Kemajuan teknologi terkini telah memengaruhi banyak bidang kehidupan kita, termasuk cara kita berkomunikasi, berkolaborasi, belajar, dan tentu saja, mengajar. Mengajar di abad ke-21 adalah fenomena yang sama sekali berbeda; sebelumnya pembelajaran tidak dapat terjadi seperti sekarang, di mana saja, setiap saat, pada topik apa pun yang memungkinkan, mendukung gaya atau preferensi belajar apa pun. Namun, kita perlu bertanya pada diri sendiri, apa sebenarnya arti menjadi guru abad ke-21?
Tsisiana Palmer (2015) memberikan karakteristik guru abad 21 sebagai berikut.
1. Kelas yang berpusat pada peserta didik dan pembelajaran yang dipersonalisasi: Karena peserta didik memiliki akses ke informasi apa pun yang memungkinkan, tentu saja tidak perlu menyuapi mereka dengan pengetahuan atau mengajarkan konten yang sama untuk semua orang. Peserta didik memiliki kepribadian, tujuan, dan kebutuhan yang berbeda, dan memberikan pembelajaran yang dipersonalisasi tidak hanya mungkin tetapi juga diinginkan. Ketika peserta didik diizinkan untuk membuat pilihan mereka sendiri, mereka memiliki kendali atas pembelajaran mereka, meningkatkan motivasi intrinsik, dan berusaha lebih keras—resep ideal untuk hasil pembelajaran yang lebih baik.
2. Siswa sebagai produsen: Siswa masa kini memiliki perangkat terbaru dan terbaik, tetapi penggunaannya dalam banyak kasus hanya terbatas pada komunikasi dengan keluarga dan teman melalui obrolan, teks, atau panggilan. Meskipun siswa kini dianggap sebagai penduduk asli digital, banyak yang masih jauh dari memproduksi konten digital apa pun. Mereka memiliki perangkat mahal dengan kemampuan untuk membuat blog, infografis, buku, video tutorial, dan tutorial, dan masih banyak lagi, tetapi di banyak kelas mereka masih diminta untuk mematikan perangkat tersebut dan mengerjakan handout dan lembar kerja.
3. Pelajari teknologi baru: Agar dapat menawarkan pilihan kepada siswa, memiliki pengalaman dan keahlian langsung akan berguna. Karena teknologi terus berkembang, mempelajari suatu alat sekali dan untuk selamanya bukanlah suatu pilihan. Kabar baiknya adalah bahwa teknologi baru merupakan hal baru bagi guru pemula dan berpengalaman, sehingga setiap orang dapat menggunakannya kapan saja.
4. Mendunia: Berbagai alat yang ada saat ini memungkinkan kita untuk belajar tentang negara dan orang lain secara langsung. Tentu saja, buku teks masih cukup, tetapi tidak ada yang lebih baik daripada belajar bahasa, budaya, dan keterampilan komunikasi dengan berbicara langsung dengan orang-orang dari belahan dunia lain.
Namun, sayang sekali bahwa dengan semua alat yang tersedia, kita masih belajar tentang budaya, orang, dan peristiwa lain dari media. Mengajarkan siswa cara menggunakan alat di tangan mereka untuk mengunjungi—setidaknya secara virtual—setiap sudut planet ini diharapkan akan membuat kita lebih berpengetahuan dan bersimpati.
5. Jadilah pintar dan gunakan ponsel: Sekali lagi—ketika siswa didorong untuk melihat perangkat mereka sebagai alat berharga yang mendukung pengetahuan (bukan sebagai gangguan), mereka mulai menggunakannya seperti itu. Setiap siswa memiliki kebutuhan yang berbeda dalam hal bantuan untuk kosakata atau pertanyaan baru, jadi tidak perlu membuang waktu dan menjelaskan sesuatu yang mungkin hanya bermanfaat bagi satu atau dua siswa. Sebaliknya, mengajarkan siswa untuk mandiri dan mengetahui cara menemukan jawaban yang mereka butuhkan membuat kelas menjadi lingkungan yang berbeda.
6. Beralih ke digital: Atribut penting lainnya adalah beralih ke sistem tanpa kertas—mengatur sumber daya dan aktivitas pengajaran di situs web sendiri dan mengintegrasikan teknologi dapat membawa pengalaman belajar siswa ke tingkat yang berbeda. Berbagi tautan dan menawarkan diskusi digital, bukan aliran kertas yang konstan, memungkinkan siswa untuk mengakses dan berbagi sumber daya kelas dengan cara yang lebih terorganisasi.
7. Berkolaborasi: Teknologi memungkinkan kolaborasi antara guru dan siswa. Membuat sumber daya digital, presentasi, dan proyek bersama dengan pendidik dan siswa lain akan membuat aktivitas kelas menyerupai dunia nyata. Kolaborasi harus lebih dari sekadar berbagi dokumen melalui email atau membuat presentasi PowerPoint. Banyak ide hebat tidak pernah lebih dari sekadar percakapan atau salinan kertas, yang merupakan kerugian besar. Kolaborasi secara global dapat mengubah seluruh pengalaman kita.
8. Terhubung: Terhubung dengan orang-orang yang memiliki pemikiran yang sama. Sekali lagi, perangkat masa kini memungkinkan kita untuk terhubung dengan siapa saja, di mana saja, kapan saja. Punya pertanyaan untuk pakar atau kolega? Cukup terhubung melalui media sosial: ikuti, bergabung, tanyakan, atau beri tahu.
9. Pembelajaran berbasis proyek: Karena siswa masa kini memiliki akses ke sumber daya autentik di web, pakar di mana pun di dunia, dan rekan yang mempelajari subjek yang sama di tempat lain, mengajar dengan buku teks sangat ketinggalan zaman. Siswa masa kini harus mengembangkan pertanyaan pendorong mereka sendiri, melakukan penelitian, menghubungi pakar, dan membuat proyek akhir untuk dibagikan, semuanya menggunakan perangkat yang sudah ada di tangan mereka. Yang mereka butuhkan dari guru mereka hanyalah bimbingan.
10. Bangun jejak digital positif: Mungkin kedengarannya jelas, tetapi guru masa kini harus menjadi contoh bagaimana menggunakan media sosial dengan tepat, bagaimana membuat dan menerbitkan konten yang berharga, dan bagaimana membuat sumber daya yang dapat dibagikan. Meskipun benar bahwa guru adalah manusia, dan mereka ingin menggunakan media sosial dan mengunggah gambar serta pemikiran mereka, kita tidak dapat meminta siswa kita untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak pantas secara daring jika kita sendiri melakukannya. Mempertahankan perilaku profesional baik di kelas maupun daring akan membantu membangun jejak digital positif dan menjadi contoh tindakan yang tepat bagi siswa.
11. Bahasa Pemrograman (coding): Meskipun ini mungkin terdengar rumit, pengodean tidak lain adalah literasi masa kini. Karena pensil dan pena adalah alat pada abad ke-20, guru masa kini harus mampu mengoperasikan pena dan pensil masa kini yakni komputer.
12. Berinovasi: memperluas perangkat pengajaran dan mencoba cara-cara baru yang belum pernah Anda coba sebelumnya, seperti mengajar dengan media sosial atau mengganti buku teks dengan sumber daya web.
13. Teruslah belajar: Karena alat dan teknologi baru terus bermunculan, apalagai AI sudah begitu menjamur saat ini dalam dunia. Belajar dan beradaptasi adalah hal yang penting.
Referensi

Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
BalasHapusNpm : 2386206058
Kelas : VB PGSD
Izin menanggapi pak, dari materi di atas membahas arti guru pada abad ke 21 dimana pada abad tersebut guru tidak lagi sebagai guru, tetapi guru juga berperan sebagai pendukung siswa dimana guru harus memiliki karakteristik seperti yang telah di berikan materi di atas. Contohnya yang akan saya ambil adalah bagian dimana guru hrus mempelajari teknologi baru dimana guru harus sering mempelajarinya karena itu akan berguna agar kita bisa sampai kan kepada siswa karena itu akan berguna untuk siswa, agar siswa dapat mengembangkan pengalaman dan keahliannya. Apalagi pada jaman sekarang yang dimana teknologi sudah sangat berkembang, dari sini lah sebagai guru kita harus belajar teknologi digital dan mengembangkan wawasan atau ide dengan teknologi 🙏
Nama : Nabilah Aqli Rahman
BalasHapusNPM : 2386206125
Kelas : 5D PGSD
Ngomongin guru abad 21 tuh selalu seru menurut sayaa, karena peran guru sekarang udah nggak cuman belajar di depan kelas. Tapi guru zaman sekarang dituntut buat melek teknologi, terus belajar dan bisa bikin suasana belajar jadi lebih hidup. Guru-guru yang menjadi guru di abad 21 nggak cuman nyampaikan materi aja tapi juga bantuk supaya anak-anak bisa berpikir kritis, berani ngomong, dan pastinya juga ngajarin tentang kerja sama. Pokoknya seruuu, karna guru ga cuman sekedar ngasih jawaban tapi juga bisa jadi teman buat eksplor barenggg.
Nama : Nabilah Aqli Rahman
HapusNPM : 2386206125
Kelas : 5D PGSD
Tapi yaa, ga bisa dipungkiri, tantangannya juga lumayan. Nggak semua guru punya akses mudah ke teknologi. Nggak semua guru punya waktu buat belajar hal baru. Kadang kelihatannya tuntutan jadi guru abad 21 terasa berat. Contohnya di daerah terpencil, guru bisa kesulitan buat ngikutin perkembangan, dan itu bisa bikin kualitas pendidika jadi nggak merata. Kalau guru terlalu fokus ke teknologi juga, bisa-bisa nilai-nilai lokal dan hubungan hangat antara guru dan siswa jadi berkurang. Bondingnya ga adaa.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama:elisnawatie
BalasHapusKelas:VD
NPM :2386206069
Izin bertanya pak
Guru diharapkan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi serta mengubah perannya dari sekadar penyampai informasi menjadi fasilitator pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Melihat kenyataan bahwa tidak semua guru maupun siswa memiliki kemampuan dan akses teknologi yang sama, bagaimana seharusnya seorang guru abad ke-21 merancang strategi pembelajaran yang mampu mengakomodasi perbedaan tersebut, sekaligus menumbuhkan kemandirian belajar, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis siswa agar mereka dapat menjadi pembelajar sepanjang hayat di era sekarang yang serba digital ini pak?
Nama : Oktavia Ramadani
HapusNpm : 2386206086
Kelas : 5D
Izin menanggapi elis , menurut saya pertanyaan elis ini sangat bagus karena relevan dengan tantangan nyata untuk pendidikan masa kini , di mana tidak semua guru dan siswa ini memiliki kemampuan atau untuk akses teknologi yang sama , menurut saya seorang guru pada abad 21 ini perlu bersikap adaptif , inklusif, dan juga kreatif dalam merancang pembelajaran, teknologi itu memang penting , tetapi ya bukan satu - satunya jalan , yang utama itu bagaimana guru itu mampu menciptakan pengalaman belajar yang bermakna untuk semua siswa .
Nama: Nanda Vika Sari
HapusNpm: 2386206053
Kelas: 5B PGSD
Izin menjawab pertanyaan dari Elisnawatie, menurut sepengetahuan yang saya ketahui guru di abad 21 ini harus bisa membuat pembelajaran itu menjadi fleksibel, guru juga perlu untuk menyediakan pilihan kegiatan tersebut yang berupa digital dan juga non digital agar para siswa itu bisa ikut belajar. Tidaklah hanya berfokus pada teknologi saja, namamu juga pada bagaimana cara berpikir para siswa itu, menganalisa dan juga dapat memecahkan suatu masalah.
Nama : Oktavia Ramadani
BalasHapusNpm : 2386206086
Kelas : 5D
Izin menanggapi pak , materi ini menggambarkan dengan jelas bagaimana peran guru yang berubah secara signifikan di tengah kemajuan teknologi yang maju dan arus informasi global , dulu guru menjadi satu - satunya sumber pengetahuan tetapi sekarang siswa dapat mengakses informasi itu kapan saja dan di mana saja peran guru beralih menjadi fasilitator, pembimbing serta inspirator pembelajaran , guru pada abad 21 harus mampu menyesuaikan pendekatan agar setiap siswa akan merasa dihargai .
Guru pada abad 21 ini tidak hanya mengusai metode lama saja tetapi mereka harus selalu siap untuk beradaptasi dengan teknologi baru seperti kecerdasan AI dan aplikasi digital pembelajaran lainnya , guru yang terus belajar akan menumbuhkan cara belajar yang hidup untuk siswa di kelasnya , memang kemajuan teknologi saat ini telah mempengaruhi banyak bidang di kehidupan kita contohnya pada saat berkomunikasi, berkolaborasi, belajar , dan tentu saja mengajar di abad 21 ini fenomena yang sama sekali berbeda .
Nama : Oktavia Ramadani
HapusNpm : 2386206086
Kelas : 5D
Saya izin menambahkan lagi pak , disini materi nya juga menegaskan bahwa guru pada abad 21 ini bukan hanya sebagai pengajar saja, tetapi juga sebagai pembelajar yang mampu memanfaatkan teknologi itu sebagai menciptakan pembelajaran yang relevan , bermakna, dan juga menginspirasi .
Nama : Andi nurfika
BalasHapusNPM : 2386206017
Kelas : VB PGSD
Jadi yang dapat saya ambil dari materi di atas yaitu karakteristik guru abad ke-21 menurut sisiana Palmer 2015 mencerminkan perubahan besar dalam pendekatan pendidikan, yaitu sekarang guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber informasi tetapi menjadi fasilitator yang mendorong pembelajaran aktif dan personalisasi. Guru abad ke-21 adalah pembelajaran sepanjang hayat yang beradaptasi terhadap teknologi. Guru mendorong pembelajaran yang aktif berkalaboratif dan bersangkutan dengan dunia nyata. Pendekatan berbasis proyek menjadi strategi utama guru mereka juga membekali siswa keterampilan termasuk literasi digital atau bacaan-bacaan buku yang ada di internet dan pemrograman. Berkolaborasi global menjadi kekuatan baru dalam dunia pendidikan dengan berinovasi dan kreativitas bukan lagi pilihan tetapi kebutuhan menjadi guru di abad 21 ini berarti siap berubah dalam berbagai hal ,berkembang dalam berbagai hal, dan membimbing generasi masa depan dengan cara yang berbeda
Nama : Andi Nurfika
BalasHapusNPM : 2386206017
Kelas : VB PGSD
Izin bertanya, di sini membahas tentang beberapa karakteristik guru pada abad ke-21. Jadi bagaimana cara guru untuk menyeimbangkan penggunaan teknologi dengan kebutuhan emosional dan sosial siswa dalam pembelajaran abad ke-21, dan seberapa penting kemampuan coding bagi guru dari semua mata pelajaran bukan yang terkait dengan teknologi?
Nama : Isdiana Susilowati Ibrahim
HapusNpm : 2386206058
Kelas : VB PGSD
Izin menjawab pertanyaannya ya Andi Nurfika terkait dalam materi di atas menurut saya penggunaan teknologi dalam pembelajaran abad ke-21 memang penting. Namun guru juga perlu menyimbangkannya dengan perhatikan terhadap kebutuhan emosional dan sosial siswa. Teknologi bisa digunakan sebagai alat bantu, bukan sebagai tujuan utama dalam pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus tetap berperan sebagai pembimbing yang di mana menghadirkan interaksi serta pembelajaran yang bermakna. Kemampuan coding bagi guru ini sifatnya pilihan di mana disesuaikan dengan kebutuhan. Yang terpenting itu adalah di mana guru mampu memanfaatkan teknologi secara bijak agar pembelajaran menjadi lebih kreatif dengan mengikuti perkembangan zaman🙏
Nama : Juliana Dai
HapusNPM : 2386206029
Kelas : V,B
Hallo Andi Nurfia saya izin menjawab ya, Guru dapat menyeimbangkan penggunaan teknologi dengan kebutuhan emosional dan sosial siswa dengan menerapkan konsep kelas yang berpusat pada peserta didik dan pembelajaran yang dipersonalisasi. Teknologi harus dipandang sebagai alat berharga yang mendukung pengetahuan (bukan gangguan), yang memungkinkan siswa untuk mandiri dan menemukan jawaban yang mereka butuhkan, sehingga kelas menjadi lingkungan yang berbeda. Namun, teknologi harus selalu diimbangi dengan kolaborasi, di mana guru membuat sumber daya digital, presentasi, dan proyek bersama dengan siswa lain untuk meniru aktivitas dunia nyata. Kolaborasi ini harus lebih dari sekadar berbagi dokumen, tetapi juga terhubung dengan orang-orang atau pakar yang memiliki pemikiran yang sama untuk memperkaya pengalaman sosial dan intelektual siswa.
Kemampuan coding (Bahasa Pemrograman) sangat penting bagi guru dari semua mata pelajaran karena pengodean tidak lain adalah literasi masa kini. Sama halnya pensil dan pena adalah alat pada abad ke-20, komputer adalah pena dan pensil masa kini yang harus mampu dioperasikan oleh guru. Guru abad ke-21 tidak hanya harus menjadi pengguna, tetapi juga Terus belajar dan Beradaptasi karena alat dan teknologi baru, seperti AI, terus bermunculan. Dengan menguasai logika dasar coding dan digital, guru mampu Berinovasi dalam memperluas perangkat pengajaran, misalnya dengan mengganti buku teks dengan sumber daya web, sehingga dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih terorganisasi dan relevan di era digital ini.
Nama: Nanda Vika Sari
HapusNpm; 2386206053
Kelas: 5B PGSD
Izin menjawab pertanyaan dari Andi Nurfika, menurut sepengetahuan yang saya ketahui teknologi dan juga kebutuhan emosional pada siswa itu menurut saya memang haruslah seimbang yaitu dengan menggunakan teknologi itu dengan seperlunya saja ialah untuk mendukung belajar para siswa, namun haruslah tetap mengutamakan interaksi kepada manusia seperti diskusi, kerja kelompok, dan juga komunikasi supaya sisi emosional para siswa itu tetap bisa terus menerus berkembang. Sepengetahuan saya coding itu tidaklah bersifat wajib untuk dikuasai oleh semua guru, namun pentinglah untuk dipahami dasarnya yaitu sebagai literasi abad 21 yaitu untuk melatih cara berpikir yang logis dan juga dapat memecahkan sebuah masalah.
Uraian Pandrah laman ini benar-benar sangat relevan dengan kehidupan di abad ke-21.
BalasHapusYang paling enggak masuk akal bagi saya itu ilmuan Tsisiana Palmer (2015) memberikan karakteristik guru abad ke-21 dan Waw nya benar-benar karakteristik yang dia sampaikan kejadian pada abad ke21 ini .
Memang tidak bisa dipungkiri kegiatan proses belajar mengajar pada abad ke-21 ini menurut saya mengedepankan penggunaan teknologi untuk diterapkan dalam pembelajaran, guru-guru yang dulunya kurang update tentang penggunaan teknologi sekarang banyak mengikuti pelatihan ,banyak mengikuti seminar ,untuk mengenali penggunaan teknologi dalam proses belajar mengajar.
Pada laman ini saya mendapatkan manfaat informasi bahwasanya guru itu harus benar-benar belajar tentang teknologi untuk membantu jalannya proses belajar mengajar.
BalasHapusSeperti yang kita ketahui pada abad ke-21 ini anak didik dari tingkatan sekolah dasar sudah lihai menggunakan teknologi, maka benar yang dinyatakan pada laman ini peserta didik itu memiliki perangkat mahal dengan kemampuan untuk membuat blog, infografis buku, dan tutorial serta masih banyak lagi.
Nah peran guru dalam pembelajaran di abad ke-21 ini ialah mengarahkan siswa agar memanfaatkan perangkat mahal mereka supaya, dengan perangkat mahal Yang mereka punya dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan informasi pembelajaran yang baik, dapat dimanfaatkan untuk menciptakan karya-karya yang baik dalam penggunaan teknologi yang akan memberikan dampak besar bagi kehidupan mereka.
Nama: Stevani
BalasHapusNPM: (2386206045)
Kelas: V C PGSD
Sebagai calon guru, saya merasa tertantang untuk mengembangkan karakter abad 21 seperti kreatif, komunikatif, dan kolaboratif. Materi ini mengingatkan saya bahwa siswa abad 21 tidak lagi mencari guru yang hanya memberi jawaban, tetapi guru yang membimbing mereka menemukan pertanyaan yang tepat.
Materi mengenai guru abad 21 sangat relevan dengan tantangan pendidikan saat ini namun, sering kali konsep seperti collaboration dan critical thinking hanya menjadi jargon jika tidak diikuti dengan dukungan nyata, seperti pelatihan berkelanjutan dan kebijakan sekolah yang adaptif guru butuh ekosistem yang memungkinkan mereka benar-benar menerapkan karakteristik tersebut, guru masa kini harus menjadi pembelajar sepanjang hayat, kreatif dalam mengajar, serta peka terhadap kebutuhan siswa yang hidup di dunia digital.
HapusNama : Aprilina Awing
BalasHapusKelas : 5D PGSD
NPM : 2386206113
Ijin menanggapi pak, yang saya baca dari materi yang di sampaikan di atas menjadi Guru di abad 21 itu udah beda bangettt sama yang dulu. Guru nggak bisa lagi ngajar drngan menggunakan cara tradisional. sekarang siswa sudah hidup di dunia yang penuh teknologi, akses informasi gampang, dan belajar bisa terjadi dari mana saja. Makanya, guru zaman sekarang harus lebih fleksibel dan melek teknologi. Dalam materi ini ada banyak karakteristik yang dibutuhkan, mulai dari membuat kelas yang fokus ke siswa, kasih kebebasan buat siswa berkreasi, sampai belajar teknologi baru dan terus berinovasi.
Nama: Margaretha Elintia
BalasHapusNpm: 2386206055
Kelas: 5C PGSD
izin menanggapi pak, saya setuju menjadi guru pada zaman sekarang memang harus berubah total, guru engga bisa lagi cuman ceramah di depan kelas, kita sebagai guru harus melek teknologi dan tau cara pakai alat-alat baru serta mengajak anak-anak lebih aktif, bukan hanya menyuruh anak-anak untuk menyalin dari buku.
Nama:Elisnawatie
HapusNPM:2386206069
Kelas:5D
Haloo Margaretha Saya sangat setuju dengan pendapat kamu. Jadi guru di zaman sekarang memang harus berubah total. Kita nggak bisa lagi hanya mengandalkan ceramah di depan kelas seperti dulu. Dunia sudah berubah, kebutuhan siswa juga ikut berubah. Makanya, sebagai guru kita harus melek teknologi, ngerti cara pakai berbagai alat dan media pembelajaran baru, supaya proses belajar lebih menarik dan relevan buat mereka.
Selain itu, guru juga perlu mengajak siswa lebih aktif, bukan cuma menyuruh mereka menyalin dari buku atau hanya mendengarkan. Anak-anak zaman sekarang butuh ruang untuk bereksplorasi, bertanya, mencoba, dan berpendapat. Dengan cara seperti itu, mereka bisa lebih paham materi dan merasa belajar itu bukan beban, tapi kegiatan yang menyenangkan. Jadi, saya sepenuhnya sepakat bahwa perubahan cara mengajar itu sudah jadi kebutuhan, bukan pilihan lagi.
Nama:bella ayu pusdita
BalasHapusKelas:5d
Nim:2386206114
Izin menanggapi pak setau saya setelah membaca materi diatas tadi Materi ini menyajikan 13 karakteristik yang sangat komprehensif dan visioner mengenai peran guru di era digital. Inti dari pandangan ini adalah pergeseran dari Guru sebagai Penyebar Informasi (Sage on the Stage) menjadi Guru sebagai Fasilitator dan Pemandu Pembelajaran (Guide on the Side), dengan teknologi sebagai alat penggerak utama.
Nama:bella ayu pusdita
BalasHapusKelas:5d
Nim:2386206114
Menerapkan Pembelajaran Berpusat pada Siswa dan Proyek (PBL). Mengganti pembelajaran berbasis buku teks dengan Pembelajaran Berbasis Proyek (PBL) yang memungkinkan siswa menghasilkan konten digital (produser) dan mencari solusi autentik.
Memodelkan Jejak Digital Positif dan Kolaborasi Global. Guru secara aktif memodelkan penggunaan media sosial yang profesional dan etis, serta memfasilitasi kolaborasi global (virtual field trip atau proyek bersama) untuk membuat koneksi 'Mendunia' menjadi nyata.
Mengevaluasi Keterlibatan dan Produk Digital Siswa. Observasi dilakukan tidak hanya pada hasil akhir (nilai) tetapi pada proses siswa dalam menggunakan teknologi (Mandiri dan Pintar) dan kualitas konten digital yang mereka hasilkan, yang mencerminkan pemahaman yang dipersonalisasi.
Komitmen pada Pembelajaran Seumur Hidup dan Inovasi. Guru berkomitmen untuk terus belajar teknologi baru (termasuk coding dan AI) dan berinovasi dengan memperluas perangkat pengajaran, misalnya beralih ke sistem digital penuh dan terhubung dengan komunitas profesional sejenis.
Nama: Nanda Vika Sari
BalasHapusNpm: 2386206053
Kelas: 5B PGSD
Setelah saya membaca materi ini, menurut saya materi diatas sangat berkaitan dengan kewajibban pendidikan masa kini. Karakteristik guru abad ke-21 menyampaikan bahwa pentingnya adaptasi terhadap teknologi, pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan juga kemampuan agar mampu berkolaborasi dan berinovasi. Dengan danya belajar dan terbuka terhadap adanya perubahan, guru dapat menciptakan pembelajaran yang bermakna, modern/terkini, dan sesuai dengan kebutughan zaman.
Nama : Dita Ayu Safarila
BalasHapusNPM : 2386206048
Kelas : 5 c
izin bertanya,kenapa ya guru abad 21 harus dan perlu membuat pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan bagaimana cara guru menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan setiap siswa nya?
Hallo ka Dita saya izin menjawab pertanyaanya ya
HapusKenapa sih guru pada abad 21 ini perlu membuat belajar yang berpusat pada siswa ?menurut saya ini sangat perlu karena pada abad ke-21 ini pembelajaran itu dapat diakses oleh siapa pun dan di mana pun, jadi dengan menerapkan pembelajaran berpusat pada siswa ini sangat membantu mereka untuk mengembangkan pemikiran dan pengalaman yang telah mereka alami dan telah mereka laksanakan , dengan pembelajaran berpusat pada siswa pun guru dapat mengaitkan pengalaman mereka dengan pembelajaran ini membantu anak didik untuk berpikir kritis dan mengingat pengalaman yang telah mereka alami
Selanjutnya bagaimana sih cara guru menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan setiap siswanya?
Guru dapat menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan setiap siswa dengan cara mengidentifikasi kesusahan atau kesulitan yang dialami pada setiap siswa misalnya guru akan memberikan teks untuk mengukur pemahaman dan pengetahuan siswa terkait materi yang akan diajarkan, nah dari hasil tes tersebut guru bisa mengetahui murid mana yang harus lebih intens untuk diberikan pemahaman terkait materi dan murid mana yang bisa membantu guru untuk memberikan pemahaman kepada temannya juga
Ini dapat menjadi cara yang efisien untuk diterapkan ,selain berpikir kritis peserta didik juga dapat belajar mengenai nilai moral seperti tanggung jawab, kerja sama, kolaborasi,mandiri dll
nama : dias pinasih
Hapuskelas : 5b pgsd
npm : 2386206057
izin menjawab yah pak pertanyyan dri dita
Karena anak-anak sekarang itu cara belajarnya beda banget. Mereka udah terbiasa sama teknologi, info gampang dicari, jadi kalau gurunya cuma ceramah terus, ya pasti bosen. Makanya pembelajaran harus lebih ngikutin kebutuhan siswa biar mereka lebih aktif dan enjoy belajar.
Jadi intinya, guru zaman sekarang harus lebih fleksibel dan ngerti kondisi muridnya, biar belajarnya nggak kaku dan lebih nyambung sama kehidupan mereka sehari-hari.
Nama: Nanda Vika Sari
HapusNpm: 2386206053
Kelas: 5B PGSD
Izin menjawab pertanyaan dari Dita Ayu Safarila, menurut sepengetahuan saya mungkin karena pasti setiap siswa itu kan mempunyai sebuah kemampuan minat, ritme belajar, dan juga latar belakang yang pasti berbeda-beda setiap siswa. Nah pembelajaran yang berpusat itu pada siswa dapat membuat para siswa itu menjadi lebih aktif, mandiri, dan juga termotivasi. Lalu dengan mendiferensiasikan pembelajaran misalnya dengan memberikan pilihan tugas, variasi cara belajarnya yaitu bisa visual, auditori, dan juga kinestetik, lalu guru juga bisa memberikan dukungan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan para siswanya, lalu para guru bisa gunakan penilaian formatif yaitu untuk memantau setiap perkembangan dari setiap siswanya.
Nama: Nur Sinta
BalasHapusNPM: 2486206033
Kelas: 5B PGSD
Setelah saya baca materi ini sudah sangat menggambarkan sosok guru di abad ke-21 saat ini, menjadi guru di abad ke-21 tidak cukup hanya menguasai materi pelajaran saja di era digital ini kemajuan teknologi sudah sangat pesat. Seperti apa yang tertulis pada materi ini guru di abad ke-21 harus mampu memanfaatkan berbagai media digital dalam proses pembelajaran dan menjadi guru di abad ke-21 ini kita harus terus belajar hal-hal baru agar bisa menyesuaikan dengan kebutuhan siswa saat mengajar
Nama : Maria Ritna Tati
BalasHapusNPM : 2386206009
Kelas : V A PGSD
Permisi pak saya izin menangapi materi ini jadi guru abad ke- 21 harus lebih dari sekadar penyampai materi pelajaran.nah mereka tuh perlu menjadi fasilitator pembelajaran yang personal, yang mampu menyesuaikan pendekatan pengajaran dengan kebutuhan unik setiap siswa. Ini berarti memanfaatkan teknologi untuk memberikan akses ke sumber daya yang relevan, mendorong motivasi intrinsik, dan membantu siswa mengembangkan keterampilan belajar mandiri.guru abad ke-21 juga harus menjadi pembelajar sepanjang hayat, terus mengembangkan diri dan beradaptasi dengan perubahan teknologi dan pedagogi.guru abad ke-21 harus menguasai berbagai keterampilan, termasuk kemampuan untuk mempersonalisasi pembelajaran bagi semua siswa di kelas mereka, memanfaatkan setidaknya beberapa alat digital yang berbeda untuk berkolaborasi dan berkomunikasi, serta mengintegrasikan teknologi ke dalam setidaknya setengah dari rencana pelajaran mereka.dengan begini tuh mengadopsi pendekatan ini, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih relevan, menarik, dan efektif bagi semua siswa.
Nama : Maria Ritna Tati
BalasHapusNPM : 2386206009
Kelas : V A PGSD
Izin menambahkan lagi pak terkait materi ini menekankan pentingnya guru abad ke-21 untuk memanfaatkan teknologi secara efektif untuk berkolaborasi, berkomunikasi, dan menciptakan pengalaman belajar yang autentik. guru perlu mahir dalam menggunakan berbagai alat digital untuk berkolaborasi dengan siswa dan kolega, berbagi sumber daya, dan menciptakan proyek yang bermakna. Mereka juga perlu menjadi contoh dalam penggunaan media sosial yang positif dan bertanggung jawab, serta membantu siswa mengembangkan literasi digital yang kuat.
sera untuk berhasil di abad ke-21, guru perlu fokus pada pengembangan keterampilan abad ke-21 pada siswa mereka,nah ini juga termasuk kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi.guru juga perlu menjadi pembelajar sepanjang hayat,untuk pengembangan profesional dan terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka agar tetap relevan dengan tuntutan dunia yang terus berubah.
WAH tenyata menjadi seorang guru itu tidak mudah ya,guru harus selalu update terhadap teknologi yang sangat maju.
Nama : Erlynda Yuna Nurviah
BalasHapusKelas : VB PGSD
Npm : 2386206035
Dari materi yang bapak berikan saya memahami kalau Karakteristik guru pada abad 21 ini, guru harus bisa dan mampu memanfaatkan teknologi yang semakin hari semakin bertambah kecanggihannya , mampu berpikir kritis dan dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman. Bukan hanya sekedar memberikan pengetahuan tetapi juga membuat proses belajar siswa jadi bermakna, berkesan dan menyenangkan. Setiap point yang disampaikan , menjelaskan bagaimana guru perlu memahami dan menerapkan serta memanfaatkan teknologi yang tersedia mulai dari media sosial, web serta aplikasi yang canggih untuk menyampaikan materi agar pembelajaran siswa terasa nyata dan revelan dengan kehidupan sehari-hari mereka.🙏
Nama: Imelda Rizky Putri
BalasHapusNpm:2386206024
Kelas: 5B
Materi ini menjelaskan tentang guru abad 21, dan guru saat ini dituntut untuk paham teknologi karena pada zaman sekarang pembelajaran banyak menggunakan teknologi digital. Guru harus bisa berpikir kritis, kolaboratif, dan berorientasi agar menciptakan pembelajaran yang bermakna.
Nama : Zakky Setiawan
BalasHapusNPM : ( 2386206066 )
Kelas : 5C
Abad 21 membuat cara mengajar guru berbeda itu ada benarnya, karena dengan kemajuan teknologi di zaman ini membuat guru lumayan mudah dan kesulitan, mudahnya guru dapat mengakses informasi dan media belajar dari media mana pun, tetapi gurubjuga harus paham betul dengan materi itu, karena agar saat menyampaikan ke peserta didik tidak ada kesalahan
Nama : Zakky Setiawan
BalasHapusNPM : ( 2386206066 )
Kelas : 5C
Sedikit menambahkan, kesulitan ini bisa juga di alami oleh guru contohnya para peserta didik dapat mengakses informasi apapun termasuk pelajaran dari manapun, informasi negatif menjadi pr bagi guru tau untuk meluruskan hal tersebut di dalam lingkup sekolah agar di lingkungan masyarakat tidak berdampak
Nama : Juliana Dai
BalasHapusNPM : 2386206029
Kelas : V,B
Menurut saya, materi tentang karakteristik Guru Abad 21 ini revolusioner dan sangat nendang untuk kondisi pendidikan kita sekarang. Intinya, guru tidak boleh lagi jadi tukang ceramah yang cuma menyuapi informasi, karena semua sudah ada di Google. Guru modern harus bertransformasi jadi arsitek pembelajaran yang pintar memfasilitasi dan membuat pelajaran jadi personal sesuai kebutuhan setiap siswa. Konsep ini, ditambah dorongan agar siswa menjadi produsen konten digital (bisa bikin vlog atau infografis), itu sangat nyambung dengan tantangan di era digital dan tujuan Kurikulum Merdeka di Indonesia.
Selain itu, pendapat saya, tuntutan agar guru menguasai teknologi itu bukan cuma soal bisa pakai PowerPoint, tapi harus menguasai hal fundamental seperti logika coding dan menggunakan ponsel sebagai alat belajar mandiri. Di tengah serbuan AI dan informasi yang membanjiri, guru juga dituntut punya wawasan global dan menjadi teladan etika (jejak digital positif). Ini memastikan bahwa guru tidak cuma cerdas secara teknis, tapi juga punya integritas moral yang bisa dicontoh. Pada akhirnya, guru Abad 21 adalah mentor yang cerdas digital, peka sosial, dan terus mau belajar, yang sangat krusial untuk mencetak generasi yang mampu berpikir kritis.
Nama : Juliana Dai
BalasHapusNPM : 2386206029
Kelas : V,B
Saya igin menambahi bahwa semua 13 karakteristik ini pada dasarnya bermuara pada satu hal: keharusan untuk terus belajar dan beradaptasi. Mengajar di abad ke-21 itu bukan lagi pekerjaan statis di mana ilmu yang dipelajari saat kuliah sudah cukup; sebaliknya, itu adalah pekerjaan seumur hidup yang menuntut guru memiliki growth mindset yang kuat. Apalagi di tengah perkembangan AI yang cepat, kemampuan untuk Berinovasi dan Mempelajari teknologi baru harus menjadi rutinitas, bukan sekadar tugas opsional. Ini berarti guru harus secara aktif mencari pelatihan, berkolaborasi dengan guru lain, dan merefleksikan pengajaran mereka, karena kemauan untuk terus berubah itulah yang akan membuat guru tetap relevan dan memastikan kualitas pendidikan tetap terjaga.
Nama: Rosidah
BalasHapusNpm: 2386206034
Kelas: 5B (PGSD)
Saya suka membahas tentang guru abad-21 ini, dimana guru bukan hanya belajar menguasai pembelajaran tetapi juga bisa menguasai teknologi untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.
Hal yang paling saya suka di abad sekarang bisa menjadikan pembelajaran interaktif dengan teknologi, misalnya pembelajaran lewat games online dll.
Dan bisa memanfaatkan HP siswa-siswi untuk hal pembelajaran bukan untuk hal-hal yang mengsia-siakan.
Nama : Alya Salsabila
BalasHapusNpm : 2386206062
Kelas : V C
Wahh keren banget pak materinya tentang karakteristik guru abad ke 21.
Saya setuju pak, guru itu bukan cuman ngajarin pelajaran aja, tapi juga menjadi fasilitator, motivator dan juga teman belajar siswa, kalau guru bisa kreatif, inovatif dan terbuka sama perkembangan zaman, pasti pembelajaran menjadi lebih hidup dan siswa bisa berkembang sesuai zaman, terimakasih banyak bapak atas materinya
Nama : Alya Salsabila
BalasHapusNpm : 2386206062
Kelas : V C
Izin menambahkan ya pak, saya ingin bertanya, menurut bapak karakter mana yang paling sulit di terapkan guru di era sekarang? terimakasih
nama : dias pinasih
Hapuskelas : 5b pgsd
npm : 2386206057
izin untuk menjawab yah pak dari pertanyaan alya salsabila yah pak
izin menjawab ya alya
kalau menurut saya, karakter guru yang paling susah diterapin di zaman sekarang itu konsisten buat tetap profesional sambil terus ngikutin perkembangan teknologi.
soalnya sekarang segala sesuatunya cepat banget berubah. Guru harus bisa terus belajar hal baru, apalagi soal teknologi, tapi di sisi lain juga harus tetap jadi contoh yang baik buat siswa.
Selain itu, sabar dan punya empati juga makin susah dijalanin, karena anak-anak sekarang karakternya beragam banget. Ada yang gampang bosan, ada yang sensitif, ada yang susah fokus. Jadi guru harus benar-benar bisa ngertiin tiap siswanya.
Nama : Naida Dwi Nur Herlianawati
BalasHapusKelas : 5 B
Npm : 2386206042
setuju pak, jadi guru abad ke-21 itu mengubah pola pikir. Kita tidak lagi bekerja di dalam kotak buku teks, tapi beroperasi di dunia yang sangat terhubung. Tugas kita adalah melatih siswa agar mandiri, kreatif, dan cerdas secara digital supaya mereka siap menghadapi dunia nyata.
NAMA : DIAS PINASIH
BalasHapusKELAS : 5B PGSD
NPM : 2386206057
izin menanggapi materi yang bapak jelaskan di atas pak
Materi mengenai kreativitas dan proses kreatif yang dijelaskan di atas sangat menarik dan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana kreativitas nga hanya muncul secara spontan, tetapi merupakan hasil dari proses mental yang kompleks dan bertahap. Penjelasan mengenai empat tahap kreatif persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi sangat membantu saya memahami bahwa ide-ide besar nga lahir begitu saja, melainkan melalui perjalanan berpikir yang panjang dan penuh refleksi.
saya juga sangat setuju dengan pembahasan mengenai kreativitas sebagai kemampuan yang dapat dilatih, karena hal ini menegaskan bahwa setiap siswa memiliki potensi untuk berkembang jika diberikan rangsangan yang tepat. Materi ini sangat relevan dengan dunia pendidikan, terutama bagi kami sebagai calon pendidik yang akan berperan menciptakan lingkungan kelas yang mendorong siswa untuk berpikir kreatif, memecahkan masalah, dan menemukan ide-ide baru
NAMA : DIAS PINASIH
HapusKELAS : 5B PGSD
NPM : 2386206057
izin menambahakan lagi yah pak di materi yang bapak jelaskan pak
apalagi pembahasan tentang faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kreativitas sangat membantu dalam memahami bahwa kreativitas nga hanya bergantung pada bakat, tetapi juga lingkungan belajar yang mendukung, kebebasan bereksperimen, serta apresiasi terhadap perbedaan cara berpikir siswa.
tapi pak sebelum itu saya menambahakan kritik di materi yang bapak jelaskan
materinya kaya dan informatif, ada beberapa bagian yang terasa cukup padat dan panjang sehingga memerlukan fokus tinggi untuk memahaminya secara menyeluruh. Beberapa paragraf menggunakan bahasa yang cukup ilmiah, sehingga mahasiswa mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk mencerna konsepnya.
Selain itu pak, materi lebih banyak menekankan pada teori, namun belum memberikan cukup contoh konkret mengenai bagaimana proses kreatif dapat diterapkan dalam dunia pendidikan, khususnya di kelas sekolah dasar. Padahal, contoh nyata atau ilustrasi praktis dapat membantu mahasiswa menghubungkan teori dengan situasi pembelajaran di lapangan.
NAMA : DIAS PINASIH
BalasHapusKELAS : 5B PGSD
NPM : 2386206057
izin mau bertanya pak pada materi yang bapak jelaskan di atas pak
Pada materi Bapak, disebutkan faktor penghambat kreativitas seperti rasa takut gagal dan kurangnya motivasi. Bagaimana cara guru mengurangi faktor-faktor tersebut dalam kegiatan belajar mengajar?
Nama: Yormatiana Datu Limbong
BalasHapusKelas : 5C
Npm : 2386206082
izin menanggapi pak,saya merasa bahwa peran guru sekarang bukan hanya mengajar, tapi juga harus bisa menjadi pembimbing bagi siswa. Pentingnya guru terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Selain itu, kemampuan komunikasi, kreativitas, dan kerja sama juga sangat diperlukan dalam proses pembelajaran.
Nama: Yormatiana Datu Limbong
BalasHapusKelas : 5C
Npm : 2386206082
izin menanggapi pak,Apakah teknologi benar-benar membantu proses pembelajaran, atau justru membuat guru dan siswa jadi terlalu bergantung?
Terima kasih bapak untuk materi ini setelah baca materi yang Bapak berikan, saya suka materi bapak pada bagian tentang Kelas yang Berpusat pada Peserta Didik dan Pelajari Teknologi Baru.
BalasHapusMenurut saya, inti dari menjadi guru di Abad 21 itu memang harus berani coba-coba hal baru, terutama teknologi. Kan sayang sekali ya, Pak, kalau murid-murid sekarang sudah punya HP canggih dan bisa akses banyak hal, tapi di kelas kita masih diajari pakai metode yang sama terus. Konsep pembelajaran yang dipersonalisasi dimateri 1 itu terasa masuk akal banget. Daripada guru capek-capek ngajarin hal yang sama ke semua orang, lebih baik kita dorong mereka untuk cari tahu sendiri dan kita bantu arahkan.
Terus, soal belajar teknologi baru Dimateri 3, itu seperti keharusan. Kita sebagai mahasiswa saja dituntut melek digital. Jadi, wajar kalau guru juga harus terus update supaya bisa kasih pilihan dan pengalaman yang nyambung sama dunia nyata anak-anak zaman sekarang. Kalau gurunya enggak kenal teknologi, rasanya agak sulit mau bikin kegiatan belajar yang seru dan relevan.
Disini saya juga mau menanggapi materi bapak tentang Karakteristik Guru Abad 21. Yang paling saya catat itu ada bagian Kolaborasi dan Teruslah Belajar.
BalasHapusPoin kolaborasi itu penting banget, Pak. Di dunia kerja nanti, kita pasti dituntut untuk bisa kerja tim. Jadi, kalau guru-guru sudah membiasakan diri kolaborasi dengan guru lain atau melibatkan siswa dalam proyek bersama, itu akan sangat membantu. Materinya juga bilang kolaborasi itu enggak cuma kirim email atau PowerPoint, tapi harus sampai menghasilkan ide besar. Ini menunjukkan kalau interaksi di kelas itu memang harus lebih dari sekadar tatap muka, tapi memanfaatkan alat digital untuk koneksi global.
Dan yang terakhir, soal Teruslah Belajar karena sudah ada AI. Ini benar-benar pengingat yang kuat, Pak. Perkembangan AI ini cepat sekali, dan kalau kita sebagai calon guru atau pendidik tidak mau beradaptasi, kita bisa ketinggalan jauh. Jadi, belajar dan mencoba hal baru bukan lagi pilihan, tapi wajib. Adaptasi itu kuncinya supaya kita tetap relevan di tengah banjirnya alat dan teknologi baru.
Saja juga izin menangapi materi bapak ini tentang Karakteristik Guru Abad 21. Saya suka sama konsep Pembelajaran Berbasis Proyek. Karena anak-anak sekarang itu kan aksesnya ke sumber daya sudah luar biasa luas. Kalau cuma disuruh baca buku teks, itu memang sudah enggak zamannya lagi. Metode proyek yang menuntut mereka bikin pertanyaan sendiri, melakukan riset, dan membuat karya untuk dibagikan itu jauh lebih menantang dan berguna. Ini mengajarkan mereka keterampilan yang benar-benar dipakai di masa depan, bukan sekadar menghafal.
BalasHapusSelain itu, Bangun Jejak Digital Positif juga sangat sesuai untuk jaman sekarang. Guru itu kan panutan. Kalau guru saja tidak bijak menggunakan media sosial atau tidak bisa memproduksi konten yang bermanfaat, bagaimana mereka bisa meminta siswanya melakukan hal yang sama? Jadi, jejak digital guru harus bagus, tidak hanya untuk pencitraan, tapi juga untuk jadi contoh nyata bagaimana menggunakan teknologi secara profesional dan positif. Dua poin ini benar-benar menunjukkan bahwa guru Abad 21 harus jadi fasilitator dan teladan, bukan cuma pemberi materi.
NAMA : KORNELIA SUMIATY
BalasHapusNPM : 2386206059
KELAS : 5B PGSD
Menurut saya materi diatas menjelaskan bahwa menjadi guru abad ke-21 berarti mampu mengikuti perkembangan teknologi sekaligus menyesuaikannya dengan kebutuhan belajar siswa. Guru tidak lagi hanya sebagai penyampai materi, tetapi sebagai fasilitator yang membantu siswa belajar secara mandiri, kreatif, dan kolaboratif.
Teknologi membuat pembelajaran lebih fleksibel, terbuka, dan terhubung dengan dunia luar. Karena itu, guru perlu terus belajar alat baru, memanfaatkan perangkat digital, mendorong siswa menghasilkan karya, dan membangun lingkungan kelas yang modern. Selain itu, guru juga harus memberikan teladan dalam penggunaan media sosial dan menjaga jejak digital positif. Secara keseluruhan, materi ini menekankan bahwa guru abad ke-21 harus inovatif, melek teknologi, mampu berkolaborasi, dan selalu siap beradaptasi agar pembelajaran menjadi lebih relevan dengan kebutuhan generasi masa kini.
Nama: Yormatiana Datu Limbong
BalasHapusKelas : 5C
Npm : 2386206082
izin menanggapi pak, karena dunia pendidikan sekarang memang sudah berbeda dengan yang dulu. Guru tidak lagi cuma jadi pembawa materi, tapi juga sebagai pendamping siswa dalam belajar. Di penjelasan bapak ini juga dijelaskan bahwa guru perlu terus belajar bukan mengulang cara mengajar lama.
Materi ini sangat komprehensif dan memberikan gambaran yang jelas tentang apa saja yang perlu dimiliki guru di era modern. Penjelasan mengenai peran guru yang tidak lagi menjadi pusat informasi, tetapi menjadi fasilitator dan pembimbing, sangat relevan dengan kondisi pendidikan saat ini. Setiap poin yang disampaikan menggambarkan perubahan besar dalam cara guru mengajar dan cara siswa belajar.
BalasHapusKarakteristik seperti pembelajaran yang dipersonalisasi, pemanfaatan teknologi, kemampuan berkolaborasi, dan penggunaan perangkat digital sebagai alat belajar adalah aspek penting yang harus dimiliki guru masa kini. Materi ini juga menekankan bahwa teknologi bukan sekadar alat bantu, tetapi bagian penting dari proses pembelajaran yang membuat siswa menjadi produsen pengetahuan, bukan hanya penerima.
Materi ini memberikan panduan praktis dan inspiratif bagi guru untuk mengembangkan kompetensi sesuai tuntutan zaman. Materinya relevan, mudah dipahami, dan dapat diimplementasikan langsung dalam praktik pembelajaran.
BalasHapusSelain itu, poin mengenai jejak digital positif dan pembelajaran sepanjang hayat sangat penting, karena guru abad 21 tidak hanya mengajar, tetapi juga menjadi model dalam berperilaku digital dan dalam terus memperbarui pengetahuan mereka. Dengan perkembangan AI dan teknologi baru, kemampuan guru untuk terus beradaptasi menjadi sebuah keharusan.