa belajar membaca melalui decoding, tetapi memerlukan dukungan yang tepat. contohnya, menggunakan gambar dan ilustrasi untuk memahami teks seperti flashcards untuk membantu anak tunarungu mengenali kata-kata.

      Hapus
  8. Nama: Nur Sinta
    Kelas: 5B PGSD
    NPM: 2386206033

    Baik bapak saya izin menanggapi mengenai materi di atas di mana menjelaskan membaca dan mengapa kita perlu meningkatkannya. Menurut saya membaca itu sangat penting di tingkatkan sejak dini, karena membaca bukan hanya sekedar bisa mengeja atau decoding kata-kata, tapi juga perlu pemahaman apa yang telah dibaca. Jika berhenti di decoding maka siswa hanya akan bisa mengeja bacaan, tapi belum tentu siswa paham apa yang telah mereka baca. Jadi saya setuju bahwa kemampuan membaca haru terus ditingkatkan agar mereka bisa memahami bacaan dengan baik bahkan bisa memahami makna yang terkandung di dalam bacaan.

    BalasHapus
  9. Nama: Nanda Vika Sari
    Kelas: 5B PGSD
    Npm : 2386206053

    Izin menanggapi bapak, menurut saya materi ini cukup bagus karena memberitahu bahwasanya membaca buku bukanlah hanya tentang keterampilan namun juga tentang pengalaman yang membentuk watak pembaca. Penengah di antara dekoding dan pemahaman cukup penting dalam proses pembelajaran, namun sebagai guru juga perlu menyesuaikan di antara keduanya untuk niat dan semangat. Ketika siswa hanya diberitahu cara membaca tanpa mengetahui mengapa maka literasi kehilangan makna dan tidak membuat membaca menjadi kebiasaan atau hobi dalam kebiasaan sehari-hari.

    BalasHapus
  10. Nama : Imelda Rizky Putri
    Npm : 2386206024
    Kelas : 5B PGSD

    Izin menanggapi pak, menurut saya materi ini sangat penting bagi anak - anak sekolah materi ini mengajarkan cara membaca yang baik dan benar dan juga tanda baca yang tepat, materi dekoding dan pemahaman ini juga memberikan kemampuan pembaca membuat ide - ide atau gagasan dan dengan memahami materi ini pembaca lebih sering dan berminat membaca buku, dan pembaca lebih terampil dan lebih termotivasi.

    BalasHapus
  11. Baik terimakasih atas penjabaran materi yang telah bapak jabarkan, mohon izin untuk menanggapi, setelah saya baca dari materi yang bapak berikan saya merasa bahwa pandangan tentang literasi membaca yang di ajarkan di sekolah yaitu lebih menekankan apa yang dibaca bukan mengapa membaca itu penting ini yang membuat orang terkadang merasa bahwa membaca terasa kurang bermakna, hanya sebatas kewajiban, akademi, bukan pengalaman personal, dan juga menurut saya membaca membantu seseorang menemukan jati diri ketika kita membaca tidak hanya menyerap kata kata
    Secara keseluruhan materi ini menyadarkan saya bahwa literasi sejati adalah tentang hubungan antara pembaca dengan dirinya sendiri

    BalasHapus
  12. Nama : Nabilah Aqli Rahman
    Kelas : 5 D PGSD
    NPM : 2386206125

    "Hanya butuh satu buku untuk membuat kita tenggelam ke dalam indahnya dunia membaca"

    Banyak nih dari tulisan Bapak yang membahas tentang buku, literasi, dan membaca.
    Saya jadi penasaran pak, boleh Bapak jawab atau mungkin Bapak ceritakan satu buku saja yang membuat Bapak sampai hari ini suka dan cinta sekali pada dunia membaca.

    Terimakasih Pak

    BalasHapus
  13. Nama: Rosidah
    NPM: 2386206034
    Kelas: VB (PGSD)

    Decoding memiliki aspek penting dalam membaca, namun pembaca juga perlu memahami makna dalam bacaannya, sering kita temui banyak orang - orang di sekitar maupun diri sendiri yang kadang tidak paham dengan apa yang dibaca, nah itu membuat saya bertanya-tanya bagaimana cara menerapkan decoding, untuk bisa fokus dalam mengerti makna bacaan, bagi diri sendiri yang sudah sedewasa ini?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Nur Sinta
      NPM: 2386206033
      Kelas: 5B PGSD

      Saya izin menanggapi, menurut saya cara menerapkan decoding di usia sedewasa ini adalah dengan cara membacanya pelan-pelan ketika menemukan kata yang sulit dimengerti agar paham artinya bisa juga dengan cara di eja dan mencari atau searching artinya biar paham maknanya, kita juga perlu meningkatkan pemahaman seperti di materi tertulis bahwa pemahaman melibatkan cara pembaca menghubungkan simbol-simbol dengan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki hingga akhirnya menciptakan makna. Ini tanggapan saya maaf jika ada salah kata 🙏🏻

      Hapus
  14. Nama : Naida Dwi Nur Herlianawati
    Kelas : 5B PGSD
    NPM : 2386206042

    Saya setuju pak dengan materi ini, membaca tidak harus tentang keterampilan teknis seperti dekoding, tetapi juga harus paham dengan isi bacaanya agar lebih bermakna dan menyenangkan, dan juga guru harus bisa mengajarkan materi dekoding dan pemahaman agar anak-anak bukan cuman bisa membaca, tetapi juga mau membaca dan dapat makna dari bacaanya.

    BalasHapus
  15. Nama : Imelda Rizky Putri
    Npm : 2386206024
    Kelas : 5B PGSD

    Izin menanggapi pak, materi decoding dan pemahaman ini sangat penting dan harus di ajarkan di sekolah,dan membaca juga sebagai keterampilan yang diajarkan di dunia pendidikan terutama di jenjang sekolah dasar yang dapat menciptakan pengalaman dan gagasan penulis dan pembaca.Dan pembelajaran decoding ini juga untuk mengenal huruf,bunyi,serta pola kata-kata pada buku tersebut.Membaca juga dapat menumbuhkan sebuah literasi dan motivasi kepada pembaca.

    BalasHapus
  16. Nama: Nur Aulia Miftahul Jannah
    NPM: 2386206085
    Kelas: 5D PGSD

    Sore ini, saya membuka blog Bapak yang rencananya ingin saya baca dan saya pahami dengan setelahnya saya berkomentar.

    Waktu saya beneran buka blognya, saya ada menggulirkan tampilan materi materi yang ada di layar hp saya dan kemudian saya berhenti pada satu materi. Yap, saya terhenti di materi ini. Ga ada alasan yang jelas kenapa saya terhenti pada materi ini, saya hanya merasa ingin tahu, dan sepertinya saya tertarik.

    Ini adalah komentar pertama saya di blog Bapak. Sebelumnya, saya mau bilang makasih sama Bapak karena tugas kali ini betul betul unik. Dan juga sebenernya kalau diperhatiin, banyak untungnya buat saya sih hehe. Soalnya dari tugas yang kaya gini nih, saya bisa belajar macem-macem: 1) jadi tempat trial and error saya dalam ngungkapin pendapat, 2) lahan dan bahan bacaan baru, 3) bikin saya pd, karna kalau ngungkapin pendapat atau nanggapin sesuatu itu harus ada keberanian kan?, 4) ngehabisin 20k kata perhari saya (katanya sih kalau perempuan, setiap harinya punya stok 20k kata) nah, jadi pas bangettt deh, ya walaupun katanya diketik tapi saya tetep aja ngerasa kaya lagi ngomong hehe.
    Saya udah selesai yapping nya Pak, abis ini saya mau nanggapin materi bacaan pertama saya ini.

    Dari yang saya baca dari awal materi sampe akhir, saya dalem hati bilang gini “oohhh” “oohhh” “oalahhh” “oohh gituu” hehehe. Dan ada pertanyaan yang muncul dalam kepala saya Pak.

    Saya teringat waktu saya mau masuk SD di kampung dulu, mungkin waktu itu saya berumur 5/6 tahun (fyi saya masuk SD nya diumur 7 tahun Pak). Nah, waktu itu saya sama sekali ga diajarin membaca dengan abjad Pak. saya ga TK dan ga bimbel juga. Tapi, saya dimasukin ke TKTPA. Nah, di TKTPA itu saya belajarnya, belajar ngaji dari iqra 1 sampe dengan seterusnya. Jadi, sebelum SD itu saya bener bener ga ada dikenalin huruf huruf abjad gitu Pak, adanya cuman huruf huruf hijaiyah karna saya TKTPA. Dan singkat waktu, ceritanya saya udah mau masuk SD nih. Saya udah jadi anak SD kelas 1 dan waktu itu saya masuk kelas aja dan ngikutin pembelajaran dan seingat saya, saya langsung bisa baca pake abjad gitu. Nah, itu saya kenapa ya Pak? Apakah ada teori teori yang relate dengan keadaan saya waktu itu Pak??

    Terima kasih, Pak.

    BalasHapus
  17. Nama : Andi Nurfika
    NPM : 2386206017
    Kelas : VB PGSD

    dekoding ini adalah suatu yang sangat penting untuk kita karena dengan ini kita bisa mengenal dasar dasar membaca mulai dari pengenalan huruf dan bunyi, pola dan kata kata yang tidak beraturan. kita bisa melihat dari komponen dekoding ini seperti kata terdiri dari huruf kecil, mampu mengenali pola huruf vokal dan konsonan dan msih bnyk lagi yang kita ketahui dengan belajar dekoding ini. dekoding ini sangat penting bagi anak yang baru saja belajar membaca sebagai fondasi memahami teks bacaan.

    BalasHapus
  18. Nama: Leoni Wulandari
    Npm: 2386206088
    Kelas: 5D PGSD

    Menurutku, kurung kurawal itu intinya dipakai kalau kita lagi ngomongin himpunan. Jadi kalau lihat {1, 2, 3}, ya itu maksudnya kumpulan angka 1, 2, dan 3. Bedanya sama kurung biasa ( ) atau [ ], kurung kurawal punya arti khusus: ngasih tau “ini loh anggotanya sekumpulan benda/angka.”
    Kalau di aljabar kadang dipakai juga, tapi lebih ke biar rapi aja atau buat ngelompokkin, nggak sekuat maknanya kayak di himpunan. Jadi tergantung konteksnya kita lagi bahas apa.

    BalasHapus
  19. Nama: Dominika Dew Daleq
    NPM: 2386206051
    Kelas: V.A (PGSD)

    Baik di sini menurut saya membaca itu bukan hanya sekedar bisa menyebutkan huruf dengan benar tetapi membaca itu adalah sebagai keterampilan yang penting karena kalau dipikir-pikir lagi ternyata membaca itu juga bisa jadi pengalaman yang menyentuh karena di situ kita dapat merubah cara pandang kita terhadap dunia.

    Nah di sini proses membaca itu ternyata di dunia pendidikan dibagi menjadi dua yaitu dekoding dan pemahaman. Jadi dekoding ini sendiri merupakan tahap awal yang di mana kita belajar mengenal huruf, bunyi, dan pola kata. Di sini misalnya anak-anak belajar menyusun bunyi dari huruf-huruf seperti /b//a//c//a/ jadi kata “baca”. Dekoding ini pun sangat penting karena dapat bantu mereka supaya bisa belajar membaca secara mandiri.

    Adapun komponen utama di dalam dekoding ini yaitu:
    1. Kesadaran fonemik di mana kita dapat memahami bahwa kata terdiri dari unit bunyi kecil yang disebut fonem.
    2. Mendukung kemandirian membaca jadi ketika anak-anak menguasai coding mereka dapat membaca kata-kata baru tanpa bantuan.
    3. Meningkatkan pemahaman di mana di sini anak-anak lebih lancar dengan dekoding yang pembaca bisa lebih fokus memahami isi teks daripada berusaha mengenali kata-kata.

    Namun setelah kita bisa dekoding ternyata masih ada tantangan berikutnya yaitu bagaimana cara kita memahami isi dari bacaan tersebut, dan pemahaman itu bukan hanya sekedar tahu arti kata, tetapi juga menghubungkan teks dengan pengalaman pribadi dan pengetahuan yang sudah kita punya, sehingga titik ini dapat bantu membuat kita membaca menjadi sesuatu yang lebih mendalam dan bisa kita pikirkan serta rasakan.

    Sebagai seorang guru, apakah kita terlalu fokus mengajarkan teknik membaca sampai kita lupa mengajak anak-anak itu untuk menikmati prosesnya? Di dunia pendidikan ini kadang kita terlalu sibuk mengukur kecepatan baca, kosakata, dan ide pokok, sehingga kita lupa bahwa sebenarnya membaca itu harus menjadi pengalaman yang bermakna untuk anak-anak itu sendiri.

    Ternyata setelah dilihat lagi literasi yang diajarkan di sekolah itu sering terasa biasa-biasa saja, karena di situ kita lebih banyak bicara soal “bagaimana” membaca, bukan bertanya soal “mengapa”, padahal seperti kata Franz Kafka buku itu seharusnya menjadi kapak yang memecah laut beku dalam diri kita sendiri sehingga membaca seharusnya menjadi pengalaman yang mengguncang, sehingga menghidupkan kembali jiwa kita, jadi ketika seseorang benar-benar membaca, itu mereka masuk ke dunia baru, mengelola ide-ide baru, dan sehingga pada akhirnya mereka dapat menemukan siapa di diri mereka sebenarnya dan inilah alasan mengapa siswa maupun guru harus lebih sering membaca, bukan hanya untuk belajar tetapi juga untuk menemukan apa itu makna dari bentuk identitas mereka sendiri.

    BalasHapus
  20. Nama: Rosidah
    Npm: 2386206034
    Kelas: VB (PGSD)

    Saya ingin berbagi pengalaman saya sedikit kepada bapak dan teman-teman, Saya itu baru mencoba melatih diri biar hobi membaca buku, sehingga alhamdulillah nya sudah ada beberapa buku yang sudah selesai saya baca, namun yang saya herankan saat saya membaca buku saya perlu mendengarkan music relaksasi, itu membuat saya terkadang merasa di sebuah tempat yang berbeda, padahal posisinya saya di kamar, nah itu yang membuat saya merasa nyaman saat membaca buku.
    Mungkin teman-teman bisa mencoba hal yang saya lakukan ini, buat menumbuhkan minat dan kenyamanan dalam membaca buku😊
    Dan menurut saya dengan banyak membaca buku, dapat membantu kita memahami sebuah makna dalam kalimat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Nur Aulia Miftahul Jannah
      NPM: 2386206085
      Kelas: 5D

      Sayaa juga mau sharing tentang membaca ini. Saya izin repply di komentar Kak Ros ya. Kalau teman teman liat komen saya yang ini dan ada rencana mau ngebiasain diri untuk membaca, mungkin teman teman bisa sambil nyimak yaa.

      Kalau mau mulai biasain membaca, menurut saya step awal dan penting yang harus kita ambil adalah cari buku yang ringan dan kita tertarik untuk baca buku ituu. Ga harus buku pelajaran, ga harus buku akademik juga, yang penting buku yang kita suka genrenya dan enjoy ngebacanya walaupun buku dongeng sekalipunn. Just ittt. Cobain deh, 1-2 buku dulu.. Dan abis itu ada rasa pengen baca lebih banyak buku lagii. Step awal ini works di sayaa. Selamat membaca, guys. 🫶🏻

      BTW Pak, saya izin setiap komen saya, saya tandain ini komentar yang ke berapa ya Pak. Biar jadi reminder buat saya bahwa perjalanan masing panjang, hehehe.

      Ini komentar ke-8 saya di blog Bapak. 💪🏻

      Hapus
  21. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  22. Nama: Patricia Nini Making
    NPM: 2386206046
    Kelas: 5C PGSD

    Pak izin bertanya🙏
    bagaimana cara agar guru di sekolahan agar bisa mengimbangi antara memperaktekan keterampilan membaca(decoding), dengan menambahkan pemahaman pada siswa pak?

    BalasHapus
  23. Nama: Margaretha Elintia
    Npm: 2386206055
    Kelas: 5C PGSD

    Izin menanggapi ya pak, saya setuju dengan materi di atas yang mengatakan kalau membaca itu ada dua bagian yaitu dekoding dan pemahaman, dimana saat ini masalah di sekolah sering kita jumpai adalah siswa di ajari membaca cepat tapi jarang di ajarkan kenapa kita harus baca, kalau hanya cuman bisa baca tapi enggak paham apa-apa, membaca jadi engga ada gunanya dan membosankan, maka dari itu guru harus fokus supaya anak mengerti dan memahami isi bacaan bukan cuman selesaiin baca teks.

    BalasHapus
  24. izin bertanya pak

    di paragraf ke2, tertulis dalam kenyataannya pendidikan harus memecah membaca menjadi bagian- bagian, biasanya antara decoding dan pemahaman. selain decoding dan pemahaman kira kira apa saja yang termasuk di dalam pendidikan yang memecah membaca jadi bagian² kecil pak?

    BalasHapus
  25. Okta Putri Aditia
    2386206060
    5B (PGSD)


    pak ada bagian sempat kebaca berulang ulang di saya, bagian kata kafka pak.
    nah itu (Buku Harus Jadi Kapak Bagi Laut Beku Di Dalam Diri Kita) saya baca ulang pak ni, maksud dari kata itu apa ya pak? itu semacam kata (Membuka Prasaan Dan Pikiran Kita Yang Sulit Terbuka/Tertutup) gitu kah pak, atau gimana maksud nya pak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya izin menjelaskan sesuai pemahaman saya untuk istilah yang kamu maksud ya Okta, disini yang saya tangkap dari pernyataan tersebut ialah : mungkin dari kita itu sebagian bermalaasan untuk membaca termasuk saya sendiri haha, yang dimaksud lautan beku itu adalah diri kita yang susah untuk membiasakan diri mendapatkan informasi dari membaca atau bukan hanya untuk mendapatkan informasi tapi memang ada titik atau rasa dalam diri kita untuk membuat kita menjadi malas membaca, nah diistilah itu juga buku ini tu harus jadi kapak bagi laut beku berarti kita harus mengibaratkan buku itu sebagai kapak yang hanya bisa menyelamatkan kita dari laut yang beku,jadi tanpa kita sadari istilah diatas itu sebagai tamparan untuk kita yang malas baca dengan mengibaratkan kita tu gk bisa keluar dari lautan yang beku yang menjebak kita kalo tidak dengan membaca buku, kayak kita tu terjebak gitu dilautan beku jadi kita perlu buku yang diibaratkan dengan kapak untuk mengeluarkan kita dari bekuan laut. gitu sih menurut saya hehe

      Hapus
  26. Terimakasih pak atas materi yang menyadarkan kami pentingnya membaca dan meningkatkan rasa untuk membaca, sebenarnya ya pak saya sendiri juga kurang suka membaca , saya cepat sekali bosan membaca ketika bacaan saya itu full tulisan , tidak ada gambar-gambar yang menarik saya untuk tetap stay membaca, namun disisi lain saya juga menyadari sikap saya ini akan merugikan saya, karena kurang membaca itu bisa membuat kita ketinggalan informasi-informasi terbaru ada istilah terbaru yang digunakan namun karena kurang update begitu pak jadi kurang tau. Tapi dengan selesainya saya membaca materi diatas saya munkin bisa meningkatkan ketertarikan saya pada membaca, apalagi mata kuliah pada semester yang saya tempuh ini banyak sekali materi yang harus saya baca, jadi bersyukur juga dengan tugas ini, karena saya belajar memaksakan diri saya untuk membaca materi yang begitu banyak, semoga setelah saya belajar memaksakan diri saya membaca kedepannya saya jadi suka membaca lagi baik buku secara fisik maupun ebook.

    BalasHapus
  27. Nama : Andi Nurfika
    NPM : 2386206017
    Kelas : VB PGSD

    setelah membaca materi ini saya tersadar pentingnya kita untuk ber literasi atau membaca ya karena dengan membaca banyak yang kita ketahui. dengan meningkatkan kerajinan untuk membaca saya rasa jika ada orang yang bertanya kita bisa menjawab dari apa yang kita baca entah dari buku ataupun dari internet. dulu saya suka membaca tapii jika bacaannya kurang menyenangkan saya jadi bosan saya lebih suka membaca kalau banyak gambar nya heheh.
    waktu saya SD saya suka membaca terlebih dahulu buku pelajaran yang akan di pelajari walaupun saya cuma iseng-iseng bacanya tapi saya rasakan manfaatnya saat guru menanyakan sesuatu saya dapat menjawabnya karena saya ingat saya pernh baca itu sebelumnya. tapi semakin besar seperti sekarang saya masih sering malas membaca. karena suka ngantuk saat membaca, bagaimana ya solusinya agar tidak seperti itu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Nur Sinta
      NPM: 2386206033
      Kelas: 5B PGSD

      Izin menjawab pertanyaan Fika, menurut saya solusinya adalah kita bisa melatih kembali kebiasaan membaca seperti mencari Novel atau bacaan yang bikin kita penasaran dengan isinya apa lagi kalau kita suka dengan Novel atau bacaan tersebut itu akan membuat kita membaca terus sampai habis, bisa juga mencari bacaan yang sesuai dengan minat kamu yang akan meningkatkan motivasi dan mengurangi rasa bahwa membaca itu beban, mungkin saat SD buku pelajaran yang di baca terdapat gambar namun semakin dewasa bacaan yang kita baca tidak ada gambarnya hanya full tulisan itu juga penyebab kita mudah sekali mengantuk saat membaca.
      Sekian pendapat saya maaf jika ada salah kata 🙏🏻

      Hapus
  28. Okta Putri Aditia
    2386206060
    5B (PGSD)


    ooh jadi pak membaca itu tidak hanya sekedar baca baca gitu aja ya. dan nyatanya membaca itu bagian sangat penting untuk diri kita, apalagi ada kalimat membaca itu bukan soal kemampuan tapi juga bermakna, nah pak tadi dengan soal di atas itu, saya juga bentanya sama teman saya yang hobi nya suka membaca, beda sama saya yang jarang membaca buku, nyatanya selain dia suka membaca bermacam macam buku, dia menemukan karakter diri dia sndiri yang harus bagaimana selanjut nya. berarti membaca tidak seburuk itu ya pak, malahan itu asik walau kadang ada rasa bosan. gini aja cerita saya dulu teman teman 😁

    BalasHapus
  29. Nama : Fakhriyyah Mufidah Abidin
    NPM : 2386206095
    Kelas : 5D PGSD

    Izin Pak untuk memberikan tanggapan dan pertanyaan. Memang benar yaa ternyata membaca adalah jembatan ilmu atau jendela dunia, karena dari membaca materi ini saya baru tau nama lain dari mengeja adalah decoding (itu dari pemahaman saya) Mohon izin yaa Pak kalau salah dari pemahaman saya minta tolong arahan dan bimbingannya. Jadi Pak jika kita belajar kosa kata baru nih di umur sekitar 20 tahun, tapi bahasa Inggris, Korea, Mandarin dan lain sebagainya, terus susah dalam mengeja atau mengucapkan berarti decoding waktu kecil kurang dilatih yaa Pak ?. Okey itu saja Pak pertanyaan saya dan tanggapan saya, owh iya menurut saya kali ini pembelajarannya sangat menantang bagi saya, karena dari yang saya lihat saya alami sendiri semakin bertambah dewasa terkadang membaca hanya sekedarnya tanpa peduli paham atau tidak dengan bacaan tersebut sama seperti materi atau tulisan yang Bapak buat, jadi tugas memberikan komentar di blog yang bapak punya jujur membuat saya keluar dari zona nyaman hehehehe, sekian dan terima kasih Pak

    BalasHapus
  30. NAMA:VIRGINIA JAU
    KELAS :V D
    NIM:2386206089
    Iji pak Tanda kurung kurawal digunakan untuk menunjukkan himpunan karena kesederhanaan dan tampilannya yang unik. Tanda kurung kurawal menyediakan cara yang jelas dan ringkas untuk merepresentasikan himpunan elemen dalam matematika. Penggunaan tanda kurung kurawal membantu menghindari kebingungan dengan simbol lain dan meningkatkan keterbacaan dalam notasi matematika.jadi tanda ini sangat bagus.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Nur Aulia Miftahul Jannah
      NPM: 2386206085
      Kelas: 5D PGSD

      Saya izin menanggapi ya, Vir.
      Awalnya saya sempat bingung, sebenernya yang harus kita berikan tanggapan di blog Bapak ini itu yang mana. Apakah dari isi bacaan yang ada atau dari isi picture yang ada di awal narasi.
      Menurut saya, sah-sah saja kalau mau menanggapi tentang picture yang ada di setiap awal materi. Tapi, ga ada bahan bacaan sebelumnya tentang isi picturenya. Jadi, waktu ngebaca isi picture setiap materi saya cukup mengangguk dan serasa seperti bilang “ohh ini tanda ini dan namanya ini” seperti itu saja. Ga ada tambahan untuk tanggapan dari isi picture yang ada di setiap materi, hehehe 😅. Dan, untuk isi bacaan yang ada di setiap materi. Itu menurut saya yang bisa memancing timbulnya tanggapan karena sebelumnya terdapat isi bacaan terlebih dahulu. Tapi tapii, dari Bapak emang ga ada ngebatasin untuk menanggapi hal hal yang ada di Blok Bapak ini sihh, jadi sepertinya oke oke sajaaa. CMIIW guys.. 🫶🏻

      BTW, Ini komentar saya yang ke-9 di blog Bapak. 💪🏻

      Hapus
  31. Nama : Alya Salsabila
    Npm: 2386206062
    Kelas : V C

    Terima kasih banyak, bapak. Materinya bagus dan penjelasannya gampang dimengerti. Saya jadi paham kalau membaca itu bukan cuma soal cepat atau lancar baca aja, tapi kita juga harus ngerti maknanya. Dari materi ini, saya juga sadar kalau membaca bisa bikin kita lebih kenal diri kita sendiri, karena kadang dari bacaan kita bisa ngaca dan belajar tentang kehidupan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Alya Salsabila
      Npm : 2386206062
      Kelas : V C

      Saya izin bertanya bapak terkait materi tersebut, kalau semisalnya di dalam pembelajaran ada siswa yang membacanya lancar tapi siswa tersebut sulit untuk memahami isi atau makna dari bacaan tersebut, bagaimana cara kita agar bisa membantu siswa tersebut ya pak? terimakasih

      Hapus
    2. Nama : Andi Nurfika
      NPM : 2386206017
      Kelas : VB PGSD

      izin bantu jawab
      jadi kita sebagai guru juga perlu menyadari bahwa anak bisa membaca tetapi belum tentu bisa melafalkan atau mengerti apa yang mereka baca. jika kita sebagai guru tahu anak sudah lancar namun belum memahami apa yang dia baca kita masih perlu mengembangkan atau membantu siswa mengembangkan pemahamannya. terkadang siswa hanya memperhatikan melafalkan kata intonasi dan kecepatannya saat membaca.
      kita bisa bantu dengan menggunakan strategi membaca pemahaman yaitu sebelum anak membaca ajak mereka menebak apa isi bacaan yang dia baca dari judul buku dan gambarnya lalu saat membaca ajak anak berhenti di beberapa bagian jangan biarkan anak terus-menerus membaca tanyakan kepada mereka arti dari yang sudah mereka baca jika mereka belum mengerti kita bantu memancing pemahamannya. dan setelah membaca ajak anak menyimpulkan isi bacaannya dengan kata-kata mereka sendiri. semoga membantu ☺️

      Hapus
  32. Nama: Hendra aditya saputra
    Nmp: 2386206064
    Kelas: 5C

    Izin pak, saya sudah membaca sampai selesai pak, tapi ada yang saya mau tanyakan pada paragraf yang ke dua pak, yaitu tentang membaca memerlukan pemisahan prosesnya
    Menjadi bagian bagian kecil, saya belum paham dengan kalimat ini pak, jadi apa yang di maksud dengan membaca memerlukan pemisahan menjadi bagian bagian kecil itu seperti apa pak?
    Terimakasih

    BalasHapus
  33. Nama: Maya Apriyani
    Npm: 2386206013
    kelas: V.A

    Terima kasih bapak atas materinya, setelah membaca materi ini saya menjadi tahu jika membaca itu bukan sekedar menyelesaikan suatu bacaan tetapi juga harus memahami apa isi dari suatu bacaan.
    melalui tugas yang bapak berikan ini, secara tidak langsung menyadarkan saya bahwa membaca itu sangat penting. saya merasa dalam saya membaca sering sekali saya tidak memahami makna dari bacaan tersebut.
    di dalam materi di atas juga ada sebuah pertanyaan yaitu apakah seorang guru harus fokus mengajarkan dekoding,pemahaman, atau menggabungkan keduanya? kalau menurut pendapat saya, harus menggabungkan keduanya. karena kalau siswa hanya membaca tanpa memahami apa isi dari sebuah bacaan, maka saya rasa itu juga percuma kerena mereka tidak paham apa yang mereka baca.

    BalasHapus
  34. Nama : Erlynda Yuna Nurviah
    Npm : 2386206035
    kelas : VB PGSD

    Sebelumnya saya ingin bertanya pak, saya kurang memahami tentang asumsi bahwa jika seseorang mampu membaca dengan baik, maka mereka pasti akan membaca, maksudnya apakah jika seseorang bisa membaca dengan lancar mereka akan suka membaca bacaan dari buku, internet, koran dan lain sebagainya pak?
    Menurut saya membaca itu sangat penting dan sangat berpengaruh dalam diri seseorang karena dari membaca kita akan memperluas pengetahuan, dapat berpikir kritis dan ketika berinteraksi dengan orang lain kita lebih banyak memiliki kosakata. Membaca juga sangat penting diterapkan sejak dini dikarenakan saat ini masih banyak orang yang minim literasi yang mengakibatkan mereka kurang memahami informasi yang mungkin sudah tertera jelas di suatu informasi, saya pridadi sebenarnya kurang suka membaca pak apalagi jika isi bacaan tersebut full teks dan minin gambar karena itu membuat saya bosan, tetapi dengan adanya tugas yang bapak berikan untu berkomentar ini sangat membantu saya lebih berpikir kritis dan banyak mendapatkan pemahaman baru, terimakasih bapak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama: Nur Aulia Miftahul Jannah
      NPM: 2386206085
      Kelas: 5D PGSD

      Izin menanggapi pertanyaan Mbak Lynda ya, Mbak. Menurut saya, asumsi tentang yang Mbak bilang itu artinya bahwa orang yang memiliki kemampuan baik dalam membaca itu mereka memiliki pemaknaan dalam setiap bacaan yang mereka baca, Mbak. Jadi, mereka ga cuman sekedar membaca tok. Tapi mereka sudah membaca yang dibarengi pemaknaan nya. Mereka bisa membuat resume/point penting langsung di kepala mereka saat membaca. Dan alhasil resume/point penting dari bacaan yang mereka baca waktunya lebih lama tercantol di otak. Bahkan dari bacaannya juga mereka bisa menerapkannya dalam hidup, hihi. Gitu sih Mbak menurut saya.

      Teman teman yang sedang baca komen saya ini, boleh dong kasih tanggapan juga.. Apakah kita udah sepaham atau belum. Topiknya seru nihh..

      *Ini komentar saya yang ke-10. (Semangaatt Auliaaa 💪🏻)

      Hapus
  35. NAMA : DIAS PINASIH
    NPM : 2386206057
    KELAS : 5B PGSD



    setelah Saya membaca materi tersebut, saya semakin memahami bahwa membaca bukan hanya sekedar kegiatan untuk untuk memperoleh informasi, tetapi juga menjadi saran dalam mengembangkan cara berfikir kritis, memperluas wawasan,serta membentuk kepribadian dan pola pikir yang lebih terbuka.
    Materi ini sangat relevan dengan kondisi mahasiswa saat ini yang mahasiswa sangat kurang minta membaca. Dengan materi yang bapak berikan mahasiswa sudah mulai suka membaca dan memiliki keterkaitan erat dengan proses berpikir, menulis, dan berkomunikasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saran saya bapak dapat memberikan contoh atau latihan membaca kritis berdasarkan materi yang bapak jelaskan di atas sehingga kami sebagai mahasiswa bisa langsung menerapkan teori yang telah dipelajari. Setelah itu bapak juga bisa disertakan pembahasan mengenai cara memilih bahan bacaan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan akademik mahasiswa.

      Hapus
  36. DIAS PINASIH
    2386206057
    5B PGSD
    Menurut saya pak materi yang bapak berikan di atas sudah sangat baik dan mudah dipahami, namun ada beberapa bagian yang menurut saya bisa di perjelas terutama pada penjelasan mengenai "keterampilan membaca pemahaman" dan "strategi meningkatkan minat baca " . Jika bagian tersebut diberikan contoh yangg lebihh konkret mungkin akan lebih mudah bagi mahasiswa untuk memahami penerapan nya dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kegiatan perkuliahan.

    BalasHapus
  37. Nama: Nur Sinta
    NPM: 2386206033
    Kelas: 5B PGSD

    Baik pak, saya izin bertanya kenapa dimateri tersebut tertulis, lebih peduli pada apa yang cenderung dilakukan anak-anak dibandingkan dengan apa yang mereka mampu lakukan atau kemampuan, alasan lebih jelannya apa ya pak? 🙏🏻

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Andi Nurfika
      NPM : 2386206017
      Kelas : VB PGSD

      Saya bantu jawab sedikit ya Sinta. Jadi pada materi tersebut disebutkan bahwa kita perlu lebih peduli pada apa yang cenderung dilakukan anak dibandingkan dengan apa yang mereka mampu lakukan atau kemampuan karena kebiasaan dan minat membaca terbentuk dari apa yang sering dilakukan anak secara berulang-ulang bukan karena dari kemampuan yang sudah dia miliki, jadi maksudnya itu anak itu bisa aja memiliki kepintaran membaca cukup tapi jika mereka tidak terbiasa dan tidak tertarik untuk melakukan itu maka kebiasaan itu tidak akan berkembang sebaliknya jika anak suka melakukan kegiatan yang biasa dilakukan seperti membaca dengan perasaan senang dan penuh semangat maka kebiasaan mereka akan meningkat secara alami melalui kebiasaan tersebut.
      Semoga bermanfaat ☺️🙏🏻

      Hapus
  38. Nama : Reslinda
    Npm : 2386206067
    Kelas : V C

    Ijin menanggapi Pak. Saya setuju kalau membaca itu bisa membuka wawasan yang luas. Artikel ini ngingetin saya buat lebih rajin menyisihkan waktu buat baca, walau sebentar tiap hari. Kadang kita kalah sama gadget. Semoga bisa konsisten.

    BalasHapus
  39. Nama: Nur Sinta
    NPM: 2386206033
    Kelas: 5B PGSD

    Baik pak saya izin menjawab pertanyaan di materi tersebut tertulis pertanyaan sebagai guru kita sering dihadapkan pada pilihan: apakah kita fokus mengajarkan dekoding, pemahaman atau mencoba menggabungkan keduanya? Jawaban saya sebagai calon guru saya akan menggabungkan keduanya dengan cara pendekatan seimbang misalnya saat fase A kelas siswa akan di ajarkan 60% decoding dan 40% pemahaman namun semakin naik kelas pemahaman akan lebih naik persen dan dekoding akan semakin turun, untuk seimbangnya akan terjadi di fase B yaitu kelas 4-5.

    BalasHapus
  40. Nama : Aprilina Awing
    NPM : 2386206113
    Kelas : 5D PGSD

    Sebelumnya Terimakasih Pak atas materi yang telah disampaikan diatas.
    Secara keseluruhan, materi ini mengajarkan saya untuk melihat membaca sebagai proses yang aktif kita lakukan sehari-hari. Dengan memahami keterkaitan antara Dekoding dan Pemahaman, serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi pengalaman membaca, kita dapat lebih efektif dalam mengajarkan keterampilan membaca pada siswa dan membantu mereka menemukan makna dalam teks yang mereka baca.

    BalasHapus
  41. Nama : Putri Lestari Pinang
    NPM : 2386206081
    Kelas : 5D PGSD

    Saya setuju, atas pernyataan membaca bukan hanya untuk belajar, tetapi untuk menemukan makna. karena membaca tidak hanya untuk mengenali huruf, kata, atau kalimat tapi bagaimana kita membaca untuk memahami makna dan pesan yang disampaikan. karena jika pembaca tidak memahami tentang apa yang dibaca, maka membaca menjadi tidak berarti.

    BalasHapus
  42. Nama : Aprilina Awing
    NPM : 2386206113
    Kelas : VD PGSD

    Sebelumnya Terimakasih Pak atas materi yang telah disampaikan diatas.
    Dari materi yang bapak sampaikan bahwa Dekoding dan Pemahaman adalah dua aspek yang saling melengkapi, penting untuk membahas metode evaluasi yang dapat memberikan gambaran yang akurat tentang keterampilan membaca siswa.
    Pertanyaan saya pak, bagaimana cara mengukur dan apa indikator keberhasilan yang dapat digunakan untuk menilai kemampuan dekoding dan pemahaman siswa secara bersamaan?

    BalasHapus
  43. Nama: Stevani
    NPM: (2386206045)
    Kelas: V C PGSD
    Sebenarnya materi yang aku baca yang judul nya menarik dan wah sepertinya relate bgt sama pengalaman diri sendiri!, hari ini baca tentang (Membaca dan Mengapa Kita Perlu Meningkatkannya), sebelum tau menghitung hal yang paling penting dan utama yang harys kita kuasai atau setidaknya bisa adalah MEMBACAAA itu paling penting bassic kadang sedih kalau masih ada anak” yang belum bisa membaca bagaimana mereka bisa memahami nanti nya dari membaca dan memahami adalah hal utama dan mengingat selanjutnya, membaca itu penting banget karena dari situ kita bisa dapet banyak hal baru tanpa harus selalu belajar lewat kelas atau guru. Dengan baca, pikiran kita jadi lebih terbuka dan cara kita mikir juga makin luas. Sayangnya, masih banyak orang yang males baca karena ngerasa bosan atau nggak punya waktu. Padahal kalau kita nemu bacaan yang sesuai minat, baca itu bisa jadi kegiatan yang nyenengin banget. Jadi menurut aku, penting banget buat mulai biasain diri baca sedikit demi sedikit tiap hari, biar lama-lama jadi kebiasaan yang ngebantu banget buat berkembang.

    BalasHapus
  44. Nama : Reslinda
    Npm : 2386206067
    Kelas : V C

    Bener banget, membaca bisa bikin kita berpikir lebih kritis. Artikel ini nyambung sama realita sekarang, dimana banyak orang lebih suka info singkat daripada membaca utuh. Jadi tamparan halus buat saya. Saya jadi kepikiran, kalau budaya baca ini ditanamkan di sekolah sejak awal, pasti hasilnya luar biasa.

    BalasHapus
  45. Okta Putri Aditia
    2386206060
    5B

    jadi pak decoding itu penting ya buat anaka anak yang malas baca, bukan cuman anak anak saja, orang dewasa juga ada yang masih malas baca, jadi untuk pemahaman nya saja ngga kalah penting sih dua dua nya juga harus bersamaan di pahami. tapi kita kdang kita terlalu fokus ke satu sisinya saja, jadi ni pak, atau teman teman apa cara yang efektif biar kedua nya itu seimbang waktu kita ngajar itu gimana?

    BalasHapus
  46. Nama: Lidia Jaimun
    Npm: 2386206091
    Kelas: 5D

    Izin menanggapi pak, penting sekali menjaga keseimbangan antara pembelajaran dekoding dan pemahaman saat belajar membaca. Dekoding memang jadi dasar penting agar siswa bisa mengenali huruf dan kata dengan benar. Tapi kalau hanya bisa membaca tanpa memahami arti bacaan, maka membaca hanya jadi kegiatan yang mekanis dan tidak bermakna.
    Karena itu, kita yang akan nantinya menjadi guru sebaiknya mengajar tidak hanya fokus pada cara membaca yang benar, tapi juga membantu siswa mengerti isi bacaan dan menghubungkannya dengan pengalaman mereka sendiri. Selain itu, saya juga berpikir bahwa bisa membaca dengan lancar belum tentu berarti seseorang punya kebiasaan atau minat membaca yang baik. Jadi, pembelajaran membaca perlu dilakukan secara menyeluruh bukan hanya melatih otak untuk memahami teks, tapi juga menumbuhkan rasa senang dan kebiasaan membaca agar siswa benar-benar menikmati dan memahami isi bacaan.

    BalasHapus
  47. Nama : Ninda Amelia Saputri
    NPM : 2386206093
    Kelas : 5D PGSD

    Izin menanggapi pak, dari pembahasan tersebut, saya menyadari bahwa kemampuan dekoding menjadi fondasi penting bagi seorang anak untuk dapat membaca dengan lancar dan juga dapat melatih kesadaran fonemik, mengenal pola huruf, dan kata tidak beraturan serta meningkatkan pemahaman. Decoding memang tahap awal yang penting dalam belajar membaca, karena anak sedang belajar mengenali huruf, bunyi, dan menggabungkannya menjadi kata. Namun, biasanya anak-anak sering kali cepat jenuh jikalau metode yang digunakan hanya berfokus pada latihan mekanis. Apakah menurut Bapak, ada metode tertentu yang bisa membuat latihan dekoding terasa menyenangkan tanpa kehilangan tujuan utama dari pembelajaran tersebut pak?

    BalasHapus
  48. Nama : Ninda Amelia Saputri
    NPM : 2386206093
    Kelas : 5D PGSD

    Terimakasih bapak atas materinya. Izin menanggapi pak, bagian akhir tulisan yang mengutip Franz Kafka sangat menginspirasi. Dari sini saya dapat memahami bahwa membaca adalah proses menemukan diri dan memahami dunia sekitar. Sebagai calon guru nantinya, sangat penting dalam menanamkan kecintaan terhadap membaca sejak dini, bukan hanya kemampuan membacanya saja, tetapi memahami makna yang terkandung dari sebuah bacaan. Maka dari itu, izin bertanya, menurut Bapak, bagaimana cara paling efektif menumbuhkan kecintaan membaca pada anak yang sudah terlanjur melihat membaca sebagai hal yang membosankan?

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak